Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208892 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Steffira Anjani
"ABSTRAK
Penelitian ini terdiri atas dua studi, studi pertama merupakan penelitian korelasional dan studi kedua merupakan program intervensi. Penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui hubungan antara interactional justice dan turnover intentions pada karyawan Divisi X Hotel XYZ, dengan sampel berjumlah 71 orang. Pengukuran variabel menggunakan dua alat ukur yaitu alat ukur interactional justice yang dikembangkan oleh Colquitt (2001) dan alat ukur turnover intentions yang dikembangkan oleh Mobley (1977). Hasil dari penelitian korelasional menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara interactional justice dan turnover intentions (r= -0,27, p<0,01). Berdasarkan hasil tersebut, peneliti melakukan studi kedua untuk menyusun program intervensi berupa pelatihan komunikasi. Pelatihan diberikan kepada 10 atasan (supervisor dan managerial level) yang memiliki bawahan dengan nilai rendah pada skor interactional justice. Program intervensi berupa pelatihan komunikasi dan monitoring dilakukan untuk meningkatkan skor interactional justice yang dimiliki bawahan. Hasil evaluasi level 1 (reaksi) menunjukkan bahwa peserta menilai pelatihan secara keseluruhan sudah baik. Kemudian evaluasi level 2 (pembelajaran) dari program pelatihan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan peserta secara signifikan antara sebelum dan setelah diberikan pelatihan (z= -2,46, p<0,01). Hasil evaluasi level 3 (perilaku) dari program intervensi juga berhasil meningkatkan interactional justice (z=-2,02, p<0,05) dan menurunkan turnover intentions (z=-2,03, p<0,05) dari karyawan. Diskusi dari kedua studi di atas akan dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini.

ABSTRACT
This research consists of two essential studies with the first study is mainly about correlational study and the second study will focus on the intervention program.The correlational study aims to determine the relationship between interactional justice and turnover intentions in Division X Hotel XYZ using 71 employees as the sample. The measurement of variables is using two measuring tools, interactional justice scale from Colquitt (2001) and turnover intentions from Mobley (1977). The results of this correlational study show that there is a significant and negative relationship between interactional justice and turnover intentions (r= -0,27, p<0,01). Based on this result, the second study is conducted to develop an intervention program which focusing on communication training. This intervetion is delivered to 10 leaders (supervisor  and managerial level) from subordinates who scored low on interactional justice score. The purpose of the intervention program (training and monitoring) is carried out to improve interactional justice owned by the subordinates. The result of level 1 evaluation shows that trainees give good rating to the training program. Next, the result of level 2 evaluation shows that the intervention program significantly increases the trainees knowledge between before and after the training is delivered (z= -2,46, p<0,01). Last, the result of level 3 evaluation shows that the intervention program is successfully increases the interactional justice score (z=-2,02, p<0,05) and decreases the turnover intentions (z=-2,03, p<0,05) score of the subordinates. More detail about those two studies will be discussed and presented further in this research."
2019
T53984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haiti Maria Esterlita
"Penelitian ini terbagi menjadi dua studi, yaitu studi 1 (studi korelasional) dan studi 2 (program intervensi). Studi 1 bertujuan untuk meneliti hubungan persepsi peluang karier dengan intensi mengundurkan diri. Sedangkan studi 2 bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan career coaching dalam meningkatkan persepsi peluang karier dan menurunkan intensi mengundurkan diri. Terdapat 63 karyawan dari Divisi Rooms (Health Club & Spa) Hotel XYZ yang berpartisipasi dalam studi 1. Alat ukur yang digunakan untuk studi 1 adalah alat ukur Turnover Intentions (2018) dan Perceived Career Opportunity (2011). Hasil analisis korelasi menggunakan Pearson pada studi 1 menunjukkan terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara persepsi peluang karier dengan intensi mengundurkan diri (r = -0.35, p < 0.01). Selanjutnya, terdapat delapan karyawan dari Divisi Rooms (Health Club & Spa) Hotel XYZ yang berpartisipasi dalam studi 2. Hasil analisis menggunakan Wilcoxon pada studi 2 menunjukkan terdapat perbedaan skor intensi mengundurkan diri (Z = -2.02, p < 0.05) dan persepsi peluang karier (Z = -2.03, p < 0.05) sebelum dan setelah pemberian intervensi.

This research divided into two studies, namely study 1 (correlational study) and study 2 (intervention program). Study 1 aims to examine the relationship between perceived career opportunity and turnover intentions. Study 2 aims to determine the effectiveness of career coaching training in increasing perceived career opportunity and reducing turnover intentions. There were 63 employees from the Rooms Division (Health Club & Spa) of Hotel XYZ participating in Study 1. Measuring instruments used for Study 1 are Turnover Intentions (2018) and Perceived Career Opportunity (2011) measuring tools. The results of the correlation analysis using Pearson in Study 1 showed that there was a negative and significant relationship between perceived career opportunity and turnover intentions (r = -0.35, p < 0.01). Furthermore, there were eight employees from the Rooms Division (Health Club & Spa) of Hotel XYZ participating in Study 2. The results of the analysis using Wilcoxon in Study 2 showed that there were differences in the scores of turnover intentions (Z = -2.02, p < 0.05) and perceived career opportunity (Z = -2.03, p < 0.05) before and after the intervention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T54043
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Karina Adityanti Manuaba
"Penelitian ini terdiri dari dua studi, yaitu studi pertama yang merupakan studi korelasional dan studi kedua yang merupakan program intervensi. Studi korelasional yang bertujuan untuk melihat hubungan antara leader-member exchange dan kepuasan terhadap atasan, dilakukan kepada 71 karyawan Divisi Rooms (Front Office, Health Club & Spa) pada Hotel XYZ. Pengukuran variabel menggunakan dua alat ukur yaitu alat ukur leader-member exchange dari Liden dan Maslyn (1998) dan alat ukur supervisi dari kepuasan kerja yang dikembangkan oleh Luthans (2002). Hasil studi pertama menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara leader-member exchange dan kepuasan terhadap atasan (r=.79, p<.01). Selanjutnya, studi kedua bertujuan untuk mengetahui peningkatan leader-member exchange dan kepuasan terhadap atasan setelah diberikan intervensi. Intervensi merupakan program pelatihan coaching for coach yang dilakukan kepada 10 karyawan Divisi Rooms (Front Office, Health Club & Spa) pada Hotel XYZ. Karyawan tersebut merupakan atasan yang memiliki bawahan dengan skor kepuasan terhadap atasan rendah. Hasil evaluasi level 1 (reaksi) dari studi kedua menunjukkan bahwa peserta merasa pelatihan secara keseluruhan sudah baik. Hasil evaluasi level 2 (pembelajaran) menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan sudah mampu meningkatkan pengetahuan peserta secara signifikan (z=-2.40, p<.05). Hasil evaluasi level 3 (perilaku) menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan skor leader-member exchange (z=-1.34, p>.05) dan kepuasan terhadap atasan (z=-1.342, p>.05) secara signifikan setelah diberikan intervensi. Program intervensi belum efektif meningkatkan leader-member exchange dan kepuasan terhadap atasan dibahas lebih lanjut dalam diskusi penelitian ini.

This research consisted of two studies, namely the first study which is a correlational study and the second study which is an intervention program. A correlational study aimed at looking at the relationship between leader-member exchange and supervision satisfaction was conducted on 71 employees of the Rooms Division (Front Office, Health Club & Spa) at XYZ Hotel. The measurement of variables used two measuring instruments namely leader-member exchange measuring instrument from Liden and Maslyn (1998) and supervisory measure of job satisfaction developed by Luthans (2002). The result of the first study showed that there was a significant relationship between leader-member exchange and supervisor satisfaction (r=.79, p<.01). Furthermore, the second study aimed to determine the increase in leader-member exchange and supervision satisfaction after being given an intervention. Intervention is coaching for coach training program conducted for 10 employees of the Rooms Division (Front Office, Health Club & Spa) at XYZ Hotel. The employees were the leaders who have subordinates with a low supervision satisfaction score. Level 1 (reaction) evaluation result from the second study showed that the participants felt that the overall training was good. The result of level 2 evaluation (learning) showed that the training given has been able to significantly increase participants' knowledge (z = -2.40, p<.05). Level 3 (behavior) evaluation result showed that there were no significantly increase in leader-member exchange (z = -1.34, p>.05) and supervision satisfaction (z = -1.342, p>.05) after the intervention was given. The intervention program which has not effectively increased leader-member exchange and supervision satisfaction will be discussed further in this research."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muzdalifah Irene
"Turnover Intention seringkali terjadi pada perusahaan yang bergerak di bidang outsourcing, seperti yang terjadi di PT X. Tingginya tingkat turnover karyawan di PT X, membuat perusahaan berusaha untuk terus mempertahankan performa perusahaan. Berdasarkan diagnosa awal, persepsi keadilan organisasi merupakan salah satu penyebab turnover intention pada karyawan di PT X. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan persepsi keadilan organisasi pada karyawan di PT X. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah organizational justice scale dan turnover intention scale. Kedua alat ukur yang digunanakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert 1 ndash; 6. Responden penelitian ini berjumlah 164 karyawan dari bagian others project di PT X. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari persepsi keadilan organisasi terhadap turnover intention r2=0,081, p.

Turnover Intention often occurs in companies engaged in outsourcing, as happened in PT X. The high turnover rate of employees in PT X, make the company strive to continue to maintain the company 39 s performance. Based on the initial diagnosis, perceived organizational justice is one of the causes of employee rsquo s turnover intention in PT X. Therefore, this study aims to improve perceived organizational justice of employees in PT X. Measurement tools used in this research are organizational justice scale and turnover intention scale. Both of measurement tools in this research used Likert scale 1 6. Respondents of this study amounted to 164 employees from the others project in PT X. Regression test results showed that there is a significant influence of perceived organizational justice on turnover intention r2 0.081, P."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48410
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Mutiara Nur Amalia
"Tesis ini membahas hubungan antara keadilan interaksional dan rotasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional yang melibatkan 52 responden dari unit Kesekretariatan KBUMN. Penganalisaan data dalam penelitian ini menggunakan uji multiple regresi. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa keadilan interaksional berhubungan positif signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan dengan nilai β = 0,429 ( p< 0,01) dan rotasi kerja memiliki hubungan signifikan negatif terhadap kepuasan kerja dengan nilai β = -0,248 (p< 0,01). Penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan teori keadilan interaksional dan rotasi kerja dengan kepuasan kerja bagi karyawan.

This thesis examines the relationship between interactional justice and job rotation on employee job satisfaction. This study uses a quantitative approach to the type of correlational study involving 52 respondents from KBUMN Secretariat units. Analyzing the data in this study using multiple regression test. The results of this study found that interactional justice positively significant related to job satisfaction of employees with a value of β = 0,429 (p <0.01) and job rotation has a significant negative relationship to job satisfaction with the value β = -0,248 (p <0.01). This study may contribute to the development of the theory of interactional justice and job rotation and job satisfaction for employees.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T43156
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Zulfa Qatrunnada
"ABSTRAK
Perusahaan membutuhkan karyawan yang tidak hanya bertalenta, tetapi juga memiliki keterikatan kerja. Keterikatan kerja dipengaruhi oleh sejumlah faktor diantaranya adalah keadilan interaksi dan persepsi dukungan organisasi (POS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji keterkaitan antar variabel tersebut dan menindaklanjuti hasil studi dengan suatu program intervensi pada karyawan Departemen R&A di PT X. Penelitian ini terdiri dari dua studi. Studi 1 adalah studi korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keadilan interaksi dan POS dengan keterikatan kerja. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner keadilan interaksi oleh Colquitt (2001), Short Version of Perceived Organizational Support (SPOS-8) oleh Rhoades dan Eisenberger (2002), dan Utrecht Work Engagement Scale versi singkat (UWES-9) oleh Schaufeli, Bakker, dan Salanova (2006). Data dari 66 responden yang diolah menunjukkan bahwa keadilan interaksi (r= .48, p < .05) dan POS (r= .50, p < .05) memiliki hubungan positif dengan keterikatan kerja. Berdasarkan hasil studi dan sebab kepraktisan, peneliti merancang studi dengan program intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan keadilan interaksi pada karyawan Departemen R&A. Program intervensi diberikan pada 5 partisipan yang merupakan atasan langsung dan dipersepsikan oleh bawahan memiliki skor keadilan interaksi rendah. Intervensi melalui serangkaian program WeCare4Share menunjukkan secara signifikan meningkatkan pengetahuan tentang keadilan interaksi (z = -2.07, p < .05) dan perubahan perilaku (z= -2.46, p < .05) pada atasan. Hasil uji perbedaan rata-rata variabel penelitian sebelum dan sesudah program intervensi menunjukkan terdapat peningkatan rata-rata skor yang signifikan pada keadilan interaksi (z= -3.31, p < .05) sesudah pelaksanaan intervensi. Dengan demikian, program WeCare4Share menunjukkan secara efektif dapat meningkatkan keadilan interaksi pada karyawan Departemen R&A di PT X.

ABSTRACT
An organization needs employees who are not only talented but also have an engagement in their work. Work engagement is influenced by some predictors include interactional justice and perceived organizational support (POS). The research aims to explain the relationship between these variables and examine the intervention program based on those results for R&A Department at PT X. This research consists of two studies. Study 1 is a correlational study that aims to explain the relationship between Interactional Justice, POS, and Work Engagement. Measurement instrument used Interactional Justice Questionnaire by Colquitt (2001), Short Version of Perceived Organizational Support (SPOS-8) by Rhoades and Eisenberger (2002), and Utrecht Work Engagement Scale Short Version (UWES-9) by Schaufelli, Bakker, & Salanova (2006). Data from 66 respondents showed that interactional justice (r= .48, p < .05) and POS (r = .50, p < .05) have a positive relationship with work engagement. Based on that result and practical reason, the researcher design an intervention program aims to increase interactional justice for R&A Department. The intervention program was given to 5 participants who were direct supervisors and perceived by their subordinates with low interactional justice scores. Intervention through WeCare4Share Program showed there was a significant increase in interactional justices knowledge (z = -2.07, p < .05) and behavioral change (z= -2.46, p < .05) in participants. The result of pretest and posttest variable also showed that there is a significant increase mean score in interactional justice (z= -3.31, p< .05) after the intervention program. Therefore, WeCare4Share Program succeeded to be effective in increasing interactional justice for R&A Department at PT X."
2019
T55121
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aviantara Agung Nugraha
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara persepsi keadilan organisasi terhadap perilaku kewargaan organisasi (PKO) di PT. X. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan responden penelitian sebanyak 33 karyawan. Persepsi keadilan organisasi di ukur dengan menggunakan alat ukur persepsi keadilan organisasi yang diadaptasi dari alat ukur persepsi keadilan organsisasi (Rego & Cunha, 2006). Alat ukur persepsi keadilan organisasi terdiri dari 17 item (a=0,907). Sedangkan PKO diukur dengan alat ukur PKO yang dikembangkan oleh Podsakoff (1990 dalam Organ et al., 2000). Alat ukur PKO terdiri dari 24 item (a = 0,812). Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi keadilan organisasi terhadap PKO (R = 0,741, p<.0,01).
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa hanya dimensi keadilan informasi yang menunjukkan hubungan positif dan signifikan terhadap PKO (R = 0,653, p<.0,01). Hal ini dapat diartikan semakin tinggi keadilan informasi maka akan semakin tinggi pula PKO. Peneliti kemudian merancang intervensi yang dapat meningkatkan keadilan informasi berupa pelatihan komunikasi efektif pada karyawan level jabatan manajer dan penyelia di PT. X. Tujuannya dengan meningkatkan keadilan informasi maka akan berdampak pada meningkatnya PKO di PT. X. Hasil evaluasi pemahaman menunjukkan signifikansi perbedaan pre-test dan post-test baik pada peserta pelatihan level karyawan maupun level penyelia (nilai t karyawan level manajer = -9,798 (p <0,05), nilai t karyawan level penyelia =- 6.364 (p< 0.05)). Hal ini dapat diartikan terjadi peningkatan pemahaman mengenai komunikasi efektif pada peserta pelatihan setelah pelaksanaan intervensi.

ABSTRACT
This research aims to determine the relationship between perception of organizational justice and organizational citizenship behavior (OCB) at X company. The type of this study is correlational study and the number of participants are 33 employees. Perceived Organizational Justice is measured by using measurement instrument adapted from perceived organizational justice questionnaire developed by Rego & Cunha (2006). Perceived Organizational Justice questionnaire consists of 17 items (a=0,907). Whereas, OCB measurement instrument adapted from OCB questionnaire developed by Podsakoff (1990 in Organ et al., 2000). OCB questionnaire consists of 24 items (a = 0,812).
The results showed a positive and significant relationship between perceived organizational justice and OCB (R = 0,741, p<.0,01). The results also showed that only informational justice dimension indicating a positive and significant relationship on OCB (R = 0,653, p<.0,01). It can be concluded that the higher informational justice then the higher the OCB level. Researcher then designing interventions that can improve informational justice in the form of effective communication training for employee at managerial level and supervisory level. Purpose of the intervention is to improve informational justice that will result in increased levels of OCB. Evaluation at learning criteria show significant differences between pre-test and post-test both at manageria level as well as at supervisory level (value of t for managerial level = -9,798 (p <0,05), value of t for supervisory level =-6.364 (p< 0.05)). It can be concluded that there has been an increase in knowledge about effective communication on the trainee after the implementation of intervention.
"
2013
T36057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nopi Desriyanto
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faset job satisfaction yang paling memengaruhi turnover intention karyawan level staf dan lower staf di PT XYZ, dan mendesain rancangan intervensi untuk mengatasi temuan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil uji regresi menunjukkan job satisfaction terbukti signifikan memengaruhi turnover intention (R²=.475*, p<.05). Artinya, peningkatan job satisfaction dapat mendorong penurunan turnover intention. Lebih jauh, penelitian menunjukan bahwa faset communication memiliki pengaruh paling besar terhadap turnover intention, dan item yang paling berkontribusi adalah mengenai masalah dalam pemberian tugas-tugas. Hal ini menunjukan bahwa karyawan merasa tugas-tugasnya tidak dijelaskan sepenuhnya oleh atasan. Kemampuan atasan dalam mengkomunikasikan tugas dengan baik ke bawahan dapat dibentuk dengan memberikan training kepada atasan langsung. Oleh karena itu, intervensi yang diusulkan adalah pemberian training effective communication bagi supervisor untuk meningkatkan job satisfaction dan menurunkan turnover intention karyawan level staf dan lower staf di PT XYZ.

The purpose of this study is to determine facets of job satisfaction that most influence turnover intention on staff and lower staff level in PT XYZ, and to design interventions to resolve problems encountered. This study use a quantitative approach. Result of regression analysis indicated that there is a significant effect job satisfaction to turnover intention on staff and lower staff level at PT XYZ (R²=.475, p<.05). Those results showed that the enhancement of job satisfaction will decrease employee’s turnover intention. Further, research shows that the facet of communication has the most influence the turnover intention, and the item has the most contribute is the problems in the assignments. This shows that employees feel their duties are not fully explained by the superiors. Superior ability to communicate well to subordinate task can be formed by providing training directly to superior. Therefore, the proposed intervention is provide training effective communication for supervisor level to increase job satisfaction and reduce turnover intention on staff and lower staff level in PT XYZ."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T44068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andin Nurina
"Organisasi XYZ merupakan organisasi internasional yang bergerak di bidang kerjasama teknis dengan pemerintah Republik Indonesia. Menurut data tahun 2010 angka turnover untuk staf lokal yang menempati posisi program officer adalah sebesar 41% dan meningkat menjadi 57% pada tahun 2011. Dalam diagnosis awal ditemukan kepuasan kerja, hubungan atasan - bawahan, dan beban kerja merupakan faktor penyebab staf lokal meninggalkan pekerjaan mereka. Prediksi terjadinya turnover dapat dilihat dari intensi seorang karyawan untuk meninggalkan pekerjaan. Oleh karena itu, tesis ini meneliti intensi turnover staf lokal di organisasi XYZ. Penelitian dilakukan dengan wawancara terhadap 4 orang staf lokal dengan posisi program officer dan 2 orang manajer organisasi XYZ.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensi staf lokal untuk meninggalkan pekerjaan sangat kuat. Penyebab paling besar berasal dari hubungan antara atasan dengan bawahan. Oleh sebab itu, program intervensi yang diusulkan untuk memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan di organisasi XYZ adalah program team building. Diharapkan dengan dilakukannya team building, kualitas hubungan atasan dan bawahan di organisasi XYZ bisa semakin baik dalam berkomunikasi, bekerja sama, saling membantu, percaya dan menghargai.

Organization XYZ is an international organization focused on technical cooperation with the government of Republic of Indonesia. Based on 2010 data, turnover figure on local staff with position as program officer was 41% and increased to 57% in 2011. On preliminary diagnosis, job satisfaction, leader member relationship and workload is the reasons why local staff leave their job. Turnover could be predicted by the intention to leave on the staff. Therefore, this thesis will investigate further about local staff of organization XYZ intention to leave. The research is conducted through interview with 4 local staff with program officer position and 2 manager of XYZ organization.
The result showed intention to leave on local staff is very strong. The major reason is from the leader and member relationship. Hence, intervention program proposed to improve the relationship between leader and member in organization XYZ is team building program. Through team building it is expected that the relationship quality between leader and member in XYZ organization will be better in communicate, cooperate, trusting and respecting each other.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31382
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ines Titi Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap turnover intention. Berdasarkan hasil uji regresi berganda pada 32 Junior Engineer dengan menggunakan Job Satisfaction Survey (JSS), Organizational Commitment Instrument, dan Turnover Intention Questionnaire menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap turnover intention (r squared = 0,651**, p<0,01). Peneliti merancang intervensi untuk meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen organisasi pada aspek komunikasi, karakteristik pekerjaan dan komponen afektif yang memberikan sumbangan terbesar dengan tujuan untuk menurunkan turnover intention. Ketiga aspek tersebut dipersepsikan rendah karena adanya hambatan komunikasi dengan atasan. Oleh karena itu, intervensi komunikasi efektif diberikan kepada Senior Engineer untuk meningkatkan persepsi komunikasi, karakteristik pekerjaan dan komponen afektif Junior Engineer yang diharapkan akan meningkatkan perilaku kepuasan kerja dan komitmen organisasi sehingga menurunkan turnover intention Junior Engineer. Hasil uji signifikansi perbedaan pre-test dan post-test menunjukkan intervensi signifikan meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen organisasi dan menurunkan turnover intention (t = 4,493*, p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa penting untuk melakukan pelatihan komunikasi efektif pada Senior Engineer agar turnover intention Junior Engineer menurun.

This study is aimed to determine the effect of job satisfaction and organizational commitment on turnover intention. Based on multiple regression test of the 32 Junior Engineer using Job Satisfaction Survey (JSS), Organizational Commitment Instrument, dan Turnover Intention Questionnaire showed a significant effect of job satisfaction and organizational commitment on turnover intention (r squared = 0.651 **, p <0.01). The researchers design interventions to increase job satisfaction and organizational commitment on aspects of communication, job characteristics and affective components that contributed most to the objective to reducing turnover intention. These three aspect are low perceived due to the barriers of communication with superiors. Therefore, effective communication training interventions given to the Senior Engineer to improve the perception of communication, job characteristics and affective components on Junior Engineer that is expected to improve the job satisfaction and organizational commitment then reduce their turnover intention. The result of the significance test on the difference between pre-test and post-test show that the given intervention can improve the dimension of job satisfaction, organizational commitment and reducing turnover intention (t = 4.493 *, p <0,05). This result implies that it is important to conduct effective communication training for Senior Engineer in order to reduce Junior Engineer turnover intention."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>