Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195650 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oktaviana Prayudhani
"Penelitian ini membahas migrasi ibu ketika anak berusia dini (0 s.d 8 tahun) dan kapasitas anak yang ditinggalkan. Dengan menggunakan data sekunder dari Indonesian Family Life Survey (IFLS), hasil marginal effects dari regresi tobit menunjukkan bahwa pembentukan keterampilan kognitif dan nonkognitif anak dalam jangka panjang dipengaruhi oleh migrasi ibu saat usia dini dan pendidikan pengasuh utamanya selama ibu bermigrasi. Migrasi ibu, baik internal maupun internasional, secara signifikan berasosiasi negatif dengan kognitif anak dalam jangka panjang. Sedangkan migrasi internasional ibu secara signifikan berasosiasi negatif dengan nonkognitif anak dalam jangka panjang. Pendidikan pengasuh utama anak ketika ibu bermigrasi secara signifikan berasosiasi positif dengan kapasitas anak dalam jangka panjang, baik kognitif maupun nonkognitif. Selain itu, kognitif dan nonkognitif anak juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan anak dan konsumsi rumah tangga. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa jika migrasi harus dilakukan oleh ibu ketika anak berusia dini, maka yang harus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas anak yaitu memberikan pengasuhan anak yang baik (berpendidikan baik) dan mengalokasikan pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan anak sejak dini hingga dewasa.

This study examines whether maternal migration can affect the capacity of left-behind children at an early age (0-8 years old). Using secondary data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS), the results of marginal effects from tobit regression show that the formation of children's cognitive and noncognitive skills in the long term is influenced by maternal migration at an early age and education of primary caregiver during mothers migrating. Maternal migration, both internal and international, has a significant negative association with cognitive ability of children. While the international maternal migration is significantly negative association with noncognitive children. The education of primary caregiver of children when the mother migrates is significantly positively associated with the child's capacity, both cognitive and noncognitive. In addition, cognitive and noncognitive ability of children are also influenced by children's education and household consumption. This study concludes that if migration must be carried out by the mother when the child at an early age, then what must be done to increase the capacity of children is providing good childcare (well educated) and allocating household expenditure for children's education from early to adult."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Damayanto
"Tingkat partisipasi anak prasekolah pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masih terbilang rendah, di mana lebih dari 70% anak Indonesia belum berpartisipasi. Padahal, perkembangan psikososial anak pada tahap prasekolah akan menjadi dasar kondisi psikososial seseorang ketika dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keikutsertaan anak dalam PAUD dengan perkembangan psikososial anak prasekolah.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Jatirahayu, Bekasi dengan jumalh responden 130 orang anak prasekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 66,7% anak yang mengikuti PAUD memiliki perkembangan psikososial yang baik. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keikutsertaan anak dalam PAUD dan perkembangan psikososial anak prasekolah (p= 0.014, α= 0.05).

Pre-school aged children participation in Early Childhood Education (ECE) is still relatively low in Indonesia, in which more than 70% of them have not yet participated. Whereas, psychosocial development during the preschool aged will be the foundation of their psychosocial condition in adulthood. The aim of this research is to discover the corelationship between the participation of preschool aged children in ECE and their psychosocial development.
The descriptivecorrelative method was used in this research, with the cross sectional approach. This research was conducted in Jatirahayu, Bekasi, with 130 preschool aged children respondents.
The result shows that 66.7% of them who participated in ECE have good psychosocial development. The result of Chi Square shows that there is a significant correlation between the participation of preschool aged children in ECE and their psychosocial development (p= 0.014, α= 0.05).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Fitriah
"ABSTRAK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini sejak tahun 2007 hingga tahun 2013 dengan dukungan dana pinjaman dari Bank Dunia dan dana hibah dari Pemerintah Belanda. Tujuan utama program ini untuk menciptakan akses (opportunity) bagi anak usia dini di pedesaan untuk memperoleh pendidikan. Penelitian dilakukan di lembaga PAUD yang berada di Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka. Studi ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana prospek keberlanjutan lembaga pendidikan anak usia dini yang telah dibangun setelah dana dari Bank Dunia berakhir. Analisa dilakukan dengan menyelidiki pendapat pengelola lembaga PAUD, tokoh masyarakat, orang tua anak didik dan Pemerintah Kabupaten Majalengka sebagai pihak-pihak yang berkaitan dengan lembaga PAUD, mengenai prospek keberlanjutan lembaga PAUD, serta dengan menghitung biaya operasional lembaga per bulan yang dibandingkan dengan kesediaan orang tua untuk memberikan sumbangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui penyebaran kuesioner, wawancara, observasi langsung dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga PAUD tidak berlanjut jika tidak ada partisipasi aktif dari masyarakat, pengelola lembaga PAUD serta Pemerintah Kabupaten Majalengka.

ABSTRACT
Ministry of Education and Culture has an Early Child Education and Development Program since 2007 until 2013 which funded by loan from The World Bank and grant from Netherland Government. The main purpose of this program is to create opportunity for early child in rural area to get an education. Research conducted in Early Child Education Institutions in Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka. Purpose of this study is to analyze sustainability prospect of Early Child Education Institutions after The World Bank’s fund ended. Analysis conducted by explore opinion of institution agencies, society, parents, Government of Kabupaten Majalengka and related parties of the institutions about sustainability prospect of institution, and calculate operational cost per month compared with willingness of parents to pay. Research using an descriptive qualitative approach through spread of questioner, indepth interview, direct observation and literature study. Result of research shows that institutions would not sustain if there is no active participation from society, institution agencies and Government of Kabupaten Majalengka."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilahati
"Munculnya kemiskinan yang semakin meluas, kerusakan lingkungan, perpecahan antar umat manusia, praktek korupsi, kolusi, nepotisme, keserakahan, kebencian dan semacamnya, dewasa ini disebabkan karena berkembangnya nilai-nilai negatif terutama moral elite masyarakatnya. Dalam rangka menghadapi arus globalisasi dan liberalisasi yang semakin gencar, nilai tersebut tidak dapat dipertahankan. Mengingat bahwa kekuatan moral merupakan hal yang sangat esensial bagi kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara, maka nilai-nilai moral mendesak untuk dimunculkan kembali. Oleh karena itu diperlukan upaya pendidikan moral bangsa.
Masa yang paling peka dan penting dalam kehidupan seseorang adalah pada masa kanak-kanaknya, untuk itu kehadiran institusi pendidikan Taman Kanak-kanak sebagai sebuah upaya dalam menanamkan nilai-nilai moral anak prasekolah merupakan satu hal yang sangat tepat. Namun dengan keterbatasan waktu yang dimilikinya, peranan ibu dalam mendukung penanaman nilai-nilai moral yang telah diupayakan taman kanak-kanak menjadi sangat menentukan. Mengingat pula bahwa anak yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke atas lebih mempunyai akses untuk menjadi elite masyarakat, maka penanaman nilai-nilai moral dari keluarga menengah keatas perlu mendapat perhatian tersendiri. Atas dasar ini timbul pertanyaan dari penulis bagaimana dukungan ibu terhadap penanaman nilai-nilai moral anak prasekolah ?
Berdasarkan pertanyaan tersebutpenulis tertarik untuk menelitinya. Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah bagaimana dukungan ibu terhadap penanaman nilai-nilai nurani dan nilai-nilai memberi bagi anak prasekolah? Nilai-nilai nurani dimaksud adalah nilai ketakwaan, kejujuran, keberanian, cinta damai, keandalan diri, disiplin dan kesucian. Sedangkan nilai-nilai memberi yang dimaksud adalah nilai kesetiaan, hormat, kasih sayang, kepekaan, ramah dan adil.
Penelitian ini adalah penelitian diskriptif analitis yang bertujuan untuk memberikan gambaran analisis tentang dukungan ibu terhadap penanaman nilai-nilai moral anak prasekolah di Taman Kanak-kanak Islam Al Azhar Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Dipilihnya sekolah ini karena dapat mewakiii populasi ibu-ibu yang berekonomi menengah keatas. Populasi penelitian ini adalah 137 orang ibu yang anaknya sedang duduk di kelas B (usia 5-6 tahun) Taman kanak-kanak Islam Al Azhar Kebayoran baru Tahun pelajaran 1999/2000. Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui penyebaran angket kepada seluruh populasi, observasi dan stud' dokumentasi. Dan 137 angket yang disebarkan, kembali sebanyak 89 angket.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai moral anak prasekolah yang dilakukan oleh TK. ini belum didukung sepenuhnya oleh ibu. Meskipun 100 % ibu (sangat memahami bahwa tujuan menyekolahkan anak ke TK ini agar anak memahami agama (moral), namun hanya 42 % saja ibu yang harapan utamanya adalah menginginkan anaknya berakhlak mulia dan sholeh. Di samping itu cara-cara ibu guru di sekolah dalam menanam nilai nilai moral melalui contoh tauladan, pembiasaan, kepercayaan kepada anak, memberi pengalaman, respon positif dan lingkungan baik belum sepenuhnya didukung oleh ibu. Hal ini menampakkan bahwa ibu-ibu masih memahami kalau nilai-nilai moral itu cukup diajarkan dan ditanamkan di sekolah saja.
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Dasar, Penyelenggara TK., Ibu-ibu, Institusi Kesejahteraan Sosial, Praktisi Pekerjaan Sosial dan merekomendasikan kepada instansi terkait atau LSM lainnya agar menyeleggarakan sekolah/kursus atau training bagi ibuibu muds tentang mendidik dan menanamkan nilai-nilai moral anak sejak usia dini."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T7978
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilakukan untuk mengimplementasikan pendekatan bahasa holistik (whole language approach) sebagai pengembangan model pembelajaran berbahasa awal anak usia 5-6 tahun di PAUD Non Formal. Sebagaimana lazim diketahui, masyarakat awam umum menyempitkan aspek pembelajaran berbahasa hanya pada salah satu bagian kecil perkembangan bahasa meliputi membaca dan menulis. Di sisi lain, pendekatan whole languange belum banyak diketahui apalagi diterapkan di dalam pembelajaran berbahasa awal anak usia dini di PAUD Non-Formal, padahal apabila diimplementasikan secara benar dan konsisten pendekatan ini mampu menumbuhkan minat literasi (keaksaran) anak secara alamiah dan menyenangkan. Whole languange telah diterapkan dalam pembelajaran berbahasa anak usia dini di negara-negara maju yang memiliki minat literasi tinggi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) dengan memberikan tindakan pada setiap siklus mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Non Formal Mawar Tangerang Selatan pada bulan Januari sampai Juli 2014. Subjek penelitian ini terdiri dari 10 orang anak usia 5-6 tahun yang dipilih berdasar hasil observasi pra siklus. Hasil observasi diolah melalui tekhnik analisis data dengan statistik deskriptif, yaitu mencari persentase dan nilai rata-rata peningkatan kemampuan berbahasa awal yang diperoleh melalui observasi, interview, dan diskusi, serta kajian dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendekatan whole language yang meliputi immertion, demonstration, expectation, responsibility, employment, approximation, and feedback dapat meningkatkan kemampuan membaca awal anak usia dini. Berdasarkan observasi pada pra siklus pada awalnya persentase kemampuan membaca permulaan anak masih sebesar 30,25%. pada siklus I setelah dilakukan tindakan sebanyak 7 kali pertemuan diperoleh peningkatan persentase menjadi sebesar 85,50%. Berdasarkan data tersebut menunjukkan peningkatan persentase kemampuan membaca dari hasil observasi pra siklus sebesar 55,25%. Implikasi dari penelitian ini diharapkan pendekatan whole languange dapat dijadikan sebagai pengembangan model pembelajaran berbahasa awal anak usia dini 5-6 tahun di PAUD Non Formal, karena sifatnya yang alamiah dan menyenangkan serta seusia dengan tahapan perkembangan anak."
JPUT 15:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fairuz Awwal Fanhandaya
"Pendidikan anak usia dini merupakan investasi karena pada usia tersebut sekitar 50% kecerdasan terbangun. Indonesia memiliki pendidikan anak usia dini yang dikenal dengan PAUD. Depok merupakan kota yang berbatasan langsung dengan ibu kota negara Indonesia, dan saat ini menghadapi berbagai masalah perkotaan, khususnya pendidikan. Guru sebagai pendidik penting bagi PAUD. Guru harus memiliki kualifikasi yang tinggi, memiliki pengetahuan tentang tumbuh kembang anak, dan tentang sistem pendidikan PAUD. Hal tersebut terlihat dari tingkat teaching efficacy dan job satisfaction guru. Variabel yang dapat meningkatkan job satisfaction adalah school climate, social- emotional learning (SEL), dan proactive personality yang dimediasi oleh teaching efficacy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dampak school climate, SEL dan proactive personality terhadap job satisfaction yang dimediasi oleh teaching efficacy. Metode penelitian kuantitatif ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data. Untuk membuktikan hipotesis yang dikemukakan, digunakan model persamaan struktural dengan sampel 222 guru PAUD di Depok. Hasilnya adalah school climate, social- emotional learning, dan proactive personality berpengaruh langsung terhadap job satisfaction dan tidak langsung yang dimediasi oleh teaching efficacy. Tidak ada efek langsung antara SEL dengan job satisfaction.

Early childhood education is an investment because at that age, around 50% of intelligence is built. Indonesia has early childhood education which is known as PAUD. Depok is a city that bordering directly with the capital city of Indonesia, and currently facing various urban problems, especially education. Teachers as educators are important for PAUD. The teachers must have high qualification, have knowledge about child development, and about PAUD education system. It can be seen from the level of teaching efficacy and job satisfaction of teachers. Variabels which can increase job satisfaction are the school climate, social-emotional learning (SEL), and proactive personality mediated by teaching efficacy. The aim of this research is to examine the impact of the school climate, SEL and proactive personality on job satisfaction mediated by teaching efficacy. This quantitative research method uses the questionnaire to collect data. In order to prove the stated hypotheses, the structural equation model is used with a sample of 222 PAUD teachers in Depok. The result is the school climate, social-emotional learning, and proactive personality have a direct effect on job satisfaction and teaching efficacy mediates effect of them on job satisfaction. There’s no direct effect between SEL and job satisfaction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Early children are basically active learners. They posses highcuriosity and creativity and creativity have natural tendency to fancy themselves as somebody, and fond of doing experiment and exploration upon their natural surroundings. A school that supposed to become a place for developing the mind to a maximum ability, finally only become a slaughter house upon early child creativity that blocked thinking ability. This article was inspired from a book named the little Boy. The gap upon creativity and thinking ability suffered by the early child is caused by teacher that do not understand about the development of cognitive stages and the process of learning facing by student. Besides, teacher is also inconsistent in treating student during learning activities in class. On the other side, both teacher and parent evidently teach student by practicing dictation and instruction. They also border their kids from having low estimation toward learning achievement .Outcomes from such early childhood education like this are uncreative kids, poor ideas, passive and terrified to express ideas. So early childhood education is a critical moment for developing both active, cognitive and psychomotor potencies. This must be handled seriously by a competent teacher under study of early childhood education."
JUPENDI
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Anak usia dini membutuhkan media yang tepat ketika akan mengungkapkan keinginan serta perasaannya saat mereka belum memiliki kemampuan berkomunikasi verbal yang baik. Gambar atau karya visual dapat dimanfaatkan sebagai media yang menceritakan perasaan anak ketika mereka tidak 'berbicara'. Pada tahapan usia yang lebih matang, gambar atau karya visual yang dibuat oleh anak-anak dapat dijadikan sebagai media ekspresi serta untuk mengukur wawasan yang dimiliki oleh mereka. Karena itu, gambar dapat dijadikan sebagai media yang membantu mengembangkan keterampilan berbahasa pada anak. Agar dapat menghasilkan karya visual yang kaya dengan cerita asli khas anak-anak, banyak langkah yang perlu dilakukan untuk memberi stimulus. Menciptakan karya visual adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan berbagai komponen kecerdasan pada anak usia dini. Selain untuk mengembangkan kecerdasan visual-spasial pada anak, menciptakan karya visual dapat dilakukan sebagai salah satu cara pengembangan kreativitas berbahasa. Menggunakan karya visual membuat anak-anak lebih terbantu dalam bercerita mengenai suatu hal. Menggambarkan hal yang dialami oleh anak kemudian menceritakannya adalah merupakan salah satu jalan bagi mereka mengekspresikan perasaannya terhadap sesuatu. Dengan demikian, melalui pengembangan karya visual, guru dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi serta peningkatan kemampuan berpikirnya. "
JPUT 15:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alby Nur Muhamad
"Penelitian ini telah mendokumentasikan secara menyeluruh bagaimana hubungan migrasi masuk dari orang-orang yang melakukan proses perpindahan penduduk laki-laki dan perempuan di Indonesia tahun 2015, baik migran seumur hidup, juga migran risen yang berkaitan dengan daya tarik ekonomi, sosial, dan lingkungan (N=510 kabupaten/kota). Menggunakan analisis regresi linier berganda, hasil kajian menunjukkan bahwa migrasi masuk dijelaskan secara bersama-sama dijelaskan oleh karakteristik kabupaten/kota (R-Squared =53,05%). Hasil lainnya menunjukkan bahwa karakteristik ekonomi, sosial dan lingkungan berhubungan berhubungan positif dan negatif signifikan. Pertama, Migrasi Total Masuk berhubungan positif erat dengan PDRB perkapita, PDRB lapangan usaha industry pengolahan atas harga berlaku, dan PDRB lapangan usaha sektor jasa. Begitu juga, rata-rata lama sekolah dan indeks demokrasi Indonesia berkorelasi erat dan positif signifikan dengan migrasi total masuk. Sedangkan, angka kemiskinan, PDRB lapangan usaha pertanian, rata -rata suhu, berhubungan negatif signifikan dengan migrasi masuk dengan arah korelasi negatif. Menggunakan juga variabel kontrol lain, seperti: PDRB sektor pertanian, upah, variabel dummy upah, dan sinar lampu malam, penelitian ini menyajikan hasil penting sebagai temuan awal. Beberapa temuan penting penulis menunjukkan bahwa di mana kawasan industri kaya dengan jumlah PDRB perkapita yang tinggi masih menarik orang untuk bermigrasi untuk mengejar harapan ekonomi, lingkungan dan status sosial yang lebih baik. Bukan hanya karena alasan hedonis, masyarakat juga bermigrasi ke wilayah yang pencapaian pembangunan demokrasinya tinggi.

This study has thoroughly documented the relationship between the inward migration of male and female migrants, both lifelong migrants, as well as recent migrants in (510 districst/cities) Indonesia in 2015, and the economic, social,and environmental attractiveness of districts/cities. Using multiple double log regression analysis, the results of the study show that inward-migration is explained collectively by district/city characteristics (R-Squared = 53.05%). Other results indicate that there is a significant positive correlation between economic, social, and environment characteristics as well as a significant negative correlation. First, inward total migration is closely related to GDRP percapita, GRDP sector manufacturing, GRDP sector services, and mean length of schooling. Likewise, the regression results show a strong and positive significant of inward migration – index of democracy nexus. Meanwhile, the poverty rate, weather, GRDP sector agriculture have a significantly negative relationship with inward-migration with a negative correlation. Pushing also others control variables, such as: GRDP sector agriculture, wages, dummy variable of wages, and night light beams, the study presents important results as pre eliminary findings. Our important findings points where rich industrial areal areas with high amount of percapita GRDP are still attracting people to migrate in to pursue better economics, environment and social status expectations. Not only for a hedonic reasons, people do migrate to an area with high index of democracy as well."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>