Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182759 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajeng Tri Sulistyaningrum
"Menurut Data Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) Provinsi DKI Jakarta tahun 2014, proporsi balita dengan asupan gula, natrium, dan lemak yang melebihi batas yang dianjurkan, yaitu untuk asupan gula sebesar 1,9%, asupan natrium sebesar 15%, dan asupan lemak sebesar 22,2%. Preferensi makanan dan perilaku makan anak-anak dipengaruhi oleh pengalaman masa balita dan erat kaitannya dengan pilihan dan
perilaku makan orang tuanya. Preferensi rasa saat usia dini ini akan menjadi kebiasan
makan dikemudian hari dan menjadi perilaku negatif, hal inilah yang menimbulkan timbulnya Penyakit Tidak Menular tidak hanya terjadi pada usia dewasa tetapi juga pada usia anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku ibu dalam pola pemberian gula, garam, lemak pada makanan balita umur 6-59 bulan di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional yang dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2019 di wilayah Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Sampel pada penelitian ini berjumlah 200 responden dengan subjek ibu yang memiliki balita umur 6-59 bulan di wilayah Kecamatan Cipayung yang didapat dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 53% Ibu memiliki perilaku negatif dalam pola pemberian gula, garam, lemak pada makanan balita. Sebesar 73,5% Ibu memiliki pengetahuan yang rendah dalam pola pemberian gula, garam, lemak pada balita dan sebesar 95,5% responden memiliki sikap negatif dalam pemberian gula,
garam, lemak pada makanan balita. Berdasarkan uji multivariat regresi logistik diketahui bahwa perilaku ibu dalam pemberian gula, garam, lemak pada makanan balita memiliki hubungan yang signifikan dengan pengetahuan p-value=0,005 (p<0,05), pemanfaatan media sosial p-value=0,001 (p<0,05) dan dukungan petugas kesehatan pvalue=0,005 (p<0,05). Oleh karena itu diperlukan adanya pengembangan strategi dalam meningkatkan pengetahuan ibu akan penggunaan gula, garam, lemak di dalam
konsumsi makanan balita sehari-hari melalui program indonesia sehat pendekatan keluarga.

According to the 2014 DKI Jakarta Province Individual Food Consumption Survey (SKMI), the proportion of children under five with sugar, sodium, and fat intake that exceeds the recommended limit, namely for sugar intake by 1.9%, sodium intake by 15%, and fat intake by 22.2%. Food preferences and childrens eating behavior are influenced by the experiences of infancy and are closely related to the choices and eating behaviors of their parents. Taste preferences at an early age will become eating
habits in the future and become negative behavior, this is what causes the emergence of
non-communicable diseases not only occur in adulthood but also in children. The purpose of this study was to determine maternal behavior in the pattern of providing sugar, salt, fat in toddler food aged 6-59 months in Cipayung District, East Jakarta. This study uses a cross sectional study design conducted in July-August 2019 in the Cipayung District area, East Jakarta. The sample in this study amounted to 200 respondents with the subject of mothers who have toddlers aged 6-59 months in the Cipayung District area obtained by purposive sampling. The results showed 53% of mothers had negative behavior in the pattern of providing sugar, salt, fat in toddler food. 73.5% of mothers have low knowledge in the pattern of providing sugar, salt, fat in infants and 95.5% of respondents have a negative attitude in providing sugar, salt, fat in toddler food. Based on the multivariate logistic regression test it is known that maternal behavior in providing sugar, salt, fat in toddler food has a significant relationship with knowledge p-value = 0.005 (p <0.05), social media utilization p-value = 0.001 (p <0 , 05) and the support of health workers p-value = 0.005 (p <0.05). Therefore it is necessary to develop a strategy to increase the mother's knowledge of the use of sugar, salt, and fat in everyday toddler food consumption through a healthy
Indonesia family approach program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabiila Kurnia Soleh
"Penyakit diare merupakan gejala infeksi gastrointestinal yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme dan termasuk penyakit menular dari kebersihan yang buruk. Pada umumnya penyakit ini didasari dengan dehidrasi parah dan kehilangan cairan, namun adanya infeksi bakteri septik saat ini menjadi kemungkinan penyebab kematian terkait diare, terlebih di negara berkembang. Jakarta Timur masih memiliki lima persen dari total penduduk nya yang masih BAB sembarangan atau tidak memiliki jamban sehat. Hal tersebut dapat menimbulkan adanya penderita diare. Metode penelitian ini menggunakan analisis spasial. Penelitian ini menganalisis penderita diare secara spasial menggunakan analisis overlay dan deksriptif dengan melihat keterhubungan antara karakteristik lokasi (kepadatan hunian dan air bersih) terhadap kemunculan penderita diare. Dihasilkan bahwa karakteristik lokasi air bersih di Kecamatan Cipayung cenderung tidak memenuhi syarat dikarenakan adanya pengaruh dari air sungai Sunter yang sudah tercemar. Kepadatan hunian di Kecamatan Cipayung belum termasuk ke dalam hunian yang padat atau kumuh tiap RW nya. Penderita Diare tersebar secara tidak merata di Kecamtan Cipayung tetapi penderita diare di Kecamatan Cipayung banyak terkonsentrasi di bagian utara dan selatan. Penderita diare cenderung berpola mengikuti keberadaan air bersih tidak layak yang berada pada wilayah yang berdekatan dengan sungai Sunter. Faktor kepadatan hunian tidak berpengaruh langsung terhadap penderita diare dikarenakan pola spasial penderita diare berdasarkan kepadatan hunian tiap RW nya sangat beragam dan tersebar pada RW yang memiliki air berisih tidak memenuhi syarat. Maka dapat disimpulkan, pola spasial penderita diare di Kecamatan Cipayung ini terjadi pada wilayah yang memiliki air bersih tidak memenuhi syarat dan kepadatan hunian kurang dari 41 bangunan perhektarnya.

Diarrhea is a symptom of gastrointestinal infection that can be caused by various microorganisms and includes infectious diseases from poor hygiene. In general, this disease is based on severe dehydration and fluid loss, but the presence of septic bacterial infection is now a possible cause of diarrhea-related deaths, especially in developing countries. East Jakarta still has five percent of its total population who still open defecation or do not have healthy latrines. This can lead to diarrhea. This research method uses spatial analysis. This study analyzes diarrhea sufferers spatially using overlay and descriptive analysis by looking at the relationship between location characteristics (occupancy density and clean water) to the occurrence of diarrhea sufferers. The result is that the characteristics of the location of clean water in Cipayung District tend to not meet the requirements due to the influence of polluted Sunter river water. The density of housing in Cipayung District is not included in the dense or slum dwellings of each RW. Diarrhea sufferers are spread unequally in Cipayung District, but diarrhea sufferers in Cipayung District are mostly concentrated in the north and south. Diarrhea sufferers tend to follow the pattern of the presence of unsafe clean water in the area adjacent to the Sunter river. The occupancy density factor does not directly affect diarrhea sufferers because the spatial pattern of diarrhea sufferers based on the occupancy density of each RW is very diverse and scattered in RWs that have clean water that does not meet the requirements. So it can be concluded, the spatial pattern of diarrhea sufferers in Cipayung District occurs in areas that have clean water that does not meet the requirements and the occupancy density is less than 41 buildings per hectare.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifiana
"Online Food Delivery (OFD) merupakan layanan pesan-antar makanan online yang digunakan hanya melalui gawai pintar dan dapat memudahkan penggunanya untuk memperoleh makanan secara cepat. Namun, dalam penggunaan OFD ini, ditemukan bahwa pemilihan jenis makanan yang cenderung tidak sehat dan dapat meningkatkan risiko gizi lebih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemilihan makanan pada jasa OFD pada siswa SMAN 47 Jakarta tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan jumlah sampel 112 orang. Data diambil dengan pengisian kuesioner dan akan dianalisis secara univariat dan bivariat (Chi square). Berdasarkan hasil analisis univariat, diketahui sebanyak 58,9% siswa memilih makanan tinggi Gula Garam Lemak (GGL) untuk dikonsumsi melalui layanan OFD dengan pilihan makanan jenis terbanyak adalah fried chicken. Hasil bivariat menunjukkan bahwa jenis kelamin, sensitivity of reward, frekuensi OFD, dan potongan harga memiliki hubungan signifikan dengan konsumsi makanan tinggi GGL yang dipesan melalui OFD. Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor dominan adalah frekuensi OFD (OR=6,89). Pihak sekolah disarankan untuk berkolaborasi dengan pihak pendidikan tinggi untuk memberikan edukasi berupa penyuluhan gizi atau poster mengenai makanan dengan gizi seimbang serta untuk pemerintah disarankan agar mengenakan pajak untuk makanan yang mengandung gula tinggi dan fast food.

Online Food Delivery (OFD) is an online service that is used only through smart devices and can make it easier for users to get food quickly. However, in the use of OFD, it was found that the selection of foods that tend to be unhealthy and can increase the risk of overweight. The aim of this study was to determine factors related to food selection in OFD services for students at SMAN 47 Jakarta in 2022. This study used a cross-sectional study design with a sample of 112 people. Data were taken by questionnaire and analyzed by univariate and bivariate (Chi square). Based on the univariate analysis, it is known that 58.9% of students choose foods high in GGL to be selected through OFD services with the most choice of types of food being fried chicken. Bivariate results showed that gender, reward sensitivity, OFD frequency, and price reducing associate with the consumption of High Fat, Sugar, and Salt (HFFS) foods ordered through OFD. Multivariate analysis showed the dominant factor was OFD frequency (OR=6,89). This study suggests the school to collaborate with the college sector to provide nutrition education with counselling or posters about balanced nutrition. This study also suggests to the government to apply the taxes on foods containing high sugar and fast food."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lazuardi Gayu Ilhami, author
"Stunting masih menjadi salah satu masalah gizi balita di Indonesia. Sebanyak 37,2 balita pada tahun 2013 memiliki tinggi badan yang kurang. Terdapat banyak faktor yang membuat balita memiliki tinggi badan yang kurang, di antaranya adalah praktik pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI yang belum dilakukan dengan baik dan benar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu terkait MP-ASI dengan tinggi badan balita. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional. Subyek penelitian dipilih sebanyak 100 orang dari warga Kampung Melayu, Jakarta Timur dengan teknik consecutive sampling. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai MP-ASI dan alat ukur tinggi badan balita.
Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat 35,0 balita stunting dan 25,0 ibu yang memiliki pengetahuan mengenai MP-ASI yang kurang. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu mengenai MP-ASI dengan tinggi badan balita p=0,021 dengan nilai prevalence ratio sebesar 2 IK95 1,21 sampai 3,31 . Pengetahuan ibu yang adekuat mengenai MP-ASI berimplikasi pada praktik pemberian MP-ASI yang baik dan benar yang menyebabkan perbaikan gizi balita dan berujung pada penurunan risiko terjadinya stunting.

Stunting is still one of the nutritional problems among toddlers in Indonesia. Up to 37.2 toddlers in 2013 were stunted. There are many factors that lead infants having shorter body length, one of these is the practice of weaning among the mothers that is not appropriate.
This research is aimed to analyze the association between the knowledge of the complementary food and its feeding practice among the mothers and the toddler rsquo s body length. This is an analytic observational study that uses cross sectional design. There are 100 respondents who are chosen from the Kampung Melayu civilians in Jakarta using the consecutive method of sampling. Data are collected by using a questionnaire and a simple stature meter.
The result is that there are 35.0 stunted toddlers and 25.0 of the mothers are having an inadequate knowledge about complementary food and its feeding practice. There is a significant association between mother rsquo s knowledge of complementary food and toddler rsquo s body length p 0.021 with the value of prevalence ratio is 2 CI95 1.21 up to 3.31 . Adequte knowledge of complementary food and its feeding practice will leads to the better nutritional status of the toddlers and eventually decrease the risk of stunting.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Citra Diango
"ABSTRACT
Peran kelurahan sebagai ujung tombak pemerintahan terendah untuk menjalankan segala bentuk kebijakan sekaligus menampung kebutuhan masyarakat. Dengan demikian dibutuhkannya sosok pemimpin yang tepat untuk memimpin organisasi kelurahan. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kepemimpinan lurah berdasarkan sepuluh indikator peran kepemimpinan Henry Mintzberg. Indikator tersebut yaitu monitor, disseminator, spokesman, entrepreneur, disturbance handler, resource allocator, negotiator, liaison, leader dan figurehead. Penelitian ini menggunakan pendekatan positivist dan termasuk dalam penelitian deskriptif. Manfaat penelitian ini murni, segi waktunya cross sectional dan pengambilan datanya melalui wawancara mendalam dengan narasumber terkait, observasi langsung serta studi pustaka. Melalui analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Lurah Dodo Supendi dalam menjalankan perannya di Lingkungan Bambu Apus secara umum sudah menerapkan sepuluh indikator peran kepemimpinan Mintzberg. Hasil analisis menjelaskan masih ditemukan peran kepemimpinan yang buruk. Berdasarkan indikator spokesman yang berkaitan tentang koordinasi yang buruk dengan perangkat warga. Indikator disturbance handler berkaitan aturan yang dilanggar. Indikator resource allocator dan negotiator berkaitan peran lurah yang tidak merata untuk wilayah yang dipimpinnya, khususnya dalam Musrenbang. Serta indikator liaison dan leader berkaitan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan pemimpinnya. Semua indikator memiliki kekurangan berdasarkan analisis dari peran lurah ini, namun peneliti memberi saran khususnya dalam indikator leader karena menyangkut intergritas aparatur daerah secara umum.

ABSTRACT
The role of the village as the spearhead of the lowest government is to carry out all forms of policy while accommodating the needs of the community. Thus the right leader is needed to lead the village organization. For this reason the aim of this study was to analyze the leadership role of the lurah based on ten indicators of Henry Mintzberg's leadership role. The indicators are monitor, disseminator, spokesman, entrepreneur, disturbance handler, resource allocator, negotiator, liaison, leader and figurehead. This study uses a positivist approach and is included in descriptive research. The benefits of this study are purely, in terms of time, cross sectional and data collection through in-depth interviews with related sources, direct observation and literature. Through the analysis carried out, it can be concluded that the Head of Dodo Supendi in carrying out his role in the Bambu Apus Environment in general has applied ten indicators of Mintzberg's leadership role. The results of the analysis explain that bad leadership roles are still found. Based on the spokesman's indicators relating to poor coordination with citizen devices. Indicators of disturbance handlers relate to rules that are violated. Indicators of resource allocators and negotiators relate to the unequal role of village heads for the regions they lead, especially in Musrenbang. As well as liaison and leader indicators related to abuse of authority carried out by their leaders. All indicators have shortcomings based on the analysis of the role of this lurah, but the researcher gives advice especially in leader indicators because it involves the integrity of regional apparatus in general."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Ardiansyah
"ISPA menjadi salah satu penyebab kematian pada balita di dunia khususnya negara berkembang seperti di Indonesia. ISPA dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan rumah, perilaku hidup bersih dan sehat yang buruk. Tingginya mortalitas ISPA di Kota Depok pada balita menjadikannya perlu dilakukan penelitian terkait kondisi lingkungan rumah dan perilaku dengan kejadian ISPA pada balita di Kota Depok. Tujuannya untuk mengetahui hubungan faktor-faktor serta faktor apa yang paling dominan terkait kondisi lingkungan rumah dan perilaku yang berhubungan dengan kejadian ISPA. Penelitian ini berdesain croos sectional dengan populasi penelitian seluruh balita di Kota Depok. Sampel penelitian ini adalah balita berdomisili di Kecamatan Sawangan, Bojong Sari dan Cipayung. Teknik Sampling dalam penelitian ini adalah multistage sampling dengan jumlah 110 anak balita per kecamatannya secara acak. Total sampel 330 balita. Hasilnya variabel dengan nilai p <0,05 yaitu pencahayaan alami p=0,033 (OR=2,474, 95% CI 1,120-5,469), luas ventilasi p=0,005 (OR=2,987, 95% CI 1,804-4,946) dan memasak sambil menggendong anak p=0,002 (OR=2,459, 95% CI 1,426-4,240). Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan pencahayaan alami yang tidak masuk kedalam rumah, ukuran ventilasi <10% luas lantai dan kebiasaan memasak sambil menggendong anak dengan kejadian ISPA di Kota Depok tahun 2019. Luas ventilasi <10% luas lantai merupakan faktor dominan.

ARI is one of the leading causes of death in children in the world, especially developing countries like Indonesia. Factors causing ARI are a problem of the house environment, poor hygiene, and healthy behavior. Mortality rate of ARI in Depok is hight, specifically for cildren under-fives years old, requires research about house environment and behavior associated with ARI in children under five years old. This study aimed to determine the associated of the house environment and behavior with ARI and find the dominant factor. This study used cross-sectional design. The population were children under five years old in Depok. The sample were children under five years old at the Bojongsari, Cipayung, and Sawangan District. Sampling technique was multistage sampling with 110 children/district with a random system. The total sample was 330 children. Result is natural lighting p=0,003 (OR=2,474, 95% CI 1,120-5,469), ventilation area p=0,005 (OR=2,987, 95% CI 1,804-4,946), and cooking while holding the children p=0,002 (OR=2,459, 95% CI 1,426-4,240) have p value <0,05. The conclusion is natural lighting, ventilation size, and cooking while holding the children asociated with ARI in Depok 2019. Ventilation size is the dominant factor for the incidence of ARI in Depok."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T55337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Miftahul Janah
"Hipertensi sebagai salah satu jenis Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyumbang terbanyak penyebab kematian di dunia. Komplikasi dari hipertensi menyumbang sebagian besar kematian secara global. Perilaku kesehatan yang tidak terkontrol pada penderita hipertensi erat kaitannya dengan peningkatan angka kesakitan yang diakibatkan komplikasi dari hipertensi setiap tahunnya. Patuh minum obat dan pengendalian perilaku merokok merupakan upaya untuk membentuk perilaku kesehatan yang positif untuk mencegah komplikasi dari hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan perilaku kesehatan dengan kepatuhan minum obat dan perilaku merokok pada klien hipertensi di Kecamatan Cipayung Jakarta Timur. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan 109 partisipan, yang dipilih dengan pengambilan sampel purposive sampling yaitu klien hipertensi primer usia dewasa menengah. Hasil uji chi square menunujukan ada hubungan antara perilaku kesehatan dengan kepatuhan minum obat (p value : 0,024) CI 90%. Uji chi square antara perilaku kesehatan dengan perilaku merokok pada CI 90% menujukan nilai p value 0,217 yang menujukan tidak terdapat hubungan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin positif perilaku kesehatan maka semakin tinggi kepatuhan minum obat pada klien hipertensi. Perawat komunitas memiliki peran pening dalam memodifikasi perilaku penderita hipertensi dengan berbagai pendekatan baik sebagai individu, keluarga, mapupun masyarakat dapat mempertahankan kesejahteraan kesehatannya.

Hypertension as Non-Communicable Diseases (PTM) is the largest contributor to the causes of death in the world. Complications of hypertension account for the majority of deaths globally. Uncontrolled health behavior in patients with hypertension is closely related to an increase in morbidity rates due to complications from hypertension each year. Medication adherence and controlling smoking behavior is an effort to form positive health behaviors to prevent complications from hypertension. This study aims to identify the relationship between health behavior with medication adherence and smoking behavior in hypertensive clients in Cipayung District, East Jakarta. using cross sectional design, approach with 109 participants, who were selected by purposive sampling, are choosen primary hypertensive clients of middle adulthood. The results of the chi square test showed that there was a relationship between health behavior and medication adherence (p value: 0.024) 90% CI. Chi square test between health behavior and smoking behavior in CI 90% addressed p value 0.217 which showed no relationship. Based on the results of the study it can be concluded that the more positive the health behavior, the higher the adherence to taking medication in hypertensive clients. Community nurses have an important role in modifying the behavior of hypertensive patients with a variety of approaches both as individuals, families, and the public can maintain their health well-being."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shifa Syahidatul Wafa
"Ibu bekerja pada umumnya memiliki waktu yang terbatas untuk berinteraksi dengan anaknya padahal anak usia prasekolah sedang mengalami puncak perkembangan kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan arah hubungan antara pola asuh ibu bekerja dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional yang melibatkan 45 responden ibu bekerja beserta anaknya di dua TK di Kelurahan Cipayung Jakarta Timur dengan teknik Cluster Sampling.
Hasil uji Korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang lemah dan negatif antara pola asuh otoriter (r= -0,071) dan permisif (r= -0,164) dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah, namun terdapat hubungan yang lemah dan positif antara pola asuh demokratis (r= 0,036) dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah. Penelitian ini merekomendasikan kepada praktisi kesehatan untuk memberikan informasi kepada ibu yang bekerja tentang jenis pola asuh yang dapat mendukung perkembangan kognitif anak.

Most of working mothers have limited time to interact with their children while preschool-aged children reach their peak cognitive development. This research is aimed to identify the power and the linear relationship between parenting styles and cognitive development of preschool-aged children. Design used in this research is Cross Sectional which took 45 respondents of working mothers and their children in kindergartens at administrative village of Cipayung East Jakarta as the sample of the study who were chosen by using Cluster Sampling technique.
The result of Spearman’s Rank Correlation test showed there were weak and negative correlation between authoritarian parenting (r= -0,071) and permissive parenting (r= -0,164) with the cognitive development of preschool-aged children, however there were weak and positive correlation between authoritative parenting (r= 0,036) and the cognitive development of preschool-aged children. This research is recommended to the health practitioner to give information to working mothers about the type of parenting styles that can support children’s cognitive development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Dwi Ernawati
"Tesis ini menganalisis implementasi kebijakan kepesertaan Kartu Jakarta Sehat (KJS) di wilayah Puskesmas Kecamatan Cipayung. Penelitian adalah penelitian kualitatif yang dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2014. Penelitian kualitatif ini dengan menggunakan wawancara mendalam dan FGD. Model implementasi kebijakan yang dipakai adalah George C. Edward III. Terdapat empat variabel yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Kebijakan kepesertaan KJS telah mengalami beberapa kali perubahan. Dari empat variabel dalam model George C. Edward IIII, didapatkan kesimpulan implementasi kebijakan ini belum sesuai, akibatnya sasaran kebijakan kepesertaan KJS belum tepat.

This thesis analyzes the implementation of Healthy Jakarta Card membership in the region of Cipayung Sub-District Community Health Center, East Jakarta using qualitative method. This method was carried out with in-depth interviews and the focus group discussion on April until May 2014. Using the policy implementation George C. Edward III model, there are four variables, those are communication, resources, disposition, and bureaucratic structure. The policy of the Healthy Jakarta Card membership has been changed several times. Based on that four variables model, author concludes that the implementation of this policy has not been completed that results the target was not appropriate."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Irfani Aisya
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan
dengan dengan kejadian underweight pada anak berusia 24-30 bulan berdasarkan faktor
resikonya, seperti: asupan gizi, riwayat penyakit infeksi, riwayat BBLR, pola asuh, dan
karakteristik keluarga di Kelurahan Jatinegara dan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Kota
Jakarta Timur pada tahun 2019. Penelitian dilakukan dengan desain studi potong lintang
dan menggunakan data sekunder yang diambil pada bulan Mei 2019 dengan jumlah
responden sebanyak 221 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi
square untuk data kategorik dan uji mann whitney untuk data numerik tidak terdistribusi
normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 16,7% anak berusia 24-30 bulan
mengalami underweight. Analisis bivariat dengan menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara kejadian underweight dengan asupan energi, asupan
protein, dan asupan vitamin A pada anak berusia 24-30 bulan di Kecamatan Cakung
Jakarta Timur pada tahun 2019.

This study aims to determine the description and factors associated with the incidence of underweight in children aged 24-30 months based on risk factors, such as: nutritional intake, history of infectious diseases, history of low birth weight, feeding practices, and family characteristics in Jatinegara and Pulogebang Villages, Cakung Subdistrict, East Jakarta in 2019. The research was conducted with a cross-sectional design and used secondary data taken in May 2019 with a total of 221 respondents. Data analysis was performed using the chi square test for categorical data and the Mann Whitney test for non-normally distributed numerical data. The results showed that as many as 16.7% of
children aged 24-30 months were underweight. Bivariate analysis showed that there was
a significant relationship between the incidence of underweight and energy intake, protein intake, and vitamin A intake in children aged 24-30 months in Cakung District, East Jakarta in 2019.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>