Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34097 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Clear, James
""No matter your goals, Atomic habits offers a proven framework for getting 1% better every day. James Clear, one of the world's leading experts on habit formation, reveals practical strategies that will teach you exactly how to master the tiny behaviors that lead to remarkable results. If you're having trouble changing your habits, the problem isn't you. The problem is your system. Bad habits repeat themselves not because you don't want to change, but because you have the wrong system for change. You do not rise to the level of your goals. You fall to the level of your systems. In Atomic habits, you'll get a plan that can take you to new heights. Clear is known for his ability to distill complex topics into simple behaviors that can be readily applied to daily life and work. Here, he draws on ideas from biology, psychology, and neuroscience to create an easy-to-understand guide for making good habits inevitable and bad habits impossible. Along the way, readers will be inspired and entertained with true stories from Olympic gold medalists, award-winning artists, business leaders, life-saving physicians, and star comedians who have used the science of small habits to vault to the top of their fields. Atomic Habits will reshape the way you think about progress and give you the tools and strategies you need to transform your habits--whether you are an athlete looking to win a championship, an leader hoping to optimize and organization, or an individual who wishes to quit smoking, lose weight, reduce stress, and achieve success that lasts."--Container."
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama , 2019
158 CLE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Clear, James
"Orang mengira ketika Anda ingin mengubah hidup, Anda perlu memikirkan hal-hal besar. Namun pakar kebiasaan terkenal kelas dunia James Clear telah menemukan sebuah cara lain. Ia tahu bahwa perubahan nyata berasal dari efek gabungan ratusan keputusan kecil—dari mengerjakan dua push-up sehari, bangun lima menit lebih awal, sampai menahan sebentar hasrat untuk menelepon. Ia menyebut semua tadi atomic habits. Dalam buku terobosan ini, Clear pada hakikatnya mengungkapkan bagaimana perubahan-perubahan sangat remeh ini dapat tumbuh menjadi hasil-hasil yang sangat mengubah hidup. Ia menyingkap beberapa trik sederhana dalam hidup kita (seni Menumpuk Kebiasaan yang terlupakan, kekuatan tak terduga Aturan Dua Menit, atau trik untuk masuk ke dalam Zona Goldilocks), dan menggali ke dalam teori psikologi"
Jakarta: PT. Gramdeia, 2021
158 CLE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sasaki, Fumio
"alam buku Hello, Habits, Sasaki menjelaskan cara membentuk kebiasaan baru yang kita inginkan—dan menyingkirkan berbagai kebiasaan yang tidak bermanfaat. Berdasarkan teori dan kiat terkenal tentang ilmu pembentukan kebiasaan yang dikajinya dari psikologi kognitif, neurosains, dan sosiologi, serta berbagai contoh dari budaya populer dan berbagai cara yang telah dicoba dan diuji dari kehidupannya sendiri, dia mengungkap kesalahpahaman umum tentang “keteguhan hati” dan “ bakat”. Selanjutnya, dia menawarkan panduan bertahap menuju sukses. Akhirnya, Sasaki menunjukkan bagaimana orang awam seperti dirinya dapat menggunakan prinsip pembentuk-kebiasaan yang baik untuk meningkatkan diri dan mengubah hidup.
"
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2022
158 SAS h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Duhigg, Charles
"This fascinating book reveals how habits are made, broken and, more than anything, manipulated. It's full of unbelievable stories, such as: The supermarket analyst who came up with a way of determining which women were pregnant before they even knew - so he could influence what they bought in his store. One day a furious father came in complaining that his 15-year-old daughter was being targeted with pregnancy products; the store apologised and considered scrapping the programme. A week later, the father returned to apologise - his daughter was, they'd discovered that morning, pregnant! Eugene, the brain-damaged patient who can't form new memories or even register what's going on."
London: Heinemann, 2012
152.33 DUH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwin Haryati
"Percobaan merokok pemula yang dilakukan remaja terjadi pergeseran lebih muda usianya < 15 tahun. Perokok pemula pernah mencoba merokok di sekolah menengah pertama, sebagian lainnya pernah mencoba merokok di sekolah dasar. Remaja merokok karena bujukan teman dan ketertarikan untuk mencoba merokok. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui efektivitas Model KERIKO dalam meningkatkan kontrol diri, status kesehatan sehingga perilaku merokok remaja dapat dikendalikan. Perilaku merokok dapat diatasi dengan Model intervensi Keperawatan Kendali Perilaku Merokok (KERIKO). Penelitian ini menggunakan desain riset operasional melalui 3 tahap penelitian yaitu: Tahap I: identifikasi pengalaman merokok remaja, persepsi dan upaya yang dilakukan remaja dalam mengendalikan rokok; Tahap II: pengembangan Model KERIKO; Tahap III uji coba Model KERIKO di sekolah menengah pertama di Kota Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Intervensi Keperawatan KERIKO efektif dalam meningkatkan kontrol diri, status kesehatan sehingga perilaku merokok remaja dapat dikendalikan pada 3 dan 6 bulan sesudah intervensi. Simpulan: Model KERIKO efektif meningkatkan kontrol diri, status kesehatan dan pengendalian perilaku merokok. Model ini dapat dijadikan salah satu model intervensi untuk pengendalian perilaku merokok sesuai program pemerintah tentang Kawasan Tanpa Rokok.

Adolescent smoking trials revealed a shift in smokers younger than 15 years old. Beginner smokers began smoking in junior high school, while others began smoking in elementary school. Teenagers smoke as a result of peer pressure and a desire to begin smoking. The goal of this study was to determine the effectiveness of the KERIKO Model in developing self-control and health status in order to manage teenage smoking behavior. The Smoking Behavior Control Nursing Intervention Model (KERIKO) can help people quit smoking. This study employed an operational research design across three research phases: Phase I: identification of adolescent smoking experiences, perceptions, and efforts made by adolescents to control smoking; In phase II of the KERIKO Model's development and phase III trials of the KERIKO Model in Banda Aceh City junior high school at 3 and 6 months of intervention, the results demonstrated that the KERIKO Nursing Intervention Model was helpful in boosting self-control and health status, allowing adolescent smoking behavior to be controlled. Conclusion: The KERIKO model improves sel-control, health status, and smoking bahavior control. According to the government's Smoking Free Areas initiative, this model can be utilized as an intervention model to control smoking behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hapsari Pranadewi
"ABSTRAK
Prevalensi penyakit kardiovaskular pada usia kerja semakin meningkat. Pekerja perkantoran cenderung memiliki kebiasaan kurang sehat yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular, seperti kebiasaan makan yang tidak sehat, aktivitas fisik yang rendah/sedentary, dan tingkat stres tinggi. Diperlukan program promotif preventif di tempat kerja untuk memperbaiki kebiasaan buruk tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan kebiasaan makan, tingkat aktivitas fisik, dan tingkat stres pada pekerja setelah dilakukan Program Wellness Our Way (Program WOW).
Desain penelitian menggunakan gabungan beberapa desain, yaitu pre post study , kross sektional komparatif, analisis kuasi eksperimental dan dilengkapi dengan wawancara mendalam. Jumlah sampel total sebanyak 79 orang, yang terdiri 39 orang pada kelompok WOW dan 40 orang pada kelompok non WOW. Pengambilan data menggunakan beberapa kuesioner, diantaranya kuesioner Food Frequency Questioner (FFQ) semikuantitatif, kuesioner Rapid Assesment Phisical Activity (RAPA), dan kuesioner Stress Diagnostic Survey.
Hasil penelitian menunjukkan Program WOW berhasil meningkatkan perbaikan tingkat aktivitas fisik secara signifikan (RR 2.91, CI 1.02-8.27) dan menurunkan tingkat stress dua komponen stressor kerja, yaitu beban berlebih kualitatif ( OR 3.28, CI 1.16-9.24) dan pengembangan karir (OR 2.97, CI 1.19-7.42). Akan tetapi program WOW kurang berhasil dalam memperbaiki kebiasaan makan (RR 1.96,CI 0.91-4.18).
Saran bagi pekerja agar aktif mencari informasi kesehatan melalui media atau praktisi kesehatan, dan khusus bagi peserta WOW agar tetap aktif mengadakan diskusi kelompok. Bagi perusahaan agar mengadakan perbaikan pada program wellness dengan peserta yang lebih banyak dan melakukan penyegaran kembali atau evaluasi sesudah 4-6 bulan program selesai.

ABSTRACT
The prevalence of cardiovascular disease in working age is increasing. Office workers tend to have less healthy habits that are risk factors for cardiovascular disease, such as unhealthy eating habits, low physical activity / sedentary, and high stress levels. Needed a preventive promotive programs in the workplace to improve these poor habits. The purpose of this study was to determine the improve in eating habits, physical activity level, and stress levels among workers after Wellness Our Way Programs (WOW Program).
The study design using a combination of design, that are pre post study, comparative kross sektional, quasi-experimental analysis and complemented by depth interviews. Total samples are 79 people, consist of 39 people at WOW group and 40 people at non-WOW group. Retrieving data used several questionnaire, including semiquantitative Food Frequency Questionnaire (FFQ), Rapid Assessment Phisical Activity (RAPA) questionnaires and Stress Diagnostic Survey questionnaires.
The results showed that the WOW Program succeeded in increasing improvements in physical activity levels significantly (RR 2.91, CI 1:02 to 8:27) and lowered the stress level of components work stressor qualitative excess burden (OR 3:28, 1:16 to 9:24 CI) and career development (OR 2.97, CI 1:19 to 7:42). But the WOW Programs was less succesful in improving eating habits (RR 1.96, CI 0.91-4.18).
Suggest for workers in general are in order to actively seek health information through the media or health care practitioner, and specifically for participants of WOW programs to stay active in discussion groups. For the company to improve the upcoming Wellness program with a wider range of participants and conduct refresher or evaluation after 4-6 months of program completion"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hansel Tengara Widjaja
"ABSTRACT
Merokok merupakan salah satu faktor risiko dari berbagai penyakit tidak menular, yang mencakup sekitar 71 persen penyebab kematian di Indonesia. Salah satu cara untuk mencegah penyakit tidak menular adalah dengan menjaga kebugaran jasmani yang prima. Petugas keamanan merupakan kelompok populasi yang memerlukan kebugaran jasmani yang lebih prima dibandingkan masyarakat biasa. Kemampuan fisik tersebut diukur salah satunya dengan cara tes lari dua belas menit (tes Cooper). Namun, belum ada studi yang meneliti mengenai kebugaran jasmani maupun derajat konsumsi rokok pada petugas keamanan, demikian juga dengan hubungan antara keduanya. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian mengenai hubingan kebiasaan merokok dengan hasil jarak tempuh tes Cooper pada petugas keamanan. Untuk mengetahui hubingan antara Indeks Brinkman dengan hasil jarak tempuh tes Cooper pada petugas keamanan. Sebanyak minimal 35 orang petugas keamanan yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dilibatkan dalam penelitian. Kemudian, peneliti menanyakan beberapa hal mengenai konsumsi rokok (lampiran 2), dan mendapatkan data hasil jarak tempuh tes Cooper dari K3L FKUI. Data penelitian dianalisis dengan SPSS versi 20, dengan uji Pearson.

ABSTRACT
Smoking is one of the risk factors of non-communicable diseases, which include about 71 percent deaths causes in Indonesia. One of the measures to prevent non-communicable diseases is to maintain physical fitness. Security Personnels need to have higher physical performance than general public. One way to measure the physical performance is 12 minute run test, known as Cooper test. However, only few studies have explored about physical performance in security personnels or military and also smoking among them. Moreover, there have not been any single study conducted in Indonesia to explore them. Therefore, we would like to know the relationship between smoking behaviour and Cooper test result in security personnel. To find the correlation between smoking behaviour and Cooper test result in security personnel. A minimum sample of 35 security personnels who fulfilled the inclusion and exclusion criteria are included in this research. Then, we asked them to fill the information about their smoking habits as in the quitionaire Appendix 1, whereas the Cooper test data is provided by the K3L unit. The data are then analysed by using SPSS version 20 with pearson correlation test. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli Amin
"ABSTRAK
The smoking habit give many bad effects, especially in health and economy aspect. In Indonesia, most people still have this habit. Quit smoking is beneficial. Clinicians have an important role in helping patients to quit their smoking habit. "
Bandung : Interna Publishing (Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam), 2016
CHEST 3:4 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Duhigg, Charles
"This fascinating book reveals how habits are made, broken and, more than anything, manipulated. It's full of unbelievable stories, such as: The supermarket analyst who came up with a way of determining which women were pregnant before they even knew - so he could influence what they bought in his store. One day a furious father came in complaining that his 15-year-old daughter was being targeted with pregnancy products; the store apologised and considered scrapping the programme. A week later, the father returned to apologise - his daughter was, they'd discovered that morning, pregnant! Eugene, the brain-damaged patient who can't form new memories or even register what's going on."
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2016
152.33 DUH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Hascaryo
"ABSTRAK
Trend penjualan minuman energi di Indonesia menunjukkan grafik
peningkatan yang sangat signifikan sejak tahun 1999. Peningkatan permintaan ini
diterjemahkan sebagai peluang, hal ini dapat dilihat dari jumiah produsen yang terus
bertambah setiap tahunnya. Bertambahnya jumlah pemain dalam produk minuman
energi membuat persaingan antar induslri menjadi semakin ketat. Hal ini dapat dilihat
dari semakin maraknya industri-industri memasarkan produknya, yang salah satunya
ditandai dengan semakin gencarnya ikian-ikian yang bermunculan di berbagai media.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan masukkan-masukkan yang bisa
dijadikan bagi penyusunan kebijakan periklanan untuk produk minuman energi. Salah
satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan melakukan segmentasi
psikografis, yang menghasilkan pembagian kelompok-kelompok dan pengguna
minuman energi dan pemahaman mengenai gaya hidup dan kepribadian dan
kelompok-kelompok pengguna minuman energi. Target responden yang digunakan
dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan pekerja kantoran. Pemilihan kedua target
responden disebabkan keduanya merupakan salah satu sasaran dan produk minuman
energi disamping keduanya memiliki kebiasaan mengkonsumsi media lebìh tiggi.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah exploratory research dan
descriptive research. Exploratory research bertujuan untuk memberikan gagasan,
wawasan, dan pemahaman atas situasi permasaran yang dihadapi oleh peneliti.
descriptive research yaltu tipe riset konklusif yang bertujuan utama untuk mencari
informasi data primer beru[a data kuantitatif. Metode utama yang digunakan dalam analisis data adalah analisis cluster. Pendekatan cluster yang digunakan adalah K-Means Cluster. Analisis cluster bekerja atas dasar pengelompokkan kesamaan jawaban, dimana dalam penelitian ini digunakan 41 variabel. Pengembangan variabel-variabel dilakukan atas dasar AIO inventory.
Hasil penelitian ditemukan terdapat empat segmen peminum minuman energi. Ke empat kelompok itu adalah emotional poeple, idealism people, sports people dan lifestyle people. Kelompok pertama, emotional people, merupakan orang-orang yang memilki ketakutan di dalam mengkonsumsi minuman energi, dimana kompisis terbanyak daru segmen ini adalah wanita. Kelompok kedua adalah idealism people
segmen ini merupakan terdiri dari orang-orang yang mempunyai pemikiran idealis.
dimana hidup harus berjalan seara sempurna. Dalam melakukan pembelian segmen
memiliki banyak pertimbangan terutama yang berkaitan dengan atribut minuman
energi. Selanjutnya kelompok ke tiga, sports people, adalah orang-orang yang
menyukai olah raga terutama olah raga yang melibatkan kemampuan fisik secara
penuh. Tidak jarang segmen ini mempunyai orientasi bahwa motivasi melakukan
olahraga adalah untuk prestasi. Kelompok ke- empat, yaitu kelompok lifestyle
people. Segmen ini mempunyai gaya hidup yang sangat mengikuti mode dunia,
seperti mode baju dalam aksesoris gaya hidup. Mereka menginginkan setiap produk
yang di kenakan memiliki gengsi. Pandangan mereka juga mengikuti pandangan
hidup budaya barat, yaitu menjurus ke arah pergaulan bebas. Hal ini dicerminkan
pada aktivitas luang yang dilakukan yaitu pergi ke kafe. Dan secara umum mereka
menyukai kegiatan malam atau diskotik.
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu memberi masukan-masukan bagi
kebijakan periklanan. maka perlu meithat kebiasaan konsumsi media yang dilakukan
oleh setiap segmen. Segmen emotional people ditinjau komposisinya secara
demografi sebagian besar terdiri dari wanita. Untuk itu strategi pemilihan media cetak
sebaiknya yang berkaitan erat dengan wanita seperli tabloid Bintang. Segmen ke dua,
idealism people, mempunyai program favorit yaitu berita dan kuis. Keadaan ini
mencerminkan latar belakang pendidikan yang baik yaitu mayoritas S1 dan S2. Maka
strategi beriklan untuk membidik segmen ini adalah dengan mengembangkan suatu
tema iklan yang berkesan pada kebanggaan (pride). Segmen ke tiga, sports people,
mempunyai kegemaran membaca dan menonton acara olah raga. Segmen ini
mempunyai onentasi pada olah raga sangat tinggi, sehingga Iklan yang
dikembangkan dapat menggunakan endorser yang telah berprestasi pada dunia olah
raga. Demikian pula pada pemilihan media cetak, tabloid dan majalah yang
dipergunakan untul beriklan adalah majalah dan tabloid olah raga seperti tabloid
Bola dan majalah Liga Italia. Segmen keempat, lifestyle people, adalah segmen yang
sangat menonjol dalam pola gaya hidup, dan segmen ini cenderung mengikuti pola
gaya hidup bebas. Tabloid dan majalah yang menjadi favont untuk segmen ini adalah
majalah gaya hidup seperti Popular dan Pop.
"
2002
S-Pdf (sedang dalam proses digitalisasi)
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>