Ditemukan 117176 dokumen yang sesuai dengan query
Athira Ghassani
"Penelitian ini menguji dampak keragaman gender (direktur perempuan) pada kinerja keuangan perusahaan, yang diukur dengan return on asset dan return on equity, dari perusahaan Indonesia dengan data dari 2014 hingga 2018. Sebanyak 26 perusahaan Indonesia yang terdaftar dipilih dari Indeks IDX LQ45. Dari hasil analisis data panel, penelitian ini menemukan hubungan yang tidak signifikan antara keragaman gender (GENDIV) di tingkat dewan dan kinerja perusahaan (ROA dan ROE), yang berarti bahwa naik atau turunnya persentase direktur perempuan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa keragaman gender memiliki efek positif pada kinerja perusahaan, yang berarti bahwa ketika persentase direktur wanita meningkat, kinerja keuangan perusahaan juga meningkat, namun, dampaknya tidak signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dias Adriani
"Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh proporsi direktur wanita dalam jajaran direksi terhadap performa keuangan perusahaan dalam sektor industri dan sektor keuangan di Indonesia pada 2017 hingga 2021. Performa keuangaan perusahaan diukur melalui ROA dan Price-to-Book Value (PtBV). Sampel penelitian ini adalah 43 perusahaan sektor industri dan 102 perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data penelitian diolah menggunakan regresi data panel dengan metode estimasi Fixed Effect Model dan Random Effect Model. Hasil penelitian ini menemukan bahwa proporsi direktur wanita dalam jajaran direksi tidak berpengaruh pada performa keuangan perusahaan jika tidak ada pengaruh dari variabel lain. Proporsi direktur wanita dalam jajaran direksi terbukti berpengaruh terhadap ROA perusahaan apabila terdapat leverage dalam keuangan perusahaan. Pengujian terhadap intensitas pembelanjaan modal dan leverage dalam keuangan perusahaan menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut berpengaruh terhadap ROA perusahaan.
This study identifies the effect of the proportion of female directors on the board of directors on the financial performance of companies in the industrial and financial sectors in Indonesia in the range of years from 2017 to 2021. The company's financial performance is measured through Return on Assets (ROA) and Price-to-Book Value (PtBV). The sample of this research are 43 companies in the industrial sector and 102 companies in the financial sector which are listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The research data was processed using panel data regression with the Fixed Effect Model and Random Effect Model estimation methods. This study found that the proportion of female directors on the board of directors is not related to the financial performance of companies in Indonesia if there is no influence from other variables. The proportion of female directors in the board of directors is proven to have an effect on the Return on Assets (ROA) of companies in Indonesia if there is influence from leverage in the company's finances. Tests on the control variables, namely the intensity of capital expenditure and leverage in corporate finance, show that these two variables affect the company's Return on Assets (ROA)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Cecilia Zsa Zsa
"
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh kinerja keberlanjutan terhadap kinerja keuangan dengan keberagaman anggota dewan komisaris dan direksi sebagai moderasi. Penelitian ini menggunakan sampel dari perusahaan terbuka di Indonesia selama rentang waktu tahun 2014 hingga 2015. Penelitian ini berargumen bahwa kinerja keberlanjutan memiliki dampak positif pada kinerja keuangan. Penelitian ini juga berargumen bahwa keberagaman pada anggota dewan dapat memperkuat dampak positif kinerja keberlanjutan terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian membuktikan bahwa kinerja keberlanjutan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa keberagaman anggota dewan tidak memiliki efek moderasi terhadap hubungan antara kinerja keberlanjutan dengan kinerja keuangan.
ABSTRACTThis research aims to test empirically the influence of sustainability performance on financial performance with the diversity of commissioners and directors as moderation. This research uses samples from listed companies in Indonesia for 2014 to 2015. This research argues that sustainability performance has a positive impact on financial performance. This research also argues that the diversity of board members may strengthen the positive impact of sustainability performance on financial performance. The results prove that the performance of sustainability has a positive influence on financial performance. The results also show that the diversity of board members does not affect sustainability performance on financial performance."
2017
S67331
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anindya Apta A
"Karisma adalah sebuah ciri-ciri dalam diri seseorang yang membuat orang lain menganggap orang tersebut sebagai pemimpin. Beberapa penelitian serupa sebelumnya menemukan hubungan positif antara karisma direktur utama dengan kinerja keuangan, terutama pada kondisi ketidakpastian. Pada kondisi biasa tidak selalu ditemukan hubungan yang signifikan. Studi ini meneliti hubungan antara karisma seorang direktur utama dengan kinerja keuangan menggunakan variabel moderasi kondisi ketidakpastian yaitu risiko perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode analisis teks dengan mengumpulkan artikel-artikel yang membahas masing-masing direktur utama untuk dicari kata-kata yang menunjukkan ciri karismatik. Analisis regresi data panel dilakukan dengan periode 2018 – 2021 menggunakan variabel kontrol usia direktur utama, ukuran perusahaan, dan rata-rata kinerja industri. Objek penelitian perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam indeks IDX80. Penelitian ini hanya menemukan hubungan signifikan dan positif antara karisma direktur utama dengan kinerja keuangan ketika risiko spesifik perusahaan digunakan. Selain itu, tidak ditemukan hubungan moderasi antara risiko perusahaan dengan karisma direktur utama.
Charisma is a characteristic in a person that makes others feel a want to follow them. There have been prior studies examining the impact of CEO’s characteristics on firm performance, specifically financial performance. Characteristics that have been studied consist of age, gender, neuroticism, and charisma. Some prior studies on CEO charisma and financial performance found that there is a positive relationship between CEO charisma and their firm’s performance, especially during conditions of uncertainty. This study seeks to find the impact of CEO’s charisma on Indonesian firms’ financial performance, using firm risk as the uncertainty condition. CEO’s charisma was calculated by doing text analysis on articles discussing these CEOs. Texts were analyzed using tf- idf method and then panel regression was done using data from 2018 - 2021 with other control variables such as CEO age, CEO tenure, the firm’s size, and the industry mean financial performance. The samples of this study were firms in the IDX80 index based on the Indonesia Stock Exchange classification. This study found significant relationship between CEO charisma and financial performance only when firm-specific risk was controlled in the regression model and Tobin’s Q was used as a dependent variable. Other than that, this study found no moderating effect between charisma and financial performance."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rafa Mega Safira
"Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kinerja ESG terhadap risiko kesulitan keuangan perusahaan non-keuangan di Indonesia periode tahun 2017 hingga 2022. Sampel penelitian terdiri dari 32 perusahaan dari sektor non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan menggunakan random effect model (REM), penelitian ini menemukan bahwa kinerja ESG keseluruhan signifikan dalam mempengaruhi risiko kesulitan keuangan secara negatif. Hubungan korelasi yang sama juga ditemukan ketika kinerja ESG diteliti secara terpisah. Akan tetapi, risiko kesulitan keuangan tidak lagi dapat dipengaruhi oleh kinerja ESG secara keseluruhan ketika perusahaan beroperasi di periode krisis atau sudah mengalami kondisi kesehatan keuangan yang buruk.
This study aims to examine the impact of ESG performance on financial distress risk of non-financial companies in Indonesia from 2017 to 2022. The research sample consisted of 32 companies from the non-financial sector listed on the Indonesia Stock Exchange. Using the random effect model (REM), this study finds that overall ESG performance is significant in negatively influencing financial distress risk. The same relationship was also found when ESG performance was examined separately. However, financial distress risk can no longer be influenced by overall ESG performance when the company is operating in a crisis period or already in poor financial health."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nabilah Yasmin
"Dewan direksi dan dewan komisaris dipilih atau ditunjuk untuk mengelola dan mengawasi perusahaan. Isu yang paling banyak dipermasalahkan dalam tata kelola perusahaan di seluruh dunia saat ini adalah tentang jumlah posisi direksi dan komisaris yang diperbolehkan pada suatu perusahaan. Penelitian ini menguji bagaimana busy directors dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dengan berfokus dan berkontribusi pada dewan komisaris yang diteliti sebagai busy directors dan variabel moderasi yaitu family ownership. Penelitian ini menggunakan 133 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian dengan periode observasi 4 tahun dari tahun 2014 hingga 2017. Dengan menggunakan analisis data panel, peneliti menemukan bahwa busy directors tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan yang diukur menggunakan ROA. Pada family ownership ditemukan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. penelitian ini juga menemukan bahwa busy directors memperkuat pengaruh positif family ownership terhadap kinerja perusahaan.
Board of directors and commissioners are elected to conduct the management and supervision of the company. The most problematic issue in corporate governance around the world is the number of directors and commissioner positions allowed in a company. This paper examines how busy directors can influence the firms performance by focusing on and contributing to the board of commissioners to be researched as busy directors and family ownership as moderation variable. This paper used 133 listed companies on the Indonesia Stock Exchange (IDX) as a sample with 4 years observation period from 2014 to 2017. By using panel data analysis, we find that the busy directors do not correlate with the firms performance as measured by ROA. On the other hand, family ownership as moderated variable reacts positively with firm performance. Furthermore, this paper also shows that busy directors reinforce the family ownership influence of the firms performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Maharani Putri Sekar Nugroho
"
ABSTRAKDirektur independen dan konsentrasi kepemilikan adalah dua hal penting di corporate governance yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Direktur independen dianggap mampu untuk meningkatkan kinerja perusahaan karena dapat mewakili seluruh kepentingan shareholder, terutama pada perusahaan yang kepemilikannya masih terkonsentrasi. Indonesia merupakan salah satu negara dimana struktur kepemilikan perusahaan masih sangat terkonsentrasi dan rentan terjadi konflik antar pemegang saham. Saat ini Indonesia telah memiliki peraturan mengenai kewajiban perusahaan publik untuk memiliki minimal satu direktur independen di dalam jajaran dewan direksi. Peraturan tersebut dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keberadaan direktur independen terhadap kinerja perusahaan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 370 perusahaan yang terdaftar di BEI sebagai sampel penelitian dengan periode observasi 5 tahun dari tahun 2012 hingga 2016. Dengan menggunakan metode regresi data panel, penelitian ini menemukan bahwa direktur independen tidak pengaruh berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini juga menemukan bahwa ownership concentration tidak memiliki pengaruh direktur independen terhadap kinerja perusahaan.
ABSTRACTIndependent director and ownership concentration are one of the most important things on corporate governance that affects firm performance. Independent director can improves firm performance because they can represent all shareholder interest, especially in the company with concentrated ownership. Indonesia is one of the countries where firms ownership is still concentrated. Indonesia now has a regulation which requires all public companies to have at least one independent director on board of director. The regulation is issued by Indonesia Stock Exchange IDX in 2014. This study examines the effect of independent directors on firm performace in Indonesia. This study used 370 companies listed on the IDX as a research sample with 5 years observation period from 2012 to 2016. Using the panel data regression method with 4 different models, this study found that independent directors have no effects on firm performance. The study also found that ownership concentration have no effect on independent directors on firm performance."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rendy Ridwansyah
"Penelitian ini menganalisis pengaruh persentase direksi dan komisaris wanita, jumlah direksi dan komisaris wanita, direktur utama wanita terhadap kinerja keuangan Return on Asset (ROA) dan Return On Sales (ROS), dan juga pengaruh struktur kepemilikan terhadap jumlah keberadaan direksi dan komisaris wanita. Penelitian ini mengunakan sampel 327 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan analisis ini mengunakan metode OLS dengan Fixed Effect. Hasil penelitian menunjukan bahwa direksi dan komisaris wanita tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset (ROA) dan Return On Sales (ROS), selanjutnya direktur utama wanita juga tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dan Return On Sales (ROS), direksi dan komisaris wanita yang berjumlah dua, dimana dalam penelitian ini disebut dummy W2 terbukti signifikan positif terhadap kinerja keuangan Return on Asset (ROA) namun tidak signifikan terhadap Return On Sales (ROS). Dan berikutnya terlihat bahwa struktur kepemilikan tidak signifikan mempengaruhi keberadaan jumlah direksi dan komisaris wanita. Sedangkan, untuk variabel-variabel kontrol seperti kepemilikan institusional terbukti positif signifikan terhadap Return on Asset (ROA) dan tidak signifikan terhadap Return On Sales (ROS), leverage terbukti signifikan negatif terhadap Return on Asset (ROA) dan Return On Sales (ROS), S, jumlah pegawai signifikan positif terhadap Return on Asset (ROA) namun tidak signifikan terhadap ROS dan terakhir Umur listing perusahaan signifikan positif terhadap Return on Asset (ROA) namun tidak signifikan terhadap Return On Sales (ROS). Secara keseluruhan dari hasil f-stat dapat disimpulkan bahwa baik variabel, dependen, maupun kontrol dapat menjelaskan kinerja keuangan perusahaan.
This study analyzes the effect of the percentage of women directors and commissioners, the number of women directors and commissioners, chief executive women or women CEO on the financial performance Return on Asset (ROA) and Return On Sales (ROS), and also the effect of ownership structure on the number of women directors and commissioners existence. This study uses sample of 327 company, which is listed on the Indonesia Stock Exchange and the analysis or regression method is using OLS with Fixed Effects. The results show that women directors and commissioners had no significant effect on Return on Asset (ROA) and Return On Sales (ROS), women CEO also had no significant effect on Return on Asset (ROA) and Return On Sales (ROS), and firm with two number of director and comissionner women, which is called a dummy W2 has proven significant positive effect to financial performance Return on Asset (ROA) but no significant effect on Return On Sales (ROS). And then, the ownership structure also had no signficant impact on number of existence director and commissioner women. Whereas, for the control variables, such as institutional ownership significant positive on Return on Asset (ROA) and no significant effect on Return On Sales (ROS), hence, leverage proved to be significant negative on Return on Asset (ROA) and Return On Sales (ROS),, next, number of employees had significant positive on Return on Asset (ROA) but no significant effect on Return On Sales (ROS), for the last, firm age also had significant positive on ROA but not significant against Return On Sales (ROS). Overall the results from f-stat can be concluded that both dependent, and control variable may explain the company's financial performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56906
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Hadyan
"Pergeseran dari ekonomi berbasis sumber daya fisik ke ekonomi berbasis pengetahuan telah menyebabkan para peneliti mencari cara baru untuk mengukur aset tidak berwujud, termasuk Intellectual Capital. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah A-VAIC (Adjusted Value Added Intellectual Coefficient) yang terdiri dari HCE (Human Capital Efficiency), INVCE (Innovation Capital Efficiency), dan CEE (Capital Employed Efficiency). Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis yang diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 48 perusahaan bertipe non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 hingga 2019. Penelitian ini menemukan bahwa A-VAIC berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Temuan-temuan tersebut dapat digunakan sebagai acuan bagi manajer untuk mengelola Intellectual Capital secara efektif dan efisien, yang mengarah pada kinerja perusahaan yang lebih baik.
The shift from physical-resource-based economies to knowledge-based economies has caused researchers to look for a new way to measure intangible assets, including intellectual capital. The objective of this research is to examine the impact of Intellectual Capital on a firm’s performance. The method used in this research is A-VAIC (Adjusted Value Added Intellectual Coefficient) which consists of HCE (Human Capital Efficiency), INVCE (Innovation Capital Efficiency), and CEE (Capital Employed Efficiency). The multiple regression analysis is employed to test the hypotheses studied. The sample used in this research is 48 nonfinancial companies listed on Indonesia Stock Exchange from 2010 to 2019. This research found that A-VAIC has a significant positive effect on a firm’s performance. The result shows that Intellectual Capital had positively influenced a firm’s performance. The findings may be used as a reference for the manager to effectively and efficiently manage Intellectual Capital, leading to a better firm’s performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Jones Stevanus Maksi Turang
"Kegiatan merger dan akuisisi merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meraih keunggulan bersaing. Tetapi pada kenyataannya seringkali angka kegagalan setelah proses merger dan akuisisi dijalankan lebih besar daripada angka keberhasilan. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari kegiatan merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan go public non bank yang menjalankannya. Kinerja keuangan yang diukur antara lain adalah working capital, operating profit, earning par share (EPS), return on equity (ROE), dan debt to equity ratio (DER).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan perbedaan signifikan kinerja keuangan perusahaan pada periode sebelum dan setelah kegiatan merger dan akuisisi dijalankan. Hanya variabel operating projit yang menunjukkan perbedaan signifikan pada tahun ke-lima setelah proses merger dan akuisisi dijalankan.
Merger and acquisition are one of many growth strategies that can be undertake by a firm in order to gain competitive advantages. But in practice, the rate of failure after merger and acquisition take place is exceeding the rate of succes ones. This thesis is trying to analyze the impact of merger and acquisition toward firm financial performance. The financial performance were measured by Working capital, operating profit, earning per share (EPS), return on equity (ROE), and debt to equity ratio (DER).The result shows that there is no evidence that financial performance on the period before and after merger and acquisition took place are significantly different. But operating profit does show signiticant different performance on the fifth year after the merger and acquisition."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33276
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library