Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101619 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Alifta Kinanti
"Terdapat stereotip di masyarakat mengenai pekerjaan maskulin dan feminin. Stereotip pekerjaan berbasis gender tersebut berbahaya karena dapat membuat seseorang yang melakukan pekerjaan yang berlawanan dengan gendernya akan merasa krisis identitas dan cenderung berperilaku menyimpang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi pekerjaan maskulin dan feminin serta dasar dari seseorang dalam mengklasifikasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner yang diisi oleh 3633 orang responden yang berusia 15-64 tahun dan berasal dari seluruh Indonesia. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan bantuan software SPSS 22 dan Microsoft Excel serta metode kualitatif dengan bantuan software Nvivo 11. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa terdapat 46 pekerjaan maskulin, 57 pekerjaan netral, dan 26 pekerjaan feminin. Sebagai tambahan, jumlah jenis kelamin yang melakukan suatu pekerjaan masih menjadi dasar yang paling kuat bagi seseorang untuk mengklasifikasi pekerjaan menjadi pekerjaan maskulin dan feminin.

There is a stereotype about masculine and feminine occupation in the society. This occupational gender stereotype will lead to several negative impact. It could make someone who do the occupation that is contrary to his gender identity will experience an identity crisis and tend to deviate. This study aims to determine the classification of masculine and feminine occupation and the underlying reason behind the classification. Data were collected by distributing questionnaires filled out by 3633 respondents aged 15-64 years and from all over Indonesia. The analysis was carried out using quantitative methods with the help of SPSS 22 and Microsoft Excel software and qualitative methods with the help of Nvivo 11 software. From the results of the analysis, it was found that there were 46 masculine jobs, 57 neutral jobs, and 26 feminine jobs. In addition, the number of sexes doing work is still the strongest basis for a person to classify work as masculine and feminine.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Lirik lagu memang tidak banyak dijadikan bahasan untuk dengan kajian linguistik Salah satu aspek yang dapatdibahas adalah stereotip gender Makalah ini membahas mengenai stereotip gender yang ditemukan dalam dualirik lagu berbahasa Belanda bertemakan cinta dilihat dari makna denotatif dan konotatif Lagu pertama adalahlagu dari Gers Pardoel dengan judul Ik neem je mee dan lagu kedua berjudul Mijn vriendin yang dinyanyikanoleh Monique Smit Stereotip gender bahasa laki laki yang lebih tegas dan lugas dan bahasa perempuan yanglebih berbelit belit dan sopan dapat ditemukan di dalam kedua lirik lagu tersebut Hasil penelitian menunjukanbahwa stereotip gender dapat terlihat dalam lirik lagu yang dinyanyikan oleh laki laki dan perempuan adalahbenar
Songs lyrics are rarely discussed for the study of linguistics One of the aspects that can be discussed is thegender stereotypes This paper discusses the gender stereotypes which are found in the two Dutch song lyricswith theme of love as seen from denotative and connotative meanings The first song is a song from GersPardoel titled Ik neem je mee and the second song titled Mijn Vriendin sung by Monique Smit Genderstereotypes that male rsquo s language is more firm and straightforward and as well as women 39 s language is moreconvoluted and polite which can be found in the lyrics of the song The results showed that gender stereotypescan be seen in the lyrics of the song sung by both men and women is true"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Purwoko Budi Susetyo
"Penelitian ini terutama mempersoalkan tentang relasi antar etnis Cina dan etnis Jawa yang ditandai oleh prasangka, keterbatasan interaksi dan kerusuhan anti Cina Kebanyakan ahli berpendapat, salah satu akar permasalahan utama terletak pada perlakuan diskriminatif dari penguasa terhadap masyarakat etnis Cina Dengan adanya upaya pemerintah di era reformasi untuk menghapus diskriminasi, tentunya akan membawa perubahan bagi relasi yang berlangsung antar kedua etnis tersebut, termasuk di kalangan mahasiswa sebagai generasi muda. Namun perubahan tersebut tengah berlangsung dan belum sepenuhnya dapat dipahami.
Stereotip yang berkembang dalam relasi antaretnis Cina dan Jawa, ditengarai sebagai salah satu landasan penting yang menentukan hubungan antaretnis dan mampu menggambarkan tentang kualitas relasi antaretnis. Untuk itu penelitian ini bertujuan mengungkapkan pola relasi antar etnis Cina dan etnis Jawa di kalangan mahasiswa berdasarkan bekerjanya stereotip. Teori utama yang digunakan untuk menganalisis adalah teori identitas sosial.
Penelitian ini bersifat eksploratif dan merupakan penelitian awal untuk menegakkan hipotesis bagi pengembangan penelitian selanjutnya. Secara metodologis menekankan sisi kontekstual dari data yang dikumpulkan.
Subyek penelitian sebanyak 300 mahasiswa yang terdiri dari 226 mahasiswa etnis Jawa dan 74 mahasiswa etnis Cina di Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola relasi antar etnis Cina dan etnis Jawa di kalangan mahasiswa dapat terungkap berdasarkan bekerjanya stereotip dengan menggunakan teori identitas sosial sebagai dasar analisis. Hal yang terungkap diantaranya tentang stereotip etnis Cina dan etnis Jawa yang khas, faktor-faktor yang mendasari stereotip dan pola relasi antara kedua etnis yang dipengaruhi oleh kesempatan kontak, persepsi masing-masing etnis terhadap kemampuan etnis lain menjalin relasi sosial yang berkualitas. Penelitian ini juga memberikan gambaran tentang pola relasi antara etnis Cina sebagai minoritas dan etnis Jawa sebagai mayoritas serta bagaimana identitas sosial positif diupayakan oleh masing-masing etnis."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T11486
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Berbagai majalah perempuan seringkali menyuguhkan konstruksi tradisional gambaran perempuan melalui sampul depan dari majalah. Memiliki karakter yang feminin, selalu diasosiasikan dengan pekerjaan domestik, dan menjadi objek adalah stereotipe perepmpuan yang seringkali digambarkan pada sampul majalah. Jessica Young (2011), yang melakukan penelitian mengenai representasi gender pada sampul majalah, menegaskan bahwa gambaran perempuan dan laki-laki masih terkonstruksi secara tradisional. Akan tetapi, pada Women's Adventure, stereotipe feminin pada perempuan telah terdekonstruksi. Penemuan-penemuan menunjukkan bahwa para perempuan pada sampul depan majalah tersebut diberikan sisi karakter maskulin serta tidak dijadikan sebagai objek semata. Penampilan fisik, kekuatan fisik, kegiatan di tempat terbuka, olahraga, dan alam adalah komponen-komponen pada berbagai sampul majalah yang digunakan untuk menunjukkan sisi maskulin para perempuan. Akan tetapi, majalah tersebut seringkali menggunakan warna-warna yang termasuk dalam warna-warna yang melambangkan sifat feminin. Dengan menggunakan semiotik analisis untuk mengidentifikasi elemen-elemen pada sampul majalah, penelitian ini meyakini bahwa Women's Adventure mencoba untuk menentang sekaligus menguatkan kembali konstruksi tradisional perempuan. Dalam kata lain, majalah tersebut mengkomunikasikan maskulinitas perempuan dengan memanfaatkan elemen-elemen pada sampul majalah. Penelitian ini berkontribusi dalam penelitian lebih lanjut mengenai ideologi gender yang ditampilkan pada sampul-sampul pada majalah.
Many women’s magazines represent traditional construction of women image through the front covers of the magazines. Women in the covers are being stereotyped as having feminine characteristics, being associated with domestic works, and being objectified. Conducting research about gender representation in magazine covers, Jessica Young (2011) argues that women and men are still traditionally constructed. However, in Women’s Adventure, the feminine stereotypes of women are being deconstructed. The findings show that the women in the front covers are attributed with masculine characteristics and not being objectified. Physical appearance, physical strength, outdoor activities, sports, and nature are components in the covers used to display the masculine side of women. However, the magazine often uses colors which are considered as feminine colors. By using semiotic analysis to examine the elements of the magazine covers, this research argues that Women’s Adventure both challenges and reaffirms the traditional construction of women. In other words, the magazine communicates female masculinity by utilizing the elements of the covers. This research will contribute in further study regarding gender ideology presented in magazine covers."
[Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Inasya Nur Qamarani
"ABSTRAK
Stereotipe adalah asumsi palsu yang nyatanya menjadi masalah di dalam masyarakat. Dari banyak jenis stereotipe, artikel ini secara khusus membahas stereotipe etnik, yaitu pada etnik Latin, yang terdapat dalam film The Back-up Plan (2010) dengan menganalisis karakter serta beberapa elemen teknis film tersebut. Meskipun karakteristik dari Zoe dibuat untuk menghilangkan stereotip Latina, pada saat bersamaan, upaya tersebut menciptakan masalah baru yang sama rumitnya dimana ia mencoba untuk mengikuti budaya kaum dominan melalui penampilan dan kehidupan sosialnya.

ABSTRACT
Stereotype is a false assumption that turns out to be a problematic issue in the society. From many types of stereotype, this article specifically discusses ethnic stereotype, Latina, that found in the movie The Back-up Plan (2010) using character analysis and some of the movie s technical elements. Even though the character of Zoe is constructed to disembody the stereotypes of Latina, at the same time such attempt provides another complex problem as she appropriates the dominant culture through her appearance and social life."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarsih Warnaen
Jakarta: Mata Bangsa , 2002
303.385 SUW s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sakina Rakhma Diah
"Si Doel Anak Jakarta merupakan sebuah novel karya Aman Datuk Madjoindo yang menceritakan seorang anak Betawi bernama Si Doel.Pada tahun 1973, Sjuman Djaya mengangkatnya ke layar lebar dengan judul Si Doel Anak Betawi.Berdasarkan film karya Sjuman Djaya, Rano Karno membuat sinetron tentang Si Doel berjudul Si Doel Anak Sekolahan yang mengudara di stasiun televisi nasional antara tahun 1993-2004.Si Doel merupakan satu kasus transformasi untuk melepaskan diri dari stereotipe yang selama ini melekat pada masyarakat Betawi, seperti termarjinalisasi secara ekonomi dan tidak berpendidikan. Transformasi yang dialami Si Doel tersebut tidak lepas dari peran orang tuanya.

Si Doel Anak Jakarta is a novel written by Aman Datuk Madjoindo about a Betawi boy named Si Doel. In 1973 Sjuman Djaya made a movie titled Si Doel Anak Betawi, which characters were based on the novel. Inspired by the movie, Rano Karno made a television series Si Doel Anak Sekolahan, aired in one of Indonesia?s leading television station in 1993-2004. Si Doel is an example of transformation to release some stereotypes of Betawi people, such as economically marginalized and uneducated. Transformation of Si Doel can't be separated from his parents' roleso that his son can get better future and life through education.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Prianka Alya Emirpraja
"This study aims to examine how Modern Family sitcoms represent stereotypes about race and ethnicity through an analysis of the actors' words and actions. The data is then evaluated to see how actors represent stereotypes based on their individual characteristics. The method used is the descriptive qualitative method with a social semiotic analysis. The data was collected by observing and paying attention in detail to episodes chosen from the television series Modern Family. Stuart Hall's representation theory was employed as the base to analyze the data. The findings of the research suggest that there are various positive and negative stereotypes that are represented through dialogue, expressions, and the way actors behave.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana sitcom Modern Family merepresentasikan stereotip terhadap ras dan etnis dengan menganalisis perkataan serta perlakuan yang dilakukan para pemerannya. Data-data tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui bagaimana para pemeran merepresentasikan stereotip sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif menggunakan analisis semiotik sosial. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menonton dan memperhatikan secara detail episode-episode dari serial televisi Modern Family. Teori representasi milik Stuart Hall digunakan sebagai landasan penulis dalam menganalisis penelitian ini. Hasil riset menunjukan bahwa ditemukan beberapa stereotip baik maupun buruk yang direpresentasikan melalui dialog, ekspresi dan juga cara berpakaian pemeran-pemerannya. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Azzahra Firnanda
"Tindakan racial profiling terhadap orang Afrika-Amerika di bawah ketidaksetaraan sistemik mendorong dunia hiburan untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah ini. Media, seperti film, telah menjadi instrumen terpenting dalam menyikapi isu-isu sosial, terutama isu-isu rasial. Untuk menyoroti peran media dalam hal tersebut, artikel ini menganalisis racial profiling dalam serial televisi Netflix When They See Us (2019) yang disutradarai oleh Ava DuVernay. Dengan menggunakan pendekatan analisis sinematik dan kerangka teori rasisme sistemik sebagai dasar penelitian, artikel ini mengkaji aspek sinematik yang menonjol dari serial tersebut mengenai representasi kehidupan pemuda kulit hitam di balik kasus kejahatan yang diduga dilakukan oleh “The Exonerated Five” di New York pada tahun 1989. Terkait dengan hal tersebut, penelitian ini merujuk pada argumen bahwa When They See Us (2019) menciptakan dampak yang signifikan terhadap masyarakat mengenai racial profiling di bawah ketidaksetaraan sistemik di Amerika Serikat melalui pendekatan sinematik yang berfokus pada representasi kebrutalan polisi dan stereotip media terhadap orang Afrika- Amerika.

The act of racial profiling towards African-Americans under systemic inequality prompts the entertainment world to raise awareness concerning the issue. The media, such as film, has been the most important instrument in addressing social issues, especially racial issues. To highlight the role of the media, this article analyzes racial profiling in the Netflix television series When They See Us (2019) directed by Ava DuV ernay. Using cinematic analysis approach and systemic racism framework as the bases of the research, this article examines the prominent cinematic aspects of the series regarding the representation of the lives of the Black youths behind the case of the crime allegedly committed by “The Exonerated Five” in New York in 1989. With that in mind, I argue that When They See Us (2019) creates a significant impact regarding racial profiling under systemic inequality through cinematic lens by using representations of police brutality and media stereotype towards African-Americans."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Wibisono
"Penelitian ini berfokus untuk mengetahui pengaruh sumber kritik dan jenis stereotipe dalam isi kritik terhadap sensitivitas isi kritik dan niat untuk bertindak target kritik. Target kritik adalah warga negara Indonesia. Isi kritik adalah gagalnya warga negara Indonesia untuk peduli lingkungan. Sumber kritik ingroup adalah sesama warga negara Indonesia, sedangkan sumber kritik outgroup adalah warga negara Malaysia. Jenis stereotipe isi kritik adalah stereotipe negatif dan positif dari target kritik. Sensitivitas isi kritik adalah respons emosi target kritik terhadap isi kritik. Niat untuk bertindak adalah niat target kritik untuk bertindak sesuai dengan isi kritik. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner sensitivitas yang diadaptasi dari Hornsey, Oppes, Imani (2002) (α=0,957) dan kuesioner niat bertindak yang diadaptasi dari Rabinovich dan Morton (2010) (α=0,867). Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sensitivitas isi kritik dan niat untuk bertindak. Berdasarkan hasil perhitungan MANOVA pada pengaruh dari sumber kritik dan stereotipe terhadap sensitivitas isi kritik dan niat untuk bertindak (Wilks? Lambda) dengan F=(6, 398) = 4,764, p=0,00 Wilk's Λ = 0,870, partial η2 = 0,67. Hal ini menunjukkan efek perbedaan yang signifikan pada masing-masing kelompok yang menerima kritik dari sumber kritik (ingroup vs outgroup) dengan stereotipe (negatif vs positif) terhadap sensitivitas isi kritik dan niat untuk bertindak target kritik.

This study focused to determine the effect of criticism source and stereotypes on sensitivity and the intention to behave of the criticism target. The target of criticism was a citizen of Indonesia. The critic was Indonesian failure to care for the environment. Sources of ingroup critic were Indonesian, while sources of outgroup critic were Malaysians. Stereotypes in the critic were is negative and positive stereotypes of the target of critic. Sensitivity is the emotional response of target critic when they receiving criticism. Intention to behave is the intention to behave of target of critic in after receiving criticism. Sensitivity was measured with questionaire and adapted from Hornsey, Oppes, Imani (2002) (α=0,957) and questionaire to measure intention to behave was adapted from Rabinovich dan Morton (2010) (α=0,867). This study also intended to determine the relationship between sensitivity and the intention to behave. The result analysis on MANOVA of groups on sensitivity and the intention to behave ( Wilks ' Lambda ) with F = ( 6 , 398 ) = 4.764 , p = 0.00 Wilk 's Λ = .870, partial η2 = 0, 67. This showed significant effect on differences in each group who received criticism from source of critic ( ingroup vs. outgroup ) and stereotypes in the critic ( positive vs. negative ) to sensitivity and intention to behave.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41547
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>