Ditemukan 103341 dokumen yang sesuai dengan query
Nadhif Muhammad
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi karakteristik operasional sistem BRT dengan menggunakan alat bantu Fleet Operation Modeling (FOM) dan mengembangkan prosedur penyesuaian data empiris lapangan yang dapat digunakan sebagai input data perangkat alat bantu. Oleh karena itu format data empiris lapangan disesuaikan terlebih dahulu agar sesuai dengan format data untuk input alat bantu FOM. Proses analisis data diawali dengan melakukan mengidentifikasi kesenjangan karakteristik data input perangkat alat bantu FOM. Selanjutnya dilakukan konversi data operasional khususnya data tap-in & tap-out kartu transaksi menjadi volume penumpang disetiap segmen sebagai data input perangkat alat bantu FOM dengan menggunakan perangkat Ms. Access dan Ms. Excel. Proses konversi dilakukan dengan membentuk matriks asal tujuan antar halte yang kemudian dilanjutkan dengan menghitung volume penumpang disetiap segmen antar halte BRT. Kemudian dengan menggunakan data volume penumpang tiap segmen sebagai masukkan ke alat bantu FOM, dihitung faktor muat statis dan headway rata-rata dan dilanjutkan dengan proses perhitungan optimasi khususnya jumlah armada untuk dibandingkan dengan standar yang berlaku. Langkah terakhir ada membandingkan jaringan pada kondisi eksisting dengan jaringan yang sudah dioptimasi dengan perangkat bantu. Dari hasil analisis didapatkan perangkat bantu FOM memiliki batasan kapasitas jumlah trayek dan segmen yang dapat dianalisis. Selanjutnya dari hasil evaluasi terhadap efisiensi operasional di koridor 1 TransJakarta diperoleh jumlah armada dengan kondisi eksisting 74 armada dan optimasi jaringan membutuhkan 69 armada dan Headway rerata kondisi eksisting adalah 23 menit dan hasil optimasi jaringan adalah 12 menit. Hasil perhitungan kondisi eksisting untuk faktor muat rerata adalah sebesar 66%, lebih rendah dibanding hasil optimasi jaringan yaitu sebesar 73%.
This study aims to analyze the efficiency of the operational characteristics of the BRT system by using Fleet Operation Modeling (FOM) tools and develop empirical data adjustment procedures that can be used as input data for assistive devices. Therefore, the empirical data format in the field is adjusted beforehand to match the data format for FOM input tools. The data analysis process begins by identifying the gap in the input data characteristics of the FOM device. Then the operational data is converted, especially the transaction card tap-in & tap-out data into passenger volume in each segment as input data for the FOM tool kit using Ms. Access and Ms. Excel. The conversion process is carried out by forming a matrix of origin of destination between stops, then proceed with calculating the volume of passengers in each segment between BRT stops. Then by using the passenger volume data for each segment as input to the FOM tool, the static loading factor and average headway are calculated and followed by an optimization calculation process in particular the number of fleets to compare with applicable standards. The final step is comparing the existing network with the network that has been optimized with assistive devices. From the analysis results obtained FOM assistive devices have a limited capacity of the number of routes and segments that can be analyzed. Furthermore, from the evaluation of operational efficiency in TransJakarta corridor 1, the number of fleets with the existing conditions of 74 fleets and network optimization requires 69 fleets and the average Headway condition is 23 minutes and the network optimization results are 12 minutes. The results of the calculation of the existing conditions for the average load factor are 66%, lower than the results of network optimization which is 73%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arya Seputra Wibowo
"Transportasi publik merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas kepada masyarakat. Berkembangnya transportasi publik dan meningkatnya jumlah armada membantu masyarakat untuk mendapatkan kesempatan untuk mengakses daerah- daerah lebih mudah. Teknologi telah mencapai era inovasi dari penggunaan informasi. Inovasi ini juga diimplementasikan Transjakarta untuk membangun aplikasi Tije. Tije merupakan aplikasi yang memudahkan perencanaan perjalanan dalam penggunaan Transjakarta. Penelitian ini akan mencari tahu hubungan persepsi masyarakat dengan Tije dengan faktor penggunaan aplikasi dan evaluasi dari aplikasi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kekurangan Tije serta memberikan inovasi fitur yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pendekatan Design Science Research (DSR) digunakan untuk mencapai tujuan tersebut karena telah terbukti kecakapannya pada penelitian- penelitian sebelumnya. Melalui penerapan DSR dalam tiga iterasi yang terdiri dari (1) analisis faktor yang memengaruhi penggunaan aplikasi Tije, (2) mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada fitur lama serta menemukan inovasi fitur dari pendapat ahli, dan (3) membuat revisi desain antarmuka dengan kesimpulan yang ditemukan pada bagian pertama dan kedua. Hasil iterasi I menunjukkan bahwa model memiliki kemampuan yang cukup moderat untuk memprediksi intensi, lemah memprediksi norma pribadi, dan sangat lemah dalam memprediksi kegunaan. Iterasi ini juga membuktikan bahwa meskipun Model D&M ISS dan model TPB memiliki dampak yang sama dengan penelitian terdahulu, NAM tetap tidak dapat digunakan dengan citra aplikasi Tije yang dimiliki masyarakat saat ini. Selain itu, kendala terbanyak berasal dari kategori (1) terkait masalah teknis, (2), kendala fungsionalitas, dan (3) kendala perangkat. Hasil iterasi II memvalidasi kendala dan fitur serta mengidentifikasi masalah dan wawasan relevan oleh para ahli dan komuter, seperti pengguna yang terganggu dengan implementasi fitur pelacakan bis yang tidak berfungsi seharusnya dan ide fitur terkait masalah sosial seperti kekerasan,serta usulan platform para komuter untuk berbagi informasi. Iterasi II mengimplikasikan bahwa penelitian ini menjadi pelopor pencarian masalah dan validasi Tije serta menambahkan pandangan lain dari penelitian sebelum terkait. Hasil iterasi III menghasilkan rekomendasi desain antarmuka dari fitur yang paling layak dari sisi usability, berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap pengguna aplikasi Tije. Penelitian ini diharapkan dapat mendukung penelitian-penelitan sebelumnya dalam mengadopsi metodologi DSR untuk mengevaluasi dan mengembangkan aplikasi mobilitas, Selain itu, melalui penelitian ini, diharapkan Tije dapat menjadi aplikasi mobilitas yang dapat diandalkan oleh pengguna ketika menggunakan Transjakarta.
Public transportation is a government effort to improve accessibility for the public. The development of public transportation and the increase in the number of vehicles help people to have easier access to different areas. Technology has reached an era of innovation through the use of information. Transjakarta has implemented this innovation by creating the Tije application. Tije is an application that facilitates trip planning using Transjakarta. This study aims to investigate the relationship between public perception of Tije and factors influencing app usage and evaluation. The objective is to identify the shortcomings of Tije and provide innovative features that meet user needs. The Design Science Research (DSR) approach is used to achieve this goal, as it has proven its effectiveness in previous studies. Through the application of DSR in three iterations, consisting of (1) analyzing the factors influencing the usage of the Tije application, (2) identifying problems with the existing features and finding innovative features based on expert opinions, and (3) revising the interface design based on the conclusions drawn from the first two parts. The results of iteration I indicates that model can predict intention quite good, weak in predicting personal norms, and very weak in predicting usage. This iteration also proves that even though the D&M ISS Model and TPB models have a similar impact with previous researches, NAM still cannot be used in with the current image Tije application has with the mass. Other than that, the most common challenges come from the categories of (1) technical issues, (2) functional constraints, and (3) device limitations. The results of the second iteration validate the challenges and features, and identify relevant issues and insights from experts and commuters, such as users being disturbed by the malfunctioning tracking feature of buses and feature concepts for social problems like violence and the addition of a platform for commuters to share information. Iteration II implies that this study is the pioneer of problem and validation of Tije and provides another perspective on previous studies related. The results of iteration III produce interface design recommendations from the most feasible features from a usability perspective, based on evaluations conducted on Tije application users. It is hoped that this research can support previous research in adopting the DSR methodology to evaluate and develop the mobility application. In addition, through this research, it is hoped that Tije can become a mobility application that users can rely on when using Transjakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Algazel Aqilla
"Transportasi publik merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas kepada masyarakat. Berkembangnya transportasi publik dan meningkatnya jumlah armada membantu masyarakat untuk mendapatkan kesempatan untuk mengakses daerah- daerah lebih mudah. Teknologi telah mencapai era inovasi dari penggunaan informasi. Inovasi ini juga diimplementasikan Transjakarta untuk membangun aplikasi Tije. Tije merupakan aplikasi yang memudahkan perencanaan perjalanan dalam penggunaan Transjakarta. Penelitian ini akan mencari tahu hubungan persepsi masyarakat dengan Tije dengan faktor penggunaan aplikasi dan evaluasi dari aplikasi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kekurangan Tije serta memberikan inovasi fitur yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pendekatan Design Science Research (DSR) digunakan untuk mencapai tujuan tersebut karena telah terbukti kecakapannya pada penelitian- penelitian sebelumnya. Melalui penerapan DSR dalam tiga iterasi yang terdiri dari (1) analisis faktor yang memengaruhi penggunaan aplikasi Tije, (2) mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada fitur lama serta menemukan inovasi fitur dari pendapat ahli, dan (3) membuat revisi desain antarmuka dengan kesimpulan yang ditemukan pada bagian pertama dan kedua. Hasil iterasi I menunjukkan bahwa model memiliki kemampuan yang cukup moderat untuk memprediksi intensi, lemah memprediksi norma pribadi, dan sangat lemah dalam memprediksi kegunaan. Iterasi ini juga membuktikan bahwa meskipun Model D&M ISS dan model TPB memiliki dampak yang sama dengan penelitian terdahulu, NAM tetap tidak dapat digunakan dengan citra aplikasi Tije yang dimiliki masyarakat saat ini. Selain itu, kendala terbanyak berasal dari kategori (1) terkait masalah teknis, (2), kendala fungsionalitas, dan (3) kendala perangkat. Hasil iterasi II memvalidasi kendala dan fitur serta mengidentifikasi masalah dan wawasan relevan oleh para ahli dan komuter, seperti pengguna yang terganggu dengan implementasi fitur pelacakan bis yang tidak berfungsi seharusnya dan ide fitur terkait masalah sosial seperti kekerasan,serta usulan platform para komuter untuk berbagi informasi. Iterasi II mengimplikasikan bahwa penelitian ini menjadi pelopor pencarian masalah dan validasi Tije serta menambahkan pandangan lain dari penelitian sebelum terkait. Hasil iterasi III menghasilkan rekomendasi desain antarmuka dari fitur yang paling layak dari sisi usability, berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap pengguna aplikasi Tije. Penelitian ini diharapkan dapat mendukung penelitian-penelitan sebelumnya dalam mengadopsi metodologi DSR untuk mengevaluasi dan mengembangkan aplikasi mobilitas, Selain itu, melalui penelitian ini, diharapkan Tije dapat menjadi aplikasi mobilitas yang dapat diandalkan oleh pengguna ketika menggunakan Transjakarta.
Public transportation is a government effort to improve accessibility for the public. The development of public transportation and the increase in the number of vehicles help people to have easier access to different areas. Technology has reached an era of innovation through the use of information. Transjakarta has implemented this innovation by creating the Tije application. Tije is an application that facilitates trip planning using Transjakarta. This study aims to investigate the relationship between public perception of Tije and factors influencing app usage and evaluation. The objective is to identify the shortcomings of Tije and provide innovative features that meet user needs. The Design Science Research (DSR) approach is used to achieve this goal, as it has proven its effectiveness in previous studies. Through the application of DSR in three iterations, consisting of (1) analyzing the factors influencing the usage of the Tije application, (2) identifying problems with the existing features and finding innovative features based on expert opinions, and (3) revising the interface design based on the conclusions drawn from the first two parts. The results of iteration I indicates that model can predict intention quite good, weak in predicting personal norms, and very weak in predicting usage. This iteration also proves that even though the D&M ISS Model and TPB models have a similar impact with previous researches, NAM still cannot be used in with the current image Tije application has with the mass. Other than that, the most common challenges come from the categories of (1) technical issues, (2) functional constraints, and (3) device limitations. The results of the second iteration validate the challenges and features, and identify relevant issues and insights from experts and commuters, such as users being disturbed by the malfunctioning tracking feature of buses and feature concepts for social problems like violence and the addition of a platform for commuters to share information. Iteration II implies that this study is the pioneer of problem and validation of Tije and provides another perspective on previous studies related. The results of iteration III produce interface design recommendations from the most feasible features from a usability perspective, based on evaluations conducted on Tije application users. It is hoped that this research can support previous research in adopting the DSR methodology to evaluate and develop the mobility application. In addition, through this research, it is hoped that Tije can become a mobility application that users can rely on when using Transjakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Ikhsan Asa Pambayun
"Biskita Trans Pakuan Bogor merupakan salah satu layanan angkutan umum berbasis Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Bogor yang dikelola oleh oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan dan diselenggarakan oleh operator PT Kodjari Tata Angkutan berdasarkan standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. BPTJ Kementerian Perhubungan telah membuat sebuah sistem informasi transportasi umum yang terintegrasi berbasis mobile untuk Biskita Trans Pakuan Bogor dengan nama aplikasi Biskita. Aplikasi Biskita ini bertujuan untuk memberikan informasi jadwal, rute, berita, serta notifikasi terkini terkait Biskita Trans Pakuan. Namun sayangnya pengguna aplikasi Biskita menilai aplikasi masih memiliki banyak kekurangan berdasarkan ulasan aplikasi yang diberikan pada Google Play Store dan juga Apple App Store. Berdasarkan wawancara dengan representatif BPTJ, membenarkan kondisi tersebut dan menambahkan bahwa saat ini aplikasi Biskita telah dihentikan yang menyebabkan pengembangan aplikasi pada iOS menjadi terhenti. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan aplikasi alternatif Biskita yang memiliki desain antarmuka yang lebih baik dengan mengedepankan user friendliness, arsitektur dengan response time yang rendah, serta dapat menjadi aplikasi yang multiplatform. Pengembangan desain antarmuka aplikasi alternatif Biskita akan menggunakan pendekatan User Centered Design (UCD) dengan evaluasi usability testing serta system usability scale. Sedangkan untuk pengembangan aplikasi Biskita serta arsitekturnya akan menggunakan pendekatan pengembangan waterfall. Untuk mencapai multiplatform, pengembangan aplikasi alternatif Biskita menerapkan Progressive Web App. Sementara itu untuk mendapatkan response time yang rendah, pengembangan arsitektur aplikasi alternatif Biskita menerapkan model microservice. Dalam penelitian ini dipaparkan bagaimana penulis merancang, menganalisis, serta mengembangkan aplikasi Biskita dengan desain antarmuka yang mengedepankan user friendliness, menerapkan multiplatform, serta memiliki response time yang rendah.
Biskita Trans Pakuan Bogor is one of the Bus Rapid Transit (BRT) based public transport services in Bogor City managed by the Jabodetabek Transportation Management Agency (BPTJ) of the Ministry of Transportation and organised by operator PT Kodjari Tata Angkutan based on service standards set by the government. BPTJ of the Ministry of Transportation has created a mobile-based integrated public transport information system for Biskita Trans Pakuan Bogor called the Biskita application. The Biskita application aims to provide information on schedules, routes, news, and the latest notifications related to Biskita Trans Pakuan. But unfortunately Biskita application users assess the application still has many shortcomings based on application reviews given on the Google Play Store and also the Apple App Store. Based on interviews with BPTJ representatives, they confirmed this condition and added that currently the Biskita application has been discontinued which has caused the development of applications on iOS to be stopped. Based on these problems, this research was conducted to provide input for an alternative Biskita application that has a better interface design by prioritising user friendliness, architecture with low response time, and can be a multiplatform application. The development of Biskita’s alternative application interface design will use a user-centered design (UCD) approach with usability testing and system usability scale evaluation. Meanwhile, the development of the Biskita application and its architecture will use the waterfall development approach. To achieve multiplatform, Biskita’s alternative application development applies Progressive Web App. Meanwhile, to get a low response time, the development of Biskita’s alternative application architecture applies the microservice model. This research presents how the author designs, analyses, and develops the Biskita application with an interface design that promotes user friendliness, applies multiplatform, and has a low response time."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Bella Fauziah
"Perkembangan sebuah kota tergantung dari seberapa mudahnya daerah tersebut dapat diakses. Peran pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasarana sebagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah sebuah tanggung jawab. Pemerintah Kota Tangerang adalah salah satu kota yang mengadakan kebijakan BRT sebagai transportasi publik sejak Desember 2016. Namun dalam pengoperasiannya dinilai sepi peminat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan menganalisis kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang. Penelitian menggunakan metode kuantitatif menggunakan 5 dimensi
servqual berdasarkan standar pelayanan angkutan umum SK Dirjen no.687 Tahun 2002, Permenhub no. 10 Tahun 2012, perubahannya no. 27 Tahun 2015, BRT Standard ITDP 2016. Tujuan penelitian ini menganalisis tingkat kepentingan, tingkat kepuasan dan faktor utama yang mempengaruhi kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang dinilai dari persepsi dan harapan pengguna BRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepentingan yang harus diutamakan adalah dimensi
tangible pada item informasi pelayanan halte yang akan dilewati berupa visual/audio di dalam halte berfungsi dengan baik. Pengguna BRT memiliki tingkat kepuasan yang tinggi. Dimensi
Tangibel menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang.
City development depends on being easily accessible. The role of the government to provide facilities and infrastructure as a means for community needs is the responsibility. The Tangerang City Government is one of the cities that has implemented BRT policy as public transportation since December 2016. However, its operations consider it quiet BRT Trans Kota Tangerang. This study uses quantitative methods using servqual 5 dimensions based on the standards of public transport services SK Dirjen No. 687 of 2002, Permenhub no. 10 of 2012, amendment no. 27 of 2015, ITDP 2016 BRT Standard . The purpose of this research is to analyze the level of importance, level of satisfaction and the main factors that improve the performance of BRT Trans Kota Tangerang services assessed from the perceptions and expectations of BRT users. The results of the study show that the level of importance that must be prioritized is the Tangible dimension of the item information on the stop service that will be passed in the form of visual / audio in a well-used stop. BRT users have a high level of satisfaction. The Tangibel dimension is the main factor that influences the performance of BRT Trans Kota Tangerang service."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54705
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Iqro Eksahuman Juang
"
ABSTRAKIndonesia sebagai negara kepulauan sangat bergantung kepada moda transportasi laut untuk menghubungkan masyarakatnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Sebagai sebuah medium untuk berpindah, ruang pada moda transportasi memiliki perbedaan dari ruang yang menaungi kita sehari-harinya. Adanya perubahan lingkungan seiring dengan perpindahannya dan faktor waktu serta keterbatasan fungsi ruang, membuat manusia memaknai ruangnya dengan cara yang berbeda. Sebuah pola peristiwa unik yang hanya hadir dalam ruang pada moda transportasi inilah yang kemudian menciptakan sebuah karakter tempat. Skripsi ini mencoba mempelajari event yang terjadi serta faktor pembentuknya dalam ruang pada moda transportasi laut di Indonesia.
ABSTRACTIndonesia as an archipelago country heavily depends on the water transport to connect its society in order to meet the needs. As a medium, space on the transportation modes has many differences from the space that dwell us in everyday life. The environmental changes along with the movement; the time factor and the limitation of spatial function make people sense a space in different ways. A unique pattern of events that are only present on this transportation modes that creates a character of place. This paper tried to study the events that happen and its causal factor in space on the Indonesian maritime transportation modes."
2012
S42141
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Novia Iswara Pratiwi
"Urbanisasi, perjalanan dan dampak perjalanan terhadap lingkungan, masyarakat, ekonomi dan kesehatan semuanya dipengaruhi oleh globalisasi. Memberikan bentuk yang indah pada infrastruktur transportasi menjadi topik yang populer saat ini. Halte bus yang merupakan infrastruktur utama transportasi umum biasanya dibangun hanya untuk memperlancar fungsi transit tanpa mempertimbangkan estetika bangunan untuk meningkatkan kenyamanan saat bepergian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perbaikan desain halte dapat meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi umum dan meningkatkan pengalaman perjalanan penumpang bus. Dengan menggunakan metode tinjauan literatur, brainstorming, kuesioner singkat dan pengumpulan data dari media sosial Instagram, diharapkan penelitian ini dapat mengetahui atribut desain estetika halte yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dampak estetika. desain halte BRT terhadap pengalaman perjalanan dan mempengaruhi pilihan moda pengguna
Urbanization, travel and the impact of travel on the environment, society, economy and health are all affected by globalization. Giving transportation infrastructure a beautiful shape is becoming a popular subject today. Bus shelters, the main infrastructure for public transportation, are usually built only to facilitate the transit function without considering the aesthetics of the building to increase comfort when commuting. The aim of this research is to find out whether improved bus stop designs can increase people's interest in using public transportation and improve the travel experience of bus passengers. By using the methods of literature review, brainstorming, short questionnaires and collecting data from Instagram social media, it is hoped that this research will be able to find out the aesthetic design attributes of bus stops that can be used to identify the impact of the aesthetic design of BRT shelters on the travel experience and influence the user's choice of mode."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Asriyani Puteri
"Kebutuhan akan ruang yang aman merupakan aspek penting bagi perempuan di ruang kota, termasuk transportasi umum. Namun, praktik sehari-hari dalam menggunakan transportasi umum seringkali tidak mendukung rasa aman dan nyaman, salah satunya adalah pelecehan seksual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kaitan antara rasa takut penumpang wanita dan spatial setting pada ruang transportasi bus Transjakarta. Penulis akan mendalami bagaimana pengaturan spasial yang terjadi di dalamnya terkait perilaku penumpang wanita dalam membentuk dan mempertahankan ruang agar mendapatkan rasa aman. Ruang lingkup diskusi ini adalah ruang bus TransJakarta. Dengan membahas hal ini, penulis berharap dapat mengetahui lebih lanjut tentang aspek spasial yang dapat mendukung inklusivitas perempuan dalam angkutan umum dan memahami faktor-faktor terkait dengan ketakutan akan kejahatan yang terjadi di dalamnya
The need for a safe space is an important aspect for women in public space, including public transportation. However, daily practices in using public transportation do not support a sense of security and comfort, one of which is the harassment of a section. The purpose of this study is to dispute the fear of female passengers and spatial planning in the Transjakarta bus transportation space. The author will explore how to manage the spatial that occurs there related to the task of women to arrange and maintain space to get a sense of security. The scope of this study is the space of the TransJakarta bus. By discussing this issue, the writer hopes to find out more about the spatial aspects that can support the inclusiveness of women in public transportation and factors related to safety that will occur there."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gary Ekatama Bangun
"Tesis ini membahas tentang evaluasi Integrasi Angkutan Pengumpan ke Dalam Sistem Bus Rapid Transit pada segmen angkutan bus kecil melalui program Mikrotrans Jaklingko, yang merupakan salah satu layanan Transjakarta pada segmen angkutan bus kecil yang bertujuan untuk mengintegrasikan angkutan pengumpan ke dalam sistem bus rapid transit dalam rangka memberikan layanan transportasi umum yang terjangkau dan berkualitas kepada masyarakat, kehadiran program ini juga bertujuan untuk memperbaiki pola operasional transportasi umum, terutama di segmen angkutan bus kecil agar memenuhi SPM yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP yang digagas oleh Stufflebeam. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah post-positivism dengan pengumpulan data secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sejumlah kendala dari pelaksanaan Mikrotrans Jaklingko dari segi Input yang berdampak kepada dimensi lain yaitu Dimensi Process dan Product. Terdapat beberapa rekomendasi yang dapat diberikan antara lain penyediaan tempat khusus penyimpanan armada, optimalisasi sarana penyediaan informasi, pembakuan syarat dan ketentuan di dalam Surat Keputusan, dan juga pengevaluasian trayek existing untuk keperluan penyesuaian jumlah armada.
This thesis discusses the evaluation of Integration of Feeder Transport into the Bus Rapid Transit System policy for the small bus segment through Mikrotrans Jaklingko program, which is one of the Transjakarta services in the small bus transportation segment which aims to integrate feeder transportation into the bus rapid transit system in order to provide affordable and quality public transportation services to the community, the presence of this program also aims to improve the operational pattern of public transportation, especially in the small bus segment so that it meets predetermined SPM. This study uses the CIPP evaluation model initiated by Stufflebeam. The research approach used is post-positivism with qualitative data collection. The results of the study indicate that there are a number of obstacles to the implementation of Mikrotrans Jaklingko in terms of input which have an impact on other dimensions, namely the Process and Product Dimensions. There are several recommendations that can be given, including providing a special place for storing fleets, optimizing information provision facilities, standardizing terms and conditions in Decrees, as well as evaluating existing routes for the purpose of adjusting the number of fleets."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nur Qurota Uyuny Syarief
"Minimnya minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum salah satunya minimnya akses angkutan umum dalam hal ini sebagai moda utama. Layanan first mile dan last mile merupakan bagian penting dari sistem transportasi umum, yang terdiri dari berjalan kaki, bersepeda, transportasi online, dan mikrotrans. Hal ini masih menjadi kendala masyarakat untuk menggunakan transportasi umum yang dapat dilihat dari segi infrastruktur, sistem, moda yang tersedia dan berbagai faktor lainnya. Sehingga dalam rangka mendukung peningkatan minat masyarakat dalam menggunakan angkutan umum, perlu dilakukan evaluasi kualitas sistem pelayanan angkutan umum first mile dan last mile berdasarkan pandangan masyarakat. Dimana, pada penelitian ini dibatasi pada jenis moda MRT Jakarta. Sehingga didapatkan hasil evaluasi dari berbagai sistem pelayanan first mile/last mile untuk MRT Jakarta. Dan Menyiapkan usulan perbaikan sistem pelayanan first mile dan last mile untuk MRT Jakarta.
The lack of public interest in using public transportation was one of them the lack of access to public transportation in this case as the main mode. First mile and last mile services are an important part of the public transportation system, which consists of walking, cycling, online transportation, and microtrans. This is still an obstacle for people to use public transportation which can be viewed in terms of infrastructure, systems, available modes and various other factors. So that in order to support increasing public interest in using public transportation, it is necessary to evaluate the quality of the first mile and last mile public transportation service system based on the public's view. Where, in this study, it is limited to the type of MRT Jakarta mode. So that the evaluation results obtained from various first mile/last mile service systems for MRT Jakarta. And Prepare proposals for improving the first mile and last mile service system for MRT Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library