Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang paling banyak dialami oleh lansia di Indonesia. Hal ini didukung dengan fenomena bahwa masih banyak lansia hipertensi yang tekanan darahnya belum terkontrol walaupun sudah minum obat antihipertensi. Pendekatan non farmakologis diperlukan sebagai pendamping medikasi. Program “Langkah Mandiri” (Lansia Gesit, Kuat, Aktif, dan Harmoni dalam Manajemen Diri Hipertensi) yang didukung dengan inovasi berbasis web “SI-Langkah Mandiri” (Sistem Informasi Lansia Gesit, Kuat, Aktif, dan Harmoni dalam Manajemen Diri Hipertensi), diharapkan mampu meningkatkan manajemen diri lansia hipertensi dan keluarga sehingga tekanan darah mampu terkontrol secara optimal serta berkesinambungan. Program ini diberikan pada 86 orang yang tergabung dalam kelompok lansia hipertensi dan 10 keluarga dengan lansia hipertensi. Intervensi yang ditawarkan dalam program ini adalah edukasi dengan pendekatan stimulation game, relaksasi otot progresif, pijat kaki dengan minyak pijat lavender dan musik relaksasi, imajinasi terbimbing dan latihan fisik orhiba. Beberapa intervensi ini kemudian dikemas ke dalam program berbasis web “SI-Langkah Mandiri” dengan harapan terjaga sustainibilitasnya. Hasil yang didapatkan adalah terjadi peningkatan yang signifikan pada skor tingkat pengetahuan hipertensi dan manajemen diri hipertensi. Selain itu, terjadi penurunan yang signifikan pada rerata nilai tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, denyut nadi dan indeks massa tubuh. Program inovasi keperawatan sebagai pendamping obat antihipertensi yang didukung dengan pendekatan teknologi mampu mengoptimalkan perawatan diri lansia dengan penyakit kronis, khususnya hipertensi.
Hypertension is one of non-communicable disease that is most commonly experienced by the older people in Indonesia. This is supported by the phenomenon that there are still many hypertensive older people whose blood pressure has not been controlled despite taking antihypertensive medication. A pharmacological approach is needed as a companion for medication. The “Langkah Mandiri” Program (Lansia Gesit, Kuat, Aktif, dan Harmoni dalam Manajemen Diri Hipertensi) supported by the innovative web-based program named “SI-Langkah Mandiri” (Sistem Informasi Lansia Gesit, Kuat, Aktif, dan Harmoni dalam Manajemen Diri Hipertensi), is expected to improve the self-management of hypertensive older people and family so that blood pressure is able to be controlled optimally and continuously. This program is given to 86 older people who are members of the hypertensive group and 10 families with hypertensive older people. The interventions offered in this program are education with a stimulation game approach, progressive muscle relaxation, foot massage with lavender massage oil and relaxation music, guided imagery and orhiba physical exercise. Some of these interventions are then packaged into the”SI-Langkah Mandiri” web-based program in the hope of maintaining its sustainability. The results obtained were a significant increase in the score of hypertension knowledge levels and hypertension self management. In addition, there was a significant decrease in the mean value of systolic blood pressure, diastolic blood pressure, pulse and body mass index. The nursing innovation program as a companion to antihypertensive drugs supported by a technological approach is able to optimize the self-care of the older people with chronic diseases, especially hypertension.
"ÃÂ
Abstrak
Fenomena perilaku seksual berisiko pada remaja cukup tinggi di Indonesia. Pengetahuan dan pengontrolan orangtua yang kurang terhadap remaja menjadi penyebab dari munculnya perilaku menyimpang tersebut. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran penerapan program SEKOLAH AKTIF dalam asuhan keperawatan keluarga dan komunitas. Sampel sebanyak 120 siswa di sekolah SMP kelurahan Mekarjaya Kota Depok dan 10 keluarga binaan. Hasil penelitian menunjukan ada nya perubahan yang signifikan pada nilai pre maupun post test pengetahuan, sikap, efikasi diri remaja (p value 0,000). Hasil penelitian ini merekomendasikan agar perawat komunitas dapat melakukan pengembangan program yang inovatif dengan menggunakan strategi intervensi SEKOLAH AKTIF ini sebagai intervensi yang komprehensif dalam pemberian asuhan keperawatan komunitas dan keluarga.
Kata kunci; remaja, perilaku seksual berisiko, aplikasi web, intervensi keperawatan
ÃÂ
ÃÂ
Abstract
The phenomenon of risky sexual behavior in adolescents is quite high in Indonesia. Knowledge and control of parents who lack of adolescents is the cause of the emergence of deviant behavior. The purpose of this study is to provide an overview of the application of ACTIVE SCHOOL programs in family and community nursing care. A sample of 120 students in the Mekarjaya Junior High School in Depok City and 10 target families. The results showed that there were significant changes in the pre and post test scores of adolescent knowledge, attitudes, self-efficacy (p value 0,000). The results of this study recommend that community nurses can develop an innovative program using the ACTIVE SCHOOL intervention strategy as a comprehensive intervention in the provision of community and family nursing care.
Keyword; adolescents, risky sexual behavior, web applications, nursing interventions
ABSTRAK
Manajemen perawatan diri merupakan komponen penting dalam penatalaksanaan Diabetes Mellitus Tipe 2 (DMT2). Pengetahuan, kesadaran diri dan kepatuhan diabetesi menentukan keberhasilan dalam peningkatan kualitas hidup dan pecegahan komplikasi. Intervensi keperawatan komunitas melalui pendidikan kesehatan dengan Diabetes Self-management Education (DSME), pemanfaatan aplikasi DIMAS serta kelompok swabantu diharapkan dapat meningkatkan manajemen perawatan diri. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran implementasi program DIMAS (Diabetes Management Support) sebagai inovasi dalam asuhan keperawatan komunitas untuk meningkatkan perilaku perawatan diri kelompok diabetesi. Pelaksanaan intervensi DIMAS dilakukan pada keluarga dan komunitas di kelurahan Sukmajaya Kota Depok selama 8 bulan. Hasil evaluasi menunjukkan terjadi peningkatan perawatan diri dan penurunan gula darah sewaktu (GDS) pada diabetesi. Terdapat perubahan yang signifikan pada kelompok diabetesi (n=48) sebelum dan sesudah intervensi pada perawatan diri dan GDS (p=0,000 dan p=0,011). Program DIMAS diharapkan dapat diterapkan perawat sebagai salah satu strategi pelaksanaan program perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS) di lingkup pelayanan kesehatan primer.
ÃÂ
Kata kunci :
DSME, aplikasi smart-phone, kelompok swabantu, perawatan diri
ABSTRACT
Self-care management is an important component in the management of Diabetes Mellitus Type 2 (DMT2). Knowledge, self-efficacy and compliance in self-care are the main factor to improving quality of life and preventing complications. Community nursing interventions through health education with Diabetes Self-management Education (DSME), DIMAS applications and self-help groups are expected to improve diabetes self-care management. This paper aims is to provide an overview of the implementation of the DIMAS (Diabetes Management Support) as an innovation to improve the self-care management. The implementation was carried out on families and communities in Sukmajaya Depok City for 8 months. The results show an increase in self-care and a decrease in blood sugar (GDS). There were significant changes in the intervenstion group (n = 48) before and after the intervention in self-care and GDS (p = 0,000 and p = 0.011). The DIMAS program is expected to be implemented as a public health care strategy (PERKESMAS) in primary health services.
ÃÂ
Key words:
DSME, smart-phone application, self-help groups, self-care
"Populasi lansia secara biologis mengalami proses penuaan yang ditandai dengan perubahan faktor fisiologis. Salah satu karakterisitik perubahan fisik yang terjadi pada lansia ditandai dengan penurunan sistem muskuloskeletal, seperti menipisnya cairan synovial sendi yang berdampak pada terjadinya nyeri. Kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan kualitas hidup lansia yang berdampak pada peningkatan beban keluarga. Tujuan disusun karya ilmiah ini adalah memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga, asuhan kepeerawatan komunitas, dan manajemen pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat komunitas kepada lansia dengan masalah osteoarhtritis. Upaya yang diinisiasi oleh perawat bernama Program Lansia SMART (Sehat dengan Manajemen diri OsteoARThritis), terdiri dari enam sesi, antara lain sesi psikoedukasi, sesi restrukturisasi kognitif, sesi manajemen nyeri dengan relaksasi otot progresif, sesi activity scheduling, tahap problem solving, serta sesi tutorial aplikasi android Lansia SMART dan tahap maintaning challenging. Pelaksanaan inovasi ini menggunakan pendekatan terapi perilaku kognitif. Hasil dari pelaksanaan program inovasi ini, sebagai berikut: (1) Adanya rerata penurunan nilai skoring WOMAC, (2) Adanya rerata peningkatan tingkat pengetahuan, tingkat keterampilan, dan efikasi diri dalam proses manajamen diri osteoarthritis, (3) Adanya rerata peningkatan tingkat kemandirian keluarga, (4) Adanya perbedaan yang bermakna pada rerata pengetahuan lansia sebelum dan sesudah intervensi Lansia SMART, (5) Adanya perbedaan yang bermakna pada rerata keterampilan lansia sebelum dan sesudah intervensi Lansia SMART, dan (6) Adanya perbedaan yang bermakna pada rerata efikasi lansia sebelum dan sesudah intervensi Lansia SMART. Pelaksanaan program Lansia SMART efektif meningkatkan manajemen diri osteoarthritis pada lansia. Perawat dapat menggunakan pendekatan terapi perilaku kognitif untuk meningkatkan proses manajemen diri pada klien.
The older people population have an aging process that are characterized by changes in physiological factors. One of the characteristics of physical changes in the older people is characterized by a decrease in the musculoskeletal system, such as the depletion of joint synovial and had impact to the joints pain. This condition can disruption of the quality of life to older people and results to increase in family burden. The purpose of this nurse care planning is to provide an overview of the implementation of family care nursing, community care health nursing, and management of health services by community health nurses to the older people with osteoarthritis. The innovation initiated by Lansia SMART (Sehat dengan Manajemen diri OsteoARThritis) consists of six sessions, including psychoeducation sessions, cognitive restructuring sessions, pain management sessions with progressive muscle relaxation, activity scheduling sessions, problem solving sessions, and tutorial sessions Lansia SMART with android application and challenging maintaning stage. The implementation of this innovation uses a cognitive behavioural therapy. The results of the implementation of this innovation program are: (1) There is an average decrease in WOMAC score, (2) There is an average increase in the level of knowledge, the level of behavioural, and the level of self-efficacy in self-management of osteoarthritis, (3) There is an average increase in the level of family independence, (4) There is significant differences in the knowledge of the older people after the implementation of Lansia SMART, (5) There is significant differences in the behavioural of the older people after the implementation of Lansia SMART, and (6) There is significant differences in the self-efficacy of the older people after the implementation of Lansia SMART. The implementation of the Lansia SMART is effective in improving self-management of osteoarthritis in the older people. Nurses can use cognitive behavioural therapy to improve the process of self-management to the clients.
"