Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197720 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marti Rahayu Diah Kusumawati
"Konsumsi buah dan sayur pada siswa masih belum memenuhi rekomendasi yang dianjurkan. Kurangnya konsumsi buah dan sayur mengakibatkan peningkatan risiko penyakit tidak menular dan menyebabkan kematian. Kelompok usia sekolah menengah atas merupakan kelompok usia remaja yang berada dalam masa yang tepat untuk pertumbuhan dan perkembangannya dalam menanamkan kebiasaaan makan yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan konsumsi buah dan sayur pada siswa SMA Negeri di Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sebanyak 326 siswa dari 4 SMA Negeri berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, preferensi, dan ketersediaan buah dan sayur di rumah merupakan determinan dari konsumsi buah dan sayur dengan faktor dominan yang ditemukan adalah preferensi (OR=7,87; CI=1,8-34,1). Peningkatan pemahaman akan manfaat dan pentingnya kecukupan konsumsi buah dan sayur bagi kesehatan serta upaya pemberdayaan masyarakat sekolah dapat membentuk persepsi yang baik bahwa buah dan sayur adalah makanan sehat dengan rasa yang enak dan dapat dikonsumsi dalam berbagai jenis pengolahan yang menarik.

Consumption of fruits and vegetables in students still not meet the recommended recommendations. Lack of fruit and vegetable consumption leads to an increased risk of non-communicable diseases and causing death. The high school age group is a group of teenagers who are in the right age for their growth and development in instilling healthy eating habits. This study aims to determine the determinants of fruit and vegetable consumption in high school students in East Jakarta Jatinegara Subdistrict. This research is a quantitative research with cross-sectional study design. A total of 326 students from 4 public senior high school participated in this study. The results showed that the attitudes, preferences, and availability of fruits and vegetables at home were the determinants of fruit and vegetable consumption with the dominant factor found in preference (OR = 7,87, CI = 1,8-34,1). Increased understanding of the benefits and importance of the adequacy of fruit and vegetable consumption for health and efforts to empower the school community can form a good perception that fruits and vegetables are healthy foods with good taste and can be consumed in various types of attractive processing."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Hanifa
"Rendahnya konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular. Namun, persentase perilaku kurang konsumsi buah dan sayur di Indonesia masih tinggi, terutama pada kalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa SMA Negeri 81 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2020 dengan melibatkan 143 responden yang dipilih berdasarkan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner daring secara mandiri oleh responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat, analisis bivariat dengan uji Chi-Square, dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menemukan sebanyak 67,1% responden kurang mengonsumsi buah dan sayur (< 400 gram/hari). Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p = 0,031), preferensi (p = 0,002), pengaruh orang tua (p = 0,0001), ketersediaan buah dan sayur di rumah (p = 0,0001), dan keterpaparan terhadap media massa (p = 0,021) dengan konsumsi buah dan sayur. Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur merupakan ketersediaan buah dan sayur di rumah (OR = 5,8). Peneliti menyarankan agar pihak sekolah dan dinas kesehatan dapat bekerjasama untuk memberikan edukasi gizi kepada siswa dan orang tua mengenai pentingnya ketersediaan buah dan sayur di rumah. Orang tua disarankan untuk membiasakan diri mengonsumsi buah dan sayur bersama anak, menyediakan beragam buah dan sayur di rumah serta buah dan sayur yang disukai anak, memudahkan akses konsumsi dengan menyajikan buah potong, membawakan bekal buah dan sayur, dan mengolah buah dan sayur sesuai jenis yang disukai anak.

Low consumption of fruits and vegetables may increase the risk of non-communicable diseases. However, the percentage of inadequate consumption of fruits and vegetables in Indonesia is still high, especially among adolescents.The aim of this study was to determine factors associated with fruit and vegetable consumption among high school students in SMA Negeri 81 Jakarta. This study used a cross sectional study design and was conducted in March until April 2020 involving 143 respondents selected by using simple random sampling. Data was collected by self-administered online questionnaires. The data obtained were analyzed using univariate analysis, Chi-Square test, and multiple logistic regression tests. The results of this study found 67,1% of respondents consume less fruit and vegetables (<400 grams per day). Bivariate results showed a significant relationship between gender (p = 0,031), preference (p = 0,002), parental influence (p = 0,0001), fruits and vegetables availability at home (p = 0,0001), and mass media exposure (p = 0,021) with consumption of fruit and vegetables. Multivariate analysis showed that the availability of fruit and vegetables at home was a dominant factor associated with fruit and vegetable consumption (OR = 5,8). Researchers suggest that school and health services should collaborate to provide nutrition education to students and parents about the importance of the availability of fruits and vegetables at home. Parents are suggested to get used to eating fruits and vegetables with children, provide a variety of fruits and vegetables as well as fruits and vegetables that children like, facilitate access to consumption by serving cut fruit, provides fruit and vegetable as school meals, and process fruits and vegetables according to the type preferred by children."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlisa Candrawati
"ABSTRAK
Pembentukan perilaku diit dimulai pada masa prasekolah dan dipengaruhi oleh
faktor keluarga. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik
individu dan praktik pemberian makan dalam keluarga dengan perilaku konsumsi
buah dan sayur pada anak usia prasekolah. Desain deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional dilakukan pada keluarga yang memiliki anak usia
prasekolah. Hasil menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara pendidikan
ibu, kontrol makanan, model peran, pelibatan anak, edukasi nutrisi, serta
penyediaan buah dan sayur terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur anak usia
prasekolah dengan p value < 0,05. Pendidikan kesehatan dan konseling praktik
pemberian makan sesuai tahapan usia anak perlu dilakukan sebagai upaya
promotif dan preventif

ABSTRACT
Dietary behavior and patterns are established during pre-school years and
influenced by parents. The study aim is to determine the association between
individual characteristics and parenting feeding practices to promote fruit and
vegetable and its consumption among pre-school children. A cross sectional
design with descriptive correlation was used to 89 family with pre-school aged
children. It showed statistically significant relationship of education level of
mother, food control, role model, the involvement of children, nutrition education,
fruit and vegetable provision (p value < 0,05) with a fruit and vegetable
consumption pre-school aged children. Health education and counseling about
parental feeding practices needs to be done as promotion and prevention
intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipin Nurul Fitriana
"Rendahnya konsumsi sayur dan buah mengakibatkan kebutuhan tubuh tidak terpenuhi dan merupakan salah satu penyebab meningkatnya masalah status gizi pada orang dewasa muda. Meningkatkan keterampilan dalam pengaturan diri (self-regulation) yang diterapkan mengontrol perilaku makan lebih penting daripada pengetahuan tentang nutrisi dalam mengubah perilaku diet pada dewasa muda. Faktor motivasi dan kemauan batin mengontrol perilaku sangat dipengaruhi oleh self-efficacy. Oleh karena itu, self-efficacy salah merupakan faktor penting dalam mengontrol konsumsi sayur dan buah. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dalam konsumsi sayur dan buah dengan status gizi pada dewasa muda. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional kepada 108 mahasiswa Universitas Indonesia. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, simple random sampling, dan proporsional random sampling. Data dianalisis menggunakan proporsi dan tendensi sentral. Hasil penelitian menunjukkan nilai p sama dengan 0,001 dan OR = 12,6. Self-efficacy yang meningkat akan berdampak pada perbaikan konsumsi sayur dan buah. Peningkatan konsumsi sayur dan buah bisa bikin status nutrisi normal pada dewasa muda. Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan bekal untuk mahasiswa keperawatan dalam memberikan layanan kesehatan dan penelitian Selanjutnya dapat dikombinasikan dengan variabel sosial lingkungan sehingga intervensi dapat berhasil Konsumsi sayur dan buah sendiri lebih efektif dan efisien untuk orang dewasa muda.

The low consumption of vegetables and fruits has resulted in not meeting the needs of the body and being one of the causes of an increase in nutritional status problems in young adults. Improving self-regulatory skills to control eating behavior is more important than knowledge about nutrition in changing dietary behavior in young adults. Motivation and will factors in controlling behavior are strongly influenced by self-efficacy. Therefore, self-efficacy is an important factor in controlling the consumption of vegetables and fruits. The study aimed to determine the relationship between self-efficacy in the consumption of vegetables and fruit with nutritional status in young adults. The study design used cross sectional approach to 108 University of Indonesia students. Sampling uses purposive sampling, simple random sampling, and proportional random sampling. Data were analyzed using proportions and central tendencies. The results showed a p value of 0.001 and OR = 12.6. Increasing self-efficacy will have an impact on increasing consumption of vegetables and fruit. Increased consumption of vegetables and fruit can make normal nutritional status in young adults. This research can be used as a source of information and provisions for nursing students in providing health services and further research can be combined with socio-environement variables so that self-efficacy interventions in vegetable and fruit consumption are more effective and efficient applied to young adults. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranganna, S.
New Delhi: McGraw-Hill, 1986
R 664.07 RAN h (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Rilantias Utami
"Sayur dan buah merupakan sumber vitamin, mineral dan tinggi serat, namun jarang di konsumsi oleh remaja. Kurangnya konsumsi sayur dan buah dapat menyebabkan timbulnya penyakit degeneratif dan dapat menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deteminan konsumsi sayur dan buah pada remaja di Jabodetabek Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini 327 remaja yang berdomisili di Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan preferensi dan pengetahuan merupakan faktor determinan dari konsumsi sayur dan buah dengan faktor dominan yang ditemukan adalah preferensi (OR 13,055; CI 3,104 - 54,904). Peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya konsumsi sayur dan buah bagi kesehatan perlu dilakukan dengan dilakukannya promosi kesehatan yang dapat dilakukan oleh masyarakat, mahasiswa maupun pemerintah.

Vegetables and fruit are sources of vitamins, minerals, and high fibers, but they are rarely consumed by teenagers. The lack of vegetable and fruit consumption can cause degenerative diseases and can cause death. This study aims to determine the determinants of fruit and vegetable consumption among adolescents in Jabodetabek in 2022. This study is a quantitative study with a cross-sectional study design. The number of respondents in this study was 327 teenagers who live in Greater Jakarta. The results showed that preference and knowledge were the determinants of fruit and vegetable consumption with the dominant factor found being preference (OR 13,055; CI 3,104 - 54,904). Increased knowledge and understanding of the importance of consuming vegetables and fruits for health needs to be done by carrying out health promotions that can be carried out by the community, students, and the government."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafsah Fibrihirzani
"Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa SDN Beji 5 dan 7 Depok tahun 2012. Penelitian dilakukan karena anak usia sekolah cenderung kurang mengonsumsi buah dan sayur, padahal buah dan sayur sangat penting dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler kelak. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional melalui pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan hanya 18,9% responden yang mengonsumsi buah ≥ 2 porsi per hari dan sayur ≥ 1 ½ porsi per hari. Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna antara karakteristik individu (jenis kelamin, pengetahuan, kesukaan dan keyakinan diri), orang tua (kebiasaaan dan dukungan orang tua) dan lingkungan (ketersediaan buah dan sayur serta pengaruh teman sebaya) dengan konsumsi buah dan sayur.

This study discussed about factors associated with the consumption of fruit and vegetables in SDN Beji 5 and 7 Depok. It was conducted because school age children tend to consume less fruit and vegetables, whereas fruits and vegetables is very important for their growth and reduce risk of cardiovascular disease. This study used cross sectional design with self administered questionnaire. The result showed only 18.9% of respondents who consumed ≥ 2 servings of fruit per day and ≥ 1 ½ servings of vegetables per day. Statistical analysis showed a significant relationship between individual characteristics (gender, knowledge, liking and self efficacy), parental (habits and parental support) and environmental (availability of fruit and vegetables and peer influence) with the consumption of fruits and vegetables."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aliyah Az-Zahra
"Tingginya angka kejadian anemia pada remaja putri, tentu berhubungan dengan perilaku konsumsi tablet tambah darah (TTD). Di Provinsi DKI Jakarta, angka prevalensi anemia sebesar 23% dan proporsi remaja putri (10-19 tahun) yang mengonsumsi TTD dari sekolah sesuai anjuran hanya sebesar 1,8%. Prevalensi anemia pada remaja putri sebesar 40,63% di Jakarta Timur, sebesar 37,85% di Kecamatan Duren Sawit, dan sebesar 70,68% di Kelurahan Malaka Jaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku konsumsi TTD pada siswi SMA Negeri 103 Jakarta tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Penelitian dilakukan pada 90 siswi yang dipilih secara acak dengan menggunakan metode simple random sampling dan dilakukan pada bulan Januari-Juni tahun 2024 dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswi SMA Negeri 103 Jakarta memiliki perilaku tidak patuh dalam mengonsumsi TTD (76,2%). Hasil uji bivariat didapatkan hubungan yang signifikan antara faktor predisposisi (pengetahuan (p-value = 0,000), sikap (p-value = 0,027), dan efek samping TTD (p-value = 0,011)) dan faktor penguat (dukungan teman sebaya (p-value = 0,02) dan dukungan keluarga (p-value = 0,023)) dengan perilaku konsumsi TTD pada siswi SMA Negeri 103 Jakarta. Oleh karena itu, perlu diadakan penyuluhan terkait pentingnya konsumsi TTD pada siswi, termasuk edukasi kesehatan dengan metode peer-group (grup antar teman sebaya) dan sosialisasi kepada orang tua atau wali siswi terkait manfaat dan keamanan mengonsumsi TTD, serta pentingnya memberikan dukungan kepada siswi untuk meningkatkan kepatuhan siswi dalam mengonsumsi TTD.

The high incidence of anemia among female adolescents is certainly related to the consumption behavior of iron supplements. In DKI Jakarta Province, the prevalence rate of anemia is 23% and the proportion of female adolescents (10-19 years old) who consume iron supplements from school as recommended is only 1,8%. The prevalence of anemia among female adolescents was 40,63% in East Jakarta, 37,85% in Duren Sawit Subdistrict, and 70,68% in Malaka Jaya Village. This study aims to determine the determinants of iron supplement consumption behavior among female students at SMA Negeri 103 Jakarta in 2024. This research is a quantitative study using a cross-sectional study design. The study was conducted on 90 female students who were randomly selected using the simple random sampling method and conducted in January-June 2024 using a questionnaire. The results showed that most of the female students of SMA Negeri 103 Jakarta had non-adherent behavior in taking iron supplements (76,2%). The results of the bivariate test showed a significant relationship between predisposing factors (knowledge (p-value = 0,000), attitude (p-value = 0,027), and side effects of iron supplement (p-value = 0,011)) and reinforcing factors (peer support (p-value = 0,02) and family support (p-value = 0,023)) with the consumption behavior of iron supplement among female students at SMA Negeri 103 Jakarta. Therefore, it is necessary to conduct counseling related to the importance of consuming iron supplements in female students, including health education using the peer-group method and socialization to parents or guardians of female students regarding the benefits and safety of taking iron supplements, as well as the importance of providing support to female students to increase their compliance in taking iron supplements."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Asri Christine
"ABSTRAK
Dukungan orang tua merupakan faktor penting yang memengaruhi konsumsi sayur dan buah remaja. Dukungan orang terbagi menjadi dukungan instrumental dan dukungan emosional. Walaupun penting, sebagian besar orang tua di SMPN 8 Kota Bogor masih memberikan dukungan emosional yang negatif dengan tidak menjadi role model perilaku makan sehat bagi anak. Konsumsi sayur dan buah anak pun ternyata kurang. Hal ini merepresentasikan isu di Kota Bogor. Kota Bogor merupakan kota/kabupaten di Jawa Barat yang paling kurang mengonsumsi sayur dan buah dengan proporsi penduduk yang paling besar adalah remaja 10-14 tahun. Belum terdapat usaha dari pemerintah untuk meningkatkan dukungan orang tua dalam rangka meningkatkan konsumsi sayur dan buah remaja. Hal ini mendorong peneliti untuk merancang intervensi yang menyasar pada peningkatan dukungan orang tua kepada anak untuk mengonsumsi sayur dan buah. Melalui studi baseline dengan wawancara terhadap 5 orang tua siswa SMPN 8 Kota Bogor, peneliti mendapati bahwa anak seluruh partisipan kurang konsumsi sayur dan buah serta dukungan orang tua pun belum menyeluruh dan optimal. Peneliti kemudian melakukan intervensi buletin selama sepuluh hari dengan tujuan untuk meningkatkan dukungan orang tua. Desain penelitian adalah pre-test and post-test control group design. Terdapat total 33 dan 35 partisipan dalam kelompok intervensi dan kontrol yang terlibat dari pre-test hingga post-test. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa skor dukungan orang tua dalam kelompok intervensi meningkat dari 84,697/120 ke 87,242/120 dan melalui teknik dependent t-test diketahui bahwa peningkatan ini marginally significant dengan p=0,079. Wawancara untuk evaluasi intervensi terhadap 3 orang anak dan 5 orang tua menunjukkan bahwa orang tua mengalami perubahan perilaku dukungan. Orang tua lebih banyak atau sering memasak dan membelikan buah, mengajak atau mengingatkan anak untuk lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah, serta memberitahukan manfaat sayur dan buah. Dari hasil ini, peneliti menyimpulkan bahwa intervensi buletin mampu meningkatkan perilaku dukungan orang tua.

ABSTRACT
Parental support is one primary factor that afects adolescents rsquo vegetable and fruit intake. Parental support can be categorized as instrumental and emotional support. Despite its importance, parental support was not implemented optimally by parents of students in Junior High School 8 Bogor. They did not emotionally support their children by becoming negative role models in term of healthy eating. The results further showed that most of the students rsquo vegetable and fruit intake did not meet the recommended daily servings. This issue represented the bigger issue in Bogor. Bogor City has the lowest vegetable and fruit intake in West Java province with the largest proportion of population aged 10 14 years. There has not been an effort yet from government to promote parental support. This encouraged researcher to design an intervention aiming at promoting parental support by improving those factors. Through interviews to 5 parents, researcher found that all children consumed less vegetables and fruits and parent did not implement an integrated and optimal support. Researcher then conducted a 10 day bulletin intervention to promote parental support for adolescents rsquo vegetable and fruit intake. The reseach design was pre test and post test control group design. There were 33 and 35 participants in intervention and control group participated from pre test until post test. Hypothesis testing showed that parental support score increased from 84,697 120 to 87,242 120 and according to dependent t test this increasement could be considered as marginally significant with p 0,079. Interview to evaluate intervention to 3 children and 5 parents showed that there were several improvements in parental support behavior. Parents cooked more amount and frequency , instructed and reminded their children to eat more vegetable and fruit more frequently, and informed their children about the benefits of vegetables and fruits more frequently. From these results, researcher concluded that bulletin intervention could promote parental support. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasanti Ayu Ningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan mediator perilaku dan perilaku konsumsi buah dan sayur siswa setelah mengikuti workshop yang didesain dengan kerangka perencanaan theory-based nutrtition education Contento. Dari tahap prosedur yang dilakukan, mediator yang terlibat adalah pengetahuan, sikap, norma subjektif, hasil yang diharapkan, keyakinan diri, dan niat perencanaan, dengan teori modifikasi dari Theory of Planned Behavior, Health Belief Model, dan Polytheoretical Model.
Desain penelitian adalah kuasi eksperimental dengan sasaran 51 siswa kelas V yang dibagi dalam kelompok perlakuan dan kontrol. Hasil menunjukkan terdapat peningkatan mediator yang signifikan, namun peningkatan perilaku konsumsi tidak signifikan. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara peningkatan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, namun pencapaian indikator keberhasilan kelompok perlakuan lebih baik dibandingkan kelompok kontrol.

The purpose of this study is to find the improvement effect on mediators and fruit and vegetable consumption after students received workshop designed with Contento?s theory-based nutrition education stepwise procedure. Mediators involved were knowledge, attitude, subjective norms, outcome expectations, self-efficacy, and planning, while the behavior theory used were Theory of Planned Behavior, Health Belief Model, and Polytheoretical Model.
The study used quasi-experimental design, involving 51 5th graders who are divided into intervention and control group. The result shows that mediators improved significantly, but consumption behavior improvement did not significant. There was no significant difference between intervention and control group, however, based on goal indicators, intervention group had better accomplishment than control group.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>