Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74312 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pradipa Perdana Rasidi
"Diskusi mengenai hubungan antara dunia fisik (offline) dengan dunia virtual (online) dalam kajian antropologi digital cenderung menyederhanakannya menjadi dua oposisi: antara keduanya adalah dua dunia yang saling bertumpukan, atau dua dunia yang terpisah sama sekali. Kajian ini, dengan mengambil kasus platform media sosial Twitter, berusaha berargumen bahwa fisik dan virtual memang berkelindan, tetapi keduanya merupakan dua bilik berbeda, yang mana dapat berinteraksi satu sama lain. Melalui metode etnografi virtual yang melibatkan baik keterlibatan di ranah fisik maupun di ranah virtual, tesis ini berusaha menunjukkan itu dengan memfokuskan perhatian pada penciptaan tempat virtual pada platform Twitter yang dihuni oleh microcelebrity (orang yang meraih ketenaran melalui internet) kelas menengah Jakarta. Sebagai tempat, vis-a-vis ruang yang abstrak, Twitter yang diuniversalkan oleh perusahaan perancangnya menjadi lokal lantaran huniannya oleh warga Jakarta, menghasilkan suatu proses dialektis interlokalitas. Tesis ini berpijak pada analisis fenomenologi Heideggerian untuk membingkai pengalaman bermedia sosial sebagai proses penciptaan tempat. Tumpuan penciptaan tempat virtual dalam proses ini adalah fitur linimasa (timeline) di Twitter, yang dianalisis sebagai cara mengewejantahkan mutuality of being dengan berelasi secara sosial dan algoritmis.

The discussion regarding the relationship between physical world (offline) with virtual world (online) in digital anthropology tends to be painted as two polar opposites: either the two are collapsing worlds, or completely separate worlds. By taking the case of Twitter social media platform, this study attempts to argue that, while acknowledging the entangled relation between the physical and virtual, the two worlds remain as two separate domains, which are still able to interact with each other. Through virtual ethnographic methods that involve participation in both physical and virtual sphere, this study attempts to elaborate the argument by focusing on the production of virtual place on Twitter, dwelled by Jakartan middle class microcelebrities (people who acquired fame through internet). As a place, vis-a-vis the notion of abstract space, the Twitter that is universalized by its designer is turned into a local form through the inhabitation of Jakartans, creating a dialectical process of interlocality. This study is based on Heideggerian phenomenology to frame the experience of social media as a production of place. To analyze this process, I focus on the timeline feature of Twitter, which I see as an explication of sociality and algorithmic forms of mutuality of being."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Corry Naftali
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang bagaimana media social digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan keuntungan, khususnya popularitas. Dengan kemudahan untuk meraih popularitas via media sosial, public dengan mudah menjadi microcelebrity mdash;orang yang mudah mendapatkan perhatian publik menggunakan media sosial. Di Indonesia, Karin Novilda, yang dikenal sebagai Awkarin, telah meraih popularitas menggunakan posting di media sosial, yaitu Instagram dan YouTube. Tujuan dari research ini adalah untuk menentukan bagaimana Awkarin menggunakan Instagram dan YouTube sebagai alat untuk menjadi microcelebrity, dan bagaimana popularitas berpengaruh bagaimana ia menggunakan media sosial.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan content analysis untuk mengumpulkan data. Dengan menentukan beberapa aspek, dan menganalisa Instagram dan Youtube Awkarin, telah ditentukan bagaimana Awkarin menggunakan media sosial untuk mendapatkan dan mempertahankan popularitasnya sebagai microcelebrity.

ABSTRACT
The research is about how Social Networking System SNS has been used by a person to gain more advantage mdash popularity. By easily gaining popularity through SNS platforms, people are easier to become a microcelebrity mdash people who gets public attention in everyday life using SNS. In Indonesia, Karin Novilda, or famously known as Awkarin, has gained popularity towards her regular posts in several SNS platforms, such as Instagram and YouTube. The aim of this research is to determine how Awkarin uses Instagram and YouTube in order to become a microcelebrity, and how the popularity changes the way she uses these platforms.The research is a qualitative research, with content analysis as its approach of data collection. By considering several aspects, and analysing both Awkarin rsquo s Instagram and YouTube accounts, it is determined how Awkarin uses SNS in order to gain and maintain her popularity as a microcelebrity. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nikita Angela Gunawan
"Twitter menjadi salah satu media sosial terpopuler yang digunakan penggunanya untuk berinteraksi, berkolaborasi, berkomunikasi, berbagi, dan membentuk jaringan komunitas. Salah satu komunitas dan aktivitas yang terbentuk melalui Twitter adalah roleplay. Roleplayer membentuk identitas virtual sesuai dengan persona yang diinginkannya. Makalah ini disusun untuk mendeskripsikan komunitas roleplay di Twitter Indonesia dan hubungannya dalam membentuk identitas virtual. Teori dan konsep yang digunakan dalam makalah ini meliputi identitas virtual dan computer mediated communication (CMC) dengan metode pengumpulan data yang terinspirasi dari etnografi digital dan studi literatur. Studi ini menemukan, praktik roleplay di Twitter Indonesia tidak hanya sebatas pada roleplayer yang memainkan karakternya sesuai dengan identitas virtual yang dibangunnya, tetapi juga memfasilitasi roleplayer untuk melakukan banyak hal.

Twitter is one of the most popular social media used by its users to interact, collaborate, communicate, share,
and form a community network. One of the communities and activities formed through Twitter is roleplay. The
roleplayer forms a virtual identity according to the persona he wants. This paper is prepared to describe the
roleplay community on Twitter Indonesia and its relationship in forming a virtual identity. The theories and
concepts used in this paper include virtual identity and computer mediated communication (CMC) with data
collection methods inspired by digital ethnography and literature studies. This study found that the practice of
roleplay on Twitter Indonesia is not only limited to roleplayers who play their characters according to the virtual
identity they have built, but also facilitates roleplayers to do many things.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Dhafia Syahendra
"Interaksi manusia di era yang modern ini dapat dilakukan secara virtual atau melalui media sosial dan platform jejaring sosial. Social networking sites adalah layanan yang memungkinkan pengguna membuat profil publik, berkomunikasi, dan membentuk koneksi dengan orang lain, serta memelihara hubungan dengan orang lain. Twitter adalah salah satu platform media sosial populer, dengan 550 juta pengguna di seluruh dunia. Twitter dikategorikan sebagai situs mikroblog karena kemampuannya dalam memberikan informasi dan interaksi interaktif antar pengguna. Media sosial terutama Twitter juga dapat berdampak pada well-being masyarakat terutama generasi muda salah satunya mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel yang memengaruhi intensitas penggunaan Twitter, menganalisis profil intensitas penggunaan Twitter mahasiswa aktif di Jakarta, Bogor, Bekasi dan Depok sebagai generasi Z dan menganalisis peran variabel demografi sebagai variabel moderator terhadap hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel laten yang akan dianalisis adalah intensitas penggunaan Twitter, subjective well-being, psychological well-being, social well-being dan self disclosure. Variabel demografi yang akan dianalisis adalah jenis kelamin, tempat tinggal, asal perguruan tinggi, asal fakultas, tingkat pendapatan, usia, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah dan asal SMA. Peneliti menggunakan teknik analisis Partial Least Square, Classification and Regression Tree dan Multi-Group Analysis Partial Least Square dalam penyelesaian masalah penelitian, serta bootstrap untuk mengevaluasi inner model. Data yang digunakan adalah data primer yaitu sebanyak 520 mahasiswa di Jakarta, Bogor, Bekasi dan Depok angkatan 2020, 2021, 2022 dan 2023 yang aktif pada tahun akademik 2023/2024 semester ganjil. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini adalah variabel variabel laten psychological well-being, social well-being dan self disclosure memengaruhi intensitas penggunaan Twitter rendah adalah mahasiswa dengan self disclosure rendah dan psychological well-being tinggi. Variabel demografi jenis kelamin, tempat tinggal, asal perguruan tinggi, asal fakultas, tingkat pendapatan, usia, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah dan asal SMA menjadi variabel moderator.

In the modern era, human interaction can be conducted virtually or through social media and social networking platforms. Social networking sites are services that allow users to create public profiles, communicate, form connections with others, and maintain relationships. Twitter is one of the popular social media platforms, with 550 million users worldwide. Twitter is categorized as a microblogging site due to its ability to provide information and interactive communication among users. Social media, especially Twitter, can impact the well-being of society, particularly the younger generation, including students. This research aims to understand the variables influencing the intensity of Twitter usage, analyze the usage profiles of active student Twitter users in Jakarta, Bogor, Bekasi and Depok as part of Generation Z, and examine demographic variables as moderators in the relationship between independent and dependent variables. The latent variables to be analyzed include the intensity of Twitter usage, subjective well-being, psychological well-being, social well-being, and self disclosure. The demographic variables to be analyzed include gender, place of residence, university name, faculty of origin, income level, age, mother's occupation, father's occupation, and high school of origin. The researcher employs the Partial Least Square, Classification and Regression Tree, and Multi-Group Analysis Partial Least Square techniques to address the research questions, along with bootstrap for evaluating the inner model. The data used consist of primary data from 520 students in Jakarta, Bogor, Bekasi and Depok from the 2020, 2021, 2022, and 2023 cohorts who were active in the academic year 2023/2024, odd semester. Sampling was done using purposive sampling. The results indicate that the latent variables of psychological well-being, social well-being, and self disclosure significantly influence the intensity of Twitter usage. Students with high Twitter usage intensity tend to have high self disclosure and low social well-being, while those with low Twitter usage intensity have low self disclosure and high psychological well-being. Demographic variables such as gender, place of residence, university name, faculty of origin, income level, age, mother's occupation, father's occupation, and high school of origin serve as moderator variables."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Disna Harvens
"Penelitian ini membahas mengenai penggunaan twitter oleh Jokowi Basuki pada saat Pemilukada DKI Jakarta 2012. Pemilukada DKI Jakarta tergolong fenomenal karena hampir semua kandidat menggunakan situs kandidat dan twitter dalam berkampanye. Di antara kandidat lainnya Jokowi Basuki adalah pasangan kandidat yang menggunakan twitter secara efektif dalam berkampanye. Efektivitas penggunaan tersebut terlihat dari tingginya popularitas dan elektabilitas mereka di dalam media sosial yang kemudian menyebabkan mereka memenangkan. Pemilukada DKI Jakarta Tingginya popularitas dan elektabilitas mereka di media sosial berkaitan erat dengan penerapan dan strategi pemasaran politik yang mereka gunakan selama berkampanye dengan menggunakan twitter. Fokus penelitian ini adalah membahas mengenai penerapan dan strategi penggunaan twitter Jokowi Basuki pada saat berkampanye di Pemilukada DKI Jakarta 2012. Selain itu penelitian ini ingin menganalisis hubungan antara penggunaan twitter terhadap kemenangan Jokowi Basuki.

The purpose of this research is to analyze the use of twitter by Jokowi Basuki during the Jakarta rsquo s Local Government Election 2012. In this Jakarta Local Government Election is different than another election because all candidates use social medialike twitter as their alternative basis of campaign. Among all candidates Jokowi Basuki were the most successful candidate that used this media of campaign Their success was due to the practice and strategy that they used all through the campaign. The focus of this research to describe the campaign strategy in twitter by Jokowi Basuki during election. Futhermore this research is going to analyze the relation betweenthe use of twitter toward Jokowi Basuki rsquo s victory in the election."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44856
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elieser Wahyu Bagus Prakoso Priambodo
"Fenomena budaya K-pop menyebar ke seluruh dunia melalui berbagai saluran, salah satunya melalui Twitter. Twitter, sebagai sosial media, mendorong individu pada gagasan yang tidak terbatas dalam mengekspresikan dirinya, sehingga muncul pembentukan persona baru bagi fandom lewat penggunaan akun penggemar. Eksplorasi terhadap akun-akun penggemar K-Pop dalam Twitter dilakukan dengan menggunakan metode etnografi digital yaitu melalui observasi partisipan dan wawancara, membantu memberikan gambaran jelas mengenai identitas baik secara individu maupun kolektif. Identitas akun penggemar K-pop secara umum ditampilkan lewat penggunaan idola K-pop sebagai foto profil mereka atau ava. Tulisan ini mengambil penggemar Stray Kids, yang mengidentifikasi diri mereka sebagai ‘STAY,’ yang berinteraksi secara aktif di Twitter sebagai subyek penelitian. Menelusuri identitas melalui perspektif penggemar serta penggunaan kolektif emoji mur dan baut pada akun mereka berhasil menunjukkan adanya keterkaitan antara identitas dan aktivitas sosial yang dilakukan oleh individu.

The K-pop culture phenomena have been globalized through many channels, one of which is Twitter. Twitter, as a social media, expose individuals to a limitless idea of expressing themselves, thus creating new personas for fandoms through fan accounts. The exploration of K-Pop fans’ Twitter account utilize digital ethnographic methods of observation on participants and interview helps to give a clear view on the identity of fan accounts both individually and collectively. The identity of K-pop fan accounts are mainly represented with the usage of K-pop idols as their profile picture or ava. This literature is taking Stray Kids fans, who identify themselves as ‘STAY’, that are actively interacting on Twitter as the subject of interest. Analyzing identities through the perspective of fans and collective usage of nuts and bolts emojis on their account shows the correlation between identity and social activities done by individuals."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Apriyanti
"ABSTRAK
63% sumber informasi daring tersedia di Twitter. Hal ini mendorong tingginya proses berbagi
informasi pada situs jejaring sosial tersebut. Ada pun jenis informasi yang memliki kemungkinan
terbesar untuk dibagikan adalah informasi hiburan. Dalam prosesnya, terdapat beragam faktor
yang mendorong pengguna melakukan kegiatan tersebut. Faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh
situasi dan kondisi saat berbagi informasi. Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi jenis motivasi yang mendorong kegiatan berbagi informasi hiburan di Twitter.
Selain itu, diperiksa juga apakah terdapat perbedaan motivasi antara laki-laki dengan perempuan.
Sampel dalam penelitian ini adalah para mahasiswa sebagai ketegori pengguna terbesar di media
sosial. Pendekatan penelitian menggunakan kuantitatif deskriptif dengan studi kasus pada
mahasiswa di tiga universitas negeri yang ada di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat tiga besar motivasi yang senantiasa mendorong mahasiswa dalam berbagi informasi
hiburan di Twitter, yaitu untuk pembelajaran, altruisme, dan kesenangan. Sementara, dua motivasi
yang tidak banyak mendorong mahasiswa saat berbagi informasi hiburan adalah hubungan timbalbalik
dan memperoleh keuntungan pribadi. Dalam Aldefer ERG Theory, temuan ini
mengindikasikan bahwa mahasiswa lebih condong untuk memenuhi kebutuhan bagi
perkembangan diri mereka (growth needs). Ada pun proses yang terlihat dalam upaya memenuhi
kebutuhan dalam berbagi informasi hiburan adalah peningkatan kepuasan (satisfactionstrengthening).
Pada pemeriksaan motivasi antara laki-laki dan perempuan ditemukan bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan terhadap faktor pendorong saat berbagi informasi hiburan di
Twitter.

ABSTRACT
A number of 63% information sources are available on Twitter. This encourages the high activities of
information sharing on Twitter. A type of information that has the greatest possibility to be shared is
entertainment information. In the process, there are many factors or motivations that affect users to carry
out these activities. The motivations can be influenced by certain situations and conditions. Therefore, the
purpose of this study is to identify the types of motivation that encourage entertainment information sharing
activities on Twitter. Moreover, this research seeks to examine whether there are motivation differences
between male and female users. The samples of this research are college students as the largest user
category in social media. This research approach is quantitative descriptive with case studies on college
students from three state universities in Jakarta. Research results show that there are three major
motivations that highly encourage students to share entertainment information on Twitter. The motivations
are learning, altruism, and enjoyment. Meanwhile, there are two motivations that do not encourage
students when sharing entertainment information, namely reciprocity and personal gain. In Aldefer ERG
Theory, this finding indicates that students are more inclined to meet their growth needs. The process that
is involved in order to meet the needs of sharing entertainment information is satisfaction-strengthening.
Through the examination of differences in motivation between male and female users, the finding shows
that there are no significant differences in the motivation factors when sharing entertainment information
on Twitter."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kemal Nouval Hamzani
"Penulisan ini mengangkat permasalahan diskriminasi yang dialami minoritas di ranah politik dengan studi kasus ujaran kebencian yang dialami Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjelang Pilkada Jakarta 2017. Melalui penulisan ini, penulis bertujuan untuk menjelaskan apa yang menjadi sebab ujaran kebencian terhadap Ahok, seorang Tionghoa dan Kristen, di Indonesia menjelang Pilkada Jakarta 2017. Metode penulisan ini menggunakan analisis konten berupa tweet yang mengandung unsur kebencian terhadap Basuki Tjahaja Purnama dalam periode September 2016-April 2017 dan publikasi jurnal dari beberapa ahli, dengan landasan teori group threat. Hasil analisis menunjukkan bahwa ujaran kebencian ke Basuki Tjahaja Purnama didorong oleh empat perasaan yang menjurus pada prasangka rasial, yakni (1) perasaan superioritas; (2) perasaan bahwa kelompok minoritas secara intrinsik berbeda dan asing; (3) perasaan kepemilikan atas bidang, hak istimewa, dan keuntungan tertentu; serta (4) ketakutan dan kecurigaan terhadap kelompok minoritas akan mengusik hak prerogatif mereka. Kebaruan penulisan ini adalah menggunakan analisis naratif untuk melihat keterkaitan antara satu kejadian dengan kejadian lainnya untuk mengetahui sebab sebuah fenomena

This paper raises the problem of discrimination experienced by minorities in the political sphere with a case study of hate speech experienced by Basuki Tjahaja Purnama or Ahok ahead of the 2017 Jakarta Regional Election. Through this writing, the author aims to explain what is the cause of hate speech against Ahok, a Chinese and Christian, in Indonesia ahead of the 2017 Jakarta regional election. This writing method uses content analysis in the form of tweets containing elements of hatred against Basuki Tjahaja Purnama in the period September 2016 - April 2017 and journal publications from several experts, based on group threat theory. The results of the analysis showed that hate speech to Basuki Tjahaja Purnama was driven by four feelings that lead to racial prejudice, namely (1) feelings of superiority; (2) a feeling that minority groups are intrinsically distinct and foreign; (3) a feeling of ownership over certain fields, privileges, and advantages; and (4) fear and suspicion of minority groups will undermine their prerogatives. The novelty of this writing is to use narrative analysis to see the relationship between one event and another to find out the cause of a phenomenon."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Themi
"Tesis ini menguji pengaruh dari keterpaparan tagar #2019GantiPresiden di tiga platform
media sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter terhadap partisipasi politik
milenial DKI Jakarta baik secara online maupun offline. Pengujian tersebut berdasarkan
empat tahapan mekanisme psikologis dari teori Model Partisipasi Politik Media Sosial
dari Jonathan Knoll, Jorg Matthes, dan Raffael Heiss (2018). Metode penelitian yang
digunakan adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa kuisioner
terhadap 400 sampel yang dipilih secara multistage random sampling. Pengujian
hipotesis berdasarkan statistik deskriptif, analisis korelasi dan analisis regresi linier
sederhana. Hasilnya menunjukkan bahwa (1) penggunaan media sosial berhubungan
dengan dan berpengaruh rendah terhadap partispasi politik online maupun offline (low
& high effort) milenial DKI Jakarta, dan (2) rendahnya partisipasi politik milenial DKI
Jakarta terkait tagar #2019GantiPresiden pada pemilu presiden tahun 2019 karena
milenial tidak menganggap tagar tersebut sebagai tujuan dominan (dominant goal
appraisal) dan menilai tidak adanya konsistensi atau pesan partisipatif (consistency
appraisal) pada tagar #2019GantiPresiden.

This thesis examines the influence of exposure of the hashtag # 2019GantiPresiden on
three social media platforms such as Facebook, Instagram and Twitter to online and
offline political participation of Millenial of DKI Jakarta in the 2019 Presidential
Election. This research based on four of psychological mechanism of Social Media
Political Participation Model theory from Jonathan Knoll, Jorg Matthes, and Raffael
Heiss (2018). The research uses a quantitative method with questionnaire method of
data collection from 400 samples selected by multistage random sampling. Hypothesis
testing is based on descriptive statistics, simple linear regression analysis. The results
show that (1) the use of social media is associated with and influenced to the online and
offline political participation (low & high effort) of millennial DKI Jakarta, and (2) the
low political participation of DKI Jakarta millennials related to the hashtag
#2019GantiPresiden in the 2019 presidential election because millennials do not
consider this hashtag to be a dominant goal appraisal and assess the lack of consistency
or participatory messages (consistency appraisal) in the hashtag # 2019GantiPresiden
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Indah Lestari
"Di tengah masifnya perkembangan teknologi saat ini menuntut perusahaan untuk berinovasi dalam meningkatkan kegiatan pemasaran secara digital, salah satunya Aplikasi Digital Korlantas. Untuk menyebarkan informasinya, Digital Korlantas menggunakan salah satu media sosial, yaitu Twitter. Twitter merupakan salah satu media sosial yang seringkali digunakan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat sekaligus sebagai sarana pemasaran kehumasan untuk menciptakan brand awareness. Penulisan ini berfokus pada kegiatan cyber PR melalui produksi dan pengelolaan konten dalam penciptaan brand awareness pada Twitter Aplikasi Digital Korlantas. Metode pengambilan data dalam penulisan ini adalah dengan menghimpun data primer dan sekunder melalui media sosial, media pemberitaan, dan situs web resmi. Melalui produksi dan pengelolaan konten yang dilakukan pada media sosial Twitter periode Juni hingga September 2022, Digital Korlantas berhasil menciptakan brand awareness terkait aplikasi kepada publik yang ditunjukkan melalui adanya aktivitas eWOM, peningkatan keterlibatan audiens dalam media sosial (social media engagement), dan brand mention.

In the midst of massive technological developments today, it requires companies to innovate in increasing digital marketing activities, one of which is Digital Korlantas Application. To disseminate information, Korlantas Digital uses one of the social media, Twitter. Twitter is one of the social media that is often used to convey information to the public as well as a means of public relations marketing to create brand awareness. This writing focuses on cyber PR activities through the production and management of content in creating brand awareness on the Twitter Korlantas Digital Application. The data collection method in this paper is to collect primary and secondary data through social media, news media, and official websites. Through the production and management of content carried out on Twitter social media from June to September 2022, Korlantas Digital succeeded in creating brand awareness related to applications to the public which was demonstrated through eWOM activities, increased audience engagement on social media (social media engagement), and brand mentions. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>