Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164706 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pradita Sita Devi Normasari
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh efikasi guru pada perilaku berbagi pengetahuan dan menguji pengaruh interaksi efikasi guru dan kepercayaan interpersonal pada perilaku berbagi pengetahuan. Penelitian dilakukan pada 269 guru Sekolah Menengah Atas yang mengajar di wilayah Jakarta dan Bekasi dan telah mengajar selama lebih dari 1 (satu) tahun. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis moderasi dengan menggunakan PROCESS dari Hayess. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling. Perilaku berbagi pengetahuan diukur dengan menggunakan Skala Perilaku Berbagi Pengetahuan, efikasi guru diukur dengan Teacher's Sense of Efficacy Scale (TSES)-short form dan kepercayaan interpersonal diukur dengan Skala Kepercayaan Interpersonal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efikasi guru berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku berbagi pengetahuan, namu, kepercayaan interpersonal tidak berperan sebagai moderator antara efikasi guru dan perilaku berbagi pengetahuan.

This study aims to examine the effect of teacher efficacy on knowledge sharing behavior and examine the interaction effect of teacher efficacy and interpersonal trust on knowledge sharing behavior. The study was conducted on 269 high school teachers who taught in the Jakarta and Bekasi area and had taught for more than 1 (one) year. The analysis technique in this study uses moderation analysis using PROCESS from Hayess. The sampling technique in this study used accidental sampling. Knowledge sharing behavior is measured using the Knowledge Sharing Behavior Scale, teacher efficacy is measured by the Teacher's Sense of Efficacy Scale (TSES)-short form and interpersonal trust are measured by the Interpersonal Trust Scale. The results of this study indicate that teacher efficacy has a significant effect on knowledge sharing behavior, however, interpersonal trust does not act as a moderator between teacher efficacy and knowledge sharing behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Veronika
"Penelitian ini bertujuan untuk untuk melihat peran Leader-member Exchange dalam hubungan antara kepribadian dan berbagi pengetahuan pada guru. Partisipan penelitian ini berjumlah 219 Guru SMA di Jabodetabek. Perilaku berbagi pengetahuan diukur dengan skala perilaku berbagi pengetahuan khusus guru (2018), trait conscientiousness dengan alat ukur NEO-4 (Seniati, 2002), serta leader-member exchange dengan LMX-MDM (Istono, 2018). Hasil penelitian menunjukkan t = -0,13, p = 0,89, LLCI -0,01 ULCI 0,01. Dapat disimpulkan bahwa peran leader-member exchange tidak memengaruhi hubungan trait conscientiousness dengan berbagi pengetahuan. Dengan kata lain, hubungan kepribadian individu yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, gigih, tepat waktu, pekerja keras dan berorientasi pada pekerjaan dengan perilaku berbagi pengetahuan tidak tergantung pada kualitas hubungan antara guru dengan kepala sekolah. Hal ini terjadi karena karakteristik struktur organisasi sekolah dan struktur organisasi di bidang bisnis berbeda yang memengaruhi hubungan guru dengan kepala sekolah yang tidak seperti hubungan karyawan dengan atasan pada perusahaan. 

This research aims to know the role of Exchange Leaders in the relationship between personality and knowledge sharing with the teacher. The participants of this study were 219 high school teachers in Jabodetabek. Knowledge sharing behavior is measured by the knowledge sharing scale specifically for teachers (2018), trait conscientiousness with NEO4 (Seniati, 2002), and leader-member exchange with LMX-MDM (Istono, 2018). The results showed t = -0.13, p = 0.89, LLCI -0.01 ULCI 0.01. It can be concluded that the role of leadermember exchange does not affect the relationship between trait conscientiousness and knowledge sharing. In other words, the personality relationship of individuals who are responsible, reliable, persistent, hard-working and work-oriented with knowledge sharing behavior does not depend on the quality of the relationship between the teacher and the principal. This happens because the characteristics of the schools organizational structure and organizational structure in the business field are different which affect the relationship between the teacher and the principal, unlike employee relations with leader in the company.   "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhanah Murniasih
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran leader member exchange sebagai mediator antara conscientiousness dan perilaku berbagi pengetahuan pada guru sekolah menengah atas. Partisipan penelitian adalah guru-guru sekolah menengah atas di wilayah Jabodetabek dengan pengalaman mengajar minimal satu tahun (N=219). Perilaku berbagi pengetahuan diukur dengan Skala Perilaku Berbagi Pengetahuan, conscientiousness dengan NEO-4, serta persepsi kualitas hubungan atasan dan bawahan dengan Leader-Member Exchange Multi-Dimensional (LMX-MDM).
Hasil penelitan mendukung model penelitian mengenai peran mediasi dari leader-member exchange dalam hubungan antara conscientiousness dan perilaku berbagi pengetahuan guru. Guru yang rajin, pekerja keras, bertanggung jawab, dapat diandalkan akan mengembangkan kualitas hubungan baik dengan kepala sekolah, sehingga kepala sekolah cenderung memberikan sumber daya dan dukungan yang lebih. Hal tersebut selanjutnya akan mendorong guru untuk berbagi sumber daya, ilmu dan pengetahuan yang ia didapatkan kepada guru lainnya.

This study aims to examine the role of leader member exchange as a mediator between conscientiousness and knowledge sharing behavior in senior high school teachers. The sample of study were senior high school teachers in the Jabodetabek area with at least one year of teaching experience (N = 219). Knowledge sharing behavior is measured by Knowledge Sharing Behavior Scale, conscientiousness with NEO-4, and leader-member exchange with Leader-Member Exchange Multi-Dimensional Scale (LMX-MDM).
Results support the research model, suggesting that leader-member exchange mediate the relationship between conscientiousness and teachers knowledge sharing behavior. Teachers who are diligent, hard-working, responsible, will develop a high quality LMX with the principal, so that principals tend to provide more resources and support. This will encourage the teacher to share resources and knowledge that they gets to other teachers.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53135
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhaniar Gusna Fatimah
"Dalam proses pemilihan karier, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa efikasi-diri keputusan karier dapat diprediksi dari gaya berpikir. Namun, efikasi-diri keputusan karier dapat berbeda antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini ingin melihat peran gender sebagai moderator pada hubungan gaya berpikir dengan efikasi-diri keputusan karier siswa SMA. Jumlah responden penelitian ini adalah 353 siswa SMA. Selanjutnya variabel diukur dengan menggunakan kuesioner penelitianya itu skala Career Decision Self-Efficacy-Short Form dan Thinking Style Inventory-Revised II yang sudah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Data dianalisis menggunakan program macro PROCESS dari Hayes yang terdapat dalam SPSS. Hasil menunjukkan bahwa gender hanya dapat memoderasi hubungan gaya berpikir tipe I dengan efikasi-diri keputusan karier pada siswa SMA (b3 -0,24, t-2,51, p 0,05); sedangkan gender tidak menjadi moderator pada hubungan gaya berpikir tipe II dengan efikasi-diri keputusan karier siswa SMA (b3 -0,12, t-1,28, p 0,5). Limitasi dan saran untuk penelitian selanjutnya didiskusikan.

In the career selection process of high school students, previous research has shown that career decision self-efficacy can be predicted from thinking styles. However, the self-efficacy of career decisions can differ between men and women. Therefore, the purpose of this study is to look at the role of gender as a moderator in the relationship of thinking styles with the self-efficacy of career decisions of high school students. The number of respondents in this study were 353 high school students. Furthermore the variables were measured using a research questionnaire namely the Career Decision Self-Efficacy-Short Form (CDSE-SF) scale and Thinking Style Inventory-Revised II (TSI-R2) which had been adapted into Indonesian. Data were analyzed using PROCESS macros program from Hayes that contained in SPSS. The results show that gender can only moderate the relationship of type I thinking styles with career decision self-efficacy in senior high school students (b3 -0,24, t-2,51, p 0,05); while gender doesnt become a moderator in the relationship of type II thinking styles with career decision self-efficacy of high school student (b3 -0,12, t -1,28, p 0,5). Limitation and suggestions for further research are discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T55167
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Ramadhanty Setiawan
"

Kecurangan akademik merupakan fenomena yang sering terjadi di lingkungan akademik. Fenomena tersebut merupakan perilaku yang biasa dilakukan oleh peserta didik Sekolah Menengah Atas (McCabe, 1999). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kecurangan akademik memiliki hubungan dengan efikasi diri akademik dan hubungan tersebut apakah dimoderasi oleh dukungan guru. Sebanyak 136 peserta didik Sekolah Menengah Atas (106 perempuan dan 30 laki-laki) ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Analisis korelasional pada penelitian ini dilakukan dengan teknik analisis Pearson’s correlation dan analisis regresi linear berganda dilakukan menggunakan program PROCESS v3.5 untuk melihat efek moderasi dukungan guru pada hubungan efikasi diri akademik dengan kecurangan akademik. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara efikasi diri akademik dengan kecurangan akademik, dan tidak terdapat hubungan antara dukungan guru dengan kecurangan akademik. Lebih lanjut, dukungan guru tidak dapat memperkuat atau memperlemah hubungan efikasi diri akademik dengan kecurangan akademik pada peserta didik Sekolah Menengah Atas. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi praktisi sekolah untuk membuat program-program pendidikan yang dapat mengurangi kecurangan akademik di Indonesia.

 


Academic dishonesty is a phenomenon that often occurs in the academic environment. This phenomenon is a behavior commonly practiced by high school students (McCabe, 1999). This study aims to determine whether academic dishonesty has a relationship with academic self-efficacy and whether the relationship is moderated by teacher support. A total of 136 high school students (106 girls and 30 boys) participated in this study. Correlational analysis in this study conducted with Pearson's correlation analysis technique and multiple linear regression analysis performed using PROCESS v3.5 to see the effect of teacher support moderation on the relationship of academic self-efficacy with academic dishonesty. This study found that there was a significant negative relationship between academic self-efficacy and academic cheating, and there was no relationship between teacher support and academic cheating. Furthermore, teacher support cannot strengthen or weaken the relationship between academic self-efficacy and academic dishonesty on high school students. This results can be useful for school practitioners to create educational programs that can reduce academic dishonesty in Indonesia.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Faisal Badar
"Berbagi pengetahuan merupakan hal utama dalam suatu organisasi, baik organisasi bisnis maupun organisasi pendidikan seperti pada Perguruan Tinggi. Perguruan tinggi adalah organisasi pendidikan dimana pengetahuan knowledge diciptakan dan digunakan secara terus menerus dan berkesinambungan. Berbagi pengetahuan knowledge sharing tidak hanya dilakukan dosen kepada mahasiswa tetapi juga kepada sesama kolega. Pengetahuan yang dibagikan merupakan pengetahuan eksplisit data atau dokumen dan juga pengetahuan tasit pengetahuan yang bersifat subjektif dan berbasis pengalaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan interpersonal dan perilaku kewargaorganisasian terhadap perilaku berbagi pengetahuan pada dosen perguruan tinggi. Jumlah responden penelitian ini adalah 289 dosen perguruan tinggi negeri maupun swasta dari beberapa kota di Indonesia yang diperoleh secara online.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kewarganegaraan mampu memediasi hubungan antara kepercayaan interpresonal dengan perilaku berbagi pengetahuan pada dosen di perguruan tinggi di Indonesia. Penelitian memperluas penelitian sebelumnya mengenai perilaku berbagi pengetahuan yang masih sedikit dilakukan dalam organisasi pendidikan tinggi.

Knowledge sharing is a basic thing in a good business organization or educational organizations such as in higher education institution, where knowledge is created and used continuously. Knowledge sharing is not only between lecturers and students but also between lecturers and colleagues. Knowledge that is shared is is explicit knowledge data and documents and also tacit knowledge subjective and experience based knowledge.
This study aims to know the effect of interpersonal trust and organizational citizenship behavior OCB on knowledge sharing of higher education lecturers. The respondents were 289 lecturers from public and private universities from several cities in Indonesia.
The results indicated that OCB mediated the relationship between trust and knowledge sharing on higher education lecturers. This study broaden the previous studies about knowledge sharing, especially in higher education organization.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Ferylina
"Penelitian ini mengukur hubungan antara planned happenstance dan career decision-making self-efficacy pada siswa Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini juga mengukur peran kepribadian proaktif sebagai moderator pada hubungan antara planned happenstance dan career decision-making self-efficacy. Partisipan penelitian ini adalah 839 siswa Sekolah Menengah Atas. Variabel penelitian ini diukur menggunakan kuisioner penelitian dari Career Decision Self-Efficacy- Short Form CDSE-SF, Planned Happenstance Career Inventory PHCI dan Proactive Personality Scale PPS, yang kemudian diadaptasi sesuai dengan konteks Indonesia. Data penelitian dianalisis menggunakan regresi ganda dan PROCESS dari Hayes dengan menggunakan model moderator sederhana Model 1. Hasil penelitian menunjukan: a planned happenstance berhubungan secara positif dan signifikan dengan career decision-making self-efficacy dan b kepribadian proaktif tidak berperan sebagai moderator dalam hubungan planned happenstance dan career decision-making self-efficacy.

This study measures relationship between planned happenstance and career decision making self efficacy on high school students. This study also measures the role of proative personality as a moderator of relationship between planned happenstance and career decision making self efficacy. Data were collected from 839 high school students. Variables were measured using a research questionnaire in the form of Career Decision Self Efficacy Short Form CDSE ndash SF, Planned Happenstance Career Inventory PHCI, and Proactive Personality Scale PPS, which were adapted to the Indonesian context. The data were analyzed using multiple regression and Hayes rsquo PROCESS 2013 simple moderator model Model 1. The result showed a Planned happenstance is positively and significantly correlated with career decision making self efficacy and b proactive personality does not act as a moderator of the relationship between planned happenstance and career decision making self efficacy.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranindya Sarah Bestari
"Perubahan sistem pembelajaran dari tatap muka menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menyebabkan efektivitas guru menurun. Salah satu faktor yang memengaruhi efektivitas guru adalah perilaku kerja inovatif guru. Akan tetapi, penelitian terdahulu masih menunjukkan adanya inkonsistensi antara hubungan keduanya. Adaptabilitas dipilih sebagai variabel mediator. Perilaku kerja inovatif dapat memengaruhi adaptabilitas dan adaptabilitas dapat memengaruhi efektivitas guru. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran adaptabilitas sebagai mediator antara hubungan perilaku kerja inovatif dan efektivitas guru. Efektivitas guru diukur menggunakan Teacher Effectiveness Scale (TSE), perilaku kerja inovatif diukur menggunakan Skala Perilaku Kerja Inovatif, dan adaptabiltias diukur menggunakan The Adaptability Scale. Pengambilan data penelitian dilakukan menggunakan kuesioner daring dan cetak kepada guru SMA di wilayah Jabodetabek yang sedang menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Analisis data penelitian dilakukan dengan model regresi mediasi menggunakan program makro PROCESS oleh Hayes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adaptabilitas memediasi hubungan antara perilaku kerja inovatif dan efektivitas guru. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk meningkatkan perilaku kerja inovatifnya agar dapat meningkatkan adaptabilitas yang diikuti dengan peningkatan efektivitas guru.

The change in the learning system to distance learning causes teachers to lack effectiveness. One of the factors that predicted teacher effectiveness is innovative work behavior. However, the previous studies found an inconsistency between the relationship of innovative work behavior and teacher effectiveness. Adaptability was selected as the mediator variable. Innovative work behavior could predict adaptability and adaptability could predict teacher effectiveness. This study examines the role of adaptability as a mediator in the relationship between innovative work behavior and teacher effectiveness among senior high school teachers in the distance learning context. Teacher effectiveness was measured by Teacher Effectiveness Scale (TES), innovative work behavior was measured by Skala Perilaku Kerja Inovatif, and adaptability was measured by The Adaptability Scale. The respondents of this study are senior high school teachers in Jabodetabek area who were undergoing distance learning which acquired through an online and paper-based questionnaire. A regression mediation analysis model was conducted to test the study’s hypothesis using macro program PROCESS by Hayes. The result of the analysis shows that adaptability mediating the relationship between innovative work behavior and teacher effectiveness. Therefore, innovative work behavior is important to be possessed by teachers in order to improving teacher’s adaptability and eventually followed by the improvement of teacher effectiveness.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Fathia Dayatri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat perilaku kewargaorganisasian dan kepercayaan interpersonal sebagai prediktor dari perilaku berbagi pengetahuan. Responden penelitian adalah 252 Anggota Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Polda Metro Jaya . Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan accidental sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan regresi berganda untuk melihat pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menemukan bahwa perilaku berbagi pengetahuan secara signifikan dipengaruhi oleh perilaku kewargaorganisasian dan kepercayaan interpersonal sebagai prediktor R2 = 0,278, F = 47,901, p = 0,000 . Individu yang memiliki perilaku kewargaorganisasian dan kepercayaan interpersonal yang tinggi akan cenderung lebih mau membagi pengetahuan mereka.
Sebagai implikasinya, temuan ini dapat dimanfaatkan oleh organisasi sektor publik, khususnya Polda Metro Jaya untuk mengembangkan program berupa forum diskusi rutin maupun platform online yang memungkinkan anggotanya untuk berbagi pengetahuan serta melakukan sosialisasi mengenai pentingnya perilaku kewargaorganisasian dan kepercayaan interpersonal antaranggota untuk memfasilitasi perilaku berbagi pengetahuan di dalam organisasi.

The purpose of this study is to investigate organizational citizenship behavior and interpersonal trust as the predictors of knowledge sharing. The respondents were 252 police officers in the Jakarta Regional Metropolitan area. This study is based on quantitative research with correlational design. Accidental sampling is being used as the sampling strategies. The data were gathered through questionnaires and analyzed using multiple regression to examine the effect of the independent variables towards the dependent variable in this study.
It was found that organizational citizenship behavior and interpersonal trust significantly predict knowledge sharing R2 0,278, F 47,901, p 0,000 . Those with higher organizational citizenship behavior and interpersonal trust tend to be more willing to share their knowledge.
These findings could help practitioners within public sector organizations, particularly Polda Metro Jaya, to develop programs, such as topical discussion forum or online platform that allow the members to share their knowledge and also hold a seminar about the importance of organizational citizenship behavior and interpersonal trust to facilitate knowledge sharing.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Utama Pramasta
"ABSTRAK
Terdapat pengaruh dari hubungan yang terjalin dari guru dengan siswanya terhadap bagaimana seorang guru mempersepsikan dirinya berkaitan dengan fungsi kesuksesan dan kesehatannya dalam pekerjaannya di sekolah atau biasa disebut dengan teacher well-being. Namun dalam pengaruh tersebut terdapat kaitan yang menarik dengan jenis kelamin guru pada jenjang sekolah menengah. Untuk itu peneliti ingin untuk melihat apakah jenis kelamin guru memoderasi pengaruh dari hubungan guru-siswa terhadap teacher well-being pada guru sekolah menengah. Alat ukur yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Teacher Subjective Well-being Questionnaire (TSWQ) dan Student-Teacher Relationship Scale (STRS). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 284 guru sekolah menengah yang terdiri dari guru laki laki dan perempuan. Hasil analisis statistik menggunakan macro PROCESS menyatakan hasil bahwa jenis kelamin memoderasi pengaruh dari hubungan guru-siswa terhadap teacher well-being (b3 = -0,272; t = -2,055; p = 0,041 [-0,533; -0,012]). Dengan demikian jenis kelamin pada guru memperkuat atau memperlemah pengaruh dari hubungan guru-siswa terhadap teacher well-being."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>