Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171527 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Siwi Bekti Kusumastuti
"ABSTRAK
Kekerasan dan pengabaian merupakan masalah yang dapat terjadi pada lansia. Dalam melakukan upaya pencegahan, penting untuk mengetahui faktor yang memengaruhi. Tujuan studi literatur ini adalah untuk menelaah hasil penelitian yang berhubungan dengan faktor yang memengaruhi kekerasan dan pengabaian pada lansia. Metode dalam artikel ini adalah literature review melalui database Scopus, Science Direct, Proquest, dan CINAHL. Kata kunci yang digunakan adalah factors, abuse, neglect dan older people. Pencarian artikel dibatasi tahun 2014-2019. Hasil analisa pada sepuluh artikel didapatkan faktor yang memengaruhi kekerasan dan pengabaian pada lansia dan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor lansia, faktor caregiver, dan faktor ekonomi, lingkungan dan sosial-budaya. Faktor lansia meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pernikahan dan kondisi kesehatan (gangguan fisik, kognitif dan psikologis), faktor caregiver meliputi sifat dan kepribadian caregiver, dukungan emosional terhadap caregiver, sikap pengasuhan dan beban caregiver serta faktor ekonomi, lingkungan dan sosial-budaya meliputi ekonomi keluarga, area tempat tinggal dan karakteristik sosial-budaya.

ABSTRACT
Abuse and neglect are problems that can occur to the elderly. In making preventive efforts, it is necessary to know the factors that affect it. The purpose of this literature study is to examine the results of research related to the factors that affect abuse and neglect in the elderly. The method in this article is literature review through the Scopus, Science Direct, Proquest, and CINAHL databases. The keywords used are factors, abuse, neglect, and older people. Article search confined from 2014 - 2019. The results from analysing the ten articles found some factors that influence abuse and neglect in the elderly and can be group into three, namely the elderly, caregiver, economic, environmental, and socio-cultural factors. Elderly factors including age, sex, education level, marital status, and health conditions (physical, cognitive and psychological disorders), and caregiver factors include caregiver qualities and personality traits, caregiver support, caregiver parenting, and caregiver obligation, as well as economic, environmental and social-cultural factors, including the family economy, residence, and socio-cultural characteristics."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ara Tayomi
"Kepatuhan minum obat sangat penting bagi lansia hipertensi untuk mengontrol tekanan darah sehingga mencegah terjadinya komplikasi. Tujuan studi literatur ini ialah untuk mengetahui kepatuhan minum obat pada lansia hipertensi. Peneliti menggunakan 5 database sebagai alat pencarian artikel dan metode PRISMA untuk menyeleksi artikel. Penelusuran literatur dilakukan pada bulan juni hingga juli 2020 dan didapatkan 10 artikel yang sesuai. Hasil studi literatur ini menunjukan kepatuhan minum obat pada lansia hipertensi masih rendah. Terdapat 3 faktor utama yang mempengaruhinya yaitu literasi kesehatan, efikasi diri dan fungsi kognitif. Intervensi yang paling efektif untuk meningkatkan kepatuhan minum obat pada lansia hipertensi adalah multimodal intervention.

Medication adherence is important for older people with hypertension to control their blood pressure to prevent complications. The purpose of this literature study is to determine medication adherence in older people with hypertension. The researcher used 5 databases as an article search tool and PRISMA method to select articles. This literature study was conducted from June to July 2020 and obtained 10 suitable articles. The results of this literature study show that medication adherence in older people with hypertension is still low. 3 main factors influence it, include health literacy, self-efficacy, and cognitive function. The most effective intervention to improve medication adherence in older people with hypertension is a multimodal intervention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damara Ika Afriani
"Peran gender telah membuat perempuan memiliki tanggung jawab lebih dalam merawat lansia. Di sisi lain, perempuan memiliki tanggung jawab lain sebagai seseorang yang mengurus urusan rumah tangga dan bekerja. Kondisi tersebut dapat memicu konflik peran yang dapat berdampak pada persepsi dan emosinya selama merawat lansia. Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan antara persepsi caregiver terhadap status kognitif lansia dan kekerasan psikologis oleh perempuan bekerja yang merawat lansia. Penelitian ini menggunakan Cognitive Status Scale milik Pearlin (1990) untuk mengukur persepsi caregiver terhadap status kognitif lansia. Sementara itu, kekerasan psikologis akan diukur menggunakan dua instrumen, yaitu Elder Abuse Scale-Verbal Abuse milik Lin (2020) untuk mengukur kekerasan verbal dan Elder Abuse Scale-Communication Neglect milik Lin (2020) untuk mengukur pengabaian komunikasi. Penelitian ini terdiri dari 189 partisipan perempuan yang sudah merawat lansia minimal selama 12 bulan dengan minimal durasi merawat sebanyak 2 jam perminggu, dan bekerja dengan durasi minimal 20 jam perminggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara persepsi caregiver terhadap status kognitif lansia dan kekerasan verbal. Namun, ditemukan hubungan antara persepsi caregiver terhadap status kognitif lansia dan pengabaian komunikasi.

The emerging gender role has made women have more responsibility in caring for the elderly. On the other hand, women still have other responsibilities to take care of household affairs and work. This condition can trigger conflicts of roles that can impact their perceptions and emotions while caring for the elderly. This research examines the relationship between caregivers' perception of older care receivers' cognitive status and psychological abuse by working women caregivers. This research used Pearlin's Cognitive Status Scale (1990) to measure caregivers’ perception of older care receivers’ cognitive status. Meanwhile, psychological abuse will be measured using two instruments, namely Lin's Elder Abuse Scale-Verbal Abuse (2020) to measure verbal abuse and Lin's Elder Abuse Scale-Communication Neglect (2020) to measure communication neglect. This research consists of 189 female participants caring for the elderly for at least 12 months, with a minimum duration of caring 2 hours per week, and working with a minimum duration of 20 hours per week. The result shows no relationship between caregivers' perception of older care receivers' cognitive status and verbal abuse. However, the researcher found a relationship between caregivers’ perceptions of older care receivers’ cognitive and communication neglect."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhammad Arifianto
"This study examines the low smartphones adoption rate by older people. Data from Indonesia Statistic Center (BPS) shows that there are only 8.4% smartphone users from the total population of people aged 55 years old and above. The purpose of this study is to explore the factors considered by older people when they are going to buy a new smartphone. The data collection process was carried out by interviewing 20 older people and questionnaire distribution. The interviews and the data analysis show that older people will consider Performance Expectancy, Brand Image, Price, Perceived Ease of Use, Social Influence, and Pride when they are going to buy a new smartphone.

Studi ini meneliti tingkat adopsi smartphone yang rendah oleh orang tua. Data dari Pusat Statistik Indonesia (BPS) menunjukkan bahwa hanya ada 8,4% pengguna smartphone dari total populasi orang berusia 55 tahun ke atas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh orang tua ketika mereka akan membeli smartphone baru. Proses pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai 20 orang tua dan distribusi kuesioner. Wawancara dan analisis data menunjukkan bahwa orang yang lebih tua akan mempertimbangkan Performance Expectancy, Brand Image, Price, Perceived Ease of Use, Social Influence, dan Pride ketika mereka akan membeli smartphone baru."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azzam Rabbani
"Profesi guru dianggap sebagai profesi terhormat yang menjalankan tugas mulia untuk membimbing dan melindungi anak selama proses pendidikan. Sayangnya, seorang guru yang telah dipercaya untuk menjalankan tugas penting tersebut justru dapat melakukan kekerasan seksual terhadap anak. Kekerasan seksual yang dilakukan oleh guru terhadap siswa seringkali melibatkan penggunaan grooming untuk dapat memanipulasi siswa ke dalam tindakan seksual dan mempertahankan kerahasiaan. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko anak terhadap guru yang menggunakan grooming untuk melakukan kekerasan seksual. Studi ini menggunakan analisis data sekunder dari 40 kasus berita yang bersumber dari media daring di Indonesia selama periode Januari 2016 hingga Mei 2021. Penulis melakukan criminal profiling untuk menggambarkan profil guru pelaku kekerasan seksual, profil siswa yang menjadi korban, metode grooming yang digunakan pelaku, dan bentuk kekerasan seksual. Analisis bivariat juga dilakukan untuk mengetahui hubungan antara beberapa variabel independen dengan metode grooming dan tingkat kekerasan seksual sebagai variabel dependen. Hasil profiling kemudian dimasukkan ke dalam kerangka kerja Social Ecological Model SEM) untuk mengidentifikasi faktor risiko anak. Studi ini menemukan bahwa guru dapat menggunakan pemberian perhatian, pemberian suap, atau penggunaan paksaan sebagai metode grooming. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa jenis sekolah korban dan intensitas kekerasan seksual grooming. Jenis kelamin korban, jenjang pendidikan korban, dan jumlah korban memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kekerasan seksual. Selain itu, faktor risiko anak terhadap kekerasan seksual oleh guru dapat diidentifikasi dari keempat tingkat SEM, yang dalam studi ini berupa individu, hubungan (dengan guru dan keluarga), komunitas (sekolah), dan masyarakat (kebijakan pendidikan dan konstruksi sosial anak).

Teacher is considered as an honorable profession that carries out a noble task to guide and protect children during the educational process. Unfortunately, a teacher who has been trusted to carry out this important task on the contrary can commit sexual abuse against children. Teacher sexual misconduct against students often involves the use of grooming to manipulate students into sexual acts and maintain secrecy. The purpose of this study was to identify the child risk factors against teachers who use grooming to commit sexual abuse. This study uses secondary data analysis from 40 news cases sourced from online media in Indonesia during the period of January 2016 to May 2021. The author conducts criminal profiling to describe the profiles of teachers who perpetrate sexual abuse, profiles of students who being victimized, grooming methods used by perpetrators, and forms of sexual abuse. Bivariate analysis was also conducted to determine the relationship between several independent variables with the grooming method and the level of sexual abuse as the dependent variable. The results of the profiling are then applied into the Social Ecological Model (SEM) framework to identify child risk factors. This study found that teachers may use attention giving, bribery, or the use of coercion as grooming methods. The crosstabulation results show that the type of school of the victim and the intensity of sexual abuse have a significant relationship with the grooming method. The sex of the victim, victim’s education level, and the number of victims have a significant relationship with the level of sexual abuse. In addition, child risk factors for teacher sexual misconduct can be identified from the four levels of the SEM, which in this study are individual, relationship (with teachers and families), community (school), and society (education policy and social construction of childhood)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Izzuddin Alghifari
"

Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh expectancy for character growth (learning, novelty, escapism, enjoyment, social value, audio-visual value, dan value for money) pada game online terhadap online gamer loyalty. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 375 responden. Data diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa learning, escapism, audio-visual value dan value for money berpengaruh positif terhadap expectancy for character growth. Sedangkan novelty, enjoyment dan social value tidak memiliki pengaruh terhadap expectancy for character growth. Selanjutnya, expectancy for character growth memiliki pengaruh positif terhadap online gamer loyalty.


This study aims to understand the influence of expectancy for character growth (learning, novelty, escapism, enjoyment, social value, audio-visual value, and value for money) on online games to online gamer loyalty. This quantitative research uses a purposive sampling method with a sample of 375 respondents. Data is processed using the Structural Equation Modeling (SEM) method. The results showed that learning, escapism, audio-visual value and value for money had a positive effect on expectancy for character growth. While novelty, enjoyment and social value do not have an influence on expectancy for character growth. Furthermore, expectancy for character growth has a positive influence on online gamer loyalty.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berkat Lusiana Pardosi
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pencapaian organisasi PLN pada survei efektivitas organisasi PLN dalam hal kriteria kesiapan budaya berkinerja unggul yang berada di bawah target. Pencapaian yang tidak sesuai target tersebut menjadi masalah karena arah strategis Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada periode 2020-2025 adalah masa unggul (excellence). Perusahaan memerlukan upaya untuk mempertahankan atau memperoleh keunggulan kompetitif, salah satunya dengan menerapkan knowledge sharing. Knowledge sharing diharapkan mampu memperkuat hubungan budaya unggul dan kinerja organisasi, namun kegiatan knowledge sharing belum menjadi budaya yang melekat dan belum dapat dijamin keberlanjutannya, khususnya di level manajemen, padahal perusahaan berharap budaya berbagi pengetahuan ini dapat meningkat. PLN pun telah menyediakan sarana online knowledge sharing untuk pengambilan dan penyampaian informasi bagi pegawai, atau yang disebut dengan portal KM. Namun pengguna portal KM masih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah seluruh pegawai. Padahal aliran aset pengetahuan harusnya berjalan rutin sehingga mendorong tumbuhnya inovasi yang relevan dengan strategi perusahaan dan meningkatkan pencapaian kinerja unggul. Dengan penelitian ini, akan dilakukan survei terkait faktor-faktor yang memengaruhi praktik knowledge sharing perusahaan dan dampaknya terhadap kinerja unggul. Pengumpulan data dilakukan dengan sampling kuantitatif secara teliti pada fase pertama dan kualitatif pada fase kedua. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan melakukan sebuah survei berupa penyebaran kuesioner terhadap 688 responden, dengan jumlah kuesioner yang kembali dan valid sebanyak 170 kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode PLS-SEM untuk olah data hasil kuesioner, yaitu dengan bantuan tools SmartPLS 3. Pada fase kualitatif, dilakukan validasi terhadap tiga pakar di bidang knowledge management di PLN untuk menghasilkan rekomendasi dalam meningkatkan kegiatan knowledge sharing dan dampaknya pada pencapaian kinerja unggul. Penelitian ini menggunakan metode penarikan kesimpulan dengan cara deduktif, yaitu kesimpulan dan saran dibuat berdasarkan hasil dari pembahasan. Hasil dari penelitian ini, faktor-faktor yang terbukti berpengaruh terhadap praktik knowledge sharing adalah management support, organization cullture, dan information and communication technology. Sedangkan pengaruh praktik knowledge sharing terhadap kinerja unggul memiliki pengaruh signifikan pada organization growth, cost reduction, dan innovativeness.

ABSTRACT
This research is motivated by the achievement of the National Electricity Company or Perusahaan Listrik Negara (PLN) organization in a survey of the effectiveness of the PLN organization in terms of the criteria for a culture of excellence performance that is below the target. Achievement that is not on target is a problem because the strategic direction of the PLN in the 2020-2025 period is a period of excellence. Companies need efforts to maintain or gain a competitive advantage, one of which is by applying knowledge sharing. Knowledge sharing is expected to strengthen the relationship of excellence culture and organizational performance. However, knowledge sharing activities have not become an inherent culture and cannot be guaranteed of its sustainability, especially at the management level, even though the company hopes that this culture of sharing knowledge can increase. PLN has also provided an online knowledge sharing facility for information retrieval and delivery for employees, or what is called the KM portal. But KM portal users are still small when compared to the total number of employees. Though the flow of knowledge assets should run routinely so as to encourage the growth of innovations that are relevant to the company's strategy and increase the achievement of excellence performance. With this research, a survey will be conducted regarding the factors that influence the company's knowledge sharing practices and their impact on excellence performance. Data collection is done by careful quantitative sampling in the first phase and qualitative in the second phase. Quantitative data collection was carried out by conducting a survey in the form of distributing questionnaires to 688 respondents, with the number of questionnaires returning and valid as many as 170 questionnaires. This study uses the PLS-SEM method for data processing of questionnaire results, namely with the help of SmartPLS 3 tools. In the qualitative phase, three experts in the field of knowledge management in PLN were validated to produce recommendations for increasing knowledge sharing activities and their impact on achieving excellence performance. This study uses the method of drawing conclusions in a deductive way, ie conclusions and suggestions are made based on the results of the discussion. The results of this study, factors that have been proven to influence the practice of knowledge sharing are management support, organization cullture, and information and communication technology. While the effect of knowledge sharing practices on excellence performance has a significant effect on organizational growth, cost reduction, and innovativeness."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yanny Arumsari
"Depresi merupakan salah satu gangguan mental yang sering ditemukan padalansia. Perbedaan tempat tinggal memberi pengaruh terhadap tingkat depresi lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat depresi lansia di panti jompo dan komunitas. Faktor yang diamati meliputi jenis kelamin, status pernikahan, status pendidikan, apakah dulunya bekerja, ada atau tidaknya keluarga hidup, ada atau tidaknya hobi yang masih bisa dikerjakan, tingkat sosialisasi, tingkat adaptasi, dan tingkat religi. Diduga faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat depresi lansia di panti jompo dan komunitas akan berbeda. Metode analisis data yang digunakan adalah metode regresi logistik ordinal.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat depresi lansia di panti jompo adalah hobi, tingkat adaptasi, dan tingkat religi, sedangkan di komunitas adalah hobi, tingkat sosialisasi, dan tingkat adaptasi. Dengan ditemukannya hasil penelitian ini disarankan agar pihak yang merawat lansia dapat memperhatikan faktor depresi tersebut sehingga dapat mencegah atau menurunkan tingkat depresi lansia yang dirawatnya.

Depression is a mental disorder which the most often found in elderly. Difference of residence effect on the level of elderly depression in it. The purpose of this research is to analyze the factors that influence the level of elderly depression at the nursing home and the community. The factors are observed is gender, marital status, latest education, working status, existence of living family member, existence the hobby that can be still done, level of socialization, level of adaptation, and level of religious. Presumably, the factors that influence the level of elderly depression in nursing homes and community will be different. Methods of data analysis is the ordinal logistic regression.
From the result of data analysis, it can be conclude that the factors that influence the level of elderly depression in nursing home is hobby, level of adaptation, and level of religious, whereas in the community is a hobby, the level of socialization, and the level of adaptation. Based on the result of this research is suggested that elderly care providers may consider factors are causing depression, which can prevent or reduce the level of elderly depression in her care.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2015
S59398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Diponegoro Widodo
"Cepatnya perkembangan teknologi mendorong masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan perubahan, salah satunya dalam menggunakan e-wallet sebagai metode pembayaran digital. Populernya penggunaan e-wallet didorong dari berbagai faktor, seperti manfaat dan risiko yang dirasakan oleh pengguna. Terdapat beberapa aplikasi e-wallet yang tersedia dengan manfaat, risiko, serta kepuasan yang berbeda-beda. Hal tersebut memungkinkan pengguna untuk beralih dari menggunakan satu e-wallet ke e- wallet lain, atau bahkan terus menggunakan e-wallet yang sama. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi niat penggunaan berkelanjutan e-wallet saat bertransaksi pada mobile commerce. Penelitian ini menggunakan dua teori, yaitu benefit-risk framework sebagai teori yang merepresentasikan keuntungan dan risiko yang dirasakan oleh pengguna, serta expectancy confirmation theory yang merepresentasikan kepuasan yang dapat memengaruhi niat berkelanjutan pengguna. Penelitian ini dilakukan terhadap 543 responden yang pernah menggunakan e-wallet pada mobile commerce. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode covariance-based structural equation model dengan aplikasi AMOS 26. Pada penelitian ini ditemukan adanya pengaruh signifikan dari perceived benefits dan satisfaction terhadap continuance intention. Faktor-faktor yang memengaruhi perceived benefits meliputi perceived ease of use, economic benefits, seamless transaction, dan convenience. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penyedia layanan e-wallet untuk mengevaluasi layanan sehingga e-wallet tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan oleh pengguna.

The rapid development of technology encourages people to be able to adapt to changes, one of which is using e-wallet as a digital payment method. The popularity of using e-wallet is driven by various factors, such as the benefits and risks perceived by the user. There are several e-wallet applications available with their own benefits, risks, and satisfactions. This allows users to switch from using one e-wallet to another, or even continue to use the same e-wallet. Therefore, this study aims to analyze what factors influence the continuance intention to use e-wallet for mobile commerce transaction. This study uses two theories – the benefit-risk framework as a theory that represents the benefits and risks perceived by the user, and the expectancy confirmation theory which represents the satisfaction that can affect the user’s continuance intention. This research was conducted on 543 respondents who ever used e-wallet on mobile commerce. The data obtained and then analyzed using the covariance-based structural equation model method with AMOS 26. In this study, it was found that there was a significant effect of perceived benefits and satisfaction on continuance intention. This research is expected to contribute to e-wallet service providers to evaluate services so that the e-wallet can be used further by users."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Diponegoro Widodo
"Cepatnya perkembangan teknologi mendorong masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan perubahan, salah satunya dalam menggunakan e-wallet sebagai metode pembayaran digital. Populernya penggunaan e-wallet didorong dari berbagai faktor, seperti manfaat dan risiko yang dirasakan oleh pengguna. Terdapat beberapa aplikasi e-wallet yang tersedia dengan manfaat, risiko, serta kepuasan yang berbeda-beda. Hal tersebut memungkinkan pengguna untuk beralih dari menggunakan satu e-wallet ke e-wallet lain, atau bahkan terus menggunakan e-wallet yang sama. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi niat penggunaan berkelanjutan e-wallet saat bertransaksi pada mobile commerce. Penelitian ini menggunakan dua teori, yaitu benefit-risk framework sebagai teori yang merepresentasikan keuntungan dan risiko yang dirasakan oleh pengguna, serta expectancy confirmation theory yang merepresentasikan kepuasan yang dapat memengaruhi niat berkelanjutan pengguna. Penelitian ini dilakukan terhadap 543 responden yang pernah menggunakan e-walletpada mobile commerce. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode covariance-based structural equation model dengan aplikasi AMOS 26. Pada penelitian ini ditemukan adanya pengaruh signifikan dari perceived benefits dan satisfaction terhadap continuance intention. Faktor-faktor yang memengaruhi perceived benefits meliputi perceived ease of use, economic benefits, seamless transaction, dan convenience. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penyedia layanan e-wallet untuk mengevaluasi layanan sehingga e-wallet tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan oleh pengguna.

The rapid development of technology encourages people to be able to adapt to changes, one of which is using e-wallet as a digital payment method. The popularity of using e-wallet is driven by various factors, such as the benefits and risks perceived by the user. There are several e-wallet applications available with their own benefits, risks, and satisfactions. This allows users to switch from using one e-wallet to another, or even continue to use the same e-wallet. Therefore, this study aims to analyze what factors influence the continuance intention to use e-wallet for mobile commerce transaction. This study uses two theories – the benefit-risk framework as a theory that represents the benefits and risks perceived by the user, and the expectancy confirmation theory which represents the satisfaction that can affect the user’s continuance intention. This research was conducted on 543 respondents who ever used e-wallet on mobile commerce. The data obtained and then analyzed using the covariance-based structural equation model method with AMOS 26. In this study, it was found that there was a significant effect of perceived benefits and satisfaction on continuance intention. This research is expected to contribute to e-wallet service providers to evaluate services so that the e-wallet can be used further by users."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>