Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136012 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Apriyantoro
"

Keterlibatan karyawan adalah konsep dasar dalam upaya untuk memahami dan menggambarkan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sifat hubungan antara organisasi dan karyawannya. Penggunaan teknologi canggih telah dikenal untuk membantu meningkatkan efisiensi di banyak organisasi dan perusahaan besar. Teknologi juga meningkatkan kinerja individu karena menyediakan sumber daya tambahan untuk melaksanakan pekerjaannya. Dengan bantuan teknologi, individu dapat menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat atau dapat melakukan lebih banyak pekerjaan dalam jumlah waktu yang sama. Di sisi lain, penggunaan teknologi dapat membawa masalah bagi individu karena rumit dan sering berubah. Tidak semua orang mahir dengan teknologi, jadi bagi sebagian orang belajar menggunakan teknologi yang ada adalah sebuah tantangan, apalagi belajar yang baru.

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengidentifikasi penentu utama dari keterlibatan karyawan sebagai masalah utama dan prediktabilitasnya terhadap konsep tersebut. Ini juga mempelajari hubungan teknologi dengan keterlibatan karyawan. Studi ini menguji Technology Acceptance Model (TAM) sebagai anteseden langsung dari Keterlibatan Karyawan. Juga memeriksa hubungan Leader Member Exchange (LMX), Team Member Exchange (TMX), dan Perceived Organizational Support (POS) sebagai anteseden tidak langsung dari Keterlibatan Karyawan. Penelitian ini melibatkan pengumpulan data kuesioner dari 130 karyawan pada sebuah jaringan restoran di Jakarta. Responden diminta untuk menilai tingkat perspektif dari setiap variable tersebut.

 


Employee engagement is a fundamental concept in the effort to understand and describe, both qualitatively and quantitatively, the nature of the relationship between an organization and its employees. The use of advanced technologies has been known to help increase the efficiencies in many major organizations and firms. Technology also increases an individuals performance as it provides additional resources to carry out his or her work. With the help of technology, the individual can finish his or her work faster or can do more work in the same amount of time. On the other side, the use of technology can bring problems to the individual as it is complicated and is frequently changing. Not everybody is adept with technology, so for some people learning to use the existing technology is a challenge, let alone learning the new one.

The purpose of this paper is to identify the key determinants of employee engagement as the main issue and its predictability of the concept. It also studies the relations of technology with employee engagement. This study examines Technology Acceptance Model (TAM) as direct antecedent of Employee Engagement. Also examines the relations of Leader Member Exchange (LMX), Team Member Exchange (TMX), and Perceived Organizational Support (POS) as indirect antecedents of Employee Engagement. The research involves collecting questionnaire data from 130 employees in a Restaurant Chains in Jakarta. Respondent were asked to rate their perspective level of Leader Member Exchange, Team Member Exchange, Perceived Organizational support, and Technology acceptance model."

Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammed Riza Zarkasi
"ABSTRAK
Penelitian ini meneliti 248 responden yang terdiri dari karyawan staff dan
atasan atau pimpinan di lingkungan PT. Taspen. Dilatarbelakangi oleh ketidak
pastian lingkungan yang dialami PT Taspen seperti pengembangan model bisnis
baru dan kekurangan sumber daya manusia akibat putusnya program rekrutmen,
memaksa karyawan untuk dapat mengikuti arus perubahan. Sehingga kesiapan
untuk berubah atau readiness for change menjadi hal yang menarik untuk di teliti.
Faktor-faktor yang diangkat untuk melihat pengaruhnya terhadap readiness for
change adalah Leader member exchange (LMX) dan Perceived Organizational
Support (POS). kedua faktor tersebut memberikan pengaruh yang sangat tinggi
terhadap dimensi valence sebagai Readines For Change

ABSTRACT
This study examined the 248 respondents consisting of staff employees and
superiors or leaders within the PT. TASPEN. Motivated by the uncertainty of the
environment that experienced by PT. TASPEN, like developing new business
model and lack of human resources due to discontinuation recruitment, this
uncertainty environment force employees to be able to follow the flow of change.
So that the readiness for change be interesting to investigate. Factors that influence
the readiness for change in this research are the Leader member exchange (LMX)
and Perceived Organizational Support (POS). High finding on the research results
explain both factors have the most effect in affecting valence as a Readines For
Change dimension."
2016
T49434
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kanyatama P. Mulyono
"ABSTRAK
Penelitian ini adalah mengenai komitmen credit officer terhadap Bank "X". Komitmen karyawan merupakan keterikatan karyawan pada organisasinya yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaiannya terhadap organisasi, yang mengarahkan mereka pada tingkah laku organisasional lainnya.
Penelitian ini perlu dilakukan pada credit officer karena komitmen credit officer akan mempengaruhi kinerja organisasi. Karakteristik tugas credit officer yang khas, yaitu peran yang besar terhadap keberhasilan bank, tuntutan dan resiko kerja yang tinggi dan luasnya peluang untuk pindah bekerja di perusahaan lain, ditambah dengan besarnya "kesempatan dan godaan" untuk melakukan banyak praktek kecurangan karena adanya otonomi kerja yang luas, menuntut para credit officer memiliki komitmen organisasi yang tinggi
Jumlah responden penelitian adalah 147 credit officer Bank "X" dengan masa kerja enam tahun. Alat ukur yang digunakan adalah skala Komitmen Organisasi Allen dan Meyer (1990) yang dimodifikasi oleh Seniati (2002), Survey of Perceived Organizational Support (Eisenberger dkk, 1986) yang dimodifikasi oleh peneliti untuk subyek credit officer, serta LMX-MDM questionnaire (Liden & Maslyn, 1986). Analisis untuk pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan metode analisis berganda (multiple regression) dengan bantuan SPSS. 10.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perceived Organizational Support dan Leader-Member Exchange memberikan pengaruh yang cukup besar dan bermakna terhadap komitmen organisasi total. Adapun faktor pengalaman kerja dan karakteristik demografis secara bersama-sama tidak terbukti memberikan pengaruh terhadap komitmen organisasi total. Perceived Organizational Support dan Leader-Member Exchange memberikan pengaruh positif yang cukup besar terhadap komitmen afektif, faktor pengalaman kerja dan karakteristik demografis secara bersama-sama tidak terbukti memberikan pengaruh terhadap komitmen afektif. Baik Perceived Organizational Support, Leader-Member Exchange, pengalaman kerja maupun karakteristik demografis tidak berpengaruh secara bermakna terhadap komitmen rasional Selain itu, Perceived Organizational Support dan Leader-Member Exchange membenkan pengaruh yang bermakna terhadap komitmen normatif, tetapi faktor pengalaman kerja dan karakteristik demografis secara bersama-sama tidak terbukti berpengaruh terhadap komitmen normatif. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa, hanya pada komitmen normatif pengaruh Leader Member Exchange lebih besar daripada Perceived Organizational Support
Saran yang dapat diberikan adalah penyempurnaan alat ukur komitmen rasional, perluasan subyek penelitian komitmen organisasi (jenis profesi maupun jenis organisasi) dan perluasan fokus komitmen (tidak hanya komitmen bawahan, tapi juga komitmen atasan dan komitmen tim). Selain itu, saran utama yang dapat diberikan pada perusahaan adalah peningkatan perhatian terhadap persepsi karyawan terhadap organisasi, serta penggunaan pendekatan Leader-Member Exchange dalam pelatihan-pelatihan kepemimpinan tim."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38351
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sintia Maharani Saputri
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran persepsi hubungan antara atasan dan bawahan dalam leader-member exchange, serta persepsi karyawan terhadap dukungan organisasi atau perceived organizational support, yang merupakan faktor yang mempengaruhi turnover intentions karyawan. Peneliti menggunakan organizational commitment sebagai mediator variabel untuk melihat pengaruh langsung dan tidak langsung dari kedua independen variabel tersebut. Partisipan penelitian berjumlah 176 orang karyawan yang terdiri atas dua kelompok responden, yaitu Responden A sebagai atasan dan Responden B sebagai pelaksana/bawahan yang akan dibandingkan hasilnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan pada kedua responden penelitian terkait dengan pengaruh perceived organizational support terhadap turnover intentions, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui organizational commitment sebagai mediator. Namun, menunjukkan hasil yang berbeda pada pengaruh leader-member exchange terhadap turnover intentions, baik secara langsung maupun melalui organizational commitment sebagai moderator. Pada Responden A, leader-member exchange tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap turnover intentions, baik secara langsung maupun melalui organizational commitment sebagai moderator. Sedangkan, hasil pada Responden B menunjukkan hasil yang sebaliknya, yaitu terdapat pengaruh yang signifikan leader-member exchange terhadap turnover intentions, baik secara langsung maupun melalui organizational commitment sebagai moderator.

This research was conducted to get a whole picture of the perception toward superiors subordinates'relationship in leader member exchange, as well as employee's perceptions of organizational support in perceived organizational support, which may affect employee turnover intentions. Researcher use organizational commitment as a moderator variable to see the direct and indirect influences from those two independent variables. Survey data were collected from 176 employees, which consists of two groups of respondents, namely Respondent A as superior and Respondent B as the executor subordinate, which will be compared the result with one another.
The result of this study shows significant in both respondents related to the influence of perceived organizational support toward turnover intentions, either directly or indirectly through organizational commitment as a mediator variable. However, it shows different on the influences of leader member exchange toward turnover intentions, either directly or indirectly through organizational commitment as a moderator variable. Respondent A show that leader member exchange has no significant effect on the employee's turnover intentions, either directly or through organizational commitment as a moderator. Meanwhile, the results of Respondent B show the opposite, that there is a significant influence of leader member exchange on employee's turnover intention, either directly or through organizational commitment as moderator.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anandre Forastero
"Penelitian ini fokus pada hubungan variabel Leader-Member Exchange (LMX) dan Organizational Citizenship Behavior (OCB), serta intervensi terhadap Leader-Member Exchange (LMX) untuk melihat dampaknya pada Organizational Citizenship Behavior (OCB). Sebanyak sepuluh orang karyawan PT X besedia berpartisipasi pada penelitian ini dan mengisi kuesioner yang digunakan pada penelitian ini, yaitu LMX-MDM (1998) dan Organizational Citizenship Behavior Scale (1990). Kuesioner-kuesioner tersebut mengukur perilaku kerja karyawan sebelum dan sesudah pemberian leadership program intervention.
Hasil penelitian menggunakan The Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan tidak ada perbedaan nilai yang signifikan, baik LMX dan OCB saat sebelum dan sesudah pemberian program intervensi kepemimpinan (p>0.05). Hasil ini disebabkan beberapa faktor antara lain lack of time dalam proses transfer of learning, belum optimalnya peran controller dalam proses implementasi hasil pembelajaran, dan beberapa hal lainnya yang akan dibahas pada bagian diskusi.

This research focused on the relationship between Leader-Member Exchange (LMX) and Organizational Citizenship Behavior (OCB), along with intervention on Leader-Member Exchange and its impacts on Organizational Citizenship Behavior (OCB). Ten employees of PT X agreed to participate in this study and filled in LMX-MDM Scale (1998) and Organizational Citizenship Behavior Scale (1990). Those questionnaires measured employees’ work behaviors before and after a leadership intervention program.
The Wilcoxon Signed Rank Test results showed that there was no significant difference in Leader-Member Exchange and Organizational Citizenship Behavior before and after intervention (p>0.05). These results were caused by several factors including lack of time in the transfer of learning process, the role of the controller was less involved during implementation process of learning outcomes, and several other things that will be discussed in the discussion section.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Aisyah Hariyanti Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor internal dan eksternal akuntabilitas karyawan dengan menguji efek moderasi dari psychological entitlement pada hubungan abusive supervision dengan akuntabilitas karyawan yang dimediasi oleh LMX. Penelitian ini menggunakan survei self-report online yang dibagikan kepada 287 karyawan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan dan peningkatan infrastruktur jaringan di Indonesia dan menggunakan teknik analisis moderated mediation model Hayes 14. Hasil penelitian melalui perspektif conservation of resource theory (COR) menunjukkan bahwa (1) abusive supervision secara tidak langsung mempengaruhi akuntabilitas karyawan, (2) abusive supervision secara negatif mempengaruhi LMX, (3) LMX secara positif mempengaruhi akuntabilitas karyawan, (4) LMX secara signifikan memediasi hubungan antara abusive supervision dan akuntabilitas, (5) yang diperkuat oleh tingkat psychological entitlement yang tinggi. Dari pada peran pemimpin, kualitas LMX memainkan peran yang lebih penting dalam membangun akuntabilitas karyawan.

This study aims to explore internal and external factors of employee accountability by investigating the moderating effect of psychological entitlement on the relationship of abusive supervision with employee accountability mediated by LMX. The study used an online self-report survey distributed to 287 employees in a company engaged in the construction and improvement of network infrastructure in Indonesia and analysed using moderated mediation analysis Hayes model 14. The results of the study through the perspective of conservation of resources (COR) theory shows that (1) abusive supervision indirectly affects employee accountability, (2) abusive supervision negatively affects LMX, (3) LMX positively affect employee accountability, (4) LMX significantly mediated the relationship between abusive supervision and accountability, (5) which is strengthened by a high level of psychological entitlement. Rather than the leader role, quality of LMX plays a more important role in establishing employee accountability."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Kurniawan
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan mengefektifkan pencapaian tujuan organisasi. Kunci dari efektifitas pencapaian tujuan tersebut terletak pada SDM organisasi tersebut, yang mana hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan loyalitas kinerja anggota tersebut terhadap organisasinya. Beberapa ahli menyatakan loyalitas kinerja dapat ditingkatkan dengan cara membuat anggota yang berkerja tersebut merasakan kepuasan kerja terlebih dahulu. Melihat kepuasan kerja ini dapat diciptakan melalui penciptaan hubungan antara atasan-bawahan yang baik, adanya persepsi yang positif di dalam diri anggota dan mampu memberikan pengaruhnya terhadap peningkatan loyalitas kerja anggota tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari Leader Member Exchange, Perceived Organization Support dan Motivasi berpengaruh terhadap loyalitas kerja anggota Sat Reskrim Polresta Depok melalui kepuasan kerja anggota sebagai variabel mediasinya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain teori gaya kepemimpinan Leader Member Exchange (Robert C. Liden dan John M. Maslyn (1998) ), teori Perceived Organization Support, (Hetty Ismainar,2015 dan Payanma J Simanjuntak,2011). teori motivasi (Maslow), teori kepuasan kerja (Priyono Marnis,2010) dan teori loyalitas kerja (Ahmad,2013). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantatif dengan sampel sebanyak 90 orang anggota Sat Reskrim Polresta Depok. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dengan skala likert 1-5 dan teknik analisis data menggunakan alat bantu sofware SPSS versi 21 dengan tambahan sofware sobel tes. Hasil penelitian ini menunjukkan Leader Member Exchange, Perceived Organization Support dan Motivasi berpengaruh terhadap loyalitas kerja anggota Sat Reskrim Polresta Depok melalui kepuasan kerja anggota sebagai variabel mediasinya. Berdasarkan hasil analisis penelitian tersebut, dapat disimpulkan semua hipotesis penelitian ini diterima. Saran yang dapat diberikan kepada organisasi Polri adalah apabila ingin meningkatkan kinerja anggota Polri, diharapkan kepuasan kerja anggota dapat ditingkatkan melalui pemberian motivasi, menjaga hubungan baik antara atasan dan bawahan serta memberi dukungan organisasi yang baik kepada anggota yang bertugas tersebut.

This research is motivated by the desire to streamline the achievement of organizational goals. The key to the effectiveness of achieving these goals lies in the organization's HR, which can be done by increasing the members' performance loyalty towards the organization. Some experts state that performance loyalty can be improved by making the working members feel job satisfaction first. Seeing job satisfaction can be created through the creation of good relations between superiors and subordinates, there is a positive perception within the member that the organization provides full support for its performance and achievement of these individual needs which are then able to give effect to the increase in members' work loyalty. . The purpose of this study was to determine the effect of the Member Exchange Leader, Perceived Organization Support and Motivation on the work loyalty of the Depok Police Resprim member through member job satisfaction as the mediating variable. The theories used in this study include the theory of leadership style of the Member Exchange Leader, the theory of the Perceived Organization Support, motivation theory, job satisfaction theory and work loyalty theory. This study uses a quantative approach with a sample of 90 members of the Depok Police Reskrim Sat. Data collection techniques using questionnaires with a Likert scale 1-5 and data analysis techniques using SPSS version 21 software tools with additional sobel test software. The results of this study indicate that the Member Exchange Leader, Perceived Organization Support and Motivation have an effect on the work loyalty of Depok Police Polytechnic Sat members through member job satisfaction as the mediating variable. Based on the results of these studies, it can be concluded that all the research hypotheses were accepted. Suggestions that can be given to Polri organizations are if they want to improve the performance of Polri members, it is expected that member job satisfaction can be increased through giving motivation, maintaining good relations between superiors and subordinates and providing good organizational support to the members in charge."
Jakarta: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019
T55480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didiet Mardhiansyah Fitrah
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektivitas program pelatihan kepemimpinan LMX untuk meningkatkan keefektifan tim pada pelaut di PT. X. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian applied research dengan jumlah partisipan penelitian sebanyak 56 pelaut di PT. X. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah adaptasi alat ukur five functional team 5FT Lencioni, 2005 dengan nilai koefisien alpha ? sebesar 0.838 dan alat ukur leader-member exchange multidimentionality measurement LMX-MDM Liden Maslyn, 1998 dengan nilai koefisien alpha ? sebesar 0.794. Peneliti menggunakan uji korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut dan uji paired sample t-test untuk melihat perbedaan signifikansi dari skor pre test dan post test materi intervensi yang diberikan.
Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara leader-member exchange dengan keefektifan tim r = 0.57, p < 0.05, signifikan . Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya leader-member exchange para pelaut maka keefektifan tim mereka akan semakin tinggi. Selain itu juga terdapat perbedaan skor pre test dan post test materi intervensi yang signifikan t = -3.87, p < 0.05, signifikan sebelum dan sesudah intervensi pelatihan kepemimpinan LMX. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa pelatihan kepemimpinan LMX dapat meningkatkan pemahaman para pelaut terhadap materi intervensi.

The study was conducted to see the effectiveness of LMX leadership training programs to enhance team effectiveness of seafarer in PT. X. This study used applied research studies with 56 seafarers as the participants. The research that was used five functional team measurement 5FT Lencioni, 2005 with coefficient alpha score 0.838 and leader member exchange multidimentional measurement LMX MDM Liden Maslyn, 1998 with coefficient alpha score 0.794. The Pearson correlation technique was used to determine the relationship between two variables and the paired sample t test was used to see the significance differences from pre and post test scores of the given intervention materials.
The results showed a significant and positive relationship between leader member exchange and team effectiveness r 0.57, p 0.05, significant. It showed that with increasing leader member exchange so seafarers team effectiveness will be increase. In addition, there were significant differences from pre and post test scores t 3.87, p 0.05, significant of interventions material before and after the intervention of LMX leadership training. The analysis results showed that LMX leadership training can enhance the understanding of the seafarers of the intervention materials.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Alifah
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh efek ethical leadership terhadap organizational cynicism dari karyawan perusahaan e-commerce di Jabodetabek. Penelitian ini menguji mekanisme variabel leader-member exchange dan organizational identification sebagai variabel mediasi dengan menggunakan pendekatan structural equation modelling (SEM) dari data yang didapatkan melalui survei cross-sectional dari 195 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ethical leadership tidak berpengaruh negatif terhadap organizational cynicism yang dirasakan oleh karyawan perusahaan e-commerce di Jabodetabek. Selain itu, leader-member exchange dan organizational identification tidak memediasi hubungan antara ethical leadership dan organizational cynicism secara parsial. Penelitian ini berkontribusi terhadap pengembangan teori pada variabel penelitian ini yaitu ethical leadership, leader-member exchange, organizational identification, dan organizational cynicism. Selain itu, penelitian ini juga berkontribusi terhadap implikasi manajerial yang dapat diterapkan diterapkan oleh organisasi terkait dengan konsep ethical leadership, leader-member exchange, organizational identification, dan organizational cynicism.

This study aims to see the effect of ethical leadership on organizational cynicism of employees of e-commerce companies in Greater Jakarta (Jabodetabek). This study examines the mechanism of the variable leader-member exchange and organizational identification as a mediating variable using a structural equation modeling (SEM) approach from data obtained through a cross-sectional survey of 195 respondents. The results of this study indicate that ethical leadership does not affect organizational cynicism perceived by employees of e-commerce companies in Greater Jakarta negatively. In addition, leader-member exchange and organizational identification did not partially mediate the relationship between ethical leadership and organizational cynicism. This study contributes to the development of theory on the variables of this study, namely ethical leadership, leader-member exchange, organizational identification, and organizational cynicism. Furthermore, this study also contributes to managerial implications that can be applied by organizations related to the concept of ethical leadership, leader-member exchange, organizational identification, and organizational cynicism."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Rachmania
"Industri perbankan merupakan salah satu industri dengan turnover yang tinggi disebabkan oleh beban kerja yang tinggi. Disisi lain, perusahaan berusaha mempertahankan karyawannya agar meningkatkan kinerja dan profit perusahaan keseluruhan, termasuk juga bank. Perusahan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan organizational commitment agar dapat menurunkan turnover intention, salah satunya melalui organizational learning culture dan perceived leader-member exchange quality.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara organizational learning culture, perceived leader-member exchange quality terhadap turnover intention yang dimediasi oleh organizational commitment pada karyawan bank. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel karyawan Bank ABC di Jakarta. dan Depok. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation modeling dengan software LISREL 8.51.
Hasil penelitian ini menjelaskan terdapat hubungan antara organizational learning culture dengan perceived leader-member exchange quality terhadap turnover intention yang dimediasi oleh organizational commitment. Namun, tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara organizational learning culture dengan organizational commitment.

The banking industry is one of industries with high turnover due to high workload. On the other hand, companies trying to keep their employees in order to improve overall performance and profitability, as well as banks. Bank make efforts to improve organizational commitment for decreasing turnover intention rate, one of their efforts through organizational learning culture and perceived leader-member exchange quality.
This study aims to analyze the relationship between organizational learning culture, perceived leader-member exchange quality on turnover intention is mediated by organizational commitment to the bank employees. This research is conducted using a sample of employees of Bank ABC in Jakarta. and Depok. This research used a structural equation modeling with LISREL software 8.51.
The results of this study describes the relationship between organizational learning culture and perceived leader-member exchange quality with turnover intention is mediated by organizational commitment. But, there isn’t significant positive relationship between organizational learning culture with the organizational commitment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>