Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9982 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Badrun Rachman
"Peningkatan sumber daya manusia di era globalisasi (Era Revolusi Industri 4.0) saat ini sudah sangat mendesak, terutama sumber daya yang terkait dengan ilmu keteknikan, dimana tuntutan tenaga professional untuk berkompetisi dalam pekerjaan keinsinyuran semakin ketat dan kompleks.
Semenjak diberlakukannya Undang-undang Keinsinyuran, maka syarat utama untuk mendapatkan status Insinyur Profesional dibidang keteknikan adalah mengikuti Program Studi Profesi Insinyur, selama minimum 1 tahun dengan beban 24 sks dalam 2 semester dan Saat ini Penulis sedang mengikuti Program Studi Profesi Insinyur di PPI FTUI. Didalam mengikuti Program Studi Profesi Insinyur Salah satu kewajiban penulis adalah melakukan praktek keinsinyuran dan membuat Laporan Praktek Keinsinyuran.
Tema yang Penulis angkat dalam penyusunan laporan Praktek Keinsinyuran adalah Perencanaan Konstruksi LED/Videotron sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku saat ini dan disesuaikan dengan kondisi kemampuan melaksanakan pembangunannya dan kemudahan dalam penggunaan material dan peralatan yang ada. Dengan adanya Standar Perencanaan Konstruksi LED/Videotron yang mengikuti Perencanaan Standar Nasional Indonesia (SNI), maka diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembangunan konstruksi LED/Videotron."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alma`arif
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis praktek pengelolaan irigasi, pendidikan dan perdagangan bebas dihubungkan dengan konsep desentralisasi fungsional dalam kerangka kebijakan desentralisasi di Indonesia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan konstruktivis yang biasa juga disebut pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tidak diadopsinya desentralisasi fungsional dalam kebijakan desentralisasi di Indonesia pada urusan pengairan, pendidikan, dan perdagangan bebas. Tidak diakomodasinya lembaga politik, independensi petani, integrasi sungai dan jaringan irigasi, dan konstitusi negara merupakan faktor-faktor dari urusan irigasi. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan desentralisasi fungsional tidak diadopsi pada urusan pendidikan adalah eksistensi dewan pendidikan, independensi sekolah, devolusi pengelolaan pendidikan, dan konstitusi negara. Sementara untuk urusan perdagangan bebas, faktor kelembagaan pemerintahan Batam, struktur keanggotaan dewan kawasan, ketidakjelasan BP. Batam dalam sistem ketatanegaraan, serta konstitusi negara menjadi faktor tidak diakomodasinya desentralisasi fungsional pada urusan perdagangan bebas. Pada umumnya, pengaturan oleh konstitusi merupakan penyebab umum tidak diadopsinya desentralisasi fungsional. Konstruksi tata kelola desentralisasi dalam kebijakan desentralisasi di Indonesia kedepan khususnya pada sektor irigasi, pendidikan, dan perdagangan bebas dapat dilakukan secara bertahap dimulai dari kerjasama antar daerah, kolaborasi pusat dan daerah dalam bentuk dewan hingga menuju pembentukan lembaga berbasis desentralisasi fungsional.

ABSTRACT
This research analyze the practice of irrigation, education, and free trade governance linked with functional decentralization concept in Indonesia decentralization policy frame. This research use constructivist approach and qualitative descriptive method. Research result find several factors that cause functional decentralization in Indonesia decentralization policy for irrigation, education, and free trade is not adopted. Political institution is not adopted, independence of the farmers, integration of river and irrigation web, and state constitution, are the factors from irrigation side. Several factors in education are the existence of educational boards, the independence of school, devolution in education governance, and state constitution. For free trade, the institution of Batam governance, members structure in Batam boards, the uncertainty of BP. Batam in Indonesia administration structure, and state constitution, which make functional decentralization is not adopted. Generally, state constitution is major factor of functional decentralization is not adopted.The Construction of Decentralization in the Future of Indonesia Decentralization Policy especially in irrigation, education, and free trade can be done gradually begin from inter local government cooperation, state local collaboration in boards until establishing the functional decentralization organization."
[;;;, ]: 2017
T48777
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suntana Sukma Djatnika
"Berdasarkan prioritas pembangunan nasional ke depan, Pemerintah bersama sektor swasta akan membangun proyek-proyek konstruksi infrastruktur jalan berskala besar. Globalisasi membuat pasar konstruksi lokal terbuka bagi perusahaan dan tenaga kerja asing. Sektor konstruksi di Indonesia sekarang ini masih menghadapi banyak masalah, antara lain kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan. Secara umum kinerja daya saing dan kompetensi tenaga kerja pekerjaan jalan masih rendah jika dibandingkan dengan tenaga kerja asing. Kinerja tenaga kerja ini meliputi efektifitas, efisiensi, kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, produktifitas dan keselamatan kerja. Apabila tidak dilakukan upaya peningkatan kinerja daya saing tersebut, di waktu mendatang pasar konstruksi dan tenaga kerja pekerjaan jalan berskala internasional di dalam negeridapat didominasi oleh pihak asing.
Tujuan penelitian adalah meningkatkan kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan dengan cara mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi rendahnya kinerja daya saing, mengidentifikasi faktor penyebab dan dampak rendahnya kinerja daya saing dan melakukan analisis untuk merekomendasikan bagaimana meningkatkan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan. Penelitian ini dibatasi pada proyek jalan berskala besar.
Jika peningkatan semua faktor kinerja dilakukan secara maksimal, berdasarkan hasil perhitungan simulasi teoritis tentang optimalisasi output pekerjaan jalan dapat diperoleh kisaran biaya langsung tenaga kerja bobot biaya tenaga kerja berada pada batas 6,52% - 11% dari total biaya langsung, bobot biaya material pada batas 44,60 % sampai 62,70 %, bobot biaya peralatan pada batas 19,58 % sampai 21,18 %, bobot biaya sub kontraktor pada batas 16,63 % sampai 30,48 %, dan bobot biaya overhead lapangan pada batas 4,50 % sampai 5,78%.
Peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan akan memberikan manfaat pencapaian efisiensi kerja, pelaksanaan pekerjaan yang lebih efektif, produktifitas lebih tinggi, waktu kerja sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan, mutu pekerjaan sesuai perencanaan dan tercapainya keselamatan kerja. Peningkatan kinerja daya saing ini akan membuat tenaga kerja pekerjaan jalan lebih siap dalam menghadapi globalisasi.

Based on the coming national development plan priority, Government and private sector will develop many large scale road constructions infrastructure projects. Globalization will make the domestic market opens to foreign construction companies and workers. Construction sector in Indonesia is still facing many problems; one of them is the construction worker competitive performance. In general the road worker competitive performance and competency are lower compare to foreign workers. The determinant factors of the worker competitive performance are effectiveness, efficiency, quality, timeliness, productivity and safety. Without any improvement of this situation in the coming future, the local construction market and the role of construction workers may be dominated by foreigners.
The objective of this research is to increase the road construction worker competitive performance, consist of the identification of the influencing factors, the identification the cause and impact of low competitive performance and analyzing the recommendation of improving the road worker competitive performance. This research was limited to large scale road construction project. If all road construction worker competitive performance factors are being maximally improved, by theoretical simulation computation of the optimal road work output, the road construction worker direct cost range is between 6,52% to 11% from the direct cost, the material cost range is between 44,60 % to 62,70 %, the equipment cost range is between 19,58 % to 21,18 %, the sub contractor cost range is between 16,63 % to 30,48 %, and the project overhead cost range is between 4,50 % to 5,78 %.
The benefit of the road construction worker competitive performances improvement are working efficiency achievement, more effective works, higher productivity, timeliness according to the work time schedule, obtaining quality of works and work safety. This performance improvement will make the road construction worker more ready to face the global competition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
D925
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina Prastiwi
"Revolusi Industri dalam era digital memberikan dampak signifikan terhadap dunia Pendidikan terutama pendidikan tinggi vokasi di Indonesia. Politeknik Negeri Malang merupakan salah satu politeknik negeri berpredikat unggul di Indonesia yang memiliki visi untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi vokasi yang unggul dalam persaingan global. Berdasarkan Rencana Strategis Politeknik Negeri Malang 2020 – 2024, dikemukakan beberapa isu strategis yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan tridharma perguruan tinggi, tuntutan link and match antara institusi dengan dunia industri, serta penguatan kelembagaan sebagai modal daya saing regional menuju internasional. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk merumuskan sebuah rencana strategis sistem informasi dan teknologi informasi yang dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan SI/TI di Politeknik Negeri Malang berdasarkan keselarasannya dengan Rencana Strategis Politeknik Negeri Malang 2020 – 2024. Metodologi dalam penelitian ini mengadopsi metodologi Ward & Peppard dengan menggunakan beberapa teknik analisis antara lain Mission Model Canvas (MMC), Value Chain, CSF, PESTEL, dan McFarlan Strategic Grid. Dalam perumusan analisis tersebut, mengacu pada sasaran strategis yang kemudian diturunkan menjadi kebijakan dan program sebagai upaya pencapaian target kinerja dari tiap sasaran strategis yang dimiliki oleh Politeknik Negeri Malang. Hasil perencanaan strategis sistem informasi yang terdiri dari strategi SI, strategi TI dan strategi Manajemen SI/TI. Strategi SI yang dihasilkan berupa pengembangan 25 aplikasi yang terdiri dari 22 aplikasi eksisting yang dilakukan upgrade dan 3 aplikasi baru. Strategi TI yang dihasilkan berupa rekomendasi untuk menerapkan teknologi virtualisasi pada cloud computing, perluasan akses internet untuk seluruh Kawasan Politeknik Negeri Malang baik wired maupun wireless dan peningkatan bandwidth secara berkala. Strategi manajemen SI/TI yang dihasilkan berupa penguatan kelembagaan Pusat Komputer (Puskom) Politeknik Negeri Malang sebagai Unit Penunjang Akademik bidang TIK dengan mengusulkan disusunnya SOP pengelolaan dan pengusulan pembuatan aplikasi dari tiap jurusan serta memperkuat struktur organisasi sesuai dengan peraturan pemerintah pusat yang berlaku.

The Industrial Revolution in the digital era has had a significant impact on the world of education, especially vocational higher education in Indonesia. State Polytechnic of Malang (Polinema) is one of the leading state polytechnics in Indonesia, with a vision to become an excellent vocational higher education institution in global competition. Based on the Strategic Plan of State Polytechnic of Malang 2020-2024, several strategic issues related to the implementation of the three pillars of higher education, the demand for institutional link and match with the industries, and institutional strengthening as regional competitiveness towards internationalization have been identified. This research aims to formulate a strategic plan for the information system and information technology that can be used as a reference for the development of IS/IT at State Polytechnic of Malang, based on its alignment with the Strategic Plan of State Polytechnic of Malang 2020-2024. The methodology adopted in this research is the Ward & Peppard methodology, using several analysis techniques including the Mission Model Canvas (MMC), Value Chain, CSF, PESTEL, and McFarlan Strategic Grid. In formulating these analyses, reference is made to the strategic objectives, which are then translated into policies and programs as efforts to achieve the performance targets of each strategic objective held by State Polytechnic of Malang. The results of the strategic planning for the information system consist of IS strategy, IT strategy, and IS/IT Management strategy. The IS strategy includes the development of 25 applications, comprising 22 existing applications to be upgraded and 3 new applications. The IT strategy includes recommendations to implement virtualization technology in cloud computing, expand internet access throughout the Polinema area, both wired and wireless, and periodically increase bandwidth. The IS/IT Management strategy includes institutional strengthening of the Computer Center (Puskom) of State Polytechnic of Malang as an Academic Support Unit in the field of ICT, proposing the development of management SOPs and application proposals from each department, as well as strengthening the organizational structure in accordance with applicable central government regulations"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Yulianto
"Tesis ini membahas mengenai nilai-nilai yang dikonstruksikan pada pegawai perempuan yang masih merasa enggan untuk mencapai posisi yang lebih tinggi dalam birokrasi. Penelitian dilakukan pada Kementerian yang telah melaksanakan reformasi birokrasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan paradigma critical constructionism. Penelitian ini menggunakan teori Konstruksi Sosial.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai yang tertanam dalam dri perempuan masih dikonstruksi oleh latar budaya dan lingkungannya sehingga perempuan masih merasa inferior untuk bersaing dengan laki-laki. Kendala yang dihadapi perempuan terkait dengan isu kepemimpinan berasal dari kendala internal yaitu dari dirinya sendiri dan kendala eksternal yaitu dari keluarga dan lingkungan pekerjaannya.

This thesis discusses the values that are constructed on female employees who are still reluctant to reach higher positions in the bureaucracy. The study was conducted at the ministry that has been carrying out bureaucratic reform. This study is a qualitative research with critical constructionism paradigm. This study uses the theory of Social Construction.
Results from this study indicate that the values had embedded in women is still constructed by cultural background and environment so that women still feel inferior to compete with men. Obstacles faced by women in relation to the issue of leadership comes from internal constraints which of itself and external constraints, namely of family and work environment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tomlinson, Michael John
London: Cement and Concrete Association, 1977
721 TOM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Renata Muchlis Budijanto
"In Order to increase the quality of project implementation much research will need to be carried out in Indonesia and abroad. In 1982 The Business Roundtable's team in the US found that opportunities to reduce project costs and schedules by using existing and new construction technology are lost because construction too often is relegated to operate as a production function separated from financial planning, scheduling, and engineering or architectural design. The Construction Industry Institute's (CII) Task Force defines this term as Constructability, which is the optimum integration of construction knowledge and experience in planning, engineering, procurement, and field operations to achieve overall project objectives.
As the customer, the owner gets what he insist on. As the leader of the project team, the owners play a vital role in using constructability to meet project objectives. Specific project documenting the constructability effort have shown that owners accrued an average reduction in total project cost of 4.3% and in project schedule of 7.5%_ These savings represented a 10-to-1 return on the owner's investment in constructability. Although significant saving can result, the opportunities available are often overlooked by owners.
This research was conducted to study the role of project owners for implementing constructability improvement during conceptual planning phase which leads to an improve project time performance of construction project in Jabotabek Area. A questionnaire survey was used as the method for collecting data. Statistical analysis was performed to analyze the data and to develop a regression model between the role of project owners for constructability improvement during conceptual planning phase and the performance of construction project's schedule.
The result of this study shows a positive linier correlation between the project owner's role for constructability improvement during conceptual planning phase and the project time performance. The main variables are assuring that key individual assigned to the project team each have appropriate experience with the project and clearly state the priority of the project objectives."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T1141
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Industri konstruksi memiliki tingkat fragmentasi yang tinggi. Salah satu kemungkinan solusi dalam mengatasinya adalah dengan penerapan konsep konstruksi ramping (lean construction), khususnya
dalam pengelolaan rantai pasok, atau supply chain management. Berbagai studi mengenai kinerja supply chain pada industri manufaktur telah dilakukan, namun pengembangan indikator kinerja supply chain
dalam industri konstruksi masih belum banyak dikenal. Pada makalah ini dibahas pengembangan indikator-indikator sebagai alat bantu untuk mengevaluasi kinerja terkait efektifitas dan efisiensi supply chain pada proyek konstruksi di Indonesia, dalam konteks pencapai
an proses produksi yang lebih ?ramping.? Metoda penyusunan dimulai dengan identifikasi jenis-jenis data yang tipikal tersedia dalam
proyek-proyek konstruksi (kontraktor besar) melalui survey. Studi litera
tur terhadap berbagai indikator yang biasa digunakan dalam sektor manufaktur juga dilakukan untuk kemungkinan proses adopsi maupun adaptasi. Setelah indikator-indikator disusun, dilanjutkan dengan telaah potensi penggunaannya pada proyek konstruksi. Sepuluh indikator diusulkan dan potensi penggunaannya cukup baik, terutama pada perusahaan kontraktor besar. Penggunaan indikator dalam menunjang tercapainya konstruksi ramping ini akan menjadi lebih optimal apabila terdapat beberapa perbaikan kondisi yang diharapkan,
yaitu: pencatatan data mengenai monitoring kedatangan material;pembakuan seluruh formulir yang diperlukan; dan dokumentasi hal-hal yang berhubungan dengan keluhan berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek. Hal ini akan bermanfaat dalam upaya perbaikan pencapaian value bukan saja bagi pihak owner namun juga bagi seluruh pihak yang terlibat.

Abstract
The fragmented nature of the construction industry can be alleviated by implementing the concept of ?lean construction,? particularly supply chain mangement. Studies on the performance of supply chains
in manufacturing industry are accessible, however, its adaptation in
developing performance indicators of supply chains in construction industry is much needed. The development of performance indicators
suitable for the construction industry is discussed in this paper. These indicators can be used as tools for evaluating the performance of supply chains in the context of their effectiveness and efficiency during
production process towards lean condition, on Indonesia n construction projects. The attempt to formulate these indicators involved identifying the types of data commonly recorded on typical large construction projects, based on field surveys. The survey was supported with literature study on the indicators used in manufacturing industry for possible adaptation. The potential application of the initial set of indicators were then verified on several construction sites, and resulted in ten indicators recommended for
application on large construction projects. Because most large projects have implemented comprehensive data recording system, these data should optimally be used for analyzing the production process in the efforts to minimize wastes. It is recommended that contractors improve their data recording systems by adding monitoring of material arrivals, formulating standard forms, and documenting customers? complaints. This can benefit a contractor?s efforts in providing the value demanded by the client, but also the satisfactory of and positive cooperation from other stakeholders in the supply chains."
Fakultas Teknik UI, 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dhanang Tri Laksono
"PT. South Pacific Viscose (SPV) memproduksi serat viscose staple fibre (VSF) pada 5 line produksi di Plant Purwakarta. Setiap line produksi tersebut memerlukan air sebagai bahan dalam pengolahannya, dan limbah air dihasilkan sebagai produk yang harus dibuang. Maka dari itu penambahan kapasitas Waste Water Treatment dilakukan untuk mengimbangi kenaikan produksi dari tiap line produksi sebagai HARUM Project. Dari pekerjaan penambahan tersebut, perencanaan dan implementasi dari sisi electrical perlu diperhatikan. Implementasi pekerjaan yang ada di lapangan dilakukan pengetesan setelah pemasangan, dan setiap komponen yang diinstalasi lolos dalam commissioning test sesuai dengan standard yang digunakan. Untuk langkah-langkah pekerjaan dianalisis terhadap Kode Etik Insinyur, Asas Profesionalisme, dan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L). Rangkaian pekerjaan yang sudah dilakukan di HARUM Project sudah memenuhi standar penilaian yang menjadi acuan analisis di dalam laporan praktik keinsinyuran ini. Namun dari segi aspek K3L masih perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan pekerjaannya. Sehingga, dalam kegiatan untuk future project kedepannya, aspek yang menjadi koreksi pada laporan praktik keinsinyuran ini dapat menjadi bahan pertimbangan nantinya.

PT. South Pacific Viscose (SPV) produces viscose staple fiber (VSF) in 5 production lines at the Purwakarta Plant. Each of these production lines requires water as an ingredient in its processing, and waste water is produced as a product that must be disposed of. Therefore, the addition of Waste Water Treatment capacity is carried out to offset the increase in production from each production line as the HARUM Project. From the additional work, planning and implementation from the electrical side need to be considered. Implementation of existing work in the field is tested after installation, and each installed component passes the commissioning test in accordance with the standards used. The work steps are analyzed against the Engineer's Code of Ethics, Principles of Professionalism, and Occupational Health, Safety, and Environment (K3L). The series of works that have been carried out at the HARUM Project have met the assessment standards which are the reference for analysis in this engineering practice report. However, in terms of K3L aspects, it still needs to be considered in the implementation of its work. Thus, in activities for future projects in the future, aspects that become corrections in this engineering practice report can be taken into consideration later."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan DPU, 2009
690BADS001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>