Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198553 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kholidin
"Beberapa perilaku yang merusak lingkungan adalah merusak tanaman, menebang
pohon, boros penggunaan air, dan membuang sampah sembarangan. Masalah riset
adalah terdapat siswa yang belum berkarakter peduli lingkungan padahal alam
sebagai media belajarnya telah diberikan. Tujuannya adalah mengukur perubahan
tingkat kepedulian lingkungan peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran
pertanian organik, menganalisis hubungan antara varibael, dan membuat konsep
pembangunan karakter peduli lingkungan pada materi pembelajaran pertanian
organik. Pendekatan risetnya adalah kuantitatif. Metode, teknik, dan pengambilan
data menggunakan metode campuran. Hasil menunjukkan bahwa terjadi perubahan
tingkat kepedulian lingkungan pada indikator hemat dalam penggunaan air, yaitu
sebesar 49,16%. Korelasi yang cukup antara pertanian organik dan pembangunan
karakter peduli lingkungan sebesar 0,412 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000
pada α=0,01. Korelasi yang cukup antara proses pembiasaan dan pertanian organik
terhadap pembangunan karakter peduli lingkungan sebesar 0,430 dengan tingkat
signifikan sebesar 0,000 pada α=0,01. Konsep membangun karakter peduli
lingkungan terdiri dari tiga komponen, yaitu proses pembiasaan, integrasi
pembelajaran, dan penanaman nilai-nilai peduli lingkungan. Kesimpulannya adalah
membangun karakter peduli lingkungan dapat dilakukan melalui pertanian organik,
proses pembiasaan, perubahan tingkat kepedulian lingkungan, integrasi
pembelajaran, dan penanaman nilai-nilai peduli lingkungan. Karakter peduli
lingkungan dibangun adalah menyayangi tanaman, hemat penggunaan air, memilah
dan membuang sampah pada tempatnya, menggunakan kembali sampah yang
dihasilkan, dan memanfaatkan bahan organik.

Some of the behaviours that damage the environment are damaging plants, cutting
trees, wasteful use of water, and littering. The research problem is that a few
students do not have the character to care about the environment even though nature
has given as a learning medium. The goal is to measure changes in the level of
environmental awareness of students before and after learning organic agriculture,
analyze the relationship between variables, and create a concept of character
building that cares about the environment in organic farming learning materials.
The research approach is quantitative. Methods, techniques, and data collection
using mixed methods. The results show that there is a change in the level of
environmental awareness on the indicator of saving water use, amounting to
49.16%. A sufficient correlation between organic farming and environmental care
character development is 0.412, with a significant level of 0.000 at α = 0.01. A
sufficient correlation between the habituation process and organic farming on the
character building of environmental care is 0.430, with a significant level of 0.000
at α = 0.01. The concept of building a caring character for the environment consists
of three components, namely the habituation process, the integration of learning,
and the inculcation of environmental care values. The conclusion is that building a
caring character for the environment can do through organic farming, the process
of habituation, changes in the level of environmental awareness, integration of
learning, and planting values of environmental care. The character of caring for the
environment is built by loving plants, saving water use, sorting and disposing of
waste in its place, reusing the generated waste, and utilizing organic materials
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fani Masani
"ABSTRAK
Kepedulian lingkungan merupakan sikap yang menunjukkan perhatian terhadap lingkungan seperti memelihara dan memperbaiki lingkungan. Perilaku pengelolaan sampah suatu tindakan atau wujud nyata dalam mengendalikan atau mengurus sampah yang dilakukan oleh seseorang, pada penelitian ini yaitu di tingkat rumah tangga Kepedulian lingkungan berpengaruh pada perilaku pengelolaan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk 1 menganalisis tingkat kepedulian lingkungan di tingkat rumah tangga sikap memelihara dan memperbaiki , 2 menganalisis perilaku pengelolaan sampah reduce, reuse, dan recycle pada rumah tangga, dan 3 menganalisis pengaruh tingkat kepedulian lingkungan di tingkat rumah tangga pada perilaku pengelolaan sampah. Penelitian ini dilakukan di Kota Serang, Banten. Jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 145 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara, observasi, dan studi literatur. Data dianalisis secara deskriptif dan dengan menggunakan uji regresi liniear sederhana dan berganda. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tingkat kepedulian di Kota Serang secara keseluruhan yaitu kategori baik sekali dengan persentase sebesar 20 , kategori baik 80 , dan kategori cukup baik dan tidak baik memiliki persentase sebesar 0 . Perilaku pengelolaan sampah rumah tangga di Kota Serang berada pada kategori baik sekali dengan persentase 6,2 , baik 15,2 , cukup baik 51,7 , dan tidak baik 26,9 . Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa secara keseluruhan kepedulian lingkungan tidak berpengaruh pada perilaku pengelolaan sampah, karena nilai signifikansi lebih dari 5 atau 0,05. Hasil ini merupakan hasil agregat dari perilaku pengelolaan sampah. Saran untuk penelitian yaitu dilakukannya kegiatan penyuluhan, pembimbingan, dan pendampingan tentang pengelolaan sampah secara 3R oleh pihak Pemkot kepada masyarakat Kota Serang, terutama untuk reduce dan reuse, serta menghidupkan kembali bank sampah yang ada agar masyarakat terbiasa untuk mereduksi sampah rumah tangga mereka.

ABSTRACT
Environmental concern is an attitude that shows concerns to environment such as maintaining and improving the environment. Behavior of solid waste management of an action or concrete manifestation in controlling or taking care of garbage done by someone, in this research it rsquo s at household level. Environmental concern influences on behavior of household waste management. This study aims to 1 analyze the level of environmental concerns at household level attitude to maintain and improve , 2 analyze the behavior of household waste management reduce, reuse, and recycle in household, and 3 analyze the influence of environmental concern at the household level on its waste management behavior. This research was conducted in Serang City, Province of Banten. The number of samples that were used are 145 people. The data were collected by questionnaire, interview, observation, and literature study. Data were analyzed descriptively and by using simple and multiple liniear regression test. The results showed that the level of environmental concern in Serang City as a whole are a very good category with a percentage of 20 , 80 good category, and good enough and not good category to have a percentage of 0 . The behavior of household waste management in Serang City is in excellent category with the percentage in 6,2 , good category in 15,2 , good enough category in 51,7 , and not good category in 26,9 . The result of regression analysis shows that overall environmental concern has no effect on behavior of household waste management, because the significance value is more than 5 or 0,05. That result is an aggregate from behavior of household waste management. Suggestions for research are by doing some activities such as counselling, guidance, and mentoring in 3R household waste management by the City Government to the citizen of Serang City, especially in reduce and recycle, and revitalize the existing waste bank so that the citizen will be used to reduce their household waste."
2018
T49189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zarah Beby Ningrum
"Kerusakan lingkungan telah terjadi hampir di semua wilayah di dunia, terutama wilayah dengan jumlah penduduk yang tinggi seperti wilayah perkotaan. Penerapan perilaku ramah lingkungan sebagai bentuk perlindungan lingkungan perlu diterapkan oleh semua orang termasuk mahasiswa. Namun, berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kepedulian lingkungan dan perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa masih termasuk rendah.
Riset ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor sosio-demografi (jenis kelamin, usia, dan pendapatan), kepedulian lingkungan, dan pengetahuan dengan perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa, serta menyusun strategi untuk mengoptimalkan perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa di wilayah kampus.
Metode yang digunakan pada riset adalah metode kuantitaf dan kualitatif. Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan Spearman test dan metode AHP untuk penentuan strategi.
Hasil riset menunjukkan tidak adanya hubungan antara faktor sosio-demografi dengan perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa. Kepedulian lingkungan yang dimiliki 46% mahasiswa termasuk kategori peduli dan 38% mahasiswa memiliki perilaku ramah lingkungan yang baik. Dari hasil penelitian juga ditemukan terdapat hubungan yang yang signifikan diantara kepedulian lingkungan dan perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa dengan kekuatan sedang (r=0,459). Pengetahuan tentang lingkungan memiliki pengaruh yang kecil terhadap perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa. Strategi yang dapat diterapkan sesuai kriteria yang terpenting adalah strategi kebijakan berupa imbalan dan pinalti.

Environmental damage has occurred in almost all regions of the world, especially in urban areas. Pro-environmental behavior is a form of environmental protection needs to be applied by everyone including college students. However, based on previous research shows that environmental concern and pro-environmental behavior among students is still low.
This research aims to analyze the correlation of socio-demographic factors (gender, age, and income), environmental concern, and knowledge with pro-environmental behavior to students, and develop strategies to optimize pro-environmental behavior for students in the campus area.
The method used in this research is quantitative and qualitative methods. Correlation test was carried out using Spearman test and AHP method for determining strategies. The results of the research showed no correlation between socio-demographic factors with pro-environmental behavior among college students. Environmental concern of 46% of students have good category and 38% of students have good pro-environmental behavior.
The results of the study also found a significant relationship between environmental concern and pro-environmental behavior among students with moderate strength (r=0.459). Knowledge of the environment has small influence towards pro-environmental behavior among students of SIL and SKSG. The applicable stategies in accorddance with the most important criteria are implementing policy strategy in the form of reward and penalty.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T53503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sunarto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertitik tolak dari asumsi bahwa keberhasilan dalam mengatasi masalah lingkungan hidup dipengaruhi oleh kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Sedangkan tumbuh-kembangnya kepedulian lingkungan itu melalui proses sosialisasi yang panjang dimulai dari keluarga. Secara universal keluarga dipandang sebagai tempat pertama dan utama bagi kehidupan seseorang. Melalui pengasuhan anak, orang tua memperkenalkan dan membiasakan anak-anaknya untuk memperhatikan pesan-pesan sosial dan norma-norma lain dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga anak-anak tersebut mampu hidup bersama secara harmonis dengan tetangga, teman-teman di sekolah, dan masyarakat pada umumnya.
Berdasar pada asumsi dan teori tersebut di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan temuan ilmiah tentang :
1. Kecenderungan pola asuh oleh orang tua terhadap anak-anak mereka.
2. Kecenderungan kepedulian siswa-siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur, terhadap lingkungan hidupnya.
3. Hubungan antara pola asuh dengan kepedulian lingkungan siswa-siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur.
Metode penelitian yang digunakan adalah ex post facto yaitu meneliti tentang aspek-aspek sikap dan perilaku yang sudah berlangsung secara alamiah tanpa memberikan sesuatu perlakuan tertentu.
Populasi penelitian terdiri dari siswa-siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur yang berjumlah 3.539 orang siswa. Populasi tersebut tersebar di 80 Sekolah Dasar Negeri dalam 6 wilayah Kelurahan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Jumlah sampel sebanyak 340 orang siswa. Penetapan jumlah sampel tersebut berpedoman pada rumus Christina P. Parel. Guna melengkapi data, dipilih pula sebanyak 60 orang tua murid dari orang tua siswa yang menjadi sampel. Pemilihannya dilakukan secara purposif, yaitu memilih 6 orang tua murid pada setiap sekolah.
Variabel yang diteliti adalah: pola asuh terhadap anak sebagai variabel bebas dan kepedulian lingkungan sebagai variabel terikat. Pola asuh terhadap anak dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu kategori acceptive ("menerima") dan kategori rejective ("menolak"). Untuk kategori "menerima" diukur dengan 18 indikator, sedangkan kategori "menolak" diukur dengan 17 indikator.
Adapun variabel kepedulian lingkungan diukur melalui empat kelompok indikator, yaitu indikator yang berkaitan dengan tugas kehidupan anak sehari-hari yang mencerminkan ekosistem makro, indikator yang berkaitan dengan ekosistem mini; indikator yang berkaitan dengan ekosistem mesa, dan indikator yang berkaitan dengan ekosistem makro.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Kuesioner disampaikan kepada Para siswa yang menjadi sampel penelitian. Wawancara dilakukan dengan orang tua murid yang anaknya menjadi sampel. Sedangkan observasi diarahkan untuk mengamati keadaan lingkungan siswa di rumah dan sekolah. Pelaksanaan pengumpulan data dibantu oleh mahasiswa FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Teknik pengukuran data tentang pola asuh terhadap anak dan kepedulian lingkungan menggunakan Skala Likert dengan rentang nilai dari 1 sampai dengan 5. Untuk mendapatkan gambaran tentang kecenderungan pola asuh terhadap dan kepedulian lingkungan, digunakan angka tendensi sentral yaitu angka rata-rata. Uji hipotesis menggunakan r Product Moment Pearson, dengan taraf signifikansi 5 0.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pola asuh terhadap anak, cenderung ke arah kategori "acceptive". Hal ini didukung data empirik yang menunjukkan bahwa 99,12 % pola asuh orang tua terhadap anak-anaknya cenderung ke arah kategori "acceptive".
2. Kepedulian para siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur terhadap lingkungan hidup mereka, cenderung ke arah tinggi dan sedang. Hal ini didukung data empirik yang menunjukkan bahwa 87,35 % siswa tergolong kepedulian lingkungannya tinggi dan 12,65 % siswa tergolong sedang.
3. Uji hipotesis membuktikan, bahwa hipotesis penelitian teruji kebenarannya baik pada taraf nyata atau level of significancy 5 % maupun 1 %. Hasil penghitungan r Product Moment antara pola asuh terhadap anak dengan kepedulian siswa terhadap lingkungan hidup sebesar 0,456. Angka tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan dengan angka batas uji, baik pada taraf nyata 5 % maupun 1 %. Pada tabel r Product Moment Pearson, batas uji untuk taraf nyata % hanya sebesar 0,148 dan taraf nyata 1% sebesar 0,113. Dengan demikian, pola asuh terhadap anak berkorelasi positif dan bermakna dengan kepedulian lingkungan, pada siswasiswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur.
Berdasarkan temuan tersebut di atas, maka peran keluarga dapat lebih ditingkatkan dalam upaya menumbuh-kembangkan kepedulian lingkungan. Melalui pendidikan informal, dapat disisipkan materi tentang pola asuh terhadap anak yang baik dan pentingnya pemeliharaan lingkungan hidup. Organisasi kemasyarakatan seperti: PKK, Dharma Wanita, Posyandu, Paguyuban, pengajian atau majelis taklim dan bentuk aktivitas lainnya, patut dipertimbangkan untuk dilibatkan dalam usaha mengatasi permasalahan lingkungan hidup.
Keterkaitan antara pola pengasuhan anak dengan kepedulian lingkungan di kalangan remaja, penulis sarankan untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian tersebut diharapkan memberikan informasi ilmiah tentang kaitan antara kepribadian anak pada usia remaja dengan kepedulian lingkungan mereka.
Daftar Kepustakaan 70 (1956-1995).
Jumlah Halaman : xxv + 135 + 31 tabel + 14 lampiran.

ABSTRACT
The assumption of this study is that the success of solving environmental problems depends on environment-al concern in the communities. The long process of internalization of environmental concern commenced with the long socialization process in the family interaction.
The family is universally the first and prominent institution of life of human beings. Child rearing is a means to introduce and internalize social messages and social norms. Through this child rearing hence every child will be able to conform with norms in his groups and capable of living harmoniously with neighbors, and friends at school and society at large.
The objective of this study is to find out of: the correlation between child rearing pattern and environmental concern. The other objectives are to describe child rearing tendency and to describe the pattern of the environmental concern among the pupils of elementary school in Kramatjati East Jakarta.
The method of this study was ex post facto or non-experimental research. The focus of the study was on natural human behavior aspects without interference. The population of this study were 3.539 pupils of elementary school in Kramatjati East Jakarta. The sample size was taken by cluster random sampling technique. The number of the sample was 340 pupils. The samples were taken by using Christina P. Parel formula.
The variables of this research were child rearing as independent variable. The variable of child rearing were divided into two categories namely "acceptive" category and "rejective" category. The "acceptive" category was measured bay using 18 indicators, and the "rejective" category was measured with 17 indicators.
The environmental concern was measured with four indicators, namely these related to the children's daily tasks at their homes; the children's concern on mini ecosystem; the children's concern on mezo ecosystem; and the children's concern related to macro ecosystem.
Data collection technique used was questionnaires as instruments, directly taken to the pupils at their respective schools. The activities of data collection were supported by the students of the Faculty of Social and Political Science of the Jakarta Muhammadiyah University.
Data measurement technique used the Likert scale with a score range of 1 to 5. To obtain a picture on the child rearing pattern and environmental concern the central tendency through the median score is used. The hypothesis testing is carried out by using dependent variable and environmental concern as formula r Product Moment Pearson correlation test with 5 % level of significance.
The result of this study indicated that :
1. The child rearing pattern tend towards "the acceptive" category, because the empirical data showed that 98,53 % of child rearing pattern were of "acceptive" category.
2. The tendency of the pupils concern about the environment was towards medium and high level, because the empirical data showed that 87,35 0 respondents care about environment.
3. Hypothesis testing showed that the hypothesis was accepted. The child rearing pattern was correlated with the concern of the environment. The result of calculated r was 0,456 > r table, while at both levels of significance namely 5 % was 0,148 or at level of significance 1 % was 0,113.
Based on the outcome of this study, the family roles can be improved for the establishment of environment-al concern. Through informal education the pattern of child rearing contents and environmental safe-guarding can be inserted. The community organization as PKK, Dharma Wanita, Poasyandu, Paguyuban, Majelis Taklim, and the other socal activities ought to be considered as active agents to solve the environmental problem.
The study of correlation between child rearing pattern with environmental concern of adolescents is proposed as follow up of this study. This study might be useful for giving scientific information on correlation between adolescent's personality with the adolescents environmental concern.
Number of pages xxv, pages 135, tables 28 appendixs 14.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Amalia Tazkiyah
"Usaha untuk menjelaskan pengaruh karakteristik sosio-demografis pada kepedulian lingkungan sering dilakukan oleh survey-survey international, namun tak ada satupun yang berusaha mengobservasi pada pekerjaan spesifik pemulung. Dalam keadaan tersebut, penelitian ini mengukur pengaruh karakter sosiodemografis pada kepedulian lingkungan melalui penggunaan clustered sample dari 72 pemulung di Daerah Tanggerang Selatan.
Hasil temuan tersebut memperlihatkan kelas sosial, ideologi politik, dan residensi, kepedulian lingkungan diantara pemulung dirangking pengaruh tertingginya adalah kelas sosial (terdiri dari pendidikan dan pemasukan). Dikontrol dengan umur dan jenis kelamin, kelas sosial adalah satu-satunya variabel dalam temuan ini yang berlaku (signifikan) di tingkat populasi.

Efforts to examine the effects of socio-demographic characteristics on environmental concern have often been conducted by international surveys, none of which attempted to observe a specific occupation of scavengers. In this sense, this study measured the effects of socio-demographic characteristics on environmental concern by applying a multistage sampling to attain 72 respondents of scavengers in Tangerang Selatan.
The results found that out of social class, political ideology, and residence, environmental concern among these scavengers ranked the highest effect from social class (constituted by education and income). Controlled by age and sex, social class was the only variable which has enough evidence to proof that it is significant in the population level.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Naufal
"Seiring bertumbuhya demografi di Indonesia, tingkat konsumsi masyarakat juga turut meningkat menyebabkan kenaikan produksi sampah tiap tahunnya. Hal tersebut membuat pemerintah mengeluarkan regulasi yang mewajibkan produsen makanan dan minuman untuk beralih menggunakan kemasan yang mudah terurai, terbuat dari bahan daur ulang, dan pemanfaatkan kembali sampah. Salah satu perusahaan yang berinovasi di tengah regulasi kemasan ramah lingkungan adalah Plepah Indonesia. Plepah merupakan perusahaan manufaktur kemasan ramah lingkungan yang menggunakan pelepah pinang yang dijadikan wadah makanan pengganti styrofoam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh attitude, environmental concern, personal norms, dan willingness to pay terhadap minat beli kemasan ramah lingkungan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif melalui teknik purposive sampling pada 120 responden yang didapatkan melalui kuesioner daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa attitude, environmental concern, personal norms, dan willingness to pay memiliki pengaruh terhadap minat beli kemasan ramah lingkungan.

Along with the growing demographics in Indonesia, the level of public consumption has also increased causing an increase in waste production each year. This prompted the government to issue regulations requiring food and beverage manufacturers to switch to using packaging that is easily decomposed, made from recycled materials, and reuse waste. One company that is innovating in the midst of environmentally friendly packaging regulations is Plepah Indonesia. Plepah is an environmentally friendly packaging manufacturing company that uses areca palm fronds as food containers to replace Styrofoam. This study aims to determine the effect of attitude, environmental concern, personal norms, and willingness to pay on the intention to buy environmentally friendly packaging. The research used a quantitative approach through a purposive sampling technique on 120 respondents who were obtained through an online questionnaire. The results of the study show that attitude, environmental concern, personal norms, and willingness to pay have an influence on the intention to buy environmentally friendly packaging."
2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andithio Khairifatan
"ABSTRAK
Studi ini membahas mengenai peran kesadaran lingkungan yang dimiliki masyarakat Universitas Indonesia terhadap perilaku berkendara mereka. Hubungan perilaku tersebut diprediksi dengan bantuan model theory of planned behavior (TPB) dengan mengikutsertakan variabel kebiasaan berkendara dalam model. Pengujian dilakukan dengan menggunakan structural equation modeling (SEM). Ditemukan adanya hubungan kesadaran lingkungan dengan keinginan masyarakat Universitas Indonesia secara umum untuk menggunakan transportasi umum. Selain itu, terdapat hubungan negatif kebiasaan berkendara masyarakat Universitas Indonesia yang menggunakan transportasi pribadi dengan keinginannya untuk menggunakan transportasi umum. Studi ini merekomendasikan pendekatan koersif untuk menekan kebiasaan berkendara pengguna transportasi pribadi agar beralih ke transportasi umum.

ABSTRACT
This study discusses the role of the environmental concern of University of Indonesia society on their commuting behavior. The behavioral relationship is predicted with the help of the theory of planned behavior (TPB) while including driving habits variable to the model. There is a relationship between environmental concern and intention to use public transportation in the society of Universitas Indonesia, found in this study using the structural equation modeling (SEM) method. Furthermore, this study also finds a negative relationship between the driving habits of Universitas Indonesia people, particularly those who use private transportation, in their intention to use public transportation. Therefore, this study recommends a coercive approach to suppress the driving habits of private transportation users and switch to public transportation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Hikmayudi
"Kemasan ramah lingkungan adalah kemasan dengan fitur nilai berkelanjutan bagi lingkungan dan tidak membahayakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari beberapa variabel yaitu sikap, norma pribadi, kepedulian lingkungan, dan kesediaan membayar konsumen terhadap intensi pembelian produk berkemasan ramah lingkungan. Sampel penelitian ini adalah konsumen dan non-konsumen produk Starbucks Coffee yang mengetahui kemasan ramah lingkungan produk Starbucks Coffee. Diolah dengan menggunakan metode Multiple Regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap dan kepedulian lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi pembelian, sedangkan norma pribadi dan kesediaan membayar konsumen memiliki pengaruh signifikan terhadap intensi pembelian.

Eco friendly packaging is defined as packaging with sustainable features for the environment and is not harmful towards it. This research analyses the significant influence of attitude, personal norms, environmental concern, and willingness to pay toward consumer rsquo s purchase intention of eco friendly packaged products. Research sample data includes consumer and non consumer of Starbucks Coffee who knows about Starbucks Coffee rsquo s eco friendly packaged products. The data were analyzed using Multiple Regression. The result of this research shows that attitude and environmental concern does not have significant effect on purhcase intention. However, personal norms and consumer rsquo s willingness to pay have significant effect on purchase intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafli Ammari Hertandri
"Inisiasi dan praktek green hotel sedang mengalami perkembangan baik di dunia maupun di Indonesia diiringi dengan minat konsumen semakin meningkat dalam memilih produk yang lebih ramah lingkungan. Dalam rangka meraih pasar konsumen yang lebih luas green hotel juga perlu memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat menarik minat konsumen untuk membeli kamar di green hotel salah satunya adalah electronic word-of-mouth. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh electronic word-of-mouth terhadap willingness to purchase juga melihat peran kepedulian lingkungan sebagai moderator pada pembelian kamar pada green hotel. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental terhadap 193 partisipan berusia 18 tahun ke atas yang pernah memesan hotel dalam 1 tahun terakhir menggunakan aplikasi pemesanan hotel. Manipulasi yang diberikan adalah electronic word-of-mouth (eWOM) jenis positif atau negatif secara acak kepada partisipan yang diikuti dengan pengukuran variabel kepedulian lingkungan dan willingness to purchase. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara kelompok eWOM jenis positif dan negatif. Kepedulian lingkungan juga tidak terbukti sebagai moderator, namun memiliki pengaruh langsung terhadap willingness to purchase pada green hotel.

Green hotel initiatives and practices are developing both in the world and in Indonesia accompanied by increasing consumer interest in choosing products that are more environmentally friendly. In order to reach a wider consumer market, green hotels also need to pay attention to other factors that can attract consumers to buy rooms at green hotels, one of which is electronic word-of-mouth. Therefore, this study aims to determine the effect of electronic word-of-mouth on willingness to buy and to see the role of environmental concern as a moderator in purchasing rooms at green hotels. This study used an experimental design on 193 participants aged 18 years and above who had booked a hotel in the last 1 year using a hotel booking application. The manipulation given is an electronic word-of-mouth (eWOM) type of positive or negative randomly to the participants, followed by the measurement of environmental concern variables and willingness to purchase. The results showed that there was no significant difference between the positive and negative types of eWOM groups. Environmental concern is also not proven as a moderator, but has a direct influence on willingness to buy in green hotels."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cunningham, William P.
London: McGraw-Hill, 2003
363.7 CUN e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>