Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160616 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pramitya Lisnawaty Ayunda
"Proyek LINE Today Application telah mendapatkan perhatian khusus dari manajemen untuk menjadi produk unggulan dan bernilai tinggi. Namun, masih terdapat keterlambatan implementasi perangkat lunak yang tidak sesuai dengan jadwal perencanaan implementasi. Hal ini menyebabkan produktivitas sumber daya dari segi waktu dan tenaga akan menurun, serta dampak bisnis akan terganggu jika proyek tidak segera rilis. Penelitian ini berfokus pada penyelesaian akar masalah pada domain proses sehingga peneliti menggunakan software process improvement (SPI) menggunakan CMMI-Dev v1.3 continuous representation dengan proses appraisal menggunakan SCAMPI-C. Dari area proses yang terpilih yaitu PP, PMC, OPD, VER dan VAL, terdapat 3 kelemahan yang ditemukan yaitu pada area proses OPD dan VER dimana tingkat capability level masih berada di level 0. Rekomendasi perbaikan proses pengembangan perangkat lunak mengacu pada model PDSA atau Deming cycle. Hasil rekomendasi yang dihasilkan adalah membuat dan menerapkan Objective and Key Result (OKR) sesuai arahan manajemen, penerapan Software Quality Management Process sesuai SWEBOK v3.0, penerapan SQA Process sesuai IEEE Standard for Software Quality Assurance Process, dan penerapan pair programming dengan konsep Expert-Novice Pairing. Rekomendasi tersebut diharapkan dapat mengatasi keterlambatan pengembangan perangkat lunak pada LINE Today Application. Selanjutnya ditentukan tingkat prioritasnya menggunakan metode Eisenhower Decision Matrix sehingga organisasi dapat mengimplementasikan rekomendasi perbaikan sesuai dengan prioritasnya.

The project of LINE Today Application has received special attention from management to become a valuable and superior product. However, there are some projects that still not delivered on time following implementation planning schedule. It causes an increase in resources in terms of time, teamwork will decrease, and affect the business will increase if the project is not released soon. This study discusses problem solving in the domain process so that researchers use improved software processes (SPI) using CMMI-Dev v1.3 continuous representations with an assessment process using SCAMPI-C. From the selected process area namely PP, PMC, OPD, VER and VAL, there are 3 weaknesses such as in the OPD and VER process area, the capability level is still at level 0. Recommendations for improving the application development process in accordance with PDSA or Deming cycle. The recommendations are to create and implement Objective and Key Result (OKR) following management direction, implementation of Software Quality Management Process following SWEBOK v3.0, implementation of SQA Process following IEEE Standards for Software Quality Assurance Process, and implementation of pair programming with Expert-Novice Pairing concept. These recommendations are expected to solve the delay in delivery of software LINE Today Application. Then it determines the level of priority using the Eisenhower Matrix Decision Matrix method. So, the company can implement following to its priorities."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rachman Pratama
"PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi untuk memberikan solusi TI yang dibutuhkan oleh perusahaan. PT XYZ memiliki solusisolusi produk sendiri yang dikelola di divisi ABC. Terdapat beberapa proyek yang sudah di kerjakan seperti proyek A, B, C, D, dan E. Pada praktiknya, beberapa proyek yang dikerjakan mengalami keterlambatan. Keterlambatan dalam pengerjaan proyek menyebabkan dampak yang cukup berarti bagi perusahaan terutama dalam hal biaya dan resource, jumlah biaya yang dikeluarkan untuk elemen sumber daya menjadi naik sehingga mengurangi jumlah keuntungan yang didapat. Dalam melakukan analisis permasalahan, digunakan diagram fishbone untuk melihat akar permasalahan yang dihadapi. Setelah dilakukan analisis terhadap beberapa akar permasalahan. Akar permasalahan yang akan diteliti pada penelitian ini adalah proses
pengembangan perangkat lunak. Proses pengembangan perangkat lunak yang digunakan pada divisi ABC adalah metode 4D. Keterlambatan proyek terjadi karena 50% pekerjaan yang dilakukan adalah pengerjaan ulang. Pengerjaan ulang terjadi karena kualitas dari proses yang digunakan masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan usulan perbaikan kualitas proses pengembangan perangkat lunak yaitu metode 4D dengan menggunakan kerangka kerja CMMI-Dev dan menggunakan representasi continuous. Metode penilaian yang digunakan pada penelitian kali ini adalah SCAMPI C. Hasil pada penelitian ini adalah rekomendasi-rekomendasi untuk meningkatkan kualitas proses pengembangan perangkat lunak. Rekomendasi yang diberikan diambil berdasarkan best practice CMMI-Dev. Dengan meningkatkatnya kualitas proses pengembangan perangkat lunak yaitu metode 4D, permasalahan keterlambatan pengerjaan proyek bisa teratasi karena proses pengerjaan ulang yang dilakukan bisa dihilangkan.

PT XYZ is a company engaged in information technology. PT XYZ makes several product. It has been managed by the ABC department. There are several projects that have been done such as projects A, B, C, D, and E. Four of the five projects experienced delays. This has a significant impact on the company. The amount of costs incurred increases and reduces profits. Fishbone diagrams are used to analyze the root cause of a problem. The root of the problem to be examined is the software development process. The software development process used in the ABC division is the 4D method. Project delays occur because 50% of the work done is reworking. Reworking occurs because the quality of the process used is still lacking. The CMMI-Dev framework is used to evaluate software processes. Continuous presentations that will be used in this study. The valuation
method used in this study is SCAMPI C. The results of this study are recommendations to improve the quality of the software development process. Recommendations based on CMMI-Dev best practices. With the increasing quality of the software development process. Problems with the delay in
project execution can be overcome, because the reworking process can be removed.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ken Martina
"Dihasilkan kemudian dicoba untuk beberapa variasi data, seperti : jumlah ruas, jumlah lintasan, proyeksi asal-tujuan perjalanan, nilai delta pada proses integrasi dan nilai test konvergen. Dan basil penggunaan program komputer yang dibuat untuk perhitungan keseimbangan jaringan dan matriks asal-tujuan, diketahui bahwa Variaasi data di atas mempengaruhi nilai akhir hasil perhitungan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa semakin kecil niai delta dan nilai test konvergen ternyata tidak menghasilkan nilai konvergensi yang semakin kecil. Waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan program komputer juga semakin panjang, Program komputer yang dibuat ini juga dicoba digunakan untuk studi kasus nyata. Dipilih koridor Bekasi-Cawang, dengan beberapa penyederhanaan dalam antisipasi data yang tersedia. Hasilnya, besarnya matriks asal-tujuan yang dihitung dengan program komputer mendekati besarnya matriks asal-tujuan proyeksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayanggita Rachmaryza Indra
"Bank XYZ merupakan salah satu Bank terbesar dan pertama di Indonesia yang memberikan layanan keuangan secara fisik maupun digital kepada nasabahnya. Untuk mendukung transformasi digital, XYZ melakukan pengembangan aplikasi baik untuk nasabah eksternal maupun internal. Akan tetapi, saat ini target waktu pengembangan perangkat lunak belum tercapai, karena terdapat beberapa proyek pengembangan yang terlambat atau dilakukan carry over (dipindahkan ke tahun berikutnya). Fokus dari penelitian ini adalah menyelesaikan akar masalah yaitu estimasi effort pengembangan perangkat lunak yang tidak akurat. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan evaluasi proses perencanaan dan estimasi effort pengembangan perangkat lunak, kemudian menyusun rekomendasi perbaikan pengembangan perangkat lunak. Teori serta pendekatan yang digunakan adalah CMMI 2.0 dengan menggunakan representasi berkelanjutan (continuous). Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dan kuantitatif, yaitu melalui kuesioner dan penilaian menggunakan SCAMPI C dari CMMI Dev 1.3 yang disesuaikan. Aktivitas pertama adalah melakukan evaluasi kondisi aktual perusahaan untuk memilih roadmap, kemudian melakukan pemetaan project roadmap yang terpilih ke practice area CMMI 2.0. Empat practice area dari 29 PA yang terpilih pada penelitian ini adalah Planning (PLAN), Estimating (EST), Monitor and Control (MC), dan Requirement Development and Management (RDM). Berdasarkan hasil penelitian, XYZ mencapai tingkat kapabilitas 1 untuk practice area PLAN dan RDM, serta tingkat kapabilitas 0 untuk practice area EST dan MC. Profil kapabilitas XYZ ini menjadi dasar untuk menyusun tujuh rekomendasi perbaikan menggunakan model IDEAL, sehingga proses perencanaan dan estimasi effort pengembangan perangkat lunak bisa lebih baik. 

XYZ Bank is one of Indonesia’s largest and the first banks that provide physical and digital financial services to its customers. To support digital transformation, XYZ Bank develops applications for both external and internal customers. However, the software development target has not been achieved due to several development projects that are delayed or carried over (moved to the following year). This research focuses on solving the problem’s root cause, including the inaccurate development effort estimation. Therefore, this research evaluates the planning and effort estimation process of software development at XYZ, then compiles several recommendations for software development improvements. The theory and approach used in this research are CMMI 2.0 using continuous representation. This research was conducted using a qualitative and quantitative methodology through a questionnaire, followed by an evaluation using SCAMPI C from CMMI Dev 1.3 that has been adapted. The activity began with evaluating the company’s current condition to select a roadmap, then mapping the selected project roadmap to the CMMI 2.0 practice areas. Four practice areas from 29 PAs selected in this research are Planning (PLAN), Estimating (EST), Monitor and Control (MC), and Requirement Development and Management (RDM). From this research, XYZ has reached capability level 1 for PLAN and RDM practice areas and capability level 0 for EST and MC practice areas. The capability profile of XYZ becomes a basis for compiling seven recommendations for improvement using the IDEAL model so that the planning process and estimation of software development efforts could be better."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maolana Amin Iskandar
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun kerangka kebijakan pengendalian risiko fraud serta perangkat evaluasi atas kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara dan data sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi dan studi literatur. Penelitian ini mengkombinasikan beberapa konsep kebijakan pengendalian risiko fraud yaitu fraud risk management dari KPMG, fraud risk control plan dari BPKP, serta Global Ethics Integrity Benchmark. Literatur lain yang digunakan adalah kebijakan pengendalian risiko fraud yang sudah diterapkan di Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Dengan mengkombinasikan beberapa kerangka tersebut, penelitian ini menghasilkan 1 kerangka kebijakan pengendalian risiko fraud yang lebih komperehensif bagi Kementerian Keuangan. Konsep kerangka kebijakan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Kementerian Keuangan dalam menyusun rancangan kebijakan pengendalian fraud secara komperehensif, mencakup kebijakan pencegahan, pendeteksian, dan penanganan fraud. Penelitian ini juga menghasilkan 2 perangkat untuk melakukan evaluasi kebijakan pengendalian risiko fraud pada Kementerian Keuangan. Perangkat evaluasi ini dapat digunakan untuk menilai kecukupan kebijakan dan implementasi atas kebijakan pengendalian risiko fraud. Dengan pelaksanaan evaluasi tersebut diharapkan dapat membuat upaya pengendalian risiko fraud menjadi semakin efektif dan dapat meminimalkan potensi terjadinya fraud.

ABSTRACT
This research aimed to develop the framework for fraud risk control policy and the tool to evaluate the adequacy and implementation of fraud risk control policy. This research used qualitative method to analyze primary data obtained from interviews and secondary data obtained from literature study. In doing so, this research combines three fraud risk control policy concepts fraud risk management by KPMG fraud risk control plan by BPKP and Global Ethics Integrity Benchmark. Fraud risk control policy, currently used by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, is also analyzed. Combining these frameworks, this research resulted in a more comprehensive concept of Fraud Risk Control Policy that can become a reference for Ministry of Finance for creating a more comprehensive fraud control policy, especially on fraud prevention, detection and response policies. This research also provide tools for evaluating fraud risk control policies. These tools can be used to evaluate the adequacy of policies and the implementation of fraud risk control policies. By implementing these tools, is expected that fraud risk control policies become more effective and the numbers of fraud decreased."
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adithya Dwi Nugraha
"Pada tahun 2015 PT. XYZ baru saja membuat sebuah direktorat baru untuk manajemen proyek, untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh XYZ. Salah satu permasalahan terbesarnya adalah manajemen proyek yang belum sesuai dengan ekspektasi manajemen. Berdasarkan permasalahan tersebut XYZ harus memperbaiki proses pengembangan perangkat lunak dengan jumlah pelanggan yang semakin meningkat namun resource masih tergolong kurang memadai. Oleh karena itu untuk melakukan manajemen proyek yang lebih baik, salah satu upaya yang bisa dijalankan adalah dengan mengadopsi CMMI-Dev dengan representasi continuous pada manajemen proyek XYZ.Riset ini menelaah tentang evaluasi tingkat kapablitas proses pada proyek pengembangan perangkat lunak yang sedang dilaksanakan oleh XYZ. Kemudian dilanjutkan dengan menyusun rekomendasi perbaikan proses untuk meningkatkan kualitas proses pengembangan perangkat lunak di XYZ berdasarkan kerangka kerja CMMI-Dev dengan representasi continuous. Hasil evaluasi menggunakan acuan CMMI-Dev 1.3 representasi continous dengan tools SCAMPI C memberikan informasi bahwa 1 dari 6 proses area terpilih sudah memiliki kapabilitas tingkat 1, Proses area tersebut adalah Measurement Analysis MA . Kemudian 5 proses area lainnya masih berada kapablitas tingkat 0. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut menunjukan bahwa manajemen proyek XYZ masih perlu melakukan perbaikan, maka rekomendasi yang diberikan pada penelitian adalah untuk memperbaiki pada proses area PP, PPQA, REQM, CM dan PMC.

In 2015 XYZ publishing the new directorate of project management to solve problem on XYZ. One of the biggest problem that faced by directorate of project management is project management which not passed the expectation from XYZ Management. Based on that problem, XYZ have to improve the quality of software process development with condition the number of project that always grow and low resource. So that, XYZ need to improve the project management practice, one of the solution that XYZ want to implement is adopting CMMI Dev continuous representation on XYZ Project Management.This research explains about the evaluation of capability level processes which being held on current condition by XYZ. Then, the next step will explain about how to make some improvement recommendations to improve software development process based on CMMI Dev continuous representation.The results of the evaluation using SCAMPI C tools based on CMMI Dev continuous representation is represent that only one process area from 6 the choosen process area has got a capability level 1, and the process area is Measurement Analysis MA . Then, the other process area still in capability level 0. Based on that situation, shows that XYZ project management should have some improvement especially for the 5 process area, so that the recommendation from this research should focus on the 5 process area too, there are PP, PPQA, REQM, CM and PMC.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Philipus
"Perbaikan proses pengembangan perangkat lunak dilakukan di Popbox dengan tujuan melakukan evaluasi dan memberikan rancangan aksi untuk perbaikan proses pengembangan perangkat lunak. Diharapkan rancangan aksi perbaikan yang telah disusun, dapat mengatasi keterlambatan pengembangan perangkat lunak di Popbox. Pada tahap awal, dilakukan analisis dan didapatkan faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab keterlambatan implementasi perangkat lunak yang sering terjadi di Popbox, lalu ditemukan juga beberapa akar masalah yang menyebabkan keterlambatan. Setelah itu dilakukan pemeringkatan menggunakan analytical hierarchy process (AHP) terhadap akar-akar masalah tersebut, untuk mengetahui akar masalah yang paling prioritas. Setelah itu didapatkan tiga akar masalah yang paling prioritas, yaitu belum ada standar baku pengembangan perangkat lunak, perubahan permintaan di tengah proyek yang sedang berjalan, dan kebutuhan di awal yang kurang jelas / terdefinisi dengan baik.
Penelitian ini berfokus untuk menyelesaikan ketiga akar masalah tersebut. Untuk dapat mengatasi masalah tersebut peneliti menggunakan software process improvement (SPI). Kerangka kerja SPI yang digunakan dalam penelitian ini adalah CMMI-Dev V.1.3 dengan proses appraisal menggunakan SCAMPI-C dan pendekatan continous representation serta menggunakan tahapan model PDCA. Hasil penilaian yang dilakukan pada 46 specific practice yang terdapat pada process area PP, PMC, REQM, RD dan OPD menunjukan bahwa Popbox telah memenuhi 11 specific practice pada lima process area tersebut. Terdapat 40 kelemahan pada 35 specific practice yang belum terpenuhi oleh Popbox, sehingga dapat disimpulkan Popbox belum mencapai capability level 1 pada kelima process area yang dipilih. Untuk mengatasi kelemahan tersebut peneliti menyusun 21 rancangan aksi yang dikategorikan ke dalam lima kategori process area. Urutan pelaksanaan rancangan aksi dilakukan berdasarkan hasil pemrioritasan kategori rancangan aksi yang didapatkan melalui proses pemrioritasan menggunakan AHP. Urutan pelaksanaan rancangan aksi dari yang pertama adalah PP, OPD, RD, PMC dan yang terakhir adalah REQM.

Improvements to the software development process are carried out in Popbox with the aim of evaluating capability levels and providing action design to improve the software development process. It is expected that the draft action design that has been prepared, can overcome the delay in software development in Popbox. In the initial stage, an analysis was carried out and the researcher found factors that might be the cause of delays in software delivery that often occur in Popbox, then the researcher also found some of the root causes of the delay. After that the researcher conducted a ranking using the analytical hierarchy process (AHP) on the root of the problem, to find out the root of the most priority problem. After that, three of the most priority root problems are obtained, namely there is no standard software development standard, changes in demand in the middle of the ongoing project, and the initial needs that are less clear / well defined.
This study focuses on resolving the three roots of the problem. To be able to overcome this problem researcher used software process improvement (SPI). The SPI framework used in this study is CMMI-Dev V.1.3 with the appraisal process using SCAMPI-C and continuous representation approaches and also using the stages of the PDCA model. The results of the assessment conducted on 46 specific practices found in the process area of PP, PMC, REQM, RD and OPD showed that Popbox had fulfilled 11 specific practices in the five process areas. There are 40 weaknesses in 35 specific practices that have not been fulfilled by Popbox, so it can be concluded that Popbox has not achieved capability level 1 in the five selected process areas. To overcome these weaknesses researcher compiled 21 action design that were categorized into five process area categories. The order of implementation of the action design is based on the results of prioritizing the action design categories obtained through the prioritization process using AHP. The order of implementation of the action design from the first is PP, OPD, RD, PMC and the last is REQM.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
William Adjandra Hogan N
"PT XYZ adalah salah satu perusahaan teknologi rintisan terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang e-commerce. Selain di bidang e-commerce, PT XYZ juga melakukan eksplorasi bisnis baru pada bidang teknologi finansial. Tim investasi dan asuransi (Investment and Insurance, IIS) adalah salah satu tim yang mengembangkan produk asuransi dan investasi pada PT XYZ. Dalam proses pengembangan perangkat lunak, IIS menggunakan kerangka kerja Scrum agar dapat beradaptasi dengan cepat sesuai dengan kebutuhan pasar. Dalam pelaksanaannya, ditemukan bahwa deliverable produk mengalami keterlambatan dan objective and key result (OKR) yang tidak terpenuhi. Data pendukung juga memaparkan bahwa rata-rata penyelesaian pada setiap sprint masih berada pada angka 44%. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa akar masalah, salah satunya adalah proses acara Scrum yang belum dilakukan sesuai dengan Scrum Guides. Untuk dapat memperbaiki permasalahan ini, penelitian melakukan evaluasi tingkat kematangan pengembangan perangkat lunak dengan Scrum Maturity Model (SMM) dan Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement (SCAMPI) C untuk melakukan penilaian terhadap praktik Scrum. Hasil dari evaluasi ini, ditemukan bahwa IIS masih berada pada level 1 melalui penilaian SMM dengan rentang level 1 hingga 5. Terdapat satu goal yang belum fully achieved, masih terdapat satu goals basic Scrum management dengan penilaian 67,86% (largely achieved) yang menyebabkan organisasi belum dapat mencapai level 2. Selanjutnya, hasil penilaian SCAMPI C digunakan sebagai acuan untuk memilih praktik SMM yang sesuai dengan pertanyaan penelitian dan menyusun usulan rekomendasi perbaikan. Hasil akhir penelitian adalah lima belas rekomendasi terkait acara Scrum. Rekomendasi disusun dan divalidasi dengan harapan untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja proses pengembangan perangkat lunak sehingga dapat tercapai target OKR sesuai dengan harapan perusahaan
PT XYZ is one of the leading technology start-ups in Indonesia engaged in e-commerce. Apart from e-commerce, PT XYZ also explores new businesses in the field of financial technology. The investment and insurance team (Investment and Insurance, IIS) is one of the teams that develops insurance and investment products at PT XYZ. In the software development process, IIS uses the Scrum framework to quickly adapt to market needs. In its implementation, it was found that the product deliverables were delayed, and the objectives and key results (OKR) were not met. Supporting data also explains that the average completion of each sprint is still at 44%. This is influenced by several root causes, one of which is the Scrum event process that has not been carried out in accordance with the Scrum Guides. To be able to fix this problem, the research evaluates the maturity level of software development using the Scrum Maturity Model (SMM) and Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement (SCAMPI) C to assess Scrum practices. The results of this evaluation, it was found that IIS is still at level 1 through the QMS assessment with a range of levels 1 to 5. There is one goal that has not been fully achieved, there is still one basic goal of Scrum management with an assessment of 67.86% (largely achieved) which causes the organization has not been able to reach level 2. Furthermore, the results of the SCAMPI C assessment are used as a reference for selecting QMS practices that are in accordance with the research questions and formulating recommendations for improvement. The results of the study are fifteen recommendations related to Scrum events. Recommendations are compiled and validated with the hope of being able to improve and improve the performance of the software development process so that OKR targets can be achieved in accordance with company expectations."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
JJJ 23 (1-3) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi
"Sistem Penilaian Akreditasi (Sispena) IASP2020 adalah aplikasi berbasis web yang digunakan dalam proses akreditasi Sekolah/Madrasah di Indonesia yang mengacu pada instrumen akreditasi berbasis kepatuhan administratif (compliance) dan kinerja (performance). Namun dalam pelaksanaannya, ditemukan permasalahan dalam penggunaan Sispena IASP2020 yang dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program BAN-S/M, antara lain menu/fitur yang tidak praktis dan tidak teratur sehingga memakan waktu cukup lama dalam melakukan entry data, menu/fitur yang kurang informatif dan permasalahan terkait lainnya.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan dari DeLone and McLean, Technology-Organization-Environment (TOE), dan Importance-Performance Analysis (IPA). Pemilihan metode IPA dalam penelitian berguna untuk mendapatkan informasi tentang tingkat kepuasan pengguna terhadap Sispena IASP2020 dengan cara mengukur tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaannya. Variabel dan indikator diambil dari model DeLone and McLean dari sisi sistem dan TOE dari sisi organisasinya yaitu Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M). Metodologi dalam penelitian ini adalah mixed-method, pengambilan data dilakukan dengan survei melalui kuesioner yang disebarkan kepada pengguna aplikasi Sispena IASP2020. Sejumlah 489 responden dalam penelitian terdiri dari pegawai BAN-S/M Provinsi dan Asesor. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor Information Quality, System Quality, Service Quality, Top Management Support, dan Training & Education berpengaruh signifikan terhadap User Satisfaction. Kemudian, Top Management Support dan Regulatory Policy berpengaruh signifikan terhadap Intention to Use. Selanjutnya User Satisfation dan Intention to Use berpengaruh signifikan terhadap Net Benefit. Indikator yang harus ditingkatkan terdapat pada kuadran 1 (concentrate these) yaitu indikator Enjoyment pada variabel User Satisfaction, selain itu juga mempertimbangkan peningkatan pada indikator-indikator pada kuadran 3 (low priority) dalam menyusun rekomendasi..

The IASP2020 Accreditation Assessment System (Sispena) is a website-based media used in the accreditation process for schools/madrasahs in Indonesia. Ideally, this system can make the accreditation process more effective, efficient, and accountable. But in reality, Sispena IASP2020 still has many obstacles, so it is necessary to make improvements to its performance. The theory used in this research is a combination of DeLone and McLean, Technology-Organization-Environment (TOE), and Importance Performance Analysis (IPA). The selection of the IPA method in research is useful for obtaining information about the level of user satisfaction with Sispena IASP2020 by measuring the level of importance and level of implementation. The variables and indicators are taken from the DeLone and McLean model from the system side and TOE from the organizational side, namely the National Accreditation Board for Schools/Madrasah (BAN-S/M). The data collection method was carried out by surveying through questionnaires distributed to users of the Sispena IASP2020 application. 489 respondents in the study consisted of Provincial BAN-S/M employees and assessors. The results of this study indicate that Information Quality, System Quality, Service Quality, Top Management Support, and Training & Education factors have a significant effect on User Satisfation. Then, Top Management Support and Regulatory Policy have a significant effect on Intention to Use. Furthermore, User Satisfaction and Intention to Use have a significant effect on Net Benefit. Some indicators that must be improved are User Satisfaction, Information Quality, System Quality, Service Quality, Intention to Use, and Net Benefit factors, which serve as the basis for providing recommendations."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>