Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165294 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susilo Hari Cahyono
"Indonesia memiliki jumlah pengguna Instagram terbesar keempat di dunia, selain itu Indonesia memiliki ecommerce adoption yaitu prosentase jumlah orang yang membeli barang melalui Internet tertinggi di dunia. Peluang tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan oleh online store untuk memasarkan produknya melalui media instagram. Wanderlustbag adalah salah satu perusahaan rintisan yang menjual produk fashion di Instagram. Wanderlustbag saat ini mempunyai 11,700 follower dan setiap hari mengunggah konten secara rutin di Instagram, namun interaksi yang didapatkan masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi tingkat interaksi follower pada suatu akun online store di Instagram. Hasil penelitian ini akan memberikan rekomendasi langkah yang perlu dilakukan perusahaan agar dapat meningkatkan interaksi dengan follower. Metodologi yang digunakan menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner secara daring. Proses pengolahan data dilakukan menggunakan metode PLS-SEM melalui evaluasi measurement model, structural model, dan pengujian hipotesis. Hasil pengujian menyatakan bahwa faktor sociability, interactivity, popularity, dan community involvement memberikan pengaruh terhadap interaksi follower, namun physical attractiveness tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap interaksi follower.

Indonesia has the fourth largest number of Instagram users in the world, besides that Indonesia has e-commerce adoption, which is the highest percentage of people who buy goods via the Internet in the world. This opportunity should be used by online stores to market their products through Instagram media. Wanderlustbag is a startup that sells fashion products on Instagram. Wanderlustbag currently has 11,700 followers and uploads content regularly on Instagram every day, but the interaction is still very low. This study aims to analyze the factors that affect the level of follower interaction on an online store account on Instagram. The results of this study will provide recommendations for steps the company needs to take in order to increase interaction with followers. The methodology used is using quantitative methods by distributing questionnaires online. The data processing process is carried out using the PLS-SEM method through evaluation of measurement models, structural models, and hypothesis testing. The test results state that the factors of sociability, interactivity, popularity, and community involvement have an effect on follower interactions, but physical attractiveness does not have a significant effect on follower interactions."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhita Vidya Putri
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi online engagement pada komunikasi publik yang dilakukan oleh organisasi melalui media sosial Instagramnya, serta mendeskripsikan pesan organisasi publik dan keterlibatan publik dalam bentuk online engagement, yang dilihat dari sisi komunikasi dialogis, kekayaan media dan karakteristik pesan, dalam rangka melihat hubungan antara organisasi dengan publik. Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif melalui metode analisis isi ekplanatif. Analisis isi dilakukan pada postingan Instagram Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan @ditjenperbendaharaan dari tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, yaitu sebanyak 327 postingan. Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi dialogis adalah dimensi yang memiliki variabel paling banyak dan paling besar dalam mempengaruhi online engagement, jumlah like maupun jumlah comment. Faktor atau variabel yang paling berpengaruh secara signifikan pada online engagement adalah variabel tanggapan atau komentar atau jawaban atau like organisasi atas komentar atau pertanyaan publik dan variabel gambaran mengenai acara atau kegiatan organisasi. Sedangkan faktor atau variabel yang paling berpengaruh secara signifikan pada jumlah comment adalah variabel pesan ajakan untuk bertindak, variabel tanggapan atau komentar atau jawaban atau like organisasi atas komentar atau pertanyaan publik, variabel informasi mengenai produk atau layanan organisasi, variabel gambaran mengenai acara atau kegiatan organisasi dimasa kini dan gambaran mengenai rencana agenda acara atau kegiatan organisasi dimasa yang akan datang, serta variabel yang mengandung educational content.

This study aims to explain the factors that influence online engagement in public communication carried out by organizations through their Instagram social media and to describe the public organizations messages and public involvement in the form of online engagement. Both objectives are viewed from the side of dialogic communication, media richness, and characteristics of the messages, in order to see the relationship between the organization and the public. This study uses a positivistic paradigm with a quantitative approach through explanative content analysis method. Content analysis was carried out on 327 Instagram posts of the Directorate General of Treasury of the Ministry of Finance @ditjenperbendaharaan from January 1, 2020 to December 31, 2020. This study found that dialogic communication is the dimension that has largest variables and the most influencing on online engagement, the number of likes and the number of comments. The factors or variables that most significantly influence online engagement are the response variables or comments or answers or organizational likes on comments or public questions and description variables regarding organizational events or activities. In addition, the factors or variables that have the most significant influence on the number of comments are variable of call-to-action message, variable of response or comments or answers or organizational likes on comments or public questions, variable of information about organizational products or services, variable of description about the overview of recent and future organizational events or activities, and last but not least is variable that contain educational content."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Sugiarti
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya keterlibatan netizen pada media sosial Instagram@bnn_cegahnarkoba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis isi konten, keterlibatan netizen dan merekomendasikan strategi dalam meningkatkan keterlibatan netizen pada media sosial instagram @bnn_cegahnarkoba.
Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori civic engagement, didukung dengan teori Ketahanan Nasional, teori kampanye sosial, teori komunikasi persuasif, teori media sosial,teori analisis isi dan teori fungsi komunikasi massa.
Metode penelitian menggunakan mixed methods (sekuensial eksplanatory), tahap pertama dilakukanpendekatan kuantitatif analisis isi kemudian tahap kedua dilakukan pendekatan kualitatif dengan wawancara. Objek penelitian ini adalah pada 64 konten pada instagram @bnn_cegahnarkoba (oktober-desember 2018). Instrumen analisis isi terdiri dari informasi, edukasi, persuasi rasional dan persuasi emosional. Teknik analisis data pada analisis isi kuantitatif berupa analisis deskriptif, analisis hubungan antar kategori dengan Pearson Correlations dananalisis bedaselanjutnya analisis data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Isi konten pada media sosial @bnn_cegahnarkoba adalah berupa konten informasi sebesar 84, 4% dan konten peruasi emosional sebesar 15, 6 %. Konten persuasi emosional berkorelasi positif pada keterlibatan aktif netizen sehingga strategi yang perlu dilakukan yaitu meningkatkan konten persuasi emosional agar keterlibatan netizen dapat meningkat.

This research is motivated by the problem of lack of involvement of netizens on social media Instagram @ bnn _cegahnarkoba. The purpose of this study was to analyze the content, the involvement of netizens and recommend strategies to increase the involvement of netizens on social media instagram @bnn_cegahnarkoba.
The main theory used in this research is the theory of civic engagement, supported by the national security theory, the theory of social campaigns, persuasive communication theory, theory of social media, content analysis theory and the theory of mass communication functions.
The research method using mixed methods (sequential explanatory), first stage of quantitative content analysis approach then the second stage qualitative approach with interviews. The object of this study is on the 64 content on instagram @bnn_cegahnarkoba (October-December 2018). The instrument consists of a content analysis of information, education, rational persuasion and emotional persuasion. Data analysis techniques in the form of quantitative content analysis of descriptive analysis, analysis of the relationships between categories with different analysis Pearson Correlations and subsequent analysis of qualitative data.
The results showed that Content @bnn_cegahnarkoba content on social media is a form of information content by 84, 4% and emotional peruasi content by 15, 6%. The content of emotional persuasion positive correlation between active involvement netizen that strategy needs to be done is to improve the content of emotional persuasion in order to increase the involvement of netizens."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54210
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seifa Ghania Setiabudhi
"Gender merek telah diusulkan sebagai sumber yang relevan dari ekuitas merek berbasis konsumen (CBBE). Tujuan dari makalah ini adalah untuk memperdalam pemahaman tentang hubungan antara gender merek dan CBBE dengan menganalisis peran mediasi keterlibatan konsumen-merek (CBE) dan cinta merek (BL) pada hubungan ini. Penelitian ini dilakukan di Instagram, platform media sosial global yang dominan. Studi ini menggunakan satu industri yaitu Digital Wallet. Brand gender memiliki dari 2 faktor independen yaitu berciri Masculine Brand Personality (MBP) yang direpresentasikan oleh GoPay dan ciri Feminine Brand Personality (FBP) direpresentasikan oleh Shopee Pay didapati dari pengujian pilot test. Total 547 responden terdiri dari 278 pengguna GoPay dan 269 pengguna Shopee Pay. Pengujian hipotesis menggunakan PLS-SEM, diperoleh hasil bahwa gender merek memiliki dampak tidak langsung dan relevan pada ekuitas merek melalui brand love dan consumer brand engagement. Oleh karena itu, penelitian ini menegaskan keuntungan dari penentuan posisi gender yang jelas dan memperluas penelitian sebelumnya menggunakan representatif untuk setiap gender merek.

Brand gender has been proposed as a relevant source of consumer-based brand equity (CBBE). The aim of this paper is to deepen the understanding of the relationship between brand gender and CBBE by analyzing the mediating role of consumer-brand engagement (CBE) and brand love (BL) in this relationship. This research was conducted on Instagram, the dominant global social media platform. This study uses one industry, namely Digital Wallet. Brand gender has 2 independent factors, namely Masculine Brand Personality (MBP) which is represented by GoPay and Feminine Brand Personality (FBP) is represented by Shopee Pay, found from trial testing. A total of 547 respondents consisted of 278 GoPay users and 269 Shopee Pay users. Testing the hypothesis using PLS-SEM, the results show that gender brands have an indirect and relevant impact on brand equity through brand love and consumer brand engagement. Therefore, this study confirms the advantages of clear gender positioning and expansion of representative previous research for each brand gender."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Arfiani
"Ketergantungan seseorang pada media sosial dapat secara signifikan meningkatkan risiko pengambilan keputusan keuangan yang buruk, termasuk pada investor saham yang bergantung pada Instagram dalam pengambilan keputusan keuangan tanpa dibersamai dengan analisis yang mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor apa saja yang memiliki hubungan dengan ketergantungan investor pada Instagram dalam pengambilan keputusan investasi saham di BEI. Sebanyak 172 responden dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan accidental sampling dengan kriteria investor saham dan mengikuti akun Instagram yang berkaitan dengan saham. Uji Chi Square dan uji Rank Spearman dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing faktor terhadap ketergantungan Instagram dalam pengambilan keputusan keuangan di BEI. Jenis kelamin, generasi, tingkat pendidikan, cognitive style, gullibility, literasi digital, dan literasi keuangan memiliki hubungan yang signifikan, sementara jenis pekerjaan dan pendapatan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap ketergantungan investor pada Instagram untuk pengambilan keputusan investasi saham di BEI.

Reliance on social media can significantly increase the risk of making bad financial decisions, including stock investors who relies on Instagram in making financial decisions without being accompanied by in-depth analysis. This study aims to investigate what factors have a relationship with investors' reliance on Instagram in making stock investment decisions on the IDX. 172 respondents in this study were selected using accidental sampling with the criteria of stock investors and following stock-related Instagram accounts. The Chi Square test and the Spearman Rank test were carried out to determine the effect of each factor reliance on Instagram in making financial decisions on the IDX. Gender, generation, education level, cognitive style, gullibility, digital literacy, and financial literacy have a significant relationship, while type of work and income have no significant relationship to investors' reliance on Instagram for making stock investment decisions on the IDX."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destania Putri Alwindy
"PT Jet Global Express mengeluarkan produk baru yang digital inovatif yaitu komunitas online dengan sebutan J&T Friends Community yang dapat mempermudah online seller mendapatkan informasi lebih mengenai penjualan online di berbagai e-commerce serta hal lainnya yang berhubungan dengan jasa pengiriman berbasis teknologi. Komunitas online ini memberikan berbagai informasi yang edukatif serta bermanfaat, di mana merupakan hal baru dan unik yang sangat memudahkan khalayaknya dalam berbagai informasi satu sama lain dengan feedback yang diberikan oleh pihak perusahaan maupun anggota lainnya. Sebagai satu-satunya komunitas online perusahaan jasa pengiriman berbasis teknologi, PT Jet Global Express dalam mempertahankan eksistensi komunitas online nya kerap melakukan berbagai strategi dan tools dari Marketing Public Relations (MPR). Makalah ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan tools MPR apa saja yang digunakan J&T Friends Community dan mengulas lebih dalam masing-masing strategi dan tools MPR tersebut serta dikaitkan dengan brand community engagement nya. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari tiga strategi MPR Push, Pull dan Pass, hanya strategi MPR Pull yang mendominasi pada implementasinya. Pada strategi Pull, kegiatan yang dilakukan adalah publikasi organisasi dan digital yaitu media sosial instagram. Ditemukan bahwa J&T Friends Community berhasil meraih engagement yang baik dalam mempertahankan brand community nya. Berbagai strategi dan tools tersebut cukup efektif dalam memasarkan J&T Friends Community dan sesuai dengan identitas khalayaknya.

PT Jet Global Express issued a new, innovative digital product, namely an online community called the J&T Friends Community which can make it easier for online sellers to get more information about online sales on various e-commerce and other matters related to technology-based shipping services. This online community provides a variety of educational and useful information, which is new and unique, which makes it very easy for audiences to share information with each other with feedback provided by the company and other members. As the only online community of technology-based shipping service companies, PT Jet Global Express in maintaining the existence of its online community often carries out various strategies and tools from Marketing Public Relations (MPR). This paper aims to find out what MPR strategies and tools are used by J&T Friends Community and to have a deeper review of each of the MPR strategies and tools and to relate them to its brand community engagement. The results of the analysis show that of the three MPR Push, Pull and Pass strategies, only the MPR Pull strategy dominates its implementation. In the Pull strategy, the activities carried out are organizational and digital publications, namely Instagram social media. It was found that J&T Friends Community managed to achieve good engagement in maintaining its brand community. These various strategies and tools are quite effective in marketing J&T Friends Community and in accordance with the identity of the audience. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Najlaa Lathifah Wistiandono
"Instagram as a global social media is now popularly used as a marketing tool by businesses of any size. The
AISAS model that has been widely adopted by researchers can be used to formulate marketing strategies,
especially in the context of digital marketing such as social media. This paper investigates how Instagram is
used as a marketing tool and how the strategy implemented is seen based on the AISAS model through a case
study of the Instagram account @shopatvelvet, one of the top ten Indonesian clothing brands that use Instagram
as a marketing tool. The method used in this paper is a qualitative approach with content analysis and
observations on the @shopatvelvet Instagram account. the main findings center on the Instagram features used
and the type of content chosen to generate social media marketing effectiveness based on the AISAS model.
With that, this effort shows how the Instagram account @shopatvelvet managed to become the top ten
Indonesian clothing brands by utilizing Instagram features and choosing the right type of content.

Instagram sebagai media sosial global kini populer digunakan sebagai alat pemasaran oleh bisnis dalam
berbagai ukuran. Model AISAS yang telah banyak diadopsi oleh para peneliti dapat digunakan untuk
merumuskan strategi pemasaran terutama dalam konteks pemasaran digital seperti media sosial. Penelitian ini
menyelidiki bagaimana Instagram digunakan sebagai alat pemasaran dan bagaimana strategi yang diterapkan
dilihat berdasarkan model AISAS melalui studi kasus akun Instagram @shopatvelvet, salah satu dari sepuluh
besar merek pakaian Indonesia yang menggunakan Instagram sebagai alat pemasarannya. Metode yang
digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan kualitatif dengan analisis konten dan observasi pada akun
Instagram @shopatvelvet. Temuan utama berpusat pada fitur-fitur Instagram yang digunakan dan jenis konten
yang dipilih untuk menghasilkan keefektifan pemasaran sosial media berdasarkan model AISAS. Dengan itu,
upaya ini menunjukkan bagaimana akun Instagram @shopatvelvet berhasil menjadi sepuluh besar merek
pakaian Indonesia dengan memanfaatkan fitur-fitur Instagram dan memilih jenis konten yang tepat.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Astari
"Pertumbuhan teknologi dan dampak penetrasi digital membuat masyarakat beralih dari layanan televisi tradisional ke layanan subscription video on demand (S-VOD). Dengan semakin ramainya pasar S-VOD dengan banyaknya merek S-VOD, merek-merek tersebut ditantang untuk menggunakan pendekatan pemasaran yang berbeda untuk memenangkan pangsa pasar. Salah satu pendekatan pemasaran yang paling populer adalah pemasaran digital, dan media sosial adalah bagian darinya. Penggunaan media sosial sebagai alat pemasaran saat ini sedang menjadi tren di kalangan brand. Tujuan pemasaran media sosial adalah untuk mendapatkan user engagement yang tinggi. Untuk menciptakan user engagement digunakan beberapa pendekatan, salah satunya adalah dengan menyampaikan karakteristik pesan untuk berkomunikasi dengan pengguna. Tidak hanya karakteristik pesan umum yang perlu ditentukan dalam kampanye, tetapi karakteristik pesan rinci yang spesifik juga penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pesan apa yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk keterlibatan pengguna di media sosial. Penelitian ini dilakukan pada akun Instagram Netflix Indonesia dan Disney+ Hotstar Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis isi. Studi ini menemukan bahwa tidak semua jenis karakteristik pesan menciptakan dampak atau pengaruh pada keterlibatan pengguna.

The growth of technology and the digital penetration impact are making people shift from traditional television to subscription video on demand (S-VOD) services. As the S-VOD market becomes more crowded with numerous S-VOD brands, the brands are challenged to use different marketing approach to win the market share. One of the most popular marketing approaches is digital marketing, and social media is a part of it. The use of social media as a marketing tool now is becoming a trend among brands. The goal of social media marketing is to gain great user engagement. To create user engagement several approaches are used, one of the approaches is conveying message characteristics to communicate with the users. Not only general message characteristics needs to be defined in the campaigns, but specific detailed message characteristic is also important. This research aims to find out about what massage characteristic that has a big influence in shaping user engagement on social media. This research was conducted on Netflix Indonesia and Disney+ Hotstar Indonesia Instagram Account. This research uses a quantitative approach with the content analysis method. This study found that not all kinds of message characteristic create an impact or influence on user engagement."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Nyfantoro
"Penggunaan Instagram semakin meningkat saat ini, tidak hanya digunakan sebagai media sosial pribadi tetapi juga dimanfaatkan perpustakaan sebagai sarana promosi. Tesis ini membahas bagaimana Perpustakaan Prasetiya Mulya mengelola dan menggunakan media sosial sebagai sarana promosi. Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data penelitian menggunakan wawancara, observasi dan kajian dokumen. Wawancara dilakukan pada admin akun Instagram dan Kepala bagian layanan koleksi digital Perpustakaan Prasetiya Mulya. Data yang diperoleh untuk mengidentifikasi pengelolaan akun Instagram @prasmul_library dan digunakan untuk menganalisis Instagram sebagai sarana promosi untuk meningkatkan penggunaan koleksi elektronik Perpustakaan Prasetiya Mulya. Hasil penelitian menunjukkan akun Instagram @prasmul_library belum memiliki peran penting sebagai media yang dapat melakukan perubahan pada lingkungan di Perpustakaan Prasetiya Mulya.  Tingginya penggunaan koleksi elektronik Perpustakaan Prasetiya Mulya masih didominan oleh layanan bimbingan pemakai dan peran serta pengajar. Perpustakaan Prasetiya Mulya menyadari pentingnya promosi melalui media sosial tetapi ditemukan beberapa kendala dalam pengelolaan akun Instagramnya. Oleh karena itu, Perpustakaan Prasetiya Mulya perlu memberikan perhatian lebih pada kegiatan pengelolaan akun Instagramnya, seperti membuat pedoman tertulis bagi administrator akun Instagram, mengikutsertakan dalam pelatihan pengelolaan media sosial, menambah sumber daya manusia dan fasilitas penunjang agar penggunaan akun Instagram @prasmul_library lebih optimal dan dapat melakukan perubahan bagi lingkungan di Perpustakaan Prasetiya Mulya serta penggunaan koleksi elektronik menjadi meningkat.

The use of Instagram is increasing at this time, not only used as personal social media but also used by the library as a promotional tool. This thesis discusses how the Prasetiya Mulya Library manages and uses social media as a promotional tool. This descriptive study uses a qualitative approach with a case study method. Research data using interviews, observation and document review. Interviews were conducted on the Instagram account admin and the Head of Prasetiya Mulya Library's digital collection service. The data was obtained to identify the Instagram account management @prasmul_library and was used to analyze Instagram as a promotional tool to increase the use of the Prasetiya Mulya Library electronic collection. The results showed the Instagram account @prasmul_library does not yet have an important role as a medium that can make changes to the environment in the Prasetiya Mulya Library. The high use of Prasetiya Mulya Library's electronic collection is still dominated by user guidance services and teacher participation. Prasetiya Mulya Library realizes the importance of promotion through social media but several obstacles were found in management his Instagram account. Therefore, the Prasetiya Mulya Library need to pay more attention to Instagram account management activities, such as creating written guidelines for Instagram account administrators, involving in social media management training, adding human resources and supporting facilities so that the use of the Instagram account @prasmul_library is more optimal and can make changes to the environment in the Prasetiya Library Mulya and the use of electronic collections is increasing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Latif Maulani
"Fenomena detoksifikasi Instagram merupakan fenomena kontemporer dimana pengguna menjauhi Instagram selama kurun waktu tertentu karena penggunaannya telah menjadi negatif bagi dirinya baik secara fisik maupun mental. Penelitian ini mencoba mengeksplorasi motivasi, refleksivitas pengalaman, dan pengaruh dari detoksifikasi Instagram terhadap konsumsi media sosial individu di masa depan. Menggunakan pendekatan analisis fenomenologi interpretatif (IPA) melalui wawancara mendalam dengan 3 individu yang mewakili generasi digital, peneliti menemukan bahwa partisipan memutuskan untuk melakukan detoksifikasi Instagram karena adanya paparan yang tinggi akan hidup orang lain melalui Instagram, adanya persepsi bahwa Instagram bukanlah ruang aman bagi partisipan, serta munculnya perasaan beban saat Instagram menjadi sebuah kewajiban. Selama proses refleksi pengalaman detoksifikasi Instagram, partisipan juga menemukan bahwa mereka tetap dapat menjalani hidupnya dengan baik tanpa Instagram, berhenti membandingkan hal yang sedang mereka sedang jalani, dan menyadari tidak ada hal-hal yang benar-benar mereka lewatkan. Partisipan juga mengembangkan pemaknaan yang lebih baik akan waktu, ruang, dan diri setelah selesainya periode detoksifikasi Instagram, sehingga dapat mengendalikan perilaku media sosialnya secara lebih sehat di masa depan

Instagram detox is a relatively new phenomenon where Instagram users refrains from using Instagram for a certain period of time because it has negative effects on their mental and physical state. This thesis attempts to explore the motivation, reflective experience, and impact of Instagram detox to the participant’s future social media consumption. Using Interpretative Phenomenology Analysis approach through in-depth interviews with 3 participants who are part of digital natives, it was found that participants decide to do Instagram detox because there’s a high exposure to other people’s life through Instagram, a perception that Instagram is not their safe place, as well as a heavy feeling that comes when Instagram becomes an obligation. When reflecting about their Instagram detox experience, participants also found that they still live well without Instagram, stop comparing the things that they were experiencing, and realize that they did not really miss out on anything. Participants also develop a better sense of time, space, and self after Instagram detox period, thus they can control their future social media behavior in a healthier way."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>