Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26794 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Muhammad Rakasya Mahdy
"Disajikan ulangnya Voluntary Servitude dalam tataran politis menghadirkan alur baru dalam memandang politik, terkhusus pada praktik kuasa atau relasi dominasi, bahwa dominasi terjadi bukan karena pemaksaan kehendak dari yang berkuasa kepada yang dikuasai melainkan karena sukarela. Preasumsi tentang langgengnya dominasi bukanlah terletak pada manusia yang haus akan kuasa atau kejam bagi manusia lainnya, melainkan langgengnya dominasi terjadi karena fenomena servility sudah turun- temurun terjadi hingga menjadi budaya, hal tersebut mengakibatkan kebebasan tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang secara alamiah dimiliki setiap orang melainkan sesuatu yang harus diraih. Kebebasan yang perlu diraih bukan kebebasan yang terbebas dari dominasi sebagai suatu kondisi saja, melainkan kebebasan yang yang diraih melalui negasi epistemologis, terhadap ide tentang dominasi yang dimiliki oleh The Master atau yang berkuasa. Maka dari itu epistemologi baru sebagai absence dari epistemologi The Master harus dibentuk atau epistemologi the slave, dengan tujuan menjadi tahap lanjutan dari pembebasan diri dari dominasi.

The restatement of Voluntary Servitude at the political level presents a new path in viewing politics, especially in the practice of power or relations of domination, that domination occurs not because of coercion of the will of the ruling to the ruled but because of voluntary. The assumption about the perpetuation of domination does not lie in humans who are hungry for power or cruel to other humans, but rather the perpetuation of domination occurs because servility phenomena have passed down through generations to become a culture, as something that must be achieved. The freedom that needs to be achieved is not freedom that is free from domination as a condition, but rather the freedom achieved through epistemological negation, to the idea of domination which belongs to The Master or the ruling. Therefore a new epistemology as the absence of epistemology of The Master must be formed or The Epistemology of the slave, with the aim of becoming an advanced stage of liberation from domination.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Iva Murty
"Kader kesehatan komunitas adalah varian bentuk sukarelawan Indonesia yang berbasis komunitas. Selama masa kekuasaan Pemerintah Orde Baru, program-program kesehatan dan kesejahteraan nasional seperti Keluarga Berencana, PKK dan Posyandu, berhasil memobilisir ratusan ribu perempuan dan laki-laki untuk berperan menjadi kader kesehatan komunitas. Namun demikian jumlah yang bertahan tetap menjalankan fungsi sukarelawan kesehatan komunitas hingga kini, jumlahnya sangat sedikit. Kebertahanan (sustainability) partisipasi sukarela berkaitan dengan sejumlah faktor. Dalam disertasi ini peneliti menggali lebih jauh konteks partisipasi sukarela pada kader yang bertahan, melalui sudut pandang teori diri dialogis. Teori diri dialogis memaknai konsep diri sebagai sebuah lanskap dimana terdapat posisi-posisi diri yang terus bergerak dinamis dalam ruang dan waktu. Konstruk diri dialogis kader kesehatan komunitas dari hasil studi ini memperlihatkan beberapa penjelasan penting, antara lain bahwa kader kesehatan komunitas yang bertahan adalah mereka yang mengalami pergeseran posisi-posisi diri hingga akhirnya posisi aku komunitas (representasi komunitas dalam diri individu) mendominasi dan bersesuaian dalam hubungannya dengan posisi-posisi diri lainnya.

Kader Kesehatan Komunitas serves as one of a kind of community based volunteers in Indonesia. During Suharto era, national health and welfare programs such as Keluarga Berencana (National Birth Control Program), PKK (Family Welfare Education Program) and Posyandu (Integrated Health Service Activity in Sub Village level) has succeeded in mobilising hundred of thousands people, devoting themselves to function as Kader. Kader helps implementing governmental programs and concomitantly plays the role as volunteer for the community. However, the sustained Kader only left but a few. The sustainability of Kader reflects some factors. The study examines voluntary participation of Kader from the dialogical self theory. Dialogical self explains how individuals self constructed dynamically. Self explained as a landscape which has positions that continually shifts and communicates. The research result shows that the sustainability of Kader heavily relates to the shifting of self positions and how the representation of community in self dominates and adjusts to the other positions.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
D1482
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Arsiani
"[Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari penyebab tingginya voluntary turnover para karyawan level supervisor keatas di PT XY dan merancang sebuah program intervensi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif dan kualitatif. Tipe penelitian kuantitatif digunakan untuk pengukuran penyebab utama. Tipe penelitian kualitatif melalui metode wawancara dan analisis data sekunder digunakan untuk mengenali masalah dan mencari faktor-faktor penyebab mengapa masalah tersebut terjadi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur voluntary turnover intention yang dikembangkan oleh Tang, Kim, dan Tang (2000) berdasarkan teori dari Mobley (1982) dengan koefisien alpha (α)
sebesar 0.784 dan alat ukur kepuasan kerja berdasarkan teori kepuasan kerja Spector (1997) dengan koefisien alpha (α) sebesar 0.974. Peneliti menggunakan multiple regression untuk mengetahui faset kepuasan kerja yang berpengaruh pada voluntary turnover intention. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faset promosi adalah faset kepuasan kerja yang paling berpengaruh pada voluntary turnover intention diantara faset-faset lainnya. Oleh karena itu, intervensi yang diusulkan adalah perencanaan dan pengembangan karir karyawan untuk meningkatkan kepuasan kerja dan menurunkan voluntary turnover intention karyawan PT. XY;The purpose of this study is to determine the cause of supervisors above voluntary turnover at PT XY and design an intervention program to overcome it. This study
used quantitative and qualitative research type. Quantitative research type were used to measure major cause. Qualitative research type were used to determine the problem and the factor that cause the problem. The research was used voluntary turnover intention survey developed by Tang, Kim, Tang (2000) based on Mobley theory (1982) with coefficient alpha score (α) 0.784 and job satisfaction survey based
on Spector (1997) with coefficient alpha (α) 0.974.The multiple regression technique was used to determine job satisfaction facet that influence to voluntary turnover intention. The result show promotion as job satisfaction facet, were having significance influence among other facets. Therefore, the proposed intervention is career planning and development system to improve job satisfaction in order to
reduce voluntary turnover intention of employees at PT XY., The purpose of this study is to determine the cause of supervisors above voluntary
turnover at PT XY and design an intervention program to overcome it. This study
used quantitative and qualitative research type. Quantitative research type were used
to measure major cause. Qualitative research type were used to determine the
problem and the factor that cause the problem. The research was used voluntary
turnover intention survey developed by Tang, Kim, Tang (2000) based on Mobley
theory (1982) with coefficient alpha score (α) 0.784 and job satisfaction survey based
on Spector (1997) with coefficient alpha (α) 0.974.The multiple regression technique
was used to determine job satisfaction facet that influence to voluntary turnover
intention. The result show promotion as job satisfaction facet, were having
significance influence among other facets. Therefore, the proposed intervention is
career planning and development system to improve job satisfaction in order to
reduce voluntary turnover intention of employees at PT XY.]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T44013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Arief Hakim
"Sebuah sistem yang kompleks membutuhkan lebih dari satu buah sistem untuk mengkontrol keseluruhan sistem tersebut. Dibutuhkan nya lebih dari satu sistem tersebut dikarenakan faktor keterbatasan jumlah output yang dapat dikontrol satu sistem itu sendiri, maupun dibutuhkan nya kemampuan mengendalikan banyak output di lokasi yang berbeda. Ini semua dapat diatasi sebuah sistem yang disebut modbus. Modbus merupakan sebuah sistem yang memiliki sebuah master dengan beberapa slave yang bekerja berdasarkan instruksi yang diberikan oleh master. Pada skripsi ini dibuat sebuah rancang bangun master slave modbus berbasis mikrokontroler untuk mengendalikan beberapa subsistem. Dimana rancang bangun ini dibuat dalam skala mikro, yaitu dengan satu buah master dengan tiga buah slave dengan masing-masing slave memiliki output berupa display LCD serta motor servo untuk memodelkan output dari sistem slave tersebut. Master slave ini berbasiskan mikrokontroler Atmega8535 dengan sebuah bus menggunakan komunikasi TWI (Two-Wire Serial Interface) dimana hanya membutuhkan dua jalur untuk saling menghubungkan master dan slave yaitu SDA sebagai jalur data dan SCL sebagai clock yang menentukan pembacaan data. Selain itu dirancang sebuah antarmuka menggunakan perangkat lunak Visual Basic sebagai antarmuka untuk user memberikan instruksi ke sistem menggunakan komunikasi USART (Universal Synchronous Asynchronous Serial Receiver and Transmitter). Penggunaan dua buah komunikasi yang berbeda ini dirancang agar tidak terjadi error yang tidak diinginkan pada jalur data, karena pada pengembangan rancang bangun sebelumnya yang pernah dilakukan sistem modbus yang memiliki fungsi yang sama namun menggunakan satu buah jalur data saja. Dimana sangat berpotensi terjadi nya kesibukan serta error transmisi data yang tidak diinginkan. Dalam proses rancang bangun ini digunakan perangkat lunak Eagle untuk membuat board master slave. Serta menggunakan perangkat lunak Codevision untuk memprogram master slave. Dalam pengujian yang dilakukan telah diketahui sistem modbus telah berjalan dengan baik. Ini dilihat dari sesuai nya instruksi yang diberikan dan yang dijalan kan oleh slave yang dituju. Selain itu pengujian juga dilakukan untuk menganalisa pengaruh dari jarak antara master slave dengan beberapa variasi panjang jalur bus. Dimana jarak mempengaruhi waktu yang dibutuhkan sistem tersebut untuk mengeksekusi instruksi dari antarmuka ke slave yang dituju.

A complex system requires more than a single system to control the entire system. Needed more than one system because of the limited number of factors that can be controlled output of the system itself, and requires the ability to control multiple outputs in different locations. This all can be solved a system called modbus. Modbus is a system that has a master with several slaves who worked on the instructions given by the master. In this paper made a design modbus master slave microcontroller based for control of several subsystems. Where the design is created in micro-scale, that with a single master with three slaves with each slave has an output in the form of an LCD display and a servo motor to model the output of the slave system. Master Slave is based microcontroller ATmega8535 with a communication bus using TWI (Two-Wire Serial Interface) which only requires two lines to interconnect the master and slave are as SDA and SCL data lines as a clock that determines the reading of data. Furthermore designed a software interface using Visual Basic as the interface for the user to give instructions to the communication system using USART (Universal Synchronous Asynchronous Serial Receiver and Transmitter). The use of two different communication is designed to prevent unwanted errors in the data path, due to the development of design ever done before modbus systems that have the same function but using only a single data point. Where his very busy life and potentially error unwanted data transmissions. In the design process is used Eagle software to create a master slave board. As well as using CodeVision software to program the master slave. In testing performed modbus systems have been known to run well. It is seen from its corresponding instruction given and the street right by the intended slave. Besides testing was also performed to analyze the influence of the distance between the master slave with some variation in the length of bus lines. Where distance affects the time it takes the system to execute instructions from the interface to the destination slave.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cory Fadila
Jakarta: Badan Perencanaan PembangunaN Nasional (BAPPENAS), 2018
330 JPP 2:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faizah Widya
"Job hopping merupakan kegiatan bekerja di tempat berbeda dengan tempat bekerja tahun sebelumnya. Fenomena ini memberikan dampak biaya baik dari segi materi dan waktu bagi perusahaaan dan pekerja khususnya milenial dimana pekerja milenial memiliki ekspektasi karier yang fleksibel. Dengan berbagai dampak tersebut, penelitian ini mencari alasan milenial melakukan job hop dengan menggunakan data dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) tahun 2007 dan 2014 untuk menggambarkan milenial sepanjang kariernya. Data yang diolah merupakan data panel dengan metode efek acak. Hasil studi ini menemukan bahwa milenial yang melakukan job hop dengan frekuensi tinggi terjadi pada usia muda dan peningkatan usia mengurangi persentase job hop. Studi ini juga menemukan bahwa upah yang rendah seperti dalam teori upah efisiensi mendorong milenial untuk melakukan job hop. Hal ini terjadi karena terdapat pengaruh pencocokan pekerjaan (job matching) dan pencarian pekerjaan (job searching).

Job hopping is working in a different place from where they were on the previous year. This phenomenon needs costs both material and time for company and workers, especially millennial who have flexible career expectations. Therefore, this study investigates factors that determine millennial job hop using data from the 2007 and 2014 Indonesian Family Life Survey (IFLS) to collect millennial observations throughout their careers. The data processed is panel data using the random-effects method. The results of this study found that millennial with high-frequency job hop occurs at a young age, while older age reduce the percentage of job hop. This study also found that lower wages, as argued in efficiency wage theory, encourage millennial to job hop. It happens because of the impact of job matching and job searching.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
C.R. Nurdin
Banten: Pemerintah Kabupaten Lebak, 2007
920.71 NUR j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Ibrahim Abubakar
"ABSTRAK
Perpecahan pengurus organisasi dan ketergantungan terhadap pemimpin yang dominan adalah salah satu permasalahan kasus suksesi pada organisasi sukarela di Indonesia. Berdasarkan permasalahan tersebut, suksesi kepemimpinan dapat dimungkinkan pada organisasi sukarela sebagai pencegahan terhadap masalah-masalah internal organisasi yang dapat terjadi. Pada penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa suksesi pada organisasi sukarela dapat dilakukan jika didalamnya terdapat strategi suksesi, retensi staf, budaya organisasional, tingkat kejelasan perencanaan suksesi, dukungan manajerial dan tingkat usaha, serta adanya rencana strategis dan operasional suksesi. Namun pada penelitian-penelitian tersebut tidak membahas mengenai faktor eksternal dengan hanya terbatas fokus membahas faktor internal dan tingkat mikro. Penulis melihat bahwa adanya faktor lingkungan organisasi sebagai aspek eksternal dan berada pada tingkat meso organisasi yang juga dapat membuat dinamika pada organisasi sukarela dalam mengalami perubahan pelaksanaan suksesi kepemimpinan. Berdasarkan hal tersebut, penulis beragumen bahwa terdapat aspek lingkungan organisasi yang membentuk dinamika proses suksesi dan budaya organisasi yang menjadi aspek fundamental yang menopang strategi proses suksesi pada organisasi sukarela. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui data primer dan data sekunder.

ABSTRACT
The administrators conflict of organization and dependence on a dominant leader is one of the problems of succession case for voluntary organizations in Indonesia. Based on these problems, the leadership succession could be possible on a voluntary organization as a precaution for internal organizational problems. In the previous study explains that succession on voluntary organizations can possible if there have succession strategy, staff retention, organizational culture, level of clarity succession planning, support managerial and business levels, and their strategic and operational plans of succession. But in these studies did not discuss the external factors. They only focusing limited on discussing on the internal factors and the micro level. The author notes that the environmental factors and the external aspects of the organization as being on the meso level organizations that can make the dynamics of voluntary organizations in the implementation of the succession of leadership changes. Based on this, the authors argue that there are aspects of the organizational environment that shape the dynamics of leadership succession process in voluntary organizations. Through qualitative methods in the form of case studies, the data were collected by interview, observation and secondary data related.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sita Dewi Hapsari
"Pemahaman wajib pajak terhadap hak dan kewajiban dalam peraturan perundang- undangan dapat meningkatkan kepatuhan sukarela. Menurut pendekatan economic analysis of law, efisiensi adalah meminimalkan sumber daya dan memaksimalkan manfaat. Tulisan ini menganalisis mengenai sudut pandang implementasi program pengungkapan sukarela yang terdapat dalam Bab V Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan dari sudut pandang pemerintah dan wajib pajak. Bagi wajib pajak dapat mengurangi biaya denda/sanksi pajak, sehingga perhitungan efisiensi menjadi relevan. Bagi pemerintah, efisiensi tercapai ketika pendapatan pajak diperoleh dengan biaya minimal melalui kepatuhan sukarela. Konsep efisiensi dalam pendekatan economic analysis of law, pada prinsipnya dapat dilihat sebagai suatu metode dalam mempengaruhi pembentukan hukum, memahami keberadaan hukum, serta bagaimana hukum dipatuhi. Namun, pertimbangan efisiensi pada hukum dapat merepetisi konsep hukum yang pernah ada sehingga memunculkan pertanyaan mengenai efektivitas penerapan penegakan hukum. Program pengungkapan sukarela yang hadir setelah program pengampunan pajak merupakan upaya berkesinambungan untuk meningkatkan pendapatan pajak negara berdasarkan prinsip keadilan dan kepastian hukum. Metode penelitian yang digunakan dalam pepnelitian ini adalah metode penelitian doktrinal melalui data kualitatif untuk mengelaborasi konsep efisiensi menurut pendekatan economic analysis of law khususnya pada implementasi program pengungkapan sukarela, selanjutnya digunakan untuk menganalisis penerapan penegakan hukum yang efektif pasca berlangsungnya program, serta menguraikan prinsip keadilan dan kepastian hukum dari program ini. Hasilnya dapat diperoleh bahwa aspek sukarela dari keikutsertaan pelaksanaan peraturan memberikan dampak efisiensi bagi tercapainya tujuan, dengan tetap memperhatikan evaluasi dari pelaksanaan program dan penerapan penegakan hukum yang konsisten bagi mereka yang tidak patuh sebagai bentuk kepastian hukum, serta nilai keadilan terjadi ketika wajib pajak patuh maupun wajib pajak yang sebelumnya tidak patuh keduanya telah sama-sama berkontribusi melakukan penyetoran pajak penghasilan.

Taxpayers’ understanding of their rights and obligations in laws and regulations can enhance voluntary compliance. According to the theory of economic analysis of law, efficiency involves minimizing resource use and maximizing benefits. This paper examines the perspective on the implementation of the voluntary disclosure program contained in Chapter V of the Tax Regulation Harmonization Law from the viewpoints of both the government and taxpayers. For taxpayers, this program can reduce the cost of tax sanctions, making the calculation of efficiency relevant. For the government, efficiency is achieved when tax revenue is collected at minimal cost through voluntary compliance. The concept of efficiency in the economic analysis of law essentially can be seen as a method of influencing the formation of law, understanding the existence of law, and how the law is obeyed. However, considerations of efficiency in law can reiterate existing legal concepts, raising questions about the effectiveness of law enforcement. The voluntary disclosure program that followed the tax amnesty program is a continuous effort to increase state tax revenue based on the principles of justice and legal certainty. The research method used in this study is a doctrinal research method through qualitative data to elaborate the concept of efficiency according to the theory of economic analysis of law, particularly in the implementation of voluntary disclosure programs, and then used to analyze the application of effective law enforcement after the program, and describe the principles of justice and legal certainty of this program. The results indicate that the voluntary aspect of participating in the implementation of regulations has an efficiency impact on achieving goals, while still taking into account the evaluation of program implementation and the consistent application of law enforcement for those who are non-compliant as a form of legal certainty. The value of justice occurs when compliant taxpayers and previously non-compliant taxpayers both contribute to making income tax payments."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>