Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56268 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Visca Aulia Sukma Dewi
"Musik merupakan salah satu media paling populer untuk menyampaikan pesan dengan irama dan lirik yang indah, serta sederhana sehingga memudahkan pendengar untuk mengenalinya. Berge, band duo Jerman, secara aktif dan konsisten menyampaikan pandangan mereka tentang dunia berdasarkan prinsip kemanusiaan melalui lagu. Penelitian ini berfokus pada tiga lagu terpilih dalam album Fuer die Liebe (2019), yaitu „Fuer die Liebe“, „Mein Lied“, dan „Kein Grund fuer Krieg“, yang secara khusus membahas tentang kebebasan, harapan, dan perdamaian. Data-data tersebut dipelajari secara semantik kemudian dikaitkan dengan bagaimana peran faktor-faktor pembentuk makna kontekstual berdasarkan teori makna kontekstual Hannappel/Melenk (1979) serta apa saja kata representatif yang menghubungkan ketiga lagu dan merepresentasikan isu yang diangkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor Stellung im Sprachsystem dan Kontext selalu memengaruhi 129 kata dan frasa pilihan, sedangkan typisierte Vorstellungen hanya memengaruhi 27 kata dan frasa pilihan di antaranya. Tujuan dan pandangan Berge tentang kemanusiaan, terutama yang berfokus pada kebebasan, perdamaian, dan harapan, direpresentasikan melalui kata Stimme, Hoffnung, Menschlichkeit, Frieden, Herz, Mut, Welt, dan zusammen.

Music is one of the most popular media to convey messages with aesthetic and simple rhythms and lyrics, making it easier for listeners to recognize them. Berge, a German duo band, actively and consistently expresses their views on the world based on human principles through songs. This study focuses on three selected songs in the album Fuer die Liebe (2019), namely „Fuer die Liebe“, „Mein Lied“, and „Kein Grund fuer Krieg“, which specifically discuss freedom, hope, and peace. The data is studied semantically and then associated with the role of the factors forming contextual meaning based on Hannappel/Melenk's (1979) contextual meaning theory. Also, what are the representative words that connect the three songs and represent the issues. The results showed that the Stellung im Sprachsystem and Kontext factors always influenced the chosen 129 words and phrases. In comparison, typisierte Vorstellungen affects only 27 words and phrases in between. Berge's goals and views on humanity, especially those focused on freedom, peace, and hope, are represented through the words of Stimme, Hoffnung, Menschlichkeit, Frieden, Herz, Mut, Welt, and zusammen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muammar Gilbran
"Penelitian ini membahas mengenai jenis dan makna metafora yang terkandung dalam lirik lagu dari tujuh lagu yang dipilih dalam album “Kessoku Band” yang diputarkan dalam anime “Bocchi the Rock!”. Penelitian dengan metode penelitian kualitatif ini menggunakan teori dan metode analisis metafora Knowles dan Moon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis metafora, serta mengetahui dan menjelaskan makna metafora yang terdapat pada lirik lagu-lagu tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metafora kreatif merupakan metafora yang paling sering digunakan dari total 42 metafora yang ditemukan. Untuk dapat memahami sebagian besar makna metafora dalam lirik lagu ketujuh lagu tersebut diperlukan diperlukan pengetahuan konteks anime “Bocchi the Rock!”. Hal tersebut karena metafora kreatif lebih banyak digunakan dibandingkan metafora konvensional oleh penulis lirik untuk menyampaikan pesan/perasaan berdasarkan sudut pandang dan kejadian-kejadian yang dialami tokoh Bocchi dalam anime “Bocchi the Rock!”.

This study discusses the types and meanings of metaphors contained in the song lyrics of seven selected songs in the album “Kessoku Band” that are played in the anime “Bocchi the Rock!”. This qualitative research uses Knowles and Moon's metaphor theory and their metaphor analysis method. The purpose of this study is to identify the types of metaphors, as well as to know and explain the meaning of the metaphors contained in the lyrics of the songs. The results of this study show that creative metaphor is the most frequently used metaphor of a total of 42 metaphors found. To understand most of the metaphorical meanings in the lyrics of the seven songs, it is necessary to know the context of the anime "Bocchi the Rock!". This is because creative metaphors are used more than conventional metaphors by the lyricists to convey messages/feelings based on the point of view and events experienced by the character Bocchi in the anime "Bocchi the Rock!"."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Meilysa
"Lagu sebagai salah satu produk seni musik kerap digunakan sebagai wadah penyampaian isi pikiran dan perasaan penciptanya, dengan memanfaatkan komponennya yaitu lirik. Bersamaan dengan dipahaminya konteks, gaya penulisan dan penggunaan diksi dalam lirik lagu menimbulkan efek tertentu yang bervariasi pada setiap pendengarnya. Dengan berporos pada semantik dan Model Komunikasi Roman Jakobson sebagai teori penelitian, penelitian ini bertujuan menganalisis makna lirik dalam album berjudul `442` karya salah satu penulis lirik yang dianggap paling legendaris di Rusia bernama Dolphin, dan mengkategorikannya ke dalam klasifikasi makna asosiatif Geoffrey Leech. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif-deskriptif dengan teknik studi kepustakaan. Berdasarkan analisis lirik tujuh lagu dalam album, disimpulkan bahwa lirik semua lagu mengandung kelima jenis makna asosiatif Leech, yaitu makna sosial, makna afektif, makna reflektif, makna kolokatif, serta makna konotatif yang memiliki komposisi terbanyak.

Song as one of music art`s products is often employed as a place to convey the thoughts and feelings of its creators, by utilizing its component, namely lyrics. Along with understanding the context, the style of writing and the use of diction in song lyrics cause certain effects that vary on each of its listeners. By pivoting on semantics and Roman Jakobson`s Model of Communication as this study`s theories, this study aims to analyze the meanings of the lyrics in an album titled `442` by one of the said most legendary lyricists in Russia named Dolphin, and categorize them into Geoffrey Leech`s classification of associative meaning. The method used in this study is qualitative-descriptive with literature study techniques. Based on the analysis on the lyrics of the seven songs in the album, conclusions were drawn that the lyrics of all songs contain all five types of Leech`s associative meaning, namely social meaning, affective meaning, reflective meaning, collocative meaning, and connotative meaning that has the most compositions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rosyidah Ramadhani
"Metafora biasa digunakan dalam lirik lagu untuk menyampaikan pesan secara tersirat. Penelitian ini berfokus untuk mengkaji metafora yang menggambarkan kehidupan dalam `MONO` karya Kim Nam-Joon (RM), anggota dari grup BTS asal Korea Selatan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan makna kehidupan yang disampaikan melalui metafora dalam lirik lagu. Korpus yang digunakan dalam penelitian ini adalah lima lirik lagu dalam album `MONO`. Penelitian dilakukan dengan metode analisis deskriptif kualitatif melalui pendekatan linguistik kognitif yang berfokus pada metafora konseptual. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsep kehidupan digambarkan melalui metafora dengan ranah sumber `kota`, `perasaan`, `kehidupan sebagai entitas`, `alam`, dan `perjalanan`. Makna kehidupan yang ditampilkan melalui metafora-metafora tersebut adalah kehidupan kota yang monoton dan menjenuhkan, penuh kesedihan dan penderitaan, mengekang dan mengikat manusia, tidak dapat diprediksi, dan perjalanan yang berproses untuk mencapai tujuan.

Metaphors are commonly used in song lyrics to convey the message implicitly. This writing focuses on examining metaphors that describe life in `MONO` by Kim Nam-Joon (RM), a member of BTS from South Korea. The purpose of this study is to find conceptual metaphors used to convey messages about life in the lyrics. The corpus used for this study was lyrics of the five songs from `MONO` album. This study uses a qualitative descriptive analysis method and cognitive linguistics approach that focuses on conceptual metaphor. The result of this study indicates that the concept of life is described through metaphors with `city`, `feeling`, `life as an entity`, `nature`, and `travel` as the source domains. The meaning of life displayed through these metaphors is the monotonous and saturated city life, the life full of sadness and suffering, the life that curbing and binding, the unpredictable life, and life as a journey that has a process to reach its destination."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zahwa Sabrina
"Penelitian ini membahas tentang onomatope bahasa Jepang ‘gitaigo’ dalam manga Omoi Omoware Furi Furare (FuriFura) karya Sakisaka Io dengan menganalisis kata gitaigo sesuai konteksnya dan menyusunnya menurut teori pembagian gitaigo Kindaichi Haruhiko serta teori pembentukan onomatope Tamori Ikuhiro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna gitaigo secara kontekstual menggunakan metode kualitatif dengan teknik catat. Sumber data berasal dari manga Omoi Omoware Furi Furare volume 1 sampai 6. Hasil penelitian ini adalah ditemukan total 44 data yang terdiri dari 5 data gitaigo, 24 data giyougo, dan 15 data gijougo. Bentuk onomatope yang paling banyak adalah hanpuku dengan total 37 data, sokuon 1 data, berakhiran –ri 1 data, dan bentuk di luar teori Tamori sebanyak 5 data.

This study discusses the Japanese onomatopoeia ‘gitaigo’ in manga Omoi Omoware Furi Furare (FuriFura) by Sakisaka Io by analyzing the gitaigo vocabulary according to the context and arranging it according to Kindaichi Haruhiko's gitaigo division theory and Tamori Ikuhiro's theory of onomatopoeic formation. This study aims to find out the contextual meaning of gitaigo using qualitative method with note-taking techniques. The source of the data come from manga Omoi Omoware Furi Furare volumes 1 to 6. The results found a total of 44 data consisting of 5 gitaigo data, 24 giyougo data, and 15 gijougo data. The most common form of onomatopoeia is hanpuku with a total of 37 data, 1 data for sokuon, 1 data ending in –ri, and 5 data for forms outside of Tamori theory."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Fitriana Putri
"CoolBlue adalah salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Belanda. Sebagai perusahaan dengan banyak pesaing, Coolblue harus membuat perusahaannya lebih menarik bagi pelanggan dibandingkan perusahaan sejenis yang lain. Oleh karena itu Coolblue menjadikan iklan sebagai teknik marketing-nya. Karya ilmiah ini membahas mengenai ikon, indeks, dan simbol dalam tiga iklan Coolblue. Selain itu karya ilmiah ini juga memaparkan makna kontekstual dalam ketiga iklan Nederlandse Coolblue yang diunggah di Youtube. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Teori semiotika milik Charles Sanders Peirce digunakan untuk mengkaji ikon, indeks dan simbol dalam iklan Coolblue. Selanjutnya dipaparkan makna kontekstual yang terkandung dalam video-video iklan itu. Hasil analisis menunjukkan bahwa, indeks, ikon, simbol dan makna kontekstual dihadirkan pada ketiga iklan Coolblue untuk memperkenalkan perusahaan Coolblue kepada pelanggan, memberikan informasi produk yang dijual, dan informasi layanan Coolblue yang lain. Analisis makna kontekstual juga menemukan bahwa Coolblue menayangkan iklan dalam konteks humor sebagai identitas dan ciri khasnya untuk menarik pelanggan.

CoolBlue is one of the largest e-commerce companies in the Netherlands. As a company with many competitors, Coolblue must make its company more attractive to customers than other similar companies. Therefore Coolblue makes advertising as its marketing technique. This paper discusses the icons, indexes, and symbols in three Coolblue advertisements. In addition, this scientific work also describes the contextual meaning in the three Nederlandse Coolblue advertisements uploaded on Youtube. This research is a qualitative research, using descriptive research methods. Charles Sanders Peirce's semiotic theory is used to study icons, indexes and symbols in Coolblue advertisements. Furthermore, the contextual meaning contained in the advertising videos is explained. The results of the analysis show that indexes, icons, symbols and contextual meanings are presented in the three Coolblue advertisements to introduce the Coolblue company to customers, provide information on products sold, and other Coolblue service information. The contextual meaning analysis also found that Coolblue served advertisements in the context of humor as its identity and characteristics to attract customers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hindya Rasti Wahyu Paramastri
"Penelitian ini mengenai majas perbandingan yang terdapat pada lirik-lirik lagu karya Utada Hikaru dalam album debutnya yang berjudul First Love. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui majas perbandingan yang terdapat dalam lirik-lirik lagu Utada Hikaru dalam album First Love dan dan untuk menjelaskan makna dibalik majas perbandingan yang terkandung pada lirik-lirik lagu tersebut. Sumber data yang digunakan adalah sepuluh lirik lagu karya Utada Hikaru yang terdapat di dalam album First Love. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori majas perbandingan menurut Moeliono (1989) yang terdiri dari simile, metafora dan personifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan majas perbandingan hanya ditemukan di dalam 7 lirik lagu dan total ungkapan majas perbandingan berjumlah sebanyak 12 ungkapan. Ungkapan majas perbandingan tersebut terdiri dari 4 ungkapan majas simile, 2 ungkapan majas metafora dan 6 ungkapan majas personifikasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Utada Hikaru menggunakan ketiga macam majas perbandingan di dalam 7 lirik lagu ciptaannya. (2) Di balik ungkapan simile, metafora dan personifikasi yang dibuat oleh Utada Hikaru terdapat pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh Utada Hikaru kepada para pendengar lagunya.

The focus of this study is about figure of speech by comparison in song lyrics that written by Utada Hikaru on her debut album, First Love. The purpose of this study is to know figure of speech by comparison in the Utada Hikaru?s song lyrics on First Love album and to explain the meaning behind figure of speech by comparison in the lyrics. The data are 10 songs lyrics taken fromUtada Hikaru?s First Love album. The method that used in this study is descriptive analysis. This study using figure of speech by comparison theory by Moeliono (1989) that consists of simile, metaphor and personification.
The results of this study showed that figure of speech by comparison expressions are found only in the seven song lyrics and the total amount of expressions are twelve expression. It consists of four simile expressions, two metaphor expressions, and six personification expressions. The conclusions of this study are Utada Hikaru use the three types of figure of speech by comparison in the song lyrics that written by herself. Then, behind the expressions of simile, metaphor and personification which created by Utada Hikaru has messages that Utada Hikaru wants to tell to the her listener.
"
2016
S62610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kintan Ayunda Wisnu Putri
"Industri musik saat ini sudah merambah ke ranah digital. Perilaku masyarakat terhadap musik pun berubah dimana mereka lebih memilih untuk mengakses musik secara digital daripada secara fisik. Kemudahan tersebut juga berdampak terhadap semakin ketatnya persaingan antar musisi yang membuat munculnya banyak pilihan musik. Dikarenakan hal tersebut, pemain dalam industri musik harus membuat dirinya menonjol diantara pemain lainnya agar dapat bertahan di industri ini. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan guerilla marketing yang dapat menangkap perhatian orang-orang dengan memberikan efek surprise agar terjadi diffusion effect dan dengan biaya yang relatif rendah terutama dengan utilisasi media baru sebagai media alternatif. Penggunaan guerilla marketingmerupakan hal yang tidak lazim di Industri musik, namun sebuah grup band yang berasal dari Montreal bernama Arcade Fire mencapai kesuksesan dalam penjualan album barunya, Reflektor, dengan menerapkan guerilla marketinguntuk memasarkan album tersebut. Pihak Arcade Fire mengimplementasi penggunaan guerilla marketing tersebut berdasarkan model marketing A.I.D.A dan memanfaatkan media baru. Melalui hal ini, hasil akhir yang diharapkan adalah action dari masyarakat berupa pembelian album. Tulisan ini dibuat untuk menganalisa penggunaan guerilla marketingdengan menggunakan media baru di dalam industri musik.

Nowadays, the music industry is venturing into the digital realm. People’s behaviour towards music is changing whereas people nowadays prefer ro access music digitally rather than physically. This convinience also resulted in the increasing competition among musicians who provide music options. Based on this, a music industry player must make himself stand out among other players in order to survive in this industry. One of theway is by using guerilla marketing to promote their music which be able to capture people’s attention by surprising (surprise effect) them in order to create a diffusion effect at relatively at low cost, especially by the emergence of the new media as an alternative media. The usage of guerrilla marketing in the music industry is not a common thing, but Arcade Fire, a band from Montreal, achieved success by selling their newest album using guerrilla marketing. The implementation of this successful guerrilla marketing strategy is based on the AIDA marketing model and new media usage. Through this strategy, the expected result is action from the community in the form of purchasing the album. This paper is made to analyze the usage or guerilla marketing through new media in the music industry.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putra Timur Djarot
"Termasuk sebagai band independen yang tidak memiliki dana yang banyak untuk kegiatan promosi seperti band major label, Elephant Kind sukses dalam menjual rilisan album City J dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi. Memiliki target market generasi millennials, Elephant Kind berhasil membangun konten-konten yang engaging dengan para penggemarnya, dan bisa dikatakan berhasil menggunakan social media marketing secara efektif. Elephant Kind sukses dalam menerapkan model perilaku konsumen AISAS Awareness, Interest, Search, Action, Share kepada para penggemarnya, yang membuat Elephant Kind semakin dikenal dan diakui di skena musik independen di Indonesia.

Abstract As an indepenen music group that has a limited promotion budget, unlike the music group from major label, Elephant Kind successfully sold their album, City J, with using social media as their promotional tools. With millennials as their main target, Elephant Kind successfully build some enganging contents for their listeners, and they did an effective social media marketing. Elephant Kind also applied AISAS model Awareness, Interest, Search, Action, Share to their listener, in which made Elephant Kind increase their existence and recognition in Indonesia's independen music scene.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Hernawani
"Perpustakaan Nasional Republik Indonesia merupakan salah satu lembaga di Indonesia yang menyimpan naskah-naskah Nusantara. Koleksi yang tersimpan terdiri lebih dari sebelas ribu naskah tulisan tangan dari berbagai bahasa dan aksara daerah di Nusantara. Sebagian besar koleksi di Perpustakaan Nasional RI merupakan naskah-naskah Jawa, termasuk didalamnya adalah koleksi J. L. Moens.Seluruh koleksi J. L. Moensterdiri dari 284 naskah: Koleksi Perpustakaan Nasional RI terdiridari 85 naskah pewayangan pada kodekoleksi AS, 30 naskah berilustrasi padakodekoleksi KBG; enam naskah menjadi koleksi Museum Sonobudaya di Yogyakarta; sembilan naskah menjadi koleksi Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia; dan 154 naskah dengan kode Lor menjadi koleksi Perpustakaan Universitas Leiden –Belanda. Dari 30 naskah Moens Album, terdapat 3 naskah permainan anak-anak yaitu KBG 926 (Jongensspelen), KBG 927 (Meisjesspelen), KBG 928 (Kaart-en Dobbelspelen), yang juga disebut Moens Album, Platenalbum no.1, 2, dan 3. Naskah-naskah ini menyajikan gambar ilustrasi yang menggambarkan deskripsi permainan yang disajikan pada bagian lain halaman, dengan uraian teks beraksara dan berbahasa Jawa. Gambaran tentang permainan tradisional dalam koleksi ini akan memberikan pemahaman terhadap pemikiran, orientasi, dan nilai-nilai dari permainan tradisional yang pernah hidup pada masa lampau, meskipun bukan suatu hal yang muda huntuk dapat menghadirkannya kembali."
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2018
090 JMN 9:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>