Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104206 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setiawan Nur Prakoso Utomo
"Tesis ini dilatarbelakangi oleh terkendalanya sejumlah latihan yang seharusnya dilakukan oleh Prajurit di Batalyon Zeni Tempur 9 pada masa Pandemi Covid-19. Koordinasi dan komunikasi menjadi kurang efektif dan efisien, dan pelaksanaan kegiataan yang tidak maksimal sehingga berdampak pada kinerja prajurit. Dengan pendekatan post-positivisme, penelitian ini membahas praktik dan strategi optimalisasi manajemen kinerja Batalyon Zeni Tempur 9 di masa Pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan praktik manajemen kinerja di Yonzipur 9 pada umumnya sudah berjalan, namun terdapat berbagai hambatan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan hasil analisis SWOT, peneliti merekomendasikan strategi agresif untuk mengoptimalkan manajemen kinerja tersebut yang akan menghasilkan ouput: Pemberian reward dan punishment, pembuatan dan penetapan panduan operasional baku penilaian kinerja yang lebih objektif, bertambahnya ahli IT

This thesis was motivated by the constraints of a number of exercises that were supposed to be carried out by Soldiers in the 9th Combat Zeni Battalion during the Covid-19 Pandemic. Coordination and communication became less effective and efficient, and the implementation of activities was not optimal, which had an impact on the performance of soldiers. With a post-positivisme approach, this study discusses the practice and strategy of optimizing the performance management of the 9th Combat Zeni Battalion during the Covid-19 Pandemic. The results showed that performance management practices in Yonzipur 9 were generally already underway, but there were various obstacles in its implementation. Based on the results of the SWOT analysis, researchers recommend aggressive strategies to optimize performance management that will result in outputs: Reward and punishment, creation and establishment of standard operational guidelines for more objective performance appraisals, the increase of IT experts."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Juan Capa
"Penerapan sistem penghargaan pada Kepolisian Resor Karawang yang selama ini berjalan belum memenuhi prinsip sistem merit dan peraturan di Indonesia yang mengatur manajemen kinerja dan hak anggota Polri secara penuh, seperti Perpol No.2/2018, Perkap No.5/2018, dan PP No.42/2010. Implemensi pemberian penghargaan tidak didasarkan pada kinerja tetapi lebih kepada faktor favoritisme sehingga menimbulkan konflik kepentingan hingga kecemburuan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem manajemen kinerja berbasis penghargaan pada personel Polri secara umum dan anggota Polres Karawang secara khusus serta untuk menetapkan bentuk-bentuk strategi penghargaan yang selayaknya diberikan kepada personel Polri. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan subyek penelitian anggota polisi di wilayah hukum Polres Karawang. Hasil yang didapat dari penelitian ini yakni: 1) penghargaan finansial pada Polres Karawang berupa gaji, tunjangan, dsb.; 2) penghargaan nonfinansial pada Polres Karawang berupa kesempatan kepada anggota untuk mengikuti kegiatan pelatihan. Lebih lanjut, diperlukan mekanisme sistem penghargaan yang ideal berbasis sistem merit untuk mewujudkan Polri Presisi yang mengatasi permasalahan yang ditimbulkan dari konflik kepentingan. Mekanisme tersebut harus sesuai dengan UU, Perkap, dan Perpol yang mengaturnya. Selain itu, diperlukan pula alokasi dana penghargaan dari APBN khusus untuk menghindari penggunaan dana-dana operasional bahkan dana pribadi.

The implementation of the reward system in the Karawang Resort Police, which has been running so far, has not met theprinciples of the merit system and regulations in Indonesia that regulate the full performance management and rights of Polri members, such as Perpol No.2/2018, Perkap No.5/2018, and PP No.42/2010. The implemence ofthe award is not based on performance but rather on the factor of favoritism that gives rise to conflicts of interest to social jealousy. The purpose of this study is to analyze an award-based performance management system for Polri personnel in general and members of the Karawang Police in particular and to determine the forms of award strategies that should be given to Polri personnel. The research method used is descriptive qualitative with the research subjects of police members in the jurisdiction of the Karawang Police. The results obtained from this study are: 1) financial awards at the Karawang Police In the form of salaries, benefits, etc.; 2) nonfinancial awards at the Karawang Police In the form of opportunities for members to take part in training activities. Furthermore, an ideal reward system mechanism based on a merit system is needed to realize the Precision Police that overcomes problems arising from conflicts of interest. The mechanism must be in accordance with the Law, Perkap, and Perpol that regulate it. In addition, it is also necessary to allocate award funds from the special state budget to avoid using operational funds and even personal fund"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syuhada Marwan
"

Penugasan pegawai diluar organisasi sektor publik, pada umumnya memberikan kesulitan dalam menilai kinerja pegawai bagi individu yang ditugaskan, dimana institusi asal dan institusi pengguna pegawai menerapkan penilaian kinerja masing-masing. Penelitian ini bertujuan memberikan pertimbangan penilaian kinerja terhadap pegawai yang ditugaskan diluar struktur organisasi khususnya penugasan penyidik Polri dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi didalam prakteknya dalam upaya mendapatkan pengukuran capaian kinerja yang efektif yang dapat digunakan oleh kedua institusi baik asal maupun pengguna. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode studi kasus pada salahsatu lembaga negara yaitu KPK dan BNN. Hasil penelitian memaparkan rumusan penilaian kinerja efektif bagi penyidik dengan menggunakan dimensi-dimensi alternatif yang mempengaruhi capaian kinerja. Kesimpulan penelitian adalah penerapan penilaian kinerja bagi pegawai yang ditugaskan diluar organisasi idealnya menggunakan model sistem pengukuran kinerja terpadu. Model penilaian dengan pendekatan pemangku kepentingan dari hasil penelitian memberikan perspektif yang lebih komprehensif sehingga mampu memberikan keseragaman dan sejalan kebutuhan antara institusi asal dan pengguna


Outgoing assignment within public sector organization, broadly has differencies practical on individual performance appraisal, wherein applying performance appraisal each institution (origin and user). The purpose of this research is give in reconsidering performance appraisal especially for assiggned Indonesia National Police (Polri) investigator outgoing organizational structure with examine note influencing factors in order to meet effectiveness measurement of performance appraisal that could be used on both organization. This thesis using case study- qualitative approach, on KPK dan BNN. Result exhibit Investigators performance appraisal formula which use alternative dimensions that give impact performance achievement. Conclusion, ideally appraisal with stakeholders approach model when applied on outgoing assignment that could provide equal measuring on both origin organization although user organization.

"
2019
T51810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pella, Darmin A.
Jakarta: Republika, 2010
658.4 DAR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yudo Aji Susanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan sistem penilaian kinerja personil di satuan Yonzipur 16/DA Kodam Iskandar Muda Provinsi Aceh dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan sistem penilaian kinerja satuan Yonzipur 16/DA Kodam Iskandar Muda Provinsi Aceh. Penelitian ini menggunakan konsep paradigma post-positivism dan merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan sistem penilaian kinerja personil di Yonzipur 16/DA berjalan dengan baik dimana dapat dilihat dari beberapa indicator, seperti indikator dimensi monitoring dan ketersediaan data serta dimensi penilaian tahunan sudah dilaksanakan dengan optimal dimana satuan Yonzipur 16/DA. Sedangkan indikator penerapan sistem penilaian kinerja yang belum dilaksanakan secara optimal antara lain dimensi menyusun tujuan awal, terutama dalam kegiatan sosialisasi tujuan dari metode penilaian kinerja personil, dimensi pelaksanaan inspeksi mendadak dan dimensi penerapan proses umpan balik secara berkelanjutan belum optimal. Adapun faktor pendorong yang mempengaruhi penilaian kinerja diantaranya adalah dimensi kemampuan, motivasi, dukungan yang diterima, keberadaaan pekerjaan yang dilakukan serta hubungan dengan organisasi. Sedangkan faktor yang belum dioptimalkan dalam pelaksanaan penilaian kinerja diantaranya dimensi faktor kemampuan dalam penentuan posisi jabatan belum semuanya sesuai dengan latar belakang pendidikan/keahlian sehingga faktor kemampuan sangat mempengaruhi penerapan penilaian kinerja dan dimensi faktor motivasi belum optimal berpengaruh karena masih terdapat anggota yang melanggar.

This study aims to analyze the implementation of the personnel performance appraisal system in the 16th Combat Engineer Battalion Iskandar Muda Military Regional Command in Aceh Province and the factors that influence the implementation of the system. This study used the concept of post-positivism paradigm and was a descriptive analytic study using a qualitative approach. The results of the analysis showed that the implementation of the personnel performance appraisal system in the 16th Combat Engineer Battalion was running well, and this could be seen from several indicators, including indicators of monitoring dimensions and data availability, and also the dimensions of the annual assessment had been carried out optimally where the 16th Combat Engineer Battalion unit. Meanwhile, indicators of the implementation of the performance appraisal system that had not been implemented optimally included the dimensions of setting initial goals, especially in the socialization of the objectives of the personnel performance appraisal method, the dimensions of implementing sudden inspections and the dimensions of implementing the continuous feedback process that are not yet optimal. The driving factors that influence the performance appraisal included the dimensions of ability, motivation, support received, the existence of work carried out and relationships with the organization. While the factors that had not been optimized in the implementation of performance appraisals include the dimensions of the ability factor in determining the position of the position not all of them are in accordance with the educational background or skills so that the ability factor greatly affects the implementation of the personnel performance appraisal and the dimensions of the motivational factor have not been optimally influential because there are still members who violate."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Riantoko
"Kebijakan alih komando dan pengendalian pada Yonzipur 11/DW sebagaimana Keputusan Kasad Nomor Kep/683/IX/2020 merupakan langkah penting untuk melengkapi Kodam Jaya yang tidak memiliki satuan Zeni setingkat Batalyon. Akan tetapi, kebijakan ini masih belum mencapai kondisi ideal yang ditentukan. Tesis ini bertujuan menganalisis apa faktor yang mempengaruhi dan bagaimana hasil dari penerapan kebijakan tersebut. Proses penelitian menggunakan pendekatan positivisme dan metode kualitatif, dengan model implementasi Grindle (1980). Penelitian ini menunjukkan enam dimensi dari variabel isi kebijakan yaitu kepentingan terhadap kebijakan, manfaat, derajat perubahan yang diinginkan, letak pengambilan keputusan, pelaksana kebijakan dan sumber daya, menjadi faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan alih kodal tersebut. Pada variabel konteks implementasi, tingkat kewenangan dan strategi yang dijalankan, karakteristik institusi serta kepatuhan dan daya tanggap juga menjadi faktor yang turut mempengaruhi implementasi kebijakan ini. Konteks lingkungan militer memperbesar kemungkinan terlaksanakanya kebijakan ini karena adanya rantai komando yang kuat, sehingga menjadikan kebijakan ini berjalan ke arah progresif ditunjukkan dengan peningkatan persentase pemenuhan validasi organisasi sesuai ketentuan Organisasi dan Tugas Yonzipur. Dari segi hasil penerapan kebijakan, kebijakan ini memberikan dampak gelar kekuatan yang ideal di tingkat Kodam Jaya sehingga meningkatkan optimalisasi penugasan pengamanan di wilayah Kodam Jaya. Dari penelitian ini, terdapat dua hal penting untuk menjadi perhatian peneliti dan pengambil kebijakan. Penelitian lanjutan dapat melihat sejauh mana karakter satuan validasi organisasi memberikan pengaruh terhadap berhasil atau tidaknya kebijakan tersebut. Di sisi lain, pengambil kebijakan perlu mempertimbangkan validasi organisasi dengan mempertimbangkan tingkat kesiapan dan kemungkinan kendala dan hambatan yang dapat terjadi.

The policy of command and control transferring of Yonzipur 11/DW as stated in Kasad Decree Number Kep/683/IX/2020 is an important step to complement the Jayakarta Military Command (Kodam Jaya), which has not had an Engineer unit at the Battalion level so far. However, this policy still has not reached the specified ideal conditions. This thesis aims to analyze what factors influence and how the results of the implementation of these policies. The research process uses a positivism approach and qualitative methods, with the Grindle (1980) implementation model. This study shows that the six dimensions of the policy content variables are interest in the policy, types of benefits, desired degree of change, location of decision making, policy implementers and resources, are factors that influence the implementation of the capital transfer policy. In the implementation context variable, the level of authority and strategy implemented, the characteristics of the institution as well as compliance and responsiveness are also factors that influence the implementation of this policy. The context of the military environment increases the possibility of implementing this policy because of a strong chain of command, so that this policy moves in a progressive direction as indicated by an increase in the percentage of fulfilling organizational validation according to Yonzipur's Organization and Duties. In terms of the results of implementing the policy, this policy has the effect of creating an ideal force at the Kodam Jaya level so that it increases the optimization of security assignments in the Kodam Jaya area. From this research, there are two important things to be noticed by researchers and policy makers. Further research can see to what extent the character of the organizational validation unit influences the success or failure of the policy. On the other hand, policy makers need to consider organizational validation by considering the level of readiness and possible obstacles and obstacles that may occur."
Jakarta: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Widiastuti
"Skripsi ini membahas mengenai gambaran subjective well-being ibu tunggal selama COVID-19. Gambaran mengenai subjective well-being ibu tunggal akan dipaparkan yang terbagi menjadi dua kurun waktu yang berbeda yaitu subjective well-being ibu tunggal selama Pandemi COVID-19 dan subjective well-being selama periode kehidupannya sebagai seorang ibu tunggal. Gambaran subjective well-being ibu tunggal akan ditinjau dari dua dimensi, yaitu dimensi afektif yang terdiri dari afek positif dan afek negatif serta dimensi kognitif yang ditinjau dari kepuasan hidup yang dimilikinya. Selain itu juga akan dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi subjective well-being ibu tunggal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam dan studi literatur. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif sehingga akan menggambarkan situasi dan karakteristik subjective-wellbeing ibu tunggal. Sedangkan teknik pemilihan informan yang digunakan pada penelitian menggunakan teknik purposive sampling dimana pemilihan setiap informan bukan dilakukan secara acak namun sesuai dengan setting dalam penelitian ini yaitu melibatkan 4 orang informan yang ada di kota Tangerang Selatan.

This study discusses the description of subjective well-being and single mother family resilience both before the Pandemic and during the COVID-19 Pandemic. The description of single mothers will be discussed through the roles as working mothers and as housewives, as well as the personalities of single mothers. Subjective well-being in single mothers will be viewed from the affective dimension consisting of positive and negative affect as well as cognitive dimensions. Furthermore, it will also discuss the resilience of single mother families seen from 5 dimensions, namely dimensions of legality and family integrity, dimensions of physical resilience, dimensions of economic resilience, dimensions of social psychological resilience, and dimensions of socio-cultural resilience. This research is a type of qualitative research that uses data collection techniques, namely in-depth interviews and literature studies. The type of research used descriptive research so that it will describe the situation and characteristics of the informants. Meanwhile, the informant selection technique used in the study used purposive sampling technique in which the selection of each informant was not carried out randomly but according to the setting in this study involving 4 informants in the city of South Tangerang"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Gamaria Fatimah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived supervisory support terhadap tiga komponen employee well-being yakni life well-being, workplace well-being, dan psychological well-being dengan mediasi work-life balance pada generasi Milenial yang bekerja di industri IT khususnya di Pulau Jawa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional dan menyebarkan kuesioner untuk pengumpulan data primer. Penelitian ini melibatkan 275 responden yang merupakan tenaga kerja yang tergabung dalam generasi milenial (lahir antara 1980-2000). Teknik analisis data yang digunakan adalah structural equation modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived supervisory support memiliki pengaruh positif terhadap tiga komponen employee well-being yakni life well-being, workplace well-being, dan psychological well-being. Work-life balance juga ditemukan memediasi hubungan antara perceived supervisory support terhadap tiga komponen employee well-being yakni life well-being, workplace well-being, dan psychological well-being.

This study aims to determine the effect of perceived supervisor support on three components of employee well-being, namely life well-being, workplace well-being, and psychological well-being, by mediating work-life balance in Millennials. They work in the IT industry, especially in Java. This research is quantitative research using a cross-sectional method and distributing questionnaires for primary data collection. This research involved 275 respondents who are members of the millennial generation (born between 1980-2000). The data analysis technique used is structural equation modeling (SEM). The study results show that perceived supervisor support positively influences the three components of employee well-being, namely life well-being, workplace well-being, and psychological well-being. Work-life balance was also found to mediate the relationship between perceived supervisor support and the three components of employee well-being: life well-being, workplace well-being, and psychological well-being."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sakina Oktavianti
"Latar belakang: Angka sensitivitas interpersonal lebih tinggi terjadi pada mahasiswa kedokteran dibandingkan dengan mahasiswa pada umumnya, kejadian mental distress di mahasiswa kedokteran sangat tinggi, terlebih pada mahasiswa kedokteran tingkat 3. Sementara itu, resiliensi merupakan suatu faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi antara resiliensi dan sensitivitas interpersonal pada mahasiswa kedokteran.
Metode: Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah potong lintang. Subjek merupakan 116 mahasiswa FKUI tingkat 3. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah SCL-90 bagian sensitivitas interpersonal dan CD-RISC 25 untuk menilai tingkat sensitivitas interpersonal dan resiliensi. Data resiliensi dan sensitivitas interpersonal dianalisis korelasinya dengan Uji Spearman.
Hasil: Mayoritas dari subjek yaitu sebanyak 83 mahasiswa (71,6%) merupakan mahasiswa berjenis kelamin perempuan. Sebaran dari usia subjek berkisar antara 18 hingga 22 tahun dengan median 21 tahun. Sebagian besar subjek, yaitu sebanyak 90 mahasiswa (77,6%) berasal dari daerah Jabodetabek. Latar belakang sosioekonomi dari subjek dinilai berdasarkan pendidikan terakhir Ayah serta pendapatan bulanan, yang mana sebagian besar pendidikan terakhir Ayah dari subjek yaitu S1/D4 sebanyak 49 mahasiswa (42,2%) lalu pendapatan bulanan sebagian besar berkisar >Rp15.000.000,00 sebanyak 80 mahasiswa (69,0%). Sebagian besar subjek yaitu 107 mahasiswa (92,2%) saat ini tinggal bersama dengan orang tua atau wali serta mayoritas dari subjek memeluk agama Islam, yaitu 78 mahasiswa (67,2%). Rerata nilai resiliensi subjek adalah 69,39 ± 14,11, median dari nilai sensitivitas interpersonal adalah 8 dengan nilai minimal 0 dan maksimal 32. Hasil dari uji Spearman terhadap resiliensi dan sensitivitas interpersonal menunjukkan bahwa hasil signifikan (p<0,05) serta terdapat korelasi negatif yang sedang antara resiliensi dengan sensitivitas interpersonal (r = -0,462).
Kesimpulan: Resiliensi dan sensitivitas interpersonal memiliki korelasi yang sedang dan negatif, yaitu apabila resiliensi semakin tinggi maka sensitivitas interpersonal semakin rendah.

Introduction: Number of interpersonal sensitivity in medical students is higher than common university students, mental distress occurrence is more common in medical students, especially in third-year medical students. Meanwhile, resilience is a factor that can affect mental health. This study was conducted to assess the correlation between resilience and interpersonal sensitivity among medical students.
Method: The design used in this study is cross-sectional. Subjects are 116 third-year students of FMUI. This study used interpersonal sensitivity section of SCL-90 and CD-RISC 25 questionnaire to evaluate interpersonal sensitivity and resilience. Resilience and interpersonal sensitivity data were analyzed for their correlation by Spearman’s test.
Result: The majority of the subjects are women (71,6%) with total 83 students. The age ranges from 18-22 years old with a median 21 years old. Most of the subjects, with total 90 students (77,6%) are from Jabodetabek. Meanwhile the socio-economic background of the subjects is based on their Father’s last education and income per month, with the majority is a bachelor’s degree/diploma (42,2%) with total 49 students and above >Rp15.000.000,00 (69,0%) with total 80 students. Most of the subjects (92,2%) are living with their parents or guardians and majority of the subjects are Muslim (67,2%). The mean of the subjects’ resilience is 69,39 ± 14,11, and the median of the subjects’ interpersonal sensitivity is 8 with minimum score 0 and maximum score 31. Based on Spearman’s test, resilience and interpersonal sensitivity are significantly correlated (p<0,05) and they are correlated moderately and negatively (r = -0,462).
Conclusion: Resilience and interpersonal sensitivity are correlated moderately and negatively (p<0,05) and (r<0). Therefore, the higher resilience score, the lower interpersonal sensitivity score.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasian Laurentius Tonggo
"Lansia merupakan golongan masyarakat yang kerap kesulitan dalam menggunakan teknologi komunikasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengalaman dan hambatan yang dialami lansia Kristiani ketika mengikuti ritual ibadah daring menggunakan media berbasis teknologi akibat kondisi pandemi yang
terpaksa membuat kegiatan ibadah tatap muka ditiadakan. Konsep digital divide, digital religion, ritual, serta teori kesempurnaan media digunakan dalam penelitian ini untuk menelaah permasalahan tersebut.
Dengan menggunakan strategi penelitian fenomenologi deskriptif, peneliti mewawancarai enam lansia di Stasi St. Laurensius Parung Panjang, Kabupaten Bogor, yang bersedia menjadi informan. Para informan menonton tayangan ibadah dari beragam kanal gereja yang ada di YouTube. Hasil menunjukkan beberapa
temuan. Mayoritas informan sudah menggunakan media berbasis teknologi dalam kegiatan sehari-hari, namun masih menemui kendala akibat kurangnya keahlian, akses, hingga penurunan kemampuan fisik dan kognisi. Para informan pun akhirnya harus mengandalkan bantuan dari orang lain. Selain itu, mayoritas
informan merasakan ritual ibadah daring belum bisa membawa kekhusyukan penuh. Hal ini membawa pemaknaan ritual ibadah daring menjadi hal yang banal dan tidak sepenuhnya membawa kesenangan.
Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas khazanah pengetahuan mengenai digital divide dan digital religion di Indonesia, sementara secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi
masukan untuk pengembangan penyajian ibadah daring khususnya bagi lansia.

Senior citizens are a group of people who often encounter difficulties in using communication technology.
This study aims to examine the experiences and obstacles experienced by Christian senior citizens when participating in online worship rituals using technology-based media due to the pandemic, which forced face-to-face worship activities to be abandoned. This study uses the concepts of digital divide, digital religion, ritual, and the theory of media richness to examine these problems. Using a descriptive phenomenological research strategy, the researcher interviewed six senior citizens who are members of the
St. Laurensius Parung Panjang Church, Bogor Regency, and are willing to be informants. The informants watched worship programs from various church channels on YouTube. The results show several findings.
The majority of informants have already utilised technology-based media in their daily activities, but still encounter obstacles due to lack of skill, access, to decreased physical and cognitive abilities. In the end, the informants had to rely on help from other people. In addition, the majority of informants feel that online worship rituals have not been able to bring full solemnity. This brings the meaning of online worship rituals
to be banal and not entirely fun. Academically, this research is expected to expand the wealth of knowledge
regarding the digital divide and digital religion in Indonesia, while practically this research is expected to
provide input for the development of online worship services, especially for the senior citizens.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>