Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94629 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Putra
"Meningkatnya popularitas perdagangan pasar saham dalam beberapa tahun terakhir telah menarik banyak investor untuk mencoba peruntungan di pasar keuangan. Beberapa investor menggunakan pasar saham sebagai pengganti perjudian, yang dianggap sebagai aktivitas ilegal di Indonesia. Studi ini menyelidiki prevalensi penjudi kompulsif di pasar keuangan Indonesia. Peneliti kemudian menguji seberapa besar pengaruhnya terhadap perilaku investasi yang lebih sering dan spekulatif, seperti frekuensi transaksi saham yang lebih tinggi, perdagangan harian dan investasi pada produk leverage dan produk turunan lainnya menggunakan regresi logistik. Data dikumpulkan dalam kuesioner yang dibagikan kepada investor Indonesia, berdasarkan daftar periksa diagnostik standar dari American Psychiatric Association untuk menyaring perilaku perjudian kompulsif. Investor yang tergolong penjudi kompulsif memiliki gaya investasi yang lebih spekulatif dan lebih sering bertransaksi, didukung oleh frekuensi perdagangan dan investasi mereka pada produk leverage dan derivatif.

The growing popularity of stock market trading in recent years has attracted numerous investors to try their luck in the financial markets. Some investors use the stock market as a substitute for gambling, which is considered an illegal activity in Indonesia. This study investigates the prevalence of compulsive gamblers in the Indonesian financial markets. We then test how much it affects more frequent and speculative investing behaviours, such as higher stock transaction frequency, day trading and investing in leveraged and other derivative products using logistic regression. Data is gathered in a questionnaire distributed to Indonesian investors, based on a standard diagnostic checklist from the American Psychiatric Association to screen for compulsive gambling behaviour. Investors who classify as compulsive gamblers have a more speculative investing style and transact more frequently, supported by their frequency of trades and investing in leveraged products and derivatives. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Prasetyo Siswanto
"Penelitian ini menyelidiki faktor-faktor yang menentukan niat berjudi secara daring di kalangan 443 warga Jabodetabek berusia 18-30 tahun, dengan menggunakan regresi logistik biner untuk menganalisis data primer. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh sikap, norma sosial, dan kendali perilaku yang dirasakan terhadap niat berjudi secara daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi akan pentingnya berjudi secara daring, kemudahan penggunaan, kemampuan mencapai hasil yang diinginkan, persetujuan teman terhadap perilaku berjudi secara daring, dan kemampuan menjadi ahli dalam menggunakan platform perjudian daring memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap niat berjudi secara daring. Temuan ini menekankan pentingnya menangani faktor-faktor ini melalui intervensi yang tepat dan kampanye kesadaran untuk mendorong perilaku daring yang bertanggung jawab dan mengurangi risiko potensial yang terkait dengan berjudi secara daring di kalangan pemuda di wilayah Jabodetabek.

This research investigates the determinants of online gambling intention among 443 citizens of Jabodetabek aged 18-30, utilizing binary logistic regression to analyze primary data. The study aims to understand the influence of attitude, social norms, and perceived behavioral control on the intention to engage in online gambling. The results indicate that perceived importance, ease of use, ability to achieve desirable results, friends' agreement toward online gambling behavior, and the ability to become an expert at using online gambling platforms have significant and positive effects on online gambling intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rossana Puspita Sari
"Tujuan utama skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari neurotisisme, materialisme dan ketertarikan pada fashion terhadap pembelian pakaian kompulsif. Model penelitian dengan lima hipotesis diuji menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) dengan bantuan software Lisrel. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara neurotisisme dengan materialisme, materialisme dengan ketertarikan pada fashion, neurotisisme dengan pembelian kompulsif dan ketertarikan pada fashion dengan pembelian kompulsif. Namun, materialisme dengan pembelian kompulsif tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan.

The purpose of this study is to investigate compulsive consumption within product specific context (compulsive buying of clothing). The five-hypotheses research model in this study are tested with Structural Equation Model (SEM) using Lisrel Software. Path analysis results revealed significant relationships between neuroticism and materialism, neuroticism and compulsive clothing buying, materialism and fashion interest, and fashion interest and compulsive clothing buying. The path between materialism and compulsive clothing buying was not significant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairina Gusfiarni
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh motivasi belanja hedonis (gratification seeking, idea shopping, adventure shopping, social shopping, role play, dan value shopping) pada perilaku pembelian kompulsif produk fashion secara online selama pandemi COVID-19.Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 278 responden. Data diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gratification seeking, idea shopping, adventure shopping, dan social shopping berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian kompulsif produk fashion secara online selama pandemi COVID-19. Selanjutnya, value shopping memiliki pengaruh negatif terhadap perilaku pembelian kompulsif produk fashion secara online selama pandemi COVID-19. Sedangkan role play tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pembelian kompulsif produk fashion secara online selama pandemi COVID-19.

This study aims to understand the effect of hedonic shopping motivation (gratification seeking, idea shopping, adventure shopping, social shopping, role play, and value shopping) on the compulsive buying behavior of online fashion products during the COVID-19 pandemic. This quantitative study uses the purposive sampling method with a sample of 278 respondents. The data was processed using the Structural Equation Modeling (SEM) method. The results showed that gratification seeking, idea shopping, adventure shopping, and social shopping had a positive effect on the compulsive buying behavior of online fashion products during the COVID-19 pandemic. Furthermore, value shopping has a negative influence on the compulsive buying behavior of online fashion products during the COVID-19 pandemic. Meanwhile, role play does not have a significant influence on the compulsive buying behavior of online fashion products during the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rizal Dhiyas Resindra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah terdapat indikasi perilaku herding pada saat pandemi COVID-19 dan bagaimana dampak peningkatan harian kasus dan kematian akibat COVID-19 terhadap perilaku herding investor di negara-negara ASEAN-5 (Filipina, Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand). Penelitian ini menggunakan sampel dari harga saham perusahaan yang terdaftar di indeks PSEi 30 (Filipina), indeks STI 30 (Singapura), indeks IDX 30 (Indonesia), indeks FTSE 30 (Malaysia), dan indeks SET 50 (Thailand) mulai 11 Maret 2020 s.d. 11 Maret 2021. Untuk mendeteksi adanya herding, digunakan CSAD (Cross Sectional Absolute Deviation). Model CSAD covid-dummy akan digunakan untuk melihat hubungan antara CSAD dari return dengan peningkatan harian kasus dan kematian COVID-19 di negara-negara ASEAN-5. Penelitian ini menunjukkan bukti empiris bahwa terjadi perilaku herding pada pasar saham Thailand, namun tidak terjadi di pasar saham ASEAN-5 lainnya. Peningkatan harian kasus COVID-19 juga berdampak pada perilaku herding pada pasar saham Thailand. Studi ini memfasilitasi investor untuk menyusun strategi perdagangan mereka dengan memahami karakteristik investor di negara-negara ASEAN-5 selama pandemi COVID-19.

The purpose of this study is to examine herding behavior during COVID-19 pandemic and the impact of increasing daily cases and deaths of COVID-19 on the herding behaviour of investors in the stock markets of ASEAN-5 countries (Philippines, Singapore, Indonesia, Malaysia, Thailand). This study uses a sample of the stock prices for firms listed on the PSEi 30 index (Philippines), STI 30 index (Singapore), IDX 30 index (Indonesia), FTSE 30 index (Malaysia), dan SET 50 index (Thailand) from March 11thththhth ththth, 2020 to March 11th, 2021. Herding behavior is measured using CSAD (Cross Sectional Absolute Deviation). CSAD covid-dummy model will be used to examine the correlation between CSAD of return and the increasing daily active cases and deaths of COVID-19 in ASEAN-5 countries. This study shows empirical evidence that during the COVID-19 pandemic herding behavior occurs in Thailand stock market but not in the stock markets of other ASEAN-5 countries. The increase in daily COVID-19 cases also has an impact on herding behavior in Thailand stock market. This study facilitates investors to devise their trading strategies by understanding the characteristics of investors in ASEAN-5 countries during the COVID-19 pandemic."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Ramadhannisa
"ABSTRAK
Bullying adalah salah satu faktor risiko yang menyebabkan gejala psikotik. Berbagai penelitian menjelaskan bahwa banyak dampak intimidasi yang dialami oleh korban murni dan pelaku intimidasi. Beberapa contoh gejala psikotik adalah paranoia, khayalan, dan halusinasi. Namun, belum ada penelitian yang membandingkan gejala psikotik antara korban murni dan pelaku intimidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak intimidasi terhadap keparahan gejala positif dan negatif pada korban murni dan pelaku intimidasi dengan mengendalikan gejala depresi sebagai kovariat. Partisipan yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah individu dengan usia minimum 18 tahun. Ada 406 peserta yang menyelesaikan kuesioner (26,4% pria, Mage = 22,42, SDage = 5,26) untuk penelitian ini. Gejala psikotik diukur oleh Asesmen Komunitas terhadap Pengalaman Psikotik (AKPP), sedangkan kategorisasi bullying diukur menggunakan Bullying Victimization Questionnaire (BVQ). Melalui analisis komparatif menggunakan independent sample t-test kami menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor dari kedua kelompok, t (404) = -1.095; p =. 274; dua sisi untuk gejala positif dan t (404) = -1,446; p = .151; berekor dua untuk gejala negatif. Tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan untuk gejala psikotik berdasarkan kelompok bullying setelah mengendalikan gejala depresi menggunakan analisis Ancova, F (1, 404) = 0,298, p = 0,585 untuk gejala positif dan F (1, 404) = 1,298, p =. 255 untuk gejala negatif. Oleh karena itu, tidak ada perbedaan dalam keparahan gejala psikotik antara korban murni dan pelaku intimidasi. Ini berarti kelompok korban murni dan kelompok pelaku intimidasi dapat memiliki keparahan gejala psikotik yang sama.

ABSTRACT
Bullying is one of the risk factors that cause psychotic symptoms. Various studies explain that many of the effects of intimidation experienced by pure victims and bullies. Some examples of psychotic symptoms are paranoia, delusion, and hallucinations. However, there are no studies comparing psychotic symptoms between pure victims and bullies. This study aims to determine the impact of bullying on the severity of positive and negative symptoms on pure victims and bullies by controlling symptoms of depression as covariates. Participants who participated in this study were individuals with a minimum age of 18 years. There were 406 participants who completed the questionnaire (26.4% male, Mage = 22.42, SDage = 5.26) for this study. Psychotic symptoms are measured by Community Assessment of Psychotic Experiences (PPA), while bullying categorization is measured using the Bullying Victimization Questionnaire (BVQ). Through comparative analysis using independent sample t-tests we found that there was no significant difference between the scores of the two groups, t (404) = -1,095; p =. 274; two sides for positive symptoms and t (404) = -1,446; p = .151; caudate for negative symptoms. No significant differences were found for psychotic symptoms based on bullying groups after controlling for depressive symptoms using Ancova analysis, F (1, 404) = 0.298, p = 0.585 for positive symptoms and F (1, 404) = 1,298, p =. 255 for negative symptoms. Therefore, there is no difference in the severity of psychotic symptoms between pure victims and bullies. This means that the pure victim group and the bully group can have the same severity of psychotic symptoms."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Putri Andana Kusuma
"ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mengetahui apakah perilaku merokok remaja
dipengaruhi oleh keluarga yang merokok. Salah satu inisiasi merokok remaja
berasal dari lingkungan keluarga. Berdasarkan data SUSENAS 2012, hasil
estimasi model logit menunjukkan bahwa probabilitas remaja merokok
dipengaruhi oleh ayah perokok atau intensitas anggota keluarga dewasa yang
merokok dalam rumah tangga. Pengaruh dari anggota keluarga dewasa yang
merokok dalam rumah tangga relatif lebih besar dibandingkan dengan pengaruh
ayah perokok dan lingkungan tempat tinggal.

ABSTRACT
The study aims to analysis whether adolescent smoking behaviour is influenced
by smoking family. One of adolescent smoking initiations comes from family
environment. Based on SUSENAS 2012 data, logit estimation result shows that
the probability of adolescent become smokers is influenced by smoking father and
the intensity of adult family members? smoking in the household. However, the
influence which comes from the intensity of adult family members? smoking in
the household relatively larger than smoking father and the intensity of
neighborhood smoking."
2015
S58809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernstein, Jacob
New York: John Wiley , 1980
332.678 BER i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mete, Mario Viligius Primus Hangga
"Gangguan perjudian sendiri adalah kecanduan perilaku yang ditandai dengan pola yang terus menerus dan berulang yang dikaitkan dengan tekanan atau gangguan yang signifikan. Prevalensi penjudi di Indonesia yang mencapai 1% dari populasi penduduk dan telah berdampak buruk pada individu, keluarga dan komunitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Cognitive Behaviour Therapy (CBT) terhadap ansietas dan tanda gejala gangguan perjudian pada penjudi di Kota Kupang. Desain penelitian quasi experimental pre-post test with control group. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Kriteria sampel pada penelitian ini mengiuti kriteria inklusi penelitian dengan total jumlah sampel sebanyak 56 responden yang dibagi menjadi 28 responden pada kelompok kontrol dan 28 responden pada kelompok intervensi. Hasil penelitian menunjukan karakteristik responden terbanyak dengan usia dewasa muda, berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan tinggi, mayoritas tidak bekerja, berpendapatan dibawah UMR, rata-rata memulai perjudian sejak usia 12-18 tahun dan memainkan perjudian online dan offline. Ada perubahan ansietas sebelum dan sesudah diberikan tindakan psikoedukasi gangguan perjudian dan ansietas pada kelompok kontrol serta ada perubahan tanda gejala ganguan perjudian pada kelompok intervensi yang diberikan CBT (p value < 0.05). Ada perbedaan ansietas dan tanda gejala gangguan perjudian setelah mendapat intervensi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p value < 0.05). Tidak ada hubungan antara karakteristik responden terhadap ansietas (p value > 0.05), namun ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan jenis perjudian terhadap tanda gejala gangguan perjudian (p value < 0.05). Dengan demikian pemberian Cognitive Behaviour Therapy (CBT) direkomendasikan untuk mengatasi atau mengurangi ansietas dan tanda gejala perjudian pada penjudi.

Gambling disorder itself is a behavioral addiction characterized by a continuous and repetitive pattern that is associated with significant distress or impairment. The prevalence of gamblers in Indonesia which reaches 1% of the population and has a devastating impact on individuals, families and communities. The purpose of the study was to determine the effect of Cognitive Behaviour Therapy (CBT) on anxiety and signs of gambling disorder symptoms in gamblers in Kupang City. Research design quasi experimental pre-post test with control group. Sampling using purposive sampling technique. The sample criteria in this study followed the research inclusion criteria with a total sample size of 56 respondents divided into 28 respondents in the control group and 28 respondents in the intervention group. The results showed that the characteristics of the respondents were mostly young adults, male, highly educated, the majority did not work, had an income below the minimum wage, on average started gambling from the age of 12-18 years and played online and offline gambling. There were changes in anxiety before and after being given psychoeducation measures on gambling disorders and anxiety in the control group and there were changes in signs of gambling disorder symptoms in the intervention group given CBT (p value <0.05). There were differences in anxiety and signs of gambling disorder symptoms after receiving the intervention in the control group and intervention group (p value <0.05). There was no relationship between respondent characteristics and anxiety (p value > 0.05), but there was a significant relationship between gender and type of gambling on signs of gambling disorder symptoms (p value < 0.05). Thus the provision of Cognitive Behaviour Therapy (CBT) is recommended to overcome or reduce anxiety and signs of gambling symptoms in gamblers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angellita Buulolo
"Selama beberapa tahun terakhir, penelitian terkait dengan perilaku konsumen menjadi topik yang hangat. Salah satu yang menjadi perhatian penelitian dalam beberapa tahun terakhir adalah faktor yang dapat memengaruhi terbentuknya compulsive buying behavior. Dalam penelitian ini akan membahas faktor baik secara eksternal seperti materialisme, dan internal seperti mindset dan consumer anxiety. Penelitian ini mengambil sudut pandang kelompok penggema dari dua grup K-POP besar Super Junior (E.L.F) dan NCT (NCTzen) di Indonesia berusia dewasa muda, yang melakukan pembelian produk terkait K-POP dalam sebulan terakhir. Metode yang dilakukan untuk penelitian ini adalah Structural Equation Model (SEM). Hasil penemuan dari penelitian ini sendiri menunjukkan jika faktor eksternal seperti materialisme masih menjadi faktor terkuat terbentuknya compulsive buying behavior dengan faktor yang memengaruhi materialisme seperti celebrity endorsement, peer group, dan television advertisement. Selain itu terdapat penemuan jika mindset tidak dapat berpengaruh langsung terhadap compulsive buying behavior.

Several studies have been conducted in recent years to investigate consumer behavior. One of the research topics that researchers are interested in is the factors that can influence the development of compulsive buying behavior. This study will look at external factors like materialism as well as internal factors like mindset and consumer anxiety. This study focuses on fans of the two major K-POP groups Super Junior (E.L.F) and NCT (NCTzen) in Indonesia, as well as young people who purchased K-POP-related merchandise in the previous month. This study was carried out using the Structural Equation Model (SEM). According to the findings of this study, external factors such as materialism, as well as variables that influence materialism such as celebrity endorsements, peer groups, and television advertisement, are still the most significant indicators in the establishment of compulsive buying behavior. Furthermore, it was discovered that mindset has no direct influence on compulsive buying behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>