Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 220171 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Mega Radyani
"Mahasiswa Indonesia, khususnya di masa pandemi COVID-19, mengalami berbagai masalah psikologis seperti stres, kecemasan, depresi, dan kesepian. Mahasiswa yang berkuliah di luar negeri berisiko lebih tinggi karena disertai tantangan penyesuaian di budaya baru. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran komprehensif mengenai kondisi distress psikologis dan kesepian mahasiswa di dalam negeri (DN) dan luar negeri (LN) selama pandemi COVID-19, serta faktor-faktor yang berkaitan. Desain penelitian kuantitatif non-eksperimental, tipe cross-sectional study. Data penelitian berjumlah 997 partisipan dari jenjang S1 hingga S3, terdiri dari 684 mahasiswa DN dan 313 mahasiswa LN, dengan rentang usia 18-40 tahun. Secara umum, seluruh partisipan memiliki rata-rata stres dan kesepian dalam tingkat sedang, serta kecemasan dan depresi dalam tingkat ringan. Rata-rata stres dan kecemasan mahasiswa DN lebih tinggi secara signifikan dibandingkan mahasiswa LN. Mahasiswa perempuan dan berstatus lajang menunjukkan tingkat stres paling tinggi. Mahasiswa DN jenjang S1, dan kondisi finansialnya tidak cukup menunjukkan tingkat kecemasan paling tinggi. Tidak ada perbedaan signifikan pada depresi dan kesepian. Penelitian ini menjelaskan faktor-faktor yang dapat menjadi protektif dan risiko terhadap masalah psikologis mahasiswa umum selama pandemi COVID-19.

Stress, anxiety, depression and loneliness are psychological issues prevalent in Indonesian college students during the pandemic period. A similar occurrence is identified among overseas students, in addition with challenges of adjusting to new culture. This research aims to obtain a comprehensive picture of psychological problems experienced by students during the COVID-19 pandemic, alongside other related factors. The research used a non-experimental quantitative design with cross-sectional study type. 997 undergraduates to postgraduate students participated, where 684 students were from local and 313 students from overseas, age range of 18-40 years old. Overall, participants have reported moderate level of stress and loneliness, and mild level of anxiety and depression. Average stress and anxiety were significantly higher in local students than overseas students. Highest level of stress was examined in single and female students. Higher anxiety level was found in local students who are enrolled as undergraduate student and are in a state of insufficient financial income. There was no significant difference in depression and anxiety between the groups. This study explained factors that could be protective and risk to certain psychological among students during the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenindra Anggi Alifta
"Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan tapi juga pendidikan. Pembelajaran daring dianggap sebagai salah satu solusi agar aktivitas akademik dapat terus berjalan. Nyatanya sistem baru ini mengakibatkan stres bagi beberapa mahasiswa. Selain faktor yang berhubungan langsung dalam proses perkuliahan, terdapat pula permasalahan dari kehidupan sehari-hari yang beresiko mengakibatkan munculnya stres khususnya pada mahasiswa Ekstensi yang tidak jarang beberapa dari mereka sudah bekerja dan berumah tangga. Hal ini menambah beban tugasnya dalam menjalani tanggung jawabnya sehari-harinya serta berdampingan memaksimalkan tugasnya sebagai seorang mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stres mahasiswa selama masa pandemi Covid-19 pada mahasiswa Program Ekstensi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Penelitian ini cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Ekstensi FKM UI yang berjumlah 176 responden dengan kriteria inklusi mahasiswa dengan status akademis aktif dan kriteria eksklusi mahasiswa yang tidak bersedia menjadi responden ketika penelitian berlangsung. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada responden. Dari hasil penelitian didapatkan 5,7% responden mengalami stres berat. Hasil analisis bivariat diperoleh dua faktor yang berhubungan dengan tingkat stres mahasiswa yaitu jadwal perkuliahan dengan p-value 0,005 dan metode pembelajaran dengan p-value 0,01. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar untuk mengambil tindakan dalam pencegahan dan pengendalian stres pada mahasiswa.

The Covid-19 pandemic has not only impacted the health sector but also education. Online learning is considered one of the solutions so that academic activities can continue to run. But, this new system caused stress for some students. In addition to factors that are directly related to the lecture process, there are also problems from everyday life that are at risk of causing stress, especially for Extension students, some of whom are already working and having families. This adds to the burden of his duties in carrying out his daily responsibilities and side by side maximizing his duties as a student. This study aims to determine the factors associated with student stress levels during the Covid-19 pandemic in students of the Extension Program of the Faculty of Public Health, University of Indonesia. This study is a quantitative study with a cross-sectional study. The sample in this study were all Extension FKM UI students totaling 176 respondents with inclusion criteria of students with active academic status and exclusion criteria of students who were not willing to be respondents when the research took place. The data used in this study are primary data obtained through questionnaires given to respondents. From the results of the study, it was found that 5.7% of respondents experienced severe stress. The results of the bivariate analysis obtained two factors related to the stress level of students, namely the lecture schedule with a p-value of 0.005 and the learning method with a p-value of 0.01. From the results of this study, it is hoped that it can be used as basic data to take action in preventing and controlling stress in students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina J EL Matury
"ABSTRAK Disertasi ini membahas model faktor-faktor yang mempengaruhi depresi, kecemasan
dan stres pada mahasiswa S1. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan disain cross
sectional. Hasil factor analysis pada sumber masalah, didapat sumber masalah ada 3
faktor yaitu komunikasi dan adaptasi, personal dan emosional. Hasil structure equation
modeling, bahwa faktor sumber masalah dan faktor harga diri berhubungan signifikan
terhadap terjadinya depresi, kecemasan dan stres pada mahasiswa S1. Sumber masalah
merupakan faktor yang paling mempengaruhi depresi, kecemasan, dan stress pada
mahasiswa S1. Hasil penelitian menyarankan perlu ditambahkan program/kegiatan
seperti pelatihan, seminar, talk show, dan diskusi tentang peningkatan harga diri
mahasiswa.
ABSTRACT This dissertation discusses the model of factors that influence depression, anxiety and
stress in undergraduate students. This research is quantitative with cross sectional
design. The results of factor analysis on the source of the problem, the source of the
problem is that there are three factors, namely communication and adaptation, personal
and emotional. The results of structure equation modelling, that the problem and selfesteem
factors are significantly relate to depression, anxiety and stress in undergrasuate
students. The problem is the most affects depression, anxiety, and stress in
undergrasuate students. The results of the study suggest that programs / activities need
to add such as training, seminars, talk shows, discussions, about increasing student selfesteem.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
D2587
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riki Reyhan Pendrian
"Pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia telah membuat perubahan besar dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, termasuk pendidikan di Indonesia. Penyelesaian skripsi bagi mahasiswa sarjana keperawatan tingkat akhir, menjadi sumber stres tersendiri, ditambah dengan kondisi pandemi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran tingkat stres dan mekanisme koping yang digunakan oleh mahasiswa keperawatan tingkat akhir dalam menyusun skripsi pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross- sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 123 mahasiswa program studi sarjana keperawatan reguler dari dua perguruan tinggi negeri di Jakarta yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat stres adalah Perceived Stress Scale - 10 yang dikembangkan oleh Cohen et al., (1983) dan untuk mengetahui mekanisme koping digunakan kuesioner Ways of Coping Questionnaire yang dikembangkan oleh Lazarus & Folkman (1984) kemudian direvisi oleh Vitaliano, Russo, Carr, Maiuro, dan Becker. Hasil penelitian menunjukkan, mayoritas mahasiswa mengalami stres sedang (75,6 %), serta 1,6 % mahasiswa mengalami stres berat. Kemudian mayoritas mahasiswa menggunakan mekanisme koping berfokus pada masalah (70,7%) dengan domain problem focused (mean 59,59 dan sd ± 9.105, dengan mean of mean score 3,9537). Hasil ini perlu mendapatkan perhatian mengingat dampak stres yang ditimbulkan pada mahasiswa dapat menurunkan indeks prestasi, lebih jauh dapat menyebabkan depresi dan tindak bunuh diri. Namun apabila dilihat dari tingkat stresnya, mahasiswa keperawatan dapat memanajemen stres nya dengan baik, meskipun mayoritas mengalami stres sedang namun mahasiswa masih dapat fokus mengerjakan skripsi yang ditunjukkan dengan banyak nya penggunaan mekanisme berfokus pada masalah dibanding berfokus pada emosi.

The COVID-19 pandemic that has occurred throughout the world has made major changes in the order of social life, including education in Indonesia. Completion of theses for undergraduate nursing students has become a source of stress in itself, coupled with pandemic conditions. This study aims to identify the description of stress levels and coping mechanisms used by final year nursing students in writing thesis during the COVID-19 pandemic. This study used a descriptive research design with a cross- sectional approach. The sample used in this study was 123 regular undergraduate nursing students from two state universities in Jakarta who were selected by purposive sampling technique. The instrument used to measure stress levels is the Perceived Stress Scale - 10 developed by Cohen et al., (1983) and to determine the coping mechanism used the Ways of Coping Questionnaire developed by Lazarus & Folkman (1984) and then revised by Vitaliano, Russo, Carr, Maiuro, and Becker. The results showed that the majority of students experienced moderate stress (75.6 %), and 1.6% of students experienced severe stress. Then the majority of students used problem-focused coping mechanisms (70.7%) with a problem focused domain (mean 59.59 and sd ± 9.105, with a mean of mean score of 3.9537). These results need attention considering the impact of stress on students can reduce the achievement index, further can cause depression and suicide. However, when viewed from the level of stress, nursing students can manage their stress well, even though the majority experience moderate stress, but students can still focus on working on their thesis which is indicated by the many use of problem- focused mechanisms rather than focusing on emotions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian Muhammad Shadik
"Computer Vision Syndrome (CVS) menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling banyak dialami oleh pengguna komputer, termasuk mahasiswa. Akibat adanya pandemi Covid-19, banyak kegiatan yang tadi nya dilakukan secara offline/luring, berubah menjadi daring, termasuk dalam sektor pendidikan. Hal ini mengakibatkan durasi penggunaan alat elektronik dengan layar digital/VDT meningkat, khususnya di kalangan mahasiswa. Durasi penggunaan layar digital/VDT ini merupakan salah satu faktor risiko dari Computer Vision Syndrome. Selain dari durasi, diduga ada beberapa faktor risiko lain yang juga berhubungan dengan Computer Vision Syndrome. Sehingga tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kejadian Computer Vision Syndrome dan faktor risikonya, serta menganalisis hubungan antara kejadian Computer Vision Syndrome dan faktor risikonya pada mahasiswa (S1 Reguler dan pascasarjana S2) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia di masa pandemi Covid-19 tahun 2022. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2022 dengan menggunakan kuesioner CVS-Q dan beberapa pertanyaan singkat terkait faktor risiko yang disebar secara online. Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah cross-sectional dan melibatkan 250 responden yang berasal dari mahasiswa S1 reguler dan pascasarjana S2 FKM UI. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat 6 variabel yang mempunyai hubungan yang signifikan, yaitu usia (P value = 0,000), durasi penggunaan layar digital/VDT(P value = 0,006), pola istirahat (P value = 0,007), kelainan refraksi mata(P value = 0,014), penggunaan antiglare (P value = 0,011), dan screen brightness (P value = 0,030 ). Oleh karena itu, dibutuhkan pengendalian dan intervensi lebih lanjut agar masalah tersebut dapat diatasi.

Computer Vision Syndrome (CVS) is one of the most common health problems experienced by computer users, including students. Due to the Covid-19 pandemic, many activities that were previously carried out offline have turned into online, including the education sector. This condition increased the use duration of electronic devices with digital screens/VDT, especially among students, it is one of the risk factors for Computer Vision Syndrome. Apart from duration, several risk factors are also associated with Computer Vision Syndrome. The aims of this study are to see an overview of Computer Vision Syndrome incidence and analyze the relationship between Computer Vision Syndrome incidence and its risk factors in regular (S1) and postgraduate (S2) students, Faculty of Public Health, University of Indonesia (FKM UI) during the Covid-19 pandemic. This research was conducted in March-June 2022 using the CVS-Q questionnaire and several short questions related to risk factors distributed online. The study design used in this study was cross-sectional and involved 250 respondents from regular undergraduate and postgraduate students of FKM UI. The results of this study indicate that there are 6 variables that have a significant relationship, namely age (P value = 0.000), duration of use of digital screens/VDT (P value = 0.006), rest pattern (P value = 0.007), eye refraction abnormalities (P value = 0.014), use of antiglare (P value = 0.011), and Screen brightness (P value = 0.030 ). Therefore, further controls and interventions are needed so that these problems can be overcome."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Ishfahanie
"Penutupan institusi pendidikan sebagai salah satu langkah penerapan kebijakan pembataan sosial berskala besar, menyebabkan mahasiswa berisiko mengalami kesepian. Kesepian yang terjadi pada mahasiswa dapat berdampak pada kesehatan mental mahasiswa, salah satunya berisiko mengalami psychological distress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesepian selama pandemi Covid-19 dengan psychological distress pada mahasiswa. Penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif-korelasi dan teknik potong lintang melibatkan 591 mahasiswa, didapatkan melalui teknik virtual network sampling. Hasil analisis bivariat dengan uji kai kuadrat didapatkan ada hubungan antara kesepian selama pandemi Covid-19 dengan psychological distress (p=0,000). Penelitian ini membantu pelayanan, penelitian, dan pendidikan keperawatan terkait kesepian dan psychological distress. Peningkatan concern dan awareness perawat terhadap fenomena kesepian dan stresor lainnya yang dapat mengancam kesejahteraan psikologis mahasiswa direkomendasikan.

The closure of educational institutions as one of the steps in implementing large-scale social restriction puts college students at risk of experiencing loneliness. Loneliness can dangerously affects students’ mental health, one of negative mental health risk caused by loneliness is psychological distress. This study aims to determine the relationship of loneliness during Covid-19 pandemic and psychological distress in college students. Quantitative research with descriptive-correlation design and cross-sectional technique involving 591 students, obtained through virtual network sampling technique. The result of the bivariate analysis with the Chi-square test found a relationship between loneliness during Covid-19 pandemic and psychological distress (p=0,000). This research supports the development of nursing services, research, and education related to loneliness and psychological distress. It is recommended to increase nurses’ concern and awareness of the phenomenon of loneliness and other stressors that can affect students’ psychological well-being."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Rahmawati
"Pandemi Covid-19 (coronavirus diseases 2019) yang disebabkan oleh virus SARS-Cov-2 yang pertama kali muncul Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada akhir tahun 2019. Virus ini muncul di berbagai negara di dunia sehingga menciptakan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan ekonomi global. Tidak hanya itu, pandemi Covid-19 juga menimbulkan kekhawatiran dan berbagai gangguan kesehatan mental lainnya di masyarakat. Selain itu, tenaga kesehatan juga rentan terhadap gangguan kesehatan mental selama menangani pasien Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi gejala kecemasan dan depresi pada tenaga kesehatan laboratorium terpadu di Rumah Sakit Universitas Indonesia selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di Laboratorium Terpadu Rumah Sakit Universitas Indonesia pada bulan Juli 2021. Analisis yang digunakan yaitu, univariat, bivariat dan multivariabel dengan derajat kepercayaan 95%. Dari 42 tenaga kesehatan laboratorium terpadu RS UI didapatkan prevalensi gejala kecemasan sebesar 11,9% dan prevalensi gejala depresi sebesar 14,3%. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara gejala kecemasan ataupun depresi dengan variabel independen penelitian.

The Covid-19 pandemic (coronavirus diseases 2019) caused by the SARS-Cov-2 virus which first appeared in Wuhan City, Hubei Province, China at the end of 2019. This virus appeared in various countries in the world, causing a significant impact on society and the global economy. Covid-19 pandemic has also caused concern and various other mental health disorders in the community. Furthermore, healthcare workers are also vulnerable to mental health disorders while treating Covid-19 patients. The purpose of this study is to estimate the prevalence of anxiety and depression symptoms in healthcare workers in the integrated laboratory at the Universitas Indonesia Hospital during the Covid-19 pandemic. This study uses a cross sectional design conducted at the Integrated Laboratory of the Universitas Indonesia Hospital in July 2021. The analysis used is univariate, bivariate and multivariable with a 95% confidence interval. Of 42 integrated laboratory health workers at Universitas Indonesia Hospital, the prevalence of anxiety symptoms was 11.9% and the prevalence of depressive symptoms was 14.3%. The results of the bivariate analysis with the chi-square test there is no significant relationship between symptoms of anxiety or depression with the independent variables of the study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrani Rachmawati
"Pandemi Covid-19 menjadi situasi yang menantang bagi tenaga kesehatan karena menempatkan mereka sebagai populasi berisiko tinggi untuk terinfeksi dan mendapatkan permasalahan terkait kondisi kerja yang berpengaruh terhadap tingkat distres. Tujuan penelitian ini ingin menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat distres pada tenaga kesehatan di Kabupaten Pandeglang selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional yang dilakukan pada Oktober-Desember 2021 secara daring. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan di Kabupaten Pandeglang yang bekerja di Rumah Sakit, Puskesmas dan Klinik. Distres diukur menggunakan Pandemic-Related Perceived Stress Scale of COVID-19 (PSS-10-C). Data dianalisis menggunakan Chi-squere dan regresi logistik ganda. Tenaga kesehatan memiliki tingkat distres rendah (30,49%) dan sedang (69,51%). Analisis regresi logistik ganda menunjukan bahwa faktor dominan yang berhubungan dengan tingkat distres yaitu ketersediaan APD dan dukungan rekan kerja. Tenaga kesehatan di Kabupaten Pandelang mengalami tingkat distres rendah dan sedang selama pandemi Covid-19. Pasokan APD yang memadai dan pembagian tugas yang jelas antar rekan kerja dibutuhkan untuk mencegah meningkatnya tingkat distres pada tenaga kesehatan selama pandemi Covid-19.

The Covid-19 pandemic has become a challenging situation for health workers because it places them as a population at high risk for infection and getting problems related to working conditions that affect the level of distress. This study aims to analyze the factors associated with the level of distress among health workers in Pandeglang during the Covid-19 pandemic. This study uses a cross-sectional study design that was conducted in October-December 2021. The population in this study were all health workers in Pandeglang who worked in hospitals, public health centers, and clinics. The distress level is measured using the Pandemic-Related Perceived Stress Scale of COVID-19 (PSS-10-C). Data are analyzed using Chi-square and multiple logistic regression. Health workers have low (30.49%) and moderate (69.51%) levels of distress. Multiple logistic regression analysis showed that the dominant factors associated with the level of distress are the availability of PPE and the support of colleagues. Health workers in Pandelang experienced low and moderate levels of distress during the Covid-19 pandemic. An adequate supply of PPE and a clear division of tasks among co-workers are needed to prevent an increase in the level of distress for health workers during the Covid-19 pandemic."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baron Muhammad Reyhan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beban berlebih, konflik keluarga, dan konflik pekerjaan-pengasuhan sebagai stressor, serta tingkat dukungan sosial terhadap tingkat depresi ibu bekerja di DKI Jakarta. Ada sejumlah studi terdahulu yang memiliki fokus kajian yang serupa dengan penelitian ini. Studi terdahulu yang peneliti temukan tidak membahas mengenai beban berlebih, konflik keluarga, dan konflik pekerjaan-pengasuhan secara sosiologis, apalagi menggunakan kerangka proses stres yang dikemukakan oleh Pearlin. Studi terdahulu juga tidak membahas mengenai tingkat depresi dengan subjek penelitian berupa ibu bekerja dengan anak yang relatif belum bisa hidup mandiri, yakni anak berusia balita atau bersekolah di tingkat SD, SMP atau SMA. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengisi keterbatasan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penarikan sampel yaitu non-probability sampling, tepatnya purposive sampling. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner online. Peneliti juga melakukan pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam sebagai data tambahan. Berdasarkan hasil temuan data, dapat disimpulkan bahwa beban berlebih dan konflik pekerjaan-pengasuhan memiliki hubungan terhadap tingkat depresi pada ibu bekerja, sedangkan konflik keluarga dan dukungan sosial tidak memiliki hubungan terhadap tingkat depresi pada ibu bekerja.

This study aims to examine the influence of overload, family conflict, and job-caregiving conflict as stressors, as well as social support, on working mothers’ depression in DKI Jakarta. There are several past studies that have examined similar subjects. However, past studies did not apply Pearlin’s stress process model to explain the influence of overload, family conflict, and job-caregiving conflict, and social support on working mothers’ depression. Past studies also did not elaborate said factors on a specific criterion of working mothers, that is, working mothers with children in high school age or younger. Therefore, this study aims to fill that gap. This study used quantitative research methods, with purposive sampling as part of non-probability sampling method. To collect data, this study primarily utilized online survey, and as for supporting data, this study conducted online interviews with selected respondents. Based on the findings, it can be concluded that overload and job-caregiving conflict positively correlated to depression on working mothers, while family conflict and social support did not."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baron Muhammad Reyhan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beban berlebih, konflik keluarga, dan konflik pekerjaan-pengasuhan sebagai stressor, serta tingkat dukungan sosial terhadap tingkat depresi ibu bekerja di DKI Jakarta. Ada sejumlah studi terdahulu yang memiliki fokus kajian yang serupa dengan penelitian ini. Studi terdahulu yang peneliti temukan tidak membahas mengenai beban berlebih, konflik keluarga, dan konflik pekerjaan-pengasuhan secara sosiologis, apalagi menggunakan kerangka proses stres yang dikemukakan oleh Pearlin. Studi terdahulu juga tidak membahas mengenai tingkat depresi dengan subjek penelitian berupa ibu bekerja dengan anak yang relatif belum bisa hidup mandiri, yakni anak berusia balita atau bersekolah di tingkat SD, SMP atau SMA. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengisi keterbatasan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penarikan sampel yaitu non-probability sampling, tepatnya purposive sampling. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner online. Peneliti juga melakukan pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam sebagai data tambahan. Berdasarkan hasil temuan data, dapat disimpulkan bahwa beban berlebih dan konflik pekerjaan-pengasuhan memiliki hubungan terhadap tingkat depresi pada ibu bekerja, sedangkan konflik keluarga dan dukungan sosial tidak memiliki hubungan terhadap tingkat depresi pada ibu bekerja.

This study aims to examine the influence of overload, family conflict, and job-caregiving conflict as stressors, as well as social support, on working mothers’ depression in DKI Jakarta. There are several past studies that have examined similar subjects. However, past studies did not apply Pearlin’s stress process model to explain the influence of overload, family conflict, and job-caregiving conflict, and social support on working mothers’ depression. Past studies also did not elaborate said factors on a specific criterion of working mothers, that is, working mothers with children in high school age or younger. Therefore, this study aims to fill that gap. This study used quantitative research methods, with purposive sampling as part of non-probability sampling method. To collect data, this study primarily utilized online survey, and as for supporting data, this study conducted online interviews with selected respondents. Based on the findings, it can be concluded that overload and job-caregiving conflict positively correlated to depression on working mothers, while family conflict and social support did not.

 

Keywords: Depression; COVID-19 Pandemic; Stress Process; Working Mothers"

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>