Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185225 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Komang Noviantari
"Corona virus diseases (COVID)-19 dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada penyintasnya yang dikenal dengan istilahlong COVID. Masalah kesehatan yang sering dialami oleh penyintas COVID-19 adalah kelelahan, dispnea, dan gangguan tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kelelahan, dispnea, dan kualitas tidur dengan kualitas hidup pada penyintas COVID-19. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectiona, dengan jumlah sampel 104 penyintas COVID-19. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Chalder fatigue scale (CFQ-11), mMRC dyspnea scale, kuesioner kualitas tidur, dan WHOQoL-BREF. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara kelelahan (r: 0.689), dispnea (r: 0.398), dan kualitas tidur (r: 0.444) dengan kualitas hidup pada penyintas COVID-19 (p:0.000; 95%CI, α:0.05). Kelelahan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas hidup pada penyintas COVID-19 (koefisien regresi: -1,451). Implikasi: penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperkuat hasil temuan penelitian ini, sehingga pada akhirnya dapat dipertimbangkan untuk melakukan tindakan preventif, kuratif, atau rehabilitatif terhadap permasalahan yang dihadapi penyintas COVID-19.

Corona virus diseases (COVID)-19 cause long-term health problems for its survivors known as long COVID. Health problems that often experienced by COVID-19 survivors are fatigue, dyspnea, and sleep disturbances. This study aims to determine the correlation between fatigue, dyspnea, and sleep quality with quality of life among COVID-19 survivors. This method research used cross sectional approach and the sample size were 104 COVID-19 survivors. Data were collected using the Chalder fatigue scale (CFQ-11), mMRC dyspnea scale, sleep quality questionnaire, and WHOQoL-BREF. The result showed a significant correlation between fatigue (r: 0.689), dyspnea (r: 0.398), and sleep quality (r:0.444) with quality of life among COVID-19 survivors (p:0.000; 95%CI, α:0.05). Fatigue was the most influential factor on quality of life among COVID-19 survivors (regression coefficient: -1.451). Implication: further research is needed to strengthen the findings of this study, so that in the end, it can be considered to take preventive, curative, or rehabilitative actions against the problems faced by COVID-19 survivors. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Kamila Nuraini
"Petugas pemadam kebakaran (damkar) bekerja selama 24 jam untuk melayani masyarakat yang membutuhkan pertolongan untuk operasi kebakaran, operasi penyelamatan orang di darat/air/ketinggian, evakuasi hewan liar, edukasi pencegahan kebakaran di masyarakat, serta pengujian mutu dan investigasi kebakaran. Agregat pekerja berisiko terkena health hazards, damkar yang memiliki waktu kerja dan waktu istirahat yang tak menentu membuat pekerja rentan mengalami kualitas tidur buruk dan berakibat pada kejadian kelelahan. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas tidur dan kelelahan pada petugas Sudin Damkar Jakarta Timur. Variabel kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), sedangkan variabel kelelahan diukur menggunakan kuesioner Subjective Self Rating Test (SSRT). Penelitian menggunakan metode kuantitatif analitik dengan desain penelitian cross-sectional, terdapat 60 responden sebagai subjek penelitian dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil analisis univariat menggunakan uji proporsi distribusi frekuensi menunjukkan 61,7% responden memiliki kualitas tidur buruk serta 80% mengalami kelelahan tingkat ringan. Hasil analisis bivariat menggunakan Somers’d menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dan kelelahan pada petugas Sudin Damkar Jakarta Timur (p = 0,004) dengan kualitas tidur baik akan menurunkan tingkat kelelahan (dyx = +0,259). Hasil penelitian ini digunakan sebagai dasar bagi perawat komunitas pekerja dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk memberikan intervensi kesehatan bagi pekerja agar memiliki kualitas tidur baik sehingga dapat mengurangi kejadian kelelahan yang dapat memberikan efek negatif bagi pekerja.

Firefighters work for 24 hours a day to serve people who need help with fire operations, ground/water/high-altitude rescue operations, wild animals evacuations, fire prevention education, and quality testing and fire investigations. Workers are at risk of health hazards, firefighters who have irregular working and resting time make workers vulnerable to poor sleep quality and leads to increased fatigue. The result of this study aimed to identify the association between sleep quality and fatigue among East Jakarta Fire and Rescue sub-Department Officers. Sleep quality variables were measured using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire, while fatigue variables were measured using the Subjective Self Rating Test (SSRT) questionnaire. The research design used analytical quantitative methods with cross-sectional, there were 60 people as respondents who selected using purposive sampling technique. Univariate analysis using frequency distribution tests showed that 61.7% of respondents had poor sleep quality and 80% experienced mild fatigue. Bivariate analysis using somers'd showed that there is a significant relationship between sleep quality and fatigue among East Jakarta Fire Department Officers (p = 0.004), which good sleep quality decreasing fatigue (dyx = +0.259). The results of this study are used as a basis for community nurses to improve their knowledge and skills to provide health interventions for workers with sleep quality so that they can reduce the incidence of fatigue that can have negative effects on workers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Susanto
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara derajat sesak napas dan kualitas hidup terkait kesehatan pada lanjut usia pasca COVID-19. Penelitian ini merupakan studi potong lintang pada pasien lanjut usia pasca perawatan COVID-19 di RSUP Persahabatan. Pengambilan data dilakukan menggunakan aplikasi audio-video Whatsapp dan Zoom. Penilaian sesak napas dilakukan dengan skala sesak Borg (modified Borg dyspnea scale) dan skala sesak modified Medical Research Council (mMRC). Penilaian kualitas hidup terkait kesehatan dilakukan dengan instrumen EQ-5D-5L versi bahasa Indonesia. Pada penelitian ini didapatkan 44 subjek lanjut usia pasca COVID-19. Dari hasil penilaian skala sesak Borg didapatkan adanya sesak napas ringan pada 15,9% pasien dan sesak napas sedikit berat pada 6,8% subjek. Dari hasil penilaian skala sesak mMRC didapatkan nilai mMRC > 1 pada 20,4% subjek. Terdapat korelasi antara skala sesak Borg dengan EQ-5D-5L pada komponen kemampuan berjalan (r=0,42; p<0,01), perawatan diri (r=0,51; p<0,01), rasa cemas/depresi (r=0,52; p<0,01), dan EQ-VAS (p=-0,53; p<0,01). Terdapat korelasi antara skala sesak mMRC dengan EQ-5D-5L pada komponen kemampuan berjalan (r=0,65; p<0,01), perawatan diri (r=0,62; p<0,01), kegiatan yang biasa dilakukan (r=0,69; p<0,01), dan EQ VAS (r=-0,58; p<0,01). Kesimpulan penelitian ini adalah adanya hubungan korelasi positif sedang antara derajat sesak napas dengan komponen perawatan diri dan rasa cemas/depresi. Didapatkan adanya korelasi negatif sedang antara derajat sesak napas dengan nilai EQ VAS.

This study aims to determine the correlation between the severity of shortness of breath and health-related quality of life in the elderly after COVID-19. This is a cross-sectional study on elderly patients after COVID-19 inpatient treatment at Persahabatan Hospital, Jakarta. Data collection was carried out using the Whatsapp and Zoom audio-video application. Dyspnea severity was assessed using the modified Borg dyspnea scale and the modified Medical Research Council (mMRC) dyspnea scale. Health-related quality of life assessment was carried out with the Indonesian version of the EQ-5D-5L instrument. A total of 44 elderly subjects post COVID-19 were included in this study. From the results of the modified Borg dyspnea scale assessment, it was found that there was mild dyspnea in 15.9% of subjects and somewhat severe dyspnea in 6.8% of subjects. From the results of the mMRC dyspnea scale assessment, the mMRC value more than 1 is found in 20.4% of the subjects. There was a correlation between the modified Borg dyspnea scale and EQ-5D-5L on the components of mobility (r=0.42; p<0.01), self-care (r=0.51; p<0.01), anxiety/depression (r=0.52; p<0.01), and EQ-VAS (p=-0.53; p<0.01). There is a correlation between the mMRC shortness scale and EQ-5D-5L on the components of mobility (r=0.65; p<0.01), self-care (r=0.62; p<0.01), usual activities (r=0.69; p<0.01), and EQ VAS (r=-0.58; p<0.01). There is a moderate positive correlation between the severity of dyspnea with components of self-care and anxiety/depression. There was a moderate negative correlation between the degree of dyspnea and the EQ VAS value."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Dwi Kartika
"Kualitas tidur yang buruk merupakan salah satu masalah utama pasien kanker dan dampaknya akan mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan dari telaah literatur ini ialah untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas tidur dan kualitas hidup pada pasien kanker. Telaah review  dilakukan dengan menggunakan studi yang dicari di  7 database (Proquest, Ebscohost, SpringerLink, Sciencedirect, Wiley, Google Scholar, dan Pubmed). PRISMA checklist digunakan dalam penyeleksian literatur. Sintesis data disajikan dalam tabel dan narasi. Sebanyak 14 artikel yang terpilih memenuhi kriteria inklusi. Studi terpilih memiliki sampel mulai dari  35-515. Kualitas tidur memiliki hubungan yang negatif signifikan pada kualitas hidup di setiap domainnya dan memiliki hubungan positif dengan gejala . Hal ini menunjukkan, masalah tidur pada pasien kanker memiliki pengaruh negatif terhadap kualitas hidup. Masalah in perlu mendapatkan perhatian dengan tujuan meminimalkan pengaruh terhadap penurunan kualitas hidup.

Poor sleep quality is one of the main symptoms in cancer patients and it may cause reducing the quality of life. The aim of this literature review is to identify the correlation between sleep quality and quality of life in cancer patients. This literature review using the articles in journals by searched from 7 journal databases (Proquest, Ebscohost, SpringerLink, Sciencedirect, Wiley,
google scholar, and  Pubmed.  The PRISMA checklist used for assessing the eligibility of the studies. The result of the study showed in tabular and narrative. There are 14 that met the inclusion and used on this study. The samples are about 35 to 515 respondents. The result of this study shows that sleep quality has a negative significant correlation with quality of life in cancer patients. It signifies that sleep problem has negative influences to quality of life. It is needed to be more concern to assess sleep problem to minimize the impact of decreasing quality of life."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pentha Mayasari
"ABSTRAK
Hubungan kuantitas tidur, kualitas tidur, sleep hygiene, durasimengemudi, jarak tempuh dengan kelelahan pengemudi trukmuatan barang pada PT. X.Pembimbing : Doni Hikmat Ramdhan SKM., MKKK., Ph.DPengemudi profesional dengan karakteristik pekerjaan yang monoton denganjarak tempuh yang panjang dan durasi mengemudi yang lama bahkan melewati waktuistirahat yang seharusnya sehingga bertentangan dengan ritme sirkadian alami, sertaposisi duduk pengemudi yang terus menerus sepanjang perjalanan dapat menyebabkankelelahan pada pengemudi. Kondisi ini diperparah dengan kurangnya kuantitas tidur sertaburuknya kualitas tidur dan sleep hygiene pengemudi. Pengemudi pada PT. X bertugasmelakukan pendistribusian BBM menggunakan mobil tangki berkapasitas 16.000 Ldengan rata-rata jarak tempuh yang ditempuh lebih dari 300 km dan durasi perjalananlebih dari 8 jam. Berbagai kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya kelelahan padapengemudi PT. X. Penelitian analitik dengan desain cross-sectional ini bertujuan untukmenganalisis hubungan antara kuantitas tidur, kualitas tidur, sleep hygiene, durasimengemudi dan jarak tempuh dengan kelelahan pengemudi truk muatan barang pada PT.X. Penelitian yang dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Juni 2018 inimenggunakan beberapa alat pengumpulan data yaitu: kuesioner, tensimeter, oksimeterdan alat smartwatch fitbit. Analisis data menggunakan uji beda mean dan uji chi square.Dari uji beda mean diketahui bahwa terjadi kelelahan kerja pada pengemudi PT. X setelahselesai mengemudi. Dari uji chi square diperoleh bahwa terdapat hubungan antarakuantitas tidur, kualitas tidur, sleep hygiene dan jarak tempuh dengan kelelahanpengemudi muatan barang pada PT. X.Kata Kunci:Kuantitas tidur, kualitas tidur, sleep hygiene, durasi mengemudi, jarak tempuh, kelelahan.

ABSTRACT
Relationship between sleep quantity, sleep quality, sleephygiene, duration of driving and mileage with fatigue ontruckload drivers at PT. XCounsellor Doni Hikmat Ramdhan SKM., MKKK., Ph.DProfessional drivers with monotonous work characteristics with long mileage and long driving duration even past supposed rest periods so as to conflict with naturalcircadian rhythms, as well as continuous driver seats along the way may cause driverfatigue. This condition is exacerbated by the lack of quantity of sleep as well as poor sleepquality and sleep hygiene drivers. The driver at PT. X has the task of distributing fuelusing a tank with a capacity of 16,000 L with an average mileage taken over 300 km andthe duration of travel more than 8 hours. These various conditions can cause fatigue inthe driver of PT. X. Analytical research with cross sectional design is aimed to analyzethe relationship between the quantity of sleep, sleep quality, sleep hygiene, drivingduration and mileage with driver truckload fatigue at PT. X. Research conducted inFebruary to June 2018 uses several data collection tools, namely questionnaires,tensimeter, oximeter and smartwatch fitbit tool. Data analysis used mean difference testand chi square test. From the different test mean known that there is fatigue work on thedriver PT. X after driving. From chi square test obtained that there is relation betweenquantity of sleep, sleep quality, sleep hygiene and mileage with fatigue of driver of goodscargo at PT. X.Keywords Sleep quantity, sleep quality, sleep hygiene, duration of driving, distances mileage,fatigue"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Susanto
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara derajat sesak napas dan kualitas hidup terkait kesehatan pada lanjut usia pasca COVID-19. Penelitian ini merupakan studi potong lintang pada pasien lanjut usia pasca perawatan COVID-19 di RSUP Persahabatan. Pengambilan data dilakukan menggunakan aplikasi audio-video Whatsapp dan Zoom. Penilaian sesak napas dilakukan dengan skala sesak Borg (modified Borg dyspnea scale) dan skala sesak modified Medical Research Council (mMRC). Penilaian kualitas hidup terkait kesehatan dilakukan dengan instrumen EQ-5D-5L versi bahasa Indonesia. Pada penelitian ini didapatkan 44 subjek lanjut usia pasca COVID-19. Dari hasil penilaian skala sesak Borg didapatkan adanya sesak napas ringan pada 15,9% pasien dan sesak napas sedikit berat pada 6,8% subjek. Dari hasil penilaian skala sesak mMRC didapatkan nilai mMRC > 1 pada 20,4% subjek. Terdapat korelasi antara skala sesak Borg dengan EQ-5D-5L pada komponen kemampuan berjalan (r=0,42; p<0,01), perawatan diri (r=0,51; p<0,01), rasa cemas/depresi (r=0,52; p<0,01), dan EQ-VAS (p=-0,53; p<0,01). Terdapat korelasi antara skala sesak mMRC dengan EQ-5D-5L pada komponen kemampuan berjalan (r=0,65; p<0,01), perawatan diri (r=0,62; p<0,01), kegiatan yang biasa dilakukan (r=0,69; p<0,01), dan EQ VAS (r=-0,58; p<0,01). Kesimpulan penelitian ini adalah adanya hubungan korelasi positif sedang antara derajat sesak napas dengan komponen perawatan diri dan rasa cemas/depresi. Didapatkan adanya korelasi negatif sedang antara derajat sesak napas dengan nilai EQ VAS.

This study aims to determine the correlation between the severity of shortness of breath and health-related quality of life in the elderly after COVID-19. This is a cross-sectional study on elderly patients after COVID-19 inpatient treatment at Persahabatan Hospital, Jakarta. Data collection was carried out using the Whatsapp and Zoom audio-video application. Dyspnea severity was assessed using the modified Borg dyspnea scale and the modified Medical Research Council (mMRC) dyspnea scale. Health-related quality of life assessment was carried out with the Indonesian version of the EQ-5D-5L instrument. A total of 44 elderly subjects post COVID-19 were included in this study. From the results of the modified Borg dyspnea scale assessment, it was found that there was mild dyspnea in 15.9% of subjects and somewhat severe dyspnea in 6.8% of subjects. From the results of the mMRC dyspnea scale assessment, the mMRC value more than 1 is found in 20.4% of the subjects. There was a correlation between the modified Borg dyspnea scale and EQ-5D-5L on the components of mobility (r=0.42; p<0.01), self-care (r=0.51; p<0.01), anxiety/depression (r=0.52; p<0.01), and EQ-VAS (p=-0.53; p<0.01). There is a correlation between the mMRC shortness scale and EQ-5D-5L on the components of mobility (r=0.65; p<0.01), self-care (r=0.62; p<0.01), usual activities (r=0.69; p<0.01), and EQ VAS (r=-0.58; p<0.01). There is a moderate positive correlation between the severity of dyspnea with components of self-care and anxiety/depression. There was a moderate negative correlation between the degree of dyspnea and the EQ VAS value."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Butsainah Jihan
"Stres akademik merupakan respon psikologis pada mahasiswa terhadap tuntutan akademik. Stres ini dianggap sebagai ancaman pada hasil belajar dan pencapaian akademik di perguruan tinggi. Di era pandemi ini, stres akademik juga menjadi tantangan pada mahasiswa keperawatan yang telah mengalami penyakit covid 19. Telah dilaporkan bahwa penyintas covid 19 memiliki kualitas hidup yang buruk. Dengan demikian, pemahaman terkait hubungan antara stres akademik dengan kualitas hidup pada penyintas covid 19 penting untuk didalami. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres akademik dengan kualitas hidup pada mahasiswa keperawatan penyintas covid 19. Metode cross-sectional digunakan dalam penelitian ini dengan melibatkan 106 mahasiswa keperawatan penyintas covid 19. Academi Stress Scale dan WHOQoL-BREF merupakan instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur stres akademik dan kualitas hidup secara berurut. Uji korelasi pearson memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stres akademik dengan kualitas hidup (p<0,05) dengan korelasi negatif rendah (r= -0,228). Penelitian ini menunjukkan bahwa stres akademik dapat mempengaruhi kualitas hidup pada mahasiswa penyintas covid 19. Namun, penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk mengeksplorasi variabel lainnya yang juga memiliki kemungkinan mempengaruhi kualitas hidup.

Academic stress is a psychological response of students toward academic demands. This stress is deemed to be a threat to learning outcomes and academic performance in college. In this pandemic era, academic stress is also a challenge for nursing school college students who have survived from Covid-19 disease. It has been reported that survivors of Covid-19 experience poor quality of life (QoL). Thus, the understanding of the association between academic stress and QoL in student covid-19 survivors is essential to be explored. This study to examine the correlation between academic stress and QoL in nursing students Covid-19 survivors. A cross-sectional method was applied in this study, which involved 106 bachelor nursing student Covid-19 survivors. Academic Stress Scale and WHOQoL -BREF were instruments used to measure academic stress and QoL consecutively. Pearson correlation test showed there was a significant relationship between academic stress and QoL (p<0.05) with a negative low correlation (r=-0.228). This study shows that academic stress may affect the QoL in students of Covid-19 survivors. However, further study is necessary conducted to explore the other variables that probably influence QoL as well."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Azkia
"Ojek online adalah pekerjaan yang bergerak dalam jasa transportasi yang saat ini berkembang pesat di Indonersia. Ketidakterikatan waktu kerja bagi pengemudi menyebabkan kerentanan terhadap pengaturan kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang tidak tercukupi dapat meningkatkan kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan kelelahan kerja pada pengemudi ojek online. Kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index. Sedangkan, kelelahan kerja diukur menggunakan kuesioner Fatigue Scale Subjective Symptom Test. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang terhadap 105 pengemudi ojek online di Kota Depok yang dipilih menggunakan metode non-random sampling dengan teknik accidental sampling. Hasil analisis uji Pearsons Correlation didapatkan ada hubungan bermakna antara kualitas tidur dengan kelelahan kerja pada pengemudi ojek online (p=0,001). Semakin buruk kualitas tidur pengemudi, maka semakin tinggi kelelahan kerjanya (r=0,551). Hasil penelitian ini sebagai dasar bagi perawat kesehatan kerja untuk dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dalam pelaksanaan program promotif, terkait dengan perilaku kebiasaan tidur sehat sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas tidur pekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Profession as driver of online motorcycle is type of work that is engaged in transportation services and is currently growing rapidly in Indonesia. Regulation on the working time of driver which prevails to online motorcycle drivers is not binding, it making them vulnerable to poor quality sleep management. The insufficient need of sleeping can increase fatigue. This study aims to determine the relationship between sleep quality and work fatigue among online motorcycle drivers. Sleep quality was measured by using the Pittsburgh Sleep Quality Index questionnaire. Meanwhile, work fatigue was measured by using the Fatigue Scale Subjective Symptom Test questionnaire. The research design used was descriptive correlation with a cross-sectional approach to 105 online motorcycle drivers in Depok City who were selected using a non-random sampling method with accidental sampling technique. The results of the Pearsons Correlation analysis found that there is a significant relationship between sleep quality and work fatigue among online motorcycle drivers (p = 0.001). The worse the quality of the drivers sleep, the higher the fatigue of his work (r = 0.551). The results of this study as a basis for occupational health nurses in order to increase the knowledge and skills in implementing promotive programs, related to the behavior of healthy sleep habits in the effort to improve drivers sleep quality to prevent work accidents due to fatigue."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifatul Muizzati
"Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada peningkatan kejadian Long COVID, terutama pada rentang usia produktif. Penelitian ini dilakukan sebagai respon tingginya riwayat peningkatan jumlah kasus COVID-19 di wilayah Jabodetabek dan sebagai upaya untuk menggambarkan risiko gejala Long COVID. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kualitas hidup penyintas COVID-19 terutama pada penyintas yang memiliki risiko gejala Long COVID pada usia produktif di wilayah Jabodetabek. Metode penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Sampel terdiri dari individu yang pernah terinfeksi COVID-19 pada tahun 2021-2022, usia 15-64 tahun, dan berdomisili di wilayah Jabodetabek. Jumlah sampel terkumpul sebanyak 430 berdasarkan teknik cluster sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari karakteristik demografi dan klinis responden, serta instrument kualitas hidup Short Form Health Survey (SF-36) yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan pendekatan statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian didapatkan bahwa Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki kualitas hidup baik (76,3%). Diikuti kualitas hidup sedang (17%), dan lemah (6,7%). Responden dengan risiko gejala Long COVID memiliki proposi kualitas hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan responden tanpa risiko gejala Long COVID. Domain fungsi sosial adalah domain kualitas hidup baik terbanyak, sedangkan domain energi adalah domain dengan kategori baik terendah. Penemuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemahaman untuk pengembangan intervensi dalam meningkatkan kualitas hidup penyintas COVID-19 dan mengurangi dampak jangka panjang yang dialami.

The COVID-19 pandemic has had an impact on the increased occurrence of Long COVID, especially among the productive age group. This research was conducted in response to the high history of increasing COVID-19 cases in the Jabodetabek area and as an effort to describe the risk of Long COVID. This research was also conducted an overview of the quality of life of COVID-19 survivors, especially those at risk of Long COVID symptoms in the productive age group in the Jabodetabek area. The method that is used is cross-sectional. The sample consists of individuals who had been infected by COVID-19 in 2021-2022, aged 15-64 years, and living in Jabodetabek area. The total collected samples was 430 based on cluster sampling technique. Data was collected through a questionnaire which included respondents' demographic and clinical characteristics, as well as the Short Form Health Survey (SF-36) quality of life instrument which has been tested for validity and reliability. A quantitative descriptive statistical approach is used to analyze the data. The research findings showed that the majority of respondents had good quality of life (76.3%), followed by moderate quality of life (17%), and weak quality of life (6.7%). Respondents at risk of Long COVID symptoms had a lower proportion of quality of life compared to those without the risk of Long COVID symptoms. The social function domain had the highest proportion of good quality of life, while the energy domain had the lowest proportion of good quality of life. These findings are expected to provide insight and understanding for the development of interventions to improve the quality of life of COVID-19 survivors and reduce the long-term impacts they experience."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Yohana
"Pekerja sopir kendaraan umum merupakan agregat berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan, salah satunya terkait kualitas tidur yang buruk mengakibatkan kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dan tingkat kelelahan pada pekerja sopir kendaraan umum di Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik consecutive sampling terdapat 107 responden sebagai subjek penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Fatigue Severity Scale (FSS) secara luring. Hasil uji bivariat menggunakan uji Chi square didapatkan hasil p-value 0,002 (α<0,05). Kesimpulan terdapat hubungan antara kualitas tidur dan tingkat kelelahan pada pekerja sopir kendaraan umum.

Public transportation drivers are a high-risk group for various health issues, one of which is poor sleep quality leading to fatigue. This study aims to examine the relationship between sleep quality and fatigue levels among public transportation drivers in Bogor City. A cross-sectional study design was employed, with consecutive sampling used to select 107 respondents as research subjects. Data was collected through offline questionnaires using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and the Fatigue Severity Scale (FSS). Bivariate analysis using the Chi-square test yielded a p-value of 0.002 (α < 0.05). The study concludes that there is a significant relationship between sleep quality and fatigue levels among public transportation drivers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>