Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115930 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Frilisya
"(Skripsi ini membahas mengenai pengembangan kapital sosial dan manfaat kapital sosial pada Bank Sampah Malakasari di Bank Sampah Malakasari, Jakarta Timur). Sampah yang terus menumpuk dan dibuang begitu saja ke TPA terus bertambah dan menjadi masalah yang tidak ada penyelesaiannya. Pemerintah sudah banyak mengupayakan solusi agar masalah sampah di perkotaan tidak semakin bertambah. Melalui Peraturan Menteri yang menetapkan 3R, bank sampah dirasa dapat menjadi solusi untuk sampah. Bank sampah tentunya tidak bergerak sendiri, ia membutuhkan kerja sama dengan pihak lain. Kerja sama yang ada di bank sampah terbentuk karena adanya kapital sosial. Tanpa hal tersebut bank sampah tidak akan bertahan sampai saat ini. Penelitian ini menjelaskan bagaimana proses pengembangan kapital sosial serta manfaat kapital sosial yang menjadi sumber daya bernilai bagi suatu kelompok. Penelitian ini menggunakan beberapa konsep antara lain, kesejahteraan sosial dan isu lingkungan, pengelolaan sampah pada bank sampah, dan kapital sosial. Isu lingkungan berpengaruh terhadap kehidupan manusia menjadi penting dibahas dan dilihat dari masalah sampah. Hal ini berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan yang harus memperhatikan kebutuhan saat ini tanpa menghancurkan pemenuhan kebutuhan generasi selanjutanya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Adapun pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 5 bulan di tengah pandemi Covid-19. melalui wawancara dengan 7 informan. Wawancara ini dilakukan secara online. Informan dalam penelitian ini terdiri dari Pelopor, pengurus, nasabah, dan pembeli tetap bank sampah. Selain dari wawancara, pengambilan data ini menggunakan teknik observasi. Hal ini dilakukan pada saat pandemi Covid-19 mulai menurun dan pemerintah mulai melonggarkan pengetatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kapital sosial terjadi pada relasi awal bank sampah dengan nasabah dan pembeli juga proses mempertahan hubungan dengan nasabah dan pembeli yang dilihat dari komponen pembentuk kapital sosial. Komponen tersebut berupa, obligations, expectations, and trustworthiness of structures, information channels, dan norms and effective sanctions. Serta Kapital sosial tersebut memberikan manfaat banyak kepada bank sampah yang dilihat dari pengembangan hubungan sosial, pengaruh, kontrol, dan kekuasaan, dan juga solidaritas.

(This thesis discusses the development of social capital and the benefits of social capital at the Malakasari Waste Bank at the Malakasari Waste Bank, East Jakarta). Garbage that continues to pile up and is simply thrown into the landfill continues to grow and becomes a problem that has no solution. The government has tried many solutions so that the waste problem in urban areas does not increase. Through a Ministerial Regulation that stipulates 3R, waste banks are a solution for waste. Garbage bank certainly does not move alone, it requires cooperation with other parties. The cooperation that exists in the waste bank is formed because of the existence of social capital. Without it, the waste bank will not survive to this day. This study explains how the process of developing social capital and the benefits of social capital become a valuable resource for a group. This study uses several concepts, among others, social welfare and environmental issues, waste management in waste banks, and social capital. Environmental issues that affect human life are important to be discussed and viewed from the waste problem. This is related to sustainable development which must pay attention to the needs of the present without destroying the fulfillment of the needs of the next generation. This research is qualitative research with a descriptive design. The data collection in this study was carried out within a period of 5 months during the Covid-19 pandemic. through interviews with 7 informants. This interview was conducted online. Informants in this study consisted of Pioneers, administrators, customers, and regular buyers of waste banks. Apart from interviews, this data collection uses observation techniques. This was done at a time when the Covid-19 pandemic began to decline, and the government began to loosen restrictions. The results show that the development of social capital occurs in the initial relationship of the waste bank with customers and buyers as well as the process of maintaining relationships with customers and buyers as seen from the components that make up social capital. These components are obligations, expectations, and trustworthiness of structures, information channels, and norms and effective sanctions. And social capital provides many benefits to the waste bank, which can be seen from the development of social relations, influence, control, and power, as well as solidarity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcell F.A.M. Sinay
"Permasalahan sampah merupakan salah satu isu sosial yang dihadapi masyarakat. Dalam mengatasi masalah sampah, pemerintah mendorong peran serta masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah, salah satunya adalah melalui program bank sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pengembangan kapital sosial yang terjadi di Bank Sampah, dengan mengambil lokasi penelitian di Bank Sampah CIBER yang berada di Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Tujuan penelitian yang kedua adalah untuk menggambarkan manfaat dari kapital sosial dalam pengelolaan bank sampah CIBER. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan melakukan wawancara mendalam terhadap tujuh orang informan yang dipilih menggunakan metode nonprobability sampling, dengan teknik sampling bertujuan (purposive sampling). Analisa penelitian menggunakan konsep kapital sosial menurut Coleman, yaitu kapital sosial bergantung dari fungsi yang ada dalam struktur sosial yang memfasilitasi tindakan tertentu dari berbagai individu di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat upayaupaya pembentukan dan pengembangan kapital sosial yang dilakukan bank sampah CIBER kepada para stakeholdernya sehingga menghasilkan struktur pengelolaan sampah yang mampu berjalan secara mandiri dan berkelanjutan. Struktur pengelolaan sampah tercermin dari adanya hubungan sosial yang dibangun oleh bank sampah CIBER kepada para mitranya yaitu supplier eksternal yang merupakan penjual sampah dari luar kelurahan, supplier internal yang terdiri dari nasabah dan cabang bank sampah CIBER di salah satu RT, serta pembeli sampah. Proses pembentukan dan pengembangan kapital sosial yang terjadi di bank sampah CIBER memenuhi unsur-unsur hubungan sosial yang dapat membentuk sumber daya modal yang berguna bagi para individu, diantaranya kewajiban dan harapan, kepercayaan, hubungan otoritas, norma, serta peluang informasi. Sementara itu dengan adanya kapital sosial dalam pengelolaan bank sampah CIBER ini didapatkan manfaat yaitu dari sisi mendukung produktivitas, pendapatan, tabungan, dan juga informasi.

Waste problem is one of the social issues faced by the community. In overcoming the waste problem, the government encourages community participation in waste management, one of which is through the waste bank program. The objective of this research is to describe the process of social capital development that occurs in the waste bank, which location at the CIBER Waste Bank in Cilincing Village, Cilincing District, North Jakarta. The second objective is to describe the benefits of social capital in the management of the CIBER Waste Bank. This research uses a qualitative approach, by conducting in-depth interviews with seven informants who were selected using a non-probability sampling method, with purposive sampling technique. Analysis in this research uses the concept of social capital according to Coleman, which define social capital is depends on the functions that exist in the social structure that facilitate certain actions of individuals in it. The results of the research indicate that there are efforts to establish and develop social capital by the CIBER waste bank to its stakeholders, so as to produce a waste management structure that is able to run independently and sustainably. The structure of waste management is reflected in the social relationships built by the CIBER waste bank to its partners, namely external suppliers who are waste sellers from outside the village, internal suppliers consisting of waste bank members as well as CIBER branch in one neighborhood, and waste buyers. The process of social capital formation and development that occurs in the CIBER waste bank fulfills the elements of social relations that can form useful capital resources for individuals, which is obligations and expectations, trust, authority relations, norms, and information potential. Meanwhile, the existence of social capital in the management of the CIBER waste bank, benefits are described in terms of facilitate productivity, income, savings, and also information."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deva Fadilla Astary Putri
"Pengelolaan sampah masih menjadi permasalahan di Provinsi DKI Jakarta dikarenakan kesadaran dan perilaku masyarakat untuk memilah sampah masih rendah. Permasalahan tersebut dibarengi dengan meningkatnya populasi dan aktivitas sehari-hari warga Jakarta membuat Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Bantargebang yang menjadi satu-satunya TPST bagi DKI hampir tidak mampu lagi menampung sampah yang dihasilkan oleh warga Jakarta. Oleh karena itu persoalan sampah menjadi salah satu prioritas utama pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dalam upaya mengatasi persoalan sampah tersebut, pemerintah DKI Jakarta membuat program Bank Sampah yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah kinerja implementasi program Bank Sampah sudah optimal atau belum. Analisis ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan wawancara mendalam. Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja output dan kinerja outcome program Bank Sampah belum optimal dan belum berhasil mencapai tujuannya. Hal tersebut disebabkan oleh regulasi yang belum kuat dan terjadinya pandemi Covid-19 yang menghambat berjalannya program. Dengan demikian, diharapkan program ini kedepanya dapat dilaksanakan dengan kebijakan serta regulasi yang baik dengan menyesuaikan kondisi yang terjadi di masyarakat agar program ini dapat berjalan dengan konsisten.

Waste management is still a problem in DKI Jakarta Province due to the low public awareness and behavior to sort waste. This problem is accompanied by an increase population and daily activities of Jakarta resident, making the Bantargebang Final Disposal Site (TPST) which is the only final disposal site for Jakarta almost no longer able to accommodate the waste produced by Jakarta citizen. Therefore, the problem of waste has become one of the main priorities of the DKI Jakarta Provincial Government. In an effort to overcome the waste problem, the DKI Jakarta government created a Waste Bank program which aims to increase society participation in waste management. This study aims to analyze whether the performance of the implementation of the Waste Bank program is already optimal or not. Post-positivist approach is used in this research with qualitative research in data collection through in-depth interview and literature study. The results of the analysis show that the output performance and outcome performance of the Waste Bank program have not been optimal and have not succeeded in achieving their goals. This is caused by regulations that are not yet strong and the occurrence of the Covid-19 pandemic which hinders the running of program. Thus, it is hoped that this program can be implemented in the future with great policies and regulations by adjusting the conditions that occur in the society so that this program can run consistently."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Subangkit
"Tesis ini mendiskripsikan strategi keberlanjutan dan manfaat program pemberdayaan bank sampah Gusling (Guntur Sadar Lingkungan) yang dilakukan oleh CSR Allianz di Kelurahan Guntur, Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, studi literatur, dan dokumentasi. Data diolah dan dianalisa melalui teknik tiga tahap penyandian data: penyandian terbuka, aksial dan selektif. Argumen dirumuskan melalui analisa dengan menggunakan elemen pendekatan strategis oleh Smithies dan Webster (Banks, Butcher, Henderson, Robertson, 2004) sebagai kerangka berpikir utama. Dari hasil analisa, ditemukan bahwa CSR Allianz melakukan strategi pemberdayaan dalam mempersiapkan keberlanjutan program melalui kegiatan-kegiatan yang mendukung keterlibatan masyarakat. Strategi pemberdayaan yang dilakukan CSR Allianz melalui beberapa elemen pendekatan strategis dukungan keterlibatan masyarakat.Pada dukungan kerja komunitas menyiapkan anggaran dan alat operasional bank sampah.Dukungan infrastruktur komunitas memfasilitasi pertemuan antar anggota pengurus bank sampah. Dukungan infrastruktur profesional, mendukung upaya pengembangan sumber daya dengan memberikan pelatihan. Dukungan pengembangan organisasi, memfasilitasi terbentuknya sistem kepengurusan bank sampah secara formal dan menghubungkan jaringan kemitraan. Elemen-elemen pendekatan strategis tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Mereka merupakan hubungan yang saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Pada gilirannya. Penelitian ini juga menganalisasi beberapa manfaat dari berdirinya program bank sampah Gusling pada sisi ekonomi, lingkungan, dan sosial.

This thesis describes the sustainability strategy and benefits of the Gusling (Guntur Sadar Environment) waste bank empowerment program conducted by CSR Allianz in Guntur Village, South Jakarta. This study uses a qualitative approach. Data was collected through interview techniques, literature study, and documentation. The data is processed and analyzed through a three-stage data encoding technique: open, axial and selective encoding. The argument is formulated through analysis using elements of the strategic approach by Smithies and Webster (Banks, Butcher, Henderson, Robertson, 2004) as the main frame of mind. From the analysis, it was found that Allianz CSR implements an empowerment strategy in preparing program sustainability through activities that support community involvement. The empowerment strategy carried out by Allianz CSR through several elements of a strategic approach to support community involvement. In support of community work, prepare budgets and waste bank operational tools. Community infrastructure support facilitates meetings between waste bank management members. Professional infrastructure support, supporting resource development efforts by providing training. Organizational development support, facilitating the formation of a formal waste bank management system and linking partnership networks. The elements of the strategic approach are an inseparable unit. They are interrelated relationships and influence each other. In turn. This study also analyzes some of the benefits of the establishment of the Gusling waste bank program on the economic, environmental, and social sides."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinto Susilowati
"Permasalahan sampah bukan hanya karena tingginya timbulan sampah tetapi masalah dalam pengelolaannya. Pendekatan pengelolaan sampah berkelanjutan berbasis masyarakat dilakukan pada Bank Sampah Kepodang di Kota Bekasi. Pengelolaan bank sampah melibatkan banyak pihak yaitu masyarakat, pemerintah, swasta, dan organisasi nonpemerintah. Tujuan penelitian untuk merancang strategi pengelolaan bank sampah berkelanjutan, tahap Plan (P) dari siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA) ISO14001:2015. Metode yang digunakan adalah Matriks Leopold, dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan dan keterampilan nasabah bank sampah merupakan faktor penting dalam pengelolaan bank sampah berkelanjutan. Preferensi strategi yang dipilih untuk pengembangan bank sampah Kepodang yang berkelanjutan adalah 1) peningkatan nilai tambah pengolahan sampah melalui pengembangan “socio-ecopreneur”, 2) meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah (Dinas Lingkungan Hidup/kelurahan) dan swasta dalam rangka menampung dan membeli produk kerajinan, dan memberikan bantuan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, 3) menjadikan pemulung sebagai mitra dan nasabah untuk meningkatkan pengumpulan sampah. Pelaksanaan strategi memerlukan dukungan pemangku kepentingan dan penerapannya secara terus-menerus diharapkan dapat meningkatkan kepuasan, kepercayaan, partisipasi aktif pemangku kepentingan, kinerja bank sampah, dan berdampak positif bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi.

The waste problem is not only due to the high waste generation but mismanagement
as well. The community-based sustainable waste management approach carried out
at the Kepodang Waste Bank in Bekasi City. The management of a waste bank
involves many parties, namely the community, government, private sector, and
non-governmental organizations. The research objective is to design a sustainable
waste bank management strategy, Plan stage of Plan-Do-Check-Act cycle of
ISO14001:2015. The method used is the Leopold matrix and Analytical Hierarchy
Process (AHP). It was found that increasing the knowledge and skills of waste bank
customers as a primary factor in the management of a sustainable waste bank. The
preferences strategic for the development of a sustainable Kepodang waste bank are
1) increasing the added value of waste processing through the development of
"socio-ecopreneur", 2) increasing cooperation with local governments (the
Environmental Agency/ward) and the private sector to accommodate and purchase
handicraft products, and provide the necessary facilities and infrastructure, and 3)
make scavengers as partners and customers to improve waste collection.
Implementation of strategies requires continuous stakeholder support and
application continuously expected to improve satisfaction, stakeholder trust,
participation, and performance, and have positive impacts on environment, social,
and economic.
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aslansyah Burhanuddin
"Penelitian ini bertujuan untuk meninjau pengelolaan sampah berbasis bank
sampah. Penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dalam pengelolaan
data. Dari studi ini ditemukan bahwa dibanding sistem yang digunakan oleh
pemerintah kota Makassar, sistem pengelolaan sampah berbasis bank lebih efektif
dalam mengurangi volume sampah dengan mereduksi sampah langsung pada
sumbernya. Pola kerjasama yang melibatkan tiga pihak ini menghasilkan
kemitraan mutualistik dalam mencapai tujuan bersama yaitu mengatasi masalah
lingkungan seperti pengelolaan sampah.

This thesis was aimed at researching the waste management by using waste bank based system. In this research, the reseacher used descriptive qualitatvie approach. The study resulted that the waste bank based system is more effective in reducing the waste volume by reducing the waste directly from the source than the system used by government of Makassar city. The partnership scheme that involved the three communities emerged mutual advantages among those communities to reach the goals of overcoming the enviromental problem such as waste management in the society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizal Ahmad
"Skripsi ini membahas mengenai Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas Lokal (Studi Deskriptif Bank Sampah "Poklili", Depok). Agar dapat menjelaskan hal tersebut maka pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis deskriptif. Pada penelitian ini karakteristik informan yang ditetapkan adalah pengurus serta anggota Bank Sampah "Poklili".
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola partisipasi yang digambarkan berupa latar belakang partisipasi, bentuk partisipasi, tingkat partisipasi, faktor yang mendorong partisipasi anggota bank sampah dalam kegiatan pengelolaan sampah di Bank Sampah "Poklili".

This thesis discusses about Community Participation in Local Community-Based Waste Management (Descriptive Study "Poklili" Waste Bank, Depok). In order to explain more about it, this thesis uses qualitative approach with descriptive research design. Characteristics of the informants in this study were boards and members of "Poklili" Waste Bank.
The study result shows that community participation which appear are participation background, participation form, participation level, factors which encourage the community participation in waste management activity of "Poklili" Waste Bank.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Anjani Putri
"Kota Jakarta Pusat adalah wilayah administrasi terpadat di DKI Jakarta dengan volume timbulan sampah di Jakarta Pusat sebesar 310,26 ribu ton/ tahun. Untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA, Pemerintah Kota DKI Jakarta menginstruksikan pada setiap Rukun Warga (RW) untuk membentuk 1 (satu) bank sampah unit. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui pengelolaan sampah di bank sampah. Metode yang digunakan adalah observasi langsung, wawancara dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa Bank Sampah Unit Alamanda Rawasari memiliki total berat sampah rata-rata sebesar 663,93 kg dengan komposisi 97% adalah sampah anorganik dan 3% adalah minyak jelantah. Sedangkan untuk Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri memiliki total berat sampah rata-rata sebesar 815,67 kg dengan komposisi sampah 77% sampah organik, 23% sampah anorganik dan 0,06% minyak jelantah. Nasabah dan non nasabah di kedua bank sampah ini sudah memiliki pengetahuan mendasar mengenai pengelolaan sampah. Berdasarkan uji kelayakan usaha, diketahui bahwa kedua bank sampah itu dapat dikatakan layak karena memiliki nilai R/C >1.

The city of Central Jakarta is the most densely populated administrative area in DKI Jakarta with a waste generation volume in Central Jakarta of 310.26 thousand tons/year. To reduce the volume of waste entering the landfill, the DKI Jakarta City Government instructed each Rukun Warga (RW) to form 1 (one) waste bank unit. So currently the City of Central Jakarta already has 1 BSI and 191 waste bank unit. This research aims to understand waste management in waste banks. The methods used are direct observation, interviews and questionnaires. The research results show that the Alamanda Rawasari Unit Waste Bank has an average waste generation of 663.93 kg with a composition of 97% inorganic waste and 3% used cooking oil. Meanwhile, the Hijau Selaras Mandiri Unit Waste Bank has an average waste generation of 815.67 kg with a waste composition of 77% organic waste, 23% inorganic waste and 0.06% used cooking oil. Customers and non-customers at these two waste banks already have basic knowledge about waste management. Based on the results of the questionnaire, BSU customers feel that the existence of the waste bank helps their economy and for noncustomers the biggest reason they do not join as customers is because they do not have time to sort their waste. Based on the business feasibility test, it is known that the two waste banks can be said to be feasible because they have value. R/C >1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Gracella Rospita
"Pada tahun 2021, Kota Tangerang Selatan menimbulkan 800 ton sampah per harinya, dengan sumber terbesar dari rumah tangga, dimana 26,52% sampah Kota Tangerang Selatan merupakan sampah anorganik yang tersusun atas plastik, kaca, kertas, logam, dan lainnya. Penelitian ini bertujuan membandingkan kinerja 4 (empat) bank sampah pengelola sampah anorganik perumahan di Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur. Indikator yang dibandingkan ialah timbulan sampah dan pelayanan di bank sampah termasuk fasilitas (Input); kebersihan rumah nasabah (Output), peningkatan kesehatan dan kesejahteraan nasabah (Outcome), tabungan nasabah (Benefit), serta pemanfaatan tabungan nasabah dan asumsi pengurangan sampah oleh bank sampah (Impact). Instrumen yang digunakan berupa SNI 19-3964-1994 untuk data lapangan dan PermenLHK No. 14 tahun 2021 untuk kuesioner tertutup berbasis skala Guttman dengan target 90 responden (15 pengurus dan 75 nasabah). Setelah direkapitulasi dengan Pairwise Comparison Chart, hasil menunjukkan bank sampah yang kinerjanya paling unggul ialah BSA dan BSJ dengan skor setara, sebesar 7.

In 2021, South Tangerang City generated 800 tons of waste per day, with the largest source from households, where 26.52% of South Tangerang City's waste is inorganic waste composed of plastic, glass, paper, metal, and others. This study aims to compare the performance of 4 (four) waste banks which manage residential inorganic waste in Ciputat and East Ciputat Districts. The indicators compared consists of the waste generation and services at the waste bank including facilities (Input); the cleanliness of customers' homes (Output), the improvement of customer health and welfare (Outcome), the customer savings (Benefit), the utilization of customer savings and the assumption of waste reduction by waste banks (Impact). The instruments used are SNI 19-3964-1994 for field data and PermenLHK No. 14 of 2021 for a closed questionnaire based on the Guttman scale with a target of 90 respondents (15 administrators and 75 customers). After recapitulating with the Pairwise Comparison Chart, the result shows that the waste banks with the most superior performances are BSA and BSJ with an equivalent score of 7."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaneta Rahel Renata
"Pertambahan jumlah penduduk yang dinamis di DKI Jakarta menyebabkan terjadinya peningkatan pola konsumsi yang berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas sampah yang dihasilkan. Dilihat dari sumber penghasilnya, sektor rumah tangga merupakan penghasil sampah terbesar. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghitung timbulan dan komposisi sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga, mengevaluasi kondisi pengelolaan sampah eksisting, dan memberikan rekomendasi solusi pengelolaan sampah yang dapat diterapkan di kawasan Kelurahan Pulo Gebang, Jakarta Timur. Dilakukan metode penelitian kuantitatif dengan proses sampling dan penelitian deksriptif kualitatif dengan melakukan observasi, penyebaran kuesioner, dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan rata-rata timbulan sampah berdasarkan berat di Kelurahan Pulo Gebang sebesar 0,22 kg/orang/hari, berdasarkan volume sebesar 1,94 liter/orang/hari dan berat jenis sampah sebesar 110 kg/m3. Selain itu, didapatkan data komposisi sampah organik 46,7%, plastik 19%, kertas/karton 14,2%, lainnya 12%, kayu/ranting 2,2%, kaca 2,2%, logam 1,8%, kain 1,5%, dan karet/kulit 0,3%. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat beberapa hal yang dapat ditingkatkan dalam pengelolaan sampah, antara lain dalam aspek pemilahan dan pengolahan sampah. Sehingga, diperlukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pemilahan sampah dari sumber dan mengembangkan pembangunan fasilitas pengolahan sampah yang disertai teknologi pengolahan sampah, yaitu TPS 3R dengan model Integrated Sustainability Waste Management.

The dynamic increase in population in DKI Jakarta has led to a rise in consumption patterns, affecting the quality and quantity of generated waste. The household sector emerges as the largest waste producer. Hence, this research aims to calculate the generation and composition of household waste, evaluate the existing waste management conditions, and provide recommendations for waste management solutions applicable in the Pulo Gebang Subdistrict of East Jakarta. The research utilized quantitative methods with sampling processes, as well as qualitative descriptive research through observations, questionnaire distribution, and interviews. The findings indicate that the average waste generation, in terms of weight, in the Pulo Gebang Subdistrict is 0.22 kg/person/day, with a volume of 1.94 liters/person/day and a waste density of 110 kg/m3. Additionally, the composition data shows organic waste at 46.7%, plastic at 19%, paper/cardboard at 14.2%, others at 12%, wood/branches at 2.2%, glass at 2.2%, metal at 1.8%, fabric at 1.5%, and rubber/leather at 0.3%. The evaluation highlights areas for improvement in waste management, particularly in waste sorting and processing. Therefore, public awareness campaigns are needed to educate the community on waste separation at the source, along with the development of waste processing facilities incorporating waste treatment technologies, such as the 3R"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>