Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177235 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Napitupulu, Reynaldo Vernandes Matheus
"Program strategis Pemerintah Republik Indonesia dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020 – 2024 yang mempunyai target pembangunan delapan belas (18) bendungan multi guna (multipurpose dam). Bendungan Pasir Kopo merupakan termasuk target pembangunan RPJMN dan diharapkan memberikan manfaat suplai air irigasi, pengendalian risiko banjir dan kebutuhan air baku RKI area Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang di Provinsi Banten. Di sisi lain, pembangunan bendungan besar membutuhkan biaya yang besar. Keterbatasan anggaran untuk pendanaan atau funding gap pada APBN, memerlukan alternatif skema pembiayaan untuk Pembangunan Bendungan Pasir Kopo. Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) merupakan alternatif skema pembiayaan untuk pembangunan bendungan. Analisis manfaat ekonomi diperlukan untuk perhitungan biaya dan manfaat ekonomi proyek dan sebagai salah satu penilaian pada kemampuan investasi. Selain itu, indentifikasi dan tingkat risiko merupakan hal lain yang sangat penting dalam KPBU untuk dapat mengetahui lebih lanjut mengenai alokasi risiko serta mitigasinya. Proyek Bendungan Pasir Kopo dapat dilaksanakan karena layak secara ekonomi dan akan memberikan peningkatan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah serta memungkinkan untuk dilakukan dengan skema kerja sama melalui investasi. Terdapat 7 (tujuh) faktor risiko proyek yang mempunyai berpengaruh tinggi terhadap kerja sama dengan skenario alokasi yang berbeda. Dengan mempertimbangkan manfaat ekonomi, penilaian investasi dan tingkat risiko, skenario kerja sama pada KPBU Proyek Bendungan Pasir Kopo memerlukan pembentukan Badan Usaha Pelaksana yang akan memelakukan perjanjian KPBU dengan PJPK (Kementerian PUPR) dengan struktur DBFOMT (Design-Build-Finance-Operate-Maintenance-Transfer).

The strategic program of the Government of the Republic of Indonesia is stated in the National Medium-Term Development Plan (RPJMN) for 2020-2024 which has a target of constructing eighteen (18) multi-purpose dams. The Pasir Kopo Dam is included in the RPJMN development target and is expected to provide benefits for irrigation water supply, flood risk control and RKI raw water needs in the Lebak Regency, Serang Regency and Tangerang Regency in Banten Province. On the other hand, the construction of large dams requires large costs. Limited budget for funding or a funding gap in the APBN, requires an alternative financing scheme for the construction of the Pasir Kopo Dam. Government and Business Entity Cooperation (PPP) is an alternative financing scheme for dam construction. Economic benefit analysis is needed for the calculation of the project's economic costs and benefits and as an assessment of investment capability. In addition, the identification and level of risk is another very important thing in a PPP to be able to find out more about risk allocation and mitigation. The Pasir Kopo Dam project can be implemented because it is economically feasible and will provide increased economic benefits for the community and the government and allows it to be carried out with a cooperation scheme through investment. There are 7 (seven) project risk factors that have a high impact on cooperation with different allocation scenarios. Taking into account the economic benefits, investment assessment and risk level, the scenario of cooperation in the Pasir Kopo Dam Project PPP requires the formation of an Implementing Business Entity that will enter into a PPP agreement with the PJPK (Ministry of PUPR) with a DBFOMT (Design-Build-Finance-Operate-Maintenance- Transfer)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Bangkit Ariwibowo
"Proyek Pembangunan Bendungan Bener Paket 4 yang dilaksanakan oleh PT. Adhi Karya (Persero) TBK. merupakan bagian dari Proyek Strategi Nasional National. Praktik Keinsinyuran kali ini adalah mengevaluasi penyelenggaraan Earned Value Management. Batasan pada penelitian ini adalah 1. Data yang digunakan adalah data Proyek Pembangunan Bendungan Bener Paket 4. 2. Data cashflow berdasarkan laporan keuangan Proyek Pembangunan Bendungan Bener Paket 4. 3. Pengamatan dilakukan dari awal proyek hingga akhir proyek (berdasarkan data laporan bulanan dan time schedule. 4. Penelitian hanya dikhususkan pada masalah kinerja biaya dengan metode earned value concept. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dari awal proyek sampai dengan bulan November 2021 kinerja biaya proyek tidak baik faktor utama yang berpengaruh terhadap indeks kinerja biaya proyek adalah akibat biaya langsung maupun biaya tidak langsung yang dikeluarkan sedangkan realisasi progress belum berjalan baik di proyek. Hal ini yang menyebabkan nilai ACWP lebih besar dari BCWP sehingga kinerja biaya proyek di awal menjadi tidak baik karena nilai CPI < 1. Sedangkan mulai bulan Desember 2021 sampai dengan Oktober 2022 kinerja biaya proyek sudah baik ditunjukkan dengan nilai CPI >1.

Bener Dam Construction Project package 4 implemented by PT. Adhi Karya (Persero) TBK. is part of the National Strategy Project. This Engineering Practice is evaluating the implementation of Earned Value Management. The limitations of this study are 1. The data used are data from the Bener Dam Package 4 Construction Project. 2. Cash flow data is based on the financial reports of the Bener Dam Package 4 Construction Project. 3. Observations were made from the beginning of the project to the end of the project (based on monthly report data and time schedule 4. This research is only devoted to the issue of cost performance using the earned value concept method Based on the analysis and discussion that has been carried out, from the start of the project to November 2021 the project cost performance was not good. The main factor influencing the project cost performance index is due to cost direct and indirect costs incurred while the realization of progress has not gone well in the project. This is what causes the ACWP value to be greater than the BCWP so that the initial project cost performance is not good because the CPI value is < 1. Meanwhile from December 2021 to October 2022 the project's cost performance has shown good d with a CPI value > 1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asiyanto
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, [date of publication not identified]
LPPDF
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lock, Dennis
Jakarta: Erlangga, 1981
658.404 LOC pt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sumarno
"Begitu besarnya dana yang dibutuhkan untuk proyek, banyak sekali kriteria-kriteria pendanaan untuk membiayai proyek, salah satunyu dengan cara project financing, project financing merupakan suatu metode yang sangat sesuci untuk pembiayaan jangka panjang, dimana proyek baru tersebut padat modal dan dimana arus kasnya mudah diprediksi dan pembayaran kembali pinjaman tersebut berasal dari pendapatan proyek tersebut, sedangkan aset-aset dari proyek dijadikan untuk jaminan.
Project financing bisa mendapatkan modal dari funder, investor maupun pemerintah. Untuk langkah pertama pencetus ide proyek mengajak atau merangkul para investor untuk mendanai proyek tersebut, di dalam studi kasus ini karena proyek terlalu besar untuk dana maka pendanaan proyek tersebut belum bisa di tutupi oleh investor, oleh karena itu pemilik proyek mengambil keputusan untuk meminjam kepada para bank. Dalam penelitian ini akan membahas lebih lanjut tentang funder yang berasal dari bank, dimana pemilik proyek akan membuat analisa-analisa yang disyaratkan oleh peminjam khususnya pihak bank baik bank umum maupun bank syariah sebagai alternatif begitu pula rasio-rasio yang dibutuhkannya.
Dari analisa-analisa akan didapatkan apakah proyek ini bankable untuk didanai, jika bankable maka proyek ini merupakan proyek yang berpotensi besar dan sangat menguntungkan, selain itu karena bankable maka bisa saja bukan bank yang menjadi fundertetapi juga semua pihak, itu dilihat dari standar bank yang sangat kompleks.
Dari hasil analisa studi kasus ini didapatkan adanya perbedaan analisis finansial antara bank umum dengan bank syariah yaitu lebih baiknya hasil dari MR, NPV, dan Payback yang di dapat bank syariah dibanding bank umum, dan dari hasil tersebut didapat kesimpuln bahwa pendanaan melalui bank syariah merupakan pilihan yang paling tepat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Nevo Emerald Mahmud
"ABSTRAK
Pembangunan bendungan besar membutuhkan biaya investasi yang besar. Kebutuhan akan bendunganpun terus meningkat setiap waktunya. Hal ini mendorong tumbuhnya kebutuhan alternatif pembiayaan untuk pembangunan bendungan besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Apasaja potensi ekonomis bendungan yang dapat menarik kalangan investor serta kelayakan ekonomis yang harus dimiliki bendungan untuk dikatakan layak investasi serta skema Kerjasama Pemerintah-Badan Usaha KPBU seperti apa yang tepat untuk digunakan dalam pembangunan bendungan sehingga melalui studi kasus bendungan Karian dapat dilihat bagaimana bila diterapkan skema tersebut. Untuk mendapatkan potensi ekonomi bendungan yang dilakukan pembahasan dari data sekunder dan dipertajam dengan pendekatan resiko untuk mengetahui variabel yang dominan berpengaruh terhadap pembangunan bendungan dengan skema kerjasama. Dari hasil matrik probabilitas dan dampak dilakukan kajian rekayasa ekonomi untuk mendapat kelayakan dari bendungan Karian. Hasil penelitian menunjukan bahwa bendungan karian memiliki potensi ekonomi yang baik dengan potensi penghematan APBN hingga 80 . Sesuai dengan kajian literature skema KPBU yang paling sesuai dengan skema pembiayaan bendungan adalah kontrak konsesi.

ABSTRACT
Construction of large dams require large investment costs. The need for the dam continues to increase every time. This encourages the growth of alternative financing requirements for the construction of large dams. This study aims to analyze anything what economic potential of dams to attract investors as well as the economic feasibility must be owned dams to be feasible investment and schemes Partnerships Enterprises KPBU as what is appropriate for use in the construction of the dam so that through case studies dam Karian it can be seen how when applied to the scheme. To get the economic potential of the dam conducted discussion of secondary data and sharpened risk approach to determine which variables are the dominant influence on the construction of a dam with the cooperation scheme. From the results of the probability and impact matrix engineering study done to obtain economic feasibility of the dam Karian. The results showed that the dam Karian has good economic potential with potential savings of up to 80 of the state budget. In accordance with the study of literature KPBU scheme that best suits the financing scheme dam was the concession contract."
2016
T50253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adib Karoma Yude
"PT X adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi makanan dan minuman dengan aspek kesehatan. Sejak didirikan tahun 1979 hingga saat ini berusia 42 tahun, organisasi telah berkembang dan melakukan berbagai inovasi untuk bertahan dalam persaingan bisnis. Memasuki industri 4.0, PT X beradaptasi dengan perkembagan teknologi informasi. Perusahaan tengah dalam fase transformasi bisnis menjadi digital dengan melakukan pengembagan perangkat lunak yang bertujuan untuk mempermudah dan membuat proses bisnis menjadi lebih efektif dan efisien. Organisasi telah melakukan praktik manajemen proyek namun belum sepenuhnya diterapkan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari adanya 40% proyek yang dijalankan tidak dapat di-deliver dengan tepat waktu. Evaluasi perlu dilakukan untuk mengukur tingkat kematangan manajemen proyek yang sudah dijalankan sehingga organisasi dapat melakukan perbaikan. Dengan menggunakan Project Management Maturity Model (PMMM) diketahui bahwa tingkat kematangan manajemen proyek PT X berada pada tingkat pertama. Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan organisasi mengenai manajemen proyek masih belum cukup baik.
Penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi perbaikan yang dapat diterapkan organisasi yaitu mengadakan pelatihan khusus untuk setiap area manajemen proyek, membuat standar dokumentasi yang baik, mengadakan sesi pendalaman materi Project Management Body of Knowledge (PMBOK) dan mendorong project manager untuk berkomunikasi menggunakan istilah manajemen proyek yang tepat

.PT X is a food and beverage manufacturing company with a focus on health. Since its establishment in 1979, the organization has developed and implemented several innovations in order to remain competitive in the commercial sector. PT X has adapted to the advancement of information technology as it enters industry 4.0. The organization is in the process of digitalizing its business by building software to simplify and improve the effectiveness and efficiency of business operations. The organization has implemented project management practices, but they have not been properly applied. There are 40% of projects that cannot be delivered on schedule. Evaluation is required to determine the maturity level of project management that has been applied so that the organization could implement improvements. Using the Project Management Maturity Model (PMMM), it is determined that PT X's project management is at the first level of maturity. This indicates that the organization's understanding of project management is still insufficient. This research also includes recommendations for improvement that may be implemented by organization, such as providing particular training for each project management area, establishing appropriate documentation standards, organizing sessions to increase understanding of the Project Management Body of Knowledge (PMBOK) materials, and encouraging project managers to communicate using proper project management terms."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fauzy As Sidiqy
"Menurut laporan CHAOS yang dikeluarkan oleh Standish Group pada tahun 2015, hanya sekitar 29% proyek TI yang mengalami kesuksesan. Penerapan manajemen proyek merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proyek di perusahaan. PT. XYZ sebagai perusahaan terkemuka dibidang solusi TI masih mengalami kendala dalam menerapkan manajemen proyek di perusahaan. Kompetensi dari manajemen proyek dapat diwakilkan melalui tingkat kematangan manajemen proyek di perusahaan. Pengukuran terkait kematangan manajemen proyek di PT. XYZ masih belum pernah dilakukan. Untuk itu, dilakukan sebuah penelitian terkait tingkat kematangan manajemen proyek di PT. XYZ. Penelitian menggunakan metodologi kualitatif dan kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap tingkat kematangan manajemen proyek di perusahaan menggunakan model kematangan Kerzner (KPMMM). Setelah nilai tingkat pengukuran didapatkan, kemudian dilakukan wawancara dengan para pakar manajemen proyek untuk menyusun rekomendasi-rekomendasi peningkatan tingkat kematangan manajemen proyek perusahaan. Hasil dari penelitian adalah tingkat kematangan manajemen proyek PT. XYZ berada pada tingkat 1 dan kemudian disusun lima rekomendasi bersama pakar sebagai upaya peningkatan tingkat kematangan. Kelima rekomendasi tersebut yaitu penyusunan manajemen portofolio perusahaan, peningkatan jumlah dan kompetensi SDM, penyusunan prosedur pelaksanaan proyek, penggunaan tools dalam mengelola proyek, dan penyusunan manajemen perubahan.

According to the CHAOS report released by Standish Group in 2015, only 29% of IT projects can be categorized as success. The implementation of project management is one of the factors that influence the success of the project in the company. PT. XYZ, as a leading company in the field of IT solutions, still has problems in implementing project management inside the company. The competence of project management in the company can be represented by the maturity level of project management. Measurements related to project management maturity at PT. XYZ has never been done before. For this reason, a research was conducted regarding a measurement of the project management maturity at PT. XYZ. This research uses qualitative and quantitative methodologies. The quantitative method is used to measure the maturity level of project management in companies using the Kerzner maturity model (KPMMM). After getting the value of the measurement level, interviews with project management experts are then conducted to formulate recommendations for increasing the level of maturity of the company's project management. The results of this research are the maturity level of PT. XYZ is at level 1 and then five recommendations are prepared with experts as an effort to increase the level of maturity. The five recommendations are making the company portfolio management, increasing the number and competence of project managers, preparing the procedures for implementing projects, using tools in managing projects across the company, and preparing the change management."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Univeristas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Brown, Mark
Jakarta: Megapoin, 1996
658.404 BRO st
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>