Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133954 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rendy Andika
"Latar Belakang: Penderita penyakit ginjal kronik akan mengalami berbagai stressor dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menurunkan kualitas hidupnya. Kualitas hidup yang buruk berkorelasi dengan peningkatan mortalitas dan morbiditas. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi kuesioner KDQOL-SF ke dalam bahasa Indonesia dan mengevaluasi reliabilitas dan validitas kuesioner pada subjek sehat di Indonesia.
Metode: Kuesioner KDQOL-SF yang sudah diterjemahkan sebelumnya diberikan kepada 33 subjek sehat di RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo. Responden berusia di atas 18 tahun dan mampu berbahasa Indonesia secara lisan dan tulisan. Reliabilitas diukur dengan menggunakan koefisien korelasi intraclass Alpha Cronbach dan reliabilitas konsistensi internal. Validitas dievaluasi menggunakan uji korelasi Pearson.
Hasil: Dari 33 responden, mayoritas subjek berjenis kelamin laki-laki (81%) dengan rerata usia 47,4 13,7 tahun. Skor tertinggi pada aspek dukungan sosial dengan skor rata-rata 99,48 2,95, sedangkan skor terendah adalah aspek vitalitas dengan skor rata-rata 63,28 ± 11,61. Nilai Alpha Cronbach antara 0,580-0,999 dan koefisien korelasi Pearson antara 0,405 0,976 dengan P < 0,05.
Kesimpulan: Kuesioner KDQOL-SF yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia valid dan reliabel untuk digunakan dalam menilai kualitas pasien sebelum transplantasi ginjal di Indonesia.

Background: Patients with chronic kidney disease will endure various stressors in daily living which may decrease their quality of life. Poor quality of life correlates with increased mortality and morbidity. This research aims to adapt the KDQOL-SF questionnaire into Indonesian and to evaluate the reliability and validity of the questionnaire in healthy subjects in Indonesia.
Methods: Previously translated (into Indonesian) KDQOL-SF questionnaire was given to 33 healthy subjects at Dr. Cipto Mangunkusumo General Hospital. Respondents were over 18 years old and were able to speak Indonesian orally and in written form. Reliability was measured using Alpha Cronbach’s intraclass correlation coefficient and internal consistency reliability. Validity was evaluated using Pearson’s correlation test.
Results: Out of 33 respondents, majority of subjects were male (81%) with mean age 47.4 ± 13.7 years old. Highest score was in social support aspects with mean score 99.48 ± 2.95, while the lowest score was vitality aspect with mean score 63.28 ± 11.61. Alpha Cronbach’s score was between 0.580-0.999 and Pearson’s correlation coefficient between 0.405-0.976 with P <0.05.
Conclusions: KDQOL-SF questionnaire, which was translated into Indonesian, was valid and reliable to be used in evaluating patients’ quality of before kidney transplantation in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasya Layalia Lahino
"Latar Belakang: Penyakit ginjal kronik (PGK) pada lanjut usia dapat mempengaruhi fungsi sehari-hari dan kualitas hidupnya. Penurunan kualitas hidup dapat ditemukan sejak awal diagnosis PGK hingga stadium akhir, salah satunya berkaitan dengan gangguan depresi yang dialami. Meskipun demikian, dikatakan kualitas hidup seorang lanjut usia berkaitan dengan cadangan kognitif yang dapat membantu lanjut usia untuk berkompensasi terhadap penurunan fungsi secara patologis.
Metode: Penelitian ini merupakan sebuah studi potong lintang untuk mengetahui hubungan antara depresi dan cadangan kognitif terhadap kualitas hidup pada lanjut usia dengan penyakit ginjal kronik di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Penilaian depresi menggunakan geriatric depression scale (GDS), cadangan kognitif (Kuesioner Indeks Cadangan Kognitif/ KICK) dan kualitas hidup dengan WHOQOL-BREF. Analisis bivariat dengan uji korelasi dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara depresi dan cadangan kognitif terhadap kualitas hidup.
Hasil: Gambaran demografi pada studi ini adalah perempuan (60%), usia 60 – 74 tahun (73%), pendidikan tinggi, berobat PGK di atas 5 tahun (52.5%), stadium PGK 3A (43.75%), dengan komorbiditas hipertensi (22%). Kejadian depresi pada pasien lanjut usia dengan PGK 71.25% dengan mayoritas depresi ringan (36.25%) sedangkan cadangan kognitif memiliki skor tinggi yaitu di atas 131 (47.5%). Kualitas hidup didapatkan skor paling tinggi pada domain lingkungan (60) dan paling rendah domain fisik (49). Depresi berkolerasi kuat dengan penurunan kualitas hidup domain psikologis (r = -0.702, p<0.001) namun tidak didapatkan hubungan bermakna antara cadangan kognitif dengan kualitas hidup pada studi ini.
Simpulan: Gangguan depresi pada lanjut usia dengan PGK dapat menurunkan kualitas hidup domain fisik, psikologis, sosial dan lingkungan secara bermakna. Skrining kondisi psikologis sejak awal stadium PGK perlu dilakukan agar gangguan depresi dapat ditangani secara adekuat dan meningkatkan derajat kualitas hidup lanjut usia.

Background: Chronic kidney disease (CKD) in geriatric patients might impaired their daily functions and quality of life. From the early stage of the disease, neuropsychiatric disorder such as depression could arise, declining the quality of life (QoL), however, cognitive reserve is believed to compensate such pathology and improving their quality of life.
Method: This is a cross-sectional study conducted in outpatient geriatric clinic in Cipto Mangunkusumo Hospital to find correlation between depression and cognitive reserve with quality of life. Self-rated questionnaire was used to measure depression (GDS), cognitive reserve (KICK) and quality of life (WHOQOL-BREF). Bivariate correlation was used to explore the correlation between depression and cognitive reserve with quality of life.
Results: The samples were mostly women (60%), 60 – 74 years of age (73%), with high educational degree, have undergone treatment for CKD for more than 5 years (52.5%), stage 3A CKD (43.75%), mostly with hypertension (22%). There were 71% depression in this study and mostly mild depression (36.25%) dan good score on cognitive reserve index (47.5%). In this study, mean score of QoL domain was highest in environment (60) and lowest in physical (49). There was strong correlation between depression and poor psychological domain in quality of life (r = -0.702, p<0.001) but no statistically significant correlation between cognitive reserve and quality of life.
Conclusion: In geriatric patients with CKD, depression could impair every domain of their quality of life significantly. Screening and management for depression become important since the early stage of disease and help to improve their Quality of Life.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sofiana Nurchayati
"ABSTRAK
Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) memerlukan hemodialisis akibat mengalami gangguan fungsi endokrin, metabolic, cairan elektrolit serta asam basa. Tindakan hemodialisis tersebut dapat berdampak terhadap kualitas hidup responden. Berbagai faktor yang diduga berhubungan dengan kualitas hidup pada responden hemodialisis diantaranya faktor demografi, lama menjalani hemodialisis, kadar hemoglobin, tekanan darah, adekuasi hemodialisis dan akses vaskuler.
Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan menjelaskan faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pada responden yang menjalani hemodialisis.Desain penelitian cross sectional deskriptif korelasi dengan jumlah sampel 95 orang yang menjalani hemodialisis di RSI Fatimah Cilacap dan RSUD Banyumas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berkualitas hidup baik (52.6%) dengan rata-rata usia 44.82±11.57 tahun. Tidak ditemukan hubungan antara kualitas hidup dengan faktor demografi, kadar hemoglobin, akses vaskuler, dan adekuasi hemodialisis. Kualitas hidup memiliki hubungan dengan tekanan darah (hipertensi) dengan p value 0.02 ; OR: 4.5 , dan lama waktu menjalani hemodialisis (≥11 bulan) dengan p value 0.035; OR:2.6. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tekanan darah dan lama menjalani hemodialisis merupakan faktor independen yang berhubungan dengan kualitas hidup. Pada penelitian selanjutnya diharapkan meneliti tentang adekuasi nutrisi, kontrol Calcium & Phospat. Diperlukan konseling tentang nutrisi, farmakologi dan exercise untuk responden hemodialisis.

ABSTRACT
Patients with Chronic Kidney Disease (CKD) requiring hemodialysis due to malfunctioning endocrine, metabolic, electrolyte and acid-base fluids. Hemodialysis may have an impact on respondents quality of life. Various factors are thought to relate to quality of life in hemodialysis respondents include demographic factors, duration undergoing hemodialysis, hemoglobin, blood pressure, adequacy hemodialysis and vascular access.
The aim is to identify and explain factors related to quality of life in respondents who underwent hemodialisis.Desain cross sectional descriptive correlation study with a sample of 95 people who underwent hemodialysis in RSI Fatimah Cilacap and Banyumas Hospital. Results showed that respondents who live good quality (52.6%) with an average age of 44.82 years ± 11:57. No relationship was found between quality of life by demographic factors, levels of hemoglobin, vascular access and hemodialysis adequacy. Quality of life has a relationship with blood pressure (hypertension) with p value 0:02; OR: 4.5, and the length of time undergoing hemodialysis (≥11 months) with a p value of 0035; OR: 2.6. This study concluded that blood pressure and duration of hemodialysis undergo an independent factor associated with quality of life. In further studies are expected to examine the adequacy of nutrition, calcium and phosphate control. Required counseling about nutrition, pharmacology and exercise for the respondent hemodialysis.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Lukas Goentoro
"Latar belakang dan Tujuan: Perawakan pendek berhubungan erat dengan gangguan kualitas hidup seorang anak serta orang tua ataupun pengasuhnya. Quality of Life in Short Stature Youth (QoLISSY) merupakan alat bantu penilaian kualitas hidup pada anak dengan perawakan pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi instrumen QoLISSY ke dalam Bahasa Indonesia dan membuktikan validitas serta reliabilitas instrumen tersebut.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang yang merekrut subyek anak yang bersekolah di SMAN 68 dengan perawakan pendek. Penerjemahan instrumen dilakukan oleh dua pasang penerjemah bersertifikat. Validitas konkuren dinilai menggunakan uji korelasi Spearman dengan membandingkan masing-masing pertanyaan instrumen QoLISSY versi Bahasa Indonesia, sedangkan penilaian reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai Cronbach’s alpha.
Hasil: Sebanyak 448 subyek anak berhasil diukur tinggi badannya, 72 (16,1%) di antaranya berperawakan pendek. Dari 72 subyek berperawakan pendek, 33 subyek bersedia mengisi kuesioner QoLISSY. Hanya 2 subyek yang melakukan pengobatan hormon pertumbuhan, oleh karena itu uji validitas dan realibilitas dilakukan pada 36 dari 50 butir pernyataan. Uji validitas menunjukkan 6 dari 36 butir pernyataan memiliki korelasi lemah, namun korelasi antarpertanyaannya baik. Nilai Cronbach’s alpha instrument ini adalah 0,930, yang menunjukkan konsistensi internal yang sangat baik.
Kesimpulan: Instrumen QoLISSY versi Bahasa Indonesia memiliki validitas dan reliabilitas yang baik sebagai alat penilaian kualitas hidup anak dengan perawakan pendek.

Background and Objectives: Short stature is closely related to impaired quality of life for a child and their parents or caregivers. The Quality of Life in Short Stature Youth (QoLISSY) is an assessment tool for evaluating the quality of life in children with short stature. This study aims to adapt the QoLISSY instrument into Indonesian and to prove its validity and reliability.
Methods: This study used a cross-sectional design and recruited children with short stature from SMAN 68. The instrument translation was performed by two pairs of certified translators. Concurrent validity was assessed using the Spearman correlation test by comparing each question of the Indonesian version of the QoLISSY instrument, while reliability was assessed by looking at Cronbach’s alpha values.
Results: A total of 448 children were measured for height, 72 (16.1%) of whom were short. Out of the 72 short-statured children, 33 subjects were willing to complete the QoLISSY questionnaire. Only 2 subjects were undergoing growth hormone therapy, thus validity and reliability tests were performed on 36 out of 50 questionnaire items. Validity tests showed that 6 out of 36 items had weak correlations, but the inter-item correlations were good. The Cronbach’s alpha value of this instrument was 0.930, indicating excellent internal consistency.
Conclusion: The Indonesian version of the QoLISSY instrument has good validity and reliability as a tool for assessing the quality of life of children with short stature.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Megawati
"Transplantasi ginjal TG merupakan salah satu terapi pilihan utama pada pasien Gagal Ginjal Terminal GGT . TG dapat meningkatkan kualitas hidup pasien GGT. Kualitas hidup dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor fisik, psikologis dan mental.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien TG. Desain Penelitian menggunakan Cross Sectional Study, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 110 pasien TG dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Instrumen penelitan menggunakan kuesioner kualitas hidup WHOQoL ndash; BREF, yaitu kuesioner yang telah banyak digunakan dalam mengukur kualitas hidup di dunia dan secara validitas dan reabilitas merupakan kuesioner yang valid dan reliabel. Analisi data menggunakan: proporsi, chi- square dan regresi logistik ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien TG di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo adalah baik 71, 8 . Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien adalah: usia p = 0,002 , pendidikan p = 0,001 pekerjaan p = 0,010 , dukungan keluarga p = 0,024 , dan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat immunosupressant p = 0,009 , faktor yang dominan mempengaruhi kualitas hidup adalah: pendidikan OR= 11, 490 dan kepatuhan dalam mengkonsumsi obat immunosuppressant OR= 10, 530.
Kesimpulan: Kualitas hidup pasien TG dipengaruhi oleh, usia, pendidikan, pekerjaan, dukungan keluarga dan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat immunosupressant Rekomendasi: Penelitian lebih lanjut terkait dimensi kualitas hidup: dimensi fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan dan pemberian intervensi keperawatan berupa edukasi sebelum dan sesudah TG.

Kidney transplantation KT is one of the major therapies in terminal renal failure. KT can increase Quality of Life QoL of the patients with terminal renal failure. QoL can be affected by several factors, such as physical, psychological and mental factors.
The aim of this research is to identify the factors that affects QoL of KT patients. The research design used Cross Sectional Study, with purposive sampling. The samples of study is 110 KT patients. The research instrument uses WHOQoL ndash BREF, instrument WHOQoL ndash BREF has been widely used in measuring the QoL in the world and the validity and reliability is a valid and reliable questionnaire. Data analysis uses proportion, chi square and multiple logistic regression.
The results of this research showed that the QoL of KT patients at General Hospital Cipto Mangunkusumo is good 71, 8 . The Factors influencing of the QoL of the patients were age, p 0,002, education p 0,001 occupation p 0,010 , family p 0,024 , and patient adherence to taking immunosuppressant drugs p 0,009.
Conclusions The QoL of patients affected by age, education, occupation, family and patient adherence to taking immunosuppressant drugs. Recommendations Further research related to the dimensions of the Qol with are physical, psychological, social and environmental dimensions and Intervention of Nursing through prre and post opertif education of KT."
Depok: Fakultas Ilmu Kperawatan Universitas Indonesia, 2018
T51501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikbal Zendi Alim
"Tesis ini membahas uji validitas dan reliabilitas instrumen Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) versi Bahasa Indonesia untuk mengukur kualitas tidur. Kualitas tidur merupakan fenomena yang berhubungan dengan kesehatan fisik dan psikologis. Penelitian dilakukan pada populasi Penyakit Ginjal Kronis dan populasi sehat. Penelitian ini menghasilkan uji konsistensi internal Cronbach's Alpha = 0.79, validitas isi 0.89, validitas konstruksi menunjukkan korelasi komponen dengan skor global PSQI yang baik, known group validity bermakna (p <0.001), nilai sensitivitas adalah satu, spesifisitas 0.81, titik potong 5. Instrumen PSQI terbukti kesahihan dan keandalannya.

This thesis discusses the validity and reliability on the instrument Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) Indonesia version to measure sleep quality. Sleep quality is a phenomenon which is related to the physical and psychological health. This study use population of chronic kidney disease and healthy population. This study resulted Chronbach's alpha score 0.79, content validity score 0.89, and construct validity showed correlation between component and global PSQI score, and known group validity was significant (p<0.001), sensitivity is one and specificity is 0.81, with cut off 5. This instrument proved the validity and reliability.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T58635
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurentius A. Pramono
"Latar Belakang. Kualitas hidup merupakan keluaran klinis yang seringkali terlupakan pada pengkajian pasien penyakit Graves. Saat ini belum ada kuesioner kualitas hidup pasien gangguan tiroid yang tervalidasi dalam Bahasa Indonesia. Penelitian terkait kualitas hidup belum pernah dilakukan pada pasien penyakit Graves di Indonesia.
Metode. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang terbagi ke dalam dua tahap yaitu (1) validasi kuesioner ThyPRO dalam Bahasa Indonesia dan (2) pengambilan data kualitas hidup pasien penyakit Graves dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Studi ini dikerjakan pada bulan Maret sampai November 2022 di Poliklinik Endokrin Metabolik RSCM, Jakarta, Indonesia.
Hasil. 50 subjek pasien gangguan tiroid dan 150 subjek pasien penyakit Graves berpartisipasi masingmasing pada tahap pertama dan kedua penelitian ini. Tahap pertama studi ini menghasilkan kuesioner ThyPROid (Thyroid-Related Patient-Reported Outcome Indonesian version) atau “Kuesioner Kualitas Hidup Pasien Tiroid Berbahasa Indonesia” yang secara keseluruhan valid dan reliabel. Kualitas hidup pasien penyakit Graves yang diperoleh pada penelitian ini adalah baik (72,7%) dan kurang (27,3%). Faktor-faktor yang memengaruhi kualitas hidup kurang pada penelitian ini adalah Indeks Wayne dengan skor di atas 19 dan oftalmopati derajat sedang-berat dan aktif. Riwayat sudah diobati, baik dengan obat anti-tiroid, pembedahan maupun terapi iodium radioaktif merupakan faktor protektif bagi kualitas hidup kurang.
Kesimpulan. Menggunakan kuesioner ThyPROid yang sudah divalidasi dalam Bahasa Indonesia, sebagian besar pasien penyakit Graves memiliki kualitas hidup yang baik. Faktor yang memengaruhi kualitas hidup kurang adalah Indeks Wayne, oftalmopati derajat sedang-berat dan aktif. Riwayat sudah diobati, baik dengan obat anti-tiroid, pembedahan maupun terapi iodium radioaktif, merupakan faktor protektif kualitas hidup kurang. Kata kunci. Penyakit Graves, kualitas hidup, Indonesia, ThyPRO, Indeks Wayne, oftalmopati, pengobatan, obat anti-tiroid, pembedahan, terapi iodium radioaktif.

Introduction. Quality of life is a clinical outcomes which frequently forgotten in any assessment of patients with Graves’ disease. There is currently no questionnaire for quality of life assessment for patients with thyroid disease which are validated in Bahasa Indonesia. Study about quality of life has never been conducted in patients with Graves’ disease in Indonesia.
Methods. This cross-sectional study divided into two phases, that is: (1) ThyPRO questionnaire validation in Bahasa Indonesia, and (2) data collection on quality of life in patients with Graves’ disease and the factors affected it. This study was conducted on March to November 2022 in Endocrine & Metabolic Polyclinic Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, Indonesia.
Results. 50 subjects of patients with thyroid disease and 150 subjects of patients with Graves’ disease participated each in the first and the second phase of the study. First phase of the study resulted with ThyPROid questionnaire (Thyroid-Related Patient Reported Outcome Indonesian version) which overall is valid and reliable. Quality of life in patients with Graves’ disease that were obtained from this study was good (72,7%) and poor (27,3%). Factors that affected poor quality of life in this study was higher score of Wayne Index (total score > 19) and moderate-to-severe degree and active Graves’ ophthalmopathy. History of treatment, either with anti-thyroid medication, surgery, or radioactive iodine therapy, was protective factor for poor quality of life.
Conclusion. Using ThyPROid questionnaire which were validated in Bahasa Indonesia, most of the patients with Graves’ disease in this study has good quality of life. Factors which affected poor quality of life was high Wayne Index and moderate-to-severe degree and active Graves’ ophthalmopathy. History of treatment, either with anti-thyroid medication, surgery, or radioactive iodine therapy, was protective factor for poor quality of life.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Zulmiyusrini
"Latar Belakang. Fibrilasi atrium (FA) merupakan aritmia yang paling sering terjadi pada orang dewasa dan menyebabkan mortalitas dan morbiditas yang besar di dunia. Terdapat >60% pasien FA memiliki gangguan kualitas hidup yang signifikan. Kualitas hidup merupakan luaran baru yang penting dalam pelayanan kesehatan. Salah satu alat ukur kualitas hidup spesifik untuk pasien FA yang memiliki nilai psikometrik yang baik adalah The Atrial Fibrillation Effect on Quality-of-Life (AFEQT). Kuesioner ini sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan digunakan secara luas di negara lain. Karena kuesioner ini belum pernah diterjemahkan dan divalidasi ke dalam bahasa Indonesia, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji validasi kuesioner AFEQT ke dalam bahasa Indonesia.
Metode. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan pengambilan subjek penelitian yang memenuhi kriteria, bertempat di poliklinik Pelayanan Jantung Terpadu RSCM dari Desember 2021 hingga Maret 2022. Penelitian diawali dengan proses adaptasi budaya dan bahasa sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Guillemin dan Beaton. Sebanyak 30 subjek diikutsertakan pada proses adaptasi budaya dan bahasa dan 102 subjek diikutsertakan dalam proses validasi. Proses validasi meliputi uji validitas (validitas konstruk) dan uji reliabilitas (konsistensi internal dan test-retest).
Hasil. Penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan dalam kuesioner AFEQT bahasa Indonesia memiliki korelasi negatif yang kuat (r >0,6) terhadap domainnya masing-masing (r -0,639–-0,960) dan memiliki korelasi positif dengan seluruh domain SF-36 dengan rentang korelasi lemah hingga kuat (r 0,325–0,740). Pada uji reliabilitas didapatkan konsistensi internal yang baik (Cronbach’s ± untuk skor keseluruhan 0,947, masing-masing domain: Gejala 0,818, Aktivitas Sehari-hari 0,943, Kekhawatiran terhadap Terapi 0,894, dan Kepuasan terhadap Terapi 0,865) dan reliabilitas test-retest yang sedang hingga baik (0,521–0,828).
Kesimpulan. Kuesioner AFEQT bahasa Indonesia memiliki validitas dan reliabilitas yang baik untuk menilai kualitas hidup pasien fibrilasi atrium di Indonesia.

Background. Atrial fibrillation (AF) is the most common arrhythmia in adults and causes great mortality and morbidity worldwide. There are >60% of patients with AF have a significant health related quality of life (HRQoL) impairment. Quality of life is an important new outcome in health services. AFEQT is one of the specific HRQoL questionnaires for AF patients which have good psychometric properties. This questionnaire has been translated into various languages ​​and is widely used in other countries. Since this questionnaire has never been translated and validated into Indonesian, this study aims to test the validity and reliability of the Indonesian version of AFEQT questionnaire.
Method. This cross-sectional study was conducted in Poliklinik Pelayanan Jantung Terpadu RSCM from December 2021 to March 2022. The study began with the translation and adaptation process according to the guidelines by Guillemin and Beaton. A total of 30 subjects were included in pre-testing process and 102 subjects were included in the validation process. The validation process includes validity tests (construct validity) and reliability tests (internal consistency and test-retest).
Results. This study shows that all question items in the Indonesian AFEQT questionnaire have a strong negative correlation (r > 0.6) towards their respective domains (r -0.639–-0.960) and have a positive correlation with all SF-36 domains with a weak to strong correlation (r 0.325–0.740). In the reliability test, there was good internal consistency (Cronbach's for overall score: 0.947, Domains: Symptoms: 0.818, Daily Activities: 0.943, Treatment Concern: 0.894, and Treatment Satisfaction: 0.865) and moderate to good test-retest reliability. (0.521–0.828).
Conclusion. The Indonesian version of AFEQT questionnaire has good validity and reliability to assess the quality of life of atrial fibrillation patients in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melody Febriana Andardewi
"Latar Belakang: Pruritus menjadi salah satu gejala yang dialami oleh pasien dengan penyakit ginjal kronik (PGK). Pruritus yang berasosiasi dengan PGK mayoritas terjadi pada pasien yang menjalani hemodialisis (HD) dan dapat terjadi pada resipien transplantasi ginjal (RTG). Gejala pruritus yang tidak ditangani dengan baik dapat memberikan dampak terhadap kualitas hidup. Belum terdapat penelitian yang membandingkan proporsi derajat keparahan pruritus, kualitas hidup, dan korelasi berbagai faktor biokimia antara pasien HD dengan RTG di Indonesia. Tujuan: Membandingkan derajat keparahan pruritus, kualitas hidup, serta korelasi kadar hs-CRP, kalsium, fosfat, dan e-GFR antara pasien PGK yang menjalani HD dengan RTG. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang. Setiap SP dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan laboratorium. Skala gatal 5 dimensi (5-D) digunakan untuk evaluasi derajat keparahan pruritus dan Indeks Kualitas Hidup Dermatologi (IKHD) digunakan dalam menilai kualitas hidup. Analisis statistik yang sesuai dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian dengan nilai kemaknaan yang digunakan adalah p <0,05. Hasil: Dari 30 SP di masing-masing kelompok, proporsi pruritus derajat sedang-berat sebesar 76,7% pada kelompok HD sedangkan pada kelompok RTG sebanyak 83,3% mengalami pruritus derajat ringan (RR = 4,6; IK 95% = 2,02–10,5; p <0,001). Median skor IKHD pada kelompok HD adalah sebesar 5 (3–6) sedangkan pada kelompok RTG sebesar 3 (2–4) (p <0,001). Terdapat korelasi positif yang bermakna antara hs-CRP dengan skor skala gatal 5-D pada kelompok HD (r = 0,443; p <0,05). Terdapat korelasi negatif yang bermakna antara e-GFR dengan skor skala gatal 5-D pada RTG (r = -0,424; p <0,05). Tidak terdapat korelasi yang bermakna secara statistik antara kadar kalsium dan fosfat dengan skor skala gatal 5-D pada kedua kelompok. Kesimpulan: Pasien HD lebih banyak mengalami pruritus derajat sedang-berat dibandingkan pada RTG. Pruritus pada kelompok HD berdampak ringan hingga sedang terhadap kualitas hidup sedangkan pada kelompok RTG pruritus berpengaruh ringan terhadap kualitas hidup. Pada pasien HD, semakin tinggi kadar hs-CRP maka semakin meningkat skor skala gatal 5-D. Pada pasien RTG, semakin menurun nilai e-GFR maka semakin meningkat skor skala gatal 5-D.

Background: Pruritus is one of the symptoms experienced by patients with chronic kidney disease (CKD). Most patients with chronic kidney disease-associated pruritus (CKD-aP) occur in dialysis patients and could also happen in kidney transplant (KT) recipients. Inappropriate management of pruritus could impact the quality of life (QoL). No studies have compared the severity of pruritus, QoL, and the correlation of various biochemical factors between hemodialysis (HD) and KT recipients in Indonesia. Objective: To compare the severity of pruritus, QoL, and the correlation of hs-CRP, calcium, phosphate, and e-GFR levels between HD and KT recipients. Methods: This is a cross-sectional analytic observational study. Medical history, physical examination, and laboratory examination were conducted on each subject. The 5-dimensional (5-D) itch scale was used to evaluate the severity of pruritus. Dermatology Life Quality Index (DLQI) was used to assess the QoL. Appropriate statistical analysis was conducted to prove the research hypothesis with a significance value of p <0.05. Results: Out of 30 subjects in each group, the proportion of moderate to severe pruritus was 76.7% in the HD group. In the KT group, 83.3% experienced mild pruritus (RR = 4.6; CI 95% = 2.02– 10.5; p <0.001). The median DLQI score in the HD group was 5 (3–6), while in the KT group was 3 (2–4) (p <0.001). There was a significant positive correlation between hs-CRP and the 5-D itch scale in the HD group (r = 0.443; p <0.05). The KT group had a significant negative correlation between e-GFR and the 5-D itch scale (r = -0.424; p <0.05). Both groups had no statistically significant correlation between calcium and phosphate levels and the 5-D itch scale. Conclusion: Moderate-to-severe pruritus was more common in HD patients than in KT recipients. Pruritus in HD patients had a mild to moderate effect on QoL, whereas pruritus in KT recipients had a mild impact on QoL. A higher level of hs-CRP in HD patients results in a higher 5-D itch scale. In KT recipients, the lower the e-GFR value, the higher the 5-D itch scale."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dekta Filantropi Esa
"Latar Belakang. Penyakit radang usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD) memiliki gejala gangguan saluran pencernaan yang tidak dapat diprediksi, tidak menyenangkan, dan kerap kali menimbulkan rasa malu bagi penderitanya. Berbagai ketidaknyamanan tersebut dapat mempengaruhi penurunan kualitas hidup pasien IBD hingga meningkatkan morbiditas dan mortalitas di masa depan. Perlu instrumen yang sahih dan andal untuk menilai kualitas hidup pasien dengan IBD.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keandalan dan kesahihan Inflammatory Bowel Disease Questionnaires-9 (IBDQ-9) versi bahasa Indonesia untuk menilai kualitas hidup pasien dengan IBD.
Metode. Instrumen asli IBDQ-9 diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan diterjemahkan kembali ke bahasa Inggris lalu dikonfirmasi kepada pemilik instrumen. Kemudian dilakukan uji kesahihan isi dengan Content Validity Index (CVI). Studi potong lintang dengan populasi terjangkau pasien dewasa IBD di Poliklinik Gastroenterologi, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo Jakarta pada bulan November 2022 yang berusia 18-59 tahun, telah mengalami IBD minimal 2 minggu dan bersedia untuk menandatangani
informed consent sebagai responden penelitian. Perbandingan skor total IBDQ-9 dengan SF-36 versi Indonesia dinilai dengan uji korelasi Spearman lalu uji keandalan dengan menentukan alfa Cronbach dan Intraclass Correlation Coefficient (ICC).
Hasil. Sebanyak 124 pasien IBD dianalisis dengan uji Spearman menunjukkan korelasi yang tinggi dan signifikan antara IBDQ-9 dengan SF-36 (r=0,769 dan p<0,001). IBDQ-9 versi bahasa Indonesia memiliki nilai alfa Cronbach versi bahasa Indonesia sebesar 0,883 dan nilai ICC yang baik juga sebesar 0,883 (IK95% 0,849-0,912).
Kesimpulan. Instrumen IBDQ-9 versi Bahasa Indonesia sahih dan andal untuk menilai kualitas hidup pasien dengan IBD di Indonesia.

Latar Belakang. Penyakit radang usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD) memiliki gejala gangguan saluran pencernaan yang tidak dapat diprediksi, tidak menyenangkan, dan kerap kali menimbulkan rasa malu bagi penderitanya. Berbagai ketidaknyamanan tersebut dapat mempengaruhi penurunan kualitas hidup pasien IBD hingga meningkatkan morbiditas dan mortalitas di masa depan. Perlu instrumen yang sahih dan andal untuk menilai kualitas hidup pasien dengan IBD.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keandalan dan kesahihan Inflammatory Bowel Disease Questionnaires-9 (IBDQ-9) versi bahasa Indonesia untuk menilai kualitas hidup pasien dengan IBD.
Metode. Instrumen asli IBDQ-9 diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan diterjemahkan kembali ke bahasa Inggris lalu dikonfirmasi kepada pemilik instrumen. Kemudian dilakukan uji kesahihan isi dengan Content Validity Index (CVI). Studi potong lintang dengan populasi terjangkau pasien dewasa IBD di Poliklinik Gastroenterologi, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo Jakarta pada bulan November 2022 yang berusia 18-59 tahun, telah mengalami IBD minimal 2 minggu dan bersedia untuk menandatangani
informed consent sebagai responden penelitian. Perbandingan skor total IBDQ-9 dengan SF-36 versi Indonesia dinilai dengan uji korelasi Spearman lalu uji keandalan dengan menentukan alfa Cronbach dan Intraclass Correlation Coefficient (ICC).
Hasil. Sebanyak 124 pasien IBD dianalisis dengan uji Spearman menunjukkan korelasi yang tinggi dan signifikan antara IBDQ-9 dengan SF-36 (r=0,769 dan p<0,001). IBDQ-9 versi bahasa Indonesia memiliki nilai alfa Cronbach versi bahasa Indonesia sebesar 0,883 dan nilai ICC yang baik juga sebesar 0,883 (IK95% 0,849-0,912).
Kesimpulan. Instrumen IBDQ-9 versi Bahasa Indonesia sahih dan andal untuk menilai kualitas hidup pasien dengan IBD di Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>