Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192226 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatima Rahmanita
"Validasi adalah suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai yang menunjukan bahwa setiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai hasil yang dinginkan. Peraturan BPOM No.13 Tahun 2008, menyatakan bahwa validasi pengiriman harus dilakukan untuk membuktikan bahwa seluruh kondisi penyimpanan terpenuhi pada seluruh rantai distribusi. Validasi transportasi ini dilakukan dikarenakan terdapat permintaan cold chain product PT Takeda Indonesia ke RSUD Prof. Dr. R. D. Kandou, Manado. Tujuan dari penulisan ini adalah memahami prosedur validasi transportasi cold chain product. Validasi transportasi dilakukan selama bulan April hingga Mei 2021 di PT Takeda Indonesia. Pengiriman dilakukan sebanyak dua kali. Pengiriman pertama dilaksanakan pada tanggal 27 April 2021 hingga 4 Mei 2021, sedangkan pengiriman Kedua dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2021 hingga 22 Mei 2021. Pengiriman dilakukan menggunakan transportasi darat dan transporatasi udara. Pengawasan suhu dikakukan dengan menepatkan data logger di 5 titik berbeda. Validasi transportasi yang dilakukan memenuhi kriteria temperatur 2 – 8 oC, dimana suhu tertinggi pada saat mencapai RSUD Prof. dr. R. D. Kandou adalah 5.6 oC yang berada pada titik 1 dan titik 2.
Swamedikasi atau self medication merupakan salah satu upayan yang dilakukan masyarakat untuk menggunakan obat yang dibeli tanpa resep dokter untuk mengatasi keluhan atau penyakitnya Swamedikasi dilakukan pada kasus penyakit yang umum di masyarakat, salah satu penyakit yang paling umum adalah batuk. Batuk pada anak merupakan keluhan yang paling umum dijumpai di Apotek Roxy Pamulang. Oleh karena itu, dibuatlah brosur swamedikasi dengan tujuan untuk mengedukasi pengunjung Apotek Roxy pamulang mengenai penanganan batuk pada anak. Brosue berisi tentang gejala batuk jenis obat-obat batuk yang tersedia pada apotek.

Validation is an act of proof that shows any material, process, procedure, activity, system, equipment, or mechanism used in production will always achieve a desirable result. Peraturan BPOM No.13/2008 stated that transport validation needs to be done to ensure that all storage condition across multiple supply chain process meet the standard criteria. Transport validation is being carried out due to a demand of PT Takeda cold chain product from RSUD Prof. Dr. R. D. Kandou in Manado. The objective of this writing is to understand how transport validation of a cold chain product is executed. Transport validations were conducted on April-May 2021 in PT Takeda Indonesia. The first validation were executed from 27th of April 2021 until 4th of May 2021, while the second validation were conducted from 18th May 2021 to 22nd May 2021. The validation process is being done with land and air line transportation. To monitor the storage temperature, data logger was put on 5 different spot. The result of transport validation meets the criteria being set (2-8o C), and the highest recorded temperature is 5,6 oC in spot number 1 and 2.
Self-medication is an act by an individual to use an over-the-counter medication in order to treat their sickness. Self-medication is usually done on a common type of sickness such as coughing. Cough is one of the common complain among pediatrics patients in Apotek Roxy Pamulang. Therefore, to educate the mases about how to treat pediatric cough a brochure is being made. The brochure contains several information about pediatric cough and different type of drug that can be used to treat the condition.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Ghina Cahyandita
"Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009, pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Pelaksanaan pekerjaan kefarmasian mencakup pekerjaan kefarmasian dalam produksi sediaan farmasi dan pelayanan sediaan farmasi. Fasilitas produksi sediaan farmasi dapat berupa industri farmasi obat sementara fasilitas pelayanan kefarmasian dapat berupa apotek. Pelaksanaan pekerjaan kefarmasian pada industri farmasi dan apotek membutuhkan apoteker yang kompeten dalam bidangnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembekalan ilmu dan pengalaman kepada calon apoteker, dimana salah satunya adalah dengan mengikuti praktik kerja profesi. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di PT Takeda Indonesia dan di Apotek Roxy Jakasampurna. Setelah mengikuti praktik kerja profesi, diharapkan calon apoteker memiliki bekal untuk menjadi apoteker yang menjalankan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab.

Based on Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Number 51 of 2009, pharmaceutical work is the manufacture including quality control of pharmaceutical preparations, security, procurement, storage and distribution of drugs, drug management, pharmaceutical care based on doctor’s prescriptions, drug information service, as well as development of medicine, medicinal ingredients, and traditional medicine. The implementation of pharmaceutical work includes pharmaceutical work in the production of pharmaceutical preparations and pharmaceutical care. Production facilities for pharmaceutical preparations can be in the form of pharmaceutical industry while pharmaceutical care facilities can be in the form of pharmacies. The implementation of pharmaceutical work in the pharmaceutical industry and pharmacies requires pharmacists who are competent in their fields. Therefore, it is necessary to provide knowledge and experience to pharmacist candidate, one of which is by joining a professional work practice. The Pharmacist Professional Work Practice was held at PT Takeda Indonesia and Apotek Roxy Jakasampurna. After participating in professional work practice, hopefully the pharmacist candidate will have the provisions to become pharmacists who carry out their duties properly and responsibly."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Indriati
"Profesi apoteker dalam menjalanankan pekerjaan kefarmasian harus sesuai dengan standar kompetensi dan praktek kefarmasian. Praktek kerja profesi apoteker dilakukan agar calon apoteker dapat memahami peran dan tanggung apoteker dalam melakukan praktik kefarmasian. Praktek kerja di apotek dan industri farmasi dapat menjadi gambaran calon apoteker dalam melakukan praktik kefarmasian di lingkup pelayanan kefarmasian maupun industri. Pelaksanaan praktek kerja profesi apoteker dilakukan pada bulan Februari 2021 di Apotek Atrika dan pada bulan April - Mei 2021 di PT. Harsen Laboratories. Kegiatan praktek profesi apoteker diharapkan sebagai wadah untuk meningkatkan ilmu dan mengembangkan keterampilan calon apoteker yang nantinya dapat diaplikasikan saat melakukan praktik profesi apoteker.

The pharmacist profession in carrying out pharmaceutical work must be in accordance with competency standards and pharmaceutical practice. Pharmacist professional practice is carried out so that prospective pharmacists can understand the role and responsibilities of pharmacists in practicing pharmacy. Work practices in pharmacies and the pharmaceutical industry can be a picture of prospective pharmacists in carrying out pharmaceutical practices in the scope of pharmaceutical and industrial services. The practice of pharmacist profession is carried out in February 2021 at Apotek Atrika and in April - May 2021 at PT. Harsen Laboratories. Pharmacists' professional practice activities are expected to be a forum to improve knowledge and develop the skills of prospective pharmacists which can later be applied when practicing the pharmacist profession."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Moch Irval Vanca Buana
"Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi, dan telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia. Salah satu syarat untuk lulus pendidikan profesi apoteker, harus mengikuti Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di fasilitas pelayanan kesehatan maupun di fasilitas kefarmasian lainnya. Kegiatan PKPA ini menjadi salah satu wadah bagi mahasiswa profesi apoteker untuk mendapatkan ilmu secara langsung dan pengalaman di tempat kerja. Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilaksanakan pada bulan September-Desember 2021. Pelaksanaan Praktik kerja profesi apoteker di Apotek Roxy Pamulang untuk melihat gambaran peran apoteker di apotek. Pelaksanaan praktik kerja profesi apoteker di PT. Hexpharm Jaya Laboratories untuk mempelajari peran apoteker di industri farmasi. Selain itu, calon apoteker juga diberikan kesempatan untuk menganalisis masalah beserta solusi yang diberikan di masing-masing tempat praktik kerja yang dimuat dalam laporan praktik kerja profesi apoteker.

A pharmacist is a pharmacy graduate who has passed professional education, and has taken an oath based on the applicable laws and regulations and has the right to do pharmaceutical work in Indonesia. One of the requirements to pass the pharmacist's professional education, must follow the Pharmacist Professional Practice in health care facilities or in other pharmaceutical facilities. One example of pharmaceutical facilities, namely industry and pharmacies. This PKPA activity is a forum for students of the pharmacist profession to gain direct knowledge and experience in the workplace. The Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) will be held in September-December 2021. Implementation of the pharmacist's professional practice at the Roxy Pamulang Pharmacy to see an overview of the role of pharmacists in pharmacies. Implementation of the pharmacist's professional practice at PT. Hexpharm Jaya Laboratories to study the role of pharmacists in the pharmaceutical industry. In addition, prospective pharmacists are also given the opportunity to analyze the problems and solutions provided in each work practice which is contained in the pharmacist's professional practice report."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Alhaura
"Salah satu peran seorang apoteker adalah sebagai life-long learner, sehingga penting bagi seorang apoteker untuk terus meningkatkan pemahaman dan kompetensinya di dunia farmasi. Bagi seorang calon apoteker, satu cara untuk meningkatkan hal tersebut adalah dengan melakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Bidang yang dipraktikkan oleh calon apoteker Universitas Indonesia pada saat PKPA di antaranya adalah apotek serta industri (Pabrik dan/atau Distributor) atau klinis (RS atau Puskesmas). Pada Laporan PKPA ini dapat dipelajari dan juga diterapkan terkait konsep Good Manufacturing Practice (GMP), terutama mengenai validasi pembersihan sebagai tugas khusus PKPA di Industri (PT Takeda Indonesia), yang dilaksanakan selama 3 bulan, dari Januari – Maret 2021. Selain itu juga, dapat dipelajari dan juga diterapkan terkait pelayanan farmasi seperti pengkajian resep, menyiapkan obat, pelayanan informasi obat (PIO), konseling dan bahkan cara membuat rancangan kerjasama untuk pengobatan rujuk balik (PRB) sebagai tugas khusus PKPA di Apotek (Apotek Atrika), yang dilaksanakan selama 1 bulan, dari Maret – April 2021. PKPA ini dilakukan dengan harapan calon apoteker mampu mengemban tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya di bidang apapun yang akan ditempuh olehnya nanti, baik itu merupakan bidung apotek, bidang industri ataupun bidang klinis.

One of a pharmacist’s roles is being a life-long learner, so it is important to continuously upgrade their knowledge and competency within the field. For an upcoming pharmacist, one of the ways to upgrade them is by doing Pharmacist Field Practice (PKPA). The sector that will be practiced by the upcoming pharmacist of Universitas Indonesia during PKPA are either from practice in pharmacy, industrial (Manufacturer and/or Distributor) or clinical (Hospital or Puskesmas). In this report, we can learn and implement concepts of Good Manufacturing Practice (GMP), especially regarding cleaning validation as the specific task in the industrial PKPA (PT Takeda Indonesia), implemented for 3 months, from January – March 2021. Aside from that, we can also learn and implement concepts of pharmaceutical services such as recipe screening, drug preparation, drug information service (PIO), counselling, and how to plan a referral treatment as the specific task for the PKPA in pharmacy (Apotek Atrika) implemented for 1 month, from March – April 2021. The field practice is conducted in hopes that upcoming pharmacists will be able to uphold their responsibilities and tasks in any sector, be it pharmacy, industrial or even clinical."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Caroline Safracia
"Apoteker mempunyai tanggung jawab yang penting di Industri Farmasi dan Apotek, yaitu pada proses pembuatan obat hingga pemberian obat kepada pasien. Apoteker harus menjaga mutu, keamanan, dan efektivitas obat agar pasien dapat memperoleh produk yang berkualitas. Oleh karena itu, Apoteker perlu memenuhi Standar Kompetensi Apoteker agar dapat menjalankan pekerjaan kefarmasian dengan rasional dan bertanggung jawab. Calon apoteker harus menjalankan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) sebelum dapat menjalankan pekerjaan kefarmasian. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di PT Takeda Indonesia dan Apotek Roxy Jakasampurna pada periode Januari hingga April tahun 2021. Kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini diharapkan agar seorang calon Apoteker dapat memperoleh pengetahuan baru mengenai pengadaan bahan baku hingga pengiriman produk jadi (obat) kepada distributor di PT Takeda Indonesia dan pengadaan obat hingga pemberian obat kepada pasien secara langsung di Apotek Roxy Jakasampurna, serta memahami seluruh tugas pokok dan fungsi Apoteker di industri dan apotek.

Pharmacists have important responsibilities in the Pharmacy and Pharmacy Industry, namely in the process of making drugs to administering drugs to patients. Pharmacists must maintain the quality, safety, and effectiveness of drugs so that patients can get a quality product. Therefore, Pharmacists need to meet the Competency Standards for Pharmacists to carry out pharmaceutical work rationally and responsibly. Prospective pharmacists must carry out the Pharmacist Professional Work Practice (PKPA) before they can carry out pharmacy work. The Pharmacist Professional Work Practice is carried out at PT Takeda Indonesia and the Roxy Jakasampurna Pharmacy in the period January to April 2021. This Pharmacist Professional Work Practice activity is expected so that a prospective pharmacist can gain new knowledge regarding the procurement of raw materials to delivery of finished products (drugs) to distributors in PT Takeda Indonesia and drug procurement to giving drugs to patients directly at the Roxy Jakasampurna Pharmacy, as well as understanding all the main duties and functions of pharmacists in industry and pharmacies."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Permana Apriansah
"Medication error merupakan kejadian yang merugikan pasien akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan, yang sebetulnya dapat dicegah. Pengkajian resep merupakan hal yang penting dalam mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat (medication error). Pengkajian resep wajib dilakukan oleh apoteker pada alur pelayanan resep yang meliputi kajian administratif, kajian kesesuaian farmasetik, dan kajian pertimbangan klinis. Data yang terdapat pada tugas khusus ini diambil berdasarkan resep pada periode November 2021 di Apotek Roxy Pitara. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengklasifikasikan resep yang diterima oleh Apotek Roxy Pitara berdasarkan tanggal diterimanya resep masuk dan kemudian diambil secara acak sebanyak tiga resep. Selanjutnya dilakukan pengkajian terhadap tiga resep yang telah diambil secara acak, meliputi kajian administratif, kajian kesesuaian farmasetik, dan kajian pertimbangan klinis.
Hasil pengkajian resep menunjukkan bahwa tidak terdapat resep yang memenuhi seluruh aspek administratif. Seluruh resep tidak mencantumkan berat badan pasien dan paraf dokter. Dari hasil kajian kesesuaian farmasetik, terdapat dua resep (resep 2 dan resep 3) yang memenuhi seluruh aspek kesesuaian farmasetik. Satu resep lainnya (resep 1) tidak memenuhi aspek kesesuaian farmasetik karena tidak mencantumkan kekuatan sediaan. Dari hasil kajian pertimbangan klinis, tidak terdapat resep yang memenuhi seluruh aspek pertimbangan klinis. Dua resep (resep 1 dan resep 3) tidak memenuhi aspek pertimbangan klinis karena tidak mencantumkan berat badan pasien anak, sehingga tidak dapat diketahui ketepatan dosis obat yang diberikan serta terdapat satu resep (resep 2) yang memiliki interaksi obat. Industri farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari menteri kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Industri farmasi wajib memenuhi persyaratan CPOB. Salah satu area yang terdapat di industri farmasi adalah area produksi. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pada area produksi, diantaranya adalah sistem tata udara yang memegang peran penting dalam industri farmasi untuk memberikan perlindungan terhadap lingkungan pembuatan produk, memastikan produksi obat yang bermutu serta memberikan lingkungan kerja yang nyaman bagi personil. Setiap industri farmasi perlu melakukan pemantauan terhadap sistem tata udara.
Hasil dari pemantauan didokumentasikan dalam bentuk tren data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode retrospektif yang diperoleh dari data BAS (Building Automatic System) meliputi data suhu, kelembaban nisbi, dan perbedaan tekanan udara di Lantai 4 Area Produksi Solid (Kelas E) Non Sefalosporin PT Mahakam Beta Farma periode Januari – Juni 2021. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mencatat data suhu, kelembaban nisbi, dan perbedaan tekanan udara. Selanjutnya dilakukan pengolahan data yang dilakukan dengan cara memplotkan data ke dalam borang statistik (Microsoft Excel) dan dilanjutkan dengan pembuatan grafik untuk mengetahui pola serta pergerakan tren dari data suhu, kelembaban nisbi, dan perbedaan tekanan udara yang telah dipantau serta posisi dari data terhadap control limit atau spesifikasinya. Kemudian dilakukan evaluasi yang berisi hasil review dan evaluasi terhadap data yang diperoleh serta dibuat kesimpulan. Hasilnya sebagian besar memenuhi persyaratan, baik suhu, kelembaban nisbi, maupun perbedaan tekanan udara dengan rincian masing-masing yaitu suhu ≤25 ESCIC, kelembaban nisbi ≤65%, dan perbedaan tekanan udara ≥5 Pa. Namun, terdapat dua data yang melewati rentang specification limit, yaitu data kelembaban nisbi AHU 4.7 dan data perbedaan tekanan udara AHU 4.4, sehingga insiden/deviasi harus dibuat.

Medication error is an adverse event of the patient due to the use of drugs during the handling of health workers, which can actually be prevented. Prescription assessment is important in preventing medication errors. Prescription assessment must be carried out by pharmacists in the flow of prescription services that include administrative studies, pharmaceutical suitability studies, and clinical consideration studies. The data contained in this particular task were taken on the basis of prescriptions in the November 2021 period at the Apotek Roxy Pitara. The data collection was done by classifying the prescriptions received by Apotek Roxy Pitara based on the date of incoming prescriptions and then randomly taken three prescriptions. Furthermore, an assessment of three prescriptions that have been taken randomly, including administrative studies, pharmaceutical suitability studies, and clinical consideration studies. The results of the prescription review show that there is no prescription that meets all administrative aspects. The entire prescription does not list the patient's weight and the doctor's signature. From the results of the study of pharmaceutical suitability, there are two prescriptions (prescription 2 and prescription 3) that meet all aspects of pharmaceutical suitability. Other prescription (prescription 1) does not meet the pharmaceutical suitability aspect because it does not include the strength of the preparation (dosage). From the results of the clinical consideration study, there is no prescription that meets all aspects of clinical consideration. Two prescriptions (prescription 1 and prescription 3) do not meet the aspect of clinical consideration because it does not include the weight of the pediatric patient, so it cannot be known the accuracy of the dose of the drug given and there is one prescription (prescription 2) that has drug interactions.
The pharmaceutical industry is a business entity that has a license from the minister of health to carry out drug manufacturing activities or medicinal materials. The pharmaceutical industry is obliged to meet the requirements of GMP. One of the areas in the pharmaceutical industry is the production area. There are several things that need to be considered in the production area, including air conditioning systems that play important role in the pharmaceutical industry to provide protection for the product manufacturing environment, ensure quality drug production and provide comfortable working environment for personnel. Every pharmaceutical industry needs to monitor the air system.
The results of monitoring are documented in the form of data trends. The method used in this study is a retrospective method obtained from BAS (Building Automatic System) data including temperature, relative humidity, and air pressure differences data on the 4th floor of the Non Cephalosporin Solid Production Area (Class E) of PT Mahakam Beta Farma for the January – June 2021 period. Data collection is done by recording temperature, relative humidity, and air pressure differences data. Furthermore, data processing is done by plotting the data into a statistical form (Microsoft Excel) and followed by making graphs to determine the pattern and trend movement of temperature, relative humidity, and air pressure differences data that have been monitored and the position of the data against the control limit or specifications limit. Then conducted an evaluation that contains the results of the review and evaluation of the data obtained and made conclusions. The results mostly meet the requirements, both temperature, relative humidity, and air pressure differences with the details of each temperature is ≤25 ESCIC, relative humidity ≤65%, and air pressure difference ≥5 Pa. However, there are two data that pass through the specification limit range, namely relative humidity data AHU 4.7 and air pressure differences data AHU 4.4, so the incident / deviation must be made.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farnia Zahra
"Profesi Apoteker memiliki banyak peran penting dalam dunia kesehatan terutama pekerjaan kefarmasian. Salah satu peran penting seorang apoteker yang harus dilakukan untuk dapat mengabdi kepada masyarakat adalah berpartisipasi langsung dalam menjalankan praktik kefarmasian. Menjalankan praktik kefarmasian bukan hanya dalam pelayanan namun dapat juga dilaksanakan dalam dunia farmasi industri. Praktik kefarmasian dilaksanakan di berbagai tempat seperti industri, apotek, puskesmas. Oleh karena itu, calon apoteker dituntut untuk menjalani praktik profesi sebagai bekal dan pengalaman untuk memahami peran seorang apoteker dalam pelayanan dan industri. Praktik Kerja di Apotek Roxy, PT Pharos Indonesia, dan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Periode Bulan September – Desember tahun 2021. Melalui proses PKPA pada berbagai tempat, diharapkan calon apoteker dapat memperoleh ilmu yang berguna nantinya dalam dunia pekerjaan.

Pharmacist profession has many important roles in the world of health, especially pharmaceutical work. One of the important roles of a pharmacist that must be done to be able to serve the community is to participate directly in carrying out pharmaceutical practices. Carrying out pharmaceutical practices not only in service but can also be implemented in the pharmaceutical industry. Pharmaceutical practices are carried out in various places such as industry, pharmacies, health centers. Therefore, prospective pharmacists are required to undergo professional practice as provisions and experience to understand the role of a pharmacist in services and industry. Work Practices at Roxy Pharmacy, PT Pharos Indonesia, and Public Health Center Pasar Rebo District period September – December 2021. Through the PKPA process in various places, it is hoped that prospective pharmacists can obtain useful knowledge later in the world of work."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yulanda Maresta
"Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Pembuatan obat adalah seluruh tahapan kegiatan dalam menghasilkan obat, yang meliputi pengadaan bahan awal dan bahan pengemas, produksi, pengemasan, pengawasan mutu, dan pemastian mutu sampai diperoleh obat untuk didistribusikan. Cycle Time merupakan salah satu penentu target produksi. Untuk itu sangat penting suatu industri farmasi memastikan bahwa Cycle Time produk sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Komponen Cycle Time meliputi waktu operasional dan waktu tunggu. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Apoteker memiliki peran penting dalam struktural dan manajemen apotek. Resep obat tentunya harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan untuk meminimalisir kesalahan pelayanan dan terapi pengobatan yang akan dijalani oleh pasien. Untuk mengevaluasi resep yang diterima apakah sudah memenuhi ketentuan atau tidak, maka dilakukan analisis pengkajian resep. Sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Analisis pengkajian resep meliputi aspek administrasi, farmasetik, dan klinis. Praktik kerja ini dilakukan mulai dari juli hingga November 2021 dengan hasil pengamatan lapangan dalam bentuk laporan praktik kerja dengan kesimpulan hasil analisa dan solusi yang diberikan.

Industry Pharmacy is a business entity that owns permission from the Minister of Health for to do activity making drug or ingredient medicine. Making drug is whole stages activity in produce medicine, which includes procurement ingredient start and material packaging, production, packaging, supervision quality, and assurance quality until obtained drug for distributed . Cycle Time is one of the determining production targets . For it's very important something industry pharmacy ensure that Cycle Time product in accordance with standard that has been determined . Component Cycle Time covers time operational and time wait. Pharmacy is means service pharmacy the place conducted practice pharmacy by pharmacists. Pharmacist have role important in structural and management pharmacy. Recipe drug naturally must in accordance with the provisions that have been set for minimize error service and therapy treatment that will carried out by the patient. For evaluate accepted recipe is already Fulfill provision or no then conducted analysis assessment recipe. As has been set in Regulation of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia Number 73 of 2016 concerning Standard Service Pharmacy at the Pharmacy. Analysis assessment recipe covers aspect administrative, pharmaceutical, and clinical. Internship start from July until November 2021 with results observation field in form report internship with conclusion results analysis and solutions provided."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wa Ode Srimayona
"Osteoartritis (OA) menjadi penyakit sendi paling umum dan salah satu penyebab utama disabilitas. Prevalensi OA meningkat dengan bertambahnya usia. Angka kejadian kasus OA di Indonesia yaitu 5% pada individu berusia 61 tahun. Prevalensi OA secara global menurut WHO pada populasi >60 tahun mencapai 9,6% pada laki-laki dan 18% pada perempuan (IRA, 2020). Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Salah satu standar pelayanan kefarmasian di apotek adalah pelayanan farmasi klinik, yang salah satu parameternya yaitu Pelayanan dan Pengkajian Resep serta Dispensing sediaan farmasi (Kemenkes RI, 2016). Pengkajian dan pelayanan resep meliputi administrasi, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis. Tugas khusus ini bertujuan agar calon apoteker memahami pelaksanaan pengkajian resep di Apotek Roxy Pondok Labu. Kajian dilakukan dengan metode observasional dengan rancangan penelitian deskriptif yang bersifat prospektif. Pengambilan data dilakukan secara prospektif di Apotek Roxy Pondok Labu pada tanggal 01 – 20 November 2021 terhadap resep osteoartritis. Pengkajian resep dilakukan terhadap aspek administratif, kesesuaian farmasetis dan keseuaian klinis. Berdasarkan hasil pengkajian resep, diperoleh bahwa dari ketiga resep, permasalahan yang paling sering muncul adalah aspek administratif. Tidak terdapat permasalahan pada analisis kesesuaian farmasetis dan klinis.

Osteoarthritis (OA) is the most common disease and one of the leading causes of disability. The prevalence of OA increases with age. The incidence of OA cases in Indonesia is 5% in individuals aged 61 years. The prevalence of OA globally according to WHO in a population > 60 years is 9.6% in men and 18% in women (IRA, 2020). Clinical pharmaceutical care by pharmacist has standard parameters used as guidelines in providing pharmaceutical services. One of the parameter is prescription screening and dispensing pharmaceutical preparation (Kemenkes RI, 2016). Prescription screening include administration, pharmaceutical suitability and clinical considerations. This report aims to ensure the implementation of clinical pharmaceutical care parameter at Apotek Roxy Pondok Labu. The study was conducted using the observational method by prospective descriptive study. Data collection was carried out prospectively at the Roxy Pharmacy Pondok Labu on 01-20 November 2021 for osteoarthritis prescriptions. Review of prescriptions is to assess the administrative aspects, pharmaceutical suitability and clinical suitability. Based on the review of prescription the most common problems ocured on administrative aspects. Both the pharmaceutical suitability and clinical analysis of all the prescription met the requirement."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>