Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160006 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firsty Ramadhinta
"Penelitian ini membahas tentang upaya peningkatan keberfungsian keluarga dalam mencegah perilaku gadget addiction pada generasi alpha dari disiplin ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih dan pengguna gawai yang terus meningkat di Indonesia hingga merambah pada generasi alpha. Permasalahan penggunaan gawai yang sering dijumpai oleh generasi alpha adalah kecanduan gawai yang dapat mengakibatkan kesejahteraan anak tidak terpenuhi dengan baik dalam aspek kesehatan fisik maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya peningkatan keberfungsian keluarga dalam mencegah perilaku gadget addiction pada generasi alpha melalui K3I dengan mendeskripsikan kondisi keberfungsian keluarga di Komunitas Kemah Keluarga Indonesia (K3I) dan kondisi penggunaan gawai oleh generasi alpha di K3I. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Penelitian ini pun dilakukan dari bulan September 2021 hingga Juni 2022. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi literatur dan wawancara. Pemilihan informan pun dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Informan penelitian ini terdiri dari 4 keluarga dengan generasi alpha (orang tua dan anak) dan pihak K3I, yaitu Ketua K3I. Adapun analisis data dilakukan dengan melalui tahap open coding, axial coding dan selective coding. Lalu, juga dilakukan teknik meningkatkan kualitas penelitian dengan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi keberfungsian keluarga dari 4 keluarga menunjukkan berfungsi dengan baik dengan mayoritas dimensi keberfungsian keluarga yang berfungsi dengan baik, yaitu dimensi pemecahan masalah, peran, keterlibatan afektif, dan kontrol perilaku. Begitu pula dengan dimensi komunikasi bagi Keluarga 1, 3 dan 4. Walaupun demikian, terdapat beberapa hal dari kondisi keberfungsian Keluarga 1, 2, 3 dan 4 yang tidak berfungsi dengan baik dan perlu ditingkatkan, yaitu kondisi komunikasi antara anggota keluarga di Keluarga 2 yang tertutup dan tidak langsung; respon afektif keempat keluarga yang sempit dan terpaku dengan satu cara merespon saja, yaitu respon afektif welfare yang menunjukkan perasaan aman; dan tidak adanya peraturan penggunaan gawai berupa batasan waktu penggunaan gawai dalam kontrol perilaku di keempat keluarga. Dengan adanya kondisi keberfungsian keluarga yang tidak berfungsi dengan baik tersebut, kondisi penggunaan gawai oleh generasi alpha dari keempat keluarga menunjukkan karakteristik kecanduan gawai; (1) Keluarga 1 menunjukkan karakteristik seperti kecewa dan kesal ketika diminta berhenti menggunakan gawai (withdrawal); dan penggunaan gawai yang dapat membahayakan diri sendiri (malas belajar); (2) Keluarga 2 menunjukkan karakteristik withdrawal, obsesi terhadap gawai dengan hanya memikirkan untuk menggunakan gawai ketika tidak menggunakannya dan termasuk dalam kelompok adiksi dengan lebih dari 4 jam dalam sehari, yaitu 8-9 jam; (3) Keluarga 3 menunjukkan karakteristik kehilangan kontrol dan kompulsif dengan terus menerus dan sulit dihentikan ketika menggunakan gawai; withdrawal dan malas belajar serta susah tidur; (4) Keluarga 4 menunjukkan karakteristik withdrawal dan malas belajar. Jadi dari penelitian ini diketahui bahwa upaya peningkatan keberfungsian keluarga dalam mencegah perilaku kecanduan gawai yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kemampuan komunikasi keluarga, meningkatkan kontrol perilaku keluarga dan meningkatkan respon afektif dalam keluarga. Dalam hal ini, dapat dibantu dengan K3I, yaitu dengan keluarga melaksanakan berbagai sub-kegiatan dalam kemah K3I, yaitu memasak bersama, seminar parenting dan fun games yang berisi permainan tradisional

This study discusses efforts to improve family functioning in preventing gadget addiction behavior in the generation alpha from the discipline of Social Welfare. This research is motivated by the development of increasingly sophisticated technology and the increasing number of smartphone users in Indonesia until it reaches the generation alpha. The problem of using gadgets that is often encountered by the generation alpha is gadget addiction which can result in the welfare of children not being met properly in terms of physical and psychological health. This study aims to describe efforts to improve family functioning in preventing gadget addiction behavior in the generation alpha through K3I by describing the condition of family functioning in the Komunitas Kemah Keluarga Indonesia (K3I) and the condition of using gadgets by the generation alpha in K3I. This study uses a qualitative method with a descriptive type. This research was conducted from September 2021 to June 2022. The research was conducted qualitatively using data collection techniques in the form of literature studies and interviews. The selection of informants was also carried out using purposive sampling technique. The informants of this study consisted of 4 families with alpha generation (parents and children) and the K3I, namely the Head of K3I. The data analysis was carried out through the stages of open coding, axial coding and selective coding. Then, a technique to improve the quality of research is also carried out by triangulating data. The results showed that the condition of family functioning from 4 families showed that they functioned well with the majority of the dimensions of family functioning that functioned well, namely the dimensions of problem solving, roles, affective involvement, and behavioral control. Likewise, the dimensions of communication for Families 1, 3 and 4. However, there are several things from the condition of the family functioning of 1, 2, 3 and 4 that are not functioning properly and need to be improved, namely the condition of communication between family members in Family 2 which is closed. and indirectly; the affective responses of the four families are narrow and fixated with only one way of responding, namely the affective welfare response that shows a feeling of security; and the absence of regulations on the use of gadgets in the form of time limits on the use of gadgets in controlling behavior in the four families. With the condition of the functioning of the family that does not function properly, the condition of using gadgets by the alpha generation from the four families shows the characteristics of gadget addiction; (1) Family 1 shows characteristics such as disappointed and annoyed when asked to stop using the device (withdrawal); and the use of devices that can harm oneself (lazy studying); (2) Family 2 shows withdrawal characteristics, obsession with gadgets by only thinking about using the device when not using it and is included in the addiction group with more than 4 hours a day, ie 8-9 hours; (3) Family 3 shows the characteristics of loss of control and compulsion with continuous and difficult to stop when using the device; withdrawal and lazy to study and difficulty sleeping; (4) Family 4 shows the characteristics of withdrawal and lazy to learn. So from this study it is known that efforts to improve family functioning in preventing gadget addiction behavior that can be done are improving family communication skills, improving family behavior control and improving affective responses in the family. In this case, K3I can be assisted, namely with the family carrying out various sub-activities in the K3I camp, namely cooking together, parenting seminars and fun games containing traditional games."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohiman
"Skripsi ini bertujuan untuk meneliti dampak usaha komunitas terhadap perubahan sosial melalui pendekatan maqashid syariah indeks yang dikemukakan oleh Imam Abu Zahrah, Imam AM Najjar dan Imam Asy-Syatibi serta menggunakan metode T-Paired Test dalam melihat dampak sebelum dan sesudah adanya usaha tersebut Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data primer melalui survei dan data sekunder dari Pemerintah Desa Bandok dan lembaga-lembaga terkait. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya usaha peternakan ayam tersebut berdampak positif signifikan terhadap perubahan sosial, perubahan linkungan, perubahan spiritualitas dengan nilai Maqashid Syariah Indeks (MSI) sebesar 2,00.1,65 dan 2,75. Namun berdampak positif tidak signifikan terhadap perubahan ekonomi dengan nilai rata-rata MSI gabungan sebesar 0,481. Kemudian hasil pengujian T-Paired Test diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap perubahan tingkat pendapatan yang didorong oleh adanya penyerapan tenaga kerja serta perubahan jenis pekerjaan kepala keluarga sebelum dan sesudah adanya usaha tersebut

This Study aims to analyze the impact of community business on social economic change and social welfare using the maqashid sharia index approach proposed by Imam Abu Zahrah, Imam AM Najjar and Imam Asy-Syatibi and using T-Paired Test Method to see the impact before and after the existence of the Business. This Type research is quantitative descriptive using primary data through surveys and secondary data from the Bandok Village government and related institutions. From this research it can be concluded that thec chicken farming business has a positive significant impact on social, environmental and spirituality change with maqashid sharia Index (MSI) values of 2,00. 1,65 and 2,75. However, there is no positive significant impact on economic changes with an average combined MSI of 0.481. Then the results of the T-Paired Test showed that there were significant impact in income level which were driven by absorption of labor and changes in the type of work of the head of the family before and after the existensce of business."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Indriyana
"Krisis ekonomi global tahun 2008 telah menyebabkan terjadinya gejolak harga pangan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat responsiveness permintaan bahan pangan pokok terhadap perubahan harga bahan pangan pokok itu sendiri, harga barang lain, serta pendapatan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis dampak perubahan harga pangan pokok terhadap kesejahteraan masyarakat di Indonesia yang disebabkan oleh krisis global tahun 2008. Penelitian ini menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2008 dan 2013 serta data Potensi Desa (Podes) tahun 2008 dan 2011 dan diestimasi dengan menggunakan model log-log (double log).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa harga bahan pangan pokok bersifat inelastis terhadap permintaan bahan pangan pokok itu sendiri. Sementara, permintaan seluruh bahan pangan pokok sangat responsif terhadap pendapatan. Di sisi lain, kenaikan harga bahan pangan pokok yang terjadi dari tahun 2008 ke 2013 telah menyebabkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara total menurun sebesar Rp. 68.899.320.413 selama kurun waktu tersebut.

The 2008 global economic crisis has led to the volatility in food prices in Indonesia. This study aims to examine the responsiveness of the staple food demand to the price changes of staple food itself, the price of other foods, and incomes. In addition, the purpose of this study is to analyze the impact of the staple food price changes on household welfare in Indonesia caused by the 2008 global economic crisis. This study uses the household survey data of the National Socioeconomic Survey (Susenas) of 2008 and 2013 as well as data of Village Potential (Podes) of 2011 and 2013, and is estimated using a double log model.
The results from this study indicate that the price of the staple food to the demand for staple food itself is inelastic. Meanwhile, the demand of staple food is responsive to income. On the other hand, with the increase in staple food prices that occurred from 2008 to 2013 has led to the decrease on Indonesian household welfare in total Rp. 68.899.320.413 during this period.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdul Karim
"Beragamnya permasalahan kesejahteraan sosial telah mendorong pendekatan pembangunan sosial menjadi bagian dari solusi. Ketidaksesuaian kemampuan angkatan kerja dengan pemberi kerja menjadi isu yang kritis dalam peningkatan jumlah pengangguran, fakta ini menyebabkan permasalahan kesejahteraan sosial semakin kompleks. Munculnya berbagai macam wirausaha sosial dengan berbagai macam fokus permasalahan sosial yang ditangani menjadikan istilah Social Enterpreneurship seolah tak asing bagi khalayak. Penggabungan jenis aktivitas nirlaba dan laba yang dihubungkan dengan misi sosial membutuhkan semangat kewirausahaan dalam setiap geraknya. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan deskripsi dan hasil analisa dari proses pengembangan wirausaha sosial dengan menganalisis strategi dan kegiatan dalam usaha pembangunan sosial melalui peningkatan kapasitas manusia serta dampak yang terjadi pada perusahaan dan peserta pelatihan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Informan yang diperoleh dengan metode purposive sampling terdiri dari tim manajemen perusahaan dan peserta pelatihan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam. Peserta pelatihan adalah mereka yang mengikuti program pelatihan manufaktur bidang pengelasan dan permesinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah bertransformasi menjadi wirausaha sosial. Kepekaan terhadap tingginya angka pengangguran usia efektif kerja di daerah perusahaan berada, mendorong perusahaan merubah paradigma profit-oriented menjadi purpose-oriented. Pergeseran nilai fundamental ini menjadi hal yang menarik dari studi ini, terjadinya transformasi sebuah perusahaan yang kemudian akhirnya menghadirkan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan sekitarnya.

The diversity of social welfare problems has placed social development approach to be part of the solution. The mismatch of the ability of workforce with employer’s expectation is a critical issue in increasing the number of unemployed, this fact causes problem of social welfare become more complex. The emergence of various kinds of social entrepreneurship with various kinds of focus on social problems being handled makes the term social entrepreneurship seems familiar to the public. Combining the types of nonprofit and profit activities associated with social mission requires an entrepreneurial spirit in every move. This research seeks to obtain a description and analysis results from the process of developing social entrepreneurship by analyzing strategies and activities in social development efforts through increasing human capacity and the impact for the company and participants.
This research study used a qualitative approach with descriptive research type. Research informants obtained through purposive sampling method consisted of corporate’s management team and training participants. Data collection was conducted through observation and in-depth interview. The trainees were those who followed manufacturing program, especially in the fields of welding and machining. The results show that the company has transformed into social entrepreneurship. Sensitivity to the high unemployment rate of working age in the area of the company is located, encouraging companies to change the profit-oriented paradigm to be purpose-oriented. This fundamental value shift becomes an interesting aspect of this study, the transformation of a company then finally presents a sustainable positive impact on the surrounding environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Kardinah
"Skripsi ini membahas mengenai gambaran aset kelompok Balas jasa Pratama yang berada di Pondok Labu Jakarta Selatan. Kelompok UPPKS adalah kelompok binaan BKKBN yang dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan pendapatan keluarga sejahtera melalui pemanfaatn UMKM. Dalam menjalani kelompok umkm diperlukan asset yang bisa mendukung jalan-nya kelompok agar lebih lancar aset yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri dari tujuh modal yang melekat dengan kelompok yakni modal finansial, modal fisik, modal manusia, modal sosial, modal alam, modal spiritual dan modal teknologi. Ketujuh modal ini bisa digunakan untuk mengembangkan kelompok menjadi lebih baik, sehingga diperlukan perhatian yang lebih agar kelompok juga dapat berkembang secara lebih maksimal.

This paper discusses the description of the assets of the UPPKS group in Pondok Labu, South Jakarta. The UPPKS group is a BKKBN assisted group that is carried out with the aim of increasing family income through the utilization of small and micro enterprise. In carrying out the small business group, assets are needed to support the groups path so that the growth of the group tend to be more easier. Assets referred to in this research is consist of seven capital namely financial capital, physical capital, human capital, social capital, natural capital, spiritual capital and technology capital. These seven capitals can be used to develop groups for the better, more attention should be put to these assets so that groups can also develop more optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Safitri
"ABSTRAK
Masalah krisis regenerasi petani merupakan masalah yang sedang booming pada pertanian di pedesaan Indonesia. Beberapa penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kesejahteraan yang rendah dengan identity moratorium. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai hubungan kesejahteraan keluarga petani tembakau dan status identitas karir penduduk emerging adulthood dalam bekerja pada sektor pertanian tembakau. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Pengilon, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah responden sebanyak 99 orang. Karakter sampel yang diambil adalah penduduk emerging adulthood yang berusia 18-24 tahun dengan kriteria memiliki orang tua yang bekerja dan sumber penghasilan utama berasal dari pertanian tembakau. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak searah antara kesejahteraan keluarga petani dengan status identitas karir sebagai petani tembakau pada penduduk emerging adulthood. Hubungan antar kedua variabel yang negatif ini memiliki artian bahwa semakin tinggi kesejahteraan keluarga petani, identitas karirnya cenderung ke arah diffusion dan semakin rendah kesejahteraan keluarga petani, identitas karirnya cenderung ke arah achievement.

ABSTRACT
The problem of the peasant regeneration crisis is booming in rural agriculture in Indonesia. Several studies have shown that there is a relationship between low welfare and identity moratorium. This undergraduate thesis aims to obtain an overview of the correlation between the family welfare of tobacco farmers and identity status for working in the tobacco farming sector of emerging adulthood population in Pengilon Village, Temanggung. This research was conducted in Pengilon Village, Temanggung. Sampling technique used is total sampling with 99 respondents. The sample is emerging adulthood aged 18 24 years with parents working in tobacco farming sector. The research method used is quantitative method with descriptive research type. The main results of this study indicate that there is an opposite relationship between the welfare of the farming family and the status of career identity as tobacco farmers in the age of emerging adulthood population. The negative relationship between these two variables means that the higher the welfare of the farmer 39 s family, the career identity of emerging adulthood population tends toward diffusion and the lower the welfare of the peasant family, the career identity of emerging adulthood population tends towards achievement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Christiyani
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai pembangunan sosial oleh masyarakat yang dilakukan oleh Paguyuban Jamu Gendong Lestari di Kelurahan Kuningan Barat Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan melalui sektor ekonomi kreatif yaitu usaha jamu gendong sebagai subsektor kuliner berbasis budaya dan kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Hasil menunjukan bahwa Paguyuban Jamu Gendong Lestari sebagai komunitas yang menjalankan usaha di bidang ekonomi kreatif yaitu jamu sebagai warisan budaya Indonesia telah berhasil melakukan proses pembangunan sosial berdasarkan tujuh karakteristik pembangunan sosial. Strategi pembangunan sosial yang dijalankan adalah strategi pembangunan sosial oleh masyarakat dimana melalui wadah Paguyuban Jamu Gendong Lestari masyarakat yang menjadi anggota saling bekerjasama secara harmonis untuk memenuhi kebutuhan mereka, memecahkan masalah mereka dan berupaya menciptakan kesempatan guna memperbaiki hidup melalui pengelolaan usaha jamu gendong.

 

Kata kunci: Pembangunan Sosial; Kesejahteraan Sosial; Ekonomi Kreatif; Jamu


This article discusses social development by the community carried out by the Paguyuban Jamu Gendong Lestari in Kuningan Barat Village, Mampang Prapatan Subdistrict, South Jakarta through the creative economy sector, namely jamu gendong business as a culinary sub-sector based on culture and local wisdom. This study uses a qualitative approach with descriptive types. The results show that the Jamu Gendong Lestari Association as a community that runs a business in the creative economy, namely jamu as an Indonesian cultural heritage has succeeded in carrying out the social development process based on seven characteristics of social development. The social development strategy that is carried out is a social development strategy by the community through which the members of the Paguyuban Jamu Gendong Lestari are members who work together harmoniously to meet their needs, solve their problems and try to create opportunities to improve life through the management of jamu businesses.

Keywords : social development; social welfare; creative economy; jamu

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alviena Rahmawati
"Penelitian ini tentang pemberdayaan kelompok lansia di Komunitas Dahlia Senja yang dibahas dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan dimana saat manusia sudah memasuki usia lanjut, maka kondisi fisiknya menurun. Mereka seringkali dianggap lemah dan mendapatkan stigma “beban” di masyarakat. Padahal, seiring berjalannya waktu, populasi lansia pun akan semakin banyak dan Indonesia akan mengalami aging population. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya upaya pemberdayaan bagi lansia, selain untuk menepis stigma tersebut, juga agar kesejahteraan bagi lansia dapat tercapai. Urgensi dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengungkap upaya-upaya pemberdayaan bagi kelompok lansia, dan agar masyarakat dapat semakin meningkat kesadarannya mengenai kelanjutusiaan. Upaya pemberdayaan lansia dapat diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak lain termasuk dalam hal ini yang dilakukan oleh Komunitas Dahlia Senja. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) Menganalisis proses dan dinamika pemberdayaan lansia yang dilakukan oleh Komunitas Dahlia Senja. (2) Menganalisis keberdayaan lansia di Komunitas Dahlia Senja. Dalam menganalisis masalah, penelitian ini menggunakan beberapa konsep, diantaranya: konsep lansia, konsep pemberdayaan, dan konsep komunitas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari hingga Juni 2022. Proses pengumpulan data dilakukan menggunakan metode wawancara secara tatap muka dengan para informan. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 7 orang yang dibagi kedalam 3 kategori, yaitu 1 orang Ketua Komunitas Dahlia Senja, 3 orang Pengurus/Kader, dan 3 orang Lansia Penerima Manfaat dari Komunitas Dahlia Senja. Teknis analis data menggunakan Open Coding, Axial Coding, dan Selective Coding. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Komunitas Lansia Dahlia Senja mempunyai banyak kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan keberdayaan lansia baik secara fisik, mental dan spiritual, serta ekonomi lansia. Namun, Komunitas Dahlia Senja juga memiliki tantangan dan hambatan dalam menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan bagi para lansia, baik yang berasal dari dalam komunitas seperti kurangnya dukungan keluarga dan anggota mempunyai kesibukan lain, maupun yang berasal dari luar komunitas seperti kurangnya dukungan keluarga, kurangnya kesadaran masyarakat, dan program pemberdayaan untuk lansia belum menjadi prioritas pemerintah lokal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial khususnya pada mata kuliah Kesejahteraan Sosial bagi Lanjut Usia dimana penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai dinamika yang terjadi pada proses pemberdayaan kelompok lansia dan hasil yang dicapai dari adanya kegiatan pemberdayaan bagi lansia.

This research is about empowering the elderly group in Dahlia Senja Community which is discussed from the discipline of Social Welfare. This research is motivated by a situation when humans have entered old age, their physical condition decreases. They are often seen as weak and stigmatized as a “burden” in society. In fact, the elderly population will increase gradually and Indonesia will experience an aging population. Therefore, it is necessary to initiate an effort to empower the elderly people in order to dispelling the stigma hence the welfare condition for the elderly people can be achieved. The urgency of this research is to reveal empowerment efforts for the elderly group, and so that the public can increase their awareness of old age. The efforts to empower the elderly people can be conducted by the government or other parties in this case which is used by the case study of the Dahlia Senja Community. The objectives of this study are: (1) Analyzing the process and dynamics of empowering the elderly by the Dahlia Senja Community. (2) Analyzing the empowerment of the elderly in the Dahlia Senja Community. In analyzing the problem, the study uses several concepts, including: the concept of the elderly, the concept of empowerment, and the concept of community. The approach used in this study is qualitative with a descriptive research method. This research was conducted from January to June 2022. The process of collecting data using face-to-face interviews with informants. The number of informants in this research were 7 people who were divided into 3 categories, namely 1 Chairperson of the Dahlia Senja Community, 3 Management/Cadres, and 3 Elderly Beneficiaries from the Dahlia Senja Community. Technical data analysts use Open Coding, Axial Coding, and Selective Coding. The results showed that the Dahlia Senja Elderly Community had many activities aimed at improving the empowerment of the elderly from both physically, mentally and spiritually, as well as the elderly economy. However, the Dahlia Senja Community also has challenges and obstacles in organizing empowerment activities for the elderly people, both those from within and outside the community such as lack of family support and the family members having other activities, as well as lack of family support and public awareness, and empowerment programs for the elderly have not become a local government priority. The results of this study are expected to contribute to the development of Social Welfare Science, especially in the subject of Social Welfare for the Elderly where this study can provide an overview of the dynamics that occur in the process of empowering the elderly group and the results achieved from empowerment activities for the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Maulidya Chasanah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah adiksi penggunaan gadget pada remaja memiliki pengaruh pada keberfungsian keluarga dan perbedaan seperti apa yang ada pada setiap dimensi keberfungsian keluarga bila dilakukan perbandingan antara remaja dengan risiko adiksi penggunaan gadget yang tinggi dan rendah. Penelitian ini dilakukan pada 226 remaja dengan rentang usia 12-18 tahun. Peneliti menggunakan alat ukur Smartphone Addiction Scale Short Version SAS-SV yang disusun oleh Kwon et al. 2013 untuk mengukur adiksi penggunaan gadget dan alat ukur Family Assessment Device FAD oleh Epstein et al. 1983 untuk mengukur keberfungsian keluarga. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah adiksi penggunaan gadget berpengaruh negatif pada keberfungsian keluarga F 1,224 = 30,796.

This study aimed to know whether gadget addiction in adolescents influences family functioning and how adolescents rsquo gadget addiction with high and low risk effects every dimensions of family functioning. Data was collected from 226 adolescents with 12 18 range of age. Researcher used Smartphone Addiction Scale Short Version SAS SV which developed by Kwon et al. 2013 to measure gadget addiction and Family Assessment Device FAD , developed by Epstein et al. 1983 to measure family functioning. The results showed negative effect of gadget addiction to family functioning F 1,224 30,796.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S66459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Dwi Nugraheni
"Pertumbuhan ekonomi suatu negara memang merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah, namun pertumbuhan yang diharapkan adalah yang efektif dalam mengurangi kemiskinan serta pertumbuhan yang menyebar dalam setiap golongan pendapatan termasuk pada golongan penduduk miskin growth with equity. Diantara beberapa program penanggulangan kemiskinan yang telah dilakukan pemerintah, terdapat mekanisme bantuan sosial yang merupakan upaya pemerintah dalam mencegah terjadinya risiko sosial dimana salah satunya adalah kondisi kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas anggaran belanja bantuan sosial pada APBD dalam mengurangi tingkat kemiskinan pada 33 provinsi di wilayah Indonesia dalam kurun waktu tahun 2013 s.d. 2016. Belanja bantuan sosial merupakan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam melakukan pembangunan sosial dan mencegah terjadinya risiko sosial di wilayahnya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analisis regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belanja bantuan sosial berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Dimana peningkatan 1 belanja bantuan sosial akan menyebabkan penurunan tingkat kemiskinan sebesar 0,0009. Sedangkan belanja bantuan sosial tidak memiliki pengaruh terhadap Indeks Kedalaman Kemiskinan P1 dan Indeks Keparahan Kemiskinan P2. Sehingga perlu untuk melanjutkan program bantuan sosial oleh Pemerintah Daerah namun diperlukan kebijakan yang lebih pro poor sehingga belanja bantuan sosial yang dikeluarkan tidak hanya mengangkat masyarakat miskin keatas garis kemiskinan tetapi juga menghilangkan ketimpangan diantara masyarakat miskin.

The economic growth of a country is indeed a goal to be achieved by the government, but the expected growth is effective in reducing poverty and spreading growth in every income class growth with equity. Among the poverty reduction programs that have been implemented by the government, there is a social assistance mechanism which is the government 39s effort to prevent the occurrence of social risk which one of them is the condition of poverty. This study aims to analyze the effectiveness of social assistance expenditure on local budget in reducing poverty level in 33 provinces in Indonesia region within the period of 2013 s.d. 2016. Social assistance expenditure is an effort made by the Regional Government in conducting social development and preventing the occurrence of social risks. This research uses quantitative method of panel data regression analysis.The results show that social assistance expenditure have a negative and significant effect to poverty level. Where a 1 increase in social assistance spending will result in a poverty reduction of 0.0009. While social assistance spending has no effect on Poverty Gap Index P1 and Poverty Severity Index P2. So it is necessary to continue the social assistance program by the local government but a more pro poor policy is needed so that the expenditure of social assistance issued not only raises the poor up the poverty line but also removes inequality among the poor. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>