Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211581 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pasthika Raras Pratita Sriyadi
"Bank Umum pada dasarnya mengandalkan pendapatan dari interest income, sehingga pada saat terjadi krisis ekonomi, seperti pandemik, bank menjadi riskan terkenda dampak kredit macet atau non performing loan (NPL). Hal tersebut rupanya tidak terjadi di Indonesia saja, namun di negara-negara lain, banyak perbankan merasakan perubahan ekonomi yang berujung pada kenaikan NPL. Pada saat krisis ekonomi semakin terasa bahkan beberapa perbankan juga menyarankan untuk mengurangi penyaluran kredit, terutama untuk industri di sektor-sekotr yang terkenda dampak pandemik terbesar. Oleh karena itu diversifikasi pendapatan perlu dilakukan oleh perbankan untuk melihat alternatif pendapatan lain diuar pendapatan kredit. Penelitian ini akan melihat profit dan risiko yang ditimbulkan dari aktivitas diversifikasi pendapatan melalui pendapatan non bunga pada perbankan. Data penelitian didapatkan dari Thomson reuters dan didapatkan 205 bank yang dijadikan sampel, variable dependen pada penelitian ini adalah net non interest income, sedangkan variable control adalah ukuran, ekuitas, hutang, pertumbuhan asset, dan ekuitas, untuk menganalisa profit menggunakan variable ROAA dan ROAE untuk menganalisa profit dan SD ROA serta SD ROE untuk menganalisa risiko. Variabel kemudian dilakukan regresi menggunakan regresi data panel dengan sebelumnya dilakukan Uji Chow, Uji Hausman, dan Uji Lagrange Multiplier untuk mendapatkan metode regresi yang terbaik. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas diversifkasi pendapatan memberikan pengaruh negatif signifikan terhadap risiko dan tidak memberikan pengaruh yang signfikan terhadap profit baik pada saat pandemik maupun di luar pandemik, sehingga aktivitas diversifikasi income dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi akibat terlalu bergantung terhadap pendapatan bunga.

Commercial banks basically rely on interest income, so that when an economic crisis occurs, such as a pandemic, banks are at risk of being affected by bad loans or non-performing loans (NPL). This apparently did not happen in Indonesia alone, but in other countries, many banks felt economic changes that led to an increase in NPLs. At a time when the economic crisis was getting worse, some banks even suggested reducing lending, especially to industries in sectors that were most affected by the pandemic. Therefore, it is necessary for banks to diversify income to look for alternative income other than credit income. This study will look at the profits and risks arising from income diversification activities through non-interest income in banking. Research data obtained from Thomson Reuters and obtained 205 banks as samples, the dependent variable in this study is net non-interest income, while the control variables are size, equity, debt, asset growth, and equity, to analyze profit using ROAA and ROAE variables for analyze profit and SD ROA and SD ROE to analyze risk. The variables were then regressed using panel data regression with previously performed Chow test, Hausman test, and Lagrange Multiplier test to get the best regression method. The results show that income diversification activities have a significant negative effect on risk and do not have a significant effect on profits both during the pandemic and outside the pandemic, so income diversification activities can be carried out to minimize risks that may occur due to being too dependent on interest income."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rahmawati
"Perbankan merupakan bagian dari sistem keuangan yang memiliki peran penting untuk mendanai kegiatan perekonomian melalui peran intermediasinya. Kinerja perbankan yang kuat atau memadai dapat dilihat dari ketahanan permodalannya untuk menyerap berbagai risiko. Sementara itu, permodalan terbentuk dari beberapa komponan utama, diantaranya adalah laba yang dihasilkan. Guna meningkatkan permodalannya, perbankan juga melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan profitabilitas, diantaranya melalui diversifikasi sumber pendapatan terutama dari layanan jasa perbankan. Untuk itu, penelitian ini menganalisis apakah diversifikasi pendapatan berpengaruh terhadap keuntungan (profitabilitas) dari perbankan pada periode Juli 2018-Juni 2022. Di samping itu, dalam penelitian ini terdapat analisis mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas perbankan. Penelitian menggunakan data seluruh bank yang beroperasi di Indonesia pada posisi Juni 2022 dan dilakukan pengujian berdasarkan metode generalized method of moment (GMM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa diversifikasi pendapatan berdampak negatif terhadap profitabilitas perbankan (ROA dan ROE) serta terdapat variabel lain yang berpengaruh negatif yaitu DPK dan layanan digital. Sementara itu, penyaluran kredit dan pertumbuhan PDB berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hasil pengujian berdasarkan KBMI, diversifikasi pendapatan pada bank KBMI 2 dan KBMI 3 berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Namun demikian, pada Bank KBMI 3 perlu perhatian pada dampak transaksi surat berharga dan valas yang menyebabkan penurunan profitabilitas. Sedangkan pada bank KBMI 1, pendapatan non bunga berpengaruh negatif dan pada bank KBMI 4, tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Sementara pendapatan lainnya yang merupakan komponen utama dari pendapatan non bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Banking is part of the financial system which has an important role to fund economic activities through its intermediary activities. Soundness of banking performance can be seen from the resilience of its capital to absorb risks. Meanwhile, capital is derived from several main components, including profit. In order to increase their capital, banks also make various efforts to increase profitability, including diversification of sources of income, especially from services charge. For this reason, this study examines whether income diversification affects the profit (profitability) of banking. In addition, this study also analyze other factors that affect bank profitability over the period of July 2018-June 2022. This study uses data off all bank that operating in Indonesia as of June 2022 using generalized method of moment (GMM). The results of the study show that income diversification has a negative impact on banking profitability (ROA and ROE) and there are other variables that have a negative effect, that are third party funds and digital banking services. Meanwhile, credit and GDP growth have a positive effect on profitability. Based on KBMI, income diversification at KBMI 2 and KBMI 3 have a positive effect on profitability. However, KBMI 3 needs to pay attention to the impact of securities and foreign exchange transactions which cause a decrease in profitability. Whereas at KBMI 1, non-interest income has a negative effect and on KBMI 4, there is no significant effect. Meanwhile, other income, which is the main component of non-interest income, has no significant effect on profitability."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amwal Festra Nariza
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan diversifikasi pendapatan dan diversifikasi internasional terhadap risiko bank. Objek penelitian adalah 38 bank umum di Indonesia sejak 2012 hingga 2017. Metode analisis data yang digunakan adalah uji regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diversifikasi pendapatan memiliki pengaruh positif terhadap risiko bank sementara diversifikasi internasional tidak terbukti berpengaruh terhadap risiko bank. Implikasi penelitian ini adalah bank seharusnya tetap berhati-hati dalam melakukan upaya diversifikasi pendapatan dan mengelola risiko bank dari aktivitas tersebut. Regulator juga perlu meningkatkan perannya dalam mengawasi aktivitas diversifikasi pendapatan. Terkait diversifikasi internasional, meskipun tidak terbukti berpengaruh terhadap risiko bank namun manajemen bank sebaiknya tetap memperhatikan faktor-faktor risiko yang dihadapi saat menjalankan bisnis di luar negeri.

This study purposes to examine the relationship revenue diversification and international diversification toward bank risk. This study uses 38 banks that operate in Indonesia from 2012 to 2017. Analysis method in this study is regression test. The results indicate that revenue diversification has positive effect on bank risk while international diversification does not have effect on bank risk. Therefore, banks should remain cautious in making efforts to diversify revenue and manage bank risk from these activities. Regulator also needs to establish clear regulation in revenue diversification activities. Although this study can not prove the relationship between intenational diversification and bank risk, but banks should pay attention toward faced risk factors related business activites in abroad.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuki Masiliana Bernadien
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh diversifikasi pendapatan terhadap risiko bank umum pada periode krisis dan diluar krisis. Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdapat di Bank Indonesia. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model regresi dengan variabel risiko diukur dengan proksi SDROA, SDROE dan Z score. Sementara unruk variabel independen utama yang digunakan adalah diversifikasi, pendapatan komisi dan pendapatan trading. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel diversifikasi tidak memiliki pengaruh terhadap risiko bank. Sementara dilihat dari produk diversifikasi bank, diketahui bahwa trading memiliki nilai yang positif dan signifikan terhadap risiko. Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan trading dapat meningkatkan risiko bank. Oleh sebab itu bank sebaiknya meningkatkan pendapatan komisi untuk meminimalisasi kemungkinan risiko bank.

The focus of this study is to investigate the relationship between income diversification with bank risk in commercial bank during and after global financal crisis period. The main data used in this study were generated from banks financial statement recorded in Bank Indonesia. Hypothesis testing was done by using regression model with SDROA, SDROE and Z score were used as proxy of bank risk. The main variables used in this research are diversificartion, commision income and trading income. The results shows that income diversification doesn`t affect bank risk. Result regarding product diversification shows the positive link between trading and bank risk. Concerning this findings it is implied that bank should increase its commision income to minimize level of bank risk."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joshua Dwihan
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak dari diversifikasi aset terhadap profitabilitas bank dengan melihat bagaimana keputusan diversfikasi aset perbankan dapat meningkatkan keuntungan bank. Sumber data yang digunakan berasal dari industri perbankan di lima negara di Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina pada periode 2011-2017. Penelitian ini menemukan bahwa peningkatan diversifikasi aset akan menurunkan performa bank. Sebaliknya, penelitian ini juga menemukan apabila bank dengan ukuran kecil akan sangat diuntungkan saat melakukan tindakan seperti diversifikasi aset. Hal tersebut menunjukan bahwa melakukan diversifikasi aset akan memberikan hasil yang berbeda bagi masing-masing bank.

ABSTRACT
The purpose of this research is to investigate the impact of the asset diversification towards Banks profitability by seeing on how the decision about it could make an increase in Banks profit. The data sources that used on this research are come from banking industry in five countries across South East Asia such as Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and Philippine from 2011 until 2017. This research found that the increase of the asset diversification has made the Banks performance itself became deflated. Conversely, this research has also found that if the Bank with the small will benefited the most when they take such an action by doing the asset diversification. It shows that by doing the asset diversification will give different result to the Bank itself."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiana Sakti Praharani
"Sejak deregulasi perbankan pada tahun 1963, perbankan di Indonesia mulai berkembang pesat. Saat ini perbankan tidak hanya bergantung pada pendapatan bunga, namun juga dapat menawarkan berbagai produk lainnya yang dapat menghasilkan pendapatan non bunga. Bank mulai melakukan diversifikasi kepada sumber pendapatan lain dengan melakukan kegiatan bisnis lainnya seperti penjaminan emisi dan perdagangan sekuritas, agen perantara, investasi, dan aktivitas lain yang menghasilkan pendapatan.
Diversifikasi pendapatan dapat mempengaruhi stabilitas bank dikarenakan cukup berisiko. Kegiatan tradisional perbankan (misal simpanan dan pinjaman) di satu sisi dianggap stabil, dihadapkan pada risiko kredit yang signifikan, risiko likuiditas dan risiko tingkat bunga. Di sisi lain, kegiatan yang tidak berbasis bunga rentan terhadap risiko pasar, risiko operasional, dan risiko reputasi sehingga cenderung memiliki volatilitas yang lebih besar, namun memberikan expected return lebih besar.
Strategi perbankan dalam melakukan diversifikasi tentunya dipengaruhi pemegang saham, dimana keputusan yang diambil akan berdasarkan pada risk appetite pemegang saham. Selain itu, tipe kepemilikan bank maupun interaksi tipe kepemilikan terhadap diversifikasi memberikan pengaruh terhadap keputusan manajer dalam kebijakan diversifikasi.
Penelitian dilakukan berfokus pada bank umum konvensional yang mana asetnya mendominasi sebesar 88% terhadap total aset perbankan di Indonesia. Stabilitas bank konvensional di Indonesia merupakan hal yang krusial karena dapat memberikan efek sistemik pada industri keuangan di Indonesia. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada industri perbankan di Indonesia mengenai informasi pengaruh dari diversifikasi pendapatan dan tipe kepemilikan terhadap stabilitas bank di Indonesia yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan diversifikasi bank menyesuaikan dengan tipe kepemilikannya dan pengaruhnya terhadap stabilitas kedepannya. Kami merekomendasikan agar manajemen bank mempertimbangkan temuan ini untuk dalam menentukan arah diversifikasi pendapatannya dan tetap menjaga stabilitas banknya.

Since banking deregulation in 1963, banking in Indonesia has begun to develop rapidly. Currently, banks do not only generate interest income, but can also offer various other products that can generate non-interest income. The Bank began to take action on other sources of income by conducting other business activities such as underwriting and securities trading, brokerage, investment, and other income generating activities.
Income diversification can affect banks quite risky. Traditional banking activities (e.g. deposits and credit) on the one hand are considered stable, offering significant credit risk, liquidity risk and interest rate risk. On the other hand, activities that are not interest-based are subject to market risk, operational risk, and reputation risk, so they tend to have greater volatility, but provide higher expected returns.
Based on the strategy carried out in evaluating the shares owned, where the decisions taken will be taken at the risk desired by the shareholders. In addition, the type of bank ownership and the interaction of ownership types on the influence of the manager's decision in policy.
This research focuses on conventional commercial banks whose assets dominate 88% of total banking assets in Indonesia. The stability of conventional banks in Indonesia is crucial because it can have a systemic effect on the financial industry in Indonesia. With this research, it is hoped that it can contribute to the banking industry in Indonesia regarding the influence and influence of the type of ownership on banks in Indonesia which can be used in making bank decisions to adjust to the type of ownership and its effect on future sustainability. We recommend that banks consider these findings to determine the direction of their views in order to safeguard their banks.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelina Rochyadi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kegiatan diversifikasi terhadap bank kinerja dan risiko bank. Pengamatan terhadap 90 bank umum terdaftar dari Negara-negara Asia Timur Jauh yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, China, Hong Kong, Taiwan, Jepang, dan Korea dari tahun 2008 hingga 2017. Penelitian ini mengukur dua jenis diversifikasi yang dilakukan oleh bank, diversifikasi pendapatan dan
diversifikasi aset terhadap kinerja bank dan risiko bank yang diukur dengan dua proksi. Dengan menerapkan Generalized Method of Moments (GMM) pada tiga klasifikasi sampel, temuan menunjukkan bahwa kegiatan diversifikasi mempengaruhi sampel secara heterogen klasifikasi. Secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa bank diuntungkan oleh pendapatan diversifikasi; yang meningkatkan kinerja bank dan menurunkan risiko bank. Namun, aset diversifikasi tampaknya kurang menguntungkan; yang bahkan menurunkan kinerja bank meski bisa mengurangi risiko bank. Penelitian ini memberikan wawasan tentang kegiatan diversifikasi yang memaksimalkan keuntungan bank.

ABSTRACT
This study aims to determine the impact of diversification activities on bank performance and bank risk. Observations of 90 registered commercial banks from Far East Asian countries, namely Indonesia, Singapore, Malaysia, Philippines, Thailand, China, Hong Kong, Taiwan, Japan, and Korea from 2008 to 2017. This study measures two types of diversification carried out by bank, income diversification and
diversification of assets on bank performance and bank risk as measured by two proxies. By applying the Generalized Method of Moments (GMM) to three sample classifications, the findings indicate that diversification activities affect the heterogeneous sample classification. Overall, this study finds that banks benefit from income diversification; which improves bank performance and reduces bank risk. However, diversified assets appear to be at a disadvantage; which even reduces bank performance even though it can reduce bank risk. This study provides insight into diversification activities that maximize bank profits.
"
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Yusuf Aiyubi
"Industri perbankan sangat erat kaitannya dengan fenomena perubahan dunia mulai dari demografi hingga ekonomi yang tentu membuat perbankan harus selalu dinamis. Perbankan saat ini memiliki beberapa sumber pendapatan yang dapat dimanfaatkan selain atas aktivitas intermediasi yaitu aktivitas komisi sebagai bentuk diversifikasi dengan bantuan teknologi. Sehingga menarik untuk teliti faktor apa saja yang menjadi pendorong diversifikasi bank. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan variabel independen yang merupakan komponen Intellectual Capital dari sisi Human Capital Efficiency, Structural Capital Efficiency dan Capital Employed Efficiency. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Human Capital Efficiency berpengaruh kepada strategi diversifikasi pendapatan tetapi tidak pada diversifikasi aset, untuk Structural Capital Efficiency berpengaruh kepada strategi diversifikasi pendapatan tetapi tidak pada diversifikasi aset dan terakhir pada Capital Employed Efficiency berpengaruh kepada strategi diversifikasi aset tetapi tidak pada diversifikasi pendapatan.

The banking industry is very closely related to the phenomenon of world modernization, starting from demographics to the economy which certainly makes banks must always be dynamic as a business. Banking currently has several sources of income that can be utilized in addition to intermediation activities, namely fee based income activity as a form of diversification with the optimization of technology. Moreover, it is interesting to examine what factors are driving the diversification of the bank. Furthermore, this study uses an independent variable which is a component of Intellectual Capital in terms of Human Capital Efficiency, Structural Capital Efficiency and Capital Employed Efficiency. The results of this study indicate that Human Capital Efficiency affects the strategy of income diversification but not on asset diversification, for Structural Capital Efficiency affects the strategy of income diversification but not on asset diversification and finally on Capital Employed Efficiency affects the strategy of asset diversification but not on income diversification."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prameswari Jovita Astuti Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh diversifikasi pendapatan terhadap kinerja dan risiko pembiayaan bank syariah di Kawasan Middle East and North Africa (MENA) dan Southeast Asia (SEA), serta peran Pandemi Covid-19 sebagai variabel moderasi pengaruh diversifikasi terhadap kinerja dan pembiayaan bank syariah. Sampel penelitian terdiri dari 72 bank syariah yang beroperasi secara penuh di 14 negara di Kawasan MENA dan SEA dari 2012 hingga 2021. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh positif diversifikasi pendapatan terhadap kinerja bank syariah. Selanjutnya, ditemukan pengaruh negatif diversifikasi pendapatan terhadap risiko pembiayaan bank syariah. Lebih lanjut, ditemukan bahwa terdapat efek moderasi krisis kesehatan dalam memperlemah pengaruh diversifikasi pendapatan terhadap kinerja dan risiko pembiayaan bank syariah.

This study aims to analyse the influence of income diversification on the Sharia banks’ performance and financing risk in the Middle East and North Africa (MENA) and Southeast Asia (SEA), as well as the moderating role of health crisis. The study uses 72 Islamic banks in the Middle East and North Africa (MENA) and Southeast Asia (SEA) Region during 2013 – 2021. The study found a positive effect of income diversification on Islamic banks’ performance. Additionally, income diversification negatively affects the financing risk. Moreover, using the health crisis as the moderating variable has proven that it weakens the initial findings of the impact of income diversification on the Sharia banks’ performance and the financing risk"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosman Bustaman
"Marjin intermediasi bank dikenal dengan sebutan net interest margin (NIM) yaitu selisih pendapatan bunga pinjaman dan bunga tabungan. NIM masih merupakan sumber utama pendapatan bank di kawasan ASEAN. Marjin yang tinggi akan berdampak pada tingginya biaya sosial bagi masyarakat, bahkan bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sebaliknya marjin bunga yang rendah diharapkan memberikan efek positif bagi semua pihak, namun marjin bunga juga merupakan sumber pendapatan yang menjadi buffer bagi bank dalam menghadapi risiko. Kecendrungan penurunan marjin bunga dikawasan ASEAN-4 paralel dengan peningkatan market power bank, peningkatan aktifitas diversifikasi income dan peningkatan penetrasi bank asing.
Untuk mengkaji fenomena tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari diversifikasi pendapatan, diversifikasi portofolio kredit, tingkat kompetisi dan penetrasi bank asing terhadap marjin bunga perbankan di kawasan ASEAN-4. Model bank sebagai dealer dari Ho dan Saunders (1981) dan pengembangan terakhir dari Maudos dan Solis (2009) di aplikasikan dalam kajian ini. Selanjutnya juga dilakukan investigasi pengaruh penurunan marjin intermediasi yang dipengaruhi oleh kompetisi pasar, diversifikasi, terhadap risiko kegagalan bank atau stabilitas perbankan seperti teori yang diajukan oleh Martinez-Miera & Repullo (2008, 2010). Estimasi model menggunakan panel data statis dan juga panel data dinamis dengan System Generalized Method of Moment (GMM).
Hasil estimasi model NIM menunjukkan bahwa kecendrungan penurunan marjin intermediasi pada perbankan konsisten dengan peningkatan penjualan produk tradisional berbasis fee income, yang memberikan indikasi bahwa terdapat subsidi silang dari pendapatan produk non-tradisonal terhadap penurunan pendapatan dari produk tradisional. Penetrasi bank asing secara langsung ikut meningkatkan kompetisi dan berkontribusi pada penurunan marjin bunga. Namun laju penurunan NIM diperlambat oleh meningkatnya market power perbankan dan kecendrungan bank untuk menjadi spesialis (less diversified) dalam pemberian kredit pada sektor bisnis. Hasil estimasi model risiko menunjukkan bahwa tingginya marjin bunga merupakan buffer bagi perbankan dalam peningkatan stabilitas.
Penetrasi bank asing, strategi diversifikasi bank pada penjualan produk non tradisional dan fokusnya (less diversified) perbankan dalam penyaluran kredit pada jenis kredit tertentu berkontribusi pada peningkatan stabilitas. Estimasi dampak kompetisi terhadap risiko menunjukkan bahwa semakin tinggi market power (less competitive) semakin meningkatkan stabilitas perbankan (competition fragility). Berbeda dengan MMR (2008, 2010), hasil estimasi regressi tidak memberikan bukti adanya hubungan yang tidak linear antara tingkat kompetisi dan risiko. Sementara itu agresivitas bank besar dalam pengambilan risiko untuk berekspansi dan merasa nyaman dengan garansi too big to fail diduga kuat berdampak pada penurunan stabilitas perbankan di kawasan ini.

Bank intermediation margin, well known as net interest margin (NIM) is the main source of bank?s revenue in the ASEAN region. On the positive side, high NIM will increase income that would provide a buffer for risk of bank failure. However, higher intermediation margin also cause bigger impacts on the social costs to society, even worse slower economic growth of a country. Decreasing trend in bank interest margin in ASEAN-4 is parallel with the increase in the market power of banks, the rise of revenue diversification as well as high penetration of foreign banks.
To examine this phenomenon, this study aims to analyze the effect of income diversification, loan portfolios diversification, market competition and the penetration of foreign banks on banks' interest margins in ASEAN-4. The diversification of the credit portfolio is divided into lending to the business sector and the types of credit financing. This study models bank as a risk averse dealer (Ho and Saunders, 981) and the latest development of Maudos and Solis (2009). It also investigates the impact of intermediation margins affected by market competition and diversification on the risk of bank failure as proposed by Martinez- Miera & Repullo - MMR (2008, 2010). The models are estimated using static panel data as well as dynamic panel data applying the System of Generalized Method of Moment (GMM).
The estimations of NIM model indicate that the declining trend of banking intermediation margin is consistent with an increase in sales of traditional products that generate fee-based income. It suggests that there is cross-subsidization of revenues from non-traditional products to the decline in revenues from traditional products. Penetration of foreign banks is directly boosted competition and contributed to the decline in interest margin. However, the rate of decline of NIM is slowed down by increased of market power and bank tendency to become specialists (less diversified) in lending to the business sector. Meanwhile, the estimation of risk model shows that higher interest margin is a buffer for banks to increase stability.
In addition, penetration of foreign banks, bank diversification strategy on the sale of non-traditional products and focused bank (less diversified) in lending to certain types of credit contribute to banking stability. The impact of competition on the risk indicates that more market power (less competitive) may result in higher banking stability (competition fragility view). Unlike MMR (2008, 2010), the results do not provide evidence of a non-linear relationship between the level of competition and risk. While the aggressiveness of bigger banks in taking risks to expand their market and feel comfortable with the warranty too big to fail allegedly impact on banking instability in the region.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
D2159
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>