Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5610 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Williams, Frances
Jakarta : Erlangga, 2002
613.043 2 WIL bt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hidayanti
"Suami menjadi orang terdekat bagi ibu postpartum usia remaja. Peran suami diperlukan dalam melakukan perawatan bayi karena ibu postpartum usia remaja memerlukan adaptasi dalam menjalankan peran barunya sebagai ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap tentang perawatan bayi pada suami ibu postpartum usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas dan Sukmajaya. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif, cross sectional secara consecutive sampling dengan sampel sebanyak 43 responden. Hasil penelitian dengan analisis univariat menunjukkan bahwa sebanyak 60,5% responden memiliki pengetahuan baik, sedangkan pada variabel sikap sebanyak 60,5% responden memiliki sikap yang tidak mendukung terhadap perawatan bayi. Peningkatan peran tenaga kesehatan dalam memberikan informasi mengenai perawatan bayi khususnya bagi suami perlu ditingkatkan kembali.

A husband is the closest person to an adolescent postpartum mother. The role of the husband is crucial in performing infant care because adolescent postpartum mother needs to adapt to her new role as a mother. This study aims to describe the knowledge and attitudes about infant care of the husbands of postpartum adolescent mothers in Puskesmas Pancoran Mas and Sukmajaya?s working area. This study uses a descriptive cross sectional design where the sample amounting 43 respondents were taken by consecutive sampling method. Results of research using univariate analysis showed that 60.5% of respondents had adequate knowledge about infant care, and 60.5% of them had unfavorable attitudes that were counterproductive in the context of infant care. It is crucial for health professionals to provide more information regarding infant care, especially to husbands.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S61098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heriyanti Darsono
"Karya tulis ini berusaha membahas masalah kesehatan yang merupakan.subkebudayaan suatu masyarakat. Pada dasarnya setiap masyarakat memiliki pengetahuan, nilai, aturan ategi masing-masing yang sifatnya unik dan terwujud berdasarkan pengalaman dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S12797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha
"Kromium dapat memengaruhi nafsu makan tetapi belum diketahui pengaruhnya
pada bayi. Penelitian ini bertujuan mengetahui korelasi kadar kromium dengan
nafsu makan bayi 8-10 bulan di Jakarta Pusat. Studi potong lintang dilakukan
terhadap 75 bayi yang sesuai dengan kriteria penelitian. Kadar kromium dalam
serum diukur dengan LC-MSIMS (Liquid Chromatography - Tandem Mass
Spectrometry), sementara nafsu makan diukur dengan VAS (Visual Analogue
Scale) oleh tenaga terlatih. Data dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smimov dan
uji Spearman (korelasi bennakna bila p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa subjek penelitian paling banyak berjenis kelamin perempuan dan berusia 8
bulan. Nilai tengah nafsu makan bayi 8-10 bulan di Jakarta Pusat sebesar
8,000cm, sementara nilai tengah kadar kromium 0,024ng/mL. Hasil penelitian
menunjukkan tidak terdapat korelasi bennakna antara kadar kromium dengan
nafsu makan bayi 8-10 bulan di Jakarta Pusat (p=O,782)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iriannie Wijaya
Jakarta: Restu Agung, 2005
649.4 IRI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yayah K. Husaini
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1996
664.62 YAY m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vindy Ningsih Daskunda
"Pijat punggung dilakukan sebagai manipulasi jaringan lunak tubuh yang membantu mengendurkan ketegangan otot di punggung karena rangsangan dari pelepasan hormon endorfin guna mengurangi rasa cemas dan meringkan rasa sakit sehingga menimbulkan relaksasi dan kenyamanan bagi ibu postpartum. Ketika ibu merasakan energi positif dari kenyamanan yang dirasakan berupa rasa rileks dan rasa bahagia, respon tersebut akan dikirim ke bagian hipotalamus untuk merangsang hipofisis posterior sehingga tubuh memproduksi hormon oksitosin dan endorfin yang membantu pengeluaran ASI untuk membantu efektifitas menyusui. Berdasarkan hasil pengkajian, pasien belum memiliki riwayat menyusui sebelumnya, dan berniat untuk menyusui anak pertamanya. Masalah keperawatan utama yang muncul adalah kesiapan peningkatan menyusui. Masalah yang terjadi selama proses perawatan salah satunya yaitu pengeluaran ASI belum adekuat. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah menganalisis asuhan keperawatan pada ibu postpartum dengan masalah kurangnya produksi ASI. Hasil analisis setelah dilakukan intervensi pijat punggung yaitu memperlihatkan bahwa adanya proses menyusui yang efektif dipantau menggunakan indikator ibu dan indikator bayi yang meliputi, pemantauan berat badan bayi, frekuensi Buang Air Kecil (BAK) dan karakteristiknya, frekuensi Buang Air Besar (BAB) dan karakteristiknya, serta frekuensi menyusu. Karya tulis ini diharapkan dapat menjadi acuan pengelolaan pasien postpartum untuk meningkatkan efektifitas laktasi dengan masalah tidak adekuatnya pengeluaran ASI.

Back massage is a manipulation of the soft tissues of the body that helps relax muscle tension in the back due to stimulation from the release of endorphins to reduce anxiety and relieve pain so as to cause relaxation and comfort for postpartum women. When the mother feels positive energy from the comfort felt in the form of relaxation and happiness, the response will be sent to the hypothalamus to stimulate the posterior pituitary so that the body produces the hormones oxytocin and endorphins that help milk production to help breastfeeding effectiveness. Based on the assessment results, the patient has no previous history of breastfeeding, and intends to breastfeed her first child. The main nursing problem that arose was readiness to increase breastfeeding. One of the problems that occurred during the treatment process was inadequate breast milk production. The purpose of writing this scientific paper is to analyze nursing care for postpartum mothers with the problem of lack of breast milk production. The results of the analysis after the back massage intervention showed that there was an effective breastfeeding process monitored using maternal indicators and infant indicators which included monitoring the baby's weight, frequency of urination (BAK) and its characteristics, frequency of defecation (BAB) and its characteristics, and frequency of breastfeeding. This paper is expected to be a reference for the management of postpartum patients to improve lactation effectiveness with the problem of inadequate milk production.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rastra Rantos
"ABSTRAK
Regurgitasi merupakan suatu kejadian keluarnya isi lambung ke arah farings dan mulut tanpat adanya usaha paksa dari bayi. Keadaan ini sering ditemukan pada tahun pertama kehidupan dan umumnya disebabkanm oleh refluks gastroesofagus (RGE) akibat imaturitas mekanisme anti-refluks pada sfinger esofagus bagian bawah (SEB). Data di negara maju melaporkan sekitar 50% bayi sehat berumur 0-3 bulan mengalami regurgitasi paling sedikit 1 kali setiap harina dan meningkat 70% pada usia 6 bulan, hingga menurun secara bertahap hingga 10% pada umur 12 bulan dan 5% pada umur 12-18 bulan.
Tata laksana yang adekuat sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya masalah klinis akibat regurgitasi yang berlanjut, antara lain esofagitis, striktur esofagus, mainutrisi, atau problem respiratorik. Langkah pertama tatla laksana regurgitasi adalah parental reassurance dan dilanjutkan dengan pemberian thickening milk sebagai susu anti regurgitasi, sedangkan terapi posisi seiain seringkoli membuat bayi tidak nyaman,hanya diberikan pada kasus tertentu mengingat meningkatnya kejadian sudden infant death syndrome (SIDS)."
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendapatkan efek thickening pada susu. Di negara maju telah tersedia thickening milk komersil dan terbukti dapat menurunkan fiekuensi regurgitasi. Locust bean gum merupakan salah satu bahan yang dikandung dalam thickening milk komersil dan mempunyai fek thickening. Locust &can gum tidak dipecah oleh enzim amilase kelenjar liar dan asam lambung sehingga tetap dapat mempertahankan efek thickeningnya.
Jenis susu tersebut masih terbatas pada negara berkembang dan harganyapun relatif mahal. Dengan mempertimbangkan efek positif dari thickening milk, maka telah dilakukan modifikasi thickening milk dengan cara menambahkan 1 sendok takar (5 g) tepung beras ke dalam 100 cc larutan susu. Dari beberapa laporan, cara ini juga memperlihatkan hasil yang positif dalam menurunkan frekuensi regurgitasi, meskipun tidak sebesar thickening milk kontersil. Beberapa kendala ditemukan pada thickening milk modifikasi, antara lain pemberian susu memerlukan lobang dot lebih besar, densitas kalori lebih tinggi sehingga komposisi nutrisi yang dikandungnya tidak sesuai dengan komposisi nutrisi yang dianjurkan. Beberapa bayi dilaporkan mengalami konstipasi. Walaupun demikian, thickening milk modifikasi masih merupakan terapi alternatif pada regurgitasi terutama di negara berkembang, karena selain memperlihatkan efek positif, cara ini jauh lebih murah.
Penggunaan kedua jenis thickening milk (komersil dan modifikasi) belurn pernah dilaporkan di Indonesia, sedangkan prevalens- regurgitasi pada bayi Indonesia cukup tinggi, oleh karena itu, cukup beralasan melakukan penelitian mengenai efektivitas thickening milk pada bayi Indonesia yang mengalami regurgitasi."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
T58751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Andriani
"Malnutrisi sejak pembuahan hingga usia 2 tahun dapat menimbulkan gangguan otak, yang memengaruhi kemampuan kognitif, kesehatan fisik dan produktivitas anak di masa depan. Pada bayi malnutrisi umumnya disebabkan kesalahan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Peran Dokter terutama dokter spesialis anak untuk memberikan edukasi kepada ibu mengenai praktik pemberian MPASI yang benar sangat diperlukan. Perlu modul edukasi yang dapat digunakan untuk memberikan konseling kepada ibu.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian mixed method dengan model eksploratori sekuensial yang terdiri atas tiga tahap penelitian. Tahap pertama studi kualitatif untuk penyusunan modul ABC-MPASI, diikuti dengan studi kuantitatif tahap I dan II. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2019–Juli 2021. Studi kualitatif penyusunan modul dilakukan dengan studi pustaka dan telaah pakar I, II dan III. Telaah pakar I menggunakan metode Delphi 2 putaran, wawancara mendalam, dilanjutkan dengan telaah pakar II menggunakan metode diskusi grup. Telaah pakar III dilakukan dengan metode wawancara mendalam dengan ahli dan target audiens. Dari studi kualitatif dihasilkan modul ABC-MPASI-Press dan ABC-MPASI- Vid. Selanjutnya modul yang dihasilkan diujicobakan dalam penelitian tahap I. Penelitian tahap I dilakukan dengan desain Randomized Control Trial, terdiri atas 3 kelompok subjek penelitian. Digunakan metode cluster sampling untuk membandingkan efektivitas modul yang dihasilkan (modul ABC-MPASI-Vid dan ABC-MPASI-Press) dibandingkan dengan kontrol (hanya mendapatkan buklet KIA). Penelitian tahap II menggunakan desain one group eksperimental pre dan post untuk menilai efektivitas modul ABC-MPASI-Vid dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu, asupan makan bayi dan pertumbuhan bayi.
Didapatkan hasil modul ABC-MPASI-Vid dan ABC-MPASI-Press dapat meningkatkan pengetahuan ibu mengenai praktik MPASI lebih baik dibandingkan buklet KIA, namun modul ABC-MPASI-Vid lebih efektif dalam meningkatkan perilaku ibu. Intervensi dengan modul ABC-MPASI-Vid tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu. Peningkatan pengetahuan dan perilaku ibu meningkatkan asupan makan bayi berdasarkan perbaikan parameter Minimum Di- etary Diversity (MDD), Minimum Meal Frequency (MMF) dan Minimum Acceptable Diet (MAD) serta perbaikan asupan kalori, protein dan lemak pada kunjungan akhir pasca edukasi. Peningkatan antropometri secara bermakna dilihat dari tren pertumbuhan bayi dengan menilai weight increment dan length increment bayi pasca edukasi selama 3 bulan pemantauan.
Disimpulkan intervensi dengan modul ABC-MPASI-Vid dan ABC-MPASI-Press dapat meningkatkan pemahaman materi MPASI dan pengetahuan ibu mengenai praktek MPASI yang benar. Modul ABC-MPASI-Vid lebih efektif dalam meningkatkan perilaku ibu dalam praktek pemberian MPASI yang benar dan dapat digunakan oleh ibu dengan berbagai latar belakang tingkat pendidikan. Intervensi dengan modul ABC-MPASI-Vid dapat meningkatkan asupan MPASI bayi dari segi jumlah asupan protein dan energi, perbaikan komposisi asupan MPASI terutama pemberian lemak dan zat besi, dan peningkatan persentase bayi yang memenuhi krite- rian MDD, MMF dan MAD. Bayi yang diasuh oleh ibu yang mendapatkan intervensi edukasi dengan modul ABC-MPASI-Vid memiliki perubahan bermakna tren pertumbuhan normal yang dinilai dengan weight increment dan length increment (nilai p = 0,015) dan penurunan bayi dengan nilai WI dan LI abnormal sebesar 22,9% pada periode sebelum intervensi ke periode setelah intervensi.

Malnutrition occurring during the critical period of children's growth may contribute to disturbances in the brain, affecting their future cognitive abilities, physical health, and productivity; and is generally caused by errors in complementary feeding practice. The role of physicians, especially pediatricians, is to provide education to mothers regarding the correct complementary feeding practice to overcome this problem. This research assessed the need for a practical educational module for complementary feeding practice to provide counseling to mothers from various backgrounds.
This study was carried out from February 2019–July 2021, utilizing a mixed-methods design and a sequential exploratory model consisting of three research stages. The first research stage is a qualitative study for the preparation of the complementary feeding practice module, followed by two quantitative studies. The qualitative study was carried out using a literature study, preliminary research, and three experts panels; with the latter applying the 2-round Delphi method, focus group discussion, and in-depth interviews with experts and the target audience. From the qualitative study, a booklet (ABC-MPASI-Press) and video (ABC-MPASI- Vid) modules were formulated, which were further studied during phase I of the quantitative research using a randomized control trial design with 3 intervention groups. This study aimed to determine the effectiveness of the formulated modules in comparison with the control group (only receiving the Maternal and Child Health (MCH) booklet. Phase II of the quantitative research utilized a one group experimental pre-post-test design to assess the effectiveness of the education modules in increasing mothers’ knowledge and behavior, and in turn, infants’ feeding intake and growth.
Both the ABC-MPASI-Vid and ABC-MPASI-Press modules resulted in a higher increase of mothers’ knowledge in complementary feeding practice compared to the MCH booklet, with the video module being more effective in improving mothers’ behavior. This increase of knowledge and behavior in mothers, in turn, increased their infants’ food intake, as shown by the improvements of the Minimum Dietary Diversity (MDD) and Minimum Acceptable Diet (MAD) parameters, as well as improvements in calorie, protein, fat and iron intakes during their final visit. A significant increase in weight increment (WI) and length increment (LI) was found after intervention.
It was concluded that the intervention with the ABC-MPASI-Vid and ABC-MPASI-Press mod- ules could improve mother's understanding of the complementary feeding material and mother's knowledge regarding the correct complementary feeding practice. The ABC-MPASI-Vid mod- ule is more effective in improving the behavior of mothers in correct complementary feeding practice and can be used by mothers with various educational backgrounds. Interventions with the ABC-MPASI-Vid module can increase complementary food intakes in terms of the amount of protein and energy intake, improve the composition of complementary foods, especially fat and iron intakes, and increase the percentage of infants who meet the criteria for MDD and MAD. Babies raised by mothers who received educational intervention with the ABC-MPASI- Vid module had a significant change in the normal growth trend, as assessed by weight incre- ment and length increment (p value = 0.015), with a decrease in infants with abnormal W1 and L1 values of 22.9% after the intervention.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziyah Dwi Utami
"Gastroenteritis akut merupakan peradangan pada saluran cerna yang dapat
disebabkan oleh infeksi bakteri. Adanya infeksi bakteri ini harus ditangani dengan
penggunaan antibiotik spesifik terhadap bakteri penyebab secara tepat. Penelitian
ini dilakukan untuk memperoleh data penggunaan antibiotik pada pasien
gastroenteritis akut di Ruang Perawatan Anak RSAL Dr. Mintoharjdo pada Tahun
2014. Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik dinilai dari ketepatan pasien,
ketepatan indikasi, ketepatan obat, ketepatan dosis dan tanpa interaksi obat.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data penggunaan antibiotik
empiris dari rekam medis, laporan harian dan buku resep pasien gastroenteritis
akut dengan metode pengambilan data retrospektif. Pengambilan data dilakukan
dengan teknik total sampling. Sejumlah 120 pasien diterima sebagai sampel. Pada
penelitian terdapat pasien yang menerima terapi antibiotik 100% tepat pasien;
2,50% tepat indikasi; 1,67% tepat obat; 70,83% tepat dosis dan 99,17% tanpa
interaksi obat."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>