Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56551 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Ali Nina Liche Seniati
"Untuk dapat memahami suatu bacaan secara utuh, seseorang harus mampu menahan dan mengolah informasi yang diperolehnya dari bacaan tersebut. Kemampuan tersebut ditentukan oleh kemampuan "Ingatan Kerja" yang dimiliki seseorang. Pada penelitian yang dilakukan oleh Atkinson dan Shiffrin (1971) dengan menggunakan digit span dan probe digit span untuk mengukur "ingatan kerja", ternyata tidak ditemukan perbedaan yang sistematis antara pembaca yang mahir dan pembaca yang kurang mahir (Perfetti da Goldman dalam Daneman, 1987). Hal ini dapat terjadi karena digit span dan probe digit span kurang sensitif dalam mengukur fungsi ingatan jangka pendek. Oleh karena itu Daneman dan Carpenter (1980), mengusulkan suatu alat ukur baru yang lebih sensitif dalam mengukur fungsi ganda dari "Ingatan Kerja", yang disebut Reading Span Test. Kemudian Daneman dan Carpenter menguji hubungan reading span test dengan pemahaman bacaan, yang diukur melalui pemahaman terhadap fakta dan kata ganti empunya.
Penelitian ini bertujuan untuk memperluas hasil penelitian Daneman dan Carpenter. Pada penelitian ini akan diuji hubungan antara reading span test terhadap pemahaman bacaan secara keseluruhan maupun terhadap jenis pemahaman bacaan, yaitu pemahaman literal, pemahaman inferensial, dan pemahaman kritikal. Selain reading span test, juga akan digunakan digit span test dan word span test. Kedua alat tes terakhir digunakan untuk dibandingkan dengan reading span test dalam hubungan dan besar sumbangannya terhadap pemahaman bacaan.
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 55 orang mahasiswa semester pertama Fakultas Psikologi Universitas Indonesia menunjukkan .bahwa reading span test ternyata memang memiliki hubungan yang bermakna dan lebih kuat terhadap pemahaman bacaan dan pemahaman literal dibandingkan digit span test maupun word span test. Meskipun demikian, sumbangan yang bermakna hanya diberikan oleh reading span test terhadap pemahaman bacaan'secara keseluruhan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Azizah
"Penelitian ini membahas mengeni peran TBM Kampoeng Batara dalam melestarikan kearifan lokal masyarakat Kampung Papring, Kalipuro, Banyuwangi. TBM memiliki peran untuk mencerdaskan masyarakat sekitar melalui pendidikan nonformal yang mencakup pembelajaran mengenai kearifan lokal. Dalam menjalankan perannya melestarikan kearifan lokal TBM dapat mengacu pada fungsi kultural perpustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran TBM Kampoeng Batara dalam melestarikan kearifan lokal masyarakat Kampung Papring dan mengidentifikasi kegiatan berbasis kearifan lokal yang diadakan di sana. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode analisis studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan analisis dokumen mulai dari Januari hingga Maret 2022. Informan penelitian dipilih berdasarkan metode purposive sampling dimana terdapat kriteria dalam pemilihannya. Bentuk kegiatan pelestarian kearifan lokal di TBM Kampoeng Batara dikelompokkan menjadi lima kelompok besar, yaitu pelestarian permainan tradisional, pelestarian seni budaya dan tradisi, pelestarian bahasa daerah, pelestarian kerajinan bambu, serta pelestarian alam. Kesimpulan menunjukkan bahwa peran TBM Kampoeng Batara dalam membantu pelestarian kearifan lokal masyarakat Kampung Papring telah membawa pengaruh positif bagi masyarakat di sana. Akan tetapi pelestarian masih terbatas pada metode secara lisan dan bentuk dokumentasi kegiatan terbatas pada foto dan video belum sampai pada dokumentasi tertulis. Sarannya adalah perlu dibuat dokumentasi tertulis dan pengembangan dokumentasi bentuk foto dan video.

This study discusses the role of TBM Kampoeng Batara in preserving the local wisdom of the people of Papring Village, Kalipuro, Banyuwangi. TBM has a role to educate the surrounding community through non-formal education which includes learning about local wisdom. In carrying out its role of preserving local wisdom, TBM can refer to the cultural function of the library. This study aims to identify the role of TBM Kampoeng Batara in preserving the local wisdom of the people of Kampung Papring and identify local wisdom-based activities held there. The research approach used in this study is qualitative with a case study analysis method. Data collection was carried out by interviewing, observing, and analyzing documents from January to March 2022. Research informants were selected based on the purposive sampling method where there were criteria in the selection. The form of activities to preserve local wisdom at TBM Kampoeng Batara is grouped into five major groups, namely the preservation of traditional games, the preservation of cultural arts and traditions, the preservation of regional languages, the preservation of bamboo crafts, and the preservation of nature. The conclusion shows that the peran of TBM Kampoeng Batara in helping to preserve the local wisdom of the people of Kampung Papring has brought a positive influence to the community there. However, preservation is still limited to oral methods and the form of documentation of activities limited to photos and videos has not yet reached written documentation. The suggestion is that it is necessary to create written documentation and the development of documentation of photo and video forms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Sriwulandari Martam
"Bermula dari kenyataan bahwa sampai saat ini stereotipe gender masih dijadikan kerangka dalam membedakan laki-laki dan perempuan. Ingin dilihat apakah buku bacaan anak, sebagai salah satu agen sosialisasi masih mengandung stereotipe gender. Perkembangan stereotipe gender akan dibahas dengan acuan teori skema gender. Obyek penelitian ini adalah 30 buah buku bacaan yang disukai anak usfa pra sekolah dan 30 buah buku bacaan yang disukai anak usia sekolah di Jakarta. Menggunakan accidental sarhpling. Metode yang digunakan adalah metode analisis isi, dengan alat ukur berupa matriks kategori isi. Analisis isi dilakukan oleh dua orang pengkode untuk menguji reliabilitas hasil.
Hasil yang didapat diolah dengan metode analisis koresponden dan uji signifikansi perbedaan proporsi dari dap kategori isi. Hasil penelidan menunjukkan bahwa buku-buku bacaan anak usia pra sekolah dan usia sekolah di Jakarta masih mcngandung stcreodpe gender, laki-laki digambarkan memiliki stereodpe maskulin dan perempuan memiliki stcreodpe feminin. Namun ada sebagian kecil buku bacaan anak usia pra sekolah dan usia sekolah yang ddak mcngandung stereodpe gender tertentu. Saran untuk penelidan selanjutnya agar dilakukan penelidan yang sama dengan menggunakan sampel yang random dengan jenis bacaan yang lebih bervariasi. Buku bacaan yang dijadikan sampel penelidan ternyata merupakan saduran dan terjemahan dari cerita-cerita luar negeri, disarankan untuk melakukan penelidan serupa terhadap cerita anak-anak yang berasal dari Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S2931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soerjono Soekanto
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985
340.115 SOE b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Kertasari
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisa struktur dan tipe kalimat yang ada dalam buku bacaan anal Rusia yang dikaji dari segi sintaksis. Sumber data dipilih buku Oryp4e , XmBaSI Manua, KCyfno6oK, Bohm B 1'ocTRx y BapOoca, anon m MocKa, Fefl'rejinor, yang terbit antara tahun 1986 sampai 1993. BukU bacaan anak menurut teori Harlock haruslah berbentuk sederhana bak dalam makna maupun dalam struktur dan bentuk bahasa. Kecuali itu dalam proses penterjemahan bukuakan lebih mudah bila kita sudah mendapatkan pola struktur dan tipe kalimat yang ada. Untuk itulah diadakan analisis ini. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar kalimat dalam tujuh buku korpus ini memiliki urutan normal yang sederhana dan lugas. Namun ternyata bentuk kalimat yang lain juga digunakan penulis buku anak apabila diperlukan. Secara ranci, bila kita melihat struktur atau urutan subyek predikat, urutan normal paling banyak digunakan. sedangkan bila melihat tipe kalimat jenis kalimat Derita, Kalimat afirmatif, kalimat anggota sintaksis, Kalimat tunggal, kalimat dua susunan, Kalimat perluasan, dan Kalimat lengkap lebih dominan dari pada jenis Kalimat yang lain dalam setiap Klasifikasinya.

"
1996
S15079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Corina Debora
1992
S2738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djiwatampu, Meithy
"Penelitian ini bermula dari kepedulian terhadap adanya indikasi bahwa pemahaman bacaan sebagian siswa masih tergolong rendah, termasuk pemahaman bacaan eksposisi. Hal ini diperkirakan dapat berdampak negatif pada penguasaan pelajaran dalam bidang studi yang banyak menggunakan bahan bacaan.
Bacaan eksposisi penting untuk dipahami karena bacaan ini menyajikan pengetahuan tentang objek, kejadian, dan gagasan. Oleh karena sebagian besar pengetahuan di sekolah diperoleh melalui bacaan eksposisi, maka "membaca untuk belajar" menjadi penting untuk dikembangkan.
Dari sudut pendekatan pengolahan informasi secara kognitif dan teori skemata, proses pemahaman bacaan dideskripsikan sebagai usaha pembentukan representasi mental tentang isi bacaan yang diarahkan oleh (1) pengetahuan seseorang yang tersimpan dalam ingatan jangka panjang; dan (2) unsur-unsur dalam bacaan. Kemudian informasi baru, sebagai hasil analisis, akan diintegrasikan dengan pengetahuan sejenis yang telah lebih dahulu tersimpan dalam ingatan jangka panjang.
Keberhasilan pembentukan representasi mental tentang isi bacaan ini antara lain tergantung dari sejauhmana pembaca dapat secara tepat mengorganisasikan informasi penting dalam bacaan. Pengorganisasian ini penting, bukan saja untuk menghemat kapasitas ingatan kerja yang terbatas, tetapi juga untuk membuat representasi mental sementara dalam ingatan kerja yang dibutuhkan selama proses pengolahan dan pengintegrasian terjadi.
Salah satu cara untuk mengorganisasikan informasi dalam bacaan ialah dengan membuat kerangka bacaan (outline). Dalam kerangka bacaan, pikiran utama dan pikiran penjelas setiap paragraf disusun secara vertikal. Cara inilah yang sampai saat ini dilatihkan pada siswa sejak di sekolah menengah. Mengingat beragamnya jenis bacaan eksposisi, maka menjadi pertanyaan apakah kerangka bacaan cukup efektif diterapkan bagi bacaan eksposisi ?
Penelitian-penelitian dibidang psikologi kognitif menunjukkan bahwa salah satu unsur penting dalam bacaan yang berperan dalam pemahaman bacaan eksposisi adalah struktur bacaan, yaitu sarana yang digunakan penulis bacaan dalam rangka menghubungkan gagasan-gagasan dalam tulisannya.
Bacaan eksposisi mempunyai beberapa struktur bacaan yang dapat diragakan dalam bentuk diagram yang berbeda. Diagram struktur bacaan eksposisi ini dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengorganisasikan informasi-informasi penting dalam bacaan dan mengisi skemata struktur bacaan yang diperlukan untuk menganalisis bacaan.
Secara kognitif, representasi mental melalui diagram struktur bacaan eksposisi akan lebih kuat tercatat dalam ingatan, mudah dibayangkan, mudah dibedakan, dan lebih menunjukkan hubungan antar informasi daripada kerangka bacaan. Diperkirakan, representasi mental dalam bentuk diagram struktur bacaan eksposisi lebih berpengaruh dalam pemahaman bacaan daripada kerangka bacaan. Tetapi hal ini belum pernah teruji melalui penelitian.
Dengan demikian pertanyaan-pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah pelatihan diagram struktur bacaan eksposisi dapat lebih meningkatkan pemahaman bacaan eksposisi dibandingkan pelatihan membuat kerangka bacaan? Bagaimana pengaruh pelatihan diagram struktur bacaan eksposisi terhadap pemahaman inferensial? Diagram struktur bacaan eksposisi mana yang lebih mudah atau lebih sulit diserap siswa? Faktor-faktor apa yang mempengaruhi efektivitas metode pelatihan?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan penelitian kuasieksperimental dengan Nonequivalent Control Group Design yang melibatkan 138 siswa SLTP kelas I dari dua SMPK di Jakarta. Siswa dikelompokkan ke dalam kelompok eksperimen dan kelampok kontrol. Kelompok eksperimen mendapat pelatihan diagram struktur bacaan eksposisi, sedangkan kelompok kontrol mendapat pelatihan membuat kerangka bacaan sebagaimana yang diterapkan di sekolah saat ini. Pelatihan dilakukan selama tujuh minggu, dua jam pelajaran setiap minggunya. Pada sebelum dan sesudah pelatihan, siswa menjalani tes pemahaman bacaan.
Struktur bacaan yang digunakan adalah struktur Daftar, Jaringan Topik, Matriks, Hirarki, Rangkaian Kejadian, dan Pohon Beranting. Pemahaman bacaan dirinci ke dalam sub-pemahaman Gagasan Utama, Fakta, Terminologi, Hubungan, Kesimpulan, dan Elaborasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
Secara umum, pelatihan diagram struktur bacaan eksposisi dapat lebih meningkatkan pemahaman bacaan dibandingkan pelatihan membuat kerangka bacaan. Hasil yang lama juga di dapat bila ditinjau dari masing-masing diagram struktur bacaan eksposisi, masing-masing sub-pemahaman, dan pemahaman inferensial.
Bila ditinjau dari keenam sub-pemahaman bacaan, pelatihan diagram struktur bacaan eksposisi lebih membantu siswa dalam mengidentifikasikan hubungan antar fakta dalam bacaan, menarik kesimpulan, dan melakukan elaborasi.
Beberapa faktor, seperti ketrampilan pemahaman dasar terutama ketrampilan dalam menarik kesimpulan, inteligensi, dan cara guru mengajar mempunyai pengaruh terhadap pemahaman bacaan dan pada pelatihan beberapa diagram struktur bacaan eksposisi.
Terdapat indikasi bahwa struktur Daftar dan Matriks lebih mudah diserap daripada struktur lainnya, baik ditinjau dari sudut pemahaman bacaan secara umum maupun dari sudut pemahaman inferensial. Sedangkan struktur Hirarki dan struktur Pohon Beranting cukup sulit bagi sampel penelitian ini. Namun demikian, kedua struktur ini masih cukup efektif dalam pemahaman inferensial dibandingkan struktur Jaringan Topik."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
D105
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"College students are intellectuals that are expected to become agents of change in the future. Academic knowledge that they receive while in college will be very useful when they enter community life....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>