Ditemukan 190849 dokumen yang sesuai dengan query
Romanus Beni
2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S6843
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S7151
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Toha Muhaimin
"Epidemi HIV/AIDS mempunyai dampak pada sosial ekonomi keluarga, terutama terhadap kualitas hidup anak remaja (12-18 tahun). Untuk melihat dampak HIV/AIDS dalam keluarga terhadap kualitas hidup remaja dan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi besar dampak itu, telah dilakukan penelitian dengan menggunakan data survei tentang AIDS yang dikumpulkan tahun 2007 oleh Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia. Variabel komposit yang terdiri variabel pendidikan, lingkungan sosial, dan aktivitas fisik, yang dikategorikan menjadi kurang baik dan baik, digunakan untuk mengukur kualitas hidup. Variabel-variabel ini kemudian dianalisis dengan regresi logistik untuk melihat besar dampak HIV/AIDS dalam keluarga, rumah tangga, dan anak terhadap kualitas hidup remaja. Hasil studi menunjukkan bahwa keberadaan HIV/AIDS dalam keluarga berdampak buruk terhadap kualitas hidup remaja (OR = 1,6). Dampak buruk ini lebih parah apabila remaja mendapat pengasuhan kurang baik (OR = 1,7) terutama bila pengasuhnya laki-laki (OR = 2,8) dan pendidikannya rendah (OR = 2,4). Pengaruh buruk tersebut ditemukan sama pada remaja perempuan dan remaja laki-laki.
HIV/AIDS epidemic has impacted the socioeconomy of the family, particularly the quality of life of adolescents (12 to 18 years of age). To assess the impact of HIV/AIDS in the family on the quality of life of adolescents and identify factors determining the extent of the impact, a research has been carried out using survey data on AIDS collected in 2007 by Center for Health Research, University of Indonesia. A composite variable consisting of education, social environment, and physical activity variables, which was categorized as less good and good, was employed to measure the quality of life. These variables were then subjected to multi-variable logistic regression analysis to examine the extent of impact of HIV/AIDS status in the family, household, and child towards the quality of life of adolescents. This analysis showed that HIV/AIDS in the family had adverse impact on the life of adolescents (OR = 1,6). The impact was worse on adolescents who lack of care (OR = 1,7), especially if the care givers were male (OR = 2,8) and had low level of education (OR = 2,4). The adverse impact was similar on both female and male adolescents."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Lubis, Suciati
"Meningkatnya jumlah kasus HIV/AIDS telah masuk ke dalam lingkup keluarga, dimana salah satu penyebabnya akibat kurangnya pengetahuan dan melemahnya ketahanan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan, sikap, dan ketahanan keluarga pada ibu rumah tangga dalam mencegah HIV/AIDS di Pekanbaru. Disain penelitian adalah kuasi eksperimen rancangan one group pretest posttest. Penelitian dilakukan di Pekanbaru bulan Maret-Mei 2013 dengan menyebar angket pada 139 ibu rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan 39,2% yang bermakna pada pengetahuan sesudah penyuluhan (p value 0,001), peningkatan 10,9% yang bermakna pada sikap sesudah penyuluhan (p value 0,001), serta peningkatan 1,25% yang bermakna pada ketahanan keluarga sesudah penyuluhan (p value 0,002).
The growing number of cases of HIV/AIDS has entered into the scope of family, where one of the cause is due to a lack of knowledge and the weakening of family resilience. This study aims to know how far the influence of education on knowledge, attitudes, and family resilience in housewives in preventing HIV/AIDS in Pekanbaru. The research design is quasi experiment one group pretest posttest. Research was conducted in Pekanbaru March-May 2013 with spread questionnaires on 139 housewives. The results showed there was increase significant 39.2% in knowledge after education (p value 0.001), increase significant 10.9% in attitude after education (p value 0.001), and increase significant 1.25% in family resilience after education (p value 0.002)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S53313
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lobo, Albertina Nasri
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24456
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Ratrieh Nurmala Dewi
"Data surveilan nasional HIV dan AIDS departemen kesehatan mengindikasikan penularan HIV/AIDS yang terus meningkat. Terdapat 12-19 juta orang rawat untuk terkena HIV. Dalam kampanye pencegahan HIV/AIDS sering diinformasikan tentang penggunaan kondom namun sampai saat ini masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi remaja tentang penggunaan kondom sebagai upaya pencegahan penyakit HIV/AIDS. Desain yang digunakan deskriptif dengan pendekata cross sectional. Karakteristik responden adalah mahasiswa Universitas Indonesia Depok yang berusia antara 17-24 tahun. Sampel dalam penelitian ini yaitu 96 oresponden dipilih melalui purposis sampling. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh mahasiswa memiliki persepsi yang buruk tentang penggunaan kondom untuk mencegah HIV/AIDS. Peneliti merekomendasikan agar perawat dapat berperan aktif memberikan edukasi kepada remaja mengenai penyakit HIV/AIDS dan kondom. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5606
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Elly Kuncorowati
Yogyakarta: Departemen Sosial, 1999
362.196 ELL p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Annisa Nur Ulandini
"Efikasi diri pada remaja dapat berkontribusi terhadap perilaku seks bebas dan berisiko pada saat melewati masa tumbuh dan kembangnya. Remaja yang memiliki efikasi diri rendah menyebabkan ketidakyakinan dalam menahan dorongan hawa nafsu dan menghindari seks bebas dengan pasangannya. Ketika seorang remaja yakin akan kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu maka remaja tersebut akan berusaha melakukannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara efikasi diri dalam menghindari seks bebas dan HIV/AIDS dengan perilaku seks berisiko pada remaja di kota Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode cross sectional dengan pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 111 responden remaja di kota Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara efikasi diri dalam menghindari seks bebas dan HIV/AIDS dengan perilaku seks berisiko pada remaja di kota Jakarta (P value = 0,000 < α = 0,05). Peneliti merekomendasikan juga terkait program edukasi pengetahuan kesehatan seksual yang dapat diaplikasikan di setiap institusi terkait peningkatan efikasi diri remaja dalam menghindari seks bebas dan HIV/AIDS dengan pasangan maupun lawan jenisnya. Program ini dapat meningkatkan dan mengoptimalisasi keyakinan remaja dalam menghindari perilaku seks berisiko
Self-efficacy in adolescents can contribute to promiscuous and risky sexual behavior as they go through their growth and development stages. Adolescents who have low self-efficacy cause insecurity in holding back their impulses and avoiding casual sex with their partners. When a teenager believes in his ability to produce something, the teenager will try to do it. This study aims to determine the relationship between self-efficacy in avoiding free sex and HIV / AIDS with risky sexual behavior among adolescents in the city of Jakarta. This study used a descriptive design with a cross sectional method with data collection using purposive sampling technique totaling 111 teenage respondents in the city of Jakarta. The results of this study indicate that there is a significant relationship between self-efficacy in avoiding free sex and HIV / AIDS with risky sexual behavior among adolescents in the city of Jakarta (P value = 0.000 <α = 0.05). Researchers also recommend a sexual health education education program that can be applied in every institution related to increasing the self-efficacy of adolescents in avoiding free sex and HIV / AIDS with partners and the opposite sex. This program can increase and optimize adolescent beliefs in avoiding risky sexual behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library