Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163797 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"The research was conducted in SDN Mekar Jaya, East Depok . The purpose of this research is to find out the correlationbetween nutritional knowledge and food habit. data were collected from one Primary School , 150 SD students and parents were selected randomly . data were analyzed by Pearson correlation and distribution Frequency...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Daryono
"Cukup besar persentase kejadian gizi lebih (16,82 %) hasil survei awal di SD Islam Al-Falah Jambi dan dampak gizi lebih sebagai faktor risiko berbagai penyakit degeneratif melatar belakangi penelitian yang dilaksanakan di SD Islam Al Falah Jambi pada bulan Maret 2003 yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran status gizi, mengetahui hubungan antara kebiasaan makan, konsumsi makanan, aktivitas fisik, karakteristik_orang tua dan anak, serta body image.
Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan Cara pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Sampel adalah murid kelas IV -- VI dengan jumlah 122 orang. Analisa data dilakukan dengan uji chi square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menemukan proporsi responden dengan status gizi lebih sebesar 39,3 % dan gizi tidak lebih sebesar 60,7 %. Hasil analisis menemukan adanya hubungan berrnakna antara konsumsi energi, lemak, karbohidrat, konsumsi protein, pola makan, kebiasaan mengkonsumsi fast food, kebiasaan nonton televisi/game, dan pendapatan perkapita dengan status gizi lebih. Hasil penelitian tidak dapat membuktikan adanya hubungan yang bermakna antara umur, jenis kelamin, jumlah anak, tingkat pendidikan orang tua, status bekerja ibu, kebiasaan makan pagi, kebiasaan jajan, kebiasaan mengkonsumsi junk food, kebiasaan olahraga, lama waktu tidur, dan body image.
Disimpulkan tingginya prevalensi gizi lebih (39,3 %) berhubungan dengan pola makan, konsumsi energi, konsumsi lemak, konsumsi karbohidrat- konsumsi protein, nonton televisi/main game, kebiasaan mengkonsumsi fast .food dan pendapatan perkapita serta lebih ditentukan oleh variabel konsumsi karbohidrat, kebiasaan makan fast food, pendapatan perkapita dan terutama sekali didominasi oleh pola makan.
Dapat disarankan bagi Dinas Kesehatan, pihak sekolah dan orang tua perlu bekerja sama untuk mengatasi gizi lebih melalui pengaturan pola makan, konsumsi (energi, lemak, karbohidrat, protein), makan fast food, nonton televisi/main game, serta pendapatan perkapita.
Daftar Bacaan: 126 (1986 - 2002)

Relationship between Food Consumption, Food Habits, and other Factors with Nutritional Status of Al Falah Jambi Islamic Elementary School Children, Year 2003The moderate prevalence of over nutrition (16,82 %) from early survey, and over nutrition as one of risk factors in nutrition that leads to degenerative disease is background of this study which carried out at Al Falah Islamic Primary School in Jambi, March 2003 as the objective study to description of nutritional status, relation with food habits, food consumption, physical activities, child and parent characteristics, and body image.
This study uses cross-sectional design with simple random sampling method. Samples are student in grade IV-VI, total samples 122 students. Data analysis uses chi square and multi logistic regression. This study have found a proportion of a 39,3% with overweight" and of 60,7% with "non-overweight," From analysis there was significant relation between energy consumption, fat, carbohydrates, protein, food pattern, fast food consumption, watching television or playing game habit, and per capita income with over nutrition status, but there was no significance relation between age, sex, number of children, parent education, work status of mother, breakfast habit, junk food consumption, sport habits, time to sleep, and body image.
This study concluded that over nutrition prevalent (39,3%) had relation with food pattern, intake of energy, fat, protein, time to watch TV/or play game habits, habit to eat fast food and per capita income, more determinant variables were intake of carbohydrate, fast food consumption, and per capita income, and the predominant variable was food pattern.
We recommend to Provincial Health Office, school and parent to cooperate in order to reduce over nutrition problem among children by controlling food pattern, nutrition intake such as energy fat, carbohydrate and protein, fast food consumption, watching TV/playing game habits.
Reference: 126 (1986 - 2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiya Farhani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26724
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Rodry Mikhael
"Prevalensi status gizi kurang pada anak usia sekolah di Indonesia masih cukup tinggi. Status gizi anak usia sekolah salah satunya ditentukan oleh asupan nutrien, di mana konsumsi jajanan di sekolah memberikan asupan nutrien dalam jumlah yang cukup besar. Pengetahuan anak usia sekolah mengenai kebiasaan jajan dapat berimplikasi pada perilaku jajan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran status gizi berdasarkan indikator BB/U, TB/U, dan IMT/U, tingkat pengetahuan anak usia sekolah mengenai kebiasaan jajan serta hubungan keduanya. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional menggunakan data primer yang diambil dari anak sekolah usia 6-14 tahun di Yayasan X, Pejaten, Jakarta Selatan, pada tanggal 18 Oktober 2009. Sampel diambil menggunakan metode total sampling. Data yang diambil berupa data umum, data antropometrik serta data pengetahuan mengenai kebiasaan jajan menggunakan kuesioner.
Jumlah subyek penelitian adalah sebanyak 78 orang dengan rata-rata berusia 10,10 ± 1,43 tahun. Dari pengukuran antropometrik didapatkan rerata berat badan 26,18 ± 5,55 kg dan rerata tinggi badan 130,67 ± 8,32 cm. Persentasi subyek dengan status gizi kurang berdasarkan BB/U sebanyak 51,3%, berdasarkan TB/U sebanyak 32,1% dan berdasarkan IMT/U sebanyak 38,5%. Nilai tengah skor pengetahuan subyek mengenai kebiasaan jajan adalah 6 (1-10), di mana sebanyak 41% subyek memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Dengan menggunakan uji Chi Square antara tingkat pengetahuan mengenai kebiasaan jajan dan status gizi berdasarkan IMT/U, didapatkan nilai probabilitas sebesar 0,026 (p<0,05). Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai kebiasaan jajan dengan status gizi berdasarkan IMT/U pada anak usia sekolah di Yayasan X, Pejaten, Jakarta Selatan tahun 2009.

Prevalence of poor nutritional status among school-age children in Indonesia remains high. Nutrient intake is one of factors that determine school-age children nutritional status, and the consumption of snacks at school-environment provides large amount of nutrient intake. Their knowledge about snack habits implicate on their daily snack behavior. This study was conducted to determine the distribution of nutritional status based on indicators WAP, HAP, and BMI, the knowledge of school-age children about snack consumption and their association. This study was conducted with a cross sectional design using data taken from primary school children aged 6-14 years in the Yayasan X, Pejaten, Jakarta Selatan, on October 18, 2009. Samples were taken using the total sampling method. Data was taken in the form of common data, anthropometric data and knowledge level about snack consumption using a questionnaire.
Total subjects were 78 people with an average age of 10.10 ± 1.43 years. Anthropometric measurements obtained resulted mean weight 26.18 ± 5.55 kg and mean height 130.67 ± 8.32 cm. Percentage of subjects with poor nutritional status based on WAP as much as 51.3%, based on the HAP as much as 32.1% and based on the BMI as much as 38.5%. The mean score of knowledge about snack consumption habits is 6 (1-10), where as many as 41% of subjects had poor knowledge level. The Chi Square test were used to measure the association between the knowledge about the snack consumtpion and nutritional status. Probability value of 0.026 (p <0.05) was obtained based on BMI and knowledge-level. There is an association between the knowledge snack consumption and nutritional status based on BMI / U on school-age children in the Yayasan X, Pejaten, Jakarta Selatan in 2009.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Suminarti
"Gizi lebih merupakan kondisi tubuh dengan berat badan yang berlebih dibandingkan dengan usia atau tinggi badan akibat asupan gizi relatif melebihi jumlah yang diperlukan untuk pertumbuhan normal, perkembangan, dan metabolisme. Gizi lebih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian. Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara kebiasaan makan (frekuensi makan, kebiasaan minum susu dan hasil olahannya, kebiasaan makan fast food, kebiasaan makan jajanan, kebiasaan makan camilan saat menonton TV) dan durasi menonton TV dengan gizi lebih pada anak usia prasekolah.
Penelitian ini merupakan studi cross-sectional terhadap 148 anak usia prasekolah dari 2 sekolah di Garut. Pengukuran berat dan tinggi badan anak dilakukan oleh petugas sedangkan informasi karakteristik anak dan orang tua, kebiasaan makan dan aktivitas fisik anak diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh responden sendiri. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji chi-square (bivariat) dan regresi logistik ganda (multivariat).
Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan indeks IMT/U prevalensi gizi lebih (kelebihan berat dan kegemukan) anak prasekolah mencapai 25,7%. Ada hubungan antara frekuensi makan, kebiasaan minum susu, kebiasaan makan fast food, kebiasaan makan camilan saat menonton TV, dan durasi menonton TV dengan gizi lebih anak prasekolah. Frekuensi makan utama merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan gizi lebih setelah dikontrol variabel kebiasaan makan fast food, kebiasaan minum susu, durasi menonton TV dan status pekerjaan ibu dalam analisis multivariat.

Overnutrition is the condition of body with excess weight compared with age or height due to oversupplied of nutrients relative to the amounts required for normal growth, development, and metabolism. Overnutrition is a public health issue because it deals with an increased risk of morbidity and mortality. The general objective of this research is to know the relationship between eating habits (frequency of eating, milk-drinking habits, fast food eating habits, snack eating, habits of snacking while watching TV), and duration of watching TV with overnutrition in preschoolers.
This was a cross-sectional study of 148 preschoolaged children from two kindergarden in Garut. A measurement of children`s heights and weights were collected by trained personnel, while the information characteristics of children and parents, childrens eating habits and physical activities were collected from self-administered questioner. Processing and analyzing data using chi-square test (bivariate) and multiple logistic regression (multivariate).
The analysis showed that based on the index BMI/age, prevalence rates of overnutrition (overweight and obesity) were 25,7%. The results of chisquare tes showed significant relationship between overnutrition with frequency of eating, milk-drinking habits, fast food eating habits, habits of snacking while watching TV and duration of watching TV. Frequency of eating variable is the dominant factor associated with overnutrition after being controlled by fast food eating habits, milk-drinking habits, duration of watching TV and maternal employment status in the multivariate analysis.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia
"Pendahuluan: WHO menyatakan pada tahun 2013 terdapat lebih dari 42 juta anak-anak mengalami obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pola makan dengan obesitas pada anak usia sekolah dasar.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang yang dilakukan pada Juli-September 2015 di SDN 01 Menteng Jakarta. Pengambilan data dilakukan dengan antropometri dan kuesioner food recall 48 jam. Data yang diperoleh kemudian di analisis dengan menggunakan uji Chi-Square.
Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pola makan tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan obesitas dengan nilai p>0.05.
Diskusi: Hasil ini berbedadengan beberapa penelitian terdahulu yang mungkin disebabkan oleh pro.

Introduction: WHO states that in 2013 there were more than 42 million children are obese. This study aims to determine whether there is a relationship between diet and obesity in primary school age.
Method: This study uses a crosssectional study design conducted in July-September 2015 at SDN 01 Menteng Jakarta. Data taken from anthropometry and 48-hour food recall questionnaire. The data analyzed using Chi-Square test.
Result: Statistical analysis showed that the diet has no significant association with obesity with p> 0.05.
Discussion: This result is in contrast to some previous studies that might be caused by inappropriate proportion of subjects, information bias, and low questionnaires return rate.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amila Tikyayala
"Rendahnya konsumsi susu masyarakat Indonesia bila dibandingkan dengan negara Asia lainnya menjadi masalah nasional yang belum terselesaikan, hal ini berdampak pada buruknya gizi bayi di Indonesia. Riset ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan pengkonsumsian susu dan pengetahuan dengan menggunakan metode cross sectional. Riset ini dilaksanakan di SD Pegangsaan 01 Jakarta Pusat dengan cara pengambilan sample cluster ramdom sampling. Sample yang terdiri dari 97 responden diberikan beberapa pertanyaan dalam kuestioner yang menyangkut tentang pengetahuan dan kebiasaan minum susu. Data dianalisa dengan menggunakan metoda Kolmogorov-Smirnov. Hasil riset ini menunjukan bahwa kebiasaan minum susu responden di SD baik, walaupun 90.7% responden memiliki pengetahuan yang tidak adekuat. Berdasarkan uji Kolmogorov‐Smirnov, tidak didapatkan hubungan bermakna antara kebiasaan minum susu pada anak usia sekolah dasar dengan pengetahuan. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat asosiasi antara kebiasaan minum susu pada anak usia sekolah dasar dengan pengetahuan.
Indonesia has a low consumption rate of milk compared with other Asian countries. It brings along with them a national problem that has not been resolved. This affects the poor infant nutrition in Indonesia. This research was conducted to determine the relationship between milk consumption habits and knowledge. This research uses cross-sectional method. This research was performing at SD Pegangsaan 01 Central Jakarta in 17th January 2011. Sample consisted of 97 respondents obtained by cluster random sampling method. Questionnaire as the data source were being given to know the knowledge and also the milk consumption habit. Data analyzed by Kolmogorov-Smirnov. The results of this research showed that the milk consumption habit among these respondents is good because all of them consuming milk (100%), however 90.7% of respondents still had inadequate knowledge. The evidence of this research demonstrates no significant result between drinking milk at the primary school age children with knowledge. Therefore this finding suggests there are no association between milk consumption habit and the knowledge of the children."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Nandi Wardani
"Saat ini Indonesia masih menghadapi masalah nutrisi, terlihat dari masih terdapatnya sejumlah anak yang masuk dalam kategori kurang gizi. Studi lain menyatakan bahwa tingkat konsumsi susu di Indonesia masih rendah dibandingkan negara Asia lainnya. Berdasarkan kedua fakta diatas, penulis membuat riset dengan tujuan mengetahui ada tidaknya hubungan antara status gizi dengan kebiasaan minum susu pada anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan metode ?cross sectional? dengan populasi sejumlah 97 siswa SD kelas 4, 5 dan 6. Input data dan analisis statistic menggunakan program SPSS 11.5, dengan metode ?chi-square for cross tabulation?. Berdasarkan data yang didapat, 100 persen dari populasi mengaku mengkonsumsi susu. Hasil analisis menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dan frekuensi konsumsi susu perhari (p=0.670). Begitu juga dengan hubungan antara status gizi dan jenis susu yang diminum, menunjukan hasil yang tidak signifikan (p=0.224). Dari studi ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kebiasaan minum susu.

Nowadays, Indonesia is still dealing with nutrition problems which represented by a quite number of children who are still categorized as undernourished and severely malnourished. Furthermore, recent study shows that the milk consumption in Indonesia is still low if compared to other Asian countries. Based on those facts, the author seems to determine the relationship between nutritional status and the habit of milk consumption among school aged children. In this cross-sectional study, the study population is chosen by cluster random sampling of grade 4, 5, and 6 with the total respondents 97 students. Primary data is conducted by self administered questionnaire regarding milk consumption habit, type of milk, frequency of drinking milk, and nutritional status measurement. Data entry and statistical analysis is done by the SPSS for windows version 11.5. The chi square test for cross tabulations was utilized. From the study populations 100% admitted that they consume milk daily. The result of the chi-square for cross tabulation reveals that there is no significant difference determined between nutritional status and the frequency of drinking milk per day (p=0.670). Also there is no significant difference between nutritional status and type of milk that is consumed (p=0.224). Hence, this study concludes that children nutritional status is not associated with the habit of milk consumption among school aged children."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>