Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76134 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismail Fahmi
"Penelitian tentang angkatan kerja Indonesia ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik demografi, sosial, ekonomi dan status kesehatan angkatan kerja serta, faktor-aktor yang mempengaruhi status kesehatan angkatan kerja.
Pentingnya penelitian ini karena investasi sumber daya manusia pada umumnya dan pekerja pada khususnya adalah berkaitan dengan kesehatan (termasuk gizi) dan keselamatan kerja.
Usaha-usaha peningkatan derajat kesehatan penduduk secara langsung akan meningkatkan kualitas angkatan kerja. Ini terjadi karena peningkatan kesehatan akan mengurangi tingkat kesakitan (morbiditas). Investasi di bidang kesehatan juga merupakan investasi modal manusia yang akan meningkatkan produktivitas, khususnya bagi masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah. Hal ini mendasari pemikiran bahwa dengan status kesehatan yang baik akan meningkatkan kemampuan belajar, menurunnya tingkat bolos kerja, meningkatnya motivasi dan hasil kerja.
Untuk mencapai tujuan penelitian ini menggunakan data Susenas 2000 dengan sampel 344.271 individu angkatan kerja Indonesia, angkatan kerja dalam penelitian ini adalah penduduk usia 15 tahun keatas di kontrol dengan kriteria yang tidak termasuk angkatan kerja. Unit analisis dalam penelitian ini adalah angkatan kerja sebagai individu. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan tabel silang antar variabel yang dianalisis.
Analisis faktor untuk mempermudah analisis inferensial, dan analisis inferensial dengan menggunakan model regresi logistik mulnomial. Metode regresi logistik multinomial dianggap cocok, karena dalam penelitian ini variabel status kesehatan yang merupakan variabel terikat adalah variabel dengan tiga kategori.
Hasil penelitian tentang karateristik sosial ekonomi, dan kesehatan angkatan kerja berdasarkan Susenas 2000 secara deskriptif menunjukkan bahwa; (1)jumlah angkatan kerja laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan. Pendidikan angkatan kerja perempuan jauh lebih rendah dibandingkan laki-laki (2) angkatan kerja yang berstatus kesehatan baik sebanyak 74,6% sedang 10,8% dan 14,6% berstatus kesehatan buruk.
Kesimpulan dari hasil analisis inferensial adalah sebagai berikut : seluruh variabel yang merupakan faktor individu seperti jenis kelamin, umur, status kawin, pendidikan, dan aktivitas, pengeluaran untuk makanan, jumlah anggota rumah tangga, status kepala keluarga, lokasi (desa dan kota,) serta lingkungan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap status kesehatan angkatan kerja.
Variabel lokasi (desa dan kota) yang diinteraksikan dengan pendidikan temyata lokasi desa-kota tidak serta merta mempengaruhi status kesehatan angkatan kerja tetapi tergantung dengan tingkat pendidikannya dalam risiko untuk kesehatan buruk.
Umur memperlihatkan pengaruh yang positif dimana semakin tua angkatan kerja maka semakin berisiko untuk berstatus kesehatan buruk, jenis kelamin memperlihatkan risiko yang yang lebih besar bagi laki-laki untuk memiliki status kesehatan buruk.
Pengeluaran makanan bergizi memberikan pengaruh yang positif bagi status kesehatan angkatan kerja dimana semakin besar jumlah pengeluaran makanan semakin besar peluang angkatan kerja berstatus kesehatan baik, dan sebaliknya, jumlah anggota keluarga yang besar lebih berisiko untuk berstatus kesehatan buruk. Lingkungan tempat tinggal yang buruk memberikan peluang bagi angkatan kerja untuk berisiko status kesehatan buruk, sedangkan aktitas bekerja atau tidak bekerja tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi status kesehatan angkatan kerja hal ini kemungkinan disebabkan karena variabel-variabel lain yang mempengaruhinya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T1776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Damayanti Kusumawardani Mirza
"Produktivitas merupakan hal penting dalam peningkatan konstruksi Dan sumberdaya merupakan komponen penting dalam peningkatan produktivitas selaln teknologi dan alat. Oleh karena ilu dlperlukannya identifikasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tanaga kerja pada proyek konstruksi jalan dengan harapan dengan diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja pada proyek konstruksi jalan, dikarenakan faktor-faktor yang teridentitikasi dapat terlebih dahulu diambil tlndakan untuk mengalihkan, mengecilkan, atau menghindari resiko-resiko yang mungkin timbul.
Pada penelitian ini, identitikasi sumber-sumber resiko terhadap produktivitas tenaga kerja dilakukan dengan kuisioner survey. Untuk mendapatkan variabel variabel yang paling mempengaruhi produktivitas tenaga keria pada proyek konstruksi ialan dengan perkerasan kaku. Analisa Statistik selanjutnya dilakukan pada data yang talah berhasil dikumpulkan. Selain itu iuga dilakukan analisa guna mendapatkan risk ranking dan risk level. Lalu dilakukan analisa korelasi, dan regresi untuk mendapatkan model.
Berdasarkan analisa survey dan pengolahan data dengan analisa statistik, didapatkan risk ranking dan risk level, kemudian penulis memvalidasi 10 variabel terbesar yang tarmasuk dalam risk ranking dan wawancara pakar. Dan setelah dilakukan analisa korelasi , dan regresi. dldapatkan bahwa ketersediaan material dan peralatan yang paling mempengamhi prnduklivitas tenaga keria proyekjalan dngan perkerasan kaku.
Ketersediaan alat dan material berkorelasi tinggi terhadap besarnya produklivitas tenaga kerja selama proyek berialan. Perlu adanya tindakan praventif dan korektlf action yang mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja, guna peningkatan produktivitas tenaga kerja proyek konstruksi jalan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Walirimba Thamrin
"Penelitian ini mengkaji beberapa korelasi variabel antara;l) Motivasi kerja; 2).Lingkungan kerja;3)Kemampuan kerja merupakan variabel bebas sedangkan Produktivitas kerja instruktur adalah variabel terikat, tu,juan penelitian ini adalah ingin meneliti sejauhmana hubungan korelasi arrtara motivasi kerja, kemampuan kerja, lingkungan kerja serta hubungan secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja.
Penelitian dilakukan di Balai Latihan Kerja di wilayah Jabotabek yaitu: 1). BLK Pasarrebo Jakarta, 2). BLK Las Condet, 3).BLK Bekasi, dan 4) BLK Tangerang, metode yang dilakukan adalah metode kuantitatif yang menggunakan Statistik.
Hasil temuan penelitian adalah ; Pertama, distribusi frekuensi dari karakteristik instruktur secara keseluruhan terhadap composite butir-butir pernyataan instruktur mendapat skor yang positif; Kedua,berdasarkan koefisien korelasi, variabel motivasi, X1- 0,1533; variabel kemampuan, X2 = 0,1513; variabel lingkungan, X3 = 0,1499 sedangkan variabel produktivitas sebesar, Y= 0,1724. Untuk determinan korelasinya dari masing-masing variabel yaitu;
X1 = R2 0,0235; X2 = R2 0,0229; X3 = R2 0,0224; dan Y=R2 0,0297, secara kualitatif koefisien korelasi maupun determinan korelasi menunjukkan adanya hubungan atau korelasi yang masih rendah. Ketiga secara matrix hasilnya cukup baik dalam arti hubungan dan korelasinya cukup besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen,baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap masing-masing variabel yaitu; X1 = 0,97640;X2_ 0,1000; X3 = 0,1876; serta Y = 0,9775. Selanjutnya berdasarkan hasil temuan penelitian secara kualitatif hubungan atau korelasinya dapat dikatakan rendah dan pengaruhnya kecil dan kemungkinan masih ada faktor dan pengaruh lainnya yang lebih kuat,namun belum sempat diteliti didalam penelitian ini.Untuk itu diharapkan agar instruktur BLK Sejabotabek dapat memotivasi diri, nieningkatkan kemampuan diri dan menjaga lingkungan kerja yang sehat dan kondusif untuk menunjang peningkatan produktivitas kerja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Maria Diana Dosy
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan penilaian kinerja dengan menggunakan metode 360° feedback, studi kasus di PT. XYZ, Jakarta. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT. XYZ mulai dari posisi manajer sampai dengan posisi staf junior berjumlah 140 orang. Sampel ditetapkan menurut tabel Krejcie sebanyak 105 orang yang diambil dengan Cara disproportionate random sampling sehingga semua strata terwakili.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yang terdiri dari 5 bagian. Bagian pertama berisi pertanyaan yang berkaitan dengan sosio-demografi sebanyak 8 butir pertanyaan. Bagian kedua, pertanyaan yang berkaitan dengan iklim organisasi (X1) berjumlah 14 butir pertanyaan. Bagian ketiga, pertanyaan yang berkaitan dengan pelatihan metode 3600 feedback (X2) berjumlah 10 butir pertanyaan. Bagian keempat adalah pertanyaan yang berkaitan dengan dukungan manajemen (X3) berjumlah 7 butir pertanyaan. Akhirnya, bagian kelima adalah pertanyaan tentang pelaksanaan metode 360°feedback (Y) yang terdiri dari 12 butir pertanyaan.
Pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 10.0. Untuk mengetahui kecenderungan beberapa variabel sosio demografi dengan pelaksanaan penilaian kinerja dengan menggunakan metode 360° feedback digunakan tabulasi silang (crosstab), sedangkan untuk menguji pengaruh antara iklim organisasi, pelatihan 3600 feedback, dukungan manajemen terhadap pelaksanaan penilaian kinerja dengan menggunakan metode 3600 feedback digunakan korelasi Spearman. Untuk menentukan faktor yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan penilaian kinerja dengan menggunakan metode 360° feedback digunakan regresi linear ganda.
Hasil penelitian dengan menggunakan model regresi linier sederhana menunjukkan hubungan antara iklim organisasi (XI) dengan pelaksanaan penilaian kinerja metode 360° feedback (Y) diperoleh nilai r = 0,275. Hasil analisis regresi antara variabel iklim organisasi (X1) dengan variabel pelaksanaan penilaian kinerja metode 360° feedback (Y) juga memperoleh nilai dengan a = 3,178 dan b = 0,287. Untuk hubungan pelatihan metode 3600 feedback (X2) dengan pelaksanaan penilaian kinerja metode 3600 feedback (Y) diperoleh nilai r = 0,376. Hasil analisis regresi menunjukkan nilai koefisien regresi b - 0,379 dengan a = 2,789. Selanjutnya hubungan antara dukungan manajemen (X3) juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan penilaian kerja metode 360° feedback (Y) ditunjukkan oleh nilai r = 0,454. Hasil analisis regresi menghasilkan nilai koefisien regresi b = 0,495 dengan a = 2,277.
Hasil penelitian dengan menggunakan model regresi ganda dengan Stepwise menunjukkan dukungan manajemen (X3) merupakan variabel yang paling dominan karena muncul sebaga variabel pertama dalam step 1. Nilai koefisien korelasi dalam step 1, r = 0,454 sedangkan nilai koefisien regresi b = 0,495 dan a = 2,277. Dalam step 2, variabel pelatihan metode 3600 feedback (X2) ditambahkan pada step 1. Kedua variabel dukungan manajemen (X3) dan pelatihan metode 360° feedback (X2) menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar, r = 0,533 dengan nilai koefisien regresi untuk dukungan manajemen (X3), b3 = 0,423 dan nilai koefisien regresi untuk pelatihan metode 360° feedback (X2), b2 = 0,289 dengan a = 1,386. Dalam step 3, variabel ildim organisasi (X1) ditambahkan pada step 2. Ketiga variabel dukungan manajemen (X3), pelatihan metode 360° feedback (X2) dan iklim organisasi (X1) menghasilkan koefisien korelasi yang paling besar, r = 0,588 dengan nilai koefisien regresi untuk dukungan manajemen (X3), b3 = 0,392; nilai koefisien regresi untuk pelatihan metode 3600 feedback (X2), b2 = 0,305; dan nilai koefisien regresi untuk iklim organisasi (X1), b1 = 0,261; dengan a = 0,380.
Dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi variabel pelaksanaan penilaian kinerja metode 3600 feedback adalah variabel dukungan manajemen sebagai faktor yang paling dominan kemudian diikuti oleh variabel pelatihan metode 360° feedback dan terakhir variabel iklim organisasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Primadiati Afifka
"Latar belakang dari penelitan ini yaitu berawal dari sumber daya manusia merupakan salah satu aset yang terpenting di dalam perusahaan yang harus dijaga dalam rangka meningkatkan produktivitas. Salah satu cara adalah dengan menerapkan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh karyawannya, dengan tujuan dapat meminimalisasi bahaya yang ada di tempat kerja serta kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja.
PT. LGEDI merupakan pabrik elektronika yang pada awal berdirinya pabrik, keeelakaan kerapkali terjadi dikarenakan kejar target untuk peningkatan produksi sehingga kecepatan dalam bekerja lebih diutamakan daripada faktor keselamatan. Sejak tahun 1998 PT. LGEDI telah menerapkan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh karyawannya agar terciptanya rasa aman dan nyaman dalam bekerja. Berhasil tidaknya penerapan program ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap setiap karyawan mengenai K3. Untuk itulah yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah bagaimana Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan, ditinjau dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikap karyawan mengenai K3 yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas.
Penelitian ini merupakan penelitian survei deskriptif analitik, yang bertujuan untuk mengungkapkan serta menganalisa hubungan variable independen terhadap variable dependen. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dilengkapi dengan kuantitatif dengan metode peneltian survei.
Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa Program K3 memiliki pengaruh terhadap peningkatan produktivitas karyawan, karena dengan diterapkannya program K3 kepada karyawan akan membentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baik terhadap K3 sehingga dapat mencegah atau mengurangi kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja.

The Influence of Occupational Health and Safety Program on Emlopyees Productivity in VCR Factory PT. LG Electronics Display Devices IndonesiaThe background of this research is began from human resources as one of important asset for company that should be taking care in pursue to improve productivity. By implemented Occupational Health and Safety Program, accident and occupational disease can be avoided and minimize.
PT. LGEDI is an electronics industry , since it was established, working accident were always happen because of the effort in improving productivity, where rapidity of working is more important than safety works. Since 1998 PT. LGEDI has already implementing Occupational Health and Safety (OHS) Program for all their employees to build safety place or safety environment. The program depends on many factors, which are Knowledge, Skill and Attitude (KSA). Based on the situation above, this research treat about the influence KSA of on employees productivity (in perspective of employees KSA to OHS).
This research is an analytical descriptive survey, on purpose to explain and analyze the relationship between independent variable and dependent variable. By using quantitave research fit out qualitative and survey reseach methods.
The conclusion of this research proved that OHS Program does influence productivity. With implementation of OHS Program build a well employees KSA. Therefore, all the losses that causes from accidents and occupational diseases can be avoided and minimize in order to increasing productivity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T 11484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper investigates the persistence of unemployment in Indonesia, by decomposing unemployment into structural and cyclical unemployment and exploring its determinants and dynamics...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tatum Artha
"Studi ini meneliti dua hal yang saling terkait yakni dampak migrasi dan pengaruh karakteristik wilayah tempat tinggal kedua-duanya terhadap pendapatan (rill) seseorang. Khususnya ditunjukkan bahwa upah seseorang yang pindah (bermigrasi) dan desa ke kota tidak mengalami perubahan seketika yang berarti. Upah seseorang yang pindah dari desa ke kota baru mengalami peningkatan setelah orang tersebut berdiam beberapa lama di kota. Ini menunjukkan bahwa selama berdiam di kota produktivitas marjinal orang tersebut meningkat dan ini adalah hasil proses belajar yang dialaminya di kota.
Ditunjukkan pula bahwa karakteristik wilayah tempat tinggal juga berpengaruh terhadap upah riil seseorang. Selain itu pengaruh dari tingkat pendidikan (years of schooling), pengalaman kerja dan gender diikutsertakan dalam menentukan upah rill individu. Penelitian ini memanfaatkan fungsi produktivitas tenaga kerja (marginal productivity of labor) yang dibentuk oleh upah nil dan tingkat harga. Data yang digunakan adalah data IFLS (Indonesia Family Life SurveylSAKERTI) tahun 1993 dan tahun 2000.

This study investigates two related issues, i.e., the impacts of both migration and the characteristics of the dwelling region on one's real wage. In particular, it is shown that one's wage does not experience any significant change immediately after she migrated from a rural area to an urban area. Her wage would increase only after she has been residing for a certain period in the urban area in accordance with the rate of growth of her marginal productivity. Meanwhile, the rate of change in the marginal productivity depends on her learning during the period under consideration.
The study also shows real wage depends on the characteristics on the region where one lives as well. In addition, it also depends on years of schooling, work experience and gender. To investigate the above the study utilizes a marginal productivity function defined by two parameters, i.e., real wage and price. The data used in the study is derived from Indonesia Family Life Survey (IFLS).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toni Priyanto Jayadi
"Faktor produksi sering diklasifikasikan menjadi empat, yaitu tanah, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan. Pengklasifikasian terhadap keempat faktor produksi tersebut didasarkan atas perbedaan elstisitas penawaran parsial, karakeristik yang terkandung pada setiap faktor produksi, dan imbalan yang diterima masing-masing pemilik faktor produki. Secara historis, pembedaan ini bersesuaian dengan berkembangnya bergaining position antara tiga kelompok masyarakat, kapitalis, tuan-tuan tanah dan buruh (tenaga kerja). Kekuatan pasarlah yang kemudian menentukan berapa besar imbalan yang akan diterima masing-masing. Tenaga kerja akan mendapatkan upah, tuan tanah mendapatkan sewa tanah, pemilik modal mendapatkan tingkat bunga.
Pandangan ekonomi kapitalis terhadap tenaga kerja tidak terlepas dari konsep faktor produksi atau input. Perkembangan iklim usaha menuntut adanya penyesuaian perlakuan terhadap tenaga kerja. Pada awalnya ada kecenderungan tenaga kerja dianggap sebagai suatu faktor produksi lainnya yang memberikan kontribusi relatif tetap terhadap produksi. Pandangan ini yang menghasilkan sistem pengupahan tetap terhadap tenaga kerja sebagaimana input tanah mendapatakan sewa tetap dan modal mendapatkan bunga.
Adanya ketidakstabilan sifat dan karakter tenaga kerja, mendorong perusahaan untuk memberikan perlakuan lain terhadap tenaga kerja. Tenaga kerja dipandang sebagai suatu faktor produksi yang mampu untuk meningkatkan daya guna faktor produksi lainnya (mengolah tanah, memanfaatkan modal, dsb) sehingga perusahaan memandang tenaga kerja sebagai suatu investasi.
Pandangan mainstream economy terhadap permintaan tenaga kerja adalah sebagaimana permintaan terhadap faktor produksinya, dianggap sebagai permintaan turunan (derived demand), yaitu penurunan dari fungsi perusahaan. Meskipun fungsi perusahaan cukup bervariasi, meliputi memaksimumkan keuntungan, memaksimumkan penjualan atau - perilaku untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, namun maksimisasi keuntungan sering dijadikan dasar analisis dalam menentukan penggunaan tenaga kerja.
Dengan pertimbangan tersebut (maksimisasi keuntungan), dan dengan asumsi perusaha beroperasi dalam sistem pasar persaingan, maka perusahaan cenderung untuk mempekerjakan tenaga kerja dengan tingkat upah sama dengan nilai produk marginal tenaga kerja (Value Marginal Product of Labor, VMPL) VMPL menunjukkan tingkat upah maksimum yang mau dibayarkan oleh perusahaan agar keuntungan perusahaan maksimum.
Beberapa indikator yang diduga mempunyai hubungan yang erat dengan struktur upah adalah jumlah pekerja, nilai tambah, tingkat pendidikan, pasar yang akan dituju apakah domestik atau iuar negeri, serta kepemilikan perusahaan. Indikator-indikator di atas akan dianalisis menggunakan metode regresi untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai hubungan masing-masing indikator dengan upah yang diterima di tiap masing-masing kelompok lapangan usaha. Lebih lanjut juga akan dianalisa mengapa struktur upah yang diterima pekerja berbeda di masing-masing kelompok usaha."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Syafitri
"Tenaga kerja merupakan penyumbang panting dalam pertumbuhan ekonomi. Sedangkan pertumbuhan ekonomi berarti peningkatan pendapatan perkapita, yang secara langsung disebabkan oleh pertumbuhan produktifitas tenaga kerja. Produktifitas tenaga kerja merupakan gambaran mutu modal manusia, karena rnenunjukkan sejumlah output yang dapat dihasilkan oleh seorang individu dalam suatu proses produksi. Menurut McConnel dan Brue (1995), produktifitas tenaga kerja didefmisikan sebagai rasio antara output yang dihasilkan oleh individu dengan jarn kerja yang digunakan untuk memperoleh upah tersebut.
Studi ini ditujukan untuk menjelaskan produktifitas tenaga kerja di sektor manufaktur dengan melihat faktor faktor penentu produktifitasnya. Dengan menggunakan data cross section pada kelompok industri besar sedang tahun 1996, hasil estirasi model pada studi ini membuktikan positifnya peran pendidikan tinggi dan menengah dalam menentukan produktifitas tenaga kerja di sektor inanufaktur, dan negatifnya peran pendidikan yang lebih rendah. Tetapi studi ini tidak dapat rnenunjukkan peran tenaga kerja wanita dalam peningkatan produktifitas. Banyaknya tenaga kerja wanita justru akan menurunkan produktifitas dan menurunkan upah yang dibayarkan industri kepada pekerja.
Studi ini memperkuat eksistensi teori human kapital Nelson-Phelps(1966), Lucas (1998) dan Aghion dan Howitt(1998). Namun studi ini juga tidak dapat membuktikan terjadinya diskriminasi upah pada tenaga kerja wanita, sebagaimana dikemukakan oleh Byron dan Takahashi (1989) maupun Hansen dan Wahlberg (1997). Hasil studi ini merekomendasikan peningkatan investasi atau alokasi dana pendidikan yang berorientasi kepada penciptaan tenaga kerja berbasis keahlian untuk menunjang produktifitas di sektor manufaktur."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Irawan
"Construction work is a work that has a potential of a bigger working accident to take place. Construction sector job is an activity involving workers, tools and materials in large number, either alone or together so can become a source of accident to happen An injured worker will of course physically and financially suffer. Contractor who ignores health and job safety will also suffer in direct cost, which at the end will influence his business existence.
Accident involving human and equipment will far result a loss in time and cost. Success in construction project implementation is mainly influenced by the productivity and quality of human resources who work for construction project. The construction workers from manager to labors are assets that should be protected in order to be able to work well and productive so that the job safety and health program implementation in the construction activity site is badly needed. An effective job safety and health program is a result of a plan, coordination and commitment of all employees of a company from the lowest level of workers to the top leader.
The research is aimed to analyze of the job safety and health program implementation to workers productivity workmanship in planning and implementation stage of building construction. How big the job safely and health program variables implementation is to the workers productivity workmanship in building construction implementation stage can be seen from double regression point the regression model resulted.
The result of this research shows that there are some variables of job safety and health program which influence a lot to the workers productivity workmanship. Three decisive variables are obtained for relationship model between job safety and health program implementation to workers productivity workmanship in building construction implementation stage. Decisive variables are to choose the system and equipment which are going to be used, checking the work place, tools and Occupational Health and Safety equiptment routinely before starting a job and carrying out improvement actions to prevent accident.
The results of this research are obtained from 21 samples that fulfill the conditions for statistic analyze. Those samples are obtained from 34 questonners which are filled by the respondents from the contractor's Health and Job safety Manager in building construction project in Jabotabek. The analysis done in this research is uses correlation analysis, factor analysis, decisive variables analysis and double regression analysis. All of those statistic analysis are processed using the help of Statistical Program for Science Release versi 10.00 for Windows software program."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3066
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>