Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175958 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firman Munir
"Resume medis merupakan inti dari Rekam Medis yang dapat memberikan gambaran secara keseluruhan, lengkap, ringkas, tepat tentang pasien yang nantinya digunakan untuk berobat kembali. Resume medis adalah bukti otentik jika terjadi tuntutan di Pengadilan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Karakteristik Dokter dalam kelengkapan dan pencatatan resume medis, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional dengan menggunakan check list resume medis dari Maret - Mei 2000 sebanyak 473 resume medis yang diisi oleh 27 dokter dari 4 bagian spesialisasi. Untuk menambah informasi tentang karakteristik dokter ditambah dengan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 70,4% responden mengisi tidak lengkap resume medis dan 29,6% mengisi dengan lengkap resume medis, hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara perilaku kelengkapan dan pencatatan resume medis dengan spesialisasi ilmu dan tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan (umur, jenis kelamin, status perkawinan, status kepegawaian, pangkat/golongan, masa kerja, sarana dan jabatan.
Saran: Meningkatkan manajemen kontrol komite medik dan komite rekam medik, terhadap resume medik yang diisi oleh dokter RSPAD Gatot Soebroto. Memberikan asupan kepada rumah sakit, bahwa dengan meningkatnya kemajuan dan berkembangnya ilmu kedokteran saat ini perlu adanya perubahan bentuk-bentuk formulir resume medis dalam menyesuaikan dengan kedisiplinan masing-masing ilmu kedokteran.

The Relationship between Doctors?s Characteristics and Organizational Factors, and the Completeness of the Medical Resume Recording at RSPAD Gatot Soebroto
Medical Resume is the core part of the Medical Records which can provide a comprehensive, complete, brief and accurate description about the patient when he/she needs further medical treatment in the future. The medical resume could be used serves as authentic evidence in case of any lawsuit.
The objective of this research is to identify the completeness of medical resume as well as its affecting factors.
This research complies a cross sectional design by using the back up instruments such as check lists of the medical resumes issued from March through May 2000 which total 473 medical resumes filled out by 27 doctors of 4 specializations. To achieve a has been developed complete the information about the doctor's characteristics, questionnaires. The result of the research reveals that 70.4% respondents do not fill out the medical resume completely and 29.6% fills it out completely. The study also reviled there is a significant relationship between the completeness of the filling-out and the recording of the medical resumes with the specializations and no significant relationship with age, sex, marital status, employee status, grade / classification, period of service, facilities and position.
Suggestion: to improve the control management by the medical committee and medical recording committee on the medical resumes filled out by the doctors of the RSPAD Gatot Soebroto. To provide contribution to the hospital that in line with the advancement and growth of the medical sciences at present, it is required a revision of the types of the forms of the medical resumes according to its respective discipline."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Nazhifa Afdhal
"Penelitian ini membahas hubungan karakteristik dokter dengan kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak di RSIA Budi Kemuliaan tahun 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak serta hubungannya dengan karakteristik dokter pengisi rekam medis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel yang tidak lengkap diisi adalah tanggal dan waktu, nama dan tanda tangan dokter, informed consent, dan resume medis. Sementara itu diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara jenjang pendidikan dan status kepegawaian dengan kelengkapan rekam medis rawat inap bayi dan anak.

This study discusses the relationship between characteristics of doctor and the completeness of hospitalized infants and children medical records in RSIA Budi Kemuliaan Years 2014. This study aims to describe the completeness of hospitalized infants and children medical records as well as its relationship with the characteristics of doctor as a filler medical records. This is a quantitative study with cross-sectional study design. Based on the results of the study, it is known that variables incomplete filled are date and time, name and signature of the doctor, informed consent, and medical resume. Beside that, it is known that there are significant differences between levels of education and employment status with the completeness of hospitalized infants and children medical records.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risalina Myrta Anggarini
"ABSTRAK
Dengan didukung oleh 20 jenis keahlian, maka angka kunjungan pasien rawat jalan RSPAD Gatot Soebroto cukup tinggi. Seperti kita ketahui bersama tuntutan utama bagi pasien rawat jalan adalah pelayanan dengan cepat dan tepat Untuk menunjang pelayanan pasien rawat jalan panting pula diperhatikan layanan rekam medis yang cepat.
Dari hasil residensi penulis menjumpai lamanya rata-rata layanan rekam medis pada pasien poliklinik Penyakit Dalam yang diperkirakan mempunyai dampak atas kepuasan pasien.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan informasi yang terperinci tentang layanan rekam medis di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Penelitian dilakukan secara cross sectional, dengan melakukan pengamatan terhadap rata-rata layanan rekam medis pasien rawat jalan poliklinik Penyakit Dalam, kemudian mengumpulkan data sekunder, juga wawancara dan diskusi kelompok terarah dengan petugas rekam medis serta kunjungan ke Rumah Sakit Pondok Indah untuk mendapatkan data pembanding. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
Pengamatan dilakukan selama 15 hari kerja (3 minggu) berturut-turut dan didapat 1222 orang pasien dan 20 orang petugas sebagai sampel penelitian. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa :
Rata-rata (mean) waktu layanan rekam medis di poliklinik Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto adalah 61 menit.
Pengembangan kualitas tenaga rekam medis kurang direncanakan dengan baik. Prosedur kerja belum dilaksanakan secara konsisten. Pengembalian rekam medis dari poliklinik maupun tempat perawatan belum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. Lokasi poliklinik yang jauh dari tempat penyimpanan rekam medis mempengaruhi kecepatan pelayanan. Perlunya penambahan petugas untuk merapikan file.

ABSTRACT
Being the top referral military hospital the Central Army Hospital Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto) consisting of 20 different specialities has a hight visit of out-patients. Hence, a fast and efficient medical record service seems necessary.
The purpose of this research is to gather exact information on medical record service in the Central Army Hospital Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto). This research is cross - sectional. It is based on medical record observations towards out - patients of the Internal Medicine Department together with secondary data from interviews and focussed group discussions with medical record officers. A visit to the Pondok Indah Hospital for comparison study was made and the data analysis is qualitative and quantitive.
The observation on I222 patients and 20 officers for 15 working days (3 weeks) is as follows :
The average time required for medical record service in the internal Medicine Department of the Central Army Hospital Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto) is 61 minutes.
The personnel for medical record service do not meet up to expectations the work procedure is not consistent. At times, medical records are not well - kept.
Bibliography : 21 year 1952 - 1997.
"
Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Purwaningtias
"Penyelenggaraan Rekam Medis merupakan proses kegiatan yang dimulai dari saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan dengan kegiatan pencatatan data medik pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medik di rumah sakit, dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyelenggaraan penyimpanan dan pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan.
Untuk mendapatkan rekam medis yang bermutu rekam medis tersebut harus lengkap, akurat, tepat waktu dan memenuhi persyaratan hukum. Serta didukung oleh tenaga pengisi rekam medis, karena hal tersebut merupakan cerminan terhadap mutu pelayanan yang diselenggarakan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai kelengkapan pengisian dan ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap di RSUD Budhi Asih tahun 2002 serta faktor-faktor yang menyebabkannya.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh, dilakukan penelaahan terhadap berkas rekam medis rawat inap yang kembali pada periode 1 Januari 2002 sampai dengan 31 Desember 2002 serta pengamatan terhadap petugas yang terlibat dalam kegiatan pengisian lembar rekam medis, formulir rekam medis, karakteristik ruang perawatan dan karakteristik pasien.
Desain penelitian adalah telaah dokumen dengan pendekatan cross-sectional, dengan besar sampel sebesar 384 berkas rekam medis. Metode yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat (uji chi-square dan Fisher Eruct).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak berkas rekam medis yang tidak diisi dengan lengkap dibandingkan yang diisi lengkap serta lebih banyak berkas rekam medis yang kembali lebih dari 2 x 24 jam. Faktor yang mempengaruhinya yaitu formulir rekam medis, kelas perawatan, ruang perawatan, kedaruratan kasus dan jenis pembayaran.
Untuk meningkatkan kualitas kelengkapan pengisian dan ketepatan waktu pengembalian maka disarankan untuk meningkatkan disiplin dari para petugas pengisi rekam medis dan dalam jangka panjang perlu kiranya dipikirkan untuk memberikan penghargaan dan sanksi kepada para petugas pengisi yang tidak melaksanakan pengisian sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan.
Daftar bacaan : 34 (1982 - 2002)

Factors Related to Inpatient Medical Record Admission Filling and Delay of Return at RSUD Budhi Asih, 2002Medical Record activities represent a process started from moment accepting a patient at the hospital, continued with recording of historical patient medical data during he is being served at the hospital , and continued with medical record management handling to and from its depository.
To obtain certified medical record, the content of data has to be complete, accurate, on schedule and fulfill conditions of law. And also supported by qualified medical record staff, because its represent to service reflection.
Objective of this research is to find out the condition of medical record completeness fulfillment accuracy of return time in RSUD Budhi Asih within 2002 and its related factors.
To observe related factors, data investigation had been done since January 1s` 2002 until December 31a 2002 and also observe to the staff who involved in medical record activities, medical record form, treatment room characteristic and patient characteristic.
Research was done in document study with approach of cross-sectional, using up to 384 document medical record. Research methodology is analysis of univariat and bivariate (Chi-Square test and Fisher Exact).
Result of research indicate that incomplete medical record sheet is more than the complete one. And so many medical record sheet returned back exceed than two days. It was caused by medical record form, category and quality of room, emergency case and payment type.
In order to increase quality of admission filling and accuracy of returning time, hence suggested to increase discipline or medical record staff and also reward and punishment concept is possibly to be applied in the future based on standard operational procedure.
Bibliography: 34 (1982 - 2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13025
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariz Fazli Putra
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26672
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Dirgantari Pratiwi
"Berdasarkan permenkes 269/MENKES/PER/III/2008, pada pasal 4 menyebutkan bahwa ringkasan pulang harus dibuat oleh dokter dan dokter gigi yang melakukan perawatan pasien. Resume medis mencerminkan ringkasan segala informasi yang penting, menyangkut pasien dan bisa dijadikan sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang lebih lanjut. Oleh karen itu mutu resume medis kurang baik, dapat dilihat apakah tidak adanya resume medis atau tidak lengkapnya pengisian resume medis, maka secara keseluruhan akan menyebabkan mutu rekam medis kurang baik, dan diikuti dengan mutu rumah sakit yang kurang baik. Akibat dari resume medis yang tidak ada atau tidak di isi dengan lengkap. Penelitian ini bertujuan menganalisa dalam kelengkapan pengisian resume medis pada dokumen rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibu Anak Budi Kemuliaan tahun 2008-2009 dengan menghitung persentase kelengkapan pengisian resume medis dari masing-masing variabel yang ada pada lembaran resume medis tahun 2008-2009. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dengan melakukan penelitian terhadap kelengkapan formulir resume medis yaitu menggunakan checklist/daftar tilik, sedangkan pendekatan kualitatif dilakukan dengan wawancara terhadap informan yang berkaitan dengan penelitian ini. Sampel yang dilakukan pada analisis kuantitatif sebanyak 254 sampel dari berkas rekam medis pasien rawat inap bulan Januari 2008, Januari 2009 dan Februari 2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel instansi pasien paling tinggi dibandinkan dengan variabel lain dan selama 3 bulan tersebut. Kemudian yang mempengaruhi kelengkapan dari resume medis pasien rawat inap yaitu kurangnya sosialisasi resume medis kepada rumah sakit dan dokter-dokter yang ada di rumah sakit ini baik dokter baru maupun dokter lama. Tidak hanya sosialisasi namun, Sumber daya manusia seorang dokter masih kurang, sehingga mempengaruhi kelengkapan dari resume medis. Dokter merangkap kerjanya yaitu bertanggung jawab pada seluruh lantai ruang perawatan, sehingga dokter tidak memiliki waktu untuk mengisi resume medis sendiri. Namun berdasarkan hasil analisa selama wawancara dengan informan, bahwa dokter, bidan dan petugas rekam medis mengetahui segala sesuatu tentang akan pentingnya resume medis yang lengkap dan memiliki pengetahuan yang baik tentang resume medis.
Berdasarkan hasil analisa, disarankan agar dibentuknya panitia rekam medis, kemudian adanya petugas khusus yang menganalisa secara kualitatif dan kuantitatif, terbentuknya petugas khusus yang menganalisa maka perlu penambahan staff dengan latar belakang pendidikan rekam medis ataupun diikutsertakan petugas rekam medis dalam seminar maupun pelatihan tentang rekam medis. Dilakukan sosialisasi resume medis ke dokter, bidan, perawat dan tenaga kesehatan yang ikut dalam mengisi resume medis. Diberikan reward atau punishment kepada dokter atau bidan yang rajin maupun tidak dalam pengisian resume medis, supaya tertib administrasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Widiastuti
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Dr.Hafiz RSDH Cianjur berdasarkan empat variabel masukan yaitu man, material, machine, dan methode. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional, yaitu penelitian kuantitatif menggunakan data sekunder dengan observasi dan kualitatif untuk pendalaman dari penelitian kuantitatif dengan teknik wawancara mendalam. Hasil penelitian kuantitatif didapatkan bahwa rata-rata kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap adalah 92,18, dan dari nilai tersebut 79,52 lengkap terisi sedangkan 20,48 tidak lengkap, 7,82 yang tidak ada atau tidak didokumentasikan. Gambaran kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Dr.Hafiz RSDH Cianjur secara kuantitas sudah bagus namun secara kualitas masih buruk karena ada beberapa variabel penting seperti pengisian diagnosa dan tandatangan tenaga kesehatan dokter nilainya masih di bawah 50. Adapun faktor yang paling mempengaruhi kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap adalah metode Standar Prosedur Operasional/SPO tentang Kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap yang masih belum dipatuhi oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit Dr. Hafiz RSDH Cianjur, perlu adanya induksi Standar Prosedur Operasional/SPO tentang kelengkapan pengisisan dokumen rekam medis rawat inap dan prosedur safety secara berkala kepada pegawai baru maupun lama sehingga selalu terpapar dan dapat bekerja sesuai dengan prosedur yang ada.

ABSTRACT
This study discusses the Factors Affecting the Completeness of Inpatient Medical Record Documents at Dr.Hafiz RSDH Hospital Cianjur based on four input variables namely man, material, machine, and method. This research uses descriptive observational method, that is quantitative research using secondary data with observation and qualitative for deepening of quantitative research with in depth interview technique. The result of quantitative research shows that the average of in patient medical record document is 92,18, and from 79,52 complete value is filled while 20,48 is incomplete, 7.82 is missing or not documented. The description of the completeness of the in patient medical record document at Dr.Hafiz Hospital RSDH Cianjur in quantity is good but the quality is still bad because there are some important variables such as filling diagnosis and signature of health personnel doctor the value is still below 50 . The factors that most affect the completeness of inpatient medical record document is the method Standard Operating Procedure SOP about the completeness of inpatient medical record document which still has not been obeyed by the health workers at Dr. Hafiz Hospital RSDH Cianjur, it is necessary to have induction of Standard Operating Procedure SOP on completeness of document medical record in patient medical record and safety procedures periodically to new and old employees so that always exposed and can work in accordance with existing procedures. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Hasani
"Saat ini rumah sakit dan tenaga kesehatan rawan akan tuntutan-tuntutan yaitu tuntutan mutu pelayanan, tuntutan kesejahteraan karyawan, tuntutan hukum dari pasien dan banyak pesaing dalam bidang perumahsakitan. Atas dasar itu diperlukan upaya perbaikan mutu dan menjaga mutu.
Penelitian Departemen Kesehatan tahun 1989 di rumah sakit kelas B, C, D pads enam provinsi rekam medis belum dapat digunakan sebagai alat ukur mutu pelayanan kesehatan dimana - pengisian rekam medis tak lengkap dan data-datanya disangsikan. Kejadian serupa terjadi di RSUD Tarakan Jakarta, dimana dari penelitian bulan Juni 2002 dan wawancara prapenelitian dengan kepala sub bagian rekam medis RSUD Tarakan Jakarta pada bulan Desember 2002, pengisian rekam medis tak lengkap dan pengembalian 100% terlambat.
Untuk itu diperlukan penelitian kelengkapan dan ketepatan waktu pengembalian rekam medis rawat inap serta faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap kelengkapan dan ketepatan waktu pengembalian. Penelitian ini menggunakan metoda deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian pada rekam medis rawat inap bulan Oktober 2002 didapat rekam medis, yang lengkap hanya 4,7% dan tak lengkap 95,3% sedangkan tepat waktu pengembalian 18% dan tak tepat waktu 82%. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelengkapan adalah lingkungan kerja kurang menyenangkan, kompensasi belum memadai, ketidakdisiplin waktu kerja, monitoring (supervisi) tak berjalan, belum ada penghargaan yang memadai, peran dan fungsi panitia rekam medis tak berjalan, urgensi terhadap rekam medis masih rendah, sosialisasi buku pedoman pengelolaan rekam medis sangat kurang sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan pengembalian adalah resume medis belum diisi, pengetahuan dan pemahaman petugas administrasi ruang perawatan sangat kurang dan fungsi monitoring ( supervise) tak berjalan.
Atas dasar temuan itu disarankan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan staff sub bagian rekam medis, peningkatan fungsi dan peran panitia rekam medis, peningkatan kompensasi, peningkatan disiplin waktu kerja, peningkatan sosialisasi buku pedoman pengelolaan rekam medis, peningkatan prasarana fisik dan sarana, dilaksanakan sistim pemberian penghargaan dan teguran terhadap petugas yang telah melaksanakan pengelolaan dengan baik dan tidak baik serta untuk masa akan datang digunakan sistim komputerisasi rekam medis dimana bila salah satu petugas tidak mengisi rekam medis maka secara otomatis jasa produksi tak keluar.
Daftar Pustaka : 29 ( 1983-2003 )

Recently, the hospital and health personnel are troubled by claims that are the claim of service quality, the claim of employee's welfare, criminal procedure by the patient and other competitors in hospitalization aspects. Base on those facts, so some effort of improving and maintaining the quality is needed.
The study by Department of Health on 1989 in the hospitals class B, C, D, in six provinces reveals that the medical record is can not be used yet as a measurement device to the quality of health services because the filling up of medical record is still incomplete and the data are doubted.
Similar things happen in RSUD Tarakan Jakarta; where from the study in June 2002 and the pre-study interview with the chief of medical record sub department in RSUD Tarakan Jakarta in the month of December 2002, the filling up of medical record was incomplete and the returns was 100% delayed.
Thus, there is a need to study about the completeness and accuracy of the medical record return in the hospitalized patient and those factors, which affect the completeness, and accuracy in returning time. This study was using the qualitative and quantitative descriptive method.
The study result about the medical record of hospitalized patient in October 2002 revealing only 4,7% of complete medical record and the incomplete of 95,3%, where as the medical record with on time returning of 18% and not on time of 82%. The factors that affect completeness are inconvenient of working environment, insufficient compensation, indiscipline of working hours, stuck monitoring (supervision), insufficient reward, interference in the role and function of medical record committee, low urgency of medical record, the lack of medical record management guiding books socialization. Whereas the factors that affect returns are no filling up of resume of medical record, knowledge and understanding of the health care room administrative officer and the stuck in monitoring (supervision) function.
Based on those findings, it is suggested to improve the quality of human resources and make the staff of the medical record sub department to be efficient, enhance the function and role of the medical record committee, improve compensation, improve the discipline of working hours, enhance the socialization of the guiding book of medical record management, improve the physical utility and pre-utility, do the reward and punishment system for the officer who had done good and bad management respectively, and for the future, it will be used computerization system, where if there is an officer who does not fill up the medical record, then automatically there will be no production services.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Sutandyo
"Perubahan paradigma perumahsakitan di dunia juga membuat rumah sakit di Indonesia dapat sebagai subyek hukum, khususnya mulai tahun 2003 yang menandai kesepakatan pemberlakuan perdagangan bebas antar negara-negara ASEAN (AFTA).
RS Mitra Kemayoran adalah rumah sakit swasta yang penyelenggaraan rekam medisnya telah menggunakan sistem kearsipan sentralisasi dan tahun 2002 ini mendapat sekitar 130 komplain medis pasien, yang terdiri dari berbagai macam kasus. Semua komplain tersebut cepat atau lambat akan berujung pada tuntutan hukum terhadap rumah sakit. Untuk mengantisipasi hal ini maka hal yang berkaitan dengan legal aspek dari komplain tersebut hams sudah tersusun dengan baik, Berkaitan dengan itu peneliti mengangkat masalah penelitian berupa belum diketahuinya tingkat kelengkapan berkas rekam medis di RS Mitra Kemayoran tahun 2002.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan dokter dalam mengisi rekam medis di RS Mitra Kemayoran 'tahun 2002, dalam hal ini diukur dengan kelengkapan pengisian rekam medis, keakuratan, ketepatan waktu dan pemenuhan pengisian aspek legal rekam medis. Kerangka pikir penelitian ini adalah sistem untuk menggali informasi pengisian berkas rekam medis mulai dari komponen Input, Proses dan Output, tetapi yang diteliti disini komponen Proses dan Output.
Penggalian data diambil secara sekunder yaitu dari rekam medis yang sudah selesai diisi oleh dokter dan sudah dikembalikan ke bagian rekam medik.
Melihat dari tujuannya, penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam dan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.
Hasil penelitian ini adalah dari 130 rekam medis didapatkan pada lembar harian dan instruksi dokter tanda tangan/paraf dokter 63% lengkap, nama dokter hanya 12%-lengkap, sedang jam pemeriksaan pasien 18% lengkap,. Pada informed refusal didapatkan 40% lengkap, pulang paksa 62% lengkap, anamnesis dan pemeriksaan fisik 77% lengkap sedangkan informed consent operasi 92% lengkap. Dari in-depth interview baik pada kelengkapan pengisian rekam medis, keakuratan, ketepatan waktu dan aspek legalnya memang masih ada kekurangan dalam pengisian/pendokumantasian rekam medis.
Kesimpulan penelitian ini adalah dari analisis kelengkapan rekam medis yang telah dilakukan serta in-depth interview pada para informan dapat disimpulkan bahwa para dokter di RS Mitra Kemayoran cukup patuh dalam mengisi rekam medis, namun memang masih banyak ketidak lengkapan pada berkas rekam medis tertentu. Hal ini dikarenakan kesadaran dokter akan pentingnya kegunaan rekam medis bagi dokter sendiri masih kurang, sehingga perlu pihak management RS Mitra Kemayoran mensosialisasikan pada dokter untuk mengisi rekam medis dengan lengkap dan pelaksanaannya perlu mendapat kontrol secara terus menerus oleh panitia rekam medik. Belum adanya No Blame Culture di RS Mitra Kemayoran.
Saran yang diberikan oleh peneliti: Perlu ditinjau kembali isi informed consent, karena tampaknya hanya seperti surat persetujuan saja, yang sebenarnya harus ditulis pula apa yang sudah dijelaskan/diterangkan keterangan yang sudah diberikan pada pasien. Perlu dipikirkan pembuatan cap nama dokter yang spesifik dan sangat khas serta dipegang oleh dokter sendiri, yang dibuat oleh pihak rumah sakit untuk memecahkan salah satu masalah ketidaklengkapan rekam medis.
Daftar Pustaka : 30 buah ( 1985- 2003)

Completeness Analysis of Medical Record on Complain Cases During the Year 2002 at Mitra Kemayoran HospitalHospital paradigm shift in the world has placed the present hospitals in Indonesia as a legal subject, especially starting the year 2003 which indicates the agreement of world free trade between ASEAN countries (AFTA).
Mitra Kemayoran Hospital is a private hospital that used Medical Record Centralized Document System. In the year 2002 this hospital has accepted 130 patient complains which consist of variety cases. All complains whether fast or slowly will end on law suit to the hospital. To anticipate this matter, all the connected legal aspect of that complains must be in a good arrangement. In connection with the complains researcher takes the research problem as the level of completeness of medical record is not yet known at Mitra Kemayoran Hospital in the year 2002.
The goal of this research is to get the information about doctor's compliance in completeness of writing medical record at Mitra Kemayoran Hospital in the year 2002, at this point to be measured with completeness of medical records, aquracy, punctuality and fulfillment medical record with fill in legal aspect. The framework of this research is system to dig information about the fill in medical record starting from Input, process and output component, however the process and output component to be researched in this study.
Data collection from secondary data which were finished medical record where the doctors already written and the already returned to the medical record department.
To see the goal of this research, this study is qualitative study with in-depth interview and cross sectional approach.
The result of this research was from 130 medical records can be found in loose paper daily report and doctor's instruction, doctor's signature 63% complete, doctor's name 12 % complete, while hours patient's examination 18% complete. In informed refusal can be found 40% complete. force discharged 62% complete, assessment and physical examination 77%' complete, informed consent for an operation 92% complete. From in-depth interview whether in completeness of medical records, aquracy, punctuality in time and legal aspect are still there are lacking in writing medical records documentation.
The conclusion of this research is from the analysis of completeness of medical records which has been done and with in-depth interview to the informant and can be concluded that the doctors at Mitra Kemayoran Hospital fair compliance in writing medical records, but there are many uncompleted medical records at certain parts. Perhaps this is due to the lack of awareness of the important of medical records and the use of them for the doctors themselves. It is needed for the management of Mitra Kemayoran Hospital to socialized to the doctors to write medical records and the implementation can be controlled continuously from the medical record's committee. At Mitra Kemayoran Hospital there is not yet established "No Blame Culture".
Suggestion given to the hospital there is a need to make an informed consent because it seems only as an agreement letter_ It must be written also what the doctor?s explanation, the information given to the patient. There is a need to be concerned about to have a medical doctor's name stamp that are specific and given to the doctor's him or herself. This stamp is made by the hospital to solve among others the problem of not complete medical records.
Bibliography: 30 ( 1985-2003).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henni Ryta
"Memasuki era persaingan babas, tuntutan masyrakat terhadap pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat (bermutu), sudah menjadi prioritas utama, baik dani aspek pelayanan medis maupun terhadap mutu informasi yang dihasilkan. Salah satu sumber informasi di Rumah Sakit adalah isi rekam medis. Mutu rekam medis tergantung dari kelengkapan pengisiannya, keakuratan datanya, ketepatan waktu serta pemenuhan terhadap aspek hukum.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang pencatatan rekam medis rawat inap stroke di Pusat Pengembangan Penanggulangan Stroke Nasional, Rumah Sakit Umum Bukittinggi Tahun 2004, juga untuk mengetahui mutu rekam medis yang dihasilkan serta masalah yang berkaitan dengan mutu rekam medis yang dihasilkan.
Metode penelitian adalah kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan system. Pendekatan sistem bertujuan untuk pemecahan masalah, dan memandang organisasi sebagai suatu sistem. Unsur input terdiri dari format rekam medis, prosedur tetap, uraian tugas, sumber daya manusia, panitia rekam medis serta dukungan organisasi dalam bentuk kebijakan terhadap penyelenggaraan rekam medis. Unsur proses terdiri dari pelaksanaan pengisian rekam medis; pemeriksaan kelengkapan rekam medis serta umpan balik pelaksanaan pencatatan rekam medis. Data kualitatif diperoleh dari wawancara mendalam dengan beberapa informan disertai pengamatan terhadap pelaksanaan pencatatan rekam medis. Data kuantitatif diperoleh dengan melakukan telaah terhadap isi rekam medis.
Penelitian ini dilakukan di ruangan perawatan stroke dan di Instalasi Rekam Medis P3SN RSUP Bukittinggi, dengan jadwal pelaksanaan mulai 1 Juni sampai dengan 17 Juli 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kelemahan pada pencatatan rekam medis, sehingga mutu rekam medis yang dihasilkan sangat rendah. Masalah yang ditemukan pada penelitian ini adalah kelemahan pada semua unsur input yaitu sebagai berikut:
1. Format rekam medis yang belum sesuai dengan kebutuhan informasi.
2. Belum adanya prosedur tetap tentang pencatatan rekam medis.
3. Uraian tugas pada petugas penerimaan pasien rawat inap masih tumpang tindih.
4. Sumber daya manusia yang masih kurang baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
5. Tidak aktifnya panitia rekam medis.
6. Kurangnya dukungan organisasi dalam bentuk kebijakan yang mengatur tentang penyelenggaraan rekam medis.
Untuk itu diperlukan upaya-upaya guna perbaikan system penyelenggaraan system rekam medis khususnya tentang pencatatan rekam medis, dengan memenuhi kebutuhan sumber daya yang optimal serta pemberian sanksi terhadap petugas terkait yang tidak melakukan pencatatan rekam medis dengan lengkap dan benar.
Daftar Bacaan : 33 (1982-2004)

Entering the global era, community demand to health service that provides fast, accessible, and qualified services, become a major priority, viewed from the point of medical service and also the point of informative quality output. One of information sources in hospital is medical record. The quality of medical record depends on comprehensive enrollment, accuracy of the data, accuracy of time, and law aspect providing.
The objective of this research is for abstraction examining about medical record recording in stroke inpatient nursing in the Center of National Stroke Anticipating Developing (P3 SN), Public Hospital Bukittinggi in 2004. It has aim to examine medical record quality as an output, and also examining the problem that is connected to medical record quality as an output.
The research methods are quantitative and qualitative with system approaching. System approaching was used for problem solving, and organization previewing as a system. Input substances consist of medical record format, fixed procedure, task explanation, human resources, medical record committee, and organization support in form of medical record implementation policies. Process substances consist of medical record recording implementation, comprehensive medical record checking, feed back and medical record recording implementation. Qualitative data have been got by deeply interview to a number of informant with monitoring and observation to medical recording implementation. Quantitative datas have been got by studying to medical record substances.
This research was executed in stroke nursing room and in the medical record installation P3SN RSUP Bukittingi; with implementation schedule at 1 June until 17 July 2004. The research result showed that there is some disadvantages found in medical record recording, with the result that the quality of medical record outcame is very low. The problems that found at this research as the disadvantages for following all input substances:
1. Inappropriate medical record format to information necessary
2. There is no fixed procedure for medical record recording
3. Task explanation to inpatient receiver staffs is still unformed.
4. Low quality and quantity for human resources
5. Inactive medical record committee
6. There are insufficient organization supports in form of medical record implementation policies.
For all those purposes above, that is needed some efforts for better medical record system implementation especially about medical record recording, by fulfilling optimal resources necessaries and punishment executing to connected staff that do not implement medical record recording completely and accurately.
Bibliographies : 33 (1982-2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>