Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endah Malahayati
"Investasi yang ditanamkan untuk fasilitas rawat inap kelas I dan VIP (segmen kelas atas) cukup besar, sehingga bila utilisasinya rendah ditambah dengan tidak tercapainya target pendapatan dari segmen ini maka rurnah sakit tidak dapat melaksanakan kebijakan subsidi silang secara optimal kepada kelas rawatan yang lebih rendah, terlebih bila pendapatan dari kelas rawatan yang lebih rendah juga tidak tercapai. Rumah Sakit perlu memprioritaskan peningkatan utilisasi dan pendapatan dari kelas rawat inap ini sehingga dapat membantu menutupi pendapatan ruang rawat inap secara keseluruhan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh infomasi besarnya pasar potensial produk pelayanan rawat inap kelas I dan VIP di Rumah Sakit Dewi Sri Karawang yang merupakan salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kabupaten Karawang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survey dan telaah data dan datanya dianalisa secara kualitataif.
Untuk memperoleh informasi besarnya pasar potensial yang akan akan menyerap pengembangan dan peningkatan utilisasi produk pelayanan rawat inap segmen atas ini, peneliti melakukan analisa terhadap hal-hal yang mempengaruhi besarnya pasar potensial tersebut yaitu :
1. Analisa hasil penjualan seperti karakteristik demogragik, geografik dan psikografik dari pasien yang telah menjalani rawat inap (penetrated market) serta menilai daerah potensial dari penetrated market tersebut.
2. Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan seperti keadaan umum masyarakat Kabupaten Karawang yang diproleh melalui gambaran geodemografiknya, menganalisa minat dan daya beli masyarakat terhadap produk pelayanan rawat inap segmen atas.
3. Analisa akses terhadap lokasi rumah sakit dari wilayah/ kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang untuk menentukan daerah potensialnya.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa pangsa pasar untuk produk pelayanan rawat inap segmen atas di Kabupaten Karawang masih cukup besar sehingga dengan strategi pemasaran yang tepat, program rumah sakit untuk meningkatkan utlisasi dan pendapatan dari segmen ini dapat direalisasikan. Dari penelitian ini pula diperoleh informasi bahwa pasar potensial untuk produk pelayanan rawat inap kelas I dan VIP ini adalah konsumen yang bertempat tinggal dalam radius 10 - 15 km dari lokasi rumah sakit, merupakan kelompok masyarakat dengan penghasilan tertinggi , berpendidikan tinggi serta bekerja pada sektor perdagangan dan industri.
Hasil penelitian dan saran- saran yang diajukan diharapkan dapat memberi masukan bagi RS. Dewi Sri Karawang untuk meningkatkan utilisasai dan pendapatan dari rawat inap kelas I dan VIP.

Big investment has been put into providing In Patient Departement facilities for first and VIP class aimed for upper class segment In the case of low utilization of this facility, and or the target income from this segment cannot be reched. The hospital need to put the priority on increasing utilization and income from this first and VIP class In Patient Departement to cover the income from In Patient Departement facility overall.
The research aimed to have information on potential market of first and VIP class In Patent Departement facilities, conducted at Dewi Sri Hospital - a private hospital in Karawang Regency. This descriptive research use method of survey and data prediction, then the data is qualitatively analyzed.
The analyses were on :
1. The influencing aspects of potential market, such as characteristic on demographic, geographic and psycographic aspect from penetrated market, and then judgment on potential market area from this penetrated market.
2. Factors influencing the market based on general condition of people in Karawang Regency, which coming from geo-demographic view, analyzing interest and capability to buy this upper class segment In Patient Departement Services.
3. Acses to hospital compare to surrounding area I districts to determine potential market for the hospital.
As the result, it was found that the market for upper class segment In Patient Departement market still widely open, and by using a proper marketing strategy, the hospital program to increase utilization and income from this segment will be able to reach. It was found also that potential customer which live within radius fifteen kilometers from the hospital has highest income in the regency, with high education and work in industry and trade sector.
The research result and suggestions can be use as an input for Dewi Sri Hospital to increase utilization and income from first and VIP class In Patient Departement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4796
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliantini
"Tesis ini membahas analisis segmen pasar potensial produk pelayanan rawat inap kelas VVIP Rumah Sakit PMI Bogor berdasarkan lcarakberistik pasien meliputi demograiik, geograflk dan psykografik serta karakteristik wilayah kota Bogor meliputi gambaran geodemograflk, analisa minat, daya beli dan akses terhadap produk pelayanan rawat imap kelas VVIP Rumah Sakit PMI Bogor.Penelitian ini adalah penelitiau kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penclitian menyarankan bahwa Rumah Sakit PMI Bogor perlu menyusun kembali strategi pemasaran yang sesuai dengan pasar potensial secara sistematis, akurat dan profesional dengan memperhatikan sarana dan prasarana, sehingga dapat meningkatkan utilisasi dan pendapatan bagi Rumah Sakit PMI Bogor.

This thesis discusses the analysis of the potential market segment for a service product of the VVIP class in patient service at PMI l-lospital,Bogor based on a patient’s characteristics which consist of the characteristics of demographic, geographic, and psychograiic, and also the characteristics of Bogor itself which covers the geodemographic picttue, intention analysis, purchase power, and access towards the VVIP class in patientservice at PMI Hospital, Bogor. This research applies a qualitative methode with a descriptive design.
The reseach's result draws a conclution that the PM.I Hospital, Bogorhas to build a marketting stxategi which is proper with a potential market systematically, accurately, and professionallyby paying attention to the Hospital’s infrastructures in order to the optimize the utilization and to increase the income of PMI Hospital, Bogor.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T34230
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Kinanthi Bekti
"Latar belakang penelitian ini adalah kenaikan tren kunjungan pasien JKN di rumah sakit Dewi Sri baik rawat jalan ataupun rawat inap. Kendali mutu dan kendali biaya sangat diperlukan untuk menjamin agar pelayanan kesehatan pada peserta JKN sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan dan diselenggarakan dengan efisien. Pilihan obat yang termasuk dalam pembayaran InaCBGs akan menjadi komponen penting, sehingga review terhadap penggunaan obat sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan efisiensi biaya obat. Penelitian ini menggunakan studi crosssectional dengan metode kuantitatif, untuk melihat gambaran rata-rata jumlah item obat per resep, persentase peresepan obat generik, peresepan antibiotik, peresepan obat fornas, dan jumlah biaya obat terhadap faktor jenis kelamin pasien, usia pasien, jenis kelamin dokter, umur dokter dan jaminan kesehatan sesuai dengan data sekunder yang didapat melalui data rekam medis dan resep di farmasi.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan yang signifikan jumlah item obat per resep, persentase oobat generik, persentase obat antibiotik, persentase obat fornas, dan biaya obat diantara ketiga jenis jaminan kesehatan tersebut. Faktor yang paling berpengaruh terhadap persentase antibiotik di rawat jalan dan jumlah item obat per resep pada rawat jalan dan rawat inap adalah jenis kelamin dokter. Faktor yang paling berpengaruh pada persentase antibiotik di rawat inap, dan persentase generik, persentase fornas, dan biaya obat pada rawat jalan dan rawat inap adalah jaminan kesehatan. Sehingga perlu adanya kebijakan penggunaan obat generik, penggunaan obat fornas, dan jumlah item obat per resep ≤ 2 jenis obat di lingkungan rumah sakit.

The background of the present research was the increasing trend of JKN patients visits at Dewi Sri Hospital, for both outpatients and inpatients. Quality and cost controls are highly needed in securing that health services to JKN members be in conformity with the specified quality standard and implemented efficiently. The choice drugs included in InaCBGs payment would become a significant component, and thus a review of drug administration is greatly needed in attempt to enhance both health service quality and drug cost efficiency. The research used a cross-sectional study by a quantitative method, so as to find out the average number of drug items per prescription, percentage of generic drug prescription, antibiotic prescription, fornas drug prescription, and total cost of drugs on the factors of patient gender, patient age, physician gender age, physician age, and health assurance according to the secondary data obtained from both medical record data and prescription at pharmacy.
Based on the research findings, there were some significant differences in the number of drug items per prescription, percentage of generic drugs, percentage of antibiotic, percentage of fornas drugs, and drug costs between the three health assurances. The most influential factor on percentage of antibiotic and the number of drug items per prescription in both outpatient and inpatient was physician gender. The most influential factor on percentage of antibiotic in inpatient, and percentage of generic, percentage of fornas, and drug cost in both outpatient and inpatient was health assurance Thus, a policy on the use of generic drugs, the use of fornas drugs, and number of drug items per prescription by ≤ 2 types of drugs is needed at the hospital
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Kadarisman
"Berdasarkan asumsi adanya permintaan pasien yang tinggi, disampaikan oleh dokter spesialis dan pertanyaan terhadap direktur dan asumsi adanya daftar tunggu terhadap kebutuhan Ruang Rawat Inap VIP dan Kelas yang baru setahun berjalan, disampaikan kepada direktur. hal ini telah direspon oleh direktur dengan mengadakan pengembangan, yaitu membangun gedung baru untuk produk pelayanan rawat inap VIP dan kelas I, yaitu penambahan tempat tidur sebanyak 9 tempat tidur Super VIP, 9 tempat tidur VIP, dan 18 tempat tidur kelas 1, dengan dasar perkiraan tempat tidur dari beberapa bulan terakhir, sehingga jumlah keseluruhan ( 9 tempat tidur lama + 36 tempat tidur baru ) 45 tempat tidur Ruang rawat inap VIPdan kelas 1 . Sementara BOR S.VIP barn 39%, VIP 68%, dan Kelas 1 69 %, dari data BOR balsam baru terlihat tinggi 3 bulan terakhir di kelas 1 kurang lebih 95% dan VIP kurang lebih 84 % , sedang S.VIP 45 % . Sehingga perlu dibuat strategi pemasaran dengan input yang optimal.
Permasalahan yang ada di rumah sakit adalah belum adanya gambaran tentang input optimal yang menjadi dasar bagi Strategi Pemasaran Ruang Rawat Inap VIP pada situasi RS. Karya Husada saat ini, pertanyaan adalah : Bagaimana Gambaran input optimal yang akan dijadikan dasar bagi Strategi Pemasaran saat ini, untuk dapat mempertahankan hasil sesuai harapan? Sedangkan tujuan penelitian diketahuinya gambaran mengenai input yang bisa menjadi dasar bagi Strategi Pemasaran Ruang Rawat Inap VIP RS. Karya Husada.
Hasil penelitian berupa data - data berupa Data, Wawancara dan Konfirmasi Pelaksanaan melalui Observasi, tentang :
(1) Gambaran tentang Pasar dan Segmen Pasar yang diperoleh dari karakteristik pasien Rawat Inap VIP RS. Karya Husada.
(2) Gambaran Input saat ini berupa Bauran Pemasaran yang bisa mendasari Program Pemasaran Ruang Rawat Inap VIP RS. Karya Husada.
(3) Rekomendasi input yang dibuat berdasarkan Pasar , Segmen Pasar dan Bauran Pemasaran bagi Program Pemasaran Ruang Rawat Inap VIP RS. Karya Husada.
Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa Strategi Pemasaran bisa optimal bila ada perbaikan pada input yang mendasarinya , dan harus dilakukan oleh Rumah Sakit berupa :
(1). Perbaikan dalam penentuan Pasar dan Segmen Pasar yang dijadikan dasar pada Strategi Pemasaran Ruang Rawat Inap VIP RS. Karya Husada
(2). Perbaikan Input yang optimal berupa Bauran Pemasaran yang bisa mendasari Strategi Pemasaran Ruang Rawat Inap VIP RS. Karya Husada
(3). Membuat Rekomendasi input bagi Strategi Pemasaran Ruang Rawat Inap VIP RS. Karya Husada
Saran yang diberikan berupa :
(1) Penyesuaian harga, berupa penetapan berdasarkan unit cost , dan peninjauan kebijakan tarip hares selalu dibawah kompetitor, menjadi tarip berdasarkan kualitas produk .
(2) Penetapan kelas pads gedung baru tidak berdasarkan kepada kelas menetap, tetapi menggunakan kelas fleksibel. Dan kelas 1 tidak dimasukan dalam kategori pelayanan rawat inap VIP.
(3) Peningkatan kualitas dari Produk yang dijual.
(4) Restrukturisasi penyediaan kelas dan ruang perawatan spesialis.
(5) Penyempumaan bentuk kerja sama dengan dokter spesialis dan perusahaan .
(6) Perubahan kebijakan tentang penentuan sasaran .
(7) Perbaikan struktur organisasi
(8) Pengembangan strategis
a. Perbaikan Struktur organisasi
b. Peningkatan kualitas pelayanan yang dilakukan karyawan

This study was based on the assumption that there were high demand from the patient and waiting list to utilize the VIP and the 1" class ward which was reported by the specialist doctors and the corporate as its customer to the hospital's director. Concerning this report, the director developed a new building planned to use as the new VIP and 151 class ward which will increase the number of the bed; 9 beds for Super VIP class ward, 9 beds for VIP class ward, and 18 beds for 1 S` class ward Those beds added was calculated based on the utilization of those wards in the last few months before. Therefore the total of the beds are 45 beds in the VIP and 1 st class ward Bed Occupation Rate (BOR) of the Super VIP class was 39 %, of the VIP class was 68 %, for the 15` class was 69 %, and in the last 3 months those number increased to 95 % for the 1st class, 84 % for the VIP class, and 45 % for the Super VIP class. Therefore a marketing strategy using optimum input needs to be done.
The problem facing this hospital was the absent of the description of the optimum input needed as the basis of the marketing strategy for the VIP class ward at Karya Husada Hospital concerning its curent condition.
The question of this study is what the description of the optimum input is as the basis of the marketing strategy in order to maintain the output as it was projected. And the aim of this study is to describe the input that can be used as the basis of the marketing strategy for the VIP class ward at Karya Husada Hospital.
The result of this study shows data from documents, interviews and observation which describe as follows:
1. The description of the market and market segmentation, obtain from the characteristic of the patient of the VIP class ward at Karya Husada Hospital.
2. The description of the input in the form of marketing mix as the basis of the marketing program for the VIP class ward at Karya Husada Hospital.
3. The recommendation based on the market, market segmentation and marketing mix for the marketing program for the VIP class ward at Karya Husada Hospital.
From the analysis it was concluded that the marketing strategy will be optimalized with the improvement on the input as its basis, and these need to be clone by the hospital:
1. The improvement on the market and segmentation choosed as the basis of the marketing strategy for the VIP class ward at Karya Husada Hospital
2. The improvement on the marketing mix as the optimum input as the basis of the marketing strategy for the VIP class ward at ICarya Husada Hospital.
3. The recommendation about the input of the marketing strategy for the VIP class ward at Karya Husada Hospital.
The recommendations are:
1. Pricing re-arrangement based on unit cost, lower than its competitor, and the service quality.
2. The classification of the inpatient ward at the new building should be flexible. The 1 S' class should not be categorized as a VIP class service.
3. The service quality needs to be improved.
4. The classification of the inpatient and spesialistic ward should be restructured.
5. The cooperation with the spesialist doctors and the corporate consumer need to be perfected.
6. The policy in market targeting should be changed.
7. The organization structure of the hospital need to be improved.
8. The strategic development need to be done, which are :
a. The improvement on the organization structure.
b. The improvement on the service quality delivered by the staff.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afnidar Zamzami
"Rumah Sakit Kartika Pulo Mas sudah berdiri sejak hampir 10 (sepuluh) tahun yang lalu, tetapi jumlah kunjungan pasien terutama rawat Inap, tidak mengalami kenaikan bahkan cenderung menurun pada 3 (tiga) tahun terakhir. Banyak faktor yang menyebabkan keadaan tersebut di atas, diantaranya ialah kurangnya kegiatan pemasaran sehingga masyarakat kurang mengenal keberadaan rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan pemasaran apa saja yang telah dilakukan di rumah sakit ini, untuk kemudian diusulkan pengembangan strategi pemasaran yang sesuai dengan keadaan rumah sakit, terutama strategi pemasaran rawat inap kelas VIP karena sasaran konsumen rumah sakit ini adalah masyarakat golongan menengah ke atas.
Metode penelitian adalah metode deskriptif dengan menggunakan bentuk studi kasus. Proses analisa datanya, merupakan penelitian kualitatif, dimana menggunakan kemampuan berfikir rasional dan analitik. Responden penelitian adalah Direksi, para staf dan pelaksana yang terkait dalam proses manajemen pemasaran rumah sakit serta beberapa staf yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan pemasaran.
Dari hasil penelitian didapat bahwa pimpinan dan staf pemasaran cukup memahami bahwa pernasaran sangat diperlukan oleh rumah sakit, tetapi dalam pelaksanaan sehari-hari belum tercermin. Oleh karena itu diusulkan strategi yang sesuai dengan keadaan rumah sakit, yang disusun berdasarkan analisa SWOT. Dengan dijalankannya strategi pemasaran ini, diharapkan jumlah kunjungan pasien rawat inap kelas VIP akan meningkat sehingga akan menambah pemasukan bagi rumah sakit.

Kartika Pulo Mas Hospital was established approximately 10 (ten) years ago, however, the amount of patients, in particular the amount of overnight patients, has not significantly increased, instead there has been a gradual decline over the past 3 (three) years. Many factors have contributed to this, among others, is the lack of marketing, resulting a lack of community awareness to the existence of this hospital.
The purpose of this research is to see what marketing has been conducted in the hospital and identify what appropriate marketing strategy, especially regarding overnight VIP class patient should be developed, to target patients in the mid-upper level class.
The research method is descriptive, using a case study form. The data analysis process is qualitative research, which uses the ability of rational and analytical thinking. The research respondents are the Board of Directors, staff and relevant marketing management enforces of the hospital and several staff who are indirectly involved in marketing.
From the results of the research it has been found that the marketing executive and staff adequately understand the importance of marketing the hospital, however, this is not yet completely reflected in actual practice. Therefore, a marketing strategy that is suitable to the condition of the hospital is formulated based on the SWOT analysis. By enforcing this marketing strategy, the amount of overnight VIP Class patients shall be increased resulting an increase in hospital revenue.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T10498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iphigenia Margaretha Ganap
"Bergulirnya era persaingan global berimbas pada sektor jasa kesehatan, termasuk industri perumahsakitan. Rumah Sakit dituntut mempunyai Jaya saing tinggi dalam menangkap peluang pasar. Di sisi lain, tuntutan pasien sebagai konsumen Rurnah Sakit juga meningkat, yang harus diimbangi dengan pelayanan yang bermutu. Keputusan pasien untuk memilihan jenis layanan dengan faktor-faktor yang melatar belakanginya merupakan informasi yang penting untuk menunjang pemasaran Rumah Sakit.
Rumah Sakit Bhakti Yudha sudah lama eksis di kota Depok dan telah melakukan kegiatan pemasaran Rumah Sakit, tetapi dirasakan masih belum optimal. Tingkat hunian pelayanan rawat inap kelas I dan VIP masih belum tinggi. Upaya pemasaran perlu menjaring informasi mengenai perilaku pembelian pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien pada kelas 1 dan VIP, faktor-faktor psikologis dan social yang berhubungan dengan keputusan pemilihan kelas perawatan, dan faktor yang berhubungan yang dominan. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien pengguna rang rawat imp kelas 1 dan VIP mayoritas adalah laki-laki (72,4%), 50% pasien berumur lebih dari 45 tahun, 55,1% berpendidikan diploma dan sarjana, 52% bekerja sebagai pegawai negeri sipil dan 54,1% pengeluarannya di atas Rp 2.000.000,00. Analisis menunjukkan bahwa karakteristik pasien tidak berhubungan dengan keputusan pemilihan kelas pelayanan.
Analisis faktor sosial dan psikologis menunjukkan hubungan yang bermakna. Faktor sosial yang terdiri dari dorongan keluarga dan pengeluaran keluarga, berhubungan dengan keputusan dalam pemilihan perawatan kelas 1 dan VIP. Faktor psikologis pasien terdiri dari persepsi, sikap, motivasi pemilihan kelas dan motivasi pemilihan Rumah Sakit berhubungan dengan keputusan pemilihan kelas perawatan. Diantara faktor-faktor yang berhubungan tersebut, yang paling dominan dalam keputusan pemilihan adalah motivasi pemilihan kelas dan pengeluaran keluarga untuk kesehatan.
Saran yang diusulkan adalah pengembangan relationship marketing baik dengan pasien ataupun dengan pihak yang berpotensi mengirim pasien, pengembangan data base pasien, peningkatan kualitas dan jumlah dakter spesialis.

Globalization era has impact on the health service sector, wherein hospital industry. Hospitals which have the competitive advantage will able to seize the opportunities. On the other side, the demand of patient as the hospital consumer must be balanced with the quality service. The decision's of patients to choose the hospital services and the background factors are the important information in developing the hospital marketing.
Bhakti Yudha Hospital has been giving services in Depok for a long time. The occupancy of the service rooms of VIP and I class is low. The marketing program has been done, unfortunately isn't optimum yet. They don't investigate the patient purchasing behavior.
The purpose of this research is to reveal the characteristic description of patients of VVIP,VIP and I class inpatient service, psychological and social factors which related to the decision in choosing service class and the dominant factors. The research type is quantitative, descriptive analytic, while use the cross sectional approach.
This research result shows that most patients (72,4), using the VIP and I class, are male. 50% of patient's age are more than 45 years, 55,1% have high education (diploma and degree), 52% as civil servant, and 54,1% patient's expenditure is more than Rp 2.000.000,00.
The related factors to the decision in choosing the service VIP and I class are the family expenditure, attitude, perception, motivation in class choosing, motivation in hospital choosing and the family urging. The patient's characteristics aren't related to service class class choosing. Among that related factors, the dominant factor in class choosing are Health expenditure and motivation in class choosing.
The suggestions are to develop the relationship marketing with patients and the potential parties, to develop the adequate database, as will as to increase the number and quality of specialist.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman Suryonoto
"Strategi Pemasaran ini adalah suatu contoh atau acuan untuk mengembangkan pemasaran di rumah sakit Husada, sebagai upaya mengantisipasi lerhadap perubahan keinginan dan kebutuhan dari masyarakat. Pemasaran jasa rumah sakit yang sebelumnya berorientasi kepada produk, tetapi sekarang lebih berorientasi kepada pasar.
Sebagai akibat deregulasi dan debirokratisasi dibidang pelayanan kesehatan, maka banyak pihak swasta tertarik menanamkan modal dibidang perumah sakitan. Disamping itu beberapa rumah sakit pemerintah secara bertahap akan diubah statusnya menjadi lembaga Swadana. Karena hal tersebut kini terjadi persaingan antar rumah sakit dan sebagai usaha agar utilisasi dapat dipertahankan atau ditingkatkan perlu dilakukan pemasaran di rumah sakit.
Rumah Sakit Husada saat ini sudah dikelola sebagai unit sosio-ekonomi. Ruang perawatan VIP, utama dan kelas 1 memberi keuntungan yang dipergunakan untuk membantu bagian Iain yang masih mengalami kerugian. Karena itu ketiga kelas perawatan tersehat perlu dipertahankan dan ditingkatkan tingkat huniannya.
Dari hasil penelitian dapat disimpuIkan bahwa masyarakat sudah dapat menerima pemasaran jasa rumah sakit. Informasi belum menjangkau seluruh masyarakat dan pasien yang dirawat terutama karena tempat tinggalnya dekat, tradisi dari keluarga dan dikirim oleh dokter serta perusahaan. Keinginan terhadap rumah sakit yang banyak diminati adalah memperoleh pelayanan yang baik. Menurut responden cara promosi yang terbaik adalah dengan memberikan kepuasan pelayanan.
Saran-saran yang diajukan adalah informasi ditingkatkan dengan memberikan brosur. Memperluas segmen pasar dengan melakukan pendekatan kepada dokter praktek dan pimpinan perusahaan. Mempertahankan dan menambah pangsa pasar dengan
menjaga mutu produk pelayanan dan mengintesifkan beberapa produk pelayanan yang didahului dengan melakukan survei pemasaran."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1992
T7808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Tri Wijayanti
"Rumah sakit perlu mengelola beban kerja perawat secara seimbang supaya pelayanan keperawatan menjadi berkualitas. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan beban kerja antara Ruang perawatan kelas III dengan ruang perawatan kelas Utama. Penelitian dilakukan dengan pendekatan work sampling selama 6 hari pengamatan di masing-masing ruangan. Pengambilan sampel secara accidental berjumlah 1311. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata waktu kegiatan tidak langsung lebih lama jika dibandingkan dengan kegiatan tidak langsung, pendidikan kesehatan sangat jarang dilakukan perawat, dan secara statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan beban kerja perawat di kelas III dan kelas Utama. Rekomendasi penelitian ini adalah pihak rumah sakit sebaiknya mengevaluasi kinerja perawat secara berkelanjutan serta penyediaan fasilitas memadai untuk menunjang kegiatan pelayanan keperawatan.

Workload of nursing in hospital must be managed to provide with qualified nursing care. This research is a comparative descriptive design. This research to find the differences of workload of nursing activity between third class ward and VIP class ward. The study was conducted with work sampling approach for 6 days observation in each ward. The results showed that time for non direct care activities more longer than direct care activities, health education was rarely implemented, and there was no significant differences the workload of nurses in third class ward with VIP class. Recommendations of this study is the hospital should evaluate sustainable of performance and the provision of adequate facilities to support the nursing service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T33038
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pirtha Agus Isnanti
"Rumah Sakit Fikri Medika Dan Rumah Sakit Proklamasi Program Pelayanan Karawang Sehat Tahun 2016 Skripsi ini membahas utilisasi rawat inap kasus typhoid fever pada RS. Fikri Medika dan RS. Proklamasi Program Pelayanan Karawang Sehat tahun 2016 berdasarkan variabel demografi (jenis kelamin, umur, status perkawinan), PPK I (asal rujukan), spesialisasi pelayanan, diagnosis, lama hari rawat dan biaya perawatan berdasarkan komponennya. Desain penelitian ini adalah kuantitaif bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan rata-rata biaya perawatan yang signifikan antara RS. Fikri Medika dan RS. Proklamasi dan komponen yang berkontribusi adalah pemeriksaan dokter dan obat. Pola utilisasi di kedua rumah sakit sama pada variabel jenis kelamin, status perkawinan, spesialisasi pelayanan dan lama hari rawat. Berdasarkan umur, diagnosis dan PPK I (asal rujukan) terdapat perbedaan. Terdapat perbedaan yang signifikan pada pola utilisasi, sehingga disarankan kepada program perlunya audit medis dan biaya untuk mencagah fraud dan abuse, meningkatkan kualitas dan kualifikasi sumber daya manusia untuk meningkatkan review utilisasi serta bagi rumah sakit agar mengklaimkan biaya sesuai dengan cinical pathway tarif yang disepakati.

This study discusses the utilization of inpatient case of typhoid fever in hospital Fikri Medika and hospital Proklamasi, Karawang Sehat Service Program 2016 based on demographic variables (gender, age, marital status), basic health services (origin of referral), service specialization, diagnosis, length of stay and maintenance cost by component. The design of this research is quantitative descriptive with cross sectional study design. The results of this study indicate a significant difference in mean maintenance costs between hospitals Fikri Medika and Proklamasi and components that contribute are physician examinations and drug. The utilization patterns in both hospitals are the same in the gender variables, marital status, service specialization and length of stay. Based on age, diagnosis and basic health services (referral origin) there are differences. There are significant differences in utilization patterns, so it is advisable to the program for medical audits and fees for fraud and abuse prevention, improving the quality and qualifications of human resources to improve the utilization review and for hospitals to claim costs in accordance with agreed cinical pathway rates."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Handajani
"Kabupaten Tangerang merupakan wilayah pemerintahan yang berkembang pesat kota, perkembangan tersebut juga diikuti dengan meningkatnya populasi masyarakat yang ada di Kabupaten Tangerang pada saat ini, sarana kesehatan milik pemerintah hanya ada Puskesmas dan Rumah Sakit Umum.
Dalam melakukan rencana pengembangan ini diperlukan pengorbanan perkiraan biaya investasi yang tidak sedikit, secara umum aspek-aspek yang akan dikaji dalam pengembangan ruang rawat inap ini meliputi : aspek pasar dan pemasaran, faktor sosio ekonomi dan budaya serta aspek sumber dananya acuan tersebut untuk merealisasikan rencana pengembangan.
Rumah Sakit Islam Asshobirin merupakan rumah sakit swasta yang berazaskan keagamaan yang terletak di desa Pondok Jagung Tangerang Kecamatan Serpong berada dibawah naungan Yayasan Muslimin Tangerang yang terletak diwilayah pemukiman Bumi Serpong Damai.
Dalam penelitian ini didapatkan gambaran tentang rencana pengembangan ruang rawat inap VIP dari 5 ruang VIP yang tersedia di rumah sakit Islam Asshobirin menjadi 20 ruang VIP, adapun penilaiannya dilakukan secara ekonomis dengan cara menghitung Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR), dan disesuaikan dengan bunga bank sebesar 10 % sedangkan bunga pinjaman sebesar 17 % pada saat ini, dalam penelitian ini menggunakan studi kasus dengan menggunakan data sekunder selama 5 tahun terakhir, serta menganalisis faktor internal dan eksternal di lingkungan rumah sakit Kabupaten Tangerang.
Hasil studi ini dilatarbelakangi dengan angka kenyataan yang ada dan mengacu pada data demografi berdasarkan data BPS dan Profile Kesehatan Kabupaten Tangerang bahwa pemanfaatan ruang rawat inap dengan tempat tidur di rumah sakit Kabupaten Tangerang pada tahun 2000 dengan menggunakan rata-rata ALAS selama 4 hari, masih diperlukan lagi sebanyak 1917 sehingga bila diasumsikan menurut kebijakan Departemen Kesehatan 10 % dipergunakan untuk ruang rawat inap VIP maka masih ada sebanyak 191 tempat tidur VIP pada saat ini kenyataan yang ada di rumah sakit Kabupaten Tangerang untuk seluruh rawat inap VIP pada saat ini sebanyak 51 ruang VIP dengan, sehingga bila rumah sakit Islam Asshobirin ingin menambah atau mengembangkan ruang rawat inap VIP masih memungkinkan.
Kabupaten Tangerang merupakan daerah kawasan industri, dimana peluang kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas dibutuhkan sangat tinggi, sehingga dilihat dari pertumbuhan tenaga yang paling tinggi penempatannya ada pada tingkat sarjana muda maupun sarjana, disamping itu Kabupaten Tangerang juga merupakan penyangga Kota Jakarta dengan demikian diharapkan dalam pengembangan ruang rawat inap VIP dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat.
Analisis keuangan dilakukan pada 4 (empat) jenis penghitunganyang berbeda pada struktur financingnya yaitu: (1) Equity, Rp.1.085.100.000,- Loan, Rp. 460.000.000,- (2)Equity, Rp.I.460.000.000; Loan, Rp. 0,- (3) Equity, Rp.645.100.000,-Loan, Rp. 1.000.000.000,- (4) Equity, Rp.270.100.000,- Loan, Rp.1.460.000.000,-. Pada penghitungan arus kas selama periode 10 tahun, didapatkan bahwa nilai NPV dan IRK dengan struktur financing yang berbeda adalah sebagai berikut: (1) NPV, Rp. 837.999.699,- , IRR 28,40% (2) NPV, Rp. 910.734.741,- , (3) NPV, Rp. 752.615.083,- , IRR 26,79% (4) NPV, Rp. 679.880.040,- , IRR 25,54%.
Dari 4 (empat) alternatif tersebut diatas, alternatif yang dipilih adalah yang pertama dengan struktur financing adalah Equity Rp.1.085.100.000,- Loan, Rp. 460.000.000,- alternatif ini dipilih karena mempunyai nilai IRR. 28,40% yang artinya proyek ini layak dikembangkan karena nilai IRR lebih besar dari bunga yang disyaratkan yaitu 10% dan nilai NPV sebesar Rp. 837.999.699,- yang artinya proyek ini akan memberikan keuntungan dimasa mendatang, sehingga rumah sakit Islam Asshobirin layak untuk didirikan.
Diharapkan hasil studi keputusan pengembangan ini harus segera dtindak lanjuti dengan Master Program atau Rencana Induk yang merupakan penjabaran kegiatan selanjutnya dari studi keputusan pengembangan ini agar tidak menjadi sia-sia.

Development Analysis of Inpatient VIP Room at Asshobirin Islamic Hospital, Tangerang, 2002District of Tangerang is a city of government territory that is growing fast, and follows with increasing of number of population in that district which has health care facilities only primary health care and public hospital.
In doing this development, need much of investment cost estimation. Aspects that will be discussed in this thesis include marketing, social-economics and cultural and also funding resources to realize the development plan.
Asshobirin Islamic Hospital is a private hospital with based on religious aspects and located in Pondok Jagung - Tangerang. This hospital is under Yayasan Muslimin Tangerang (Moslem Foundation of Tangerang) in Bumi Serpong Damai settlement.
In this research we can get the description of development plan of inpatient VIP room with increasing from 5 of VIP rooms to 20 VIP rooms. The assessments done economically with estimated the Net Present Value (NPV) and Internal Rate of Return (IRR), and adjusted with the bank interest about 10 % and loan interest in this time about 17 %. This research used case study using secondary data in the past 5 years and analyzed the internal and external factors in environment of District Hospital of Tangerang.
The result of this study is based on the real number and relies on data of demography from BPS and Health Profile of Tangerang District. It said that utilization of inpatient room in Hospital of Tangerang using ALOS (Average Length of Stay) is four days. It means that need more about 1917 rooms so when it formulates with the Health National Department policies, 10% of inpatient rooms are VIP's. Therefore there are 191 VIP's beds. In Hospital of Tangerang District VIP's beds are 51 rooms, so it's possible for Asshobirin Islamic Hospital to increase or develop VIP's inpatient rooms.
District of Tangerang is industrial area where there are the chances of high quality labors. Moreover when we see the growth of labors is dominant with bachelors and undergraduate level. Besides that, District of Tangerang is a support city of Jakarta so it is expected that the development of inpatient VIP's room can fill the needs of public health care.
Financial analysis done with 4 types of different estimation in structure of financing, there are: (1) Equity, Rp.1.085.100.000,- Loan, Rp. 460.000.000,- (2) Equity, Rp.1.460.000.000,- Loan, Rp. 0,- ; (3) Equity, Rp.645.000.000,- Loan, Rp. 1.000.000.000,- ; (4) Equity, Rp.270.100.000,- Loan, Rp. 1.460.000.000,-. In estimation of cash flow in 10 years period, the value of NPV and IRR with structure of financing are: (1) NPV, Rp. 837.999.699,- , IRR 28,40%; (2) NPV, Rp. 910.734.741,- ; (3) NPV, Rp. 752.615.083; , IRR 26,79% ; (4) NPV, Rp. 679.880.040; , IRR 25,54%.
From four types of previous alternative, the chosen alternative is the first one, it is: Equity Rp.1.085.100.000, - Loan, Rp. 460.000.000,-, this alternative is being chosen because of the value of IRR 28, 40% which means this project is worth enough to be developed because the value of IRR bigger than qualification interest (10%) and the value of NPV is Rp. 837.999.699, - which means this project will give future profit so Asshobirin Islamic Hospital is qualified to be built up.
It is expected that the result of decision of this development followed with Master Program or Master Plan which explain about next activities from the results, so this result is not useless.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T13040
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>