Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163565 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yansyah Nawawi
"Tujuan diterbitkannya Buku Profil Kesehatan Kabupaten/Kota adalah tersedianya data informasi yang tepat, akurat dan sesuai kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemanfaatan Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota oleh Pejabat Struktural pada Dinas Kesehatan Kabupatenl Kota di Propinsi Bengkulu, dan hubungan antara karakteristik individu Pejabat Struktural dan karakteristik organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan pemanfaatan Profil Kesehatan Kabupaten Kota di Propinsi Bengkulu.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan cross sectional deskriptif dengan pendekatan kuantitatif Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan sebagai responder adalah 92 orang Pejabat Struktural Eselon IV dan Eselon V Dinas Kesehatan Kabupatenl Kota pada 4 kabupaten/kota yang ada di Propinsi Bengkulu. Pengolahan dan analisis data baik analisis univariat, bivariat maupun multivariat menggunakan Program SPSS versi 9.0. Analisa bivariat dilakukan dengan analisa Korelasi "Pearson" dan Koefisien "Kendal Tau". Sedangkan analisa multivariat menggunakan analisa Regresi Berganda dengan metode "Backward".
Hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa dari 9 variabel bebas yang dipelajari, 7 variabel mempunyai hubungan bermakna (p<0,05) dengan pemanfaatan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai variabel terikat. Ketujuh variabel tersebut adalah tingkat pendidikan (r= 0,358), jabatan (1-0,351), persepsi (r---0,490), kebiasaan bekerja (r=0,514), kebutuhan data/ informasi (r),571), ketersediaan data/informasi pada program/unit kerja (r=0,259) dan kemudahan akses (r=0,466). Hasil analisa multivariat menunjukkan 4 variabel sebagai prediktor pemanfaatan Profil Kesehatan Kabupaten/ Kota, yaitu, jabatan ( B=1,391), tingkat pendidikan (B=0,253), persepsi (B=0,181) dan kebutuhan data/informasi (B= 0,253).
Dalam rangka peningkatan pemanfaatan Profil Kesehatan kabupaten/Kota perlu diupayakan beberapa hal yaitu peningkatan kualitas data/ informasi melalui peningkatan kinerja tim penyusun, pendistribusian buku Profil Kesehatan sampai ketingkat pejabat eselon V dan pemenuhan persyaratan minimal tingkat pendidikan pejabat struktural.
Daftar bacaan : 33 (1983-2000)

Analysis of Health District Profile Utilization by Structural Personnel at Health District Offices in Bengkulu Province, 2000
Health Profile of District aim to provide data or information which are accurate, en time and appropriate to needs of improving health management capability providing health programme effectively and efficiently.
This Study has objectives to describe the reports utilization by structural personel and to determine correlation between invidual characteristics and organization characteristics with the utilization Health Profile report of Health District Offices in Bengkulu Province.
This study used Cross Sectional design. Data Collection used questionnaire with 92 respondents of "eselon IV and V" at District Health Offices. Data is analyzed using univariate; bivariate and multivariate analysis with SPSS Software version 9.0. For bivariate analysis Pearson Correlation and Kendal Tau was used. As for multivariate, multiple regression with backward method was used.
Bivariate analysis show that from 9 independent variables, 7 of them have significant correlation with Health Profile Reports of District utilization. Those variables are educational level, job position, perception, work customary, data or information need, data or information availability in program and easy accessibility to Health Profile Reports of District.
Multivariate analysis result shows that independent variables are predictors for the reports utilization. The variables are educational level, job position, perception and data or information need.
To increase Health District Profile utilization, several efforts below should be conducted :
- to increase data/information quality through increasing teamwork performance, - to distribute Health Profile Book to "eselon V personels"
- to fullf ll minimum education level for structural personels.
References : 33 (1983-2000)"
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T5154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mimin Rosmini
"Pemanfaatan pelayanan persalinan oleh ibu-ibu merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu yang diharapkan dapat meningkatkan persalinan yang aman dan bersih, sehingga dapat membantu menurunkan penyebab dari kesakitan dan kematian ibu. Adapun tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang hubungan faktor predisposisi (umur, paritas, pendidikan, pengetahuan dan sikap), faktor pendukung (pendapatan keluarga, jarak, ketersediaan pelayanan dan sumber informasi) dan faktor kebutuhan (persepsi terhadap persalinan aman dan bersih) dengan pemanfaatan pelayanan persalinan di Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang.
Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengamatan, pengolahan data dengan program komputer dan analisis dilakukan univariat, bivariat dan multivariate. Populasi , yaitu ibu-ibu yang melahirkan anak terakhir pada tahun 2002 dan pada saat pens lmpulan data masih berdomisili di wilayah Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Jumlah sampel 104, yaitu yang melahirkan pada bulan April dan Mei tahun 2002 diambil secara acak.
Hasil analisis didapatkan, bahwa
1) komponen predisposisi ternyata umur, paritas, pendidikan ibu dan sikap tidak terbukti berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan. Pengetahuan tentang persalinan dan penolong persalinan terbukti ada hubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan.
2) Pada komponen pendukung ternyata pendapatan keluarga dan jarak terbukti ada hubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan, namun ketersediaan pelayanan dan sumber informasi kesehatan tidak terbukti ada hubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan.
3) Komponen kebutuhan tentang persalinan aman dan bersih tidak terbukti ada hubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan.
Dari variabel-variabel yang diteliti tersebut, variabel pengetahuan, pendapatan keluarga dan jarak dari tempat tinggal ibu ke penolong persalinan merupakan variabel determinan dari pemanfaatan pelayanan persalinan.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, disarankan kepada Puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan ibu terhadap persalinan dan penolong persalinannya dengan konseling atau komunikasi yang efektif sehingga meningkatkan kualitas pelayanan persalinan oleh petugas kesehatan.
Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang diperlukan pelatihan ketrampilan komunikasi bagi petugas Puskesmas dan penelitian lebih lanjut tentang kualitas pelayanan persalinan yang sudah diberikan petugas kesehatan dan yang diharapkan masyarakat sehingga dapat menyediakan pelayanan yang baik sesuai standar yang ada dan diharapkan dapat membantu meningkatkan pemanfaatan pelayanan persalinan.
Daftar bacaan: 33 (1975 - 2001)

Determinants of the Delivery Service Usage by Health Staff in Cimalaka Sub District, District of Sumedang Delivery services by health staff is an effort to provide clean and safe delivery to improve maternal health and decreasing maternal morbidity and mortality rate. Objective of study is to acquire information about relation between predisposition factors (age, parity, education, knowledge, and attitude), supporting factors (family income, distance, service availability, and source of information) and needs factors (perception to clean and safe delivery) with delivery service usage in Cimalaka Sub-district, district of Sumedang.
This Study using cross sectional design with quantitative approach. Data collected by interview and observation, processed by computer software, and using univariate, and multivariate analysis. The population is mothers who deliver their baby before 2002 and live at Cimalaka sub-district during data collection. Total sample is 104, who deliver their baby between April and May 2002 and taken randomly.
Result from the analysis are :
1) predisposition factor such as age, parity, mother's education and attitude not related with delivery service usage, except the knowledge factors.
2) supporting factors like family income and distance have relation with delivery service usage, but not with service availability and source of information factors.
3) needs related with delivery service usage.
Based on those result, this study recommend the health center to improve mother?s knowledge about delivery and delivery aid by counseling and effective communication so that could improve quality of delivery service by health staff. To Health Office of District of Sumedang to carry out training the communication skill of health staff in health centre and advance research on quality of delivery service that have given by health staff.
Bibliography: 33 (1975-2001)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Duwi Prihatin
"ABSTRAK
Persalinan yang dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan, terbukti bisa menekan risiko kematian ibu. Persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Lamunti tahun 2017 masih rendah yaitu 16,8%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan dan alasan pemanfaatan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan oleh ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Lamunti Tahun 2017. Metode penelitian menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif. Analisis bivariat menunjukkan tiga faktor yang berhubungan yaitu kepemilikan jaminan kesehatan, pelayanan antenatal dan komplikasi kebidanan. Analisis multivariate menunjukkan dua faktor yang berhubungan yaitu pelayanan antenatal dan komplikasi kebidanan. Faktor komplikasi kebidanan merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan pemanfaatan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan. Hasil kualitatif ditemukan bahwa masih banyak masyarakat yang belum mempunyai kartu BPJS, standar pelayanan antenatal di desa kurang dari 10 T, adanya komplikasi kebidanan menjadi alasan ibu melahirkan di fasilitas pelayanan kesehatan. Diperlukan komitmen/kebijakan yang mendukung persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan; pelatihan ANC terintegrasi; pemberdayaan masyarakat (pelaksanaan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi, kelas ibu hamil, desa siaga dan PIS-PK).


Childbirth performed in health care facilities has been proven to reduce the risk of maternal death. Childbirth in health care facilities at Lamunti Health Center in 2017 is still low at 16.8%. This study aims to know the determinants and reasons for the use of childbirth in health care facilities by maternity in the working area of Lamunti Health Center 2017. The research method uses quantitative and qualitative combined methods. Bivariate analysis showed three related factors namely health insurance ownership, antenatal care and obstetric complications. Multivariate analysis showed two related factors, namely antenatal care and obstetric complications. Obstetric complications are the most dominant factor associated with the use of childbirth in health care facilities. The qualitative results found that there were still many people who did not yet have a BPJS card, the standard of antenatal care in the village was less than 10 T, the existence of obstetric complications was the reason for the mother giving birth in a health care facility. Commitments / policies are needed to support childbirth in health care facility; integrated ANC training; community empowerment (implementation of childbirth planning programs and prevention of complications; classes of pregnant women; alert villages and PIS-PK).

"
[Depok, Depok, Depok, Depok, Depok]: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52412
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karsudi
"Based on letter of the director general of community health No. 590/BM/DJ/Info/V/96 intend the utilization the SP2TP for strengthening the quality of management effectively and efficiency at the health center level. The purpose of this research is to obtain information regarding the performance utility of SP2TP to provide support for the management process at the health center level in municipality in the year 2000, which be focused of user side and availability of data to provide support for strengthening the management process at the health center level, and factors related with the utilization of SP2TP. The factors are Knowledge, Perception, Habitual to use data in working, Needs of information, Availability of general information, Availability in program information, and the Processing of data. This research used the cross sectional design, to identify the relationship between variables with transitory measurement, which quantitative and qualitative approach.
Sample population and informant of this research are staff which responsibility of program, the chief of the health center, namely 114 workers. Test of statistic is chi square and logistic regression of multivariate, meanwhile qualitative data is analyzed with content analysis. The result of this research shows that the utilization of SP2TP to provide support the management process at the health center level is 2, 6%. There are 7 variables studied, three variables have related significantly with the utilization of SP2TP, they are Knowledge about SP2TP, Need of information on SP2TP and availability of program information in the SP2TP. It is concluded that the utilization of SP2TP to provide support the management process at health center level have relationship with knowledge, need information and availability of program information in the SP2TP. The effort of the utilization of SP2TP for strengthening the management process at the health center level, we should have to consider three factors which have been mentioned above. To overcome these problems, makes recommended 1) Training of the health center worker about the management process, 2) Strengthening the quality of supervision, 3). Coordination meetings are held between those responsible for SP2TP, programmer and other health decision maker for improvement of SP2TP. 4) Dissemination of monitoring and evaluation involved unit be held in periodic meeting.

Berdasarkan Keputusan Dirjen Binkesmas No. 590/BM/DJ/Info/V/96 diharapkan Puskesmas dapat meningkatkan kualitas manajemen Puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya guna melalui pemanfaatan secara optimal informasi SP2TP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat pemanfaatan SP2TP dalam menunjang manajemen Puskesmas di Kota Padang Tahun 2000. yang dititik beratkan dari sisi pengguna dan ketersediaan data dalam menunjang manajemen Puskesmas serta faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan SP2TP, yaitu faktor pengetahuan, persepsi, kebiasaan menggunakan data dalam bekerja, kebutuhan informasi, ketersediaan informasi umum, ketersediaan informasi program, proses pengolahan data SP2TP. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang (cross sectional) dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Responden dan informan penelitian ini adalah para penanggung jawab program, dan kepala Puskesmas terpilih. Analisis data dilakukan dengan uji chi square dan analisis multivanat regresi logistik, sedangkan analisis secara kualitatif dilakukan dengan analisis isi. Dari hasil pengolahan data diperoleh informasi bahwa pemanfaatan SP2TP untuk menunjang manajemen Puskesmas adalah sebesar 2,6 %. Dari 7 (tujuh) varibel yang dipelajari terdapat hanya 3 (tiga) variabel yang mempunyai hubungan secara bermakna terhadap pemanfaatan SP2TP. Ketiga variabel tersebut adalah pengetahuan petugas tentang data yang terkandung dalam SP2TP, kebutuhan infonnasi SP2TP dan ketersediaan informasi program di dalam SP2TP. Disimpulkan bahwa pemanfaatan SP2TP dalam menunjang manajemen Puskesmasberhubungan erat dengan faktor pengetahuan petugas, faktor kebutuhan informasi dan faktor ketersediaan informasi program di dalam SP2TP itu sendiri.
Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan informasi SP2TP oleh Puskesmas, perlu kiranya memperhatikan ketiga faktor tersebut. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala yang timbul di dalam pemanfaatan SP2TP adalah mengadakan 1). Pelatihan petugas Puskesmas, 2). Meningkatkan kualitas pembinaan (supervisi), 3). Melakukan kordinasi untuk mengadakan perbaikan terhadap item SP2TP agar datanya sesuai dengan kebutuhan program dan 4) Menyebarluaskan hasil pemantauan dan evaluasi kepada lintas program maupun lintas sektoral pada pertemuan-pertemuan secara berkala."
2001
T3618
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjatur Djoko Sabardianto
"Jakarta Pusat memiliki delapan puskesmas tingkat kecamatan yang tersebar dilokasi berbeda sesuai wilayah kerjanya. Pemanfaatan jenis pelayanan di tiap puskesmas oleh pengguna jasa dipengaruhi kemudahan aksesibilitas mencakup; letak, kondisi jalan, transportasi, dan jarak. Pertimbangan lain yang menjadi alasan pengguna jasa adalah; pengetahuan jenis pelayanan, biaya pemanfaatan, dan keyakinan terhadap hasil pelayanan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aksesibilitas terhadap pemanfaatan aset ditinjau dari frekuensi kunjungan pengguna jasa ke puskesmas. Disamping itu juga menganalisis alasan pengguna jasa mencakup ; pengetahuan jenis pelayanan, biaya pemanfaatan dan keyakinan hasil pelayanan yang berhubungan dengan pemanfaatan puskesmas kecamatan di wilayah Jakarta Pusat. Dengan menggunakan metode survei, analisis regresi ordinal logistic, dan crosstabs-correlation terhadap data primer yang bersumber dari 169 pengguna jasa puskesmas sebagai responden diharapkan dapat dianalisis secara mendalam pengaruh yang ingin diteliti tersebut. Analisis dilakukan dengan dukungan data sekunder yang didapat melalui observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa :
1. Terdapat pengaruh aksesibilitas terhadap pemanfaatan jenis pelayanan ditinjau dari frekuensi kunjungan pengguna jasa pada puskesmas kecamatan di wilayah Jakarta Pusat. Tingkat signifikansi sebesar Nilai Sig. Pearson 0,125 > 0,05 dan koefisien determinasi (R-Square Nagelkerke) sebesar 0,043 2. Terdapat pengaruh pengetahuan jenis pelayanan, biaya pemanfaatan, terhadap terhadap pemanfaatan puskesmas. Namun tidak terdapat pengaruh antara keyakinan hasil pelayanan dengan pemanfaatan puskesmas ditinjau dari frekuensi kunjungan pengguna jasa pada puskesmas kecamatan di wilayah Jakarta Pusat.
Implikasi penting terhadap hasil penelitian adalah puskesmas dalam sudut pandang manajemen fasilitas/aset yang memiliki kinerja finansial, kinerja fungsi, dan kinerja fisik yang dapat dikembangkan di masa yang akan datang sesuai dengan kebutuhan internal organisasi dan masyarakat sebagai pengguna jasa.

Jakarta Pusat has eights District Community Health Center (CHC) that?s spread in different location suitable. Customers who want to get health service at CHC have been influenced by accessibility (place, street condition, transportation, and distance). The other considerations are knowledge of variety services, service costs, and certainty of service results.
The aim of this Research is to analyze the effect of accessibility in assets utilization base on customer visit frequencies and that its to know the correlation among customer reasons and utilization of District CHC at Jakarta Pusat. Using the survey methods : regretion ordinal logistic analyzed, and rosstabscorrelation towards primary data from 169 responds as customer. Its been expected to analyze profuonly about the effect of those variables. This analyze is support by secondary data from observation and documentation study. The research outcome revealed :
1. There is an influence between accessibility and utilization of health facility by customer in District Community Health Center at Jakarta Pusat with 0,125>0,05 level of signification (Sig. Pearson) and 0,043 coefisien of determination (R-Square Nagelkerke).
2. There is an influence among knowledge of variety services and service costs inside utilization of health facility by customer in District Community Health Center at Jakarta Pusat. Though, there is no influence between certainty of service result in that facility.
There is an important implication about the research outcome. From the asset management and facility management perspective, District Community Health Center have financial performance, functional performance, and physical performance that can be developed for further future. Compatible with the citizen needs as customer."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 307.76 / 2008 (12)
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andrayanto
"Desentralisasi memberikan konsekuensi pada kewenangan bidang kesehatan yang dimiliki Kabupaten Lampung Tengah semakin besar. Kondisi ini memerlukan strategi baru berupa, pengorganisasian yang lebih seksama pada berbagai tingkatan administrasi, dan melaksanakan perubahan-perubahan sebagai upaya penyesuaian terhadap kebijakan desentralisasi. Perubahan ini salah satunya adalah penataan kembali kelembagaan Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah sebagai organisasi perangkat daerah. Sebelumnya kelembagaan Dinas Kesehatan disusun berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000.
Adanya kebijakan baru dalam penataan organisasi perangkat daerah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka perlu melakukan penyesuaian struktur kelembagaan Dinas Kesehatan tersebut.
Tujuan penelitian adalah tersusunnya struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah yang sesuai desentralisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, informasi diperoleh berupa data sekunder melalui telaah dokumen dan data primer melalui wawancara mendalam. Informan penelitian adalah pejabat struktural Dinas Kesehatan, pejabat Sekretariat Kabupaten dan Panitia Khusus Organisasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lampung Tengah. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan empat tahap yaitu : l) Telaah dokumen dan wawancara mendalam, untuk memperoleh gambaran tentang kewenangan bidang kesehatan, visi dan misi, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi Dinas Kesehatan saat ini. 2) Kajian dan pengembangan model teoritis struktur organisasi Dinas Kesehatan, berdasarkan data yang diperoleh tahap pertama dan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003. 3) Penggalian pendapat ahli terhadap rancangan struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah yang disusun pada tahap ketiga, ahli berasal dari FISIP UI, Departemen Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Propinsi Lampung dan 4) Semiloka untuk mendapatkan model struktur terpilih, untuk mendapatkan tanggapan dan masukan terhadap rancangan struktur yang disusun pada tahap kedua.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Kewenangan bidang kesehatan Kabupaten Lampung Tengah terdiri tiga puluh satu jenis belum sepenuh terealisir karena keterbatasan sumberdaya sehingga masih memerlukan fasilitasi dari pusat. Visi dan misi sudah baik namun bagaimana mewujudkannya, kegiatan dalam program belum mengarah pada visi dan misi, karena belum menjadi komitmen bersama akibat sosialisasi belum optimal. Struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah masih terlalu besar, kewenangan sebagai tugas pokok tidak didistribusikan secara merata menimbulkan tumpang tindih, disusun berdasarkan tradisi lama berorientasi pada jabatan daripada manfaat jabatan, merujuk pada struktur lama, belum mempertimbangkan aspek kerjasama dengan pihak ketiga dan tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003.
Kesimpulan secara umum penelitian ini menghasilkan tiga rancangan struktur organisasi Dinas Kesehatan, rancangan yang direkomendasikan untuk perubahan struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah adalah rancangan pertama dengan susunan terdiri dari: Kepala Dinas, Bagian Tata Usaha, Bidang Bina Pelayanan Kesehatan, Bidang Bina Pencegahar, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Bidang Bina Program dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, Bidang Bina Pengawasan Obat, Makanan dan Logistik Kesehatan, Kelompok Jabatan Fungsional dan Unit Pelaksana Teknis Dinas. Saran yang diberikan adalah perlunya sosialisasi dan advokasi kewenangan, visi dan misi. Penempatan tenaga yang memperhatikan kualitas dan kompetensi tugas, dan advokasi terhadap pengakuan dan kompensasi jabatan fungsional.
Daftar Pustaka : 20 ( 1994 - 2003 )

Decentralization presents higher consequences to the health section authority in Central Lampung Regency. This condition needs a new strategy such as: a more detailed organization of various administration level, and undertake changes as an adjustment effort toward decentralization policy.
One of the changes is to institutionally restructure the Health Board in Central Lampung Regency as a district organizational instrument. Health Board institution used to be organized based on Gov. Reg. No_ 84 Yr. 2000. The presence of a new policy in the arrangement of district organizational instrument based on Gov. Reg. No. 8 Yr. 2003 concerning District Organizational Instrument Guidelines, thus needs to make an adjustment to the institutional structure of the Health Board.
The objective of this study is to arrange the Health Board in Central Lampung Regency organizational structure which would be in accordance to decentralization. This study uses a qualitative method, the acquired information are secondary data through document research and primary data through in-depth interview. The informants of this study are the structural officials of the Health Board, Regency Secretariat, and Organizational Special Committees of the Central Lampung District House of Representative. The study is undertaken through four phase, which consist of 1) Document research and in-depth interviews, to attain description of the authority of the health section, visions and missions, main duties and functions of the present Health Board. 2) The theoretical model research and development of the organization structure of the Health Board, derived from the data which are acquired in the first phase and based on the Gov. Reg. No. 8 Yr. 2003. 3) The collection of experts opinion regarding the planning of organizational structure of Health Board in Central Lampung Regency which is arranged in the third phase. The experts are from FISIP UI, Health Ministry of the Republic of Indonesia, and Health Board of Lampung Province, and 4) Semiloka to acquire selected structure model, to attain response and input to the structural planning which is arranged in the second phase.
The result of the study shows that: The authority of health section in Central Lampung Regency consists of thirty one type has yet to be fully undertaken because of resources inadequacy thus still need facilitation from the central government. The visions and mission are already good but how to accomplish them. The activities in the program has yet to be directed towards those visions and missions, because until now they are yet to be a collective commitment as a result of no optimal socialization. The organizational structure of the Health Board in Central Lampung Regency is still too big, authority as the main duties are not distributed equally thus goes upside-down, arranged based on old tradition that oriented to official position rather than the function of that official position, referred the old structure, has yet to consider the cooperation aspects together with a third party and does not comply with Gov. Reg. No. 8 Yr. 2003.
The conclusion in general of this study is to produce three organizational structure of the Health Board. The planning which is recommended to the changes of Health Board in Central Lampung Regency organizational structure is the first planning with arrangements consists of: Head of the Board, Documentation Department, Health Service Improvement Department, Disease Elimination and Environmental Safety Deartment, Prevention Improvement and Public Health Resources Department, Drugs, Foods and Logistic Monitoring Department, and Functional Official Group and Technical Performance Unit. The suggestion given is the need of authority socialization and advocating, vision, and mission. Resources allocations which consider the duties quality and competency, and advocating toward acknowledgement and compensation of functional official positions.
Bibliography List: 20 (1994-2003)"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 11203
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Prakoso
"Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan di Provinsi Papua Barat tahun 2019 hanya mencapai 55,39% dan merupakan salah satu provinsi dengan angka cakupan terendah di Indonesia. Angka cakupan tersebut masih jauh dari target nasional Kementerian Kesehatan, yakni 85%. Rendahnya cakupan persalinan di fasilitas kesehatan dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang bervariasi di setiap kabupaten/kota Provinsi Papua Barat. Analisis spasial dilakukan untuk melihat sebaran cakupan beserta faktor-faktor yang kemungkinan dapat mempengaruhi cakupan tersebut dan untuk melihat korelasi antara faktor determinan dengan angka cakupan persalinan di fasilitas kesehatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian ekologi yang menggunakan pendekatan analisis spasial dan korelasi. Data yang digunakan adalah data sekunder dari situs jaringan Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dan Badan Pusat Stastistika. Hasil analisis spasial menunjukkan ada 8 kabupaten/kota memiliki nilai tinggi, 3 kabupaten memiliki nilai sedang, dan 2 kabupaten memiliki nilai rendah. Analisis korelasi menunjukkan bahwa IPM, rasio tenaga kesehatan, dan rasio fasilitas kesehatan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap cakupan persalinan di fasilitas kesehatan. Penelitian lebih lanjut memerlukan faktor yang lebih spesifik atau menggali lebih dalam faktor yang telah diteliti di Provinsi Papua Barat.

The coverage of deliveries at health facilities in West Papua Province in 2019 only reached 55.39% and is one of the provinces with the lowest coverage rates in Indonesia. This coverage figure is still far from the national target of the Ministry of Health, which is 85%. The low coverage of deliveries in health facilities can be caused by several factors that vary in each district/city of West Papua Province. Spatial analysis was carried out to see the distribution of coverage along with the factors that might affect the coverage and to see the correlation between the determinant factors and the number of delivery coverage in health facilities. This research is ecology research that uses a spatial analysis approach and correlation. The data used is secondary data from the website of the Ministry of Health, the West Papua Provincial Health Office, and the Central Statistics Agency. The results of the spatial analysis show that there are 8 districts/cities with high scores, 3 districts with moderate scores, and 2 districts with low scores. Correlation analysis shows that HDI, ratio of health workers, and ratio of health facilities have no significant relationship to the coverage of deliveries in health facilities. Further research requires more specific factors or digging deeper into the factors that have been studied in West Papua Province."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satfitri Rahayu
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan kembali pelayanan kesehatan gigi dan mulut di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian analitik secara kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel terdiri dari 112 ibu rumah tangga yang berdomisili di wilayah UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan kembali pelayanan kesehatan gigi dan mulut UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara adalah pengetahuan (OR=7.821) dan kepuasan (OR= 3.122), sedangkan sikap, aksesibilitas, dan jenis pembiayaan tidak menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap minat pemanfaatan kembali pelayanan kesehatan gigi dan mulut di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara.

This thesis aims to determine the factors that influence the intention of returning oral health services at UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara in 2013. This research is quantitative analytic cross sectional design. The sample consisted of 112 housewives who live in the area UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara. The results showed that the factors that affect the intention of returning oral health care UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara is knowledge (OR = 7,821) and satisfaction (OR = 3.122), whereas the attitude, accessibility, and type of financing did not show a significant relationship to the intention of returning of oral health services at UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Tenggara."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36009
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Harfiana
"Tesis ini membahas tentang demand masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan yang berhubungan dengan demand masyarakat dan gambarannya. Penelitian ini dengan jenis survei, yang dilakukan pada masyarakat di Kecamatan Bekasi Utara selama 5 bulan (Januari?Mei 2013), dengan sampel penelitian berjumlah 180 kepala keluarga yang bersedia mengisi kuesioner sebagai data primer penelitian. Analisis penelitian dilakukan secara univariat dengan menghitung distribusi frekuensi setiap variabel, bivariat untuk menguji hubungan setiap variabel independen (pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota, keluarga, pendapatan, aksesibilitas geografis, jaminan kesehatan dan kebutuhan) dengan variabel dependen (demand masyarakat terhadap pelayanan kesehatan) menggunakan chi-square. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu variabel pendidikan ibu, aksesibilitas geografis, jaminan kesehatan dan kebutuhan berpengaruh dengan demand masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Anna Medika.

This Thesis is discussing about the demand of people towards healthcare facilities. The research purpose are to get a better understanding the corelation of determinan with peoples demand and the big picture of it. The research are conducted by a surveying an group of peoples lived at Bekasi Utara district for 5 months (January?May 2013). The study samples are 180 head of familys, who willing to filled the questionaire as a primary data to the research. Analitic research done by firstly univariate methode by counting the distribution frequency on each variable, second by bivariate analitic to test the korelation between independen variable (education, occupation, number of family member, income, accesibility, health insurance and needs) with the dependend variable (the demand of the people towards health facilities) by using chi?square. The result are the variable of mother education, accesibillity, health insurance, and needs have a influence with demand of the people towards health facilities in Anna Medika Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35545
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarjono
"Pada era globalisasi dan persaingan dalam bidang pelayanan kesehatan, pusat pelayanan kesehatan dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan termasuk Pusat Pelayanan Kesehatan Yayasan Masyarakat Sehat Kotamadya Bandung.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Yayasan Masyarakat Sehat Kotamadya Bandung Propinsi Jawa Barat.
Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang untuk kuantitatif dan analisis isi untuk kualitatif. Jumlah responden sebesar 303 orang, dan jumlah informan sebesar 18 orang.
Faktor-faktor yang diteliti meliputi faktor pemudah, faktor penunjang dan faktor penguat.
Untuk faktor pemudah meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, persepsi, pengetahuan dan kebiasaan, untuk faktor penunjang meliputi variabel jarak tempuh, waktu tunggu dan ketersediaan sarana pelayanan dan faktor penguat adalah variabel sikap dan perilaku petugas.
Analisis statistik yang digunakan adalah analisis univariat untuk melihat gambaran deskriptif dan analisis uji Chi Square untuk melihat bagaimana hubungan antara faktor-faktor yang ada pada peserta dana sehat dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel yang tidak berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di YMS bagi peserta dana sehat yakni umur, pekerjaan dan pendidikan, sedangkan variabel-variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan meliputi pengetahuan, persepsi, kebiasaan, waktu tunggu, jarak tempuh, sikap dan perilaku petugas.
Secara kualitatif, pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta dana sehat menggambarkan besarnya motivasi masyarakat untuk menggunakan pelayanan kesehatan di YMS.
Penelitian ini menyarakan agar pengurus dan peserta dana sehat dapat lebih meningkatkan lagi peranannya dalam promosi kesehatan yang bukan hanya kuratif.

The Factors which Related with Using Facility Health Service Health Foundation by Fund Member in BandungIn globalization Era and competition with health service, health service center would improve the quality of health service including Health Center Foundation Bandung.
The research had a goal how to get description of the factors which related using health service center in Health Center Foundation in Bandung West Java Province.
The research used Cross Sectional design for quantitative method and content analysis for qualitative. The sum of respondents were 303 persons, and the sum of informant were 18 persons.
The factors which had been researched involved predisposing factors, enabling factors and reinforcing factors. Predisposing factors involved age, education level, occupation, perception, knowledge and habit. For enabling factors involved waiting time, health service facility and spacing transport_ For reinforcing factors involved attitude and provider behavior.
Statistic analysis used one variable (univariat) to describe about description, Chi Square analysis would have being see the related between the factors in individuals health fund member with health service center.
Result of research shown no relationship between age, occupation, education level, while knowledge, perception, habit, waiting time, spacing transport, attitude and provider behavior had relationship.
By the qualitative, using of health center for respondent had described a great motivation to use health center in Health Center Foundation Bandung.
The research recommended for committee and respondents as member of health fund to improve their function in health promotion not only curative."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T9263
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>