Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37546 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tan Suyono
"Rumah sakit tentara yang semula hanya mempunyai fungsi untuk melayani kesehatan prajurit dan keluarganya, sebetulnya tidak memerlukan konsep pemasaran, karena sudah memiliki langganan tetap yang jelas. Akan tetapi mengikuti perkembangan zaman maka saat ini rumah sakit tentara juga dibuka untuk umum, maka sebagai akibatnya status rumah sakit tersebut juga mengalami perubahan, dari yang semula hanya untuk kalangan tentara dan keluarganya sendiri sekarang berubah menuju ke mekanisme pasar.
Rumah Sakit Tingkat IV Cijantung Kesdam Jaya merupakan rumah sakit tentara milik TNI-AD tingkat IV, yang setara dengan rumah sakit pemerintah tipe D dengan kemampuan tempat tidur sebanyak 66 TT pada tahun 2002.
Pada tahun 2001 dengan tempat tidur sebanyak 66 TT angka Bed Occupancy Rate (BOR) 60,6 %, terdiri dari anggota 55 % dan pasien umum hanya 45 %, maka kapasitas Unit Rawat Inap RS. Cijantung belum optimal dan seharusnya masih dapat melayani masyarakat umum, sehingga dengan perbandingan antara fasilitas yang ada dengan BOR pasien umum maka terlihat angka BOR nya rendah. Unit Rawat Inap RS. Tk. IV Cijantung Kesdam Jaya belum mempunyai rencana strategi pemasaran.
Persaingan rumah sakit khususnya pelayanan rawat inap cukup berat sehingga perlu dilakukan penyusunan rencana strategik pemasaran yang tepat untuk unit rawat inap RS.Tk. IV Cijantung Kesdam Jaya Tahun 2002.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi faktor pada lingkungan eksternal dan
internal yang mempengaruhi unit rawat inap, kemudian menghasilkan strategi pemasaran yang tepat. Dari hasil analisis faktor eksternal (EFE Matriks) yang menyimpulkan semua peluang dan ancaman, serta analisis faktor internal (IFE Matriks) yang menyimpulkan semua kekuatan dan kelemahan unit rawat inap melalui proses
Consensus Decesion Making (CDM). Kemudian dengan mengunakan TOWS matriks dan IE matriks ditentukan alternatif strategi pemasaran. Posisi Unit Rawat Inap RS. Cijantung pada matriks TOWS terletak pada posisi Future Quadrant(SO) dan dengan matriks IE terletak pada posisi "Hold and Maintain", kemudian dilakukan matching didapat alternatif strategi yang dianjurkan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan nilai total masing-masing alternatif strategi prioritas dengan menggunakan QSPM maka strategi terpilih yang harus dikembangkan adalah penetrasi pasar.
Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian dianjurkan dilakukan cara meningkatkan pangsa pasar unit rawat inap RS. Cijantung melalui promosi serta pemasaran agresif, penambahan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, melengkapi fasilitas sarana dan prasarana, pengembangan jenis pelayanan sub spesialistik serta meningkatkan kerjasama dengan perusahaan.

The Army Hospital, firstly function as medical treatment hospital for the army and family, actually does not implement the marketing concept. However in globalization, hospital made opened for public which caused its status change from the army and family facility to market mechanism.
The Forth Grade Cijantung Kesdam Jaya Hospital is the property of the Forth Grade Armed Forced which is the same as Type D Government Hospital that has 66 bedrooms in 2002.
In 2002, with 66 bedrooms, BOR (Bed Occupancy Rate) has shown 60.6% consists of 55% are members and 45% are public. The comparison of hospital facilities and its BOR public patient is still low due to unplanned marketing strategy.
The competition in In-Patient Medical Treatment considered moderate, so that it is important to implement its marketing strategy accordingly for the Forth Grade Cijantung Kesdam Jaya Hospital in 2002. The purpose of this research is to have some information factors externally and internally which resulting the right strategy. The result of the external analysis (EFE Matrix) determines opportunity and threats, strength and weakness by Consensus Decision Making (CDM). The next is the matching stage; determine its goals and alternative strategy using TOWS and IE Matrix. The position of In-Patient at TOWS Matrix curvently is on Future Quadrant position (SO) and in "Hold and Maintain" position on IE Matrix.
Then the analysis is matched to obtain recommended alternative strategy, market penetration and product development. The alternative strategy suggested by QSPM Matrix is the Market Penetration.
The suggestion implemented according to the research to develop the market for In-Patient Unit Cijantung Hospital is by doing Aggressive Marketing Promotion, value added and developing its human resources, increasing its facilities, improving sub-specialist services and working and making a good relationship to companies.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T7817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky M. Setiawan
"Globalisasi dan liberalisasi perdagangan adalah kenyataan yang harus diterima, pengaruhnya besar sekali terhadap bidang kesehatan termasuk posisi dan fungsi rumah sakit yang tadinya merupakan lembaga sosial,kini harus berubah berubah menjadi lembaga sosioekonomi.
Dalam rangka persiapan menjadi rumah sakit swadana, RS Tk IV Cijantung Kesdam Jaya bermaksud mengembangkan unit rawat jalan yang diharapkan dapat menjadi revenue center serta pada tahap berikutnya akan meningkatkan utilisasi unit lain misalnya rawat inap, laboratoriurn, dan apotik .
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu strategi pemasaran yang tepat untuk unit rawat jalan RS Tk IV Cijantung Kesdam Jaya. Janis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan. Pengumpulan informasi dilakukan melalui wawancara mendalam, sumber data primer dan sekunder serta observasi oleh peneliti sendiri.
Teknik penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahapan. Tahap pertama input stage meliputi analisis lingkungan eksternai dan internal RS Tk IV Cijantung Kesdam Jaya, evaluasi faktor lingkungan eksternal dan internal dengan menggunakan matriks EFE dan IFE. Tahap kedua matching stage meliputi penentuan tujuan jangka panjang RS Tk IV Cijantung Kesdam Jaya sampai 2008 dan menentukan alternatif strategi dengan menggunakan matriks TOWS dan IE. Dan pada tahap ketiga decision stage dilakukan penetapan strategi terpilih RS Tk IV Cijantung Kesdam Jaya untuk tahun 2004 - 2008 dengan menggunakan matriks QSPM. Cara pengambilan keputusan menggunakan metoda CDMG (Concensus Decision Making Group). Berdasarkan analisis tersebut, posisi unit rawat jalan RS Tk IV Cijantung Kesdam Jaya berada pada posisi future Quadrant (SO) dan posisi hold and maintain. Kernudian dengan penyesuaian (matching) antara kedua analisis tersebut diperoleh alternatif strategi yang dianjurkan adalah market penetration dan product development. Strategi yang dipilih dan sebagai prioritas dan analisis menggunalcan QSPM adalah market penetration.
Strategi penetrasi pasar yang kemudian dikembangkan dalam strategi operasional dikaitkan dengan bauran pemasaran adalah sebagai berikut : Produk (Product) ; kehandalan produk meliputi perbaikan kualitas pelayanan, dilakukan melalui pengembangan sumber daya manusia dan kelengkapan sarana prasarana dan standarisasi mutu; harga (Price), strategi penurunan harga yang dapat meningkatkan penjualan ; distribusi (Distrbulion), meningkatkan distribusi yang dilihat dari aspek fisik dan peningkatan kemitraan dengan saluran distribusi; promosi (Promotion), melakukan pembuatan leaflet atau bulletin tentang kesehatan dan membentuk divisi pemasaran secara khusus.

Globalization and liberalization of trade are reality to will be acceptance , influential to health care. Emphasized for non profit hospital became profit hospital. Inpreparation with self financing (swadana), Cijantung hospital to intend with out patient unit care to became revenue center and to increase utility for inpatient unit, pharmacy or laboratory.
Purpose of examination are make planning of marketing strategy for out patient unit in Cijantung hospital.
The kind of this research is descriptive analytic research used information as a base information of taking strategic decision. The collecting information were done through deep interviewed, secunder data source and observation by the researcher himself.
The techniques strategy competition were done through three stages. Stage I (input stage) included external and internal environment analysis, evaluation of external and internal environment factor used EFE and IFE matrixes and reviewed vision and mission statement of RS Tk IV Cijantung Kesdam Jaya. Stage II (matching stage) included established of long term objective until 2008 and decided alternative strategy used TOWS and IE matrixes. And stage III (decision stage) were done by decided chosen strategy of RS Tk IV Cijantung Kesdam Jaya for year 2004 - 2008 used QSPM The taking of decision was made using CDMG (Consensus Decision Making Group) method. Based on analysis, the out patient unit Cijantung Hospital curvently is on helping future quadrant and hold and maintain position. Then the analysis is matched to obtain recommended alternative strategy, market penetration and product development The alternative strategy chosen by QSPM matrix is market penetration.
Market penetration attempts to improve revenues or market share by better satisfying current customers with current product. Product enhancement (modifying the product to make it more appealing to the target market) is fundamental component of market penetration strategies, although pricing, promotion and distribution are used as well. The market penetration need to be develop on operation strategy related to marketing mix, product, product virtue consists of increasing service quality, performed by developing human resources and infra structure and quality standard, price, reducing price strategy which may increase sales; distribution, increasing distribution optimally, according to target market such as with leaflet or health bulletin and to make the market division.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmeang, Lena Elfrida
"Skripsi ini membahas rencana strategi pemasaran unit medical check up RS Pertamina Jaya tahun 2011-2015. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Penyusunan rencana strategis pemasaran MCU diawali dengan identifikasi faktor-faktor eksternal dan internal yang kemudian dianalisis dengan menggunakan Matriks EFE dan EFI. Setelah itu, dilakukan pencocokkan dengan menggunakan Matriks IE dan Matriks TOWS. Dari tahap pencocokan ini ditemukan tiga alternatif strategi pemasaran yaitu pengembangan pasar, pengembangan produk, dan penetrasi pasar. Selanjutnya prioritas strategi ditentukan dengan menggunakan QSPM. Dari hasil QSPM diperoleh bahwa prioritas strategi pemasaran MCU RS Pertamina Jaya adalah pengembangan pasar. Strategi pengembangan pasar dilakukan dengan melihat segmen, target, dan bauran pemasaran. Hasil penelitian ini menyarankan untuk memperkenalkan produk MCU pada sasaran baru, mengembangkan produk MCU, dan mengoptimalkan kinerja unit pamasaran dengan menfokuskan perhatian kepada pelanggan yang telah ada.

The focus of this study is the marketing strategic plan of medical check up unit Pertamina Jaya Hospital in 2011-2015. This research is descriptive qualitative. The process began with the identification of internal and external factors using EFE and IFE Matrix. After that, make matching by using the IE and TOWS Matrix. From this matching stage, found three alternative marketing strategies are that market development, product development, and market penetration. Next, priority of strategy is determined by using QSPM. From the results are obtained that the priority strategy QSPM of MCU Pertamina Jaya Hospital is the market development. Market development strategy is carried out by looking at segmentation, targeting, and marketing mix. The results of this study suggests to introduce product on the new targeting, develop MCU product, and optimize unit performance by focusing attention on captive market."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Karmawan
"Fokus dari Tesis ini adalah bagaimana mengembangkan perencanaan strategisuntuk rumah sakit, dengan studi kasus RS Pertamina Jaya yang merupakan RSswasta Kelas C. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desaindeskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor lingkungan baikeksternal maupun internal rumah sakit menempatkan RS Pertamina Jaya padaposisi Growth and Build pada Matriks IE dan posisi Internal Fix-It pada MatriksTOWS. Alternatif strategi terpilih adalah melakukan Penetrasi Pasar disertaiperbaikan pada faktor-faktor yang merupakan kelemahan rumah sakit untukmenangkap peluang yang dimiliki. Rencana Implementasi disusun agar sejalandengan upaya pencapaian Visi rumah sakit yaitu menjadi Institusi Kesehatan yangmampu bersaing di era globalisasi dengan Pelayanan Berstandar InternasionalTahun 2020.

The focus of this study is how to develop strategic planning for hospitals, withcase studies of Pertamina Jaya Hospital which is a class C private hospital. Thisresearch is qualitative research with descriptive design. The results showed thatenvironmental factors both external as well as internal hospital put the PertaminaJaya Hospital on the position of Growth and Build on IE Matrix and Internal Fix It on TOWS Matrix. An alternative strategy is doing market penetrationaccompanied improvements in hospital weaknesses to capture opportunities.Implementation plan was drawn up in order to be in line with the achievement ofHospital Vision to be come a Healthcare Organization which can compete in theera of globalization with International standard Services by 2020."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Penta Sukmawati
"Riset operasi ini bertujuan untuk mengetahui rencana aksi strategi di unit rawat inap RSUD Kabupatcn Bekasi tahun 2010. Rencana aksi strategi ini mempakan penjabaran dari Renstra ( Rencana Strategi ) Rumah Sakil Urmum Daerah tahun 2007- 2012 yang telah ada saat ini. Penelitian yang digunakan dengan desain operations research dengan orientasi ke depan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penama, penyusunan rcncan strategi unit berdasarkan kebutuhan yang ada di dalam unit rawat inap dengan berpedoman pada rencana strategis yang ada di Rumah Sakit dimana akan dijadikan bahan pertimbangan manajemen untuk menjadikan unit kerja di masing-masing lini dalam hal ini unit rawat inap. Kedua, rencana implementasi atau rencana aksi yang telah dibuat ini merupakan alat bantu monitor terhadap kinerja pada unit rawat inap RSUD Kabupaten Bckasi tahun 2010-2012 yang seyogyananya dapat konsisten dilaksanakan untulc mendukung rencana strategi Rumah Sakit. Ketiga, hasil dan pela.ksa.naan rencana aksi dapat dilakukan evaluasi melalui monitoring sistem akuntabilitas terhadap performa unit rawat inap.

Operations research was aimed to identify the strategy action plan on the inpatient unit of Bekasi District General Hospital in 2010. This strategy action plan is a translation ofthe Strategic Plan (Strategic Plan) District General Hospital in 2007-2012 that have been there today. The study design used by operations research with future orientation shows the results. Therefore we can conclude that first, the preparation of the plan strategy based on the needs of existing units within the inpatient unit based on the existing strategic plan at the hospital where the materials will be considered by management to advance the work units in each line in this ease the inpatient unit. Second, implementation plan or action plan which has made this a tool monitors the performance of hospitals on inpatient units Bekasi seyogyananya year 20l0-2012 which can be consistently implemented to support the strategic plans of the Hospital. Third, the results of the implementation of action plans can be evaluated through the monitoring system of accountability for the peribrmance of inpatient units."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T33392
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sumartini
"Masih tingginya angka kematian neonatal di Indonesia dimana masih mencapai 34/1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian neonatal tersebut antara lain adalah disebabkan oleh tetanus neonatorium, diare, pneumoni dan infeksi tali pusat yang mencapai 57,1 % (Djaja, 2003). Dari beberpa penelitian perawatan tali pusat menunjukkan pengaruh metoda terhadap lama puput dan terjadinya infeksi.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain kohort karena melakukan observasi terhadap perawatan tali pusat sampai lepas puput tali pusat yang bertujuan untuk mengetahui hubungan metoda perawatan tali pusat terhadap lama puput tali pusat. Populasi penelitian adalah bayi sehat yang lahir secara spontan di Rumah Sakit Kesdam Jaya Jakarta dibagi tiga populasi untuk masing-masing metoda sebesar 24 bayi. Analisis data meliputi analisa univariat, analisis bivariat dengan uji chi square. Untuk melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik untuk melihat faktor yang paling dominan.
Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa terdapat 5 variabel yang berhubungan dengan lama puput tali pusat di Rumah Sakit Kesdam Jaya Jakarta yaitu variabel metoda perawatan tali pusat, timbulnya infeksi, cara perawatan, kelembaban tali pusat dan sanitasi lingkungan. Sedangkan berat lahir bayi dan lingkar tali pusat tidak berhubungan. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan lama puput tali pusat adalah timbulnya infeksi dan sanitasi lingkungan.
Hasil penelitian menunjukkan rerata waktu pelepasan tali pusat yang dirawat dengan metoda kering terbuka adalah 4,58 hari, kering tertutup 6,58 hari dan alkohol 8,46 hari. Bila dibandingkan perbedaan rata rata lama puput antara metoda alkohol dengan kering terbuka 3,38 hari, antara metoda alkohol dengan kering tertutup 1,88 hari dan antara metoda kering terbuka dengan kering tertutup 2,00 hari (p=0,000) terdapat perbedaan yang bermakna. Sehingga dapat ditarik kesimpulan perawatan tali pusat metoda kering terbuka puput lebih cepat dibandingkan metoda alkohol dan kering tertutup.
Disarankan kepada rumah bersalin dan bidan dapat menerapkan dan dapat memberikan pendidikan kesehatan yang benar kepada ibu yang baru melahirkan agar dapat melaksanakan metoda dan cara perawatan tali pusat yang baik.

Neonatal mortalities in Indonesia are still high reached 34/1000 live births. Some of them are caused by neonatarium tetanus, diarhea, pneumonia and umbilical cord infection that reach 57.1% (Djaja, 2003). Some researches show that there are influences of umbilical cord treatment method to the length of umbilical cord separation and infection occurance.
This study is an observational research using kohort design because it observed the umbilical cord treatment till its separation that aims at knowing the correlation of the umbilcal cord treatment method to the length of its ravelation. The population of this study are normal born healthy babies in Kesdam Jaya Jakarta Hospital which are devided into three populations with 24 babies for each method. The data analysis includes univariat analysis; bivariat analysis with chi square test to see the correlation between independance variable and dependance variable; and multivariat analysis with logistic regression test to see the most dominant factor.
Multivariat analysis results show that there are 5 variables related to the long of umbilical cord separation in kesdam jaya jakarta hospital, that are umbilical cord treatment method, infection occurrence, treatment ways, umbilical cord humidity, and environmental sanitation. While babies? birth weight and the umbilical cord bend are not related. The most dominant variables related to the the long of umbilical cord revelation are the infection occurence and environmental sanitation.
The results show that the time average of umbilical cord ravelation with dry-open treatment method is 4.58 days, 6.58 days with dry-closed method, and 8.46 days with alcohol method. The time average comparation between alcohol and dry-open method is 3.38 days, alcohol and dry-closed method is 1.88 days, and between dry-open and dry-closed method is 2.00 days (p=0.000) which means there is a difference. Therefore, it can be concluded that the umbilical cord ravelation treatment with dry-open method is faster than alcohol and dry-closed method.
It is recommended to the maternity home and the midwife to apply and provide the proper health education to new mothers who give birth in order to implement the proper umbilical cord treatment methods.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T41265
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sampeliling, Edwin M.
"Unit Rawat Jalan sebagai tulang punggung dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit karena merupakan pintu pertama pada sistem pelayanan memerlukan penywuaian terhadap perubahan-perubahan eksternal yang terjadi untuk meningkatkan profitabilitasnya. Perencanaan strategi memberikan pemikiran yang komprehensif tentang keadaan sekarang dan masa depan sehingga memberikan konsep dan panduan bagi rumah sakit tetap fokus dalam pencapaian visi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitik dengan proses penelitian dimulai dari analisa situasi, penetapan positioning, penetapan alternatif strategi dan penyusunan rencana tindak lanjut. Pengambilan keputusan dalam setiap proses kegiatan dilakukan dalam CDMG. Kemampuan pihak manajemen RS Azra dalam mengidentifikasi faktor-faktor sukses kunci eksternal dan internal menjadi sangat panting dalam menentukan strategi rumah sakit dalam lingkungan persaingan yang semakin ketat. Analisa 5 kekuatan, menunjukkan bahwa kekuatan kedua terbesar selain persaingan antar rumah sakit yang telah ada, adalah kekuatan tawar menawar pembeli.
Instrumen analisa SWOT dan IE matriks digunakan untuk menentukan alternatif strategi dan penetapan strategi terpilih dilakukan dengan metode QSPM. Hasil penelitian merekomendasikan RS Azra untuk melakukan pengembangan pasar, penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan prioritas QSPM, strategi yang ditetapkan adalah pengembangan unit rawat jalan khusus ibu dan anak, pembangunan unit rawat jalan bam (satelit) di Kabupaten Bogor. Selain pelaksanaan strategi ini, diperlukan beberapa kegiatan internal untuk rneminimalkan kelemahan rumah sakit diantaranya penerapan manajemen mutu dalam proses layanan.

Out-patient unit is essentially described as the ?backbone? of a hospital because health-services system in hospital commenced from out-patient. For this fundamental reason, it is very important to recognise and to react to the enviroment turbulances that affect the out-patient?s profitability. Strategic planning deploys understandings about present and future circumstances. It provides development concepts and guidances for out-patient unit to focus and to actualize the specific vision statement.
Basically, this operational rwearch is delined as qualitative research that starts from environmental analysis, positioning, formulating alternative strategies and generating plan of action. The process of decision making for each research-stage is characterized by intuitive judgement of the CDMG. It is necessary to be capable of identifying the external dan internal critical success factor with the purpose of formulate strategies responsing the high-competitive market. Five Forces analysis shows that instead of rivalry among existing hospital in Kota Bogor, competitive industry is secondary controlled by the bargaining power of buyers.
CDMG deploys TOWS matrix and IE matrix in order to recommend alternative strategies of market penetration, market development and product development. Based on QSPM, CDMG subsequently describes the priority strategies as out-patient services specialised for mother and children, construction of new out-patient unit in Kabupaten Bogor, and presenting general clinic in out-patient. Despite the strategy planned, it is crucially considerable to implement quality management to minimise hospital weaknesses."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T24037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wisnubroto
"Pelayanan pembedahan rawat sehari (One Day Surgery) di Rumah Sakit Umum Tangerang sudah dijalankan selama 4 tahun sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan fungsional sebagai konsekuensi sebuah rumah sakit unit swadana daerah. Hasil selama ini menunjukkan kecenderungan jumlah pasien yang memanfaatkan pelayanan ini meningkat dari tahun ke tahun, tetapi dari segi pendapatan rumah sakit, kontribusi pelayanan ini kepada seluruh pendapatan swadana rumah sakit masih rendah.
Selama ini belum ada upaya pemasaran yang dilaksanakan untuk meningkatkan cakupan pelayanan ini. Pasien yang memanfaatkan pelayanan Pembedahan Rawat Sehari ini kebanyakan datang atas arahan dokter spesialis yang menanganinya pada tingkatan konsultasi di Poliklinik Rawat Jalan.
Penelitian ini dilakukan secara eksploratif untuk menganalisa faktor -- faktor pada lingkungan eksternal dan lingkungan internal yang berpengaruh terhadap pelayanan Pembedahan Rawat Sehari di Rumah Sakit Umum Tangerang."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subagyo Ramadhanus
"Meningkatnya arus globalisasi semakin membuka peluang dan tantangan terhadap persaingan industfi barang dan jasa, termasuk dampaknya terhadap iklim persaingan dibidang perumahsakitan. Issue pasar global mengarah pada mekanisme pasar yang semakin didominasi oleh perusahaan atau organisasi bisnis yang mampu memberikan pelayanan jasa atau produk yang mempunyai daya saing tinggi dalam memanfaatkan peluang. Demikian pula pada industri perumahsakitan akan terjadi perubahan-perubahan yang semakin cepat, komplek dan sulit diramalkan. Setiap manajer pelayanan kesehatan harus mampu mengantisipasi perubahan dan tahu dimana posisi perusahannya guna mendapatkan keuntungan peluang dan menjauhi ancaman yang akan datang, yaitu dengan menerapkan manajemen strategi.
Penelitian ini merupakan penelitian yang hersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan kualitatif dalam paradigma kuantitatif (positivisme). Sehingga didapatkan pengembangan strategi pemasaran Unit Rawat Inap Kebidanan dan Rawat Inap Anak Rumah Sakit Bhakti Yudha Tahun 2009. Analisis Iingkungan baik eksternal dan internal menggunakan matriks IE dan BCG. Dimana data kualitatif (data primer) yang terkumpul seperti indepth interview (wawancara mendalam) terhadap informan terpilih, telaah dokumen dan observasi diback up (didukung) dengan data yang bersifat kuantitatif (data sekunder) kemudian dibuat kategorisasi baik dalam bentuk tabel, diagram ataupun grafik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa unit rawat inap kebidanan dan unit rawat inap anak belum adanya pengembangan strategi pemasaran yang baik.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh Rumah Sakit Bhakti Yudha adalah melakukan penghematan dan etisiensi produksi, pengendalian biaya yang ketat, memfokuskan pada segmen yang lebih sempit, memaksimalkan tenaga spesialis yang ada untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Disarankan rumah sakit untuk terus melakukan anallsis baik untuk unit rawat inap kebidanan dan unit rawat inap anak beserta unit-unit lainnya.
Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaaat dalam pengembangan strategi pemasaran rumah sakit Bhakti Yudha.

The increasing of globalization current growing opens opportunity and challenge to competition of goods industry and service, entered the impact on climate competition in area of hospitally. Issue global market direction at market mechanism that growing predominated by business company or organization that can give service or product that have high oompetitive ability in exploiting opportunity.
As well as at industry hospitally will happen changes that faster, complex and difficult forecasted. Every health care manager must can anticipate change and soybean cake where position company will to get opportunity advantage and will avoid the coming threat, that is by applying strategy management.
This Research is research that have the character of descriptive analytic by using approach qualltatlve In quantitative paradigm (positive). So it‘s got the development strategy of marketing of inpatient midwifery unit and inpatient child unit ln 2009 Good environment Analysis external and internal use matrix IE and BCG. Where data qualitative (primary data) that gathered like indepth interview (circumstantial interview) to informant selected, document study and observation back up (supported) with data that have the character of quantitative (secondary data) then made category either in the form of tables, diagram or graph. This research Result concludes that inpatient midwifery unit and inpatient child unit are have not yet made good develompent strategy of marketing.
Implementable efforts by Hospital Bhakti Yudha is conducts thrift and production efficiency, tight financial control, focus at smaller segment, maximize specialist that insist total power to improve service quality. Suggested hospital to continue conduct analysis good to inpatient midwifery unit and inpatient child unit and the other unlts. It’s wished that this analyis could give the development strategy of marketing of inpatient midwifery unit and inpatient child unit in 2009.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34399
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ratih Kanestren
"Pelayanan keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Kinerja perawat akan turut mempengaruhi kinerja Rumah Sakit. Penelitian ini akan membahas mengenai hubungan karakteristik individu dan lingkungan kerja dengan kinerja perawat di unit Rawat Inap RS Pertamina Jaya. Penelitian ini merupakan studi yang bersifat kuantitatif dan memakai desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan kinerja perawat adalah variabel karakteristik individu (umur, masa kerja dan tingkat pendidikan). Sedangkan untuk variabel lingkungan kerja tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat. Terdapat pola hubungan yang positif antara umur, masa kerja, kerjasama dan desain pekerjaan dengan kinerja. Peningkatan kinerja perawat tentu akan memberikan dampak yang positif bagi kualitas pemberian layanan kepada pasien. Oleh karena itu, pihak manajemen perlu melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas dan sarana kerja dengan mempertimbangkan prioritas kepentingan dan perkembangan teknologi, peningkatan koordinasi antar unit, pengawasan, serta melakukan evaluasi mengenai struktur pemberian imbalan.

The nursing care as one of the professional service forms could not be separated from the health service in the Hospital. The performance of the nurse will influence the Hospital performance. This research is carry out to learn about relations analysis of the individual characteristics and the work environment with the performance of the nurse in Inpatient department at Pertamina Jaya Hospital. This research is the quantitative study and used the design cross sectional. Results of the research shows that the variables which has significant relations with the performance of the nurse is variable of individual characteristic (the age, the length of work and the level of education). Whereas for the variable of the work environment has not significant relations with the performance of the nurse. There are positive pattern of relations between the age, the length of work, the co-operation and the design of the work with the nurse performance. The increase in the performance of the nurse will certainly give the positive impact for the quality of the service to the patient. Therefore, the management side must carry out the improvement and the increase in facilities and work means by considering the priority in the interests and the development of technology, the increase in the co-ordination between the unit, the supervision, as well as carry out the evaluation about the reward system."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>