Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156552 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asep Setiawan
"Konflik telah menjadi bagian keseharian dalam sebuah organisasi. Manajer merupakan sosok strategis dalam memanfaatkan konflik secara fungsional guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Pandangan interaksionistik manajer menjadikan konflik sebagai wahana untuk menciptakan situasi dinamis dalam organisasi kerjanya. Penelitian bertujuan mencoba melihat bagaimana hubungan antara model penatalaksanaan konflik kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode korelasional dengan sampel penelitian secara total sampling pada seluruh perawat yang bertugas di instalasi rawat inap yang berjumlah 96 orang. Derajat kesalahan yang dipergunakan adalah 0.05. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara model penatalaksanaan konflik kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana (0.0001), Model penatalaksanaan konflik kolaboratif menyebabkan kepuasan kerja tertinggi dibandingkan model penatalaksanaan konflik kompromi dan otoritatif Analisis statistik terhadap variabel confounding memperoleh hasil bahwa karakteristik perawat pelaksana tidak memberikan perbedaan bermakna terhadap kepuasan kerja, yaitu usia (r = 0.083), jenis kelamin (0.491), pendidikan (0.333), status perkawinan (0.297), status kepegawaian (0.582), dan masa kerja (r = 0.192). Karakteristik perawat pelaksana jugs diujikan secara statistik terhadap persepsi penatalaksanaan konflik kepala ruangan. Masa kerja memberikan kesimpulan adanya hubungan yang signifikan dengan persepsi penatalaksanaan konflik kepala ruangan (0.046). Sementara variabel lainnya tidak memberikan hubungan yang bermakna, yaitu usia (0.065), jenis kelamin (0.927), pendidikan (0.618), status perkawinan (0.343), dan status kepegawaian (0.477). Guna meningkatkan kepuasan kerja karyawan, upaya-upaya manajemen sumber daya manusia memerlukan perhatian khusus. Perlu peningkatan pengetahuan, sikap dan kompetensi kepemimpinan pada setiap tingkatan manajerial. Secara metodologis penelitian ini dapat dijadikan data dasar guna penelitian terkait dengan kepuasan kerja. Secara teoritis penelitian ini telah memperkuat teori pentingnya kepemimpinan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan kepuasan kerja dan iklim kerja yang kondusif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T8758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Azharini
"Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi pengikutnya. Gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala ruangan dapat memengaruhi lingkungan kerja perawat, khususnya stres kerja.
Studi deskriptif korelasional ini bertujuan mengidentifikasi hubungan karakteristik perawat dan gaya kepemimpinan kepala ruangan yang dipersepsikan perawat pelaksana dengan stres kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner gaya kepemimpinan menurut Gillies dan Occupational Stress Inventory-Revised yang telah dimodifikasi oleh peneliti.
Hasil studi terhadap 89 responden didapatkan bahwa karakteristik perawat tidak berhubungan dengan stres kerja perawat pelaksana, sedangkan gaya kepemimpinan kepala ruangan berhubungan dengan stres kerja perawat pelaksana (p<0.000; OR, 0.34; 95% CI, 0.009-0.125).
Studi ini menyarankan diterapkannya gaya kepemimpinan demokratik oleh kepala ruangan untuk menurunkan stres kerja perawat pelaksana, serta adanya studi lanjutan mengenai faktor lain yang berhubungan dengan stres kerja perawat.

Leadership style is a behavioral norm which is used by a leader to pursuade others. The leadership style used by the head nurse can affect the work environment in hospital ward, especially the work stress of the nurse staffs.
The aim of this descriptive correlational study is to investigate relationship between nurse's characteristics and head nurse's leadership style and nurse staff's occupational stress in hospital ward. The instruments used are the Gillies' leadership style questionnaire and Occupational Stress Inventory-Revised which have been modified.
The results from 89 respondents found that nurse's characteristics are not related to nurse staff's occupational stress, while the head nurse's leadership style is significantly related to nurse staff's occupational stress (p<0.000; OR, 0.34; 95% CI, 0.009-0.125).
This study recommends the implementation of head nurse's democratic leadership style and further examination of factors contributing to nurse occupational stress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S58052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mazly Astuty
"Fungsi pengarahan kepala ruangan dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat pelaksana. Hasil penelitian cross sectional pada 146 perawat pelaksana yang diambil secara acak membuktikan tujuan penelitian yang ingin melihat adanya hubungan antara fungsi pengarahan dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Haji Jakarta. Seluruh variabel pengarahan yaitu; motivasi, supervisi, delegasi, manajemen konflik, dan komunikasi terbukti berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana (p=0,000-0,005; α=0,05). Mayoritas perawat pelaksana mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengarahan baik, dan kepuasan kerja perawat juga baik. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat adalah fungsi motivasi kepala ruangan, sehingga perlu ditingkatkan untuk menghasilkan kepuasan kerja perawat pelaksana yang optimal.

Nurse manager directing function will increase nurse job satisfaction. The crosssectional study result from 146 nurses by randomn sampling design proved the aim of the study that intended to find the relationship between nurse manager directing with nurses job satisfaction in Rumah Sakit Haji Jakarta. Variables of directing such as motivation, supervision, delegating, conflict management, and communication had relationship with nurses job satisfaction (p=0,000-0,005; α=0,05). Most nurses perceived that nurse manager directing was good, and the nurses job satisfaction were good as well. The most influential factor of nurse job satisfaction was motivational function of nurse manager, so it is needed to be improved to get an optimal nurse job satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yosep Rohyadi
"Memberikan kepuasan kepada pasien merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan citra sebuah rumah sakit. Kepuasan pasien dapat diperoleh melalui pemberian pelayanan yang bermutu yang juga merupakan kewajiban profesi. Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah karena masih ada sebagian masyarakat yang merasa tidak puas terhadap pelayanan di rumah sakit umum Cibabat, meskipun pihak rumah sakit tersebut mempunyai misi dan visi yang salah satunya adalah mengutamakan kepuasan pelanggan. Berdasarkan keadaan tersebut peneliti ingin memberikan masukan pada rumah sakit ini melalui suatu penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan karakteristik demografik dengan kepuasan pasien tentang pelaksanaan "fungsi komunikasi" oleh perawat di ruang rawat inap dewasa rurnah sakit umum Cibabat. Penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlational dengan pengumpulan datanya dilakukan secara cross sectional. Hipotesis yang dibuktikan dalam penelitian ini adalah "Adanya hubungan antara karakteristik demografik dengan kepuasan pasien tentang pelaksanaan "fungsi komunikasi" oleh perawat diruang rawat map dewasa rumah sakit umum Cibabat tahun 2004.
Sampel penelitian adalah pasien rawat map lebih dari 1 X 24 jam di ruang rawat inap dewasa rumah sakit umum Cibabat, dengan jumlah 95 responden. Instrumen yang digunakan adalah instrumen untuk mengukur kepuasan yang telah dimodifikasi dan telah disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Instrumen untuk harapan dan kenyataan pelayanan masing-masing terdiri dari 35 pertanyaan. Hasii uji coba validitas (r > 0,202) dan realibilitas (r=0,9603) instrument menggunakan Alpha Cronbach dengan hasil baik.
Hasil penelitian menunjukkan kepuasan pasien dengan katagori puas 50,5% dan yang tidak puas 49,5%. Tidak terbukti adanya hubungan antara karakteristik demografi dengan kepuasan pasien tentang pelaksanaan "fungsi komunikasi" oleh perawat di ruang rawat map dewasa rumah sakit umum Cibabat (p >0,05).
Berdasarkan hasil penelitian beberapa rekomendasi telah disampaikan untuk meningkatkan fungsi komunikasi perawat yaitu melalui pendidikan atau pelatihan. Selain itu perlu adanya penelitian lebih lanjut di bagian rawat jalan, atau dengan metoda lain dan dengan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien.

Fulfilling satisfaction to patient is one of the efforts to improve the image of a hospital. Patient's satisfaction can be achieved through providing quality nursing care which is also the obligation of a profession. The background to conduct this study was because there many people were dissatisfied to health services at the public hospital Cibabat, although the hospital has vision and mission that lead the management to focus on customer satisfaction. Based on the condition above, the investigator has an aim at providing in puts to the hospital through a study.
The purpose of the research was to describe the relationship between demographic characteristic and patient's satisfaction on implementation of "communication function" of the nurses in adult general ward Cibabat Public Hospital. This descriptive correlational design employed cross sectional approach. The hypothesis was "There is a significant relationship between demographic characteristics and patient satisfaction on implementation of "communication function" of the nurses in adult general ward Cibabat Public Hospital 2004".
The sample was inpatient subjects who has been admitted at lest for 24 hours. The number was 95 respondents. The instrument used to measure the satisfaction was a modified instrument, consisted of 35 questions for expected and actual services. Validity and reliability of the instrument were r > 0.202 and r : 0.9603 (Cronbach alpha) respectively.
The findings showed that those who were in the category of satisfaction was 50,5% and dissatisfaction was 49,5%. There was no relationship between demographic characteristics and patient satisfaction on implementation of "communication function" of the nurses in Cibabat Public Hospital (p>0.05).
Based on the findings, some recomendation were directed to improve the communication function of the nurses through pursuing further education or training. In addition, a, research study was recommended to assess other population (in outpatient) or use another method, and to assess factors influencing patient satisfaction."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T18400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Rayatin
"ABSTRAK
Model kepemimpinan kepala ruangan dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan model kepemimpinan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana. Metode penelitian menggunakan cross sectional, proses analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian didapatkan model kepemimpinan yang berhubungan dengan kinerja adalah servant, visioner, dan transaksional. Model kepemimpinan yang paling dominan berhubungan dengan kinerja adalah servant (p value 0,0001; α= 0,05; CI: 2,733-11,853; Odd Ratio: 5,691). Kepala ruangan yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana menggunakan model kepemimpinan servant berpeluang meningkatkan kinerja perawat pelaksana sebesar 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak dipersepsikan menggunakan model kepemimpinan servant. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RSAB Harapan Kita khususnya untuk kepala ruangan dapat menggunakan model kepemimpinan servant dalam peran dan fungsinya untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana.

ABSTRACT
Head nurse leadership model can improve the performance of nurses in providing nursing care. The purpose of this study was to identify the correlation between the head nurse leadership model and the nurses? performance. This study applied a cross-sectional method. Data were analyzed using univariate, bivariate, and multivariate analyzes. The results showed that the leadership model related to the performance were servant, visionary, and transactional. The most dominant leadership model related to the performance was servant (p value= 0.0001; α= 0.05, CI: 2.733 to 11.853; odds ratio: 5.691). Head nurses that were perceived by nurses as using the servant leadership model had opportunity to improve the nurses? performance 5 times higher than those who were not perceived as using the servant leadership model. It is recommended that the head of Harapan Kita Hospital, especially the head nurses, to apply the servant leadership model in their roles and functions to improve the nurses? performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istiqomah
"Penerapan keselamatan pasien yang baik dan bertanggung jawab diharapkan dapat membawa perasaan yang aman dan nyaman terhadap pasien sebagai pengguna jasa layanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan menurut persepsi perawat dengan efikasi diri perawat pelaksana dalam pelaksanaan patient safety di ruang rawat inap. Metode penelitian menggunakan pendekatan analitik kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 96 perawat pelaksana di instalasi rawat inap. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner Multifactor Leadership Questioner dan General Self Efficacy Scale. Proses pengumpulan data menggunakan paper-based dan google form digunakan untuk menjangkau tingkat partisipasi responden yang belum mengisi kuesioner paper-based. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan menurut persepsi perawat dengan efikasi diri perawat pelaksana dalam pelaksanaan patient safety di ruang rawat inap dengan p value 0,007. Pada penelitian ini, gaya kepemimpinan yang dipersepsikan perawat pelaksana terhadap gaya kepemimpinan kepala ruangan, yaitu gaya kepemimpinan transformasional sebesar 88,5%. Kemudian, gambaran dari efikasi diri perawat pelaksana dalam penelitian ini secara statistik sudah cukup baik, yaitu sebesar 47,9%. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian ini, yaitu kepala ruangan diharapkan dapat meluangkan waktu dalam melatih dan mengedukasi perawat pelaksana, serta diharapkan kepala ruangan memiliki kemampuan yang baik dalam mitigasi masalah sebelum masalah tersebut membesar dan kepala ruangan dapat terlibat dalam pemecahan masalah, bukan malah menghindar.

The application of good and responsible patient safety is expected to bring a feeling of security and comfort to patients as users of health services. The purpose of this study was to determine the relationship between the leadership style of the head of the room according to the perception of nurses and the self-efficacy of the implementing nurses in implementing patient safety in the inpatient room. The research method uses a quantitative analytic approach with a cross-sectional design. The sample in this study was 96 nurses in the inpatient installation. The instruments used were the Multifactor Leadership Questionnaire and the General Self Efficacy Scale. The data collection process uses paper-based and Google forms are used to reach the level of participation of respondents who have not filled out paper-based questionnaires. The results showed that there was a relationship between the leadership style of the head of the room according to the nurse's perception and the self-efficacy of the implementing nurse in implementing patient safety in the inpatient room with a p value of 0.007. In this study, the leadership style perceived by the implementing nurse towards the leadership style of the head of the room, namely the transformational leadership style, was 88.5%. Then, the description of the self-efficacy of the implementing nurses in this study was statistically good enough, namely 47.9%. Recommendations based on the results of this study, namely that the head of the room is expected to be able to spend time in training and educating the implementing nurse, and it is hoped that the head of the room has good ability in mitigating problems before the problem grows and the head of the room can be involved in problem solving, not even avoiding it."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mokhamad Arifin
"Peningkatan kualitas keperawatan tidak akan terlepas dari bagaimana sebuah institusi melakukan manajemen keperawatan secara baik yang diharapkan akan meningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam memberikan pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan manajerial kepala rang (P1, P2, dan P3) dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Pekajangan. Desain penelitian adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cratis sectional. Populasi penelitian adalah perawat di Ruang rawat Inap PKU Muhammadiyah Pekajangan sejumlah 61 sedangkan sampel adalah keseluruhan perawat pelaksana sebanyak 56 dengan kriteria bukan kepala ruang. Untuk analisis univariat menggunakan distnibusi frekuensi, untuk analisis bivarial digunakan uji chi square, sedang untuk analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik gartda. Kepala ruang diberikan format tersendiri yaitu 2 format penilaian kinerja secara langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan manajerial kepala ruang adalah masih kurang (mean : 2,65) sedangkan kinerja perawat pelaksana adalah cukup (mean = 0,71). Penelitian ini menemukan adanya hubungan antara kemampuan manajerial kepala ruang dengan kinerja perawat pelaksana dalam dokumentasi keperawatan (asuhan keperawatan secara tidak langsung) dengan p=0,013. Penelitian ini juga menemukan bahwa faktor yang paling dominan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana adalah kemampuan P1 (Perencanaan) dengan nilai Odds Ratio= 7,410. Untuk itu rumah sakit dalam hal ini bidang keperawatan disarankan untuk melakukan pelatihan manajemen bagi kepala ruang, sosialisasi tentang perlunya penguasaan proses keperawatan terutama dokumetasi asuhan keperawatan bagi kepala ruang maupun perawat pelaksana."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kolomboy, Fajrillah
"Kajian utama dalam Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan budaya kerja dan iklim organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Jenis Penelitian ini diskriptif korelasi yang menggunakan metode cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu semua perawat pelaksana 173 orang namun yang menjadi responden dan mengembalikan kuesioner dengan lengkap dan layak uji berjumlah 156 orang. Penelitian ini menggunakan empat instrumen yaitu kuesioner karakteristik perawat, budaya kerja dengan 10 pernyataan, kuesioner iklim organisasi 40 pernyataan. Ke empat instrumen ini telah dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Analisa data menggunakan uji univariat (proporsi), bivariat (Chi Square) dan dilanjutkan uji multivariat (Regresi logistik ganda).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya kerja perawat dalam kategori baik 52,6%, iklim organisasi dalam kategori baik 50,6% dan kepuasan kerja perawat pelaksana dalam ketegori puas 53,8%. Hasil uji hubungan ditemukan fakta bahwa tidak ada hubungan variabel pengganggu (karakteristik perawat) dengan kepuasan kerja. Penelitian ini juga menunjukan ada hubungan yang bermakna antara budaya kerja dengan kepuasan kerja (p-value 0,002) demikian juga iklim organisasi menunjukan hubungan yang bermakna dengan kepuasan kerja (p-value 0,000).
Hasil uji multivariat menunjukan bahwa variabel yang paling berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana adalah iklim organisasi dengan nilai OR terbesar yaitu 5,966 artinya iklim organisasi yang baik mempunyai peluang 5,966 kali untuk memberikan kepuasan kerja perawat pelaksana setelah dikendalikan oleh budaya kerja.
Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti mengusulkan pihak manajemen Rumah Sakit Umum Anutapura Palu untuk menciptakan budaya kerja yang baik dan iklim organisasi yang kondusif secara sistemik dan berkesinambungan sehingga kedua variabel tersebut dapat bersinergi untuk meningkatkan kepuasan kerja. Bagi peneliti lain disarankan untuk mengekplorasi lebih dalam tentang budaya kerja dan iklim organisasi yang spesifik bagi perawat dengan desain penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi agar lebih obyektif dan sesuai dengan kondisi nyata.

Aims: This study aims to identify the relationship of work culture and organization climate to clinical nurse job satisfaction in Anutapura General Hospital.
Methodologi: Research design was descriptive analytic correlation using cross sectional approach. Sampling in the research were total sampling (173) of clinical nurse who works in 13 wards Anutapura Palu General Hospital with response rate 156 respondent (90,1%). Using 4 different instruments, which were concsist of 10 questions for work culture, 40 questions for organizational cultures, 35 questions for job satisfaction, and respondent characteristics. Data Analysed using univariate (proportion), bivariate (chi-square test), and multivariate (regression multiple logistics test.
Results: this study results shown that 52,6% nurses? work culture were in good category; 50.6% organizational climate were in good category and 53,8% of clinical nurse state satisfaction in their jobs. In bivariate analysis, there where significant relationships between work culture and nurses? job satisfaction (p-value 0,002) and between organizational climate and nurses? job satisfaction (p-value 0,000). There were not significant relationships between nurses characteristics as confounding factors and nurses? job satisfaction.
In multivariate analysis, the factor that has the most significant relationships whit nurses job satisfaction was organizational climate, when it had been controlled by work culture. Research implications for Anutapura Palu General Hospital are to create a better work culture and organizational climate by countinuously improvement so that both variables could grow in synergy wasy in improving nurses? job satisfaction. For the next research, the qualitative design with observational approach can be applied to obtain data as objective and accurate as possible.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Sutarni
"ABSTRAK
Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh perawat selama tugas disuatu unit pelayanan keperawatan.Beban kerja akan mempengaruhi kepuasan kerja perawat yang tercemin dalam sikap memberikan asuhan keperawatan yang pada akhirnya akan mempengaruhi mutu pelayanan keperawatan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menguji hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Populasi penelitian ini adalah perawat pelaksana yang berjumlah 110 orang, dengan mengunakan teknik random sampling proporsional didapatkan sampel berjumlah 77 perawat yang terdistribusi pada empat ruangan (Anggrek, Mawar, Melati dan Cempaka). Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner untuk kepuasan kerja dan work sampling untuk menghitung beban kerja. Hasil analisis univariat didapatkan bahwa beban kerja perawat dikatagorikan berat sebesar 62,3%, dan kepuasan kerja secara komposit dari aspek prestasi, penghargaan, tanggung jawab, pekerjaan dan kemungkinan berkembang perawat merasakan kurang puas sebesar 54,5%.
Hasil analisis bivariat dengan tingkat kepercayaan α = 0,05, didapatkan hasil adanya hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan kepuasan kerja perawat pelaksana (p= 0.000) dan karakteristik perawat yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepuasan kerja adalah lama kerja (p=0,000).
Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistic ganda dengan model faktor resiko didapatkan karakteristik perawat yang menjadi variabel confounding hubungan antara beban kerja dengan kepuasan kerja adalah lama kerja.
Dari hasil penelitian ini disarankan untuk menghitung kebutuhan tenaga perawat dengan berpedoman beberapa formula dan memperhitungkan jumlah jam perawatan sesuai dengan hasil perhitungan beban kerja , dilakukan survey dan analisa kepuasan kerja secara periodik, meningkatkan bimbingan (mentorship) dan mengembangkan sistem jenjang karir perawat klinis yang sesuai peran dan fungsi melalui penambahan kemampuan dan ketrampilan/keahlian baik formal maupun non formal.

ABSTRACT
Work load of nurses are all activities or the activities which have been done by nurses during work at nursing service unit. Work load will effect work satisfaction of nurse which indicated attitude in giving of nursing care and it will effect on service quality.
This research is using a quantitative method by correlation with descriptive design which aimed to test related between work load and work satisfaction of staff nurse at inpatient installation in Dharmais Cancer Hospital.
The population in this are110 staff nurses, by using random sampling proportional technique which have sample of 77 nurses which was distributed in four rooms (Anggrek, Mawar, Melati and Cempaka). Instrument which is used in this research by questionnaire of work satisfaction and work sampling for calculating work load. Univariate analysis result indicated that work load of nurse was high category of 62,3%, and work satisfaction compositely based on aspect of achievement, appreciation, responsibility, work and possibility growth of nurse feeling less satisfaction of 54,5%.
Bivariate analysis result by trust level α = 0,05 indicated result on existence of meaning relation between work load and work satisfaction of staff nurse (p= 0.000) and nurse characteristic which has meaning relation of work satisfaction is work period (p=0,000).
Multivariate analysis result by multiple logistic regression test with risk factor model indicated that nurse characteristic which becomes confounding variable of relation between work load and work satisfaction is work period.
From this research result, it was suggested for calculating requirement of staff nurse based on some formulas and calculation of hour number of caring based on calculation result of work load, survey and analysis of work satisfaction periodically, and to develop the nurse career path system, to improve the knowledge and skill of the nurses, either through formal and non formal path."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dedeh Hamdiah
"Kepatuhan perawat dalam melaksanakan Standar Prosedur Operasional (SPO) mencegah cedera pasien dari jatuh perlu ditingkatkan untuk meningkatkan aspek keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengawasan kepala ruang menurut persepsi perawat pelaksana dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO mencegah cedera pasien dari jatuh. Rancangan penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada141 perawat yang dipilih dengan teknik proportional sampling.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengawasan kepala ruang dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO mencegah cedera pasien dari jatuh (p< 0,001: OR 11,529; CI 5,231-25,410). Selain pengawasan kepala ruang, faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO mencegah cedera pasien dari jatuh adalah masa kerja dan motivasi. Kepala ruang lebih meningkatkan pengawasan secara berkala, terprogram dan terus menerus agar perawat pelaksana selalu patuh dalam melaksanakan SPO mencegah cedera pasien dari jatuh.

Nurses' Compliance in operational procedure standard implementation in preventing patient from fall need to be improved in order to improve patient safety. The purpose of this study is to examine the correlation between head nurse controlling role based on nurse perception and nurses' compliance in operational procedure standard implementation in preventing patient from fall. This is descriptive cross sectional study recruited 141 nurses as respondent based on proportional sampling technique.
The result shows there was significant correlation between head nurse controlling role and nurses' compliance in operational procedure standard implementation in preventing patient from fall(p < 0,001: OR 11 ,529; CI 5,231-25,41 0). Beside head nurse controlling role, working experience and nurse motivation also as factors that influence to nurses' compliance in operational procedure standard implementation in preventing patient from fall. It is recommended that the head nurse need to improve their controlling role regularly in order to improve nurse staff compliance m operational procedure standard implementation in preventing patient from fall.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>