Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180757 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erny Dasmawati
"Secara teoritik, tidak ada sistem yang sama sekali mandiri. Satu sistem di satu pihak dapat dilihat sebagai bagian integral dari satu kesatuan sistem yang lebih besar, di pihak lain sistem tersebut eksis karena berfungsinya berbagai komponen/subsistem yang secara kolektif menjadikan sistem tersebut berfungsi dan operasional. Administrasi sebagai satu unit/kesatuan sistem merupakan bagian (subsistem) integral dari sistem sosial-kenegaraan yang utuh dan menyeluruh. Oleh karena itu, secara spesifik tata lingkungan nasional (national environmental setting) secara signifikan berperan sebagai kolektivitas dari berbagai faktor yang secara timbal balik memberikan pengaruh kepada sistem dan struktur administrasi, baik dari segi materi, substansi, budaya, maupun perilakunya.
Ekologi Administrasi yang dimaksud dalam penelitian di sini adalah sebagai Body of Knowledge yaitu ilmu yang mengkaji hubungan timbal balik antara organisme hidup dengan lingkungannya dan juga sebagai Method of Approach yaitu bagaimana cara untuk melihat ke dalam suatu permasalahan yang hakekatnya sangat kompleks.
Tujuan Penelitian ini adalah :
Umum : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelayanan sosial perkotaan di DKI Jakarta
Tujuan khusus :
1. Mengetahui hubungan antara pengetahuan pegawai Dinas Kebersihan dengan tindakannya terhadap pengelolaan sampah.
2. Mengetahui hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan tindakannya terhadap pengelolaan sampah.
3. Mengetahui hubungan antara kinerja Dinas Kebersihan dengan peran serta masyarakat.
4. Mengetahui hubungan antara kesadaran dan peran serta masyarakat dengan kinerja Dinas Kebersihan.
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Kebersihan.
6. Mengetahui pengaruh timbal balik antara pegawai Dinas Kebersihan, masyarakat dan lingkungan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan deskriptif dengan jenis studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu pengumpulan data primer dan sekunder. Data sekunder dikumpulkan melalui studi literatur, sedangkan data. primer dikumpulkan melalui pengamatan lapangan (observasi), wawancara dengan instrumen pendukung kuesioner . Sedangkan teknik pengamatan dan analisis data menggunakan program SPSS.
Hasil penilitan ini adalah:
Berdasarkan hasil survei dan kajian yang dilakukan dalam penelitian ini, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu:
1. Terdapat hubungan nyata antara pengetahuan karyawan Dinas Kebersihan dengan tindakan terhadap pengelolaan sampah pada semua unit yang menjadi responden dalam penelitian ini. Dari 75% responden, masing-masing unit bertindak baik yang mencerminkan adanya kinerja yang baik.
2. Terdapat hubungan nyata antara pengetahuan masyarakat kelurahan Johar Baru dengan tindakan terhadap pengelolaan sampah pada semua kelompok masyarakat yang menjadi responden. Hal ini terlihat bahwa sekitar 72% ibu-ibu PKK memiliki tindakan yang baik. Disini terlihat bahwa pengetahuan seseorang erat kaitannya dengan tindakan yang dilakukannya.
3. Terdapat hubungan antar kinerja Dinas kebersihan dengan peran serta masyarakat. Dalam hal ini Dinas Kebersihan dengan peran serta masyarakat bersama-sama memelihara dan mengelola kebersihan telah terbukti (R2 = 0,92).
4. Ternyata ada faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi kinerja Dinas Kebersihan DKI Jakarta, yaitu:
a. Faktor internal:
- Anggaran/dana yang disediakan setiap tahun belum memadai
- Petugas lapangan (golongan 1) belum mencukupi
Sarana yang dimiliki umumnya sudah tua dan tidak layak jalan sedangkan Prasarana yang ada tidak efektif dan efisien karena lokasi yang jauh dan kini bermasalah.
b. Faktor eksternal:
- Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah cukup baik
- Penegakan hukum masih lemah, dimana pelanggaran sering terjadi
- Kebijakan Pemda/DPRD sering rancu dan tidak konsisten.
5. Dengan adanya hubungan timbal balik antara kinerja pegawai dinas kebersihan dengan peran serta masyarakat menunjukan bahwa prisip-prinsip pokok ekologi berlaku di dalam kehidupan yaitu:
- Adanya hubungan timbal balik antara dinas kebersihan sebagi pengelola dengan masyarakat sebagai produsen sampah.
- Adanya saling ketergantungan antara kinerja pegawai Dinas Kebersihan dengan peran serta masyarakat dalam pengolahan sampah.
- Adanya keselarasan dan keseimbangan didalam pengelolaan sampah baik dilihat dari segi kinerja pegawai dengan peran serta masyarakat.
- Adanya keanekaragaman di dalam pengelolaan sampah, dimana faktor eksternal dan internal mempengaruhinya.
- Adanya kesinambungan antara kinerja pegawai Dinas Kebersihan dengan peran serta masyarakat di dalam pengelolaan sampah sehingga mencapai hasil yang optimal.
Saran Yang Diajukan:
1. Pemda DKI Jakarta khususnya Dinas Kebersihan agar selalu melakukan penyuluhan, pembinaan kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah (mulai dari pemilahan, pewadahan, pengumpulan, sampai dengan pengangkutan)
2. Pemda DKI Jakarta agar mengupayakan penyediaan. LPS di setiap Kecamatan dan menumbuhkembangkan kegiatan pengomposan di setiap kecamatan.
3. Pemda DKI Jakarta agar mengupayakan koordinasi dalam pengelolaan sampah (Dinas Kebersihan, dinas PU, dinas Pertamanan, PD Pasar Jaya dan Dispenda).
4. Pemda DKI Jakarta agar mulai memikirkan cara-cara efisien dan efektif dalam pengelolaan sampah. Untuk Stu disarankan agar di setiap wilayah kota di bangun LPA. Hal ini guna menghindari kemacetan dan faktor jarak tempuh.
5. Masyarakat dan dunia usaha harus mulai aktif dan berperanserta di dalam pengelolaan sampah karena untuk menciptakan lingkungan yang bersih, indah, dan sehat bukan hanya tugas pemerintah raja, jadi tugas dan tanggung jawab semua pihak.
Daftar Pustaka: 39 buku (1977 - 2000)"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Ronaldo Adrian
"Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia saja, tetapi di seluruh dunia. Produksi sampah yang terus menerus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dapat menjadi masalah yang serius jika tidak diatasi. Sistem persampahan Jakarta pada saat ini masih menggunakan sistem pengelolaan sampah di kota-kota lain, dimana proses pengelolaannya dimulai dari asal limbah menuju tempat permbuangan sementara kemudian berakhir ditempat pembuangan akhir dengan menggunakan sistem open dumping (membuang langsung ke tempat pembuangan akhir) pada TPST Bantargebang. Sedangkan, TPST Bantargebang diperkirakan tahun 2021 akan tutup disebabkan sudah mencapai kapasitas maksimal. Oleh karena itu, pemenrintah merencanakan pembuatan Intermediate Treatment Facility (ITF) di beberapa tempat di Jakarta untuk mengurangi ketergantungan dengan TPST Bantargebang. Dari keempat tempat tersebut, hanya Sunter saja yang sudah memiliki perencanaan dan teknologi pengolahan sampah. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian mengenai pemilihan teknologi pengolahan sampah yang efektif dan efisien dengan melihat kondisi dan tantangan yang ada menggunakan dua metode pengambilan keputusan multi atribut (MADM), yaitu AHP dan TOPSIS. Dalam penelitian ini, penulis memilih Cakung sebagai tempat yang perlu diteliti mengenai pemilihan teknologi pengolahan sampah yang efektif dan efisien.

Garbage problem is really endless. Garbage problem has become a serious problem especially in big cities, not only in Indonesia, but all over the world. The continuous production of waste with the increase in population can be a serious problem if it is not addressed. Jakarta's current waste system is still using waste management system in other cities, where the processing process starts from the origin of sewage to the place of temporary disposal and then ends in the final dump using open dumping system (throw direct to landfill) on TPST Bantargebang. Meanwhile, TPST Bantargebang estimated in 2021 will be closed because it has reached the maximum capacity. Therefore, the decision to plan the manufacture of Intermediate Treatment Facility (ITF) in several places in Jakarta to reduce dependence with TPST Bantargebang. From the four places, only Sunter is already have a planning and garbage processing technology. Based on this, we need to do research on the selection of waste processing technology that is effective and efficient by looking at the conditions and challenges that exist using two methods of multi-attribute decision making (MADM), namely AHP and TOPSIS. In this study, the author chose Cakung as a place to be researched regarding the selection of effective and efficient waste processing technology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlinda Muslim
"Salah satu alternatif terobosan untuk mengatasi masalah sampah perkotaan adalah suatu model pengolahan sampah dlm suatu konsep zero waste sampah perkotaan.Dlm mempersiapkan pengadaan peralatan dan material utk sistem pengolahan sampah ini dibuat suatu perencanaan tata letak yg baik dengan mempertimbangkan masuka-masukan yg tept.
Tujuan penelitian ini adalah terbentuknya rancangan tata letak sistem pengolaha sampah kapasitas 24 mdengan jenis pengolahan pengkomposan sampah organik di kelurahan Tebet Barat,Jakarta Selatan. Disamping itu juga ingin diketahui kebutuhan operator dlm sistem , disebabkan oleh adanya pembatasan jumlah operator digunakan yaitu sebanyak lima orang. Proses perancangan tata letak dilakukan secara bertahap yaitu perancangan aliran material, perhitungan keburuhan mesin, analisis hubungan keterkaitan antar kegiatan,perhitungan kebutuhan area, alokasi area dan penyusunan tataletak.Perancangan tata etak dilakukan dengan dengan pola aliran U, dan jenis jenis tataletak product layout.
Dari analisa perbandingan simulasi sistem alternatif dengan variasi jumalh resources, diketahui bahwa kebutuhan operatorberdasarkan utilitas operator yg baik adalah lima resources,dimana sistem tdk overload dan dapat berjalan dengan baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
JUTE-XVI-1-Mar2002-42
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Prasetyo Ariwibowo
"Peranan jasa konstruksi yang cukup tinggi dalam pembangunan di Indonesia mengakibatkan tingginya tingkat aktifitas yang dilakukan. Tingkat aktifitas yang tinggi telah menimbulkan dampak berupa besarnya limbah konstruksi ataupun perubuhan (Construction & Demolition waste) yang dihasilkan. Di negara maju hampir 15-30 % limbah padat yang dibuang ke tempat pembuangan (landfill) adalah limbah konstruksi.
Penanganan limbah ini di kota Jakarta bukan menjadi prioritas utama. Hal ini dapat diindikasikan dari upaya pengelolaan limbah konstruksi dan perubuhan yang bersifat spontan dan belum adanya perangkat hukum peraturan pengelolaan lingkungan hidup tentang limbah ini.
Kegiatan pengelolaan yang bersifat spontan ini menimbulkan suatu fenomena menarik yaitu timbulnya fenomena tukang puing. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai apa, siapa dan mengapa mereka menjadi tukang puing limbah konstruksi dan perubuhan sebagai suatu upaya pengelolaan limbah konstruksi dan perubuhan di Indonesia khususnya Jakarta.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk dapat mengindentifikasikan peran tukang puing sebagai salah satu bagian dari pengelolaan limbah konstruksi dan perubuhan. Peran tukang puing ini dapat diperjelas dengan melihat aktifitas yang terjadi, pengaruh tukang puing terhadap aliran limbah konstruksi dan hubungan tukang puing dengan proyek konstruksi serta jaringan kerja antar tukang puing tersebut. Hubungan tersebut akan dapat menggambarkan mengenai pengelolaan limbah konstruksi dan perubuhan di Jakarta yang dikelola oleh tukang puing.
Dari hasil wawancara dan pengamatan di lapangan didapatkan bahwa peranan dan aktivitas tukang puing sangat penting dalam pengelolaan limbah konstruksi dan perubuhan. Dimulai dari proses penghasilan limbah, penanganan limbah, pengumpulan limbah, pengangkutan limbah serta pengolahan limbah. Peranan dan aktifitas inilah yang menyebabkan hampir semua limbah perubuhan dapat bernilai guna kembali dan hampir sama sekali tidak dihasilkan limbah yang akan dibuang ke tempat pembuangan (disposal)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34733
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Patar Surungan Parulian
"Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Propinsi dan Ibukota Negara memiliki bcban dalarn peugadaan TPA di luar Kota Jakarta. Sebagai pemecahan dilakukan kCIj8S3!Il8 TPA Bantar Gebang BekasigKe1jasama TPA
tersebut sudah berlangsung lama dan akhir-akhir menemui pergmasalahan ditinjau
dad aspek substansi dan kebijakan keljasamzg aspek pelaksanaan dan kognitiil
aspek pembiayaan dan sosial kC1j3.S8IIla. Semua pennasalahan utamanya
dipengaruhi pembahan sistem pcmerintahan daerah, sehingga ada kesenjangan
antara existing condition dan expected condition keljasama di atas. _
Untuk dapat memecahkan masalah kesenjangan tersebut diglmakan
metode penelitjan deskriptif kualitatif. Dali hasil peneli1ian ditemukan antara lain ; kexjasarna antara Pcmerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan
Pcmcrintah Daerah Tingkat II Bekasi (Pemerintah Kota Bekasi) tidak pemah
teriadi dan kebijakan kerjasama masa itu lebih sentralistjk, juga koordinasi
tidak pemah te1jadi karena hambatan hirarlci dan lebih bersifat teritolial. Temuan
lain yalmi, transfer of knowledge sebagai manfaat kognitif tidak pernah terjadi.
Pemcrintah Dacrah Tingkat I Jawa Barat maupun Pemerintah Daerah Tingkat H
Bekasi tidak pcmah memberikan kontribusi pembiayaan dalam kenjasama. Selain
im, Pemcrintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta kurang disiplin dalam penerapan
sistem sanitary landfill.
Sebagai kegiatan akhir penelitian ini, disarankan bebcrapa tindakan
konkrit untuk dilaksauakan yakni : Pcmerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta
dan Pemcrintah Kota Bekasi membuat peljanjian kerjasama dalam bentuk
Keputusan Bersama dan ditindaldanjuti dengan Keputusan Bersama oleh
Dinas/Lembaga Otonom masing-masing. Unluk pelaksanaan kerjasama sebagai
saran agar dilakukan koordinasi secara intens di tingkat organjsasi dan di tingkat
telcnis/operasional. Koordinasi tcritorial, instansional, fungsional dan waktu agar
dilakukan secara bcrsama-sama dan terpadu. Kemudian perlu mengikut sertakan
Pemerintah Kota Bekasi dalam keljasama agar manfaat kognitif dapat tercapai.
Akhimya disarankan Pcmelintah Kota Bekasi memberi kontribusi pembiayaan
dan mengupayakan alternative pembiayaan dari sektor swasta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukas Lukman
"[ABSTRAK
Tujuan program intervensi ini adalah untuk menciptakan perilaku mendaur ulang
sampah pada siswa SMP Negeri 5 Tambun Selatan. Theory of Planned Behavior
merupakan teori yang digunakan peneliti. Hasil studi baseline menunjukkan
variabel sikap yang paling signifikan mempengaruhi intensi mendaur ulang
sampah (β= 0,295, p<0,05). Intervensi dilakukan menggunakan melalui
pelatihan, pesan persuasif, insentif dan manajemen komunitas. Penelitian ini
menggunakan design kuasi eksperimen. Partisipan dalam intervensi adalah
siswa SMP Negeri 5 Tambun Selatan Bekasi, sejumlah 15 partisipan yang
dilakukan selama 2 (dua) hari selama 6 jam per hari di lokasi SMP Negeri 5
Tambun Selatan. Pengukuran dampak intervensi dilakukan dengan uji hasil
pre-test dan post-test dengan uji paired samples t test menunjukkan adanya
perubahan sikap yang positif (nilai 0,839, p<0,05), membuktikan bahwa program
intervensi dapat membuat perilaku pengelola sampah siswa SMP melalui mendaur
ulang sampah di sekolah dan terbentuknya komunitas Recycle Trash Community.

ABSTRACT
The objective of this intervention program was to create a recycle waste behavior
in students of SMP Negeri 5 South Tambun. Theory of Planned Behavior is a
theory that is used by researchers. The results of the baseline study showed that
the most significant variable affecting the attitude of the intention to recycle waste
(β = 0.295, p <0.05). Interventions performed using through training, persuasive
messages, incentives and community management. This study used a quasiexperimental
design. Participants in this intervention were 15 participants from
the students of SMP Negeri 5 South Tambun Bekasi. Interventions conducted
over two (2) days for 6 hours per day at the site of SMP Negeri 5 South Tambun.
Measuring the impact of interventions carried out by test results of pre-test and
post-test with paired samples t test showed a positive change of attitude (value
0.839, p <0.05), proves that intervention programs can make waste management
behavior of junior high school students through recycling rubbish at school and
community formation Recycle trash community.;The objective of this intervention program was to create a recycle waste behavior
in students of SMP Negeri 5 South Tambun. Theory of Planned Behavior is a
theory that is used by researchers. The results of the baseline study showed that
the most significant variable affecting the attitude of the intention to recycle waste
(β = 0.295, p <0.05). Interventions performed using through training, persuasive
messages, incentives and community management. This study used a quasiexperimental
design. Participants in this intervention were 15 participants from
the students of SMP Negeri 5 South Tambun Bekasi. Interventions conducted
over two (2) days for 6 hours per day at the site of SMP Negeri 5 South Tambun.
Measuring the impact of interventions carried out by test results of pre-test and
post-test with paired samples t test showed a positive change of attitude (value
0.839, p <0.05), proves that intervention programs can make waste management
behavior of junior high school students through recycling rubbish at school and
community formation Recycle trash community.;The objective of this intervention program was to create a recycle waste behavior
in students of SMP Negeri 5 South Tambun. Theory of Planned Behavior is a
theory that is used by researchers. The results of the baseline study showed that
the most significant variable affecting the attitude of the intention to recycle waste
(β = 0.295, p <0.05). Interventions performed using through training, persuasive
messages, incentives and community management. This study used a quasiexperimental
design. Participants in this intervention were 15 participants from
the students of SMP Negeri 5 South Tambun Bekasi. Interventions conducted
over two (2) days for 6 hours per day at the site of SMP Negeri 5 South Tambun.
Measuring the impact of interventions carried out by test results of pre-test and
post-test with paired samples t test showed a positive change of attitude (value
0.839, p <0.05), proves that intervention programs can make waste management
behavior of junior high school students through recycling rubbish at school and
community formation Recycle trash community.;The objective of this intervention program was to create a recycle waste behavior
in students of SMP Negeri 5 South Tambun. Theory of Planned Behavior is a
theory that is used by researchers. The results of the baseline study showed that
the most significant variable affecting the attitude of the intention to recycle waste
(β = 0.295, p <0.05). Interventions performed using through training, persuasive
messages, incentives and community management. This study used a quasiexperimental
design. Participants in this intervention were 15 participants from
the students of SMP Negeri 5 South Tambun Bekasi. Interventions conducted
over two (2) days for 6 hours per day at the site of SMP Negeri 5 South Tambun.
Measuring the impact of interventions carried out by test results of pre-test and
post-test with paired samples t test showed a positive change of attitude (value
0.839, p <0.05), proves that intervention programs can make waste management
behavior of junior high school students through recycling rubbish at school and
community formation Recycle trash community.;The objective of this intervention program was to create a recycle waste behavior
in students of SMP Negeri 5 South Tambun. Theory of Planned Behavior is a
theory that is used by researchers. The results of the baseline study showed that
the most significant variable affecting the attitude of the intention to recycle waste
(β = 0.295, p <0.05). Interventions performed using through training, persuasive
messages, incentives and community management. This study used a quasiexperimental
design. Participants in this intervention were 15 participants from
the students of SMP Negeri 5 South Tambun Bekasi. Interventions conducted
over two (2) days for 6 hours per day at the site of SMP Negeri 5 South Tambun.
Measuring the impact of interventions carried out by test results of pre-test and
post-test with paired samples t test showed a positive change of attitude (value
0.839, p <0.05), proves that intervention programs can make waste management
behavior of junior high school students through recycling rubbish at school and
community formation Recycle trash community.;The objective of this intervention program was to create a recycle waste behavior
in students of SMP Negeri 5 South Tambun. Theory of Planned Behavior is a
theory that is used by researchers. The results of the baseline study showed that
the most significant variable affecting the attitude of the intention to recycle waste
(β = 0.295, p <0.05). Interventions performed using through training, persuasive
messages, incentives and community management. This study used a quasiexperimental
design. Participants in this intervention were 15 participants from
the students of SMP Negeri 5 South Tambun Bekasi. Interventions conducted
over two (2) days for 6 hours per day at the site of SMP Negeri 5 South Tambun.
Measuring the impact of interventions carried out by test results of pre-test and
post-test with paired samples t test showed a positive change of attitude (value
0.839, p <0.05), proves that intervention programs can make waste management
behavior of junior high school students through recycling rubbish at school and
community formation Recycle trash community.;The objective of this intervention program was to create a recycle waste behavior
in students of SMP Negeri 5 South Tambun. Theory of Planned Behavior is a
theory that is used by researchers. The results of the baseline study showed that
the most significant variable affecting the attitude of the intention to recycle waste
(β = 0.295, p <0.05). Interventions performed using through training, persuasive
messages, incentives and community management. This study used a quasiexperimental
design. Participants in this intervention were 15 participants from
the students of SMP Negeri 5 South Tambun Bekasi. Interventions conducted
over two (2) days for 6 hours per day at the site of SMP Negeri 5 South Tambun.
Measuring the impact of interventions carried out by test results of pre-test and
post-test with paired samples t test showed a positive change of attitude (value
0.839, p <0.05), proves that intervention programs can make waste management
behavior of junior high school students through recycling rubbish at school and
community formation Recycle trash community., The objective of this intervention program was to create a recycle waste behavior
in students of SMP Negeri 5 South Tambun. Theory of Planned Behavior is a
theory that is used by researchers. The results of the baseline study showed that
the most significant variable affecting the attitude of the intention to recycle waste
(β = 0.295, p <0.05). Interventions performed using through training, persuasive
messages, incentives and community management. This study used a quasiexperimental
design. Participants in this intervention were 15 participants from
the students of SMP Negeri 5 South Tambun Bekasi. Interventions conducted
over two (2) days for 6 hours per day at the site of SMP Negeri 5 South Tambun.
Measuring the impact of interventions carried out by test results of pre-test and
post-test with paired samples t test showed a positive change of attitude (value
0.839, p <0.05), proves that intervention programs can make waste management
behavior of junior high school students through recycling rubbish at school and
community formation Recycle trash community.]"
2016
T45520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Analisis perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi perkembangan TIK dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi TIK di berbagai bidang. Pada tugas
akhir ini akan dicari faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi perkembangan
TIK pada bidang rumah tangga, pendidikan, dan bisnis di Jakarta Selatan.
Pada awal analisis, dilakukan analisis cluster berdasarkan sejumlah variabel
pada availability of infrastructure to use ICTs. Dan analisis regresi logistik
dilakukan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
TIK di tiap-tiap bidang, dan diperoleh faktor yang mempengaruhi
perkembangan TIK di bidang rumah tangga adalah jumlah pendapatan, di
bidang pendidikan adalah uang bangunan, sedangkan di bidang bisnis
adalah jumlah infrastruktur TIK. Dan terakhir, dilakukan penggambaran
kondisi perkembangan TIK di tiap-tiap kecamatan di Jakarta Selatan
berdasarkan tiap-tiap bidang dengan menggunakan metode Geographic
Information Systems (GIS)."
Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarah
"Analisis perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi perkembangan TIK dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi TIK di berbagai bidang. Pada tugas
akhir ini akan dicari faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi perkembangan
TIK pada bidang rumah tangga, pendidikan, dan bisnis di Jakarta Selatan.
Pada awal analisis, dilakukan analisis cluster berdasarkan sejumlah variabel
pada availability of infrastructure to use ICTs. Dan analisis regresi logistik
dilakukan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
TIK di tiap-tiap bidang, dan diperoleh faktor yang mempengaruhi
perkembangan TIK di bidang rumah tangga adalah jumlah pendapatan, di
bidang pendidikan adalah uang bangunan, sedangkan di bidang bisnis
adalah jumlah infrastruktur TIK. Dan terakhir, dilakukan penggambaran
kondisi perkembangan TIK di tiap-tiap kecamatan di Jakarta Selatan
berdasarkan tiap-tiap bidang dengan menggunakan metode Geographic
Information Systems (GIS).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S27710
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Veven S.P. Wardhana
Jakarta: Media Lintas Inti Nusantara, 2001
791.45 War t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aminuddin Day
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>