Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2045 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harfiyah Widiawati
"Pesatnya perkembagan teknologi informasi membuat website menjadi sebuah ruang penandaan yang bisa menjangkau khalayak global. Keterbatasan ruang dan waktu yang ditiadakan oleh website memungkinkan orang untuk berbagi tanda, berbagi makna, dan berbagi ide, kapanpun dan di manapun. Akibatnya informasi dapat mengalir dengan cair, masuk dan pergi ke benak orang dan budaya yang berbeda. Sirkulasi ideologipun terjadi di ruang penandaan ini. Simbol-simbol yang ditata dengan pengaturan tertentu akan menimbulkan makna-dan ideologi-yang tertentu pula. Dalam advertensi, pengorganisasian tanda menjadi penting untuk menciptakan sebuah imaji. Website, yang salah satu fungsinya adalah advertensi, mensirkulasikan dan mendistribusikan sistem penandaan sesuai ideologi yang ingin diusungnya, karena itu penelaahan terhadap penataan website dapat membongkar bangun ideologi yang menyangganya.
Website The British Council memuat segala informasi yang boleh diketahui orang mengenai institusi budaya ini. Analisis wacana yang penulis lakukan terhadap situs www.britishcouncil.org ini menunjukan banyak sekali tegangan, dan kontradiksi antara pengaturan tanda, proses penandaan dalam konteks sejarah perpolitikan dunia, dan makna yang ditimbulkan oleh penandaan itu. Dengan melihat makna lapis ke dua yang muncul dari sistem penandaan situs ini, dapat diketahui ideologi apa yang bersirkulasi dan dianut oleh lembaga budaya ini, sekaligus implikasi politis dari pendistribusian makna penandaan ini.

The rapid development of information technology promotes website as a space of signification that can reach global audience. The limitation of lime and space eliminated by website enables one to share signs, meanings and ideas every time and everywhere. As a consequence, information can flow fluidly, in and out, to and fro in the mind of people of different cultural background. Hence, circulation of ideology occurs in this very process of sign faction. The symbols arranged in particular organization would create particular meaning-and ideology -as well. In advertencies, the organization of signs becomes important to create certain image. Website, whose function among others is advertency, circulates and distributes signification system based on the ideology that it carries, therefore an analysis toward the organization of the website can deconstruct the building of ideology that construct it.
The British Council website includes all the information which can be made available for people about this cultural institution. A discourse analysis, done by the writer, toward the site of www.britishcouncil.org shows that there are tensions as well as contradictions among the organization of the signs, the signification process in the context of the political history of the world, and the meaning established by the signification. By looking at the second order meaning of the signification system on the cite, we can acknowledge the kind of ideology that this cultural institution circulates and is trying to build, as well as the political implication of the distribution of such signification meaning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore: British council, 1997
371.422 BRI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This article is the results of BC (british council) library research as the object of its own research. The research was carried out by using library-research method, re-analyzing the existing quantitative data and conducting several interviews with informants to support the analysis. The study also evaluates the results of a survey which was conducted by a librarian on BC library users in january 1996. The survey was conducted by applying "accidental sampling (non probabilty sampling). from the survey, the data can be processed as many as 221 respondents. Meanwhile, qualitative data is obtained by performing in-depth question-and answer sessions with the informants who werw authorized by the respected agency. Therefore, the resluts of this research can not be generalized to other institutions. This library has made some improvements in terms of:service additional facilities, personnel qualities, as well as promotion. However, the number of the members who have been exposed by media campaigns such as billboards and the buildings 7.69 percent and the advertisement is 4.52 percent. These figures are very small compared to exposure through mouth-to-mouth campaign that achieves 57.01 percent. The question now is what kind of promotion that "fits" the BC?"
JIPIN 2:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Munir Fuady
"This article is the results of BC (british council) library research as the object of its own research. The research was carried out by using library-research method, re-analyzing the existing quantitative data and conducting several interviews with informants to support the analysis. The study also evaluates the results of a survey which was conducted by a librarian on BC library users in january 1996. The survey was conducted by applying "accidental sampling (non probabilty sampling). from the survey, the data can be processed as many as 221 respondents. Meanwhile, qualitative data is obtained by performing in-depth question-and answer sessions with the informants who werw authorized by the respected agency. Therefore, the resluts of this research can not be generalized to other institutions. This library has made some improvements in terms of:service additional facilities, personnel qualities, as well as promotion. However, the number of the members who have been exposed by media campaigns such as billboards and the buildings 7.69 percent and the advertisement is 4.52 percent. These figures are very small compared to exposure through mouth-to-mouth campaign that achieves 57.01 percent. The question now is what kind of promotion that "fits" the BC?"
Pengurus Pusat Ikatan IPI, 2015
020 JIPIN 2:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Siti Chadidjah Ganie
"British Council adalah organisasi publik Inggris yang beroperasi secara internasionai bagi hubungan kependidikan dan kebudayaan, yang telah memiliki sistem perencanaan yang solid. Tapi masih lemah dalam segi evaluasi dan penelitian yang terfokus dan strategis. Untuk itu dibuat suatu perangkat penilaian kinerja yang dianggap sesuai dengan kebutuhan British Council.
Saat ini disadari bahwa pengukuran kinerja dari aspek finansial saja tidak lagi memadai karena hanya memberikan analisis jangka pendek. Sehingga dibutuhkan suatu instrumen penilaian yang menyeluruh dan mampu memberikan informasi atas hasil yang telah dicapai selama ini serta bagaimana mencapai tujuan jangka panjang.
Model Performance Scorecard yang dikembangkan khusus bagi British Council secara praktis dianggap sesuai dengan kebutuhan organisasi. Namun penting diperhatikan pula kesesuaiannya secara teoritis. Untuk itu akan diteliti keterkaitan antara Performance Scorecard dengan pengukuran kinerja orgnisasi yang telah ada. Sehingga diajukanlah pokok permasalahan yaitu bagaimanakah kinerja British Council berdasarkan model pengukuran Balanced Scorecard.
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kinerja British Council berdasarkan perspektif dalam Balanced Scorecard dengan menggunakan indikator-indikator Performance Scorecard. Sedangkan landasan teori yang digunakan menjelaskan kinerja organisasi serta penjabaran model Balanced Scorecard dan Performance Scorecard. Selanjutnya digambarkan keterkaitan antara kedua metode pengukuran tersebut. Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif untuk menjelaskan sesuatu seperti adanya serta menganalisis hubungan antara variabel dan memakai data kuantitatif dan kualitatif yang bersumber dari data primer dan data sekunder. Kemudian data dianalisis dengan deskriptif statistik berupa frekuensi distribusi dan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan kinerja British Council Indonesia memperoieh nilai 59 berarti dikategorikan sangat baik. Aspek yang memperoleh nilai rata-rata tertinggi adalah aspek pelanggan. Sedangkan aspek bisnis internal merupakan aspek yang paling lemah sehingga perlu diberikan perhatian khusus."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuady Munir
"Tujuan dari penulisan tesis ini adalah (1) menggambarkan bauran promosi perpustakaan The British Council sebagai lembaga nonprofit (2) mengkaji bauran promosi perpustakaan The British Council menurut prinsip-prinsip organisasi nonprofit (3) memberikan rekomendasi bagaimana sebaiknya bauran promosi bagi sebuah perpustakaan dijalankan sebagai organisasi nonprofit.
Penelitian ini hanya mereanalisis data primer dari survai yang telah dilakukan oleh perpustakaan Sedangkan data kualitatif diperoleh dengan melakukan tanya jawab mendalam kepada informan yang berwenang pada instansi yang bersangkutan. Dengan demikian hasil telitian ini tidak dapat dilakukan generalisasi pada pelbagai institusi non-profit lainnya.
Survai tersebut dilakukan secara accidental sampling (Non Probability -.sampling). Sedangkan dari survai tersebut responden yang bisa diolah sebanyak 221 responden. Analisis SWOT terhadap faktor eksternal dan internal perpustakaan diambil dalam merancang program promosi perpustakaan dengan memperhatikan dana tersedia oleh kantor pusat.
Bauran promosi yang ditcrapkan berupa seminar, workshop, lokakarya, orientasi, pameran, publisitas, eksibisi, dan media interaktif (internet)."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmaya Medikani
"Penelitian mengenai layanan rujukan e-mail dilakukan di Perpustakaan British Council pada bulan Mei 2004. Tujuan utamanya adalah untuk melihat perbandingan antara pertanyaan rujukan e-mail yang terjawab dan tidak terjawab. Pengumpulan data diperoleh melalui rekod e-mail tercetak antara bulan Februari-September 2003. Proses pengolahan data dijelaskan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pemakai layanan rujukan e-mail di Perpustakaan British Council adalah pegawai (52%) dan hampir seluruh pertanyaan (88%) dapat dijawab oleh pustakawan. Pertanyaan yang masuk hampir setengahnya (46%) berjenis ready reference. Hasil penelitian berikutnya menunjukkan bahwa pertanyaan yang diajukan pemakai sebagian besar (58%) termasuk pada kelas 000 (umum) DDC 21st edition. Lebih dari setengah (51%) dari seluruh pertanyaan yang diajukan, bentuk jawaban yang diinginkan pemakai merupakan jawaban yang pendek dan faktual. Kemudian sumber yang paling banyak digunakan untuk menjawab pertanyaan adalah sumber di luar koleksi rujukan (56%). Layanan rujukan e-mail di perpustakaan British Council sudah cukup terpakai dan bermanfaat sebagai salah satu jenis layanan rujukan dan merupakan bagian dari layanan keseluruhan. Tetapi, untuk meningkatkan ke-efektif-an dan ke-efesien-annya diperlukan usaha-usaha sebagai berikut: 1. Adanya manual tertulis mengenai layanan rujukan e-mail agar prosedur dan deskripsi kerja dapat diketahui dengan jelas schingga layanan ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan perpustakaan. 2. Dibuatnya formulir rujukan e-mail dalam benluk elektronik yang dapat membantu pustakawan untuk lebih mengerti kebutuhan informasi pemakai. 3. Membangun website menarik yang membuat layanan rujukan e-mail lebih terlihat di dalam homepage. Ini berguna sebagai promosi. 4. Pelatihan khusus mengenai cara menjawab pertanyaan yang diajukan lewat e-mail bagi staf yunior. 5. Selalu mencantumkan sumber referensi dari jawaban yang dikirimkan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Kurnia Suryani
"Penelitian mengenai pemanfaatan koleksi audio-visual di Perpustakaan British Council Jakarta, bertujuan untuk mengetahui frekuensi pemanfaatan koleksi audiovisual oleh pemakainya, subjek yang banyak digunakan dan diinginkan, pemakai terbesar yang merupakan pemakai potensial, dan apakah koleksi tersebut memberikan informasi yang diharapkan dan diinginkan pemakainya serta sejauhmana koleksi itu telah dimanfaatkan pemakai. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara nenyebarkan kuesioner kepada responden yaitu para pemakai yang memanfaatkan koleksi kaset audio dan kaset; video pada seat penelitian berlangsung pada bulan Pebruari 1995.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pemakai telah memanfaatkan sebanyak 1 hingga 2 kaset audio (10,0%) dan kaset video (47,5%) dalan sebulan dengan frekuensi kunjungan 2 sampai 3 kali. Pemakai menginginkan koleksi yang bersifat hiburan (feature) dan pelajaran Bahasa Inggris. Pemakai terbesar adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 27 tahun yaitu mereka yang berpendidikan sekolah menengah atas hingga Perguruan Tinggi. Koleksi audio-visual telah memberikan informasi yang mereka harapkan dan inginkan karena menenukan koleksi yang mereka butuhkan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15719
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: The British Council, 1980
371.102 ONE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>