Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15178 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kaloh, Hesty Verginy
"Penelitian ini dilakukan di Unit kerja Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara yang secara khusus menangani kegiatan kehumasan, yaitu Dinas Komunikasi dan Bagian Humas Setda Propinsi Sulawesi Utara, serta organisasi media yang dominan di Sulawesi Utara, yaitu harian Menado Post dan harian Komentar.
Fokus penelitian ini berangkat dari pokok masalah yang ada, yaitu tentang penggunaan Dana Deposito milik Pemda Sulut yang cukup mendapat tempat penting dalam pemberitaan di media massa lokal, khususnya media cetak. Oleh karena itu fokus analisisnya terletak pada upaya Humas Pemda serta para lokal di dalam menangani dan menanggapi masalah Dana Deposito tersebut. Di samping itu tesis ini juga mencoba melakukan analisis mengenai program Media Relations dari dinas Komunikasi dan Humas Pemda serta dampak dari program kerja media relations terhadap penyelesaian masalah Dana Deposito tersebut.
Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti menggunakan desain penelitian yang sifatnya deskriptif dan diangkat dari data kualitatif yang ada, baik yang bersumber dari media massa maupun dari data yang dihimpun dari beberapa informan. Cara penentuan informan dilakukan secara sengaja dari mereka yang diperkirakan sebagai key informan dan sebagian besar berasal dari para pejabat pemerintah lokal dan media cetak setempat. Jumlah informan tidak ditentukan banyak sedikitnya, namun didasarkan atas cukup atau tidaknya informasi yang dibutuhkan di dalam menjawab permasalahan yang ada. Di dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai informan utama yang melakukan proses pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (in depth interview), bebas dan peneliti juga melakukan observasi berpartisipatif dengan bantuan suatu panduan wawancara Data yang berhasil dihimpun tersebut kemudian diedit, direduksi sesuai dengan kebutuhan penelitian ini, kemudian data tersebut diintepretasikan secara kontekstual. Semua informasi dari para informan dituangkan dalam bentuk naratif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas komunikasi kehumasan dan media relations dalam implementasi kebijakan dan program kerja dari unit kerja Komunikasi dan Humas merupakan bagian terpenting dalam rangka mengefektifkan proses penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, serta peningkatan kehidupan masyarakat. Namun demikian hasil yang paling penting dari penelitian ini adalah bahwa kerja humas pemda Sulawesui Utara ternyata belum optimal melakukan tugasnya sebagai unit kerja pemerintah daerah, khususnya dalam menangani masalah dana Deposito pemda. Hal yang serupa juga diperlihatkan oleh para lokalnya.
Secara kualitatif dapat diungkapkan bahwa kemampuan humas dalam ikut memecahkan masalah lokal pemda Sulut sangat terbatas oleh wewenag yang dimiliki oleh para petugas humas maupun media relations nya. Hal ini membawa dampak makin sempitnya atau kecilnya kebebasan seorang petugas Humas maupun media relations officer nya di dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan padanya.
Disamping kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh bagian Humas dan bagian media relations nya, ada kelemahan lain yang berkaitan dengan profesionalisme dalam bidangnya, sumber daya manusia serta kondisi keuangan dan politik setempat yang kurang mendukung kinerja Humas dan media relations Pemda Provinsi Sulawesi Utara."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shahandra Hanitiyo
"Peran sebuah biro humas dalam suatu organisasi pada saat ini menjadi suatu kebutuhan penting bahkan menjadi suatu keharusan. Peran biro humas ini menjadi sangat penting bagi organisasi pemerintahan, dimana tugas humas ini merupakan suatu kelanjutan dari proses penetapan kebijakan dan pelayanan bagi masyarakat luas. Berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas inilah maka diperlukan suatu departemen sebagai kepanjangan tangan dari pemerintahan untuk mengatur berbagai kepentingan umum dan strategis negara, salah satu kepentingan umum dan strategis ini ialah bidang kelautan dan perikanan, dimana sejak zaman pemerintahan orde baru belum mendapatkan perhatian khusus.
Dalam usaha membangkitkan dan menyadarkan masyarakat luas akan strategis dan besarnya potensi kelautan dan perikanan Indonesia ini diperlukan upaya untuk membangun citra lembaga maupun sektor yang lebih positif sebagai langkah awal. Dimana menurut David A. Aaker dan John G. Myers, dimana Citra ialah seperangkat impresi atau gambaran seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu obyek bersangkutan.
Tesis ini merupakan analisa teoritis dan empirik tentang bagaimana upaya yang telah dilakukan oleh Pusinfoyanmas Departemen Kelautan dan Perikanan untuk dapat meningkatkan citra sektor kelautan dan perikanan melalui program, kebijakan, serta kegiatan eksternalnya. Kajian ini dilakukan secara kualitatif dengan studi kepustakaan dan wawancara.
Dimana selama ini Pusinfoyanmas Departemen Kelautan dan perikanan belum melakukan evaluasi menyangkut hasil dari program-program serta kegiatan eksternal yang pernah dilakukannya berkaitan dengan citra departemen maupun sektor kelautan dan perikanan pada masyarakat.
Usaha untuk meningkatkan citra Departemen Kelautan dan Perikanan serta sektor kelautan dan perikanan perlu terus diupayakan, baik berupa peningkatan informasi, program, kebijakan maupun pelayanan bagi masyarakat luas, dengan tujuan utama yakni sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi suatu "Prime Mover" bagi pembangunan Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2929
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Taufick
"Depertemen Kesehatan adalah Departemen yang membidangi kesehatan yang lingkup tugasnya termasuk penanggulangan masalah kesehatan terhadap bencana. Berbagai macam bencana besar yang terjadi di tanah air selama ini adalah merupakan bencana nasional. Peristiwa bencana tersebut telah mengakibat begitu besamya korban banjir baik jiwa, sarana/prasarana, dan khususnya menurunnya derajat kesehatan masyarakat.
Sementara itu Pemerintah Pusat dan Daerah dalam hal ini Departemen Kesehatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI telah memberikan penanganan .kesehatan yang begitu besar, namun dalam kenyataan berbeda dengan yang terjadi di lapangan, yaitu masih bermunculan kritikan dan keluhan masyarakat dari berita koran yang menilai bahwa pemerintah tidak dengan sungguh-sunguh dan tidak optimalnya memberikan pelayanan kesehatan bagi korban banjir.
Dalam tesis ini, sebagai obyek penelitiannya adalah peristiwa banjir yang telah merendam sebahagian besar wilayah di DKI Jakarta pada tahun 2002, dan sebagai tempat penelitian adalah bagian Humas Departemen Kesehatan. Penelitian tesis ini akan mengevaluasi sejauhmana kegiatan Humas Departemen Kesehatan dalam penangulangan masalah kesehatan pada bencana banjir di DKI Jakarta tahun 2002.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Mei 2003, dengan tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, pengumpulan data melalui wawancara mendalam, klipping koran, peraturan dan pedoman penanggulangan bencana.
Secara umum dari hasil penelitian ditemukan bahwa Humas Departemen Kesehatan belum menjalankan kegiatan Humas secaran optimal.. Hal ini terlihat, seperti informasi yang selalu telambat, Bahan/data untuk wartawan tidak selalu lengkap dan akurat, Sumber datanya lebih banyak diterima dari pejabat unit terkait. Humas tidak melakukan pengolahan data lebih dulu dan juga tidak melakukan pemantauan langsung ke tempat sumber data. Hasil analisis menunjukkan bahwa Humas belum melaksanakan peran dan fungsi kehumasan, kegiatan Humas dalam membina hubungan dengan publik eksternal dan internal belum efektif, tampak belum dipahaminya masalah kehumasan oleh para pejabat dan selama ini Humas masih dipandang sebagai pelengkap dalam organisasi Departemen Kesehatan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T 12249
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hindarsyah
"Penyelundupan di Indonesia bukan hal baru. Tidak hanya beras dan gula tetapi juga barang elektronik diselundupkan. Dalam satu bulan terakhir ini, penyelundupan gula sedang menjadi sorotan, karena penyelundupan si manis berwarna putih bersih ini (gula impor) dapat mematikan produksi gula nasional. Penyelundupan gula sebenarnya sudah berlangsung lama, namun mulai terkuak setelah penangkapan dalam skala besar sejak awal tahun 2004 lalu. Lemahnya pengawasan dari petugas bea cukai dan aparat kepolisian memuluskan jalan gula impor ke Indonesia.
Namun hal yang lebih menarik dari kasus di atas adalah diperiksanya beberapa pejabat Bea dan Cukai yang diduga terlibat dalam kegiatan penyelundupan gula putih impor. Akibatnya, timbul situasi krisis dalam institusi pemerintah ini, dimana berkembang rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Kantor Wilayah IV Direktorat Jenderal Bea dan Cukai DKI Jakarta).
Pemulihan citra positif menjadi solusi terbaik dalam menciptakan DJBC (Kantor Wilayah IV Direktorat Jenderal Bea dan Cukai DKI Jakarta) sebagai institusi yang beiperan besar dalam menjalankan pembangunan nasional, melalui pemberian penerimaan dari hasil pabean dan cukai dalam pendapatan negara. Atas dasar inilah maka humas di Kantor Wilayah IV Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. DKI Jakarta dituntut untuk mampu menjalankan perannya sebaik mungkin, khususnya dalam mengatasi terjadinya krisis yang dapat mempengaruhi keberadaan institusi ini di mata khalayak.
Dalam penulisan tesis ini, penulis menggunakan metode penelitian secara kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi kepustakaan. Atas data yang berhasil dikumpulkan, maka penulis akan menganalisisnya dengan cara sajian data.
Hasil penelitian yang diberikan dalam penulisan tesis ini adalah :
1.Dalam mengatasi situasi krisis yang terjadi terkait dengan terlibatnya beberapa pejabat Bea dan Cukai dalam kasus penyelundupan gula impor ilegal, maka langkah yang dilakukan sub bagian (kehumasan) ini adalah melaksanakan hubungan dengan media massa, hubungan antar lembaga dokumentasi dan pelaporan.
2.Umumnya pelaksanaan kegiatan kehumasan yang dilakukan oleh Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Kantor Wilayah IV Direktorat Jenderal Bea dan Cukai DKI Jakarta dalam mengatasi situasi krisis sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan positifnya hubungan kepada media massa, berjalannya koordinasi antar lembaga serta kegiatan dokumentasi dan pelaporan yang baik.
3.Terdapat adanya hambatan dalam pelaksanaan tugas humas, yaitu kedudukan fungsi humas yang tidak berdiri sendiri, kurangnya kuantitas sunber daya manusia, dan tidak adanya sarana dan prasarana yang lengkap dalam melaksanakan hubungan dengan media massa."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T21653
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moore, H. Frazier
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1981
659.2 Moo h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen humas pemerintah secara umum dan khususnya manajemen humas pemerintahan daerah tingkat I Sumatera Barat dalam membangun citra yang positif.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus, maka untuk mengungkap permasalahan kasus ini digambarkan dengan kajian diskriptif-kualitatif yaitu berusaha menggambarkan atau menjelaskan sejelas mungkin mengenai manajemen humas. Jenis kajian ini hanya memaparkan situasi dan kondisi, akan tetapi tidak mencari atau menjelaskan hubungan, juga bukan mengkaji hipotesis atau membuat prediksi. (Rahmad, 1995;24).
Informasi didapatkan dengan melalui observasi dan wawancara terhadap responden, diantaranya Gubernur Sumatera Barat, Kepala Biro Humas, Kepala Biro Bina Otonomi Daerah, Pembantu Dekan III Fisipol Universitas Ekasakti-(UNES), dan Direktur Akademi Ilmu Komunikasi Padang (AIKP), Koordinator Liputan Harian Umum Haluan, Kepala RRI Regional I Padang dan Kepala TVRI Stasiun Padang.
Penelitian ini menemukan bahwa sejauh ini manajemen humas pemerintah secara umum dan pemerintahan daerah tingkat I Sumatera Barat khususnya dalam membangun citra yang positif untuk menyongsong pelaksanaan otonomi daerah, belum begitu berjalan sebagaimana mestinya, karena masih banyak faktor-faktor penghalang yang menghambat fungsi dan tugas humas pemerintah tersebut dalam rnembangun citra yang positif.
Hal yang menonjol adalah karena belum begitu besar perhatian pimpinan politik terhadap biro/bagian humas pemerintah dalam membangun citra yang positif sehingga bagian humas itu belum difungsikan sebagaimana mestinya. Bahkan disarankan kepada pemerintah untuk mengkontrak konsultan PR untuk agar citra pemerintah lebih baik di mata masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2930
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marmaung, Mutiara
"Semua perusahaan harus bisa dan mampu dikenal oleh orang banyak (publik). Untuk mampu bersaing dan bersanding dengan perusahaan-perusahaan lainnya setiap perusahaan harus memiliki instrumen yang lengkap untuk berkomunikasi. Salah satu medium dalam berkomunikasi ini adalah Public Relations. Perkembangan teknologi modern pada kenyataannya menghasilkan alat-alat yang memungkinkan komunikasi bisa diperluas, contohnya internet yang tidak bisa dipisahkan dari dunia bisnis. E -public relations merupakan kegiatan kehumasan yang memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana publisitasnya.
Dalam mengkaji studi humas ini dipergunakan konsep﷓ konsep dasar public relations yang mendukung sedangkan penelitian untuk e-public relations dikaitkan dengan ketiga aspek praktek teknologi Pacey yaitu aspek teknis, aspek organisasi dan aspek kultural. Untuk mengetahui secara konkrit kinerja humas sebuah perusahaan maka dilakukan penelitian dengan metode deskriptif terhadap sebuah perusahaaan yang sudah berhumas lewat internet. Kegiatan kehumasan yang memanfaatkan teknologi internet memang membawa keuntungan: publik yang bertambah banyak, komunikasi menjadi interaktif, respon yang cepat dan biaya relatif murah.
Penerapan teknologi internet di kehumasan perusahaan berimplikasi terhadap ketiga aspek praktek teknologi Pacey yaitu aspek teknis, aspek organisasi dan aspek kultural. Kinerja e-public relations perusahaan yang memanfaatkan internet juga menunjukkan kinerja yang cukup efektif diukur dari website perusahaan dan e-mail. Pada website dinilai dari jumlah yang mengakses, siapa pengakses, kedalaman content, perubahan perilaku publik, dan adanya interaktifitas. Sedangkan pada e-mail dinilai dari jumlah publik yang melakukan respon terhadap perusahaan lewat e-mail. Akan tetapi kegiatan kehumasan tetap tidak bisa lepas dari media konvensional."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22445
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Septiani
"ABSTRAK
Televisi memiliki manfaat positif dan dampak negatif. Banyaknya tayangan yang kurang pantas saat ini tidak diimbangi dengan pemahaman masyarakat terkait media. Anak-anak yang belum dapat memilih tayangan yang baik dan tidak, dapat dengan mudah terkena dampak negatifnya. YPMA (Yayasan Pengembangan Media Anak) adalah salah satu organisasi non-profit yang berjuang untuk literasi media khususnya anak-anak. YPMA terdiri dari para ahli media dan sudah memiliki berbagai materi ajar literasi media. Namun saat ini, YPMA memiliki kendala terkait pendanaan dan SDM (sumber daya manusia) untuk melakukan kegiatannya dan hanya bisa memanfaatkan website sebagai corong informasi ke masyarakat.
Tujuan dari program kampanye ini adalah memperluas dan mempermudah masyarakat memahami literasi media dan memberikan pembelajaran literasi media untuk anak. Dengan tujuan jangka panjang masyarakat dapat memilih dan mengkritisi media sehingga tayangan di stasiun televisi juga berkualitas. Dengan menggunakan strategi pengembangan sistem informasi, dan memperluas kampanye dengan menggunakan materi yang telah ada untuk membuat masyarakat khususnya anak-anak memahami literasi media. Adapun sasaran program komunikasi adalah menyadarkan masyarakat khususnya orang tua bahwa literasi media adalah hal yang penting dengan memberikan pemahaman literasi media, menjadikan YPMA sebagai sumber rekomendasi media yang aman untuk masyarakat dan meningkatkan branding awareness YPMA sebagai lembaga yang peduli media untuk anak.

ABSTRACT
Television has positive benefits and negative impacts.The number of impressions that are not appropriate at this time is not matched with the relevant public's understanding of media. Children who have not been able to choose a good impression, can be easily affected by the negative impacts.YPMA is a non-profit organization that is focus for media literacy, especially the children.YPMA consisting of media experts and already has a variety of media literacy teaching materials. But this time, YPMA have problems related funding and HR (human resources) to carry out its activities and can only utilize the website as a mouthpiece of information to the public.
The objective of this program is expand and facilitate public understanding of media literacy and providing media literacy learning for children. With a long-term goal that people can choose and criticize the media so that the impressions on television stations also qualified. And develop information systems, and expand the campaign by using materials that already exist to make people, especially the children understand media literacy as the strategies. The target communication of this program are to sensitize the public, especially parents that media literacy is essential to provide an understanding of media literacy, making YPMA as a source of recommendations for public media and improving brand awareness YPMA as media institutions that care for children.
"
2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Seniyya Zahra
"Profil Perusahaan Rozafa merupakan UMKM yang bergerak di bidang fesyen muslimah, dengan produk antara lain dress muslimah (gamis), hijab, dan alat salat. UMKM ini beroperasi di Jakarta Timur sejak 2015. Awalnya UMKM ini bernama Roza Fashion namun kemudian berganti nama menjadi Rozafa pada 2020 lalu. Rozafa memiliki tujuan mendorong para muslimah untuk berbusana sesuai dengan kaidah agama Islam, atau yang dikenal dengan berbusana syari. Oleh karena itu, produk yang mereka produksi memiliki ukuran yang lebih besar dan tidak mengikuti lekuk tubuh. UMKM ini sudah mendaftarkan mereknya di tiga kementerian dan beberapa kali bekerja sama sebagai utusan DKI Jakarta dalam event tertentu. Dalam menjalankan bisnisnya, Rozafa menggunakan metode word of mouth dan berfokus pada penjualan dan pemasaran secara offline. UMKM ini baru berkecimpung di dunia digital pada Juli 2020, yaitu sejak pandemi berlangsung di Indonesia. Analisis Situasi Strength Rozafa sangat memerhatikan kualitas produk, hal ini ditandai dengan testimoni yang diberikan pelanggan dan penilaian positif di setiap toko di marketplace. Rozafa selaku UMKM telah diakui oleh tiga kementerian Republik Indonesia, yaitu Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Industri, dan beberapa kali diutus untuk mewakili DKI Jakarta dalam event besar yang diselenggarakan ketiga kementerian tersebut. Rozafa secara resmi telah terdaftar mereknya di Kemenkop UKM, sehingga merek Rozafa sudah dinyatakan legal dan akan mendapatkan pendampingan dan pemberdayaan dari program Kementerian. Memiliki toko di berbagai marketplace (Shopee, Tokopedia, dan Lazada) sehingga memudahkan calon konsumen dalam menemukan dan membeli produknya. Rozafa sudah memiliki media sosial berupa Instagram dengan akun @roza_fa.id. Weakness Belum memiliki target pasar yang spesifik sehingga produk pun belum menyesuaikan dengan keinginan, kebutuhan, dan tren yang sedang ada di masyarakat Pemilik dan karyawan Rozafa tidak memiliki pengalaman di bidang online, khususnya pemasaran online. Rozafa belum memanfaatkan media sosial yang dimiliki, yaitu Instagram (@roza_fa.id) sebagai kanal komunikasi ke publik eksternal dengan konsisten dan belum ada perencanaan khusus mengenai konten yang akan dibagikan. Kanal media sosial dan marketplace belum terintegrasi satu sama lain Tanggung jawab karyawan tidak ada batasan pembagian bidang kerja yang jelas Kurangnya brand awareness terhadap Rozafa Opportunity Dukungan pemerintah yang besar terhadap UMKM di masa pandemi. Hal ini disampaikan oleh pemerintah melalui Siaran Pers HM.4.6/88/SET.M.EKON.3/04/2021 pada 21 April 2021 dengan upaya mendorong para pelaku UMKM untuk on board ke platform digital dan mendorong perluasan ekspor produk Indonesia melalui kegiatan ASEAN Online Sale Day (AOSD) di 2020. Kampanye pemerintah untuk menggunakan produk lokal melalui #BanggaBuatanIndonesia dan #SemuaAdaDisini Tren media sosial yang digunakan sebagai media komunikasi pemasaran oleh organisasi dan perusahaan. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh Rozafa untuk menggunakan media sosial dalam membangun brand awareness, terlebih dari hasil survei juga menunjukkan mayoritas responden menggunakan media sosial dalam mencari informasi terkait produk Muslimah Berdasarkan analisis kompetitor yang sudah dipaparkan di bagian sebelumnya, tidak ada kompetitor yang menjual produk alat salat, khususnya mukena Threat Perilaku masyarakat di marketplace yang cenderung memilih harga termurah dibanding kualitas, sehingga Rozafa dengan harga produk yang relatif tinggi kurang bisa bersaing, terutama untuk produk hijab Pembatasan aktivitas di luar rumah oleh pemerintah selama masa pandemi, termasuk kegiatan bazar, pameran, dan event lainnya sehingga Rozafa kehilangan salah satu sumber utama omzet Perubahan perilaku konsumen yang beralih dari luring ke pembelian secara daring, terutama sejak adanya pandemi Covid-19. Hal ini mengancam bisnis Rozafa yang hanya melakukan penjualan dan pemasaran secara luring sebelum pandemi berlangsung. Pernyataan Masalah Belum banyak masyarakat yang mengenal Rozafa dan produknya sehingga belum memiliki brand awareness dan interaksi dengan audiens. Usulan Program Program yang diusulkan berupa strategi marketing public relations yang berfokus pada aktivasi media sosial dengan nama “Teman Hijrahmu”. Strategi ini akan dilakukan di akun Instagram Rozafa (@roza_fa.id). Berikut rincian kegiatan program: Menyusun editorial plan untuk konten kreatif Instagram (@rozafaofficial) sebagai fondasi awal dalam membangun awareness dan interaksi dengan target sasaran. Giveaway #IsengBerhadiah: program yang dilaksanakan di Instagram sebagai langkah lanjutan dalam meningkatkan brand engagement Rozafa dengan audiens. IG Live “Ngopi Bareng”: sesi mini talkshow yang akan dilaksanakan di IG Live Rozafa bersama KOL terpilih untuk berbincang seputar topik islami, khususnya hijrah. Meluncurkan kampanye #MyHijrahStory #TemanHijrahmu melalui akun Instagram dan TikTok @rozafaofficial untuk meningkatkan dan memperluas awareness masyarakat yang masuk ke dalam target sasaran Rozafa. Kampanye ini akan dituangkan ke dalam challenge di Instagram yang akan dibantu dikampanyekan oleh KOL. Tujuan Program ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan komunikasi UMKM Rozafa dengan membangun brand awareness terutama di media sosial Instagram dan membangun interaksi dengan konsumen dan calon konsumen Rozafa melalui program humas pemasaran yang mengedukasi target pasar mengenai berbusana sesuai dengan kaidah Islam sebagai value dari Rozafa, melalui konten kreatif, program Ngopi Bareng, dan kampanye #MyHijrahStory. Target Khalayak Demografis Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 20 – 35 Tahun Agama : Islam Pendapatan : middle hingga high income SES : A dan B Geografis : Pulau Jawa Psikografis Kelas sosial : A dan B Gaya hidup : agamis (menjalankan agama Islam dengan penuh keimanan) Karakteristik personal : memiliki ketertarikan pada busana Syari, merupakan pribadi yang periang, suka berinteraksi, dan humble. Pesan Kunci Rozafa merupakan merek busana muslimah syari kekinian yang berkualitas tinggi, cocok untuk muslimah yang ingin stylish dan tetap sesuai dengan kaidah Islam. Jadwal Februari - Juli 2022 Anggaran Rp10.410.000 Evaluasi Monitoring social media monitoring Observasi langsung Rapat monitoring program Tahap Evaluasi Evaluasi input Evaluasi output Evaluasi outcome.

Company Profile Rozafa is an MSME (Micro, Small & Medium Enterprises) Muslim fashion, with products including Muslim dresses (gamis), hijabs, and prayer tools. This MSME has been operating in East Jakarta since 2015. Rozafa has the aim of encouraging Muslim women to dress according to Islamic religious principles, or what is known as shari'a attire. Rozafa is a registered brand in three ministries and have worked together several times as representatives of DKI Jakarta in certain events. In running their business, Rozafa uses the word of mouth method and focuses on offline sales and marketing. This MSME has only been involved in the digital world since July 2020, since the pandemic took place in Indonesia. Situation Analysis Strength The quality of Rozafa's products is very good, this is indicated by the testimonials given by customers and positive ratings in every store in the marketplace. Rozafa as an MSME has been recognized by three ministries of the Republic of Indonesia, the Ministry of Cooperatives and SMEs, the Ministry of Trade, and the Ministry of Industry, and has been sent several times to represent DKI Jakarta in big events organized by the three ministries. Rozafa has officially registered its brand at the Kemenkop UKM. so that Rozafa brand has been declared legal and will receive assistance and empowerment from the Ministry program. Rozafa has stores in various marketplaces (Shopee, Tokopedia, and Lazada) making it easier for potential consumers to find and buy their products. Weakness Rozafa does not have a specific target market so that the product has not adjusted to the wants, needs, and trends that are currently in the community Rozafa's owners and employees have no experience in online marketing Rozafa has not consistently used various communication channels to the external public, especially social media Rozafa's social media and marketplaces are not integrated with each other So many responsibilities are carried out by one employee and there are no clear boundaries for the job description Lack of brand awareness of Rozafa Opportunities 1. Government support for MSMEs during the pandemic. This was conveyed by the government through Press Release HM.4.6/88/SET.M.EKON.3/04/2021 on 21 April 2021, they want to encourage MSME to be on board to digital platforms and encourage the expansion of Indonesian product exports through ASEAN Online Sale Day (AOSD) in 2020 Government campaign to use local products through #BanggaBuatanIndonesia and #SemuaAdaDisini The trend of social media being used as a marketing communication medium by organizations and companies. This can be an opportunity for Rozafa to use social media to build brand awareness. The survey results also show that the majority of respondents use social media to find information related to Muslimah products Based on the competitor analysis described in the previous section, there are no competitors who sell prayer tools, especially mukena Threat People in the marketplace tend to choose the cheapest price compared to quality, so Rozafa with a relatively high product price is less able to compete, especially for hijab products. Restrictions on activities outside the home by the government during the pandemic, including bazaar, exhibitions, and other events so that Rozafa loses one of the main sources of turnover. Changes in consumer behavior that switch from offline to online purchases since the Covid-19 pandemic. This threatens Rozafa's business, which only did sales and marketing offline before the pandemic. Problem Statement Not many people know Rozafa and its products, so they don't have strong brand awareness and interaction with audience. Strategy The strategy to solve Rozafa's problems using the marketing public relations concept with the name "Teman Hijrahmu". This strategy will be carried out on Rozafa's Instagram account (@roza_fa.id). This strategy has several activities: Make an editorial plan for Rozafa's creative social media content, it is Instagram (@rozafaofficial) as the initial foundation in building awareness and engagement with the target audience. #IsengBerhadiah Giveaway: a program implemented on Instagram as a further step in increasing Rozafa's interaction with the audience. IG Live “Ngopi Bareng”: a mini talk show session that will be held on Rozafa's IG Live with selected KOLs to talk about Islamic topics, especially hijrah. 4. The #MyHijrahStory campaign through Instagram accounts (@rozafaofficial) to increase and expand public awareness who are among Rozafa's targets. Target Audience Demographic Gender : Female Age : 20 – 35 years old Religion : Islam Income : middle to high income SES : A and B Geographical : Java Island Psychographic Social class : A and B Lifestyle: religious (practicing Islam with full faith) Personal characteristics: has an interest in Syari clothing, cheerful person, likes to interact, and humble. Key Message Rozafa is a modern high-quality shari'a Muslimah clothing brand, suitable for Muslim women who want to be stylish and still in accordance with Islamic rules. Budget Rp10.410.000 Evaluation Methods Monitoring social media monitoring Observation monitoring program meeting Evaluation Input Evaluation Output Evaluation Outcome Evaluation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Caroline Theresia
"Penelitian ini berjudul "Public Relations Citibank Dalam Membangun Citra Yang Positif". Teori yang mendasarinya adalah teori komunikasi, Image Building, yang menyatakan bahwa citra akan terlihat atau terbentuk melalui proses penerimaan secara fisik (panca indera), masuk ke saringan perhatian (attention filter) dan dari situ menghasilkan pesan yang dapat dimengerti atau dilihat (perceived message), yang kemudian berubah menjadi persepsi dan akhirnya citra.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan atau usaha-usaha public relations Citibank dalam menciptakan citra yang positif kepada pelanggan dan mengetahui citra yang diberikan pelanggan terhadap Citibank atas segi pelayanan, fasilitas, keamanan dari informasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan teknik analisis data deskriptif dan studi yang dilakukan adalah bersifat kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa citra yang diberikan pelanggan terhadap Citibank atas segi pelayanan, fasilitas, keamanan dan informasi sudah positif. Dari sembilan (9) orang informan yang diwawancarai, seluruhnya memberi penilaian yang baik terhadap Citibank."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T9459
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>