Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61252 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yul Ari Pramuraharjo
"Pramuraharjo Tahun 2001 adalah tahun penuh tantangan bagi PT. Pembangunan Perumahan (persero). Serangkaian perubahan yang didorong oleh semangat reformasi, serta dampak krisis yang berkepanjangan telah menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan dan usaha jasa konstruksi pun tidak luput dari pengaruh tersebut. Dengan kondisi yang demikian PT. Pembangunan Perumahan (persero) berupaya menempuh upaya strategis guna memperkuat daya saingnya.
Oleh karena itu, terdapat kebutuhan mendesak bagi PT. Pembangunan Perumahan (persero) untuk terus menerus menyesuaikan kegiatan bisnisnya dan mempunyai strategi bisnis yang efektif untuk merebut target pasar bahkan ceruk pasar di industri ini. Untuk mencapai hal ini, perlu menganalisis lingkungan industri dan persaingannya (lingkungan eksternal) serta kinerjanya (lingkungan internal) sebagai dasar untuk membuat strategi bisnis yang jelas dan tepat.
Dalam rangka mencari formulasi strategi bisnis yang sesuai maka diperlukan upaya identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Untuk itu maka diadakanlah penelitian ini yang memfokuskan pada upaya penentuan strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi perusahaan di tengah persaingan.
Penelitian yang dilakukan di PT. Pembangunan Perumahan (persero) ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan responden para karyawan pada tingkat supervisor dan manager yang berjumlah 15 orang. Alat pengumpulan data yang dipergunakan adalah kuesioner terstruktur dengan jenis pertanyaan tertutup.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa formulasi strategi yang disarankan bagi PT. Pembangunan Perumahan (persero) adalah strategi investasi dengan menekankan pada strategi penetrasi pasar dan harga sehingga dapat menonjolkan competitive advantage-nya dibandingkan pesaing lain yang sejenis.
Daftar Pustaka : 39 Buku Literatur+ 3 Buletin/Artikel + 1 Evaluasi Kinerja"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Sutjipto
"ABSTRAK
Pada dasarnya Industri Jasa Konstruksi adalah industri jasa dengan proses produksi yang memerlukan teknologi untuk mewujudkan perencanaan dalam bentuk gambar menjadi bangunan sesuai dengan spesifikasi teknis dan dalam waktu yang telah ditentukan.
Lokasi dan proses produksi yang selalu berganti, mengharuskan pemikiran teknologi produksi yang berubah-ubah sesuai dengan jenis produk pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Hal ini berarti bahwa semakin besar dan tinggi teknologi pekerjaan akan menuntut tingkat teknologi produksi yang tinggi pula.
Disinilah letak permasalahan bagi Industri Jasa Konstruksi Nasional yang selalu ketinggalan dalam hal penguasaan teknologi dan kemampuan pelaksanaan proyek-proyek besar dan berskala internasional. Situasi ini dapat dimengerti karena memang industri nasional masih dalam usia yang relatif muda dan kecil dalam skala usaha, dibandingkan dengan pesaing-pesaing yang datang dari luar negeri.
Sementara itu laju pertumbuhan industri dipengaruhi langsung oleh laju pertumbuhan ekonomi dalam negeri maupun ekonomi dunia, sehingga dengan membaiknya perekonomian Indonesia sejak tahun 1987 telah meningkatkan laju pertumbuhan industri konstruksi khususnya. Proses globalisasi perekonomian dunia telah ikut memberikan dampak yang positif bagi industri Jasa Konstruksi Nasional dengan meningkatnya arus investasi asing didalam negeri.
Namun demikian dilain pihak proses globalisasi tidak hanya terjadi pada industri manufacturing akan tetapi juga dalam industri jasa termasuk industri jasa konstruksi, sehingga perusahaan-perusahaan yang ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya dan menikmati laju pertumbuhan harus berani hersaing dengan pendatang-pendatang baru yang berskala internasional. Hal ini berarti industri Jasa Konstruksi Nasional harus mau dan berani meningkatkan daya saing dan keunggulan secara komparatif agar menjadi keunggulan daya saing yang kompetitif melalui peningkatan produktivitas, kualitas dan kecepatan pelayanan. Kondisi diatas tidak terlepas dari permasalahan yang diakibatkan oleh lingkungan operasional industri maupun lingkungan makro yang langsung mempengaruhi kemampuan dan keunggulan daya saing industri dalam negeri.
Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah membahas permasalahan, menganalisa dan memberikan alternatif pemecahan yang mungkin dapat digunakan untuk mengatasi masalah dalam pembinaan Industri Jasa Konstruksi Nasional. Metoda yang digunakan adalah pendekatan Manajemen Strateji dengan membuat studi kasus pada Perusahaan Jasa Konstruksi PT WIDYA PRATAMA.
Berdasarkan analisa tersebut penulis mencoba menetapkan alternatif pemecahan masalah pembinaan Industri Jasa Konstruksi Nasional dengan merekomendasikan strateji untuk perusahaan Jasa Konstruksi dan saran strateji pembinaan industri beserta tahap-tahap implementasinya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Budilaksono
"ABSTRAK
Pesatnya pembangunan di segala bidang menumbuhkan peluang
berusaha, terutama pada sektor konstruksi. Konstruksi menyangkut
berbagai aspek pembangunan, seperti pembangunan perumahan hingga
jalan raya.
Dalam RAPBN 1993/1994, pembangunan infrastruktur, seperti
jalan dan transportasi, listrik dan air, mendapat prioritas
utama. Dengan demikian diharapkan faktor-faktor penghambat investasi oleh pihak swasta dapat semakin berkurang, sehingga proyek yang direncanakan dapat direalisir.
Perkembangan sektor konstruksi sangat dipengaruhi oleh
pertumbuhan ekonomi nasional. Misalnya pada tahun 1993 industri
ini tampak berkembang baik dengan banyaknya proyek-proyek yang
bisa direalisir. Kondisi yang tampak terus membaik ini, memberi
harapan bahwa pada tahun 1994 ini, industri konstruksi pun akan
tetap memiliki prospek yang cerah.
Pasar industri konstruksi nasional di atas, banyak didominasi oleh kontraktor besar yang tergabung dalam Asosiasi Kontraktor
Indonesia (KI) dengan jumlah anggota sebanyak 100 perusahaan,
merebut 1/3 dan total omzet jasa konstruksi. Sementara anggota
Gabungan Pelaksana Konstruksi (Gapensi) yang beranggotakan 30.000
lebih perusahaan, hanya mendapat 2/3 pangsa bisnis Jasa konstruksi, sehingga rata-ratanya sebesar Rp. 1,3 milyar.
Dari ke 100 anggota AKI, terdapat 10 besar kontraktor nasional, yaitu enam BUMN, dua quasi BUMN, dan dua swasta nasional.
Tingkat penjualan dari ke 10 kotraktor besar nasional tersebut, hampir mempunyai pendapatan yang sama, sehingga tingkat
persaingannya ketat.
PT.Hutama Karya sebagai kontraktor yang termasuk dalam
jajaran 10 besar kontraktor nasional, menduduki urutan ke 5 dari
ke 10 kontraktor besar tersebut. Untuk mengejar ke urutan 1 dari
urutan ke 5, dalam lingkungan persaingan yang ketat itu diperlu
kan strategi pemasaran yang baik.
Strategi pemasaran yang baik, perlu memperhatikan lingkungan
ekternal dan internal perusahaan. Lingkungan eksternal meliputi
lingkungari remote, lingkungan industri dan lingkungan operasi.
Dari lingkungan eksternal kita dapat mengetahul ancaman dan
peluang yang ada bagi perusahaan. Sedang lingkungan internal
meliputi kekuatan dan kelemahan yang ada dalam perusahaan. Dari
analisis kedua lingkungan tadi dipertemukan, sehingga kita bisa
menentukan bentuk strategi seperti apa yang perlu diterapkan dan
pada kondisi lingkungan yang bagaimana strategi itu diterapkan.
aturan teknis strategi pemasaran yang balk, dimulai dengan
merencanakan, mernformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasinya.
Dari sini kita bisa mendapatkan suatu strategi pemasaran
yang terarah, efektif dan efisien.;ABSTRAK
Pesatnya pembangunan di segala bidang menumbuhkan peluang
berusaha, terutama pada sektor konstruksi. Konstruksi menyangkut
berbagai aspek pembangunan, seperti pembangunan perumahan hingga
jalan raya.
Dalam RAPBN 1993/1994, pembangunan infrastruktur, seperti
jalan dan transportasi, listrik dan air, mendapat prioritas
utama. Dengan demikian diharapkan faktor-faktor penghambat investasi oleh pihak swasta dapat semakin berkurang, sehingga proyek yang direncanakan dapat direalisir.
Perkembangan sektor konstruksi sangat dipengaruhi oleh
pertumbuhan ekonomi nasional. Misalnya pada tahun 1993 industri
ini tampak berkembang baik dengan banyaknya proyek-proyek yang
bisa direalisir. Kondisi yang tampak terus membaik ini, memberi
harapan bahwa pada tahun 1994 ini, industri konstruksi pun akan
tetap memiliki prospek yang cerah.
Pasar industri konstruksi nasional di atas, banyak didominasi oleh kontraktor besar yang tergabung dalam Asosiasi Kontraktor
Indonesia (KI) dengan jumlah anggota sebanyak 100 perusahaan,
merebut 1/3 dan total omzet jasa konstruksi. Sementara anggota
Gabungan Pelaksana Konstruksi (Gapensi) yang beranggotakan 30.000
lebih perusahaan, hanya mendapat 2/3 pangsa bisnis Jasa konstruksi, sehingga rata-ratanya sebesar Rp. 1,3 milyar.
Dari ke 100 anggota AKI, terdapat 10 besar kontraktor nasional, yaitu enam BUMN, dua quasi BUMN, dan dua swasta nasional.
Tingkat penjualan dari ke 10 kotraktor besar nasional tersebut, hampir mempunyai pendapatan yang sama, sehingga tingkat
persaingannya ketat.
PT.Hutama Karya sebagai kontraktor yang termasuk dalam
jajaran 10 besar kontraktor nasional, menduduki urutan ke 5 dari
ke 10 kontraktor besar tersebut. Untuk mengejar ke urutan 1 dari
urutan ke 5, dalam lingkungan persaingan yang ketat itu diperlu
kan strategi pemasaran yang baik.
Strategi pemasaran yang baik, perlu memperhatikan lingkungan
ekternal dan internal perusahaan. Lingkungan eksternal meliputi
lingkungari remote, lingkungan industri dan lingkungan operasi.
Dari lingkungan eksternal kita dapat mengetahul ancaman dan
peluang yang ada bagi perusahaan. Sedang lingkungan internal
meliputi kekuatan dan kelemahan yang ada dalam perusahaan. Dari
analisis kedua lingkungan tadi dipertemukan, sehingga kita bisa
menentukan bentuk strategi seperti apa yang perlu diterapkan dan
pada kondisi lingkungan yang bagaimana strategi itu diterapkan.
aturan teknis strategi pemasaran yang balk, dimulai dengan
merencanakan, mernformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasinya.
Dari sini kita bisa mendapatkan suatu strategi pemasaran
yang terarah, efektif dan efisien.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Unggul Dwi Sulistiyanto
"Financial Technology atau FinTech dengan model Peer-to-Peer Lending (P2P) adalah salah satu dari metode pembiayaan saat ini yang banyak digunakan oleh industry kreatif hingga perusahaan jasa konstruksi karena didukung oleh keuntungan dari berbagai aspek. Tetapi, walaupun adaptasi terhadap seluruh industry sangat cepat dan besar di dunia, tetapi berbanding terbalik dengan kondisi adaptasinya di Indonesia. Banyak Perusahaan Jasa Konstruksi Kecil dan Menengah mengalami kesulitan keuangan dan akses untuk pembiayaan proyeknya oleh karena permasalahan kompetisi dengan perusahaan yang lebih besar serta pembayaran yang terlambat oleh pemilik proyek. Studi ini memiliki tujuan untuk mengembangkan strategi peningkatan adaptasi dari FinTech P2P Lending agar dapat meningkatkan penggunanya sehingga akses pembiayaan terhadap perusahaan jasa konstruksi kecil dan menengah dapat lebih mudah. Studi ini menggunakan metode TAM untuk mengidentifikasi faktor yang sudah baik, masih kurang, dan perlu peningkatan untuk strategi adaptasi Fintech P2P Lending untuk PUJK. Hasil yang didapat adalah saat ini ekosistem P2P Lending Indonesia masih harus dikembangkan pada beberapa sector seperti kemudahan penggunaan, kemudahan pengendalian, hingga loyalitas. Dari hasil benchmark dengan beberapa negara didapat strategi pengembangan adapasi tersebut. Strategi tersebut ditempuh dengan peningkatan keuntungan yang diharapkan, kustomisasi dashboard, peningkatan garansi serta asuransi, kerja sama eksklusif, maupun pembuatan Platform P2P Lending khusus Perusahaan Jasa Konstruksi.

Financial Technology (FinTech) with the Peer-to-Peer Lending (P2P) scheme is one of the project financing methods that has been widely utilized by crea-tive industries owing to its benefits in various aspects, particularly the con-struction services companies. However, though its massive adoption in the construction industries in multiple countries, P2P has not been tapped by In-donesia’s construction companies. Many small and medium-sized enterprises (SMEs) working in the construction sector experience financial difficulties and access to capital for their projects, primarily due to competition with larger companies and late payments from the project owners. This Study aims to study the current research on the adoption of P2P lending FinTech in SME construction service companies. Used method is TAM to identify the current situation and determined affected factors. The result of this study shows that factors deemed necessary as well as a new strategy to increase users for FinTech adoption can help foster the development of the business processes compatible with the needs of SME construction companies, subsequently increasing its level of use in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Purnomo
"Penetapan subjek pajak badan atas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga negara menimbulkan perdebatan. Kondisi tersebut diakibatkan pada status OJK yang sudah tidak lagi memenuhi syarat sebagai unit lembaga pemerintah yang dikecualikan sebagai subjek pajak badan sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 (UU PPh 2008) tentang Pajak Penghasilan. Di sisi lain, OJK menganggap bahwa penghasilan yang diperolehnya bukan merupakan objek pajak walaupun status subjek pajak OJK termasuk dalam ketentuan Pasal 2 ayat (3) UU PPh 2008. Hal ini berpotensi menimbulkan dispute dalam pemungutan pajak atas OJK khususnya terkait asas ease of administration. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebijakan Pajak Penghasilan (PPh) badan atas OJK ditinjau dari asas ease of administration yang terdiri dari kepastian hukum, efisiensi, dan kenyamanan pembayaran. Pembahasan pada penelitian ini terfokus pada penetapan subjek pajak badan dan objek pajak atas pungutan yang diterima oleh OJK. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu saat OJK ditetapkan sebagai subjek pajak sudah sesuai dengan asas kepastian hukum, efisiensi, dan kenyamanan pembayaran dalam asas ease of administration. Dari sisi kepastian hukum, secara regulasi sudah pasti namun terdapat ketidaksesuaian definisi pajak yang merupakan pengalihan sumber daya dari sektor privat ke sektor publik pada pemungutan pajak atas OJK. Ditinjau dari asas efisiensi, pada awal proses penetapan subjek pajak badan OJK menimbulkan biaya yang tinggi baik dari sisi OJK maupun DJP. Di sisi lain, pemajakan atas penghasilan OJK dianggap tidak efisien mengingat OJK merupakan bagian dari pemerintah dan merupakan Unit Badan lainnya yang kekayaannya tidak terpisahkan dari kekayaan negara. Terkait dengan asas kenyamanan, adanya dua kewajiban setoran ke kas negara dapat menimbulkan ketidanyamanan.

Determination of the corporate tax subject of the Financial Services Authority (also known as “OJK” in Indonesian) as a state institution caused debate. This condition is caused by OJK status which is no longer qualified as a unit of a government institution that is excluded as a subject of corporate tax as mentioned in Article 2 paragraph (3) of Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 (UU PPh 2008) about Income Taxes. On the other hand, OJK considers that the income it receives is not a tax object even though the OJK tax subject status is included in the provisions of Article 2 paragraph (3) of the UU PPh 2008. This has the potential to cause a dispute in tax collection on OJK especially related to the principle of ease of administration. The purpose of this study is to analyze the Income Tax (PPh) policy of the OJK in terms of the ease of administration principle consisting of certainty, efficiency, and convenience of payment. The discussion in this study focuses on determining the subject of corporate tax and tax objects on levies received by the OJK. The research approach used is a qualitative approach with qualitative data analysis techniques. The results of this study are that when the OJK is introduced as a tax subject is by following the principles of certainty, efficiency, and convenience of payment in the principle of ease of administration. In terms of certainty, the regulation is certain but there is a mismatch in the definition of tax which is the transfer of resources from the private sector to the public sector. In terms of the principle of efficiency, at the beginning of the process of determining the OJK corporate tax subject, it raises high costs both in terms of OJK and DGT. On the other hand, taxation on OJK's income is considered inefficient considering that OJK is part of the government and is another entity unit whose wealth is inseparable from state assets. Related to the principle of convenience, the existence of two deposit obligations to the state treasury can create inconvenience"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Jay Irawan
"Kemajuan teknologi memengaruhi kehidupan masyarakat masa kini dalam banyak hal. Salah satu inovasi teknologi di sektor keuangan yang tumbuh pesat adalah uang elektronik. Uang elektronik telah memasuki kehidupan orang Indonesia selama satu dekade terakhir, dan jumlah penyedia uang elektronik terus meningkat. Persaingan semakin ketat antara penyedia uang elektronik, dengan Gopay sebagai pemimpin pasar menurut jumlah penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang memengaruhi customers adoption dan intention to recommend uang elektronik, dengan berfokus pada Gopay. Data dikumpulkan melalui survei pada 270 pengguna Gopay yang berdomisili di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Model penelitian ini merupakan replikasi dari Oliveira et al. (2016), yang menggabungkan variabel-variabel dari teori UTAUT2 dan Difusi Inovasi, dan beberapa variabel tambahan dari Christino et al. (2019). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah structural equation model menggunakan LISREL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa effort expectancy, facilitating condition, habit, compatibility and perceived technology security adalah faktor signifikan yang memengaruhi niat pelanggan untuk mengadopsi Gopay. Juga ditunjukkan bahwa niat pelanggan untuk mengadopsi Gopay memengaruhi niat mereka untuk merekomendasikan teknologi tersebut.

The advancement of technology affects the life of the modern society in many ways. One of the technology innovations in the financial sector that grows rapidly at the moment is electronic money. Electronic money has entered the life of Indonesians for the last decade, and the number of electronic money providers is keep increasing. The competition has become tighter between popular electronic, with Gopay as the market leader according to its number of users. This research aims to examine the determinants that influence customers adoption and intention to recommend electronic money, by focusing on Gopay. The data was collected through a survey on 270 Gopay users that domiciled in DKI Jakarta, West Java, and Banten. The research model is a replication of Oliveira et al. (2016), which combines UTAUT2 and Diffusion of Innovation variables, and some additional variables from Christino et al. (2019). The method employed in this research is structural equation model using LISREL. The result indicates that effort expectancy, facilitating condition, habit, compatibility and perceived technology security are significant factors that influence customers intention to adopt Gopay. It is also shown that customers intention to adopt Gopay affects their intention to recommend the technology."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abednego Soebari
"Tidak dapat disangkal lagi, sejak jaman dahulu komunikasi memegangperanan penting dalam kehidupan manusia. Peranan komunikasi tersebut saat ini bukan saja hanya untuk - kepentjngan pribadi atau perorangan, tetapi sudah merambah ke segala bidang, tidak terkecuali dalam sektor bisnis. Sejalan dengan perkembangan peradaban manusia, maka sektor komunikasipun mengalami perkembangan yang cepat. Dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, berbagai fasilitas komunikasi baik yang modem maupun gederhana dapat dimanfaatkan masyarakat. Hubungan manusia antar tempat dapat di erpendek dengan fasilitas komunikasi tersebut.
Industri perposan sebagai salah satu bagian dari bisnis komunikasi, saat ini menghadapi dilema yang kompleks. Di satu sisi perkembangan teknologi membawa dampak positif terhadap bisnis komunikasi secara keseluruhan namun di pihak lain kemajuan teknologi dikawatirkan akan memperburuk kondisi bisnis perposan yang mengandalkan komunikasi tertulis bahkan dengan elektronika, sehingga semakin. menurunkan pangsa pasar industri perposan. PT. Pos Indonesia sebagai salah satu penyedia sarana komunikasi tertulis secara umum menghadapi dilema yang sama dan harus terus-menerus berupaya untuk mengembangkan diri agar mampu bersaing dengan perus.a haan-perusahaan penyedia fasilitas komunikasi yang lain . Persaingan tersebut juga dirasakan semakin tinggi akibat. arus globalisasi sehingga semakin mudahnya perusahaan asing masuk Indonesia serta semakin beragamnya tuntutan masyarakat dalam menggunakan jasa komunikasi.
Tujuan penulisan karya akhir ini pada dasamya adalah nntuk mengetahui strategi tingkat korporasi yang telah dilakukan oleh PT. Pos Indonesia dalam menghadapi persaingan tersebut. Demikian juga akan mempelajari faktor-faktor internal dan ekstemal yang mempengaruhi industri perposan umumnya untuk mengungkapkan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang mimgkin dihadapi oleh PT. Pos Indonesia.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang pengiriman surat, uang dan barang, PT. Pos Indonesia memiliki pesaing yang cukup besar antara lain dari perusahaan jasa telekomunikasi, jasa titipan, jasa pengurusan transportasi, perbankan, dan bisnis penyiaran. Sedangkan pesaing yang paling utama adalah perusahaan jasa telekomunikasi yang menawarkan altenatif lain dalam komunikasi dan perusahaan jasa titipan baik domestik maupun asing yang menawarkan jasa courier.
Adanya perubahan lingkungan dan tingginya tingkat persaingan dalam bisnis perposan, telah dilakukan antisipasi oleh manajemen PT. Pos Indonesia melalui upaya penetapan visi dan misi yang relevan dengan tuntutan masa depan; penjadwalan pelaksanaan reformasi hingga tahun 2020; langkah restrukturisasi organisasi antara lain dengan melakukan efisiensi terhadap 16 posisi di tingkat pusat, penciutan jumlah wilayah usaha dari 14 buah menjadi 11 buah dan penggabungan kantor-kantor Sentral Giro di seluruh Indonesia.
Melalui analisa lingkungan intemal, diperoleh gambaran bahwa PT. Pos Indonesia mempunyai kekuatan dalam hal pengalaman untuk mengelola bisnis perposan karena kehadirarmya telah ada sejak dahulu; memiliki sumber daya yang cukup besar baik sumber daya manusia maupun fasilitas pelayanan (sampai dengan akhir tahun 1996 kurang lebih terdapat 20.000 titik pelayanan dengan 28.573 orang karyawan); memiliki kompetensi inti dalam keunggulan penguasaan daerah antaran di seluruh pelosok wilayah Indonesia; tingkat likuiditas dan kesehatan perasahaan yang balk; serta sarana pelayanan yang lengkap dan memadai.
Namun masih terdapat beberapa kelemahan yang haras diperbaiki oleh PT. Pos Indonesia seperti; rendahnya citra perasahaan di mata masyarakat karena masih seringnya kegagalan dalam memenuhi waktu tempuh kiriman yang telah dijanjikan; sistem informasi yang belum terintegrasi; terlalu banyaknya ragam produk yang ditawarkan sehingga membingungkan konsumen; ketergantungan yang tinggi terhadap sistem transportasi pihak ketiga; sistem dan prosedur pelayanan yang birokratis dan kaku sehingga kurang customer friendly, serta meskipun telah memiliki produk-produk unggulan namun brand image-nya kurang melekat pada konsumen.
Sedangkan melalui analisa lingkungan ekstemal, PT. Pos Indonesia dinilai masih mempunyai peluang karena prospek pertumbuhan pasar yang masih bagus; perkembangan demografi dan kualitas pendidikan masyarakat yang makin meningkat; transaksi bisnis yang semakin tinggi sehingga akan meningkatkan volume hibrida mail berapa surat bisnis elektronik dan direct mail; perkembangan teknologi yang memungkinkan untuk meningkatkan mutu pelayanan jasa pos melalui efisiensi, pengembangan produk dan peningkatan produktivitas.
Meskipun demikian ancaman yang haras dihadapi oleh PT. Pos Indonesia juga dinilai cukup besar karena; sikap konsumen yang semakin kritis, rasional dan selektif dalam menggunakan jasa pos sehingga tuntutan kualitas haras mendapat perhatian utama; semakin tumbuh dan berkeihbangnya perasahaan perposan sejenis/peqastip; semakin tersedianya produk substitusi terutama yang berbasis teknologi informasi sehingga mempengaruhi tingkat pemakaian komunikasi tertulis.
Berdasarkan kondisi lingkungan ekstemal dan situasi internal yang dihadapi oleh perusahaan tersebut di atas maka untuk menghadapi era persaingan global dan tingkat persaingan yang cukup tinggi, peningkatan mutu pelayanan menjadi kunci utama kesuksesan perusahaan. Melalui analisa SWOT, PT. Pos Indonesia dapat menerapkan strategi korporasi melalui: membentuk team work yang melayani pasar bisnis secara khusus di setiap titik pelayanan yang potensial; melengkapi service point dengan sarana pelayanan yang modem dan terintegrasi guna meningkatkan motivasi dan produk^vitas; peningkatan kerjasama dengan penyedia jasa transportasi dan pembenahan intemal dalam material handling; strategi customer satisfaction focus dengan konsep utama pelayanan sebaik mungkin kepada konsumen; meningkatkan akurasi penyerahan kiriman, peningkatan waktu tempuh kiriman dan pelayanan yang konsisten untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen; serta perlunya digalakkan promosi terhadap produk xmggulan agar memiliki brand image yang kuat.
Sedangkan untuk mengatasi kelemahan pemsahaan dapat diambil langkah-langkah strategi melalui penyederhanaan jenis produk yang ditawarkan dan untuk memberikan kemudahan kepada konsumen hams diupayakan sistem dan prosedur keqa yang sederhana dan tidak berbelit sehingga terkesan birokratis. Dengan deipikian kepuasan konsumen akan terwujud dan loyalitas mereka juga teijamin meskipun banyak produk sejenis yang ditawarkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barret, Peter
Oxon: Taylor and Francis, 2008
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sulisyanti
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai liberisasi jasa konstruksi dan bagaimana meningkatkan kesiapan badan usaha konstruksi Indonesia menghadapi era perdagangan bebas di ASEAN dalam pelaksanaan ASEAN Economic Community Hasil penelitian menyarankan agar Indonesia sebagai pangsa terbesar jasa konstruksi di kawasan ASEAN dapat memanfaatkan peluang usaha konstruksi bagi badan usaha konstruksi Indonesia untuk dapat meningkatkan kompetensinya agar dapat menguasai pasar konstruksi dalam negeri dan ASEAN

ABSTRACT
Main purpose of this research is to study constructions services liberalisation and how to increase construction business entities readiness to deal with ASEAN free trade in the implementation of ASEAN Economic Community The analysis suggested that Indonesia as the biggest market for construction services in ASEAN region should take advantage of this market potentials and develop its construction business entities to increase the competency in order to dominate construction market in Indonesia and ASEAN.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44829
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Priantono
"Kecenderungan perkembangan teknologi telekomunikasi mengarah pada komunikasi bergerak dan teknologi yang berbasis kepada Internet Protocol (IP). Sebagai antisipasi perkembangan teknologi dan menghadapi era persaingan global, Indosat sebagai penyelenggara telekomunikasi internasional telah menyiapkan beberapa strategi bisnis. Strategi bisnis tersebut adalah strategi " 4 in 1" yaitu sebagai penyedia jaringan backbone, penyelenggara jasa internet dan multimedia, penyelenggara jasa telekomunikasi bergerak, dan sebagai penyelenggara jaringan akses. Ke empat strategi bisnis tersebut berbasis kepada satu teknologi yaitu teknologi internet (IP-based). Untuk mencapai sasaran strategi bisnis tersebut, telah dipersiapkan beberapa rencana antara lain teknologi, infrastruktur, keuangan, pendanaan, pemasaran, SAM, dan organisasi.
Tesis ini akan menganalisa strategi bisnis Indosat dengan menggunakan analisa SWOT, yaitu dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan internal, ancaman eksternal serta peluang yang ada. Dari hasil analisa SWOT tampak bahwa dari ke empat strategi bisnis yang ditetapkan, strategi bisnis yang harus mendapatkan prioritas adalah sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi bergerak dengan sistem GSM 1800 Mhz. Hasil analisa ini merupakan suatu usulan yang akan disampaikan kepada Manajemen Indosat.

Trend of telecommunications technology development is going towards mobile communications and Internet Protocol (iP) based technology. To anticipate technology development and facing global competition era, Indosat as an international telecommunications operator has established several business strategy. The business strategy is so called "4 in 1" strategy, being a backbone network provider, internet and multimedia service provider, mobile service provider and access network provider. All four business is based on one technology, internet technology (IP-based). To achieve the objective of the business strategy, indosat has prepared several plans including technology, infrastructure, finance, funding, marketing, human resources, and organization.
This thesis is analyzing Indosat business strategy using SWOT analysis by putting attention internal strength and weakness, external threat, and existing opportunity. The output of the SWOT analysis, is showing that from the four strategy business implemented, the business strategy priority is being a mobile service provider with GSM 1800 MHz technology. This analysis output is a recommendation for Indosat management.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>