Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194980 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Rochim
"Kondisi perekonomian dalam negeri Indonesia yang dewasa ini tengah dilanda krisis yang cukup panjang serta gelombang era globalisasi yang semakin terasa, menuntut semua perusahaan di Indonesia untuk dapat bekerja sama dengan lebih erat antara perusahaan dalam negeri atau membuka kerja sama dengan perusahaan di luar negeri. Kamar Dagang dan Industri Daerah Tingkat I Jakarta (Kadin Jaya) yang berfungsi sebagai wadah komunikasi antar perusahaan dituntut untuk menyediakan sarana pertukaran informasi perusahaan sehingga setiap perusahaan dapat saling bertukar informasi sekaligus mempromosikan kelebihan perusahaannya. Pengkoordinasian dan pengolahan informasi ini memerlukan teknologi informasi sebagai alat bantu agar didapat hasil yang efektif dan efisien.
Penerapan teknologi informasi dalam suatu organisasi hams diawali dengan pembuatan perencanaan strategis teknologi informasi. Perencanaan strategis ini bertujuan untuk menetukan arah pengembangan teknologi informasi sehingga organisasi dapat terkonsentrasi dalam melaksanakan penerapan teknologi informasi, konsisten dalam pencapaian tujuan serta fleksibel dalam menjalankan bisnis yang pada akhirnya dapat meningkatkan posisi competitive advantage.
Penulisan ini didasarkan pada penggabungan dua metode yaitu metode Information Engineering (Rekayasa Informasi) yang dikembangkan oleh James Martin dan metode Strategic Planning for Information System (SP4IS) yang dikembangkan oleh Edwin E Tozer. Untuk mendapatkan gambaran umum model dan rancangan sistem informasi yang dibutuhkan perusahaan secara keseluruhan (enterprise-wide basis) digunakan metode Rekayasa Informasi, sedangkan dalam menganalisis teknologi yang digunakan pada sistem yang akan diterapkan digunakan metode SP4IS.

The long lasted unfavorable economic condition in Indonesia and the era of globalization demand all Indonesian companies to work together nationally and internationally. Jakarta Industrial Chamber and Commerce (Kadin Jaya), as coordinating constitution for communication among companies, is supported to provide opportunities for those companies to exchange information and at the same time to promote the advantage of their product. The coordinating and processing of the information needs a kind of information technology in order to get an effective and efficient result.
The implementation of information technology in particular organization should start with a strategic planning to get an optimal result. This information technology strategic planning is intended to give direction to the development of information technology, so that the organization could concentrate on its implementation. Consistently, to reach the goal and flexibility in running the business, that will result in a better position of competitive advantage.
This study will apply a combination of two methods : Information Engineering method proposed by James Martin and Strategic Planning for Information System -SP4IS method developed by Edwin E. Tozer. Information Engineering method is used to get an overview of model enterprise and information technology planning in enterprise-wide basis. In the other hand, SP4IS method is used to analyze technology that would be implemented in information system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T6535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widiarman
"Korps Lalu Lintas POLRI disingkat Korlantas POLRI merupakan satuan kerja pada tingkat Mabes POLRI yang berada di bawah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia bertanggung jawab dalam bidang keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Berdasarkan Lembaga survei menyatakan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi POLRI menurun sebesar 6% dari 80,2% periode sebelumnya menjadi 74,1%. Tantangan permasalahan kedepan semakin kompleks terlihat. Korlantas POLRI dituntut untuk dapat menyelesaikan permasalahan lalu lintas antara lain terkait penegakkan hukum lalu lintas, pelayanan publik penerbitan SIM, BPKB, STNK dan lain sebagainya. Masalah utama yang dihadapi adalah belum terwujudnya integrasi data antar sistem di masing masing unit kerja dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk membuat perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi sehingga dapat menyelesaikan permasalahan secara terukur serta layanan publik yang dapat memudahkan masyarakat. Metode dalam pengumpulan dan pengolahan data melalui studi dokumen, observasi, internal FGD dan wawancara terhadap unsur pimpinan Korlantas POLRI dan melibatkan Expertis di bidang IT. Metodologi yang digunakan adalah Ward and Peppard serta didukung dengan tools analisis meliputi analisis Mission Model Canvas (MMC), analisis Value Chain, analisis Balance Score Card (BSC), analisis Critical Succes Factors (CSF), analisis PESTEL, McFarlan’s Strategic Grid, benchmarking dan tren SI/TI. Penelitian ini menghasilkan tiga strategi yaitu strategi bisnis SI, strategi TI dan strategi manajemen SI/TI yang berupa roadmap SI, roadmap TI, dan roadmap manajemen SI/TI sebagai bentuk perencanaan strategis SI/TI organisasi.

The Traffic Corps National Police Republic Indonesia of abbreviated as Korlantas POLRI is a work unit at the level of the Police Headquarters which is under the Chief of the National Police of the Republic of Indonesia responsible for the fields of security, safety, discipline and smooth traffic. Based on the results of the survey institute, it was stated that the level of public trust in the POLRI institution decreased by 6% from 80.2% in the previous period to 74.1%. The challenges of the problems ahead are increasingly complex. Korlantas POLRI is required to be able to solve traffic problems, including related to traffic law enforcement, public services for issuing driver's licenses, BPKB, STNK and SBST. The main problem faced is that there is no realization of data integration between systems in each work unit properly. This research aims to make strategic planning of information systems and information technology so that they can solve problems in a measurable manner and public services that can make it easier for the community. Methods in data collection and processing through document studies, observations, internal FGDs and interviews with elements of the leadership of the Korlantas POLRI and involving experts in the IT field. The methodology used is Ward and Peppard and is supported by analytical tools including Mission Model Canvas (MMC) analysis, Value Chain analysis, Balance Score Card (BSC) analysis, Critical Succes Factors (CSF) analysis, PESTEL analysis, McFarlan's Strategic Grid, benchmarking and SI / IT Trends. This research produce three strategies, namely SI business strategy, IT strategy and SI / IT management strategy in the form of SI roadmap, IT roadmap, and SI / IT management roadmap as a form of organizational SI / IT strategic planning."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Eka Permana
"Dalam upaya penyatuan berbagai urusan pemerintahan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan Peraturan Gubernur Nomor 16 Tahun 2008 tentang Rencana Induk Teknologi Informasi dan Komunikasi yang harus dilaksanakan oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan pokok masing-masing. Namun, hingga saat ini, Dinas Olahraga dan Pemuda sebagai salah satu SKPD belum melaksanakan Rencana Induk Teknologi Informasi ini.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemetaan Strategi Teknologi Informasi terhadap Strategi Bisnis yang dimiliki Dinas Olahraga dan Pemuda dengan menggunakan Information Technology Balanced Scorecard dan COBIT 5, yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Dinas Olahraga dan Pemuda dalam melaksanakan Rencana Induk Teknologi Informasi Provinsi DKI Jakarta yang nantinya akan membantu dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

In the effort to unify various affairs of government, the Provincial Government of DKI Jakarta Governor issued a Governor Regulation Decree No. 16 on 2008 about the Information and Communication Technology Master Plan to be implemented by all regional work units according with the duties and principal of each. However, until now, the Department of Sports and Youth as one of the unit has not yet implemented this Information Technology Master Plan.
This research aims to provide a mapping of the Information Technology Strategy to Organizational Strategy owned by the Department of Sports and Youth, using Information Technology Balanced Scorecard and COBIT 5, which is expected to provide benefits to the Department of Sports and Youth in implementing the Information and Communication Technology Master Plan which will assist in the implementation of good governance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Diah Susanti
"Keselarasan antara strategi teknologi informasi (TI) dengan strategi bisnis organisasi diperlukan agar keunggulan kinerja suatu organisasi dapat dicapai. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mempunyai fungsi mewujudkan masyarakat informasi yang sejahtera, berbudaya dan berbasis pengetahuan serta perumus kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis serta pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi dan informatika. Kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi dalam mendukung proses bisnis organisasi, Kominfo menganggarkan investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) yang cukup besar setiap tahunnya pada matriks rencana strategis Kominfo 2010-2014. Terdapat berbagai sistem dan aplikasi yang mendukung pekerjaan sehari-hari seperti aplikasi e-office, aplikasi lelang dan sistem keuangan di lingkungan Kominfo, beberapa diantaranya berjalan secara ad hoc padahal dibangun dengan fungsi yang sama dan tidak terintegrasi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah strategi TI yang ada telah selaras dengan strategi organisasi dan seberapa jauh tingkat kemapanannya. Model keselarasan strategic alignment model (SAM) dan model keselarasan Luftman digunakan untuk mengukur tingkat kematangan keselarasan strategi TI dengan strategi organisasi. Model SAM digunakan untuk melakukan kajian perspektif keselarasan domain strategi bisnis, infrastruktur organisasi, strategi TI dan infrastruktur TI. Model Luftman digunakan untuk mengukur tingkat kematangan keselarasan strategi TI dengan strategi organisasi. Pengambilan data dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuisioner. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kematangan keselarasan rata-rata strategi teknologi informasi dengan organisasi Kementerian Kominfo berada di Level 2."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Dian Kadarsih
"Perusahaan tidak dapat berkompetisi jika strategi bisnis dan TI nya tidak selaras. Oleh karena itu keselarasan strategis menjadi perhatian penting bagi para eksekutif bisnis. Keselarasan ditujukan dalam mencapai keharmonisan antara bisnis dengan TI dan sebaliknya. PT. Nusantara Card Semesta (NCS), sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa pengiriman barang/dokumen menjadikan infrastruktur TI menjadi sebuah alat dalam berkompetisi. Dengan didirikannya infrastruktur TI ini diharapkan proses bisnis yang selama ini berjalan akan jauh lebih baik dan dapat memenuhi tujuan bisnis perusahaan. Namun kontribusi TI dirasakan kurang optimal dalam membantu mewujudkan tujuan bisnis perusahaan. Kolaborasi yang harmonis dari sisi bisnis dan TI masih belum mendukung satu sama lainnya. Penelitian ini membahas pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kematangan keselarasan strategis bisnis dan TI. Metode pengukuran yang digunakan adalah metode pengukuran kematangan penyelarasan strategis Luftman. Penelitian ini akan mengukur tingkat kematangan penyelarasan strategis pada PT. NCS untuk mengetahui posisi keselarasan, cara meningkatkan keselarasan yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Firms cannot compete if their businesses and information technology strategies are not aligned. Therefore achieving strategic alignment has become an essential thing for business executives. Alignment addressed to achieve harmony between business and IT strategies. PT. Nusantara Card Semesta (NCS) as a delivery service company assign their IT infrastructures as a competitive weapon. Using the IT infrastructures, the business process is expected to be improved and the business goals can be reached. On the other hand, the IT contribution is not optimal enough in achieving the business goals because there is no collaboration between business and IT. This research introduces an approach that can be used to assess strategic alignment maturity between business and IT. The method used to measure maturity in this research is Luftman model. The goal of this research is to assess the maturity of the business-IT alignment in PT. NCS. Knowing the maturity of it is strategic choices and alignment practices make it possible for the firm to see where it stands and how it can improve."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdi Fernando
"Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini telah menjadi penentu tingkat kinerja suatu organisasi. Dengan bantuan TI, proses kerja atau proses bisnis yang terjadi di dalam organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. Dengan perencanaan tata kelola TI yang matang diharapkan pelaksanaan layanan TI dapat dilakukan dengan baik. Untuk menentukan apakah TI dalam organisasi telah dikelola dengan baik, maka perlu dilakukan suatu pengukuran terhadap proses TI tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas tata kelola TI di Pusdatin Kesos Kementerian Sosial. Kerangka kerja yang digunakan untuk mengukur proses TI adalah kerangka kerja COBIT 5.
Hasil pengukuran berupa tingkat kapabilitas TI saat ini dan target yang ingin dicapai. Kemudian ditentukan rekomendasi perbaikan serta ditentukan ukuran keberhasilan setiap proses. Tingkat kapabilitas untuk kondisi saat ini berada pada level 1 (performed) dengan nilai rata-rata kapabilitas semua proses adalah 1.7 dan tingkap kapabilitas yang diharapkan adalah level 3 (established) dengan nilai rata-rata tingkat kapabilitas proses adalah 3.6.

The development of information technology (IT) has now become a determinant of the level of performance of an organization. With the help of IT, work processes or business processes that occur in both private and government organizations can be done quickly and efficiently. By planning a mature IT governance, a good IT services implementation is expected. To determine whether IT in organizations has been well managed, it is necessary to measure the IT process.
This study aims to measure the capability level of IT governance in the Data and Information Center of Social Welfare Indonesian Ministry of Social Affairs. The framework that use to measure the IT process is COBIT 5.
The results of the measurement are the capabilities level of current IT and targets to be achieved. Then determined the recommendations for improvements and determined the success matrics of each process. Capabilities level for current conditions is level 1 (performed) with the average value of all process capability is 1.7 and the expected capability is level 3 (established) with the average value of the process capability level is 3.6
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Venniesa Dhevanty
"Implementasi Teknologi Informasi (TI) memberikan peluang dan kemudahan untuk organisasi dalam melakukan inovasi dan mempercepat proses bisnis. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi dalam pemerintahan guna inovasi pembangunan aparatur negara melalui penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) atau E-government. SPBE atau E-government, yaitu penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan TIK untuk memberikan layanan kepada instansi pemerintah, aparatur sipil negara, pelaku bisnis, masyarakat dan pihak-pihak lainnya.Tata kelola teknologi informasi diperlukan untuk pemenuhan regulasi yang ditetapkan, serta menghindari kerugian yang mungkin dihadapi dikemudian hari dari solusi teknologi informasi yang diberikan. Tata kelola teknologi informasi juga diperlukan untuk menentukan arah strategi penerapan TI di masa mendatang. Permasalahan yang terjadi terkait perubahan nomenklatur Kemeristekdikti berakibat pada proses transisi sumber daya TI meliputi SPBE, infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia pengelola TI. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas tata kelola teknologi informasi terkait SPBE dalam
transisi organisasi di Kemenristekdikti menggunakan kerangka kerja COBIT 5. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kualitatatif. Pengukuran tingkat kapabilitas tata kelola TI dari data yang diperoleh menggunakan metode kuantitatif dengan COBIT 5 Process Assessment Model (PAM). Hasil penelitian ini yaitu penilaian tingkat kapabilitas berdasarkan 19 proses COBIT 5 yang relevan dengan permasalahan
organisasi. Hasil rata-rata tingkat kapabilitas sebesar 0.65 dengan rincian 7 proses pada tingkat 0 (Incomplete Process), 11 proses pada tingkat 1 (Performed Process), dan 1 proses pada tingkat 2 (Managed Process). Analisis kesenjangan antara tingkat kapabilitas saat ini dan yang ditargetkan oleh organisasi dilakukan untuk merumuskan sejauh mana perbaikan pada proses tersebut. Rekomendasi perbaikan pada setiap proses dirumuskan berdasarkan kerangka kerja COBIT 5 dan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi agar dapat memberikan manfaat untuk perbaikan layanan TI.

Implementation of Information Technology (IT) provides opportunities and convenience for organizations to innovate and accelerate business process. One of the pertinence of information technology in government is to innovate development of state apparatus through the application of E-government (SPBE). E-government (SPBE) is implementation of government that utilizes Information and Communication Technology to provide services for government institution, state civil apparatuses, business parties, public society, and others.IT Governance is needed to fulfill the stipulated regulations and
to avoid deprivation that may be faced in the future from the information technology solutions provided. Information technology governance is also needed to determine the direction of IT implementation strategy in the future. Problems that occur are related to changes in the nomenclature of Ministry of Research, Technology, and Higher Education (Kemenristekdikti) resulting in the process of IT resources transition including Egovernment, infrastructure, and Human Resources of IT managers. This reasearch aims to measure the capability level of information technology governance related to Egovernment in the organizational transition in Ministry of Research, Technology, and Higher Education using COBIT 5 framework. Data collection is conducted by using qualitative methods. Measurement of IT governance capability level is derived from data using quantitative methods with COBIT 5 Process Assessment Model (PAM). The results
of this study are the assessment of capability level based on 19 COBIT 5 processes that are relevant to organizational issues.The average result of the capability level is 0.65 with details of 7 processes at level 0 (Incomplete Process), 11 processes at level 1 (Performed Process), and 1 process at level 2 (Managed Process). Gap analysis between current
capability level and target of organization is conducted to formulate the extented improvement in the process. Recommendation for improvement in each process is formulated based on COBIT 5 framework and adjusted to the needs of organization in order to provide benefits for the improvement of IT services.
"
Depok: Fakultas Komputer Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Onni Agung Priyadianto
"Penggunaan teknologi informasi (TI) saat ini telah menjadi hal yang mutlak dalam peningkatan kualitas dan kinerja dari suatu organisasi, termasuk juga pada instansi pemerintah yang memiliki fungsi utama untuk melayani masyarakat. Perencanaan aplikasi dan infrastuktur TI yang baik merupakan hal yang penting untuk keberhasilan implementasi TI agar berfungsi sesuai dengan tujuan implementasi dan manfaat yang optimal. Terkait dengan hal tersebut penelitian ini dilakukan pada Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk menilai tingkat kematangan Tata Kelola TI dengan menggunakan COBIT (Control Objectives for Information and Related Technologies) serta tingkat keberhasilan dan permasalahan pada implementasi RITIK (Rencana Induk Teknologi Informasi Komunikasi) Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta pada instansi pengelola TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
Hasil dari penelitian ini berupa penilaian tingkat kematangan Tata Kelola TI di Pemda DKI Jakarta, kesimpulan analisa perancanaan dan implementasi TI pada instansi pemerintah dan rekomendasi untuk meningkatkan Tata Kelola TI di Pemda DKI Jakarta. Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk pengelolaan TI pada pemerintahan daerah ataupun instansi pemerintah.

The use of information technology (IT) has become an absolute must in improving the quality and performance of an organization, included on government agency whose main function is to serve the community. Planning of good applications and IT infrastructure is essential to the success of IT implementation in order to function approriate with the implementation objectives and optimal benefit. Related with that case, this study was conducted at the Jakarta Local Government to assess the maturity level of IT Governance using COBIT (Control Objectives for Information and Related Technologies) and the level of success and problems in implementation RITIK (Information and Communication Technology Master Plan) Provincial Government of DKI Jakarta at TIC (Technology of Information and Communication) in Jakarta Local Government.
The results of this study in the form of assessment of the level of maturity of IT Governance in the Jakarta Local Government, conclusions from IT planing and implementation analysis in government agencies and recommendations for improving IT Governance in Jakarta Local Government. Furthermore, the results of this study are expected to be used as input to the management of IT in local government or government agency.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amhar Davi Dewantara
"Karya akhir ini membahas tentang pentingnya tata kelola teknologi informasi, tata kelola teknologi informasi di butuhkan karena teknologi informasi (TI) merupakan pendorong utama proses transformasi bisnis. Untuk mendorong proses transformasi bisnis, diperlukan adanya tata kelola teknologi informasi yang baik pada suatu organisasi tidak hanya dari segi perencanaan, pengorganisasian, pengadaan, implementasi, pengawasan sampai penilaian tapi menggabungkan TI dalam fungsi organisasi agar organisasi tersebut dapat berjalan secara optimal.
Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat kapabilitas tata kelola TI di Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Arsip Nasional Republik (ANRI). Kerangka kerja yang digunakan adalah Process Assesment Model (PAM) COBIT 5 dengan menggunakan data primer yang didapat dari wawancara dan kuisioner serta data sekunder dari observasi lapangan dan dokumen organisasi.
Hasil pengukuran tingkat kapabilitas proses tata kelola TI di ANRI, sebagian besar masih berada pada kapabilitas level 0 dan tingkat kapabilitas yang diharapkan adalah level 3. Rekomendasi perbaikan proses mengacu pada best practice yang disarankan COBIT 5.

This thesis discusses the importance of information technology (IT) governance, information technology governance is needed because information technology (IT) is a key driver of business transformation process. To encourage the process of business transformation, IT governance is necessary for good information on an organization not only in terms of planning, organizing, procurement, implementation, monitoring to assessment but combines the functions of IT within the organization so that the organization can run optimally.
This study aims to measure the level of IT governance capabilities at the Center for Data and Information (Media Centre) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). The framework used is the Process Assessment Model (PAM) COBIT 5 by using primary data obtained from interviews and questionnaires, and secondary data from field observations and document organization.
Measurement results of process capability level of IT governance in ANRI, largely remained on the capabilities of level 0 and level of capability that is expected to level 3. Recommendation improvement process refers to the recommended best practice COBIT 5.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gentina Arifin
"Pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil merupakan pelayanan publik yang dilakukan untuk mendekatkan dan menyediakan pelayanan yang memadai dan mudah dijangkau oleh warga. Sebelum layanan dapat menyentuh masyarakat, kemudahan bagi operator pelaksana layanan kependudukan dan pencatatan sipil yang merupakan pengguna SI/TI perlu juga diperhatikan. Terciptanya layanan yang cepat, mudah dan transparan dapat memberikan kualitas layanan yang diharapkan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kualitas layanan SI/TI di Dinas Kependudukan dan Pencataan Sipil Provinsi DKI Jakarta. Sejauh mana kepuasan pengguna terhadap layanan SI/TI yang disediakan. Kepuasan terhadap kemudahan penggunaan layanan SI/TI merupakan salah satu dimensi dalam kualitas layanan dengan metode SERVQUAL. Kepuasan pengguna terhadap kualitas layanan SI/TI dikaitkan dengan melihat mekanisme tata kelola SI/TI yang dilakukan terhadap beberapa proses COBIT 5 terpilih.
Kepuasan pengguna terhadap layanan SI/TI mencapai kesesuaian di atas 74 % dari tingkat yang diharapkan. Prioritas harapan perbaikan terdapat dalam kualitas layanan dimensi Reliability yang dipetakan terhadap proses tata kelola TI dari 16 proses COBIT terpilih untuk diberikan usul perbaikan terhadap harapan tingkat kapabilitas proses COBIT level 3 (established) dan level 4 (predictable).

Population administration services and civil registration is a public service that provides adequate and easily accessible service. Above all services, convenience of all operators implementing this community service, which are IT/IS users is the key to the achieve quality service which is fast, easy and transparent.
This study was conducted to measure the level of service quality of IS / IT in the Department of Population and Civil Registration Jakarta. To measure the user satisfaction of the IS / IT service provided. Satisfaction to the ease of use of IS/ IT service is one of dimension in the measurement of service quality with SERVQUAL method. User satisfaction on service quality of IS / IT is associated with the mechanisms of IS/IT governance processes carried out on some selected COBIT 5.
User satisfaction of the IS/IT service achieve conformity over 74% of the expected level. Base on the mapped of SERVQUAL dimensions to the IT governance processes from selected 16 COBIT processes, The Reliability dimension is proposed for improvements to the expectations given the level of COBIT process capability level 3 (established) and level 4 (predictable).
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>