Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198940 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pakpahan, Viktor
"Latar belakang pendidikan, motivasi kerja dan pelatihan dari seorang panitera pengganti sangat dituntut untuk dapat diselesaikannya suatu perkara dengan cepat dan benar. Suatu perkara yang telah diputus oleh pengadilan haruslah secepat mungkin diminutasi, apabila perkara telah mempunyai kekuatan hukum (incrachr van gewijsde) maka segera diserahkan dalam arsip sedangkan apabila masih dilakukan upaya hukum (banding atau kasasi), maka berkas perkara akan dikirim ke tingkat peradilan yang lebih tinggi (pengadilan tinggi atau mahkamah agung). Banyak berkas perkara yang telah diputus, terlambat pemberkasannya(minurasi), khususnya terhadap perkara yang telah diputus akan tetapi belum diminutasi dalam waktu setahun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel latar belakang pendidikan, pelatihan dan motivasi mempunyai hubungan terhadap produktivitas kerja. Subyek penelitian adalah panitera pengganti di pengadilan negeri kelas I B Cirebon. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan jumlah sampel 30 orang.
Pendidikan adalah usaha radar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan atau pelatihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Pelatihan adalah tindakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan seorang pegawai untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu" (Flippo, 1984,3). Motif adalah sesuatu yang membuat orang bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu. Motif dapat diartikan sebagai "driving force" yang menggerakan manusia untuk betingkah laku dan berbuat dengan tujuan tertentu (Hasibuan M ; 1996 : 95). Produktivitas adalah konsep universal, yang dimaksud yaitu menyediakan banyak barang dan jasa untuk kebutuhan semakin banyak orang dengan menggunakan semakin sedikit sumber - sumber daya.
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data pendidikan, pelatihan motivasi dan produktivitas adalah angket / kuisioner dengan menggunakan metode Skala Likert. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi dan regresi yang dilanjutkan dengan uji t dan F pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, terdapat hubungan yang positif antara ketiga variabel pendidikan dengan produkivitas kerja walaupun pelatihan dan motivasi kerja telah dikontrol dengan koefisien korelasi = 0,6680. Untuk variabel pelatihan dengan produktivitas kerja meskipun variabel pendidikan dan motivasi kerja telah dikontrol, koefisien korelasinya = 0,4272. Untuk variabel motivasi kerja dengan produktivitas kerja dengan variabel pendidikan dan pelatihan dikontrol, koefisien korelasi =0,2519.
Secara bersama - sama ketiga variabel bebas mempunyai hubungan positif dengan variabel terikatnya, koefisien korelasi = 0,854. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan, pelatihan dan motivasi kerja turut menentukan produktivitas kerja panitera pengganti di pengadilan negeri Klas I B Cirebon.

The background of education, working motivation and training of a substitution clerk of the court is required strongly to complete a case fast and accurately. A case that has been decided by judicial should be filed directly. If the case has a strength of law (inkracht van gewijsde), it must straight be given in field, but if it is still on the air with law (appeal) so the case should be sent to a higher court level (High Court or Supreme Court), Many cases that have been decided are late to be organized, particularly for the cases that have the permanent strength of law. Even there are cases that have been decided for years but have not been filed yet.
This research aims to know weather there is educational variable, training and motivation that has relationship with working productivity. The subject of research is a clerk of the Court at Judicial of Government Class I B in Cirebon. The research done by the methodical survey of 30 people is the samples.
Education is the exertion to provide educated learners through guidance, teaching and or training with its role in the future. Training is an action to develop employee's knowledge and his ability to do certain job (Flippo, 1984,3). Motif is something that makes people act and behave with certain ways. Motif also can be defined as "driving force" which motivates human to behave and act with certain purpose. Productivity is a universal concept which is meant to provide plenty of items and services for more people's necessity and use a fewer resources.
Instrument that is used for educational data collection, training, motivation and productivity is questionnaire with using Likert scale method. Data analysis technique that is applied are correlation and regression which is continued with t and F test at 0.05 of significant standard. The result of research says that there's positive connection among the three independent variables with the dependent training and working motivation had been controlled with coefficient correlation of (ryx-x2x3)=0.6680, training variable with working productivity in spite of that education variable and working motivation had been controlled with coefficient correlation of (ryx2-xlx3/0 = 0.4272, working motivation variable with working productivity in spite of that education and training variable had been controlled with coefficient correlation of (ryx3-xlx2) = 0.2519
Those three independent variables have positive connection with the dependent variable with coefficient correlation of ryx l x2x3 = 0.854. So, it can be concluded that education, training, and working motivation can determine working productivity of substitution clerk of the Court in Judicial of The Government Class I B in Cirebon."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T 13922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Simangunsong, Sonita
"ABSTRAK
Penelitian dilakukan pada analisis kerja PPNS Pemda Bekasi, tefokus pada tiga indikator yaitu: a. Kelembagaan/organisasi, b. Motivasi, dan c. Koordinasi. Sedangkan terhadap penegakan peraturan Daerah. Penelitiannya difokuskan pada: a. Ketaatan Masyarakat terhadap Perda, b. Penyidikan terhadap Pelanggaran Perda.
Pendekatan yang dilakukan dalam mengungkapkan fakta dalam penelitian digunakan metode deskriptif yaitu hanya menggambarkan apa adanya tentang keadaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa kinerja PPNS Pemda Bekasi belum efektif. Adapun penyebab belum efektif kinerja Penyidik PNS Pemda Bekasi dalam penegakan peraturan daerah, dapat dikemukakakn hal-hal sebagai berikut:
1. Di bidang organisasi atau kelembagaan, terdapat sejumlah masalah/ kesulitan. Satu diantaranya yaitu: kurang ada prioritas dalam mendukung tugas-tugas PPNS, baik yang menyangkut dana maupun dalam tata pelaksanaan tugas, dengan kata lain, kurang keseriusan dalam pembinaan PPNS Pemda Bekasi secara organisatoris.
2. Di bidang Motivasi menunjukkan kecenderungan motivasi PPNS Pemda Bekasi yang rendah, sebagai akibat yang ditimbulkan oleh masalah yang ada di bidang organisasi.
3. Di bidang Koordinasi, khususnya dalam aspek : a. Keterpaduan kegiatan tergolong "Kurang Baik", b. Keterpaduan Waktu dan Pelaksanaannya tergolong "Kurang Jelas", c. Keterpaduan Sasaran dan Tujuan, tergolong "Kurang Jelas"
Saran pemecahan atas masalah yang disebutkan di atas dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. PPNS Pemda Bekasi perlu diupayakan menjadi unit kerja yaitu Dinas Otonom agar Rentang Manajemen dapat berfungsi dan efektivitas organisasi dapat dicapai.
2. Dengan menjadikan PPNS Pemda Bekasi menjadi Dinas Otonom, Rentang Manajemen dapat berfungsi, maka pegawai lebih termotivasi dalam bekerja
3. Dalam Bidang Koordinasi, tiga hal dapat dilaksanakan yakni :
a. Keterpaduan Kegiatan, yaitu menjalin komunikasi dengan semua unit kerja terkait, sebagai mekanisme yang baik untuk menciptakan koordinasi kegiatan kerja.
b. Keterpaduan Waktu dan Pelaksanaan, yaitu pengaturan yang baik terhadap waktu yang akan digunakan dan pelaksanaannya melalui tiga tahap yakni : (1) kegiatan yang akan dikerjakan harus dipecah menjadi tugas-tugas tersendiri, (2) kegiatan tersebut ditempatkan secara logis dan berurut dan terpadu, (3) lamanya waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan ditaksir.
c. Keterpaduan sasaran atau tujuan yaitu memberdayakan semua potensi yang ada di dalam organisasi secara terpadu ditujukan untuk mencapai sasaran atau tujuan organisasi yang sudah ditetapkan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra S. Reksoprodjo
"ABSTRAK
Abad Teknologl merupakan pintu gerbang dan cerminan masuknya
Millenlum ko-3. Untuk ¡tu Indonesia sebagai bangsa harus mampu
meningkatkafl keahliannya dan masyarakat agraris menjadi masyarakat
teknologi dan industri berbasis pertanian yang akan menjadi dasar kemajuan
negeri ¡ni di era tahun 2000.
Guna mengejawantahkan hal tersebut, maka Iangkah pertama yang harus
dilakukafl adalah dengan meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM)
sebagal Iangkah awal yang harus ditingkatkan kemampuannya. Caranya adalah
pihak BPP Teknologi dengan dukungari dana dan Bank Dunia melaksanakan
program pemberlan beasiswa kepada sejumlah pegawal di lingkungan Lembaga
Non-Departemen dalam bidang Riset dan Teknologi (Ristek) untuk menuntut
ilmu ko negara-negara yang maju dalam bidang teknologinya. Program ini
pertama kaN dilakukan pada tahun 1984 dan hingga saat ini masih berlangsung.
Seiring dengan berjalannya waktu, maka sekitar bulan Juil ?1997, badal
krisis moneter telah menyerang negara Thaif and. Dan satu bufan kemudian,
disekitar bulan Agustus 1997, Indonesia-pun juga tidak tenlepas dan krisis ¡ni
Berdasarkan kondisi tersebut, maka program pengembangan SOM di BPP
Teknologi harus di evaluasi lagi apakah kebijakan pengiriman studi ke luar
negeri maslh tetap sesuai ataukah harus diubah sebagal akibat adanya
perubahan kondisi ekonomi yang terjadi. Selain ¡tu apakah metode pengukuran
produktivitas di BPP Teknologi sudah benar-benar efektif dan efisien?
Dari hasil penelitian ini dijumpal bahwa ternyata tidak ada perbedaan
yang signhfikan antara pegawal lulusan luar negeri dengan pegawal lulusan
dalam n,gerl. Dan terdapat kecenderungan pula bahwa pegawal lulusan dalam
negerl memiliki angka rata-rata produktivitas yang lebih tinggl dan pegawal
lulusan luar negeri, namun hal tersebut tidaklah signifikan. Hasil ini ternyata
juga sama dengan penelitlan yang dilakukan oleh pihak Bank Dunia.
Selanlutnya diperoieh data yang menunjukkan bahwa faktor senloritas
yang tergambar dan variabel golongan kepangkatan dan tahun pertama
pegawai mulai bekerja di BPP Teknologi berpengaruh secara signifikan
terhadap produktivitas pegawal. Hal ini menunjukkan bahwa metode angka
kumulatif jabatan fungsional peneliti sangat dipengaruhi oleh variabel tersebut.
Hash ¡nl dapat dimaklumi mengingat pegawai yang mulai bekerja tahun 1981
tentunya memiliki angka kumulatif yang lebih besar ketimbang pegawai yang
mulai bekerja tahun 1988. Dengan demikian bila melihat angka produktìvitas
dengan metode ¡ni hams dilihat dengan seksama, sehingga bukan berarti
seorang pegawai yang memiliki angka produktivitas yang tinggi, menunjukkan
dia iebih produktlf ketimbang yang lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada baiknya pihak manajemen SDM
mengevaluasi strategi Prospector yang dijalankan, seperti sangat aktif
mengirim para pegawai untuk studi ke luar negeri menjadi menerapkan strategi
defender, seperti Iebih menitikberatkan pada maintenance pegawal agar
semakin memacu pegawai untuk bisa meneliti dan mengembangkan teknologl
di tanah air. Strategi defender ¡nl bukan berarti program pengiriman studi ke
Juar negeri harusdihentikan sama sekali, karena dalam kondisi saat ini justru
indonesia harus tetap aktif memantau dan menguasai perkembangan teknoiogi
yang cepat berubah terutama di negara-negara maju. Namun yang harus
dilakukan adalah melakukan prioritas pengiriman studi secara lebih terarah lagi
untuk bidang-bidang Ristek yang memang sangat dibutuhkan.
Sejalan dengan monggunaken langkah strategi tersebut, pihak
manajemen juga harus aktif mencari peluang yang ada bagi program
pengembangan SDM-nya. Dan bila arah ekonomi sudah mulai membaik,
nampaknya strategi Analyzer menjadi langkah yang harus dilakukan, yaitu
dengan tetap melakukan maintenance terhadap para pegawal sambil aktif
kembali meningkatkan pengetahuan pegawai-pegawainya perihal
perkembangan Ristek di negara -negara maju.
Langkah-langkah tersebut diharapkan agar organisasi daf am hal ini BPP
Teknologi tetap dapat melaksanakan program pengembangan SDM-nya,
sehingga perkembangan Ristek di tanah air dapat terus berlangsurig dan
menjadi modal yang penting bagi bangsa ¡ni guna menghadapi Millenium ke-3
pada era tahun 2000 yang akan kita masuki tidak lama lagi.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The potential land of Indonesia that serves its function as agriculture is about 162.40 million hectares. It consists of 33.4 hectares of swamp area is scatteres in several big island , among them are 9.37 million hectares of swamp area...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
J. Ravianto
Jakarta: LSIUP, 1986
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2000
338.06 PRO t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yadrifil
"ABSTRAK
Peningkatan produktivilas merupakan salah satu pokok bahasan strategis, mengingat bahwa kita hanya memiliki tenggang waktu sekitar tujuh tahun untuk mempersiapkan diri menghadapi era perdagangan bebas dalam rangka pemberlakuan AFTA, APEC dan WTO.
Pengukuran produktivitas sebagai elemen dalam daur produktivitas karenanya menjadi penting, sebab tanpa pengukuran akan sulit untuk mengetahui keberhasilan usaha­ usalm peningkatan produktivitas yang dilaksanakan. Pengukuran produktivitas dengan kasus bidang usaha realti PT X ini dilakukan dengan menggunakan model penilaian komprehensif dengan menggunakan model kinerja penilaian perusahaan dengan mempertimbangkan misi, tujuan dan sasaran Renstra, RKAP dan sasaran ISO 9001 series yang menjadi target klnerja menyeluruh perusabaan ini. Model pengukuran produktivitas ini dipilih karena kesesuaiannya dengan data yang tersedia, dan karena beberapa kelebihan yang dimllikinya, antara lain : lenggkap serta mudah untuk dianalisis dan dimengerti hasilnya.
Melalui pengukuran produktivitas ini diharapkan dapat diperoleh gambaran tentang kondisi produkttvitas PT X, serta faktor-faktor apa yang paling berpengaruh terhadap produktivitasnya, untuk kemudian melakukan setiap kriteria produktivitas substitusi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Gunarwan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel pendidikan, pelatihan dan motivasi kerja dengan produktivitas kerja. Subjek penelitian ini adalah operator mesin Two For One (TFO) merk Muratex dibagian persiapan pada perusahaan tekstil PT. Alenatex , penelitian dilakukan dengan metode survai dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang yang diambil dengan menggunakan teknik proporsi random sampling dari jumlah populasi 160 orang.
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu pendidikan, pelatihan dan motivasi kerja berupa angket/kuesioner dengan menggunakan metode Skala Likert dimana untuk variabel pendidikan angket pertanyaan identitas responden , untuk variabel pelatihan dan motivasi kerja kuesioner sedangkan variabel produktivitas kerja diperoleh dari waktu rata-rata penyelesaian tugas melaksanakan pemasangan benang dan doffing oleh operator. Teknik analisis data yang digunakan korelasi dan regresi yang dilanjutkan dengan uji t dan F pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa : Terdapat hubungan yang positif antara ketiga variabel bebas dengan variabel terikatnya yaitu untuk variabel pendidikan dengan produktivitas kerja walaupun pelatihan dan motivasi kerja telah dikontrol dengan koefisien korelasi r(y.x1 ? x2x3 ) = 0,478 dan persamaan regresinya Y^ = 87,430 + 1,410 XI, kontribusi pendidikan terhadap produktivitas kerja sebesar 22,9 %.
Untuk variabel pelatihan dengan produktivitas kerja meskipun variabel pendidikan dan motivasi kerja telah dikontrol , koefisien korelasinya r(yx2- xlx3 ) = 0,466 dan persamaan regresinya Y^= 47,602 + 0,595 X 2 , kontribusi pelatihan terhadap produktivitas kerja sebesar 21,7%. Untuk variabel motivasi kerja dengan produktivitas kerja dengan variabel pendidikan dan pelatihan dikontrol , koefisien korelasinya r(yx3_ xix2 ) = 0,491 dan persamaan regresinya Y^= 26,797 + 0,775 X3 , kontribusi motivasi kerja terhadap produktivitas kerja sebesar 24,1%.
Secara bersama-sama ketiga variabel bebas mempunyai hubungan positif dengan variabel terikatnya ,koefisien korelasinya r y-x1 x2x3 = 0,681 dan persamaan regresinya Y^ = 2,283 + 0,874 X1 + 0,365 X 2 + 0,608 X3, secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 46,4 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan, pelatihan dan motivasi kerja turut menentukan variasi produktivitas kerja operator pada PT Alenatex."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1991
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1992
R 658.5 PRO t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>