Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136351 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I. G. K. Wijasa
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kepuasan tenaga perawat yang bertugas di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Jakarta. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan penelitian survai, yang sifatnya deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional.
Berdasarkan penelitian kepustakaan, diperoleh pemahaman bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh pelbagai keadaan seperti : prestasi kerja, pemberian penghargaan, pemberian tanggung jawab dan pemberian kesempatan berkembang.
Pola hubungan tersebut diteliti kebenarannya terhadap perawat di Ruang Rawat Inap RSUP Persahabatan, Jakarta. Data-data yang diperlukan, dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur, yang selanjutnya diolah serta dianalisis.
Sampel penelitian dipilih secara purposive yakni seluruh perawat yang bertugas di Ruang Rawat Inap Bedah sebanyak 60 orang. Adapun profil perawat yang menjadi sampel penelitian adalah 86,7% merupakan perawat wanita dan 13,3% perawat pria. Sebagian besar responden (45%) telah bekerja kurang dari 10 tahun, 40% antara 11-20 tahun dan 15% telah bekerja lebih dari 20 tahun. Sebanyak 70% dari responden berusia antara 30-50 tahun dan selebihnya (30%) berusia 22-29 tahun. Dilihat dari pendidikannya, sebagian dari mereka (83,4%) responden berpendidikan SPK, selebihnya 10% berpendidikan D3 Keperawatan, 3,3% S1 Keperawatan dan 3,3% berpendidikan lain-lain yang setara dengan SPK.
Hasil penelitian tentang gambaran kepuasan kerja menunjukkan bahwa 61,7% perawat di Ruang Rawat Inap Bedah RSUP Persahabatan Jakarta, dinyatakan telah mendapat kepuasan kerja. Sebanyak 88,3% menyatakan puas terhadap bentuk penilaian prestasi; 31,7% menyatakan puas terhadap penghargaan; 70% menyatakan puas terhadap tanggung jawab yang diberikan; 46,&% menyatakan puas terhadap kesempatan berkembang; dan 53,3% menyatakan puas terhadap pekerjaannya.
Selain dari pada itu didapatkan pula gambaran faktor intrinsik perawat yang dinyatakan telah mendapatkan penilaian prestasi amat baik 41,7%; yang diberi penghargaan 43,3%; yang diberi tanggung jawab 43,3% dan yang diberi kesempatan berkembang 11,7%.
Setelah dilakukan analisis bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square terhadap hubungan keempat faktor intrinsik dan kepuasan kerja, ternyata hanya ada dua faktor intrinsik yang menunjukan hubungan bermakna yakni: faktor prestasi kerja (x=3,72469, df=1 dan c=O,05) dan faktor tanggung jawab (x=4,5.1776, df 1 dan c=0,05).
Oleh karena itu dari hasil penelitian ini, disarankan kepada Pimpinan RSUP Persahabatan Jakarta untuk mempertahankan dan menyempurnakan pola penilaian prestasi dan pemberian tanggung jawab kepada perawat dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja serta secara bertahap meningkatkan/memperbaiki pola pemberian penghargaan dan pemberian kesempatan berkembang agar lebih bermakna.

The objective of this study is to get information about job satisfaction of the nurses working in the hospital wards, of Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta. In this respect, a descriptive correlative field research was conducted by utilizing a Cross Sectional approach.
Based on literature study, it was found that job satisfaction is influenced by various conditions such as work performance, reward achievement, responsibility of growth.
In this study, such correlation patterns were observed to a number of nurses working in the surgery wards of RSUP Persahabatan, Jakarta. The necessary data were collected trough a structured questionnaire which were then processed and analyzed.
Samples of the study were selected purposively, those are 60 nurses working in surgery wards, consisting of females, (86,7%) and males (13,3%). A part of them (45%) had worked for less than 10 years, 40% between 11 and 20 years and 15% for more 20 years. Of the total respondents, 70% were 30 to -50 years old and the rest (30%) were between 22 and 29 years old. According to the educational background, most respondents (83,4%) graduated from the Nursing High School (SPK), 10% from Nursing Academy, 3,3% from the University and 3,3% from other institutions equal to the Nursing High School.
This study of job satisfaction found that 61,7% of the respondents, nurses in the surgery wards of RSUP Persahabatan Jakarta, said they had got satisfaction. Of the total respondents, 88,3% were satisfied with the performance; assessment with the reward achievement (31,7%); with the responsibility their job (70%); the possibility of growth (46,7%); and with the job (53,3%).
Besides, the study also found some intrinsic factors of the respondents which were stated as having the best performance (41,7%); rewards (43,3%); responsibility (43,3%) and possibility of growth (11,7%).
Having done the bivariat analysis by utilizing the Chi-Square statistical test on the correlation of the four intrinsic factors and job satisfaction, there were only two intrinsic factors showing significant correlation namely performance assessment factor (x=3,72469, df1 and a=0,05 and responsibility factors (x=4,51776, ,:11 and a-0,05).
Based on the study results and in order to increase job satisfaction of the nurses, it is suggested to RSVP Persahabatan Jakarta management to maintain the patterns of existing working system and to improve gradually the patterns of responsibility, reward achievement and possibility of growth so that it correlate to the nurse's performance assessment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipin Farida Yosefina
"Salah satu masalah paling pokok dalam penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan adalah yang menyangkut sumber daya tenaga. Hal ini juga berlaku dalam kegiatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan mempunyai sumber daya manusia yang kualitasnya sangat berperan dalam menunjang pelayanan tersebut. Sumber daya terpenting dalam rumah sakit adalah perawat, karena selain jumlahnya yang terbesar dari seluruh tenaga yang ada, mereka memberikan pelayanan 24 jam sehari selama tujuh hari dalam seminggu serta kontak yang konstan dengan pasien. Meningkatnya prevalensi gangguan jiwa akhir-akhir ini dan persentase rawat inap yang mengalami peningkatan, memerlukan pelayanan yang optimal dari RS Jiwa. Apalagi RS Jiwa Pusat Bogor sebagai pusat rujukan tertinggi dalam bidang kesehatan jiwa dituntut untuk senantiasa meningkatkan sumber daya manusianya secara terus menerus, sehingga mampu memberikan konstribusi bagi peningkatan kinerja RS Jiwa Pusat Bogor. Secara teori dijelaskan bahwa salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja adalah terpenuhinya faktor kepuasan dalam pelaksanaan tugasnya. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja perawat dengan kinerja menurut persepsi mereka (perawat) di RS Jiwa Pusat Bogor.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah "Cross sectional", dengan responden seluruh perawat pelaksana fungsional di ruang rawat inap sebanyak 137 orang, dari 172 orang perawat. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Analisis dilakukan dengan univariat, selanjutnya analisis bivariat dengan uji "Kai Kuadrat". Adapun analisis multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik untuk mengetahui variabel independen yang paling berhubungan dengan variabel dependen.
Hasil penelitian menunjukkan lebih sedikit responden yang mempunyai kinerja yang baik menurut persepsi mereka sendiri yaitu 35.04 % dan hasil uji bivariat diketahui variabel kepuasan kerja tidak ada yang memiliki nilai p value 0.05, berarti tidak ada variabel independen yang menunjukkan adanya hubungan bermakna secara statistik dengan persepsi kinerja, serta variabel kontrol adalah pendidikan yang memiliki nilai p value < 0.05 (0.003) mempunyai hubungan bermakna dengan persepsi kinerja. Hasil uji multivariat dengan regresi logistik menunjukkan tidak ada variabel yang berhubungan dengan persepsi kinerja. Sesuai dengan hasil penelitian ini. maka disarankan kepada pimpinan RS Jiwa Pusat Bogor untuk mengupayakan program peningkatan kinerja perawat melalui peningkatan kemampuan (ability) dan motivasi (motivation), antara lain dengan memberi kesempatan mengikuti pendidikan keperawatan baik jalur formal dan non formal, sesuai dengan perencanaan rumah sakit.
Bagi peneliti lain disarankan melakukan penelitian sejenis dengan populasi yang lebih luas dan mencakup seluruh variabel kepuasan kerja dari Herzberg serta pengukuran kinerja dengan metoda lainnya, sehingga data yang diperoleh lebih akurat, reliabel dan tidak bias.

Relationship between Job Satisfaction and Performance Appraisal Perception of the Nurses at the Bogor Mental Hospital 2000. One of the main problems in health service is the human resources. That human resources is an important element is the success of this health services in the hospital. The most important human resources in the hospital is nurses, they give a 24 hour service a day. 7 days service a week, and they make a constant contact with the patients. The increase of mental sickness prevalence and the increase of the patients recently cause an optimum service need in a mental hospital, especially Bogor Mental Hospital is the centre of mental health referral. It this, therefore, demanded to always improve the quality of its human resources continuously. This will also give an impact on the improvement Bogor Mental Hospital performance. Theoretically, its said that one factor Co improve the performance appraisal is the fulfillment of one's satisfaction in doing jobs.
The study was done to find out the relationship between nurses' job satisfaction and performance appraisal Perception in the Bogor Mental Hospital. Cross Sectional approach were used in this study. As many as 137 out of 172 functional nurses become the respondents. Questionnaires the respondents filled in were used to collect the data.
The result of study shows that fewer nurses have a good performance appraisal perception 35.04 %. And bivariat analysis that there is no job satisfaction variables which has p value < 0.05. Control variable is education which has p value <0.05 (p = 0.003) has a significant correlation with a performance appraisal. Multivariat analysis shows that there no independent variables (job satisfaction) correlation with performance appraisal perception.
Considering these promising results, it`s recommended that the ability and motivation improvement be continued, and to other researchers it?s suggested the same study involving a larger population which covers all job satisfaction from Herzberg and the data gained with other methods.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saifuddin Abdurrahman
"Penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja di rumah sakit umum Sigli Kabupaten Pidie bertujuan untuk mengetahui variable-variabel yang mempengaruhi aspek kepuasan kerja perawat di RSU Sigli. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pengumpulan data yang bersifat potong lintang. Beberapa hipotesa akan diuji dalam penelitian ini yaitu adanya hubungan karakterisitk demografi perawat yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal dan status perkawinan, serta karakteristik pekerjaan yang terdiri dari lama tugas dan status kepegawaian dengan penilaian tentang kepuasan kerja. Instrumen yang digunakan untuk menilai kepuasan kerja perawat adalah kuesioner tertutup dengan menggunakan metode likert. Sampel penelitian adalah para perawat yang bertugas di ruang inap Rumah Sakit Umum Sigli sebanyak 110 orang. Pengambilan data dilapangan dilakukan selama 2 minggu. Hasil penelitian secara univariat menggambarkan sebagian besar perawat berusia muda dengan pendidikan akademi keperawatan, berstatus menikah serta tingggal di luar asrama. Secara umum perawat menilai kepuasan kerja yang diperoleh di RSU Sigli masih rendah. Komponen variabel kepuasan kerja yang dinilai paling kurang memuaskan bagi perawat adalah pengawasan oleh atasan, sedangkan variabel kepuasan kerja yang dinilai sudah memuaskan sebagian besar responden secara berurutan adalah jasa/reward, kondisi kerja, kelompok kerja dan peluang promosi. Uji hubungan dua variabel dengan menggunakan kai kuadrat menunjukkan bahwa karakteristik .perawat seperti umur, status perkawinan, dan pendidikan mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik terhadap kepuasan kerja.(p4),O5). Sementara karakteristik perawat lainnya yang terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, status kepegawaian dan lama bertugas tidak terbukti mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan kepuasan kerja. Hasil uji variabel terikat dengan tap variabel komponen kepuasan kerja dapat diketahui, umur mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik terhadap penilaian kepuasan kerja perawat tentang peluang promosi, pengawasan atasan dan kelompok kerja. Lama/masa bertugas berhubungan bermakna secara statistik dengan penilaian perawat tentang kepuasan terhadap kondisi kerja, kelompok kerja dan peluang promosi, namun tidak berhubungan secara bermakna dengan jasalreward dan pengawasan atasan. Uji kai kuadrat antara jenis kelamin dengan jasa/reward dan kondisi kerja terbukti menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik, namun sebaliknya hasil uji terhadap variable kepuasan tentang peluang promosi, pengawasan atasan dan kelompok kerja tidak terbukti mempunyai hubungan yang bennakna secara statistik. Status perkawinan berhubungan secara statistik dengan penilaian kepuasan tentang jasa/reward, peluang promosi, dan kondisi kerja dirumah sakit Sedangkan pengawasan atasan dan-kelompok kerja tidak terbukti berhubungan secara statistik. Hasil uji kai kuadrat tidak terbukti berhubungan secara statistik dengan penilaian perawat untuk semua komponen kepuasan kerja. Dalam penelitian ini pendidikan yang ditamatkan perawat terbukti mempunyai hubungan yang bermakna dengan tiga variabel komponen kepuasan kerja yaitu jasa/reward, peluang promosi, dan kelompok kerja, namun tidak bermakna dengan penilaian kepuasan terhadap kondisi kerja dan pengawasan atasan. Berdasarkan rangking, faktor utama yang memberikan sebagian besar perawat untuk dapat memperoleh kepuasan kerja yang tinggi adalah berkaitan dengan jasa/reward/upah, sedangkan diurutan kedua adalah peluang karir, sementara di urutan ketiga adalah kelompok kerja. Mengacu hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar perawat masih berusia muda dan minim akan pengalaman maka penulis menyarankan agar rumah sakit memberikan kesempatan kepada perawat untuk mengikuti berbagai pelatihan dalam rangkan peningkatan keterampilan. Hubungan atau interaksi sosial dengan sesama perawat yang telah berjalan cukup baik harus dapat dipertahankan oleh manajemen rumah sakit, sehingga kepuasan kerja perawat dapat dipertahankan. Berkaitan dengan masalah supervisi yang masih menjadi masalah dikalangan perawat, maka pihak manajemen hams melakukan perubahan metode atau teknik guna menghindari potensi konflik antara atasan dan bawahan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang bersifat komprehensif untuk mengetahui faktor-faktor kepuasan kerja yang bersifat individu dan menggambarkan secara sebenamya tentang kebutuhan dan harapan perawat terhadap organisasi.

Factors Related to Nurse Job's Satisfaction in Sigli Hospital, Pidie District, the Province of Aceh.Human Resources Development considered as the most crucial factor for hospitals in facing crisis as well as global market. Nurses as main resources in hospitals proved has played significant roles in providing quality of services in hospitals. Quality of services provided is triedly related with Nurses' job satisfaction on their daily work. Studies proved that nurses' job satisfaction related to both internal and external factors. This study tried to find factors related Nurses' Job Satisfaction in Sigh Hospital, Pidie District, the Province of Aceh. This study also tried to proved some Hypothesis on factors related to Nurses Jobs' Satisfaction. This descriptive-Analytic Study used Cross Sectional Design and Interviewed through questionnaire have been done for 110 respondents as a total sample. Study location took place at Sigli Hospital, about 200 km's from the Capital of Aceh Province and data collection obtained during 1999. Univariate analysis showed that 55.5% of respondent felt unsatisfactorily on their daily work, especially in dealing with supervisions by ordinates. The rests of respondents felt satisfactorily, especially towards rewards, job's environment and towards job's promotion. This study also proved that factors as "age", "marriage status" and "level of education" significantly related to Nurses jobs' satisfaction; but in the other side, "rewards". Job environment" and "team work" considered unsignificant statistically in relation with Job satisfaction. Based on ranking, the main factors that strongly related to jobs' satisfaction such as reward or salary, job promotion and team work beside, social relation among nurses considered positively related to jobs' satisfaction. Based on findings, this study recommend to provide continues, structured training programs in order to develop and increase knowledge and skill among nurses. This study also recommend to improve the methods of supervision by super ordinates in order to create more condusive jobs' environment Based on finding that better salary has strong association with jobs' satisfaction, this study recommend to improve rewards system in Sigh Hospital more appropriately. A need for further study also recommended, especially in order to find the best method to develop Nurses communication skills in dealing with customers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T739
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kolomboy, Fajrillah
"Kajian utama dalam Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan budaya kerja dan iklim organisasi dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Jenis Penelitian ini diskriptif korelasi yang menggunakan metode cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu semua perawat pelaksana 173 orang namun yang menjadi responden dan mengembalikan kuesioner dengan lengkap dan layak uji berjumlah 156 orang. Penelitian ini menggunakan empat instrumen yaitu kuesioner karakteristik perawat, budaya kerja dengan 10 pernyataan, kuesioner iklim organisasi 40 pernyataan. Ke empat instrumen ini telah dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Analisa data menggunakan uji univariat (proporsi), bivariat (Chi Square) dan dilanjutkan uji multivariat (Regresi logistik ganda).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya kerja perawat dalam kategori baik 52,6%, iklim organisasi dalam kategori baik 50,6% dan kepuasan kerja perawat pelaksana dalam ketegori puas 53,8%. Hasil uji hubungan ditemukan fakta bahwa tidak ada hubungan variabel pengganggu (karakteristik perawat) dengan kepuasan kerja. Penelitian ini juga menunjukan ada hubungan yang bermakna antara budaya kerja dengan kepuasan kerja (p-value 0,002) demikian juga iklim organisasi menunjukan hubungan yang bermakna dengan kepuasan kerja (p-value 0,000).
Hasil uji multivariat menunjukan bahwa variabel yang paling berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana adalah iklim organisasi dengan nilai OR terbesar yaitu 5,966 artinya iklim organisasi yang baik mempunyai peluang 5,966 kali untuk memberikan kepuasan kerja perawat pelaksana setelah dikendalikan oleh budaya kerja.
Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti mengusulkan pihak manajemen Rumah Sakit Umum Anutapura Palu untuk menciptakan budaya kerja yang baik dan iklim organisasi yang kondusif secara sistemik dan berkesinambungan sehingga kedua variabel tersebut dapat bersinergi untuk meningkatkan kepuasan kerja. Bagi peneliti lain disarankan untuk mengekplorasi lebih dalam tentang budaya kerja dan iklim organisasi yang spesifik bagi perawat dengan desain penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi agar lebih obyektif dan sesuai dengan kondisi nyata.

Aims: This study aims to identify the relationship of work culture and organization climate to clinical nurse job satisfaction in Anutapura General Hospital.
Methodologi: Research design was descriptive analytic correlation using cross sectional approach. Sampling in the research were total sampling (173) of clinical nurse who works in 13 wards Anutapura Palu General Hospital with response rate 156 respondent (90,1%). Using 4 different instruments, which were concsist of 10 questions for work culture, 40 questions for organizational cultures, 35 questions for job satisfaction, and respondent characteristics. Data Analysed using univariate (proportion), bivariate (chi-square test), and multivariate (regression multiple logistics test.
Results: this study results shown that 52,6% nurses? work culture were in good category; 50.6% organizational climate were in good category and 53,8% of clinical nurse state satisfaction in their jobs. In bivariate analysis, there where significant relationships between work culture and nurses? job satisfaction (p-value 0,002) and between organizational climate and nurses? job satisfaction (p-value 0,000). There were not significant relationships between nurses characteristics as confounding factors and nurses? job satisfaction.
In multivariate analysis, the factor that has the most significant relationships whit nurses job satisfaction was organizational climate, when it had been controlled by work culture. Research implications for Anutapura Palu General Hospital are to create a better work culture and organizational climate by countinuously improvement so that both variables could grow in synergy wasy in improving nurses? job satisfaction. For the next research, the qualitative design with observational approach can be applied to obtain data as objective and accurate as possible.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Rusmianingsih
"Metoda pemberian asuhan keperawatan tim, apabila dilaksanakan secara efektif dan efisien menimbulkan kepuasan untuk perawat. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan penerapan metoda asuhan keperawatan tim dengan kepuasan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Desain menggunakan deskriptif korelasi dengan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 80 orang dengan total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara koordinasi dan supervisi dengan kepuasan kerja perawat (p < 0.05). Perlu peningkatan koordinasi di dalam tim dan unit terkait dan supervisi yang dilakukan secara berkala dan insidentil untuk peningkatan asuhan keperawatan.

Team nursing method if this method carried out effectively and efficiently it could lead to nurses? satisfaction. The purpose of this study is to determine the relationship between the utilization of team nursing care method and the nurses? job satisfaction in Installation Inpatient Tangerang Regency Hospital. This was a descriptive correlation study using cross sectional design. A number of 80 nurses were involved using total sampling technique.
The results showed that coordination and supervision were significantly associated with nurses? job satisfaction (p <0.05). Therefore, there is a need to increase coordination both in the team nursing and other units related to nursing services, to conduct supervision periodically and incidentally, as well as to increase application of team nursing care method particularly in nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31206
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hamsiah Hamzah
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara supervisi, tanggung jawab dan pengembangan diri dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di rang rawat imp Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan Cross Sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sebagai unit analisis adalah perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap bedah, interna, anak, kebidanan dan ruang rawat gabung. Adapun populasi pada penelitian ini adalah 160 responden. Sampel sebanyak 106 ouang yang ditentukan berdasarkan rumus dari Lwanga, diambil secara proporsional dimasing-masing ruang rawat inap dan dipilih dengan cara Simple Random Sampling. Selanjutnya data primer dikumpulkan melelui penyebaran kuesioner yang validitas dan reliabilitasnya telah diuji di Rumah Sakit Pelamonia Makassar sebelum penelitian dilaksanakan. Pengolahan data dilakukan secara bertahap dimulai dari editing, koding. Setelah data bersih dilakukan entri data dengan program SPSS versi 7.5. Analisis data menggunakun analisis univariat yang mana hasilnya menunjukkan 53,8 % responden puas terhadap pekerjaannya.
Hasil penelitian secara univariat menggambarkan sebagian besar perawat, menyatakan supervisi, tanggung jawab dan pengembangan diri adalah baik, secara umum perawat menilai kepuasan kerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar memuaskan. Menguji hubungan antara supervisi, tanggung jawab dan pengembangan diri dengan kepuasan kerja digunakan Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar menyatakan puas terhadap pekerjaannya. Supervisi berhubungan secara statistik dengan kepuasan kerja (p = 0,000), tanggung jawab berhubungan secara statistik dengan kepuasan kerja (p = 0,024) serta pengembangan diri berhubungan dengan kepuasan kerja (p -- 0,041).
Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara supervisi, tanggung jawab dan pengembangan diri dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Untuk memperbaiki mutu pelayanan keperawatan disarankan kepada Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar agar secara periodik melaksanakan pengukuran tentang kepuasan kerja perawat.

The relationship between supervision, responsibility and self development with nurses job satisfaction in the Makassar Labuang Baji General Hospital wards, 2001.The purpose of this study is to identify relationship between supervision, responsibility and self development with nurse?s job satisfaction, Makassar Labuang Baji General Hospital wards. The method to be used for this study is cross sectional design and quantitative method. The unit analysis is number of nurses work in Medical, Surgical, Pediatric, Obstetric and combine care unit. The population was 160 nurses and the sample size was 106, using Lwanga formulation. To determine the sample size for every ward the simple random sampling technique was used. Primary data were collected by using questionnaire, which validity and reliability was tested at Makassar Pelamonia Hospital.
The data has been analyzed through by editing, coding, cleaning and data entry using SPSS, versi 7.5, and also univariate and bivariate analysis. Univariate analysis showed that 53,8 % nurses felt satisfy on their daily work. Partly of them said that supervision, responsibility and self development are good, to examine the relationship between supervision, responsibility and self development with nurses job satisfaction Chi Square was used. The result of this study showed that nurses at Makassar Labuang Baji General Hospital wards were feel satisfy with their works. Supervision related to nurses job satisfaction (p = 0,000), responsibility related to nurses job satisfaction (p = 0,024) and self development also related to nurses job satisfaction (p = 0,041).
The conclusion of this study show that there are relationship between supervision, responsibility self development and nurses job satisfaction. To improve the nursing care quality, it is suggested for Makassar Labuang Baji General Hospital, to measures nurses? job satisfaction periodically."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T2879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paul Sowita
"Berdasarkan hasil kegiatan residensi didapatkan bahwa prioritas masalah dalam manajemen sumberdaya keperawatan di Instalasi Rawat inap RSUD Karawang adalah : " Karakteristik individu Perawat yang sangat bervariasi dengan tingkat pergantiannya yang tinggi (28 %) atau cenderung meningkat pada masa-masa yang akan datang ".
Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh Perawat yang bekerja di Instalasi Rawat inap RSUD Karawang . Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai faktor faktor yang menentukan niat untuk keluar dan untuk meramal pergantian Perawat tersebut , serta dapat menguranginya pada masa yang akan datang .
Janis penelitian ini adalah deskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan cross-sectional secara kuantitatif dan kualitatif . Metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dan metode kualitatif digunakan untuk memperjelas analisa kuantitatif . Alat pengukur data kuantitatif adalah kuesioner terstruktur yang disusun merupakan madifikasi " Model Proses Pergantian Karyawan Mobley " , " Teori Kepuasan kerja Herzberg " dan " Minnesota Satisfaction Questionnaire " .
Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan metode " Fokus Group Diskusi " . Variabel yang diukur adalah karakteristik individu Perawat , persepsi faktor internal Organisasi dan kepuasan kerja Perawat . Analisa data terdiri dari analisa data univariat , bivariat dan multivariat serta analisa data kualitatif .
Hasil yang diperoleh adalah : karakteristik Perawat sebagian besar berumur muda dengan tingkat pendidikan SPK , berstatus kepegawaian Kontrak , mempunyai masa kerja singkat dan belummenikah . Tidak ada hubungan antara karakteristik individu Perawat yang sangat bervariasi dengan tingkat pergantiannya yang tinggi atau cenderung meningkat pada masa-masa yang akan datang .
Faktor-faktor penentu yang menentukan niat keluar Perawat tersebut adalah faktor persepsi internal Organisasi yang kurang baik ( Odds Ratio 8.61 ) , khususnya hubungan dengan teman kelompok ( Odds Ratio 5.30) , serta rendahya tingkat kepuasan kerja dalam hal pencapaian , tanggung jawab dan peningkatan status .
Langkah-langkah pengendaliannya adalah : perekrutan / penseleksian yang lebih realistik , mengefektifkan masa orientasi , program penanganan stres kerja , praktek kompensasi yang adil , gaya manajemen partisipatif , pemberdayaan sumberdaya manusia, pengembangan linier yang adil , ikatan kerja , kerja secara tim , desentralisasi dalam membuat keputusan dan intervensi berdasarkan masa kerja .
Saran akademis, agar dilakukan penelitian lanjutan mengenai pergantian Perawat dari sudut pandang eksternal Organisasi , dan bagi RSUD Karawang agar mengadakan penelitian-penelitian semacam ini secara berkala untuk meramal pergantian Perawat , serta melaksanakan langkah-langkah pengendalian secara operasional tersebut diatas.

Replacement of nurses from the point of view of Internal Organization and Job Satisfaction at the nursing unit of the C-class hospital in district of Karawang , West Java Province . Results based on the work carried out as a resident indicates that priority given in the human resources of nursing management at the nursing unit of the C-class hospital in district of Karawang is : " The high replacement rate (28 %) due to the severely different individual characteristics of nurses would tend to increase in future " .
This observation has been carried out to the nursing staff employed at the nursing unit of the C-class hospital in district of Karawang . The purpose of this observation is to find the image of the deciding factors which decide the nurse to quit and to predict replacement of nurses as mentioned above and could to decrease in future .This has been descriptive and an analytical observation , using a cross-sectional approximation applying both quantitative and qualitative methods . The quantitative method was applied to test the hypotheses relevant to the observation and the qualitative method was applied to clarify the quantitative analysis . The yardstick used for the quantitative data is in the form of structured questionnaires which were established using a modified " Model of Employee Turnover Process by Mobley " , " Theory of Job Satisfaction by Herzberg " and " The Minnesota Satisfaction Questionnaire " .
Collection of qualitative data was carried out using the method of "Focused Group Discussion " . The variable measured was the individual characteristics of the nurse , perception of the internal factor of organization and job satisfaction . Analysis consists of uni-variant , bi-variant and multi-variant as well as qualitative .
The result obtained are : that the characteristics of nurses are largely young and carry SPK education , enjoy the status of contract workers , have only short experience and are single. There is no relationship between the severely different individual characteristics of nurses and the high of replacement rate or would tend to increase in future . The deciding factors which decide the nurse to quit is the bad perception of the internal organization ( Odds Ratio 8.61 ) , especially with peer relationship ( Odds Ratio 5.30 ) and unsatisfied job for the goal setting , responsibility and higher status .
Controlling steps are : improved selection and recruiting , more effective orientation periods , controlling work related stress , fair and just compensation practice , participation in management , implementation of human resources , just and fair career prospect and promotion , work relations , team work , decentralized decision making , relating to intervention based on length of employment .
An academic suggestion would to continue the observation relating to replacements of nurses from an external organizational view point , and for the C-class hospital in district of Karawang to have regular and planned observations like this one to predict replacement of nurses, and to implement the steps necessary to execute operational control as mentioned above.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mazly Astuty
"Fungsi pengarahan kepala ruangan dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat pelaksana. Hasil penelitian cross sectional pada 146 perawat pelaksana yang diambil secara acak membuktikan tujuan penelitian yang ingin melihat adanya hubungan antara fungsi pengarahan dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Haji Jakarta. Seluruh variabel pengarahan yaitu; motivasi, supervisi, delegasi, manajemen konflik, dan komunikasi terbukti berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana (p=0,000-0,005; α=0,05). Mayoritas perawat pelaksana mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengarahan baik, dan kepuasan kerja perawat juga baik. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat adalah fungsi motivasi kepala ruangan, sehingga perlu ditingkatkan untuk menghasilkan kepuasan kerja perawat pelaksana yang optimal.

Nurse manager directing function will increase nurse job satisfaction. The crosssectional study result from 146 nurses by randomn sampling design proved the aim of the study that intended to find the relationship between nurse manager directing with nurses job satisfaction in Rumah Sakit Haji Jakarta. Variables of directing such as motivation, supervision, delegating, conflict management, and communication had relationship with nurses job satisfaction (p=0,000-0,005; α=0,05). Most nurses perceived that nurse manager directing was good, and the nurses job satisfaction were good as well. The most influential factor of nurse job satisfaction was motivational function of nurse manager, so it is needed to be improved to get an optimal nurse job satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Wuryanto
"Penelitian dengan disain deskriptif korelasi dilatar belakangi ketidakpuasan perawat akibat lingkungan kerja. Tujuannya menguraikan lingkungan kerja, karakteristik individu dengan kepuasan kerja perawat RSUD Tugurejo Semarang. Populasi sebanyak 225, menggunakan total sampling, kriteria inklusi bekerja 6 bulan, tidak meninggalkan rumah sakit lebih 1 bulan, diuji dengan T Independen, chi squere, regresi logistik model prediksi.
Ditemukan hubungan kualitas kepemimpinan, gaya manajemen, program dan kebijakan ketenagaan, otonomi, hubungan interdisiplin, dan pengembangan profesional dengan kepuasan kerja. Faktor paling dominan adalah program dan kebijakan ketenagaan setelah dikontrol kualitas kepemimpinan dan hubungan interdisiplin. Manajemen dapat meningkatkan program menciptakan lingkungan kerja positif, khususnya program dan kebijakaan ketenagaan.

This study used a descriptive correlation design with background of nurses dissatisfaction with their working environment. It investigated the correlation between working environment, individual characteristics and job satisfaction of nurses at Tugurejo RSUD, Semarang. The population is 225 people using total sampling with inclusion criteria of working for six months, not leaving the hospital more than one month. It used independent T test, chi square and logistic regression prediction model.
The result showed a relationship between leadership qualities, management style, programs and policies of personnel, autonomy, interdisciplinary relationships, professional development and job satisfaction. The most dominant factor was the programs and policies of personnel after being controlled the leadership quality and interdisciplinary relationships. Management can improve the program that creates a positive work environment, particularly programs and policies of personnel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tety Mulyati Arofi
"Beberapa faktor dapat mendorong kohesifitas kelompok di Rumah sakit Islam Sukapura Jakarta Utara antara lain ukuran rumah sakit dan ruang perawatan yang tidak terlalu besar, kesamaan latar belakang agama, adanya pertemuan rutin yang membahas masalah tugas. Kondisi ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit. Namun sebaliknya ditemukan beberapa faktor yang dapat menurunkan kohesifitas yang berpotensi untuk menurunkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan yaitu beberapa perawat yang tidak mengikuti pertemuan, pemberian asuhan keperawatan cendensng sendiri-sendiri, rotasi perawat setiap 2 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan kohesifitas kelompok dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Islam Sukapura Jakarta Utara. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi secara potong lintang. Pengumpulan data melalui kuisioner dengan total populasi 100 responden. Untuk menguji hubungan kohesifitas kelompok dan kepuasan kerja serta variabel confounding karakteristik demografi digunakan Chi-Square.
Hasil penelitian di Rumah Sakit Islam Sukapura Jakarta Utara menunjukkan gambaran kepuasan kerja perawat kurang (60%). Variabel independen yang menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja adalah kohesifitas, keterpaduan kelompok terhadap tugas, keterpaduan kelompok secara sosial, ketertarikan individu terhadap tugas kelompok. Ketertarikan individu terhadap kelompok secara sosial, dan variabel confounding (urnur, jenis kelamin, pendidikan dan lama kerja) menunjukkan hubungan tidak signifikan dengan kepuasan kerja. Subvariabel yang berhubungan paling dominan dengan kepuasan kerja yaitu ketertarikan individu terhadap tugas kelompok. Berdasarkan hasil ini direkomendasikan perlu pelatihan dinamika kelompok, sosialisasi standar asuhan keperawatan, pendidikan berkelanjutan melalui pelatihan-pelatihan, mengadakan pertemuan yang membahas tentang masalah-masalah tugas dan hubungan interpersonal dan pelatihan komunikasi efektif. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkaji lebih dalam beberapa variabel struktur kelompok dan pimpinan kelompok dengan desain berbeda misalnya kuasi ekspresimen.

There are factors that can produce group cohesiveness, such as there is the small size of hospital and inpatient units, equality in religious background, routine meeting discussing task and assignment. This condition can improve the quality of health services in the hospital. On the other hand, there are factors found that can reduce the group cohesiveness. Those factors include many nurse did not attend meetings, prodding care tend to be indicate rather than team, and nurse rotation too short (two years). The purpose of this study was to indent the correlation between group cohesiveness and nurse satisfaction in Sukapura Islamic Hospital North Jakarta. The design was a descriptive using cross sectional approach. A questionnaire was used to collect data with total population 100 respondents. The test to measure the relationship between group cohesiveness, and nurse satisfaction and confounding variable (demographic characteristic) was Chi-square.
The findings indicate that the nurse job satisfaction in Sukapura Islamic Hospital North Jakarta was less than 60%. The findings also demonstrated that there was a significant relationship between group cohesion, group integration to task group integration to social, attractiveness to the group-task and the nurse job satisfaction. Further, the other findings demonstrated that there was no significant correlation between attractiveness to the group-social and confounding variables (age, gender, education, and work experience) and nurse work satisfaction. A sub variable attraction to group-task is based on the findings, the most dominant factor to work satisfaction. Some recommendation are directed to the needs of training for group dynamic, socialization of nursing care standard, conducting continues nurse education, group meetings to discuss task and assignment problems and to improve interpersonal relationship and effective communication. In addition, a further study needs to be done to explore some other variables (group structure and group leader) a using different design (quasi-experiment).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>