Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58141 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endang Soetari Ad.
"Studi ini menganalisis salah satu aspek pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan IAIN Sunan Gunung Djati yang tugas pokoknya menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu agama Islam, khususnya mengenai pengaruh pelatihan prajabatan terhadap kinerja pegawai IAIN Sunan Gunung Djati Bandung. Metode penelitian ini adalah survei deskriptif dan survei eksplanatoris. Teknik pengumpulan data menggunakan angket_ Hubungan antar variabel dianalisis dengan uji korelasi product moment. Penelitian dilaksanakan pada peserta Latihan Prajabatan (LPJ) pada bulan Januari dan Juli 1995.
Penelitian menunjukkan bahwa pelatihan berjalan efektif, terlihat dari hubungan positif dan tinggi (0.98) antara nilai pre-test dan post-test para peserta pelatihan. Artinya, nilai pre-test mempengaruhi nilai post-test; makin tinggi nilai pre-test, maka semakin tinggi pula nilai post-test. Pengaruh pelatihan terhadap kinerja pegawai pun berhubungan secara positif, sekalipun sedang (0,44), karena adanya faktor lain yang turut mempengaruhi terhadap kinerja. Dengan demikian, hipotesis bahwa (1) bilai nilai pre-test para peserta baik maka akan baik pula nilai post-test, serta (2) bila nilai pelatihan baik maka akan baik pula kinerja pegawai dapat diterima.
Dapat disimpulkan bahwa pelatihan berjalan efektif, sekalipun pengaruhnya terhadap kinerja tidak begitu optimal. Hal ini diduga berkaitan dengan pengaruh dan faktor lain. Oleh karena itu, disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut dan lebih spesifik mengenai kinerja pegawai dan perlunya dilakukan in service training terhadap para pegawai secara terarah dan terencana."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indaryanto
"Penelitian tentang Strategi Peningkatan Kinerja Pegawai Bank DKI ini dilakukan dengan dilatarbelakangi pada ketertarikan penulis pada prestasi Bank DKI yang menduduki peringkat papan atas dari bank-bank dengan jumlah asset 1 - 10 triliun rupiah, serta dilatarbelakangi pada pertanyaan yang timbul yaitu apakah Bank DKI dapat lebih meningkatkan prestasinya, faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kinerja pegawai Bank DKI, bagaimana dominasi setiap faktor, serta bagaimana alternatif strategi yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja pegawai Bank DKI berdasarkan fakta yang diperoleh.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dominasinya, serta selanjutnya merumuskan alternatif strategi yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja pegawai berdasar pada fakta yang diperoleh dalam penelitian. Landasan teori yang dipergunakan dalam penelitian ini lebih banyak mengambil teed-lead manajemen khususnya yang berkaitan dengan kinerja (performance), dan motivasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif eksplanatif dengan memakai alat bantu statistik deskriptif dan inferensial sebagai alat analisis kuantitatif. Fakta diperoleh dari sampel yang diambil secara "stratified random sampling" pada strata pegawai berdasar masa kerja.
Hasil penelitian berupa ranking dominasi setiap faktor serta signifikansinya terhadap populasi digunakan sebagai acuan untuk menyusun kesimpulan dan rekomendasi yang diharapkan dapat berguna sebagai masukan manajemen dalam penyempurnaan strategi dan kebijaksanaan Peningkatan kinerja pegawai Bank DKI lebih lanjut. Kesimpulan utama yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa ada 5 faktor pengaruh utama kinerja pegawai Bank DKI, yaitu faktor Pemahaman Peran, Kemampuan, Motivasi, Kesempatan untuk Meningkatkan Kinerja, serta faktor Effort (Usaha). Dari faktor-faktor tersebut, terdapat sepuluh elemen variabel yang menempati posisi terendah dan perlu ditingkatkan yaitu elemen-elemen variabel dari faktor pengaruh Motivasi serta Kesempatan untuk Meningkatkan Kinerja. Berdasarkan pada adanya titik-titik lemah ini maka saran yang disampaikan berkisar pada penyempurnaan dari Strategi dan Rencana Kerja Bank DKI yang terkait dengan kinerja pegawai, yaitu Strategi Peningkatan Profesionalisme dan Mutu Sumber Daya Manusia, serta Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan guna memperkecil kelemahan dan sekaligus disertai dengan saran untuk tetap memelihara dan bahkan meningkatkan posisi dari beberapa faktor yang dicatat telah cukup kuat."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Walujo Rahardjo
"Penelitian atau kajian ini menyangkut pengaruh pendidikan dan pelatihan Penjenjangan SPAMEN terhadap peningkatan kemam. puan kerja pejabat eselon II dan III di Jajaran DEPDAGRI dan PEMDA. Dalam kajian ini lebih banyak menganalisis mengenai pengaruh pelaksanaan Diktat dalam lingkup : (1) pengaruh Widyaiswara dalam proses Diktat (2) pengaruh ketepatan metode Pembelajaran dan (3) pengaruh materi Kurikulum.
Penelitian ini berawal dari kajian analisis regresi yang berkaitan dengan masalah peramalan hubungan antara 2 variabel. Dua buah variabel yang akan dianalisis yaitu variabel pendidikan dan pelatihan SPAMEN (variabel bebas) dan variabel kemampuan kerja pejabat Eselon II dan III di Jajaran DEPDAGRI dan PEMDA (variabel terikat). Selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel tersebut dilakukan penelitian lapangan melalui hasil respons peserta Diktat SPAMEN dan Alumni Diktat SPAMEN, yang diolah dan dianalisis berdasarkan berbagai perhitungan statistik, analisis korelasional dan regresi Linier.
Pengaruh metode pembelajaran yang diterapkan pada Diktat SPAMEN dilihat dari respons peserta mengenai metode Pembelajaran menunjukkan kecenderungan yang tinggi atau termasuk pada kategori sangat tepat, dengan 7'440 °?o memberikan respons sangat tepat.
Sementara itu, bila dilihat dari respons peserta mengenai penguasaan Widyaiswara/Tenaga Pengajar terhadap Materi (Agenda Pembelajaran) menunjukkan pada kategori cukup, dengan respons peserta yang menjawab menguasai sebanyak 81,00 %.
Hasil pengujian hipotesis pertama dapat dirumuskan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara Lulusan dengan Pengguna Lulusan mengenai relevansi Materi Kurikulum Diktat SPAMEN dengan kemampuan kerja.
Hasil pengujian hipotesis kedua dapat dirumuskan bahwa terdapat hubungan positif antara persepsi lulusan mengenai relevansi materi Kurikulum Diktat SPAMEN dengan peningkatan kemampuan kerja, di mana hasil perhitungan regresi diperoleh harga konstanta intersep (a) 32,08 dan harga koefisien regresi (b) 0,76.
Dengan kata lain, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh positif antara persepsi lulusan mengenai pelaksanaan kurikulum dengan persepsinya mengenai relevansi materi kurikulum Diktat SPAMEN dengan kemampuan kerja. Hubungan tersebut bersifat positif signifikan dan linear. Sehingga semakin baik pelaksanaan kurikulum sebagai rencana tertulis untuk mencapai tujuan pendidikan dan pelatihan yang diinginkan, maka akan semakin baik pula respons peserta Diktat mengenai relevansi materi (agenda) kurikulum."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erry Humayun
"ABSTRAK
Perubahan perencanaan selama pelaksanan konstruksi berlangsung adalah suatu yang hampir tidak dapat dihindari. Perubahan pekerjaan selama pelaksanaan konstruksi berlangsung akan berdampak kepada hasil dari pelaksanaan pekerjaan atau kinerja proyek, Perubahan perencanaan dapat berupa revisi gambar desain, penambahan atau pengurangan volume pekerjaan, relokasi pekerjaan, perubahan program kerja atau rencana konstruksi yang semuanya itu akan mempengaruhi biaya anggaran yang telah ditentukan dan waktu penyelesaian proyek yang telah ditetapkan.
Perubahan pada pelaksanaan konstruksi dapat berasal dari inisiatif oleh pemilik proyek, konsultan supervisi ataupun kontraktor. Selain disebabkan oleh pemilik, konsultan supervisi dan kontraktor, perubahan-perencanaan dapat disebabkan oleh faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan seperti misal : bencana alam dan keadaan darurat.
Perubahan perencanaan yang berakibat kepada perubahan volume pekerjaan dan perubahan item pekerjaan pada masa pelaksanaan konstruksi selalu diikuti oleh berita acara pekerjaan tambah/kurang (Change Order) yang kemudian dituangkan kedalam Amandemen Kontrak.
Dengan adanya amandemen kontrak tersebut dapat mempengaruhi biaya anggaran dan waktu penyelesaian pekerjaan dan berdampak kepada turunnya kinerja proyek. Agar tidak terjadi amandemen kontrak, maka perencanaan yang sudah ada harus dijaga dan harus dikelola dengan baik oleh pemilik proyek, konsultan supervisi dan kontraktor.
Penelitian ini ditujukan untuk melihat adanya hubungan secara kuantitatif melalui analisis regresi berganda pengaruh kualitas perencanaan kepada kinerja biaya dan kinerja waktu akhir dari pelaksanaan proyek transmigrasi.
Penelitian ini menggunakan sampel dari proyek pembukaan lahan transmigrasi termasuk pekerjaan pembangunan sarana prasarana, drainase dan gorong-gorong yang diselesaikan didaerah penempatan.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada seluruh Kepala Kantor Wilayah Dep. Transmigrasi dan PPH didaerah penempatan dengan berdasarkan surat ijin penelitian oleh Direktur Jenderal Pemukiman atas nama Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan RI. Total sampel terkumpul sebanyak 26 sampel proyek yang kemudian terhadap data yang dikumpulkan dilakukan analisis statitistik untuk akhirnya mendapatkan model regresi berganda tentang hubungan antara variabel pengendalian perubahan lingkup kerja terhadap kinerja biaya maupun kinerja waktu pelaksanaan proyek.
Hasil model regresi yang didapatkan menunjukkan bahwa ada korelasi yang positif antara variabel-variabel kualitas perencanaan pada kinerja biaya dan juga terhadap kinerja waktu pelaksanaan proyek transmigrasi diseluruh propinsi daerah penempatan di Indonesia."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecep Dani
"Semangat Kerja pegawai pada Kanwil Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat masih rendah, hal ini terlihat antara lain dari indikator-indikator berikut ini Disiplin pegawai rendah, dalam bidang kepegawaian banyak dialami keluhan-keluhan, keresahan, dan perasaan ketidakpuasan, serta Produktivitas, hasil kualitas maupun kuantitas cenderung menurun.
Masalah tersebut di atas diduga disebablkan antara lain oleh pelaksanaan Kepemimpinan yang kurang sesuai keinginan. Teknik-teknik Kepemimpinan, kurangnya pemberian motivasi belum sepenuhnya sesuai dengan teknik komunikasi vertikal dan komunikasi saat ini lebih banyak dari atas ke bawah ( Top down) dibanding dari bawah ke atas (bottom up).
Tujuan penelitian ini adalah untuk :mengetahui lebih jauh tentang pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Komunikasi terhadap Semangat Kerja pegawai di lingkungan Kanwil Badan pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat, serta diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran untuk perbaikan pada pelaksanaan Kepemimpinan, pemberian motivasi serta dalam pelaksanaan Komunikasi di Kanwil Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan analisis koefisien determinasi dengan derajat kepercayaan 5 %, taraf kesalahan 5 %, maka diperoleh hasil perhitungan :
- Pengaruh Kepernimpinan terhadap Semangat kerja sebesar 81,75 %. Pengaruh Motivasi terhadap semangat Kerja pegawai sebesar 83,88 %.
- Pengaruh Komunikasi terhadap Semangat Kerja pegawai sebesar 80,29 %.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Kepemimpinan, Motivasi dan Komunikasi memberikan pengaruh yang kuat terhadap Semangat Kerja pegawai di lingkungan Kanwil Badan Pertanahan Nasional propinsi Jawa Barat. Dilain pihak berdasarkan pengujian t-test Satu Sampel, dalam pelaksanaannya variabel-variabel tersebut masih rendah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fita Kartika Ariani
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja pegawai Instalasi Gizi RSUD Koja dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu variabel individu (jenis kelamin, umur, masa kerja, pelatihan, dan pendidikan), variabel organisasi (supervisi dan imbalan), dan variabel psikologis (motivasi). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional dengan sampel seluruh pegawai Instalasi Gizi. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dengan alat bantu kuesioner. Dari hasil penelitian ditemukan tidak ada hubungan antara kinerja dengan variabel individu, variabel organisasi, dan variabel psikologis. Untuk meningkatkan kinerja para pegawainya hendaknya manajemen mengadakan pemilihan pegawai teladan untuk memotivasi para pegawainya, memberikan bimbingan dan dorongan motivasi kepada pegawai secara rutin dan berkala, dan membuat suatu sasaran atau target yang melibatkan para pegawai dalam membuatnya.

The purpose of this research is to get the illustration about Performance of Nutrition Installation's Employee on Koja General Hospital and factors that influence the employee's performance which is personal variable (sex, age, job length, training, and education), organizational variable (supervision and reward), and psychological variable (motivation). This research use cross sectional design which all of employees on Nutrition Installation as samples. Data which were collected is primary data with questioner. From the result has been found that there is no relation between performance and personal variable, organizational variable, and psychological variable. To increase employee's performances, management should establish the election of best employee to motivate them, giving supervision and motivation to the employee regularly, and make a target which involve the employee."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah
"Sumber daya manusia sebagai aset utama dalam organisasi memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam mewujudkan tujuan organisasi. Sumber daya manusia yang produktif dan memiliki kinerja baik akan dapat memberikan sumbangan yang besar bagi pencapaian tujuan organisasi.
Kinerja sebagai hasil dari upaya yang ditunjukkan oleh seorang pegawai haris terus dikembangkan dan diupayakan peningkatannya dengan memberikan peluang dan dukungan bagi berbagai faktor yang dapat mempengaruhi peningkatannya.
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Diantara faktor yang memiliki pengaruh terhadap kinerja tersebut adalah kepemimpinan dan kecerdasan emosional.
Kepemimpinan dalam hal ini adalah situasi kepemimpinan dalam sebuah unit kerja memiliki peranan sebagai faktor ekstemal yang dapat mendorong pegawai untuk menampilkan kinerja yang baik. Seorang pemimpin yang mampu membina hubungan yang baik dengan bawahannya dan memiliki pemahaman yang baik tentang posisi kekuasaan dan tugasnya akan dapat menciptakan situasi yang mendukung terwujudnya kinerja pegawai secara optimal.
Kecerdasan emosional merupakan faktor internal dari setiap individu. Dalam konteks pekerjaan Kecerdasan emosional dapat ditunjukkan melalui kemampuan seseorang untuk menyadari apa yang dia dan orang lain rasakan. Kesadaran ini selanjutnya akan mampu melahirkan bentuk kerjasama dan sinergi yang dapat meningkatkan kinerja organisasi secara lebih luas.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari mengenai pengaruh kepemimpinan dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai sebagaimana dipersepsikan pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI, khususnya pada Biro Administrasi dan Kepegawaian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Populasi penelitian ini adalah pegawai Sekretariat Jenderal DPR RI yang bertugas di lingkungan Biro Administrasi dan Kepegawaian dengan jumlah 310 orang, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang. Pemilihan sampel dari populasi ini dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian yang berupa daftar pertanyaan (kuesioner) yang dibagikan kepada responder dan didukung pula dengan pengamatan langsung di lapangan. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas data penelitian dilanjutkan dengan pengotahan dan analisa dengan menggunakan teknik analisis korelasi Spearman Rank dan korelasi berganda.
Dari data terkumpul diperoleh hasil analisis :
1. Terdapat pengaruh yang positif signifikan antara persepsi tentang kepemimpinan terhadap persepsi tentang kinerja pegawai, dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar : 0,436.
2. Terdapat pengaruh yang positif signifikan antara persepsi tentang kecerdasan emosional pegawai terhadap persepsi tentang kinerja pegawai, dengan nilai koefisien korelasi ( r) sebesar : 0,723.
3. Terdapat pengaruh yang positif signifikan antara persepsi tentang kepemimpinan dan persepsi tentang kecerdasan emosional pegawai terhadap persepsi tentang kinerja pegawai, dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,754.
Dengan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang dipelajari dalam penelitian ini memiliki hubungan yang saling terkait.
Saran yang disampaikan berkaitan dengan hasil penelitian yang diperoleh adalah :
1. Perlu adanya upaya peningkatan pola hubungan kepemimpinan yang sinergi antara atasan dengan para bawahannya. Mengingat peran pemimpin sebagai penggerak sumber daya manusia dalam organisasi sangat berpengaruh dalam mendorong peningkatan kinerja pegawai.
2. Perlu untuk terus dilakukan upaya peningkatan kecerdasan emosional pegawai melalui penciptaan situasi kerja yang memungkinkan para pegawai untuk dapat lebih menyadari dan mampu mengelola diri dan Iingkungannya agar dapat saling berinteraksi guna mencapai kinerja organisasi yang lebih baik.
xiv + 103 halaman + 8 label + 1 gambar + 16 lampiran
Daftar Pustaka : 38 buku + 2 artikel + 1 Jumal

Human resources as the organization's major asset have a strong influence in realizing organization purposes. Productive and good performance of human resources will be a big contribution in achieving organization aim.
Performance as result of employee's activity has to be developed and improved by giving the big opportunity and support.
Many research showed there are many factors that influenced the employee performance. Some of the factors are leadership and emotional intelligence.
In this case, leadership become an external factor that support employee to give their best performance. A leader, who can maintain good relations with their staff, aware of their own power and responsibility, will be able to create a supportive situation for their employee to give their best performance.
Emotional intelligence is an internal factor for each person. Empathy can show us an emotional intelligence of person. This conscience will rise cooperation between employee and improve the performance of an organization.
This research intends to analyze the influence of leaderships and emotional intelligence toward employee performance at the Secretariat General of House of Representatives of Republic Indonesia, particularly in Bureau of Personnel and Administration. The method for this research is correlation descriptive method.
The populations of this research are employees of Bureau of Personnel and Administration of the Secretariat General of House of Representatives of Republic Indonesia. The amounts of populations are 310 persons with sample of 1 00 persons. This research using simple random sampling technique.
The research using questioner list and direct observation for collecting the data. After passed the validity and reliability test, the data has to be analyzing by using Spearman Rank and double correlations technique.
From the data analyze, there were some result as follows:
1. There was a significant positive influence between leaderships perception towards employee performance perception, with correlation coefficient value (r) : 0.436.
2. There was a significant positive influence between employee emotional intelligence perception towards employee performance perception, with correlation coefficient value (r) : 0.723.
3. There was a significant positive influence between leadership perception and employee emotional intelligence perception towards employee performance perception, with correlation coefficient value (r) : 0.754.
According this result, it is assumed that all variables in this research are related to one another.
Some suggestions are proposed relating to the results reflected in the research, among others:
1. The relations between leader and staff have to be improved. The leader of the organization is a motivator and has very important role in improving employee performance.
2. The establishing of working atmosphere will be able to improve employee emotional intelligence in attempting organization good performance.
xiv + 103 pages + 8 tables + 1 picture + 16 annexes
Bibliography: 38 books + 2 articles + 1 Journal
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13724
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariani
"Dari tahun ke tahun prevalensi menjadi pekerja migran semakin tinggi. Tahun 1963 jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) resmi adalah 27.671 orang dan tahun 1993 meningkat menjadi 175.469 orang (Berlian, 1996 : 13). Sayangnya, angka-angka tersebut masih menunjukkan kuantitatif saja, karena umumnya TKI yang ke luar negeri berpendidikan rendah dan non skill. Upaya peningkatan keterampilan calon TKI antara lain dilakukan melalul pelatihan di Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLK-LN).
Menurut Gagne (1977 : 267-269), perbedaan tingkat pendidikan sebagai kemampuan awal akan mempengaruhi hasil belajar siswa dan metode belajar mengajar merupakan salah satu cara penyampaian informasi kepada siswa yang cukup efektif dan sistematis.
Pokok masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Apakah siswa (calon TKI) yang menjalani metode belajar praktek satu per satu lebih mampu dibanding dengan siswa yang menjalani metode belajar demonstrasi. (2) Apakah siswa berpendidikan SD tamat lebih mampu dibanding siswa SD tidak tamat.
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh metode belajar mengajar terhadap peningkatan kemampuan TKI. (2) Untuk mengetahui apakah latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap hasil pelatihan.
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan satu variabel terikat (yaitu kemampuan TKI) dan dua variabel babas yaitu metode belajar mengajar (terdiri dari metode be/ajar praktek satu per satu dan metode demonstrasi) dan tingkat pendidikan (terdiri dari tingkat pendidikan SD tamat dan SD tidak tamat). Analisis data menggunakan metode analilsis variansi dua arah (two-way anova).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terhadap peningkatan nilai teori, efek pembedaan metode belajar dan tingkat pendidikan berpengaruh signifikan. Hasil uji t menunjukkan bahwa siswa yang menjalani metode belajar praktek satu per satu lebih mampu dari pada siswa yang menjalani metode belajar demontrasi. Juga, siswa SD tamat lebih mampu dari pada siswa SD tidak tamat. Sedangkan, interaksi antara metode belajar dengan tingkat pendidikan pengaruhnya tidak signifikan. (2). Terhadap peningkatan nilai praktek, efek pembedaan metode belajar dan tingkat pendidikan berpengaruh signifikan. Hasil uji t menunjukkan bahwa siswa yang menjalani metode belajar praktek satu per satu lebih mampu dari pada siswa yang menjalani metode demontrasi. Namun, siswa SD tamat tidak lebih mampu (sama kemampuannya) dari pada siswa SD tidak tamat. Sementara itu, interaksi antara metode belajar dengan tingkat pendidikan pengaruhnya tidak signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa yang menjalani metode belajar praktek satu per satu lebih mampu meningkatkan hasil belajar dibanding siswa yang menjalani metode belajar demonstrasi. Dalam pelajaran teori siswa SD tamat lebih mampu dibanding siswa SD tidak tamat, namun tidak demikian halnya untuk pelajaran praktek."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Soendaroe
"ABSTRAK
Bertolak belakang dengan peranannya sebagai ujung tombak pada pelaksanaan konstruksi yang menggunakan sistem mandor, mandor tidak memperoleh cukup perhatian dalam berbagai pembahasan akademis tentang manajemen konstruksi. Mandor adalah partisipan aktifitas konstruksi yang khas di Indonesia. Padanan yang paling dekat dengan profesi ini diluar negeri dikenal dengan nama foremen, namun demikian dengan karakteristiknya yang khas dalam mensub-kontrak tenaga pelaksana pekerjaan konstruksi, mandor tidak identik dengan foremen.
Berangkat dari acuan yang minim, pada penelitian ini dicoba untuk mengidentifikasi kompetensi mandor dari berbagai aspek kecakapan terkait dengan lingkup pekerjaan mandor dalam pelaksanaan, yang diduga merupakan elemen pembentuk kompetensi mandor secara utuh. Aspek kecakapan yang diidentifikasi dalam penelitian ini meliputi; kualifikasi pendidikan dan pelatihan formal, serta kecakapan teknis dan manajerial dari seorang mandor.
Kinerja pelaksanaan pada tahap pekerjaan struktur dalam penelitian ini, diukur dari parameter-parameter yang lazim digunakan meliputi; waktu, biaya, mutu, penerjaan ulang (reworks) dan kecelakaan kerja. Tahap pekerjaan struktur dipilih karena karakteristik tahap ini yang bersifat standar dan terukur, sehingga lebih memungkinkan untuk diteliti (researchable).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dijumpai pola hubungan yang khas antara variabel kompetensi mandor yang terwakili oleh kemampuan mengorganisasi tenaga dan kemampuan perencanaan bahan, dengan variabel kinerja pelaksanaan konstruksi yang terwakili oleh kinerja waktu pelaksanaan. Atau dengan kata lain : kompetensi mandor berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan konstruksi.
Dari analisis deskriptif teridentifikasi bahwa mandor memerlukan bukti formal yang dapat membuktikan kemampuan mereka pada saat proses rekruitmen/seleksi, sewaktu akan memasuki organisasi proyek. Bukti paling sederhana yang penulis sarankan adalah sertifikat tunggal yang dikeluarkan oleh lembaga tertentu yang relevan dan kompeten .
Dalam rangka sertifikasi tersebut perlu dilakukan pelatihan terhadap elemen pembentuk kompetensi mandor, yang sebagaimana teridentifikasi dan penelitian ini, memiliki korelasi kuat terhadap kinerja waktu pelaksanaan, yaitu;
1. Kecakapan manajerial :
a. memotivasi tenaga kerja
b. mengorganisasi tenaga kerja
c. komunikasi horisontal
2. Kecakapan teknis :
a. memotivasi tenaga kerja
b. mengorganisasi tenaga kerja
c. metoda pelaksanaan
d. komunikasi horisontal
Format penelitian menggunakan data diskrit yang diambil pada fragmen tertentu dari rangkaian kegiatan konstruksi secara keseluruhan, jadi bukan merupakan data yang bersifat time series. Dengan demikian untuk generalisasi hasil penelitian diperlukan inferensi bahwa kinerja pelaksanaan konstruksi secara total pada proyek tertentu merupakan integrasi dari seluruh fragmen yang membentuk rangkaian kegiatan konstruksi secara keseluruhan .

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Yulistio
"Organisasi Dinas Kesehatan Kota Pontianak dimasa depan dituntut untuk lebih profesional bukan saja karena desakan dan tuntutan dari masyarakat pengguna, akan tetapi juga karena adanya perubahan -kewenangan pemerintahan daerah. Untuk menghadapi tuntutan tersebut perlu diantisipasi dengan baik agar Dinas Kesehatan Kota Pontianak mampu secara cepat dan tepat mengakomodir tuntutan tersebut.
Keadaan yang dihadapi saat ini, dalam rangka mengantisipasi otonomi daerah tersebut adalah rendahnya kinerja organisasi. Untuk memperbaiki kinerja tersebut maka dilakukan suatu kegiatan intervensi budaya mutu dengan model kalakarya, berupa pembinaan dan pembimbingan Total Quality Management terhadap kinerja organisasi Dinas Kesehatan Kota Pontianak.
Masalah kinerja yang diteliti disini, dibatasi dalam lingkup Kinerja Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kepala Seksi Pemulihan Kesehatan selaku Koordinator Organisasi Tim SP2TP Dinas Kesehatan Kota Pontianak.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang pengaruh intervensi budaya mutu terhadap kinerja SP2TP serta diketahuinya komponen-komponen yang penting sebagai karakteristik budaya organisasi yang berorientasi Total Quality Management untuk peningkatan kinerja SP2TP.
Kegiatan intervensi ini merupakan action reseach, dengan jenis penelitian Quasi Experiment Design dan bentuk desain penelitiannya Non Randomized Pretest Posttest (Self} Control Group Design, yang dilakukan oleh Tim dari FKM-UI bekerja sama dengan Kanwil Depkes Propinsi Kalimantan Barat. Peneliti membatasi diri pada penelitian kualitatif untuk menganalisa pengaruh intervensi tersebut terhadap Kinerja SP2TP Dinas Kesehatan Kota Pontianak, dengan analisis thematic approach. Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengamatan dan wawancara mendalam. Jumlah sampel untuk wawancara mendalam sebanyak 10 informan.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa adanya perubahan peningkatan kinerja SP2TP secara bertahap, namun hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena: Pertama; penghayatan visi dan misi serta tugas pokok dan fungsi, baru sampai pada tahap "awareness" untuk revitalisasi visi dan misi organisasi Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Kedua; koreksi hasil entri data laporan SP2TP serta pengolahan dan analisanya tidak dilakukan oleh para pengelola program selaku anggota tim SP2TP karena koordinator SP2TP tidak melaksanakan koordinasi dalam proses manajerial SP2TP Dinas Kesehatan Kota Pontianak.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Kinerja SP2TP Dinas Kesehatan Kota Pontianak masih rendah. Rendahnya Kinerja SP2TP ini mengakibatkan keputusan yang diambil oleh jenjang administrasi kesehatan yang lebih tinggi berdasarkan informasi yang bersumber dari data Laporan Triwulanan SP2TP yang kualitas datanya kurang terjamin/datanya tidak valid. Hal ini disebabkan karena tidak diberdayakannya para pengelola program selaku anggota tim SP2TP dalam proses manajerial SP2TP melalui koordinasi lintas program serta kurangnya penghayatan visi dan misi serta tugas pokok dan fungsi para pelaksana dan pengelola program yang merupakan komponen penting dalam peningkatan kinerja disamping komponen kepemimpinan dan ketrampilan manajerial dari Koordinator Tim SP2TP Dinas Kesehatan Kota Pontianak yang kurang mendukung.
Untuk meningkatkan kinerja SP2TP Dinas Kesehatan, disarankan untuk menghayati tugas pokok dan fungsi Organisasi Tim SP2TP dan menggerakan pelaksanaan koordinasi lintas program untuk memberdayakan Anggota Tim SP2TP yang dipimpin oleh Koordinator SP2TP, sehingga adanya keterpaduan pencatatan dan pelaporan antar program, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja SP2TP khususnya dan kinerja Dinas Kesehatan Kota Pontianak pada umumnya.
Daftar bacaan : 32 (1987 - 2000)

The Health Department of Pontianak City is expected to become more professional in the near future. Such expectation arises from not only the people but the change of local government administration. To be able to meet the expectation immediately and appropriately, the Health Department of Pontianak City should have a sound anticipatory measure.
The existing problem in anticipating local autonomy is inadequacy in the performance of the Health Department. To improve the performance, therefore, a quality culture intervention is conducted. The intervention takes a periodical workshop model in which training and coaching concerning Total Quality Management on the performance of the Health Department are provided.
The problem of performance under this study was focused on Kinerja Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) or Performance of Puskesmas Integrated Recording and Reporting System. The implementation of SP2TP was under the coordination of Chief of Health Recovery Section who acted as the coordinator of SP2TP team of the Health Department.
This study was aimed at collecting in-depth information on the effect of the quality culture intervention on the performance of SP2TP as well as examining significant characteristics of the organization culture that are Total Quality Management oriented in the improvement of SP2TP performance.
The intervention was conducted by means of action research. The research employed a Quasi Experiment Design and the research design was Non Randomized Pretest and Posttest (Self) Control Group Design conducted by a team of FKM-UI in cooperation with the Provincial Office of the Health Department of West Kalimantan. The researcher limited the study to a qualitative one attempting to analyze the effect of such intervention on the performance of SP2TP of the Health Department of Pontianak City. The analysis used a thematic approach. Data collection was conducted by means of observation and in-depth interview. The number of respondents involved in the interview was 10.
The study result shows that there is a gradual improvement in the performance of SP2TP although the output has not met the set goal, yet. There are some reasons underlying such output. First, in terms of vision, mission, main tasks and functions, the organization has reached an "awareness" phase to revitalize its vision and mission. Second, correction, analysis and use of data entry results of SP2TP reports have not been carried out by the program operatives as members of SP2TP team. Such members' performance is caused by lack of coordination by the SP2TP coordinator in its managerial process.
The study concludes that the performance of SP2TP of the Health Department of Pontianak City is still low. The low performance affects the quality of decisions made by higher health administration because the SP2TP three-monthly reports by which the decisions are made may be less reliable and valid. Such low performance is caused by less empowerment of the program operatives as members of SP2TP team in its managerial process through cross program coordination. Another reason is that the vision, mission, main tasks and functions of the program operatives. which are significant components in the performance improvement, are not fully comprehended. In addition, the low performance is due to inadequacy of leadership and managerial skills of the team coordinator.
To improve the performance of SP2TP team, main tasks and functions of the SP2TP team have to be fully understood, the coordinator of SP2TP team should conduct cross program coordination and team member empowerment so that the recording and reporting among programs can be integrated and the performance of SP2TP in particular or the Health Department of Pontianak City in general is eventually improved.
References: 32 (1987 - 2000)"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T 10283
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>