Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76408 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fawzia Aswin Hadis
"

Psikologi perkembangan adalah satu cabang ilmu pengetahuan yang dalam sejarahnya selalu peduli, terhadap kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan anak. Kepedulian atau meliorism inilah, (Charlesworth, 1986 dalam Charlesworth, 1992) yang mendorong terlaksananya berbagai penelitian mengenai perkembangan anak, yang bertujuan untuk meningkatkan kehidupan anak dan yang selanjutnya akan meningkatkan kehidupan manusia secara keseluruhan. Dengan demikian, psikologi perkembangan mempunyai tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas.

Upaya pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas ini didukung oleh berbagai pendekatan dan trend mengenai perkembangan manusia. Pendekatan perspektif rentang kehidupan (life-span perspective) yang rnerupakan pendekatan ilmiah mutakhir memandang bahwa perkembangan manusia sesungguhnya berlangsung sepanjang rentang kehidupan, mulai dari saat konsepsi sampai dengan saat kematian (Lerner & Hultsch, 1983). Sejalan dengan pandangan ini maka upaya peningkatan kualitas kehidupan manusia tidak terbatas pada masa kanak-kanak saja tetapi dapat dilakukan pada setiap tingkat usia.

Hadirin yang saya muliakan,

Psikologi perkembangan yang memandang perkembangan manusia itu sebagai perubahan yang terjadi dalam dunia yang juga berubah, menganggap bahwa perubahan haruslah dilihat sebagai perubahan yang terjadi dalam suatu dimensi waktu, sehingga usia kronologis dan faktor cohort ikut menentukan sifat perubahan itu sendiri.

Berkaitan dengan perubahan tersebut, teori-teori psikologi perkembangan mempunyai tiga tugas utama, yaitu (1) menjabarkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri seseorang (intraindividual) yaitu perubahan pada satu atau beberapa area perilaku, (2) menjabarkan perbedaan-perbedaan yang terjadi antar pribadi (interindividual) yaitu perubahan dalam hubungan di antara beberapa area perilaku, dan (3) menjelaskan bagaimana sesungguhnya mekanisme perubahan-perubahan itu terjadi serta menemukan cara-cara untuk mengarahkan perubahan-perubahan tersebut sedemikian rupa sehingga, mencapai hasil yang optimal Mattes, Reese, & Nesselroade, 1988; Miller, 1989).

Hadirin yang saya horrnati,

Perkembangan manusia itu sendiri mengandung unsur-unsur kontroversial. Di satu pihak ia ditentukan oleh faktor bawaan, tetapi di lain pihak faktor lingkunganlah yang memegang peranan penting. William Stern dengan teori konvergensinya menyimpulkan bahwa perkembangan merupakan interplay antara faktor bawaan atau disposisi dan faktor kondisi lingkungan yang berlangsung dalam suatu proses (Kreppner, 1992). Karena itu baik sifat maupun perilaku seseorang ataupun variasi sifat dan variasi perilaku seseorang adalah hasil kerja sama antara faktor nature dan nurture. Besaran pengaruh nature atau nurture tidak dapat diukur, tetapi bagaimana kedua faktor tersebut memengaruhi perkembangan manusia, dapat diketahui (Lerner, 1986).

"
Jakarta: UI-Press, 1995
PGB 0397
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Joko Murwanto
"Tesis ini berupaya menjelaskan bagaimana peran strategis bank sampah berkelanjutan dalam mendukung ketahanan keluarga dengan melihat kondisi sumber sampah terbesar di Indonesia adalah sampah yang bersumber dari rumah tangga sebesar 48 persen (BPS, 2004), sedangkan di DKI Jakarta sumber sampah terbesar berasal dari sampah di permukiman sebesar 52,97 persen (Studi Saprof DKI Jakarta, 2007), sehingga diperlukan pengolahan sampah yang penanganannya dari sumber sampah yaitu sampah rumah tangga di permukiman melalui bank sampah dilihat dari berbagai aspek ketahanan keluarga secara berkelanjutan. Temuan penting penelitian ini adalah menonjolnya pendekatan partisipasi keluarga dalam meningkatkan kesejahteraan dan keamanaan keluarga untuk menjalankan peran strategis bank sampah.
Deskripsi objek Bank sampah Malaka Sari menunjukkan faktor-faktor penyebab permasalahan yang meliputi berbagai aspek ketahanan keluarga secara berkelanjutan. Permasalahan peran Bank sampah dalam pengelolaan sampah rumah tangga, termasuk kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi pada saat ini terutama kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap aspek ekonomi, sosial budaya yang menyebabkan lemahnya kemampuan pemenuhan kebutuhan keluarga yang umumnya dalam keadaan miskin terumuskannya upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan peran strategis bank sampah dalam mendukung ketahanan keluarga.
Untuk mendukung penelitian ini digunakan metode penelitian dengan pendekatan metodologi kualitatif oleh Mathew B.Miles dan A. Michael Huberman (1992). Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat yang digunakan untuk menentukan prioritas pendekatan yang tepat untuk menciptakan arah kebijakan bank sampah. Orang-orang (informan) terdiri dari pejabat pemerintah, pengelola dan masyarakat pengguna bank sampah.
Hasil yang diperoleh dalam penentuan urutan priotitas pendekatan yang tepat untuk menciptakan arah kebijakan bank sampah adalah pendekatan partisipasi keluarga, kesejahteraan dan keamanan lingkungan. Sedangkan analisis SWOT digunakan untuk menentukan strategi bank sampah sebagai upaya-upaya apa yang seharusnya disusun dalam meningkatkan peran strategis dalam mendukung ketahanan keluarga melalui strategi konsolidasi dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk meminimalkan kelemahan yang dimiliki bank sampah, sehingga bank sampah memungkinkan mendukung terwujudnya ketahanan keluarga yang meliputi aspek Sosial Budaya dengan adanya partisipasi interaksi antar para keluarga mengelola sampah; aspek Ekonomi dengan adanya tambahan pendapatan bagi kesejahteraan keluarga ; aspek keamanan lingkungan dengan terciptanya lingkungan yang aman, hijau dan bersih sehingga terlindunginya kesehatan keluarga.

This thesis seeks to explain how the strategic role of the bank sampah to support sustainable family resilience by looking at the condition of Indonesia's largest source of waste is the waste that comes from households by 48 percent (BPS, 2004), whereas in Jakarta's largest source of waste derived from waste in settlement of 52.97 percent (Jakarta Saprof Studies, 2007), so that the processing required to handle waste from the waste sources in residential household waste through the bank sampah views of various aspects of family resilience in a sustainable manner. An important finding of this study is the prominence of family participation approach in improving the welfare and security of the family to run the strategic role of the bank sampah.
Object description Bank Sampah Malaka Sari shows the factors that cause problems covering various aspects of family resilience in a sustainable manner. Problem of the role of Bank Sampah in the management of household waste, including strengths, weaknesses, opportunities and threats facing at the moment, especially the lack of government attention to the economic, social and cultural causes weak ability of meeting the needs of families who are generally in a poor state determined the effort -attempts to do in improving the strategic role of Bank Sampah in support of family resilience.
To support this research used methods of qualitative research methodology approach by Mathew B.Miles and A. Michael Huberman (1992). With qualitative data we can follow and understand the flow of events in chronological order, assess cause and effect within the minds of local people and gained a lot of and useful explanations are used to determine the priority of the right approach to creating policy bank sampah. People (informants) consisting of government officials, managers and user community bank sampah.
The results obtained in the determination of the order priotitas right approach to creating policy bank sampah is a participatory approach to family, welfare and safety of the environment. While the SWOT analysis is used to determine the strategy bank sampah as what efforts should be arranged in increasing strategic role in supporting family resilience through a consolidation strategy to capitalize on the opportunities that exist to minimize the weaknesses of the bank sampah, so that bank sampah lets support the realization of family resilience which include socio-cultural aspects of interactions with the participation of the family to manage waste; Economic aspects with the additional income for the family welfare; environmental safety aspects of the creation of an environment that is safe, green and clean so that protection of family health."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Dara Ninggar, atuhor
"Skripsi ini membahas mengenai gambaran work-family conflict yang dialami ibu bekerja di PT. X sumber serta bentuk dukungan sosial yang mereka peroleh dalam mengatasi work-family conflict. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa ibu bekerja di PT. X menghadapi work-family conflict berbasis waktu seperti banyaknya waktu yang dihabiskan dalam pekerjaan mengurangi waktu ibu bekerja dengan keluarganya dan berbasis tekanan seperti tuntutan pekerjaan dari atasan yang membuat ibu bekerja merasa tertekan maupun konflik dalam keluarga yang memberikan tekanan dan stres kepada ibu bekerja yang berdampak pada dirinya sendiri, keluarga, dan pekerjaannya. Dalam mengatasi konflik tersebut, ibu bekerja melakukan upaya yang bersumber dari dirinya sendiri, mendapatkan dukungan sosial baik dari keluarga seperti orang tua, suami, kerabat, asisten rumah tangga, teman dan perusahaan. Dukungan sosial yang diterima ibu bekerja yaitu dalam bentuk dukungan emosional berupa kata-kata positif, dukungan informasi terkait anak, dukungan persahabatan berupa ketersediaan teman yang menghabiskan waktu bersama, dan dukungan berwujud berupa bantuan mengasuh anak, finansial, mengerjakan pekerjaan, fasilitas perusahaan, serta fleksibilitas waktu bekerja. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar ibu bekerja meningkatkan komunikasi dan waktu berkualitas dengan keluarganya serta saling menerapkan active listening antar anggota keluarga. Selain itu, perusahaan terutama atasan juga dapat meningkatkan kesadaran dan fasilitas untuk membantu permasalahan ibu bekerja.

This study discusses the description of work-family conflict experienced along with the sources and forms of social support received by working mothers at Company X in overcoming work-family conflicts. The approach used in this research is a qualitative approach with descriptive research type. The results of this study explain that working mothers at PT. X face time-based work-family conflict, such as the amount of time spent in work reduces the time to spend with with her family and time-based conflict, such as work demands by managers that make working mothers feel depressed or conflicts in the family that give pressure and stress to working mothers which have an impact to herself, her family, and her work. In overcoming this conflict, working mothers make several efforts to overcome them, namely those that come from themselves, get social support from families such as parents, husbands, relatives, household assistants, friends, and companies. The social support received by working mothers is in the form of emotional support such as positive words and motivation, informational support related to children, companionship support in the form of friends to spend time together, and tangible support in the form of childcare assistance, financial assistance, doing work, company facilities, as well as flexibility in working time."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Gazali Usman
Banjarmasin: Depdikbud , 1996
306.8 GAZ f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wanto Rivaie
"Studi ini, dimaksudkan untuk menganalisis permasalahan penelitian yang membahas tentang bagaimanakah otonomi ibu-ibu rumah tangga dalam pengambilan keputusan kegiatan sosial dan ekonomi dalam keluarga Jawa yang bekerja di pabrik teh "Dua Tang" Slawi ?. Secara menyeluruh permasalahan penelitian ini mencakup tentang bagaimanakah peran istri yang bekerja di pabrik teh itu, dalam mengambil keputusan tentang kegiatan sosial dan ekonomi keluarga ; apakah terdapat perbedaan otonomi antara mereka yang termasuk pekerja golongan bawah dan pekerja golongan menengah dalam mengambil keputusan seperti itu? dan bagaimana pula pengaruh golongan pekerjaan terhadap otonomi dalam pengambilan keputusan kegiatan sosial dan ekonomi keluarga ?.
Hasil survei terhadap 48 responden yang terpilih sebagai populasi penelitian ini, ditemukan bahwa istri yang memiliki golongan pekerjaan bawah dan menengah sama-sama memiliki otonomi yang tinggi dalam pengambilan keputusan kegiatan sosial dan ekonomi keluarga. Sementara itu basil analisis Mann Withney ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang berarti di antara kedua golongan pekerja itu tentang otonomi mereka dalam mengambil keputusan. Demikian pula hasil hitung D. Somers menunjukkan pengaruh yang non signifikan antara variabel independen ( golongan pekerjaan, masa kerja, umur responden, tingkat pendidikan,jumlah penghasilan,jumlah anak dan pemilikan rumah ) dan variabel pengambilan keputusan ( Y ). Dari temuan ini penting untuk digaris bawahi bahwa sekalipun pengaruh golongan pekerjaan (X1-X7) terhadap pengambilan kepututusan keluarga (Y) terlihat kecil, namun otonomi ibu-ibu dalam mengambil keputusan adalah cukup tinggi. Hal ini dapat terjadi karena, pertama, di pabrik teh itu, belum terlihat adanya sistem renumerasi dan penilaian prestasi terhadap golongan pekerjaan secara obyektif. Kedua,adalah sistem bilateralitas keluarga Jawa, yang secara empirik belum dapat dibuktikan melalui penelitian ini.
Secara umum, temuan penelitian ini dapat memberikan penjelasan, bahwa wanita kurang berperan dalam pengambilan keputusan,baik di dalam maupun di luar rumah tangga,karena norma-norma yang umum berlaku di masyarakat menyatakan bahwa suami sangat menentukan dalam pengambilan keputusan kegiatan sosial dan ekonomi keluarga, sebab suami adalah kepala keluarga dan pencari nafkah."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astiliani
"ABSTRAK
Keterikatan karyawan terhadap perusahaan sangat diperlukan bagi perusahaan
untuk dapat tetap bertahan pada dunia usaha saat ini yang telah mengalami
perkembangan dan perubahan yang semakin cepat. Rendahnya keterikatan organisasi
pada karyawan dapat membawa dampak negatif bagi perusahaan, yaitu tingginya
tingkat absensi dan pergantian karyawan (turnover). Namun di pihak lain, tingginya
keterikatan karyawan terhadap perusahaannya dapat membawa dampak negatif bagi
karyawan terutama yang telah berkeluarga.
Waktu dan tenaga yang dicurahkan untuk perusahaan akan mengurangi
interaksi individu dengan keluarganya, sehingga individu tidak sepenuhnya dapat
memenuhi peran di dalam keluarganya. Hal ini terutama dialami olah pasangan bekerja
yang memiliki anak usia balita. Kesulitan yang dihadapi pasangan bekerja tidak hanya
terbatas pada pengurusan anak yang masih membutuhkan perhatian yang besar dari
kedua orang tua, tetapi terbatasnya waktu yang diluangkan bagi pasangannya dan
dalam penyelesain tugas-tugas rumah tangga.
Beberapa penelitian di negara Barat menunjukkan bahwa peran dalam keluarga
berhubungan dengan perkembangan keterikatan organisasi seseorang. Suatu penelitian
yang dilakukan terhadap karyawan yang memiliki anak usia balita menyatakan bahwa
tingginya keterlibatan peran dalam keluarga berhubungan dengan tingginya keterikatan
organisasi karyawan. Namun, terdapat pula penelitian yang menunjukkan bahwa
rendahnya keterlibatan diri seseorang terhadap perannya di dalam keluarga
berhubungan dengan tingginya keterikatan organisasi seseorang.
Dapat terlihat bahwa masih terdapat hasil yang kontradiksi dari penelitian-
penelitian tersebut. Berdasarkan hal ini, maka pada penelitian ini ingin diketahui lebih
jelas hubungan antara peran dalam keluarga dan keterikatan organisasi pada pria dan
wanita bekerja yang memiliki anak usia balita, khususnya di Jakarta. Penelitian ini
menggunakan pengumpul data berupa kuesioner yang terdiri dari dua alat ukur yang
telah diadaptasi, yaitu Life Role Salience Scale dari Amatea et al. dan Commitment
Organization Scale dari Allen dan Meyer. Subyek dalam penelitian ini adalah pria dan wanita yang merupakan suami istri bekerja, memiliki anak usia balita,
berpendidikan minimal D3, dan telah bekerja di perusahaan minimal 15 bulan.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signikan antara peran dalam keluarga dan keterikatan organisasi. Pada subyek
wanita menunjukkan hubungan yang positif dan keterikatan yang tidak
berhubungan dengan peran dalam keluarga adalah keterikatan afektif. Sedangkan
pada pria, hubungan yang terjadi adalah hubungan negatif dan keterikatan yang
tidak berhubungan dengan peran dalam keluarga adalah keterikatan
kesinambungan.
Hasil tambahan menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pada tingkat keterikatan organisasi. Namun berdasarkan komponennya,
hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat
keterikatan afektif dan normatif antara pria dan wanita. Dalam hal keterlibatan
terhadap peran dalam keluarga, pria dan wanita menunjukkan skor yang berbeda
secara signifikan pada peran dalam keluarga dan dalam dimensi peran sebagai
orang tua dan pengurus rumah tangga. Selain itu hasil menunjukkan bahwa pada
wanita terdapat perbedaan tingkat keterikatan organisasi dan komponen
kesinambungan berdasarkan jumlah pengeluaran. Hal ini tidak berbeda dengan
pria, bahwa terdapat perbedaan skor rata-rata yang signiilkan pada keterikatan
organisasi serta pada komponen afektif dan normatif berdasarkan jumlah
pengeluaran untuk rnemenuhi kebutuhan anak dan keluarga. Hasil juga
menunjukkan bahwa semakin besar gaji yang diterima oleh pria bekerja, maka
semakin tinggi keterikatan organisasi, terutama keterikatan kesinambungannya"
1998
S2675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqika Rahmadini
"Meningkatnya jumlah wanita yang bekerja dapat mengarah kepada kondisi dual-earner family, di mana suami dan istri sama-sama bekerja. Istri dalam dual-earner family menghadapi konflik peran yang disebut dengan Work-Family Conflict. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Work-Family Conflict dengan kepuasan pernikahan pada istri dalam dual-earner family. Variabel Work-Family Conflict dan kepuasan pernikahan diukur dengan menggunakan Work-Family Conflict Scale WFCS dan Couple-Satisfaction Index-16 CSI-16 . Terdapat 181 partisipan wanita di dalam penelitian ini dengan kriteria; berusia 20 hingga 60 tahun, pendidikan minimal SMA, telah bekerja di tempat yang sama selama minimal 1 tahun dan merupakan pegawai yang bekerja secara penuh, memiliki suami yang juga bekerja, serta bekerja di wilayah Jabodetabek. Analisis korelasi Pearson menunjukkan bahwa Work-Family Conflict berhubungan negatif secara signifikan dengan kepuasan pernikahan r = -0.346.

The increasing number of working women may lead to a dual earner family condition, where both husband and wife are working. Wives from dual earner families face a role conflict called Work Family Conflict. This research was conducted to examine the relationship between Work Family Conflict and and wives rsquo marital satisfaction in dual earner families. Work Family Conflict and marital satisfaction variable were measured using Work Family Conflict Scale and Couple Satisfaction Index 16, respectively. There were 181 female participants in this study with these following characteristics 20 60 years, at least a high school graduate, working in the same place at least for 1 year as a full time employee, having a working husband, and working in Jabodetabek area. Pearson correlation analysis showed that Work Family Conflict was significantly correlated with marital satisfaction r 0.346."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tanjungpinang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996
306.8 FUN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Palu: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997
306.8 FUN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>