Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100360 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eddy Subiyanto
"Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat pencapaian sasaran perusahaan, faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau dipengaruhi oleh perusahaan dan faktor internal yaitu faktor-faktor yang dapat dikendalikan atau dipengaruhi oleh perusahaan. Manajemen perusahaan harus mampu mengidentifikasi faktor yang paling berpengaruh terhadap pencapaian sasaran, menganalisa faktor-faktor itu secara kualitatif maupun kuantitatif untuk mengetahui dampak atau pengaruhnya terhadap pencapaian sasaran, mengalokasikan resiko-resikonya, lalu menentukan langkah strategis maupun kebijakan yang diperlukan untuk mengendalikan faktor-faktor tersebut sehingga sasaran yang optimal dapat dicapai.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi resiko kegagalan dalam mencapai sasaran perusahaan jasa konstruksi dengan pendekatan manajemen resiko agar manajemen perusahaan mampu menentukan siapa yang harus menerima resiko dalam usahanya untuk mencapai sasaran yang paling optimal.
Dari hasil penelitian maka variabel-variabel resiko yang dominan mempengaruhi kinerja perusahaan adalah sebagai berikut (1) Dana investasi untuk biaya proyek (2) Kegagalan pembayaran dari owner (3) Kegagalan pembayaran dari investor (4) Perk sesuai kontrak (5) Perubahan bunga bank (6) Perubahan nilai pajak (7) anggaran negara untuk biaya proyek (8) Fluktuasi nilai mata uang (9) Pemutusan kontrak (10) Perubahan akibat desain berubah.
Faktor eksternal ini akan memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian sasaran perusahaan apabila tidak dikendalikan secara baik, dengan demikian diperlukan upaya-upaya strategis yang dapat mengeliminir terjadinya resiko akibat variabel-variabel tersebut.
Dengan diperolehnya variabel-variabel dominan maka dapat mempermudah manajemen membuat keputusan secara akurat sehingga mempermudah manajemen dalam pengambilan keputusan secara efektif."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Prasetyo Utomo
"Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan berupa analisis SWOT untuk menyusun merencanakan strategi marketing, mengidentifikasi faktor-faktor yang dianggap beresiko dan dapat mempengaruhi keberhasilan/kegagalan strategi tersebut dan memformulasikan suatu model manajemen strategi dan manajemen resiko yang efektif yang dapat membantu pemegang keputusan untuk menentukan strategi marketing.
Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara studi pustaka, wawancara dan kuesioner pada 20 manajer PT. VSL Indonesia, data market proyek yang ada 4 tahun terakhir, trend market, market proyek kedepan yang teridentifikasi, pertumbuhan Jasa konstruksi (persentage market jasa konstruksi) dari informasi brosur, maupun kuisioner, dan literatur.
Hasil penelitian ini dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal SWOT secara detail maka strategi yang lepat untuk diterapkan di PT VSL adalah : Market Penetration, Market Development, Product Development dan Backward Integration.
Dari hasil analisa beberapa faktor yang akan mempengaruhi keberhasilan / kegagalan strategi marketing, antara lain: Kekuatan Tawar Pembeli dan Persaingan antar Perusahaan berupa tuntutan janji, tepat waktu, informasi approach /network, harga kompetitif kualitas unggul, enginering support, dukungan-finasial.memiliki prohabilitas yang tinggi dan akan berpengaruh kepada kinerja perusahaan secara umum, dengan metode korelasi Pearson menggunakan Software SPSS 11.0 dimana implementasinya strategi yang dikelompokkan menjadi dua faktor yang paling dominan dalam persaingan yaitu kekuatan tawar pembeli dan persaingan antar perusahaan.
Model regresi yang dihasilkan adalah :Y= 4,300 - 0,334 X1 + 0,239 X2.
Dari hasil penelitian lain (resiko) dengan menggunakan metoda AHP menggunakan software windows excel, juga mengungkapkan disamping faktor-faktor yang berpengaruh terhadap analisis strategi bersaing, terdapat 4 faktor-faktor dominan lainnya yang juga perlu diperhitungkan, antara lain: bahan bakar, pertumbuhan industri, hambatan kompetitor untuk mengundurkan diri dari bisnis ini cukup tinggi.

The objectives of the study are to identify the external and internal factors of SWOT analysis to plan the marketing strategy, to identify the risk factors which influence the successful/failure of the strategy, and formulate the effective management strategic model and risk management to help the decision makers to decide the marketing strategy.
The research method using literature review, interviews and questionnaires to 20 managers of PT. VSL Indonesia, market project data from the last 4 years, market trend, identified future projects, and growth of construction industry.
The result of SWOT analysis is to implement Market Penetration, Market Development, Product Development and Backward Integration. The factors affecting the successful and failure of strategy are the Power of Buyer and The Industry Competitiveness consists of the keeping promise. On time information approach, competitive price, premium quality, engineering support, financial support.
Regression model from the analysis V = 4,300 - 0,334 X1 + 0,239 X2.
From the risk factor using Al-IP method there are four other factors, which should be considered; raw material, industry growth, high competitor barrier to exit.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14662
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meigi Manomera Maliana Abidin
"Banyak hal yang membuat industri konstruksi Indonesia masih belum slap untuk bersaing dalam era otonomi daerah dan era globalisasi. Silat dari proyek konstruksi itu sendiri, yang unik, rumit, berisiko dan cenderung membutuhkan banyak biaya, membuat banyak perusahaan konstruksi memiliki keterbatasan sumber daya, kemampuan dan akses dalam menangani proyek konstruksi.
Bentuk kerja sama aliansi memiliki fitur untuk membagi risiko dan memungkinkan perusahaan-perusahaan yang berambisi untuk mengejar strategi individual mereka dengan keterbatasan sumber daya pada area tertentu. Strategi aliansi merupakan suatu cara dalam bekerja sama dengan pihak lain untuk mencapai tujuan yang sama tanpa menghilangkan identitas individual perusahaan tersebut.
Sifat aliansi yang dinamis, carat konflik dan ambiguitas dapat mempengaruhi kinerja perusahaan jasa konstruksi terhadap indikator tingkat "kesehatan? perusahaan (finansial, daya saing, ketahanan, pertumbuhan, kesejahteraan dan citra). Identifikasi dampak penyimpangan negatif sebagai sumber risiko dipetakan pengaruhnya terhadap masing-masing indikator kinerja berdasar bobot peringkat risiko, tingkat risiko, korelasi dan pengelompokan mitra kerja sama aliansi horisontal di perusahaan jasa konstruksi BUMN dengan menggunakan metode analisa risiko, metode AHP dan metode statistik.
Tindakan koreksi dilakukan sebatas rekomendasi atas risiko-risiko yang paling berpengaruh raja, yang diperlukan untuk mengurangi dan memperbaiki penyimpanganpenyimpangan negatif yang terjadi, yang dapat menurunkan kinerja perusahaan jasa konstruksi untuk mencapai aliansi strategis dengan pihak lain saat melaksanakan proyek konstruksi.

Construction industry in Indonesia is not yet ready to compete in autonomy and globalization era due to many factors. The characters of project construction; unique, complex, risky and tend to be expensive, makes many construction firms suffer from limited resources, capabilities and access in delivering the projects.
The formation of alliances has the frture in sharing the risk and allows the ambition firms to catch up their individual strategy with the limited resources in certain area. Strategy alliance is a way to work together with other parties to achieve the compatible goals without leaving their individual firm's identity.
The characteristic of alliance; dynamics, full of conflict and ambiguity, could affect the performance of construction firms which is measured by the °health" indicators level of the firms (financial, competitiveness, sustainability, growth, welfare and image). It needs to map all of the negative effects as the result of risks sources, in order to identify the risk influence in each performances indicator according to the risk ranking, risk level, correlation and group area in which the horizontal alliance of BUMN construction firms is occurring, by using risk analysis method, AHP method and statistic methods.
The corrective action, then, is needed (as a recommendation only) to prevent and minimalist the decreasing performance of alliance from the most significant sources of risk that could harm the firms in achieving the strategic alliances while executing the project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Darliansah
"Penawaran proyek konstruksi adalah satu tahap siklus proyek yang didalamnya para peserta tender (penyedia jasa/ kontraktor) saling bersaing memperebutkan proyek yang ditawarkan oleh pemilik proyek (owner) sehingga dalam prosesnya terjadi suatu kompetisi. Hal inilah yang menyebabkan dan memaksa kontraktor untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengelola tendernya. Hanya kontaktor terbaiklah yang berhasil menjadi pemenang.
Penelitian ini akan mencari dan menjelaskan kegagalan-kegagalan tender yang dialami oleh kontraktor serta faktor apa saja yang berpengaruh pada kegagalan memenangkan tender, seberapa dominankah faktor tersebut dan bagaimana respon serta pengelolaannya.
Dengan melakukan studi literatur dan survey serta metode pendekatan manajemen risiko, yang diawali dengan identifikasi hingga penentuan levelnya maka akan diketahui kegagalan-kegagalan tender dan faktor dominan yang mempengaruhi tingkat kegagalan memenangkan tender.
Pada proses pelaksanaannya banyak hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan dalam memenangkan tender. Penyebab tersebut berisiko pada empat kejadian yaitu (1) diskualifikasi atau dokumen penawaran tidak memenuhi syarat, (2) dokumen penawaran tidak diusulkan sebagai nominasi pemenang/ urutan terbaik calon pemenang atau tidak mendapat undangan klarifikasi calon pemenang, (3) klarifikasi kontraktor kepada pemilik proyek atau pihak pengelola tender tidak dapat dipertanggungjawabkan atau (4) klarifikasi dapat dipertanggungjawabkan namun tidak diusulkan sebagai pemenang tender. Kejadian tersebut dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya adalah biaya yang ditawarkan dan rencana pelaksanaan proyek (proposal teknis).

Construction project tender is one of the many phase of the project cycle in which during the process, tender participant (contractor) must compete to win the tender from the project owner. It is the factor that make tender participant to give their best capability. Only the best participant will be given the right to maintain the project.
This research will find and explain of failures tender contractor?s and factors that affected tender process failure and how much dominant the factors and how to responds to it and the management of tender.
The litrature, survey and using the risk management approach to identification early and then determine risk rate so that will get dominant factors that affected to failure win tender.
During the tender process, there are more factor that could fail the tender. If we trace those case will imply four risk, that is (1) disqualification from the tender or some criteria not fill in the tender document, (2) tender document is not nominated as the candidate of the winner / the best row or is not invited to winner candidate clarification, (3) responsibility of the process of the contractor clarification to the project owners or the responder of tender can?t be accepted, or (4) the clarification's contractor is responded but not nominated become to the winner. Thats even affected some causes there are bid price and construction plan."
2008
S35282
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Wiriandhi
"Perkembangan dunia konstruksi yang semakin maju tidak hanya terfokus pada bidang teknologi pada peralatan dan perlengkapan, akan tetapi juga merambah pada bidang manajemen. Hal ini mengingat peran manajemen sangat besar dalam mengelola suatu proyek agar tingkat keberhasilan suatu pelaksanaan proyek menjadi lebih baik. Banyak Sekali metode pengelolaan proyek yang digunakan, mulai dari metode konvensional hingga metode manajemen konstruksi.
Di dalam manajeman konstruksi, suatu proyek diwujudkan melalui beberapa tahapan penting mulai dari tahap konseptual hingga tahap pemeliharaan. Salah satu tahap yang penting adalah tahap pelelangan. Pada tahap ini dilakukan pemilihan jasa kontraktor yang mampu menawarkan jasa yang lebih baik dlbandingkan kompetitor lalnnya.
Adapun peran manajemen konstruksi pada tahap ini adalah untuk membantu memperoleh suatu kontrak proyek dengan blaya relatif rendah, dengan waktu penyelesaian yang lebih singkat dan memperoleh jasa yang berkualifikasi terbaik.
Didalam skripsi ini akan dibahas mengenai peran manajemen konstruksi pada tahap pelelangan dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinenja pelelangan proyek dalam hal waktu pelaksanaannya. Analisa yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan pengolahan data-data yang diperoleh di lapangan yang akan diolah secara statistik guna mencari suatu kesimpulan yang mewakili keadaan sebenamya di lapangan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Humble, John William
Jakarta: Erlangga, 1976
658 HUM mt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Humble, John William
Jakarta: Erlangga, 1981
658 HUM mt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifandy Fadhillah
"State Owned Companies in Indonesia basically aim to improve the welfare and prosperity of the people. The background of the establishment of the State Owned Company can be carried out with good performance from within the State Owned Company body itself. So that State Owned Company can realize their goals and can become the driving force of the national economy in Indonesia. To be able to improve the welfare and prosperity of the people in accordance with the initial objectives of the establishment of State Owned Company, a State-Owned Companies is declared successful if it can increase people's prosperity which begins by improving the performance of the company. From the explanation above, a state-owned enterprise is able to increase people's prosperity by increasing the performance of its company by identifying the goals of each success factor or the High Level Structure clause in the Integration of the Management System Process, then evaluating the company's performance through the outputs that are the objectives. This research method was carried out by means of interview surveys to experts and respondents and also literature study. The integration of management systems is ultimately seen as a very effective tool in optimizing the functions of the quality, safety, health, and environmental management system procedures in carrying out construction projects by a construction service organization. Based on the results of this study, it was found that the most influential objective for the efficiency of organizational performance came from the leadership clause.

BUMN di Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Latar belakang berdirinya BUMN tersebut dapat terlaksana dengan adanya kinerja yang baik dari dalam tubuh BUMN itu sendiri. Sehingga BUMN dapat mewujudkan tujuannya dan dapat menjadi motor penggerak perekonomian nasional di Indonesia. Untuk dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat sesuai dengan tujuan awal didirikannya BUMN, maka suatu BUMN dinyatakan berhasil jika sudah dapat meningkatkan kemakmuran rakyat yang diawali dengan cara meningkatkan kinerja perusahaannya. Dari penjelasan diatas, suatu perusahaan BUMN mampu meningkatkan kemakmuran rakyat dengan cara meningkatkan kinerja perusahaannya dengan melakukan identifikasi sasaran-sasaran dari setiap faktor sukses atau klausul High Level Structure pada Integrasi Proses Sistem Manajemen, kemudian mengevaluasi kinerja perusahaan melalui output yang merupakan sasaran-sasaran tersebut. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara survey wawancara kepada pakar dan responden serta studi literatur. Integrasi sistem manajemen pada akhirnya dilihat sebagai alat yang sangat efektif dalam mengoptimalkan fungsi dari prosedur sistem manajemen mutu, K3 dan lingkungan dalam melaksanakan proyek konstruksi oleh sebuah organisasi jasa konstruksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sasaran yang berpengaruh dari setiap klausul integrasi proses sistem manajemen dalam peningkatan efisiensi kinerja organisasi jasa konstruksi BUMN di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sasaran yang paling berpengaruh terhadap efisiensi kinerja organisasi berasal dari klausul kepemimpinan Integrasi Proses, High Level Structure , Sistem manajemen, evaluasi kinerja, BUMN di Indonesia, manajemen mutu, manajemen k3, manajemen lingkungan, manajemen sistem standard."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komaruddin
Jakarta: Bumi Aksara, 1991
658.02 KOM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Benson
"Perusahaan jasa konstruksi BUMN publik Indonesia adalah perusahaan jasa konstruksi yang jumlah kepemilikan saham perusahaannya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan jumlah minimal 51%. Saat ini, terdapat 4 BUMN konstruksi yang telah menjadi perusahaan publik. Kinerja BUMN konstruksi publik pada tahun 2018 yang diukur dengan mengadopsi dan modifikasi Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) menempatkan 2 BUMN konstruksi publik pada kelas industry leader, 1 pada kelas emerging industry leader, dan 1 pada kelas good performance. Salah satu faktor penyebab rendahnya kinerja pada perusahaan konstruksi adalah perencanaan yang kurang baik. Manajemen portofolio proyek (MPP) dapat meningkatkan perencanaan sehingga kinerja perusahaan juga dapat meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa faktor yang mempengaruhi keberhasilan portofolio proyek untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan objek BUMN konstruksi publik. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap direksi BUMN konstruksi publik dimana data kemudian diolah untuk mendapatkan strategi meningkatkan kinerja perusahaan. Adapun hasil penelitian yang didapatkan adalah skala prioritas dalam meningkatkan kinerja perusahaan adalah strategi bisnis, persiapan masa depan, keseimbangan portofolio, kinerja proyek, sinergi antar proyek, pemangku kepentingan, dan aspek bisnis perusahaan.

Indonesia public construction state owned enterprise (SOE) is construction company that owned by the government of Indonesia by 51% or more. Currently there are 4 Indonesia state owned public construction company. These companies’ performance in 2018 are measured by adapting and modifying Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) and putting 2 companies as industry leader, 1 as emerging industry leader, and another as good performance. One of the main reasons for low company performance is poor planning. Project portfolio management (PPM) can increase the planning quality and followed by increasing company performance. The purpose of this study is to analyze the critical success factors for PPM to increase company performance with Indonesia public construction SOE as object. This research is done by doing interview with directors from Indonesia public construction SOE and the data will be analize in order to know the strategy to improve company performance. The result of this research is that to improve company performance, the priority is business strategy, future preparedness, balance portfolio, project performance, project synergy, stakeholders, and company business aspect."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>