Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119546 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suryadi Surja Atmadja
"ABSTRAK
Seseorang tidak menggunakan fasilitas kesehatan gigi yang tersedia, mungkin disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhinya, misal tidak yakin bahwa pelayanan kesehatan gigi dapat menyembuhkan penyakitnya atau belum pernah merasakan sakit gigi dan merasa tidak perlu untuk berobat gigi. Mungkin juga karena kesibukan sehari-hari sehingga tidak sempat untuk berobat gigi.
Penelitian dilaksanakan untuk diketahuinya faktor faktor yang mempengaruhi rendahnya pemanfaatan poliklinik gigi Kantor Pusat oleh karyawan Pertamina yang sudah menjalani pemeriksaan kesehatan gigi berkala pada tahun 1987 Penelitian ini merupakan studi kasus kelola, dimana akan dibuktikan bahwa faktor perilaku dan struktur sosial karyawan Kantor Pusat mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan poliklinik gigi Kantor Pusat sebagai variabel terikatnya.
Dengan analisis statistik dengan uji chi square dan uji regresi linier sederhana dan berganda maka terlihat adanya hubungan bermakna antara pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut, persepsi terhadap sakit gigi, pendapat terhadap kebutuhan pengobatan gigi, felt need terhadap kesehatan gigi dan mulut, kesempatan untuk berobat gigi Berta golongan pegawai dengan pemanfaatan poliklinik gigi Kantor Pusat, balk secara sendiri sendiri maupun secara bersama lama. Dalam penelitian ini nilai Odds Ratio tertinggi adalah variabel persepsi terhadap sakit gigi dengan nilai Odds Ratio = 2.37.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemanfaatan poliklinik gigi Kantor Pusat oleh karyawan Kantor Pusat, masih rendah, hal seperti terlihat pada Odds Ratio masing masing variabel yang mempunyai nilai sebagian besar diatas 2, berarti mempunyai resiko sebesar 2 kali untuk tidak memanfaatkan poliklinik gigi Kantor Pusat.
Disarankan agar petugas kesehatan gigi memberikan penyuluhan tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut. "
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Adilah
"Tujuan: Mendeskripsikan tren angka unmet need untuk utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia tahun 1993-2014.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif dengan desain cohort menggunakan data sekunder dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) gelombang 1-5 yaitu tahun 1993-2004 (n=122.575). Analisis deskriptif dilakukan pada perceived need dan juga utilisasi untuk mendapatkan proporsi dari keduanya dan mendapatkan variabel unmet need serta regresi logistik untuk melihat hubungan antara perceived need, unmet need, dan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan berbagai karakteristik sosiodemografi penduduk Indonesia pada tahun 1993-2014.
Hasil: Hanya sebanyak 12.86% penduduk Indonesia yang memiliki perceived need  untuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan hanya 15.13% yang melakukan utilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada tahun 1993-2014 yang kemudian dari keduanya didapatkan hasil bahwa 76.87% penduduk yang memiliki kebutuhan akan perawatan gigi dan mulut tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan (unmet need). Hasil dari regresi logistik menunjukkan kemungkinan terjadinya unmet need yang signifikan pada responden berusia 45-59 tahun, berpendidikan kurang dari pendidikan dasar (<9 tahun), bekerja, dan tidak memiliki jaminan kesehatan pada tahun 1993-2014.
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi unmet need di Indonesia pada tahun 1993-2014 masih cukup tinggi.

Objectives: Describe the trend of unmet need for utilization of dental and oral health services in Indonesia in 1993-2014.
Method: This research is a descriptive analytic study with a cohort design using secondary data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) waves 1-5, 1993-2004 (n=122.575). Descriptive analysis was carried out on perceived need and also utilization to get the proportion of both and obtain the unmet need variable and logistic regression to see the relationship between perceived need, unmet need, and utilization of dental and oral health services with various sociodemographic characteristics of the Indonesian population in 1993-2014.
Result: Only 12.86% of Indonesia's population who has perceived need  for dental and oral health services and only 15.13% were doing utilization of dental and oral health services in the year 1993 to 2014 which then of the two showed that 76.87% of the population who have a need for dental and oral care do not get the care they need (unmet need). The results of the logistic regression showed the significant possibility of unmet need on respondents aged 45-59 years, educated less than basic education (<9 years), worked, and did not have health insurance in 1993-2014.
Conclusion: This study shows that the proportion of unmet needs in Indonesia in 1993-2014 is still high.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usman Sumantri
"Latar belakang. Berdasarkan hasil survey Departemen Kesehatan R.I pada Pelita IV, menunjukkan penyakit karies gigi dan penyakit periondontal makin meningkat dibandingkan pelita III. Gambaran penyakit dari masyarakat yangg berobat ke Puskesmas dari tahun 1989-1992, menunjukkan bahwa penyakit gigi dan mulut berada pada urutan kedua dan ketiga dari 10 penyakit terbanyak yang diderita masyarakat. Ironinya adalah dari banyaknya penyakit gigi dan mulut yang ada tidak menjadikan cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lebih baik, karena dari pemantauan Departemen Kesehatan R.I, menunjukkan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas hanya 4 propinsi yang telah mencapai target nasional (9 orang perhari). Hal ini mejadi menarik karena sampai saat ini belum didapatkan adanya gambaran atau informasi inengenai faktor-faktor yang mungkin berperan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas oleh masyarakat pengguna jasa pelayanan tersebut.
Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya infolmasi dan gambaran mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas yang ditinjau dari aspek pengguna jasa pelayanan. Sedangkan yang menjadi objek studi dalam penelitian ini adalah pengunjung yang memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Pasar Minggu, Jakarta Selatan (sebagai daerah penelititian).
Metode. Jenis penelitian adalah cross sectional untuk melihat hubungan antara variabel independen yang ditinjau dari aspek pengguna jasa pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas, yang terdiri dari variabel pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, penghasilan, sikap, besar anggota keluarga dan jarak ke tempat pelayanan dengan variabel dependen adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas selang enam bulan sebelumnya sampai dengan penelitian dilakukan. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara terstruktur yakni berpedoman kepada kuesioner. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dan analisis regesi logistik niultivariat untuk melihat faktor mana yang paling erat hubungannya dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas.
Hasil. Berdasarkan penelitian ini, diperoleh bahwa sebagian besar pengguna jasa pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Pasar Minggu adalah berpendidikan sedang (SLTP dan SLTA), sebagian besar mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada tingkat pengetahuan sedang, sebagian besar tidak bekerja, rata-rata berpenghasilan rendah, sebagian besar mempunyai sikap mendukung terhadap pelayanan kesehatan gigi, dan rata-rata berkeluarga kecil dan sebagian besar bertempat tinggal dekat dengan Puskesmas.
Hasil Uji statistik baik secara bivariat maupun multivariat diperoleh 2 variabel bebas yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Pasar Minggu yaitu variabel pekerjaan dan sikap terhadap pelayanan kesehatan gigi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menentukan seseorang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas adalah sikap yang mendukung terhadap pelayanan disamping adanya faktor pekerjaan.

Back Ground. Base on the result of survey data by Ministry of Health in Pelita IV, indicated that dental caries and periodontal diseases were more increase than in Pelita III. Illustration of the disease scheme taken from the community whose came to Puskesmas in 1989-1992, demonstrated that dental and oral diseases were second rank and third rank from the ten most occurring diseases. Nevertheless the high ranking of oral and dental diseases would not be better coverage of dental health services. The investigation, which conducted by Ministry of Health, had proved that the utilization of dental health services at Puskesmas in Indonesia, only 4 provinces had achieved the national target. The problem would be more interesting because of rare information which concerning about the factors influenced the utilization by the patients.
Objective. the researcher would have the information and illustration about the factors which have been connected with the utilization of dental health services from the viewpoint or patients.
Method. The research was a cross section to find the connection between independent variables from viewpoints of patients as the consumer, such as education, knowledge, occupation, income, attitude, number household of member, distance, and dependent variable which was the utilization of dental health care services at Puskesmas Pasar Minggu during six month before the research was taken. Data was taken from structured interview and will be analyzed by univariate, bivariate and multivariate logistic regression, to see which factors would have the closest connection with the utilization dental health care services at Puskesmas Pasar Minggu.
Results. The results found that mostly the patient at Puskesmas Pasar Minggu were the middle eduction (SLIP, SLTA), jobless, low income. Most of them supported the dental health services, belong to small families, and live near the Puskesmas.
The bivariate and multivariate statistics showed that only two independent variabels connected with utilization of dental health services at Puskesmas Pasar Minggu. Such as variable of occupation and variable of attitude. Concerning about the results above, the researcher conclude that two variables (occupation and attitude) would be the most factors which determined the utilization of dental health services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widjanarko Sunarjo
"Pembangunan kesehatan pada dasarnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Sistim pelayanan kesehatan gigi-mulut di Pertamina adalah komprehensif, dengan sarana pelayanan yang cukup lengkap. Sarana yang lengkap dan jarak fasilitas kesehatan belum menjamin pemanfaatan fasilitas oleh populasi. Pemanfaatan fasilitas Poliklinik gigi di kantor pusat Pertamina belum optimal, dilihat dari segi kebutuhan perawatan gigi-mulut dan kunjungan berobat populasi yang membutuhkan perawatan. Beberapa faktor yang mempengaruhi utilisasi poliklinik gigi di kantor pusat Pertamina diduga disebabkan karena demand/ kesadaran karyawan terhadap kesehatan gigi-mulut kurang, sikap karyawan terhadap pelayanan petugas kesehatan, adanya prefererisi karyawan dan beberapa faktor lain yang mempengaruhi karyawan untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan yang disediakan oleh perusahaan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dan analitik dengan pendekatan cross sectional. Dengan deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan utilisasi poliklinik gigi kantor pusat Pertamina dan analitik dimaksudkan mempelajari secara analitik pengaruh faktor-faktor yang berhubungan dengan utilisasi poliklinik gigi kantor pusat Pertamina yang disediakan oleh perusahaan.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah gambaran tentang hubungan dan informasi perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi populasi untuk memanfaatan fasilitas poliklinik gigi kantor pusat Pertamina yaitu faktor umur, jumlah keluarga, pendidikan, golongan, pengetahuan kesehatan gigi-mulut, preferensi, sikap karyawan dan kebutuhan akan fasilitas pelayanan poliklinik gigi. Uji statistik yang dilakukan, dari delapan variabel ternyata yang mempunyai hubungan pada penelitian ini hanya empat faktor yaitu pendidikan formal karyawan, golongan karyawan, preferensi dan sikap karyawan terhadap petugas kesehatan. Setelah dilanjutkan uji statistik untuk melihat pengaruh delapan faktor tersebut terhadap utilisasi ternyata faktor sikap karyawan terhadap petugas yang mempunyai pengaruh dominan terhadap utilisasi. Dan utilisasi sebagai dependent variable 36 persen dapat diterangkan oleh faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa utilisasi poliklinik gigi kantor pusat Pertamina 22 persen tidak pernah memanfaatkan poliklinik gigi, 54,5 persen memanfaatkan poliklinik gigi dengan frekwensi jarang dan 23,5 persen memanfaatkan poliklinik gigi dengan frekwensi sering. Dari delapan faktor yang diduga ada hubungan dengan utilisasi hanya empat faktor yang secara statistik bermakna. Dan dari hasil uji statistik regress berganda hanya satu faktor yaitu sikap yang secara statistik dominan bermakna.
Saran dari hasil penelitian ini antara lain adalah mengingat faktor sikap yang paling dominan mempengaruhi utilisasi maka disarankan selektivitas petugas kesehatan yang bertugas dipoliklinik gigi, peningkatan aktivitas poliklinik secara penuh dalam waktu kerja dengan 3 dental unit yang ada, pengkatan dan rnotivasi pemeriksaan berkala karyawan dan rangsangan dan ketenangan kerja bagi karyawan yang bekerja di poliklinik kantor pusat Pertamina dengan perencanaan pembinaan personil untuk menunjang pelaksanaan tugas di poliklinik. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain diluar faktor yang telah diteliti."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merisa
"Latar Belakang : Pemanfaatan pelayanan kesehatan merupakan salah satu bentuk nyata untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun swasta diharapkan dapat menurunkan angka keluhan kesehatan sehingga akan tercipta masyarakat yang sehat serta menghailkan Sumber Daya Manusia yang cerdas dan produktif.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2011 (Susenas 2011) dengan spesifikasi Provinsi DKI Jakarta yang memggunakan form VSEN11.K yang berasal dari BPS. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain studi cross sectional. Menggunakan uji chi-square dan uji –t. Besar sampel adalah 17.794 responden.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian yang diperoleh yaitu persentase pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan di Provinsi DKI Jakarta sebesar 29,3%, dari kelompok umur yang paling banyak menggunakan adalah balita, dari pendidikan responden yang tidak tamat SD, tidak bekerja, berpendapatan < = mean (Rp 1.101.044,58), wilayah Kepulauan Seribu dan yang memiliki keluhan.
Kesimpulan : Pemanfaatan pelayanan Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta adalah 29,3%. Ada hubungan signifikan antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, wilayah, pendapatan, jenis kepemilikan asuransi kesehatan dan keluhan kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Background: Utilization of health services is a real form to achieve optimal health status. By utilizing health facilities held by both government and private sector are expected to reduce the number of health complaints that will create a healthy society and produced Human Resources intelligent and productive.
Methods : This is a descriptive analytic study using secondary data from the National Social Economic Survey in 2011 (Susenas 2011) with specifications that used Jakarta VSEN11.K form derived from the BPS. This study was a cross sectional study design. Using the chi-square test and t-test. The sample size was 17,794 respondents.
Results : The results obtained by the percentage of outpatient health care utilization in Jakarta 29.3%, from the age group of the most widely used is the toddler, from the education of respondents who did not complete primary school, no work, income <= mean (USD 1,101,044.58), the Thousand Islands region and who have complaints.
Conclusions: Utilization of health services in Jakarta was 29.3%. There is a significant relationship between age, gender, educational level, occupation, region, income, type of ownership of health insurance and health complaints with the utilization of health services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44167
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernawaty
"Latar Belakang : Pelaksanaan pengawasan atasan langsung (waskat) dalam penggunaan bahan habis pakai/obat dan pemberian obat bagi pasien gakin pada penyelenggaraan pelayanan keluarga miskin sangat penting dilaksanakan. Pengawasan atasan langsung (waskat) berkaitan dalam penyelenggaraan pasien gakin di unit rawat Inap maupun untuk kelangsungan program . Tujuan penelitian diharapkan dapat mengidentifikasi komponen-komponen unit pengawasan yang lemah dan faktor-faktor yang terkait balk itu menyangkut struktur organisasi unit, kebijaksanaan pelaksanaan unit dan seterusnya serta mengetahui tindakan koreksi dari penyimpangan yang terjadi sebagai dasar upaya mengoptimalkan pelaksanaan proses pengawasan dalam penggunaan bahan habis pakailobat dan pemberian obat bagi pasien gakin guna menunjang pelayanan kesehatan masyarakat miskin di unit rawat inap RS Persahabatan.
Desain Penelitian : Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif dengan menggali baik data primer dan sekunder mulai dari pengamatan pasif, telaah dokumen sampai dengan wawancara mendalam dari berbagai informan yang terkait, sedangkan untuk menilai keabsahan data melakukan kembali triangulasi sumber, member chek, diskusi dengan teman sejawat dan melakukan analisis kasus negatif.
Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian diketahui ada kendala dalam proses pelaksanaan pengawasan melekat pada penggunaan bahan habis pakai/obat dan pemberian obat bagi pasien gakin. Kendala terdapat dalam sarana dan sasaran pengawasan (komponenkomponen unit), kepemimpinan, budaya pengawasan sampai dengan tindakan pengkoreksian atas penyelenggaraan pelayanan gakin.
Kesimpulan : Adanya kendala dalam proses pelaksanaan pengawasan melekat maka untuk mengatasinya dapat dilakukan upaya, yaitu meninjau kembali komponen-komponen unit (sarana dan sasaran) pengawasan dengan meningkatkan pengetahuan dalam manajemen pengawasan, kemudian diterapkan budaya pengawasan sampai dengan tindakan pengkoreksian atas penyelenggaraan pelayanan gakin serta dilakukannya rekonsiliasilkerja sama antara Instalasi Rawat Inap, Instalasi Penyelesaian Piutang (ZIPS) dan Apotik secara teratur.

Background : Direct supervision Observation Execution ( waskat) in substance use used up pakai/obat gift and medicinize for patient gakin of [at] impecunious family service management [is] of vital importance executed. direct supervision Observation ( interconnected waskat) in patient gakin management [in] unit take care of to lodge and also to the continuity of program . Research target expected can identify weak observation unit component and the good related/relevant that factors concerning organization chart unit, unit execution wisdom and so on and also know corrective action from deviation that happened as optimal effort base [of] execution process observation in substance use used up pakai/obat gift and medicinize for patient gakin utilize to support health service socialize miski [in] unit take care of to lodge RS Friendship
Desain Research : Research Method used by a method qualitative dugly and sekunder primary data goodness start from passive perception, analyze document up to circumstantial interview from various related/relevant informan, while to assess data authenticity reenact source triangulation, member chek, discussion with coleage and do negative case analysis.
Result of Research : From result of research known, there is constraint in course of execution of coherent observation at use of substance used up disposable material/drug and gift medicinize for patient the family poor. The constraint, there are in medium and observation target (unit component), leadership, cultural of observation up to action of correction for management of service gakin.
Conclusion : Constraint Existence in course of coherent observation execution hence to overcome the problem, effort conducted by that is revise unit component ( target and medium) observation improvedly is knowledge in observation management, then applied by a observation culture up to correction action for service gakin management and also conducting of rekonsiliasilkerja of equal between Installation Take Care Of To Lodge, Installation of Solving of Receivable (I IPS) And Dispensary regularly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tumbelaka, Denanda J.
"Kesehatan merupakan salah satu rangkaian dari program pembangunan yang dihadapi bangsa Indonesia di dalam rangka memasuki era tinggal landas menjelang tahun 2000 nanti. Dari data-data tentang status kesehatan yang diukur dengan, angka kesakitan, angka kematian dan status gizi memperlihatkan bahwa kesehatan di Indonesia merupakan suatu masalah yang perlu diperhatikan dan ditangani secara baik dan serius. Masalah-masalah ini timbul karena belum meratanya jangkauan pelayanan kesehatan yang ada. Dalam upayanya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan secara optimal, maka pemerintah mengikutsertakan pihak swasta di dalam program-program pelayanan kesehatan seperti, rumah sakit, balai kesehatan masyarakat, atau pelayanan kesehatan lain pada sekolah, tempat kerja dan lain-lain.
Universitas Trisakti sebagai suatu institusi pendidikan juga terlibat di dalam kegiatan pelayanan kesehatan dengan dibukanya suatu Pusat Kesehatan bagi Sivitas Akademika Universitas Trisakti maupun masyarakat umum yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Setelah berjalan selama kurang lebih 6 tahun ternyata Pusat Kesehatan Universitas Trisakti masih belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para karyawan Universitas Trisakti sendiri. Melihat kenyataan tersebut di atas, maka diadakanlah penelitian ini dengan tujuan agar diperoleh gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pemanfaatan Pusat Kesehatan Universitas Trisakti oleh para karyawannya. Penelitian ini merupakan survey deskriptif analitik dengan pendekatan Cross-sectional-Cara pengumpulan data dengan metode mailing list. Tehnik analisis yang digunakan adalah Uji Chi Square yang diperkuat dengan Cramer's V.
Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran bahwa dari 8 variabel yang diteliti ternyata variabel tingkat pendidikan serta variabel waktu buka dan tarif kunjungan, memperlihatkan hubungan yang bermakna dengan pemanfaatan Pusat Kesehatan Universitas Trisakti. Hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa tenaga kesehatan yang ada di Pusat Kesehatan Universitas Trisakti masih belum mencukupi kebutuhan.
Pusat Kesehatan Universitas Trisakti dapat meningkatkan perannya sebagai salah satu tempat pelayanan kesehatan yang baik apabila dapat berfungsi secara maksimal. Hal ini dapat terwujud apabila faktor-faktor yang dianggap menjadi hambatan bagi perannya tersebut dapat ditangani sacara baik oleh pihak yang berwenang, dalam hal ini pimpinan Universitas Trisakti dan unsur-unsur terkait lainnya."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1991
T-9267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Dita Irmayani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui standar utilisasi pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Pertama pada puskesmas dan dokter keluarga di Kota Bogor berdasarkan rate kunjungan dan rasio rujukan PPK itu sendiri. Penelitian menggunakan desain cross secsional yang dilakukan pada Desember 2013 dengan data sekunder dari laporan kunjungan dan rujukan PT. Askes (Persero) Kantor Cabang Bogor. Dari hasil didapat ratarata rate kunjungan dan rasio rujukan puskesmas periode Januari hingga Juni 2013 adalah 14% dan 29%. Sedangkan rata-rata rate kunjungan dan rasio rujukan dokter keluarga periode Januari hingga Juni 2013 adalah 11 % dan 16 %.

This study aims to describe the utilization of health services at the first level outpatient on health centres and family doctor in Bogor. This study used a cross sectional design, which was done in December 2013 by using secondary data from PT. Askes (Persero) Bogor reports of visits and referrals. The results showed that the average visits rate and referral ratio of health center in Bogor from January to June 2013 was 14% and 29%. While the average visits rate and referral ratio of primary health care phisician in Bogor from January to June 2013 was 11% and 16%."
2014
S54557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Maulani
"Akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan merupakan hal yang urgen bagi semua orang di dunia ini. Namun kenyataannya, orang tuli menghadapi berbagai hambatan dalam mengakses pelayanan kesehatan yang akhirnya berdampak kepada pemanfaatan pelayanan kesehatan mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara persepsi orang tuli terhadap akses pelayanan kesehatan. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian ini sebanyak 100 orang tuli yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen penelitian ini terdiri atas tiga bagian yaitu data demografi, akses pelayanan kesehatan, dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Hasil uji Chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara persepsi orang tuli terhadap akses pelayanan kesehatan (p=0,732). Meskipun tidak ada hubungan diantara keduanya, namun hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara acceptability dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan (p=0,001). Penelitian ini merekomendasikan institusi pendidikan untuk menerapkan pelatihan dan mata kuliah yang dapat mempromosikan akses dan pemanfataan pelayanan kesehatan.

Access and utilization of health care are urgent for everyone in the world. But in reality, deaf people face various obstacles in accessing health services which have an impact on the utilization of their health services. The purpose of this study was to identify the correlation between the perceptions of deaf people to health care access with health care utilization. The design of this study used a descriptive analytic design with cross sectional approach. The respondents of this study were 100 deaf people who were selected by purposive sampling. The instrument of this study consisted of three parts, there is demographic data, access to health care, and health care utilization. Chi-square test results showed no significant correlation between the perceptions of deaf people to health care access with health care utilization (p=0.732). Although there is no correlation between the two, the Chi Square test results state that there is a significant correlation between acceptability and health care utilization (p=0.001). This study recommends educational institutions to implement training and courses that can promote access and health care utilization."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Noviani
"ABSTRACT
Visit Rate merupakan salah satu bukti bahwa jaminan kesehatan berdampak pada utilisasi pelayanan kesehatan. FKTP dijadikan sebagai gatekeeper pelayanan kesehatan di era JKN yang harus didukung oleh mutu dan kualitas yang baik dari pelayanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan antara visit rate rawat jalan peserta JKN dengan determinan pelayanan kesehatan yang meliputi jumlah dokter, jam operasional dan jumlah peserta di FKTP BPJS Kesehatan Kota Bogor tahun 2017. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi Cross Sectional yang menggunakan data sekunder berupa jumlah seluruh data kunjungan rawat jalan dari aplikasi Primary Care p-care serta data Profiling dari 67 FKTP tahun 2017. Analisis data menggunakan Uji Regresi Linear Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan beberapa FKTP memiliki angka visit rate yang dibawah rata-rata. Adapun determinan yang berhubungan dengan dengan visit rate pelayanan rawat jalan adalah jumlah dokter p-value = 0,023 dan r = 0,277 dan jam operasional p-value = 0,00 dan r = 0,618. Sedangkan variabel jumlah peserta tidak memiliki hubungan dengan visit rate di FKTP. Untuk itu perlu dilakukan ditelusuri kembali mengenai karakteristik peserta terdaftar pada FKTP tersebut supaya dapat diketahui penyebab dari rendahnya visit rate serta melakukan penguatan peraturan mengenai komitmen dalam pemberian pelayanan kesehatan.

ABSTRACT
Visit Rate is one of evidence that health insurance has an impact on health service utilization. FKTP serve as health care gatekeeper in The Nasional Health Insurance JKN era which must be supported by good quality of health service. The purpose of this research is to know and analize the correlation between visit rate of JKN outpatient participant with health service determinant that consist of number of doctors, operational hours and number of participants in FKTP BPJS Health City of Bogor 2017. The research is quantitative research with Cross Sectional study design using secondary data, all of outpatient visit data obtained from P care application and Profiling data collected from 67 FKTP in 2017. Data analysis using Simple Linear Regression Test. The results show that some FKTP have lower than average of visit rate. The determinants associated with visit rate of outpatient service were number of doctors p value 0.023 and r 0.277 and operational hours p value 0.00 and r 0.618, while the variable number of participants has no correlation with visit rate in FKTP. Therefore, it needs to be traced back to the characteristics of registered participants in the FKTP in order to know the cause of the low visit rate as well as strengthening the regulation regarding the commitment in the provision of health services. ,Visit Rate, Outpatient, Primary Health Care "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>